Anda di halaman 1dari 20

FAKTOR FISIK LINGKUNGAN

OLEH:
KELOMPOK 5
ARDA RAMADANI (60400122007)
MUHAMMAD TRI SYAWAL S (60400122022)
MUH DIDIT RAYZIDIN NATSIR (60400122040)
MUH NUR HIDAYAT A (60400122011)
RUSNIATI (60400122002)
RESKY TRIHATSYARI (60400122062
RIKA (60400122042)
NURSAHIDA SALSABILA (60400122015)
MUH LUTHFI NUR ALAMSYAH (60400122030)

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2022
BAB III

FAKTOR FISIK LINGKUNGAN

3.1 LINGKUNGAN
Secara teoritis lingkungan tidak terbatas jumlahnya, oleh karena misalnya
matahari dan bintang termasuk di dalamnya. Namun secara praktis kita selalu
memberi batas pada ruang lingkungan itu. Menurut kebutuhan kita batas itu dapat
ditentukan oleh faktor alam seperti jurang, sungai atau laut, faktor ekonomi,
faktor politik atau faktor lain.
“Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan prilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan prikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain.”
Lingkungan atau lazim juga disebut lingkungan hidup. Lingkungan suatu
organisme adalah segala sesuatu yang hadir disekeliling organisma tersebut, yang
berpengaruh terhadap eksistensi dari organisma yang bersangkutan. Organisma,
segala sesuatu yang hidup, baik makro biologis maupun mikro biologis, dari
dunia fauna dan dunia flora.
Adapun definsi lingkungan fisik menurut para ahli, antara lain:
a. Merriam Webster, Lingkungan fisik adalah bagian dari lingkungan manusia
yang mencakup faktor fisik murni (seperti tanah, iklim, pasokan air).
b. Enotes, Definisi lingkungan fisik adalah apa yang beroperasi secara
berkelanjutan terlepas dari orang di dalamnya. Lingkungan fisik kemudian
memengaruhi tindakan dan hasil yang menyangkut orang-orang di dalamnya.
Dengan jenis lingkungan fisik meliputi tanah, udara, air, tanaman, hewan,
bangunan, dan infrastruktur lainnya, dan semua pengertian sumber daya
alam yang menyediakan kebutuhan dan peluang dasar kita untuk pembangunan
sosial dan ekonomi.
c. Sciencing, Arti lingkungan fisik dianggap sebagai area yang berwujud dan
mendukung, memengaruhi, dan mengembangkan kehidupan. Di Bumi,
berbagai jenis lingkungan fisik, alami dan sintetis, telah ada sepanjang
sejarahnya.
3.2 EKOSISTEM
Ekosistem terdiri dari dua komponen, yaitu lingkungan fisik atau
makhluk tidak hidup (komponen abiotik) contohnya air, tanah, udara dan
(komponen abiotik) berbagai jenis makhluk hidup. Berbagai jenis makhluk hidup
tersebut dapat dikelompokkan menjadi satuan-satuan makhluk hidup dalam
habitat tertentu membentuk ekosistem merupakan salah satunya. Dalam
kehidupan, setiap organisme selalu memerlukan sesuatu dari lingkungannya dan
lingkungan akan menerima sesuatu dari organisme, contohnya adalah aliran
energi, energi yang diperoleh organisme berasal dari makanan yang
dikonsumsinya dan dipergunakan untuk aktivitas hidupnya. Aliran energi
merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu ke bentuk energi
lain. Jadi, organisme dan lingkungan saling mengadakan hubungan timbal balik
(interaksi) yang disebut ekosistem. Ekosistem diartikan sebagai hubungan timbal
balik (interaksi) antara makhluk hidup dengan lingkungan.
Suatu ekosistem terdiri atas beberapa unsur yang terangkum dalam
komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik adalah komponen hidup yang
terdiri atas organisme-organisme baik yang berukuran mikro maupun makro,
sedangakan komponen abiotik berupa benda-benda mati (Muzzammil, 2017).
Secara garis besar lingkungan hidup manusia itu dapat digolongkan
menjadi 3 golongan:
1. Lingkungan fisik (physical environment)
Lingkungan fisik adalah faktor eskternal berupa konsumen benda mati.
Komponen tersebut meliputi air, tanah, udara, radiasi, cuaca, iklim, bahan pangan
dan lain sebagainya. Lingkungan fisik berinteraksi terhadap manusia secara
konstan dan berlangsung sepanjang waktu.
Contoh interaksi dangan lingkungan fisik sebagai berikut:
a) Manusia membutuhkan tanah untuk menanam tanaman.
b) Manusia membutuhkan air untuk mandi, minum, dan menyiram tanaman
c) Manusia membutuhkan sinar matahari untuk mengeringkan pakaian.
d) Turunnya hujan deras akan menimbulkan pemukiman banjir.
e) Cuaca panas digunakan manusia untuk pengolahan kerajinan tanah liat.
2. Lingkungan biologis (biological Environment)
Lingkungan biologis adalah segala sesuatu yang berada di lingkungan
manusia yang berupa organisme hidup lainnya selain dari manusia itu sendiri,
binatang, tumbuhan, jasad renik (plankton) dan lain -lain.
Lingkungan biologis sangat berpengaruh dan memegang peranan penting
dalam interaksi antarmanusia sebagai unsur lingkungan yang menguntungkan
(sumber kehidupan) ataupun yang mengancam kehidupan manusia.
Contoh interaksi dangan lingkungan biologis sebagai berikut:
a) Jamur berperan sebagai proses fermentasi makanan.
b) Manusia memelihara tanaman dan hewan di rumahnya.
c) Manusia terserang penyakit akibat virus.
d) Sumber protein hewani dan nabati yang berasal dari hewan serta tumbuhan
digunakan sebagai bahan pangan manusia.
e) Bakteri penyebab penyakit pencernaan pada manusia.
3. Lingkungan sosial (social environment)
Lingkungan sosial adalah manusia-manusia lain yang berada disekitarnya
seperti, keluarga, tetangga, teman dan lain-lain.
Lingkungan sosial merupakan faktor eksternal yang berhubungan dengan
kebudayaan (adat istiadat, tradisi, kebiasaan, kepercayaan, dan agama), gaya
hidup, tingkat pendidikan, tingkat sosial, politik, dan sistem organisasi.
Lingkungan sosial di dalamnya juga terdiri dari peraturan yang berlaku bagi
setiap individu yang hidup bermasyarakat.
Contoh interaksi dangan lingkungan sosial sebagai berikut:
a) Berpartisipasi dalam kegiatan kerja bakti setiap minggu.
b) Mengunjungi tetangga yang sedang sakit.
c) Membantu masyarakat sekitar yang sedang tertimpa musibah.
d) Menghadiri pertemuan rutin seperti PKK maupun rapat koordinasi dalam
rangka perayaan halal bihalal.
e) Melayat tetangga yang sedang berduka.
3.3 PARAMETER FISIKA
Peran fisika tidak terlepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Penerapan atau
aplikasi dari konsep fisika banyak dijumpai dalam  pemanfaatan lingkungan atau
Sumber Daya Alam untuk kehidupan manusia. Hasil bumi banyak dimanfaatkan
dalam kehidupan. Misalnya matahari, air, gas, dll.
Matahari atau radiasi matahari merupakan pancaran energi yang berasal
dari proses dari proses thermonuklir yang berasal dari matahari. Salah satu
pemanfaatan matahari adalah untuk pembangkit listrik tenaga surya. Dengan
pemanfaatan radiasi/sinar matahari yang disimpan dalam panel surya akan lebih
ramah lingkungan jika disbanding dengan menggunakan batu bara dalam
menghasilkan energi listrik. Batu bara lambat tahun akan mengakibatkan
kerusakan bumi karena tidak ramahnya lingkungan oleh batu bara, selain itu batu
bara merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui sehingga
nantinya akan habis jika digunakan terus menerus.
Air merupakan hasil bumi yang penting dalam kehidupan manusia, bahkan
hamper 70% penyusun dalam bumi berbentuk air. Dalam pemanfaatannya air
dapat digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga air. Dengan menggunakan
konsep fisika enenrgi potensial dan energy kinetic maka listrik dapat dihasilkan.
Dengan menggunakan batu bara, diharapkan dapat mengurangi penggunaan batu
bara dalam menghasilkan listrik.
a. Suhu air
Suhu berperan sebagai pengatur proses metabolisme dan fungsi fisiologis
organisme. Suhu bukan merupakan faktor pembatas pada alga alami selama
banyak genus mampu tumbuh pada kondisi lingkungan lain yang sesuai. Namun
suhu sangat berpengaruh terhadap percepatan atau perlambatan pertumbuhan dan
reproduksi alga. Perubahan suhu berpengaruh terhadap proses fisika, kimia, dan
biologi badan air. Suhu juga sangat berperan dalam mengendalikan kondisi
ekosistem perairan. Organisme akuatik memiliki kisaran suhu tertentu yang baik
bagi pertumbuhannya. Alga dari filum Chlorophyta dan diatom akan tumbuh baik
pada kisaran suhu berturut-turut 30oC-35oC dan 20oC-30oC, dan filum Cyanophyta
dapat bertoleransi terhadap kisaran suhu yang lebih tinggi (di atas 30 oC)
dibandingkan kisaran suhu pada filum Chlorophyta dan diatom.
Air mempunyai sifat sebagai stabilisator temperatur karena sifatnya yang bipolar.
Sifat air yang mempengaruhi temperature yaitu:
a) Air mempunyai specific heat yang terbatas yaitu jumlah kalori yang
dibutuhkan untuk menaikkan temperature air 1 g/10C misalnya amonia. 
b) High latent heat of fussion tinggi yaitu panas yang diperlukan untuk
mengubah air  00C menjadi es 00C. 3. 
c) High latent heat of evaporation yaitu jumlah kalori yang dibutuhkan untuk
mengubah 1 gr air 10000C menjadi uap air 1000C.
Perubahan temperatur akan mengubah pola sirkulasi stratifikasi dan gas
terlarut sehingga akan mempengaruhi kehidupan dalam air. Peningkatan suhu
perairan sebesar 100C dapat menyebabkan terjadinya peningkatan konsumsi
oksigen dan juga menyebabkan terjadinya dekomposisi bahan organic oleh
mikroba, khususnya bagi pertumbuhan fitoplankton di perairan dengan kisaran
suhu optimum 25-300C. Suhu juga merupakan faktor intensitas dari energi panas.
Setiap jenis fitoplankton memiliki suhu optimum tersendiri dan sangat
bergantung pada faktor lain seperti cahaya. Kisaran suhu yang optimum bagi
pertumbuhan fitoplankton di suatu perairan adalah 30 – 35oC. Suhu dapat
berperan menentukan suksesi jenis fitoplankton di suatu perairan, menentukan ada
tidaknya spesies, mengatur aktivitas, dan menstimulir pertumbuhan
(perkembangan) organisme.
b. Intensitas cahaya
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari
menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsure vital yang dibutuhkan
oleh fitoplankton sebagai produsen untuk berfotosintesis.
Fotosintesis hanya dapat berlangsung bila intensitas cahaya yang sampai
ke suatu alga lebih besar dari pada suatu intensitas tertentu. Hal ini berarti bahwa
fitoplankton yang produktif hanyalah terdapat di lapisan-lapisan air teratas dimana
intensitas cahaya cukup bagi berlangsungnya fotosintesis. Kedalaman penetrasi
cahaya didalam laut, yang meruapakan kedalama dimana produksi fitoplankton
masih dapat berlangsung, bergantung pada beberapa faktor antara lain adsorbs
cahaya oleh air, panjang gelombang cahaya, kecerahan air, pemantulan cahaya
olehpermukaan laut, lintang geografik dan musim.
c. Kecerahan
Sinar matahari merupakan energy utama bagi fitoplankton. Daya tembus
cahaya dalam air dipengaruhi oleh zat terlarut dan yang tersuspensi seperti adanya
bahan organik dan anorganik seperti lumpur dan buangan limbah rumah tangga
yang menyebabkan perairan menjadi keruh. Cahaya yang menembus air akan
berkurang intensitasnya dan berubah komposisi spektrumnya sesuai dengan
kedalaman. Cahaya merah hanya dapat menembus 4 meter, sedangkan cahaya
biru dapat menembus sampai 70 meter. Tingkat kecerahan pada lapisan
bergantung dari perubahan kualitas spectrum dan penurunan intensitas sewaktu
menembus lapisan air, juga  terpengaruh oleh adanya benda-benda yang terdapat
di dalam air.
d. Kekeruhan
Kekeruhan adalah suatu ukuran biasan cahaya di dalam air disebabkan
oleh adanya koloid dan susupensi dari suatu polutan antara lain bahan organic,
buangan industry. Kekeruhan juga disebabkan oleh senyawa-senyawa yang
berasal dari organisme nabati seperti asam humus, tannin, gambut, plankton dan
tanaman air. Kekeruhan juga disebabkan oleh ion-ion logam besi, mangan,
tembaga yang mungkin berasal dari buangan industry, sampah dan sebagainya
yang terkandung dalam perairan alami. Selanjutnya dikatakan bahwa kekeruhan
pada perairan alami merupakan salah-satu faktor penting yang mengontrol
produktivitas.
Kekeruhan menggambarkan sifat optik air yang ditentukan berdasarkan
banyaknya cahaya yang diserap dan dipancarkan oleh bahan-bahan yang terdapat
di dalam air. Kekeruhan dinyatakan dalam satuan unit turbiditas, yang setara
dengan 1 mg/L SIO2. Padatan tersuspensi dan kekeruhan memiliki korelasi positif
yaitu semakin tinggi nilai padatan tersuspensi maka semakin tinggi nilai
kekeruhan. Akan tetapi tingginya padatan terlarut tidak selallu diikuti dengan
tingginya kekeruhan. Air laut memit padatan terlarut tinggi, tetapi tidak berarti
kekeruhan tinggi pula. Kekeruhan yang tinggu dapat mengakibatkan
terganggunya sistem osmoregulasi seperti pernafasan dan daya lihat organisme
akuatik serta dapat menghambat penetrasi cahaya dalam air.
e. Kecepatan arus
Arus berperan dalam penyebaran unur hara di laut, pergerakan massa air
ini membawa nutrient pada massa air yang tersangkut dari suatu daerah ke daerah
lainnya. Pergerakan air yang cukup besar dapat menunjang proses difusi dan
absorpsi unsur dalam proses fotosintesis serta keluarnya hasil-hasil metabolism.
f. Kedalaman
Batimetti (dari bahasa Yunani, Barus, berarti kedalam dan ukuran)adalah
ilmu yang mempelajari kedalam dibawah air dan studi tentang tiga dimensi lantai
samudera atau danau.
Kedalaman merupakan parameter yang penting dalam memecahkan
masalah teknik berbagai pesisir seperti erosi. Pertambahan stabilitas garis pantai,
pelabuhan dan kontraksi pelabuhan, evaluasi, penyimpanyan pasang susrut,
pergerakan pemeliharaan, rute navigasi.
Kedalaman akan mempengaruhi kelimpahan makro zoobenthos dan juga
mempengaruhi penyebaran suhu pada perairan. Pendalaman perairan yang baik
dan normal untuk kehidupan organisme aquatic berkisar antara 1,5-2 meter.
Bukan hanya itu, kedalaman perairan juga mempengaruhi jumlah dan jenis jasad
renik dalam suatu perairan.
Kedalaman perairan sangat berpengaruh terhadap kualitas air pada lokasi
tersebut. lokasi yang dangkal akan lebih mudah terjadinya pengadukan dasar
akibat dari pengaruh gelobang yang pada akhirnya kedalaman perairan lebih dari
3 meter dari pengaruh gelombang yang pada akhirnya kedalaman perairan lebih
dari dasar jaring
3.4 PARAMETER KIMIA
Uraian kimia dari air adalah H2O. yang terdiri atas sebuah atom oksigen
yang terikat pada dua atom hidrogen. Atom-atom hidrogen tertempel pada sebuah
sisi dari atom oksigen, menghasilkan sebuah molekul air yang mempunyai
muatan positif pada bagian di mana terdapat atom hidrogen dan bermuatan
negative pada bagian yang lain di mana atom oksigen berada. Seperti pada
muatan listrik yang berlawanan selalu tarik menarik, maka molekul air condong
untuk saling tarik menarik. Inilah sebabnya air menetes.
a. Sumber Air
Air yang berada di permukaan bumi berasal dari berbagi sumber,
berdasarkan letak sumbernya air dapat dibagi sebagai berikut (Indirawati, 2009):
a) Air Angkasa (Hujan)
Air angkasa atau air hujan merupakan sumber utama air di bumi.
Walaupun pada saat presipitasi merupakan air yang paling bersih, air tersebut
cenderung mengalami pencemaran ketika berada di atmosfir..
b) Air Permukaan
Air permukaan yang meliputi badan-badan air semacam sungai, danau,
waduk, rawa, air terjun dan sumur permukaan, sebagian besar berasal dari air
hujan yang jatuh ke permukaan bumi.
c) Air Tanah
Air tanah berasal dari hujan yang jatuh ke permukaan bumi yang
kemudian mengalami perkolasi atau penyerapan ke dalam tanah dan mengalami
filtrasi secara alamiah. Proses yang telah dialami air hujan tersebut, di dalam
perjalanannya ke bawah tanah, membuat air tanah menjadi lebih baik dan lebih
murni dibandingkan air permukaan.
Air tanah memiliki beberapa kelebihan dibanding sumber air lain.
Pertama, air tanah biasanya bebas dari kuman penyakit dan tidak perlu mengalami
proses purifikasi atau penjernihan. Persediaan air tanah juga cukup tersedia
sepanjang tahun, saat musim kemarau sekalipun. Air tanah juga mengandung zat-
zat mineral yang cukup tinggi. Mengingat pentingnya peran air, sangat diperlukan
adanya sumber air yang dapat menyediakan air yang baik bagi dari segi kuantitas
dan kualitas.
Air tanah merupakan sumbe rdaya alam yang ketersediaannya secara
kuantitas maupun kualitas sangat tergantung pada kondisi lingkungan.
Pertumbuhan jumlah penduduk, industri dan pertanian menjadi penyebab
peningkatan beban pencemaran sumber-sumber air. Pengelolaan lingkungan hidup
yang berkelanjutan harusnya menjadi pedoman bagi masyarakat khususnya
pengguna sumberdaya alam agar lingkungan hidup tetap terjaga
keberlangsungannya.
Kualitas air
Air untuk minum umumnya berasal dari Air Permukaan (Surface Water)
seperti danau, sungai dan cadangan air lainnya di permukaan Bumi atau dari Air
Tanah (Ground Water) atau air yang di pompa (melalui pengeboran) dari dalam
tanah yang umumnya bebas dari kandungan zat berbahaya, namun tidak selalu
bersih.
Kualitas air yang baik ini minimal mengandung oksigen terlarut sebanyak
lebih 5 mg/l. Oksigen terlarut ini dapat ditingkatkan dengan menambah oksigen
ke dalam air dengan menggunakan aerator atau air yang terus mengalir. Kelebihan
plankton dapat menyebabkan kandungan oksigen didalam air menjadi berkurang.
Maka dengan itu plankton dalam kolam harus selalu dipantau.
melepaskan air yang lebih panas kembali ke sekeliling. Suhu dari air yang
dilepaskan dapat mempengaruhi arus bawah secara alamiah. Suhu juga dapat
mempengaruhi kemampuan untuk mengikat oksigen maupun kemampuan dari
organisme (kehidupan) untuk menolak cemaran tertentu.
b. Sifat kimia air
Parameter kimia dikelompokkan menjadi kimia an-organik dan kimia
organik. Dalam standard air minum di Indonesia zat kimia anorganik dapat berupa
logam, zat reaktif, zat-zat berbahaya serta beracun serta derajat keasaman (PH).
Sedangkan zat kimia organik dapat berupa insektisida dan herbisida. Sumber
logam dalam air dapat berasal dari industri, pertambangan ataupun proses
pelapukan secara alamiah. Korosi dari pipa penyalur air minum dapat juga sebagai
penyebab kehadiran logam dalam air.
pH adalah suatu ukuran untuk mengetahui berapa kadar asam atau tidak
berkadar asam (basis) air itu. Jarak itu mulai dari 0 ke 14 dengan angka 7 sebagai
netral. pH yang kurang dari 7 menyatakan berkadar asam, sebaliknya yang lebih
besar dari 7 menyatakan tidak bekadar asam. Karena pH dapat dipengaruhi oleh
zat kimia dalam air, maka pH merupakan petunjuk penting untuk air yang zat
kimianya berubah. Tiap nomor mewakili suatu perubahan dari 10 lipatan dalam
air yang berkadar asam atau tidak berkadar asam. Air dengan pH 5 adalah 10 kali
lebih banyak asam daripada air dengan pH 6.
c. kekeruhan
Turbiditas merupakan suatu ukuran yang menyatakan sampai seberapa
jauh cahaya mampu menembus air, dimana cahaya yang menembus air akan
mengalami pemantulan oleh bahan-bahan tersuspensi dan bahan koloidal.
Satuannya adalah Nephelometric Turbidity Unit (NTU). Dalam danau atau
perairan lainnya yang relatif tenang. Turbiditas perairan tersebut sebagian besar
besar dipengaruhi oleh bahan koloid dan bahan-bahan hakus yang terdispersi
dalam air. Dalam sungai yang mengalir, terbuditas terutama disebabkan oleh
bahan-bahan kasar yang terdispersi. Turbiditas penting bagi kualitas air
permukaan , terutama berkenaan dengan pertimbangan estetika, daya filter, dan
disinfeksi. Pada umumnya jika turbiditas meningkat, nilai estetika menurun,
filtrasi air lebih sulit dan mahal. dan efektivitas desinfeksi berkurang. Turbiditas
dalam perairan mungkin terjadi karena material lamiah, atau akibat aktivitas
proyek, pembuangan limbah, dan operasi pengukuran (Canter, L.W., 1977).
d. pH
kondisi asam atau basa ditentukan berdasarkan nilai pH (power of
hydrogen). Nilai pH berkisar antara 0-14, yang mana pH 7 merupakan pH normal,
kondisi pH kurang dari 7 menunjukkan air bersifat asam, sedangkan pH lebih dari
7 menunjukkan bahwa kondisi pH air bersifat basa. Polusi juga diindikasi dari pH
yang terkait dengan konsentrasi oksigen (pH rwndah pada konsentrasi oksigen
rendah). pH suatu zat diukur menggunakan kertas pH universal dan pH meter.
3.5 PARAMETER BIOLOGIS
Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme,
misalnya,bakteri, virus, bentos, dan plankton.
Di dalam suatu ekosistem air, terdapat 4 komponen, yaitu:
a) Komponen abiotik, adalah senyawa-senyawa bahan dasar pembentuk
senyawa organik.
b) Komponen produsen, adalah organisme hidup yang dapat mengubah unsur
anorganik menjadi organik, seperti proses fotosintesa.
c) Komponen konsumer, adalah organisme yang bersifat heterotrof.
d) Komponen dekomposer, adalah organisme yang tidak mempunyai zat hijau
daun, tidak memanfaatkan organisme hidup, tetapi mempergunakan energi
dari senyawa organik yang sedang terurai.
Organisme yang hidup dalam perairan dibagi menjadi beberapa golongan,
yaitu:
a. Bakteri
Adalah sebuah kelompok mikroorganisme bersel tunggal dengan
konfigurasi seluler prokariotik (tidak mempunyai selubung inti). Bakteri sebagai
makhluk hidup tentu memiliki informasi genetik berupa DNA, tapi tidak
terlokalisasi dalam tempat khusus (nukleus) dan tidak ada membran inti. DNA
pada bakteri berbentuk sirkuler, panjang dan buasa disebut nukleoid. DNA bakteri
tidak mempunyai intron dan hanya tersusunatas ekson saja. Bakteri juga memiliki
DNA ekstrakromosomal yang terbangun menjadi plasmid yang berbentuk kecil
dan sirkuler.
b. Virus
Virus adalah rantai asam nukleat (DNA atau RNA) yang hidup dalam sel
inang, menggunakan bagian-bagian mesin seluler untuk bereproduksi, dan
melepaskan rantai asam nukleat yang direplikasi untuk menginfeksi lebih banyak
sel. Virus sering ditempatkan dalam mantel protein atau amplop protein, penutup
pelindung yang memungkinkan virus bertahan hidup di antara inang.
Ciri-ciri virus yaitu sebagai berikut:
a) Ukurannya sangat kecil, yaitu hanya berkisar 0.02 mikron sampai 200
mikron.
b) Tubuhnya terdiri atas selubung proton (kapsid) dan bahan inti berupa RNA
dan DNA.
c) Tidak memiliki membran dan organel sel yang penting untuk kehidupan
d) Hanya bisa bereproduksi jika berada di dalam sel hidup.
e) Dapat dihilangkan dengan sinar X.
f) Terdapat beberapa bentuk yang berbeda, seperti batang, bulat, filamen,
polihedral, dan seperti huruf T.
c. Bentos
bentos adalah organisme yang hidup di dasar laut atau sungai baik yang
menempel pada pasir maupun lumpur. Beberapa contoh bentos antara lain
kerang, bulu babi, bintang laut, cambuk laut, terumbu karang dan lain-lain.
Hewan bentos hidup relatif menetap, sehingga baik dugunakan sebagai petunjuk
kualitas lingkungan. Karena selalu kontak dengan limbah yang masuk ke
habitatnya. Kelompok hewan tersebut dapat lebih mencerminkan adanya
perubahan faktor-faktor lingkungan dari waktu ke waktu. Karena hewan bentos
terus menerus terbawa oleh air yang kualitasnya berubah-ubah, bentos juga dapat
digunakan sebagai indikator biologis dalam mempelajari ekosistem danau.
d. Plankton
Meskipun ukurannya mikroskopis, organisme yang disebut plankton
memainkan peran besar dalam ekosistem laut. Mereka menyediakan basis untuk
seluruh jaring makanan laut. Kata plankton berasal dari kata Yunani planktos,
yang berarti "drifter." Nama mereka cocok, karena plankton tidak berenang
sendiri atau tinggal di satu tempat seperti karang. Mereka hanyut di dalam air,
memungkinkan pasang surut, arus, dan faktor-faktor lain menentukan ke mana
mereka pergi.
Pengelolaan faktor biologi air dilakukan dengan cara:
a. Pengangkatan lumpur
Setelah digunakan untuk siklus terdahulu, pada dasar kolam akan telah
menjadi kubangan lumpur organik yang terdiri dari bangkai organisme air seperti
plankton, perifiton, nekton, bentos,dan organisme lain yang mengendap yang
tidak terurai oleh bakteri. Keberadaan lumpur selain menyebabkan
pendangkalan,meningkatkan kekeruhan, juga menyebabkan berkurangnya
kandungan oksigen terlarut.
b. Pengeringan dan penjemuran dasar kolam
Dasar kolam dijemur dengan bantuan sinar matahari selama 3 – 7 hari,
tergantung cuaca sampai dasar kolam retak-retak. Penjemuran bertujuan untuk
mengoksidasi bahan organik yang terkandung dalam dasar kolam menjadi mineral
(hara), membunuh bakteri patogen dan membunuh telur atau benih organisme
hama.
c. Pengapuran
Pengapuran dilakukan untuk meningkatkan pH tanah sehingga bakteri
patogen dan organisme hama serta meningkatkan kesuburan.
Kehidupan di dalam kolam atau tambak memerlukan derajat keasaman air
yang sesuai untuk kehidupannya. Keasaman perairan dapat digolongkan menjadi
3 bagian:
1. Perairan yang masam : pH < 4,5
2. Perairan yang sedang : pH 6,5 – 9,5
3. Perairan yang basa : pH ˃9,5
Kation asam dan kation basa yang ada dalam perairan adalah :
- Kation asam, jika terjerap dalam tanah menyebabkan derajat keasaman tanah
menurun. Contohnya : Al, Fe, H
- Kation basa, jika terjerap dalam tanah, menyebabkan derajat kemasaman tanah
meningkat. Contohnya : Ca2++, Mg2++, K+, Na+, dan NH4+
Adanya kation asam dan kation basa dalam perairan dapat menentukan
tingkat kejenuhan basa dalam air yaitu kemampuan koloid/partikel tanah untuk
menjerap kation basa.
Kehidupan di dalam kolam atau tambak memerlukan derajat keasaman air
yang sesuai untuk kehidupannya. Keasaman perairan dapat digolongkan menjadi
3 bagian:
1. Perairan yang masam : pH < 4,5
2. Perairan yang sedang : pH 6,5 – 9,5
3. Perairan yang basa : pH ˃9,5
Kation asam dan kation basa yang ada dalam perairan adalah :
- Kation asam, jika terjerap dalam tanah menyebabkan derajat keasaman tanah
menurun. Contohnya : Al, Fe, H
- Kation basa, jika terjerap dalam tanah, menyebabkan derajat kemasaman tanah
meningkat. Contohnya : Ca2++, Mg2++, K+, Na+, dan NH4+
Adanya kation asam dan kation basa dalam perairan dapat menentukan
tingkat kejenuhan basa dalam air yaitu kemampuan koloid/partikel tanah untuk
menjerap kation basa.
e. Pemupukan
Pemupukan bertujuan untuk meningkatkan kandungan hara bagi
kebutuhan fitoplankton untuk melakukan fotosintesis. Peningkatan polulasi
fitoplankton mendorong pertumbuhan populasi zooplankton sehingga dapat
meningkatakan ketersediaan pakan alami ikan.
a) Menurut asalnya pupuk dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
1. Pupuk alami
2. Pupuk buatan
Disamping pupuk alami dan buatan juga terdapat adanya pupuk hewani (padatan)
dan pupuk nabati (hijauan).
1. Menurut jenisnya pupuk dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
a) Pupuk organik
pupuk yang diambil dari alam, baik yang berasal
dari hewani maupun nabati.

b) Pupuk anorganik

Pupuk hasil proses rekayasa secara kimia, fisik


dan atau biologis dan merupakan hasil industri
atau pabrik pembuat pupuk.
3.6 INTEGRITAS AYAT
Penekanan larangan merusak dan mengeksploitasi alam tanpa memperhatikan
pemeliharaannya juga dinyatakan dalam Alquran Surat Ar-Rum (30): 41-42
berikut ini:
‫ظَهَ َر‬ ‫ ْلفَ َسا ُد‬ ‫فِي‬ ‫ ْلبَ ِّر‬ ‫ َو ْالبَحْ ِر‬ ‫بِ َما‬ ‫ت‬
ْ َ‫ َك َسب‬ ‫َأ ْي ِدي‬ ‫اس‬ َ ‫بَع‬ ‫الَّ ِذي‬ ‫ َع ِملُوا‬ ‫) يَرْ ِجعُونَ لَ َعلَّهُ ْم‬41(  ْ‫قُل‬ 
ِ َّ‫لن‬ ‫لِيُ ِذيقَهُ ْم‬ ‫ْض‬
(42)‫ ِسيرُوا‬ ‫ض فِي‬ ِ ْ‫اَأْلر‬ ‫فَا ْنظُرُوا‬  َ‫ َك ْيف‬  َ‫ َكان‬ ُ‫عَاقِبَة‬  َ‫الَّ ِذين‬ ‫قَ ْب ُل ِم ْن‬ ۚ َ‫ َكان‬ ‫َأ ْكثَ ُرهُ ْم‬  َ‫ ُم ْش ِر ِكين‬ 
Terjemah-Nya:
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian
dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
Katakanlah: “Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana
kesudahan orang-orang yang terdahulu. kebanyakan dari mereka itu adalah
orang-orang yang mempersekutukan (Allah).” (QS. Ar Rum 41-42)
Ayat tersebut dengan jelas menyatakan bahwa segala kerusakan di muka
bumi ini adalah akibat ulah manusia yang akibatnya akan kembali kepada manusia
itu sendiri. Misalnya, sekarang manusia sudah bisa merasakan cuaca yang
semakin panas akibat penggunaan sumber alam yang berlebihan seperti listrik
untuk lemari pendingin (kulkas) atau pendingin ruangan (Air Conditioner/AC),
yang dibiarkan menyala siang dan malam, entah digunakan atau tidak. Belum lagi
penggunaan bahan bakar minyak untuk industri dan transportasi yang
mengeluarkan asap polusi sehingga dapat mempertipis lapisan ozon yang
menyelimuti bumi. Itu semua dapat meningkatkan suhu udara di luar ruangan dan
melelehnya es di kutub utara dan selatan sehingga tingkat air laut meninggi yang
pada jangka waktu yang panjang bisa menenggelamkan sebagian pulau-pulau
yang ada di bumi. Itu semua adalah karena ulah keserakahan manusia.
Jika tidak segera dihentikan, maka akibat dari kerusakan tersebut akan
dirasakan semua penghuni bumi tanpa kecuali. Contoh kecil bencana alam
tersebut pada masa sekarang adalah adanya bencana banjir di Jakarta pada tiga
belas tahun terakhir ini yang tidak pandang bulu menimpa siapa saja. Oleh karena
itu, semua manusia, hendaknya memikirkan bagaimana langkah penanggulangan
penyelamatan lingkungan tersebut, bukan hanya mengandalkan usaha pemerintah.
Sekeras apa pun pemerintah berusaha dan memikirkan solusinya, tidak akan
terlaksana tanpa dukungan masyarakat, yang misalnya tetap membuang sampah
ke sungai atau menggunakan plastik secara berlebihan.
DAFTAR PUSTAKA

Asriani dan Yuliana. 2012. Produktivitas Perairan. Jakarta: Bumi Aksara.

Canter, L.W. 1977. Environmental Impact Assessment. New York: McGraw-Hill


Book Company.

Deekae, S.N, J.F.N. Abowei & A.C. Chindah. 2010. Some Physical and Chemical
Parameters of Luubara Creek, Ogoni Land, Niger Delta, Nigeria.
Research Journal of Enfironmental and Earth Sciences. Vol. 2. Nigeria:
Niger Book Company, pp. 199-207.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan., Kanisius. Yogyakarta.

Koesoebiono. 1989. Biologi Laut. Fakultas Perikanakan, IPB. Bogor.

Lubis, R.E. dan Widanarko. 2008. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar


Swadaya. Jakarta.

Suwondo, dkk. 2004. Kualitas Biologi Sungai Senapela, Sago dan Sail di Kota
Pekanbaru Berdasarkan Biondikator Plankton dan Benthos. Jurusan
PMIPA FKIP, Universitas Riau. Pekanbara.

Wardoyo, S. T. H., 1957. Manajemen Kualitas Air. Fakultas Perikanan IPB.


Bogor.
Pertanyaan dari kelompok lain:

1. Apa perbedaan faktor lingkungan pada Harimau (kelompok I Suratmangari)

Jawaban: Faktor lingkungan yang terjadi pada harimau berbeda-beda,misalnya ia


hidup di sekeliling hewan lain maka dari segi cara makan, perilaku, cara
ia mengaong akan berbeda dari harimau pada umumnya.(Dijawab oleh
Muh didit Rayzidin Natsir)

2. Apa manfaat lingkungan bagi makhlup hidup (Kelompok IV Fauzy Fahrezy)

Jawaban:
 Tempat pertumbuhan makhluk hidup.
 Tempat tinggal (habitat).
 Tempat mencari makan.
 Tempat berinteraksi satu sama lain.
 Tempat melangsungkan kehidupan.
 Tempat perkembangbiakan makhluk hidup.
 Tempat manusia melangsungkan aktivitas kehidupan.
 Wahana bagi keberlanjutan kehidupan.( Dijawab Oleh Arda Ramadani)
3. Bagaimana Parameter Fisik menunjukkan bahwa air di cemari (kelompok II
Sakinah maulinda rahmat)
Jawaban : Untuk menentukan air sudah tercemar atau belum, dapat dilakukan
pengujian terhadap empat parameter, yaitu sebagai berikut. Parameter Fisik,
meliputi kandungan partikel padat, zat padat terlarut, kekeruhan, warna,
bau, suhu, dan pH air.( Di jawab Oleh Arda Ramadani)
4. Mengapa lingkungan fisik sangat berpengaruh terhadap kerja
manusia(Kelompok III Mawar Syapril)
Jawaban: Kondisi lingkungan kerja yang baik adalah salah satu faktor penunjang
produktivitas karyawan yang pada akhirnya berdampak pada kenaikan tingkat
kinerja karyawan. ... Antara keduanya harus saling seimbang, karena baik
lingkungan kerja fisik maupun non-fisik sama-sama memengaruhi kinerja
karyawan.(Dijawab oleh didit rayzidin)
5. Apa hubungan ayat dengan judul materi( Kelompok VI Dwi Najwa)
Jawaban : Dalam surat ini juga terkandung pesan agar manusia senantiasa
menjaga alam sekitarnya. Tepatnya pada ayat ke 41 dan 42. Pesan ini sangat
relevan, terlebih saat ini bumi banyak mengalami bencana karena tangan-tangan
manusia.( Dijawab oleh Syawal syamsar)
6. Apakah Bintang dan bulan termasuk benda hidup?(kelompok VII Ibnu Hajar)
Jawaban: benda mati( Dijawab oleh Syawal syamsar)
7. Mengapa perubahan-perubahan yang terjadi pada diri manusia penyebab
utamanya selalu alam (kelompok VIII Nur Azizah Kadir)
Jawaban: karena peristiwa alam dapat menyebabkan terjadinya perubahan
lingkungan sehingga manusia akan menyesuaikan diri dengan perubahan alam
di sekitar. (Dijawab Oleh Didit Rayzidin).

Anda mungkin juga menyukai