Disusun Oleh:
COVER.....................................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
A. Latar Belakang........................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................
C. Definisi Aliran Energi Dalam Ekosistem...............................................
D. Transformasi Energi Dalam Ekosistem..................................................
E. Klasifikasi Ekosistem..............................................................................
KESIMPULAN........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata ekologi asalnya dari bahasa Yunani yakni oikos serta logos.
Istilah tersebut awalnya di perkenalkan oleh Ernst Haeckel di tahun
1869. Ekologi asalnya dari kata Yunani oikos, yang artinya rumah serta
logos, yang artinya ilmu/pengetahuan. Maka, ekologi ialah ilmu yang
mendalami interaksi antar organisme dan alam sekitar ataupun
lingkungan.
Energi dibutuhkan oleh seluruh organisme untuk melakukan
suatu usaha atau aktivitas. Sebagai contoh, tumbuhan membutuhkan
energi dari cahaya matahari, hewan dan manusia membutuhkan energi
yang dihasilkan dai proses pengolahan makanan di dalam tubuh.
Energi yang terdapat di lingkungan sekitarmu memiliki bentuk
yang bermacam-macam, seperti energi cahaya, energi listrik, energi
kimia, energi panas, dan sebagainya. Setiap bentuk energi dapat diubah
menjadi bentuk energi lainnya. para ilmuwan yang mempelajari
perubahan energi tersebut menemukan fenomena bahwa energi tidak
dapat diciptakan. Fenomena ini juga berlaku didalam suatu ekosistem.
Setiap organisme mendapatkan energinya dengan cara mengubah energi
yang berasal dari lingkungannya, seperti tumbuhan yang bergantung
pada cahaya matahari atau hewan dan manusia yang membutuhkan
makanan sebagai sumber energinya.
Ekosistem disusun oleh dua komponen, yaitu lingkungan fisik
atau makhluk tidak hidup dan berbagai jenis makhluk hidup. Berbagai
jenis makhluk hidup tersebut dapat di kelompokkan menjadi satuan-
satuan makhluk hidup dan ekosistem merupakan salah satunya.
Dalam kehidupan, setiap organisme selalu memerlukan sesuatu
dari lingkungannya dan lingkungan akan menerima sesuatu dari
organisme. Jadi, organisme dan lingkungan saling mengadakan
hubungan timbal balik (interaksi) yang di sebut ekosistem. Ekosistem
diartikan sebagai hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya.
Ekologi ialah ilmu yang mendalami interaksi antar, aspek abiotik
dari lingkungan yakni cahaya, air, angin, unsur hara serta Biol.
molekuler Morfologi Genetika Ekologi Fisiologi Bakteriologi Ornitologi
Botani Entomologi Manusia tanah, panas, radar panas, asmosfer serta
biotik yakni tumbuhan, hewan, mikroorganisme pada tanah, serta
manusia. Populasi merupakan organisme sejenis yang menduduki sebuah
lokasi. Komunitas ialah sekumpulan spesies organisme yang menduduki
sebuah lokasi. Komunitas dan lingkungan abiotik menciptakan system
ekologi yang dinamakan ekosistem. Biosfir ataupun ekosfir meliputi
seluruh organisme dibumi yang berhubungan pada lingkungan fisik.
Hubungan antar organsisme serta lingkungan pada pemahaman
mengenai organisme tersebut. Organisme itu dari system biologis yang
berhubungan pada lingkungannya masingmasing. System ini tersebut
dimulai berdasarkan molekul biologi sampai organ, system organ, serta
kemudian populasi, komunitas sampai ekosistem. Studi interaksi dalam
jenjang yang semakin sederhana jadi utama dikarenakan perolehan
timbal balik tersebut berdampak kepada prosedur interaksi jenjang
diatas, seperti hasil hubungan populasi dapat berpengaruh pada kegiatan
interaksi komunitas
Ruang lingkup kajian ekologi yang utama, yaitu perubahan
populasi suatu spesies pada waktu yang berbeda-beda, perpindahan yang
lain, serta faktor yang mempengaruhinya dan terjadinya hubungan timbal
balik antar makhluk hidup dan lingkungan
Lingkungan merupakan suatu kesatuan ruang dengan semua
beda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, serta perilaku yang
mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya. Permasalahan lingkungan selalu muncul karena
perkembangan manusia (penduduk) dan pemanfaatan lingkungan yang
kurang bijaksana.
Di dalam suatu ekologi, terjadi interaksi antara komonitas dan
komunitas lainnya serta lingkungan abiotiknya, interaksi ini dapat
menyebabkan aliran energy melalui peristiwa makan dan dimakan. Pada
peristiwa aliran energy ini, komponen ekosistem, kususnya komponen
biotik, memiliki tiga peran dasar yaitu sebagai produsen, konsumen, dan
decomposer. Penyusunan utama produsen dalam suatu ekosistem,
khususnya di daratan adalah tumbuhan. Organisme ini mempu membuat
makananya sendiri dengan bantuan sinar matahari.
