Anda di halaman 1dari 8

EKOLOGI

Energi dalam sistem ekologi

Disusun oleh
Nama : Husnul Magfirah Arifin
NIM : M031221008
Prodi : Konservasi Hutan
Mata Kuliah : Ekologi umum (D)

FAKULTAS KEHUTANAN

UNIVERSITAS

HASANUDDINMAKASSAR

2023
ENERGI DALAM SISTEM EKOLOGI

BAB I : PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Ekologi merupakan cabang ilmu biologi yang mengkaji proses interaksi timbal
balik antara komponen biotik dan komponen abiotik, di mana dapat berkaitan dengan
organisme, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfir. Hubungan timbal balik ini
memungkinkan adanya aliran energi pada komponen biotik dan terjadinya siklus materi di
antara materi biotik dan abiotik. Aliran energi merupakan rangakaina uraian pemindahan
bentuk energi satu ke bentuk energi lainnya. Aliran energi dimana energi mengalir dalam
ekosistem berasal dari matahari, dapat mengalami reduksi disepanjang lintasan yang
dilaluinya artinya lintasan aliran energi tidak membentuk daur (siklus).
Aliran materi dimana materi tidak berasal dari matahari tetapi berasal dari
lingkungan abiotik, lintasan aliran materi berjalan membentuk suatu daur materi sehingga
dalam keseimbangan ekosistem materi tidak pernah hilang. Aliran energi dalam ekosistem
yaitu proses perpindahan energi satu suatu tingkat tropik ke tropik berikutnya yang dapat
digunakan dengan rantai makanan atau dengan piramida biomassa. Ekosistem
mempertahanakan diri dengan siklus energi dan nutrisi yang diperoleh dri sumber energi.
Siklus materi merupakan pertukaran atau perubahan yang terus menerus, antar komponen
biosfer yang hidup dengan yang tak hidup. Dalam suatu ekosistem, materi pada setiap
tinkatan trofik tak hilang. Materi berupa unsur-unsur penyusun bahan organik di daur
ulang. Unsur-unsur tersebut masuk ke dalam komponen biotik melalui udara, tanah dan air.

TUJUAN
Mengetahui peranan energi dalam system ekologi.

RUANG LINGKUP
Ekologi, Aliran energi, dan Siklus materi.
BAB II : DASAR TEORI/LANDASAN TEORI

Di dalam suatu ekologi, terjadi interaksi antara komonitas dan komunitas lainnya serta
lingkungan abiotiknya, interaksi ini dapat menyebabkan aliran energy melalui peristiwa
makan dan dimakan. Pada peristiwa aliran energy ini, komponen ekosistem, kususnya
komponen biotik, memiliki tiga peran dasar yaitu sebagai produsen, konsumen, dan
decomposer. Penyusunan utama produsen dalam suatu ekosistem, khususnya di daratan
adalah tumbuhan. Organisme ini mempu membuat makananya sendiri dengan bantuan sinar
matahari. Peristiwa ini disebut fotosintesis. Produsen merupakan organisme autotroph,
yaitu organisme yang mampu menyusun antau membuat makanannya sendiri. Adapun
konsumen adalah organisme heterotroph, yaitu organisme yang tidak dapat membuat
makanan sendiri. Untuk memenuhi kebutuhannya organisme ini bergantung pada
organisme lain. Komponen biotik yang terakhir, yaitu decomposer (pengurai). Decomposer
adalah organisme yang menguraikan sisa-sisa organisme yang telah mati menjadin zatzat
organic sederhana. Zat-zat sederhana ini akan digunakan kembali oleh produsen sebagai
bahan nutrisi untuk membuat makanannya. Proses tersebut akan berlangsung terus-menerus
di dalam suatu ekosistem

BAB III : PEMBAHASAN

A. Pengertian Ekologi dan Ruang Lingkup Ekologi


Kata ekologi asalnya dari bahasa Yunani yakni oikos serta logos. Istilah tersebut
awalnya di perkenalkan oleh Ernst Haeckel di tahun 1869. Ekologi asalnya dari kata
Yunani oikos, yang artinya rumah serta logos, yang artinya ilmu/ pengetahuan. Maka,
ekologi ialah ilmu yang mendalami interaksi antar organisme dan alam sekitar ataupun
lingkungan. 2 Mulanya, studi pada bidang-bidang yang saat ini tergolong pada ruang
lingkup ekologi sudah dilaksanakan oleh para ahli. Ekologi ialah cabang biologi, serta
berupa bagian dasar dari biologi.
Ruang lingkup ekologi mencakup ekosistem, komunitas, populasi, sampai biosfer.
Studi-studi ekologi di kelompokkan pada autekologi serta sinekologi. Menjadi bagian
berdasarkan cabang biologi, ekologi juga berhubungan pada disiplin ilmu lain pada
biologi, misalnya morfologi, fisiologi, evolusi, genetika, zoologi, botani, biologi
molekuler serta entomologi. Ekologi ialah ilmu yang mendalami interaksi antar, aspek
abiotik dari lingkungan yakni cahaya, air, angin, unsur hara serta Biol. molekuler
Morfologi Genetika Ekologi Fisiologi Bakteriologi Ornitologi Botani Entomologi
Manusia tanah, panas, radar panas, asmosfer serta biotik yakni tumbuhan, hewan,
mikroorganisme pada tanah, serta manusia

B. Pengertian energi dan ruang lingkup energi.


Energi didefenisikan sebagai suatu kesanggupan untuk melakukan kerja. Untuk
mengetahui prilaku energi perlu diketahui hukum-hukum termodinamika, yaitu:

1. Hukum termodinamika pertama


Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain, tetapi tak pernah bertambah
atau berkuran (tak pernah diciptakan baru dan dihancurkan).
Misalnya cahaya, adalah salah satu bentuk energi; untuk itu dia dapat diubah
menjadi kerja, panas, atau energi potensial dari makanan. Tergantung pada keadaan,
tetapi tak pernah berkurang jumlahnya. Sebagian dari energi cahaya yang menjadi
energi panas dari tanah, menjadi energi kinetik dari pergerakan angin yang dapat
melakukan pekerjaan memompa air. Energi tidak hilang dengan menaikkan air,
tetapi menjadi energi potensial karena energi laten (tersimpan) dalam air yang
menyebabkan air dapat dinaikkan dapat diubah menjadi beberapa tipe energi dengan
membiarkan air jatuh kembali ke dalam sumur. Zat organik yang dihasilkan oleh
aktivitas fotosintesis tumbuh-tumbuhan hijau mengandung energi potensial yang
akan berubah ke lain bentuk bila zat organik itu dipakai oleh organisme.
Energi potensial dalam bentuk makanan dapat dipergunakan oleh hewan. Sebagian
besar dari makanan hewan itu diubah menjadi panas dan hanya sedikit diubah
menjadi protoplasma baru. Pada setiap langkah dalam pengalihan energi dari suatu
organisme ke yang lain, sebagian dari energi didegradasikan menjadi panas.
2. Hukum termodinamika dua

Tak ada suatu proses pun yang menyangkut transformasi energi akan terjadi secara
spontan, kecuali jika disertai degredasi energi dari bentuk yang pekat ke bentuk
yang tipis (memencar). Panas, misalnya dalam bentuk suatu objek yang panas akan
segera memencar lebih ke dalam lingkungan yang dingin. Berbagai bentuk
kehidupan selalu diikuti oleh perubahan-perubahan energi. Energi yang disampai ke
permukaan bumi sebagai cahaya matahari diimbangi oleh energi yang keluar dari
permukaan bumi sebagai radiasi panas. Esensi kehidupan ialah perkembangan dari
perubahan-prubahan seperti pertumbuhan penggandaan dan sintesis.

* Lingkungan Energi

Pada lapisan teratas atmosfer besarnya radiasi adalah kurang lebih 2 gcal/cm2/detik.
Jumlah ini akan berkurang apabila melewati atmosfer, paling banyak 67 % (1,34
gcal/cm2/detik) yang dapat mencapai permukaan bumi pada tengah hari di musim
panas. Radiasi matahari pada lapisan atmosfer adalah konstan dibandingkan dengan:
(1) Radiasi matahari yang mencapai permukaan laut pada hari yang cerah.
(2) Sinar matahari yang menembus mendung sempurna.
(3) Cahaya yang menembus vegetasi

Jadi, radiasi matahari semakin berkurang dan terjadi perubahan spektrum energi
bilamana ia melewati awan, air dan vegetasi. Absorbsi di dalam atmosfer secara
luas mengurangi cahaya nampak dan secara tidak beraturan mengurangi radiasi
inframerah. Cahaya nampak tersebut sedikit berkurang ketika melewati awan yang
tebal dan air, yang berarti bahwa fotosintesis dapat diteruskan pada hari yang
berawan dan pada beberapa kedalaman air yang jernih. Vegetasi menyerap
gelombang panjang cahaya nampak yang berwarna biru dan merah serta infra merah
secara lemah. Pada daerah perbukitan atau daerah pegunungan di belahan bumi
utara, permukaan lereng di bagian selatan menerima radiasi lebih besar dan lereng
bagian selatan lebih kecil dari pada yang diperoleh di permukaan datar; hal ini
menyebabkan perbedaan dalam iklim setempat dan vegetasi.

C. Rantai Makanan
Rantai makanan merupakan salah satu peristiwa di manan aliran energi dapat terjadi.
Aliran energi yang terjadi pada rantai makanan, memang dinilai sangat penting bagi
keberlangsungan dari ekosistem alam. Dalam ekosistem alam, hanya tumbuhan yang
mampu menangkap energi dari sinar matahari lalu mengubahnya menjadi energi kimia.
Sehingga efisiensi dari tumbuhan ini terbilang sangat penting dalam keberlangsungan
makhluk hidup. Aliran energi yang terjadi pada peristiwa rantai makanan, terbilang
tidak efisien. Maknanya, tidak semua energi makhluk hidup terjadi dalam suatu trofik
yang diperoleh dengan utuh oleh makhluk hidup dari trofik lainnya. Contohnya,
produsen menghasil energi dengan besar dua puluh kilo kalori setiap meter persegi tiap
tahunnya. Akan tetapi, hanya sekitar dari sepuluh persen energi saja yang dapat
diperoleh konsumen primer pada rantai makanan.

Aliran energi yang terjadi pada peristiwa dinilai tidak efisien karena beberapa alasan
lainnya. Berikut penjelasannya.

• Pada setiap tingkat dari trofik, makhluk hidup mampu mengubah sebagian besar
dari energinya menjadi panas ketika ia melakukan proses respirasi sel serta aktivitas
sehari-hari.
• Makhluk hidup juga dapat mengubah beberapa bagian energi menjadi sebuah
molekul organik dan tidak dapat dimakan oleh makhluk hidup lainnya, contohnya
adalah kotoran.
• Tidak seluruh makhluk hidup mati, karena ia dimakan oleh makhluk hidup lainnya.
Sebagian besar dari makhluk hidup mati, tanpa ia harus dimakan oleh makhluk
hidup lainnya dan langsung mengalami proses dekomposisi oleh pengurai. Oleh
karena itu, aliran energi akan berhenti pada makhluk yang mati tanpa dimakan
makhluk hidup lainnya.
Aliran energi yang terjadi pada peristiwa rantai makanan, memiliki tingkatan dalam
ekosistemnya atau disebut pula dengan trofik. Berikut adalah trofik dalam rantai
makanan ketika aliran energi terjadi.
• Produsen adalah tingkat trofik pertama, yang termasuk dalam produsen adalah
organisme yang mampu untuk menghasilkan zat makanan sendiri. Organisme
tersebut, disebut sebagai produsen.
Contohnya ialah makhluk hidup yang menempati tingkat trofik pertama pada rantai
makanan, yaitu tumbuh-tumbuhan.
• Konsumen primer, merupakan konsumen tingkat pertama yaitu organisme yang
menempati urutan tingkat trofik kedua. Pada umumnya, konsumen primer adalah
hewan herbivora dan sebagian besar memakan tumbuhan.
• Konsumen sekunder, merupakan organisme yang menempati urutan pada tingkat
trofik ketiga dan disebut pula sebagai konsumen tingkat dua. Konsumen sekunder,
umumnya ditempati oleh hewan-hewan karnivora yang sebagian besar adalah
pemakan daging.
• Konsumen puncak, ialah organisme yang menempati tingkat trofik tertinggi atau
tingkat trofik terakhir. Pada umumnya, konsumen puncak adalah kelompok
organisme omnivora, pemakan tumbuhan serta hewan yang berada pada posisi
konsumen puncak.
BAB IV : PENUTUP

KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas kita bisa menyimpulkan bahwa Peran ekologi sangat utama pada
menjaga keselarasan lingkungan serta pembangunan lanjutan. Menjadi disiplin ilmu,
ekologi wajib di kaji, di pahami secara serius serta benar, hingga perbuatan kita kepada
lingkungan jadi semakin arif serta tak merusak dikarenakan keperluan pembangunan.
Pengertian yang tepat kepada lingkungan alam ialah modal besar pada melestarikan
lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Akuakulturo, 2008. Energi dalam system ekologi,


Makassar : KMPBDP UNHAS

Dwi yuni mafiroh, 2022. Siklus Materi Dan Aliran Energi dalam Ilmu Ekologi
Lampung : UIN Raden Intan Lampung

Gramedia Blog, https://www.gramedia.com/literasi/aliran-energi/

Anda mungkin juga menyukai