Peristiwa ini disebut fotosintesis. Produsen merupakan organisme
autotroph, yaitu organisme yang mampu menyusun antau membuat
makanannya sendiri. Adapun konsumen adalah organisme heterotroph,
yaitu organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri. Untuk
memenuhi kebutuhannya organisme ini bergantung pada organisme lain.
Komponen biotik yang terakhir, yaitu decomposer (pengurai).
Decomposer adalah organisme yang menguraikan sisa-sisa organisme
yang telah mati menjadin zat-zat organic sederhana. Zat-zat sederhana ini
akan digunakan kembali oleh produsen sebagai bahan nutrisi untuk
membuat makanannya. Proses tersebut akan berlangsung terus-menerus
di dalam suatu ekosistem. Hubungan saling ketergantungan antara
komponen satu dengan yang lain yaitu ekosistem. Saling ketergantungan
mencakup berbagai kebutuhan untuk berproduksi, makan, energy, air
mineral dan udara. Adanya saling ketergantungan menyebabkan didalam
ekosistem terjadi rantai makanan, jaring-jaring makanan, aliran energy
dan siklus biogeo kimia.
Semua yang ada di bumi ini baik mahluk hidup maupun benda
mati tersusun oleh materi. Materi ini tersusun atas unsur-insur kimia
antara lain karbon, Oksigen, Nitrogen, Hidrogen dan Fosfat. Unsur-unsur
kimia tersebut atau yang umum disebut materi dimanfaatkan produsen
untuk membentuk bahan organic dengan bantuan matahari atau energy
yang berasal dari reaksi kimia. Bahan organic yang dihasilkan
merupakan sumber energy bagi organisme. Proses makan dan dimakan
pada rantai makanan mengakibatkan aliran materi dari mata rantai satu
ke matarantai lainnya. Walaupun mahluk hidup dalam satu rantai
makanan mati, aliran materi akan tetap berlangsung terus. Karena
mahluk yang mati tersebut diuraika oleh decomposer yang akhirnya akan
masuk lagi kerantai makanan berikutnya.
Dialam semua elemen-elem kimiawi dapat masuk dan keluardari
system untuk menjadi mata rantai siklus yang lebih luas dan bersifat
global. Namun demikian ada suatu kecenderungan sejumlah elemen
beredar secara terus menerus dalam ekosistem dan menciptakan suatu
siklus internal. Siklus ini dikenal sebagai siklus biogeokimia karena
posesnya menyangkut perpindahan komponen bukan abiotik, ke
komponen biotik dan kebalikannya. Siklus biogeokimia pada akhirnya
cenderung mempunyai mekanisme umpan-balik yang dapat mengatur
sendiri yang menjadi siklus itu dalam keseimbangan.
B. Rumusan Masalah
1. Mengetahui Apa Definisi Aliran Energi Dalam Ekosistem?
2. Bagaimana Transformasi Energi Dalam Ekosistem?
3. Apa Saja Klasifikasi Ekosistem?
BAB II
LANDASAN TEORI
E. Klasifikasi Ekosistem
Sejak energi menjadi ukuran umum dalam semua ekosistem, baik yang
dibuat oleh manusia maupun yang alamiah, maka energi dipergunakan sebagai
dasar utama dalam penggolongan (klasifikasi) ekosistem. Energi merupakan
kekutanan utama dalam ekosistem. Sumber dan jumlah energi yang didapat akan
menentukan jenis dan jumlah organisme, dan pola fungsional maupun
perkembangan dari proses-proses dalam ekosistem tersebut.
Dipandang dari segi sumber energi, ekosistem dapat dibagi menjadi 2
macam:
1. Ekosistem dengan sumber energi berasal dari cahaya matahari
(solarpowered).
2. Ekosistem dengan sumber energi berasal dari bahan bakar (fuel).
Dalam beberapa keadaan maka kedua sumber energi ini dapat
dimanfaatkan secara bersama-sama. Meskipun energi penyinaran matahari total
yang menimpa bumi cukup banyak, radiasi matahari untuk suatu daerah
merupakan sumber energi yang sudah diperlemah karena hanya sebagian kecil
saja yang jatuh dipermukaan bumi dapat dimanfaatkan oleh organisme.
Sistem alam yang sangat tergantung cahaya matahari langsung disebut
dengan ekosistem alam bertenaga matahari yang tidak disubsidi. Sistem ini tidak
disubsidi dalam pengertian bahwa tidak ada atau sedikit sekali sumber energi
lain yang melengkapi radiasi matahari. Keadaan masing-masing ekosistem
berbeda-beda tetapi pada umumnya kurang bertenaga, produktivitasnya rendah,
dan kemampuan untuk menghasilkan sesuatu juga rendah.
Organisme yang mendiami pada ekosistem ini mengadakan penyesuaian
untuk dapat hidup dan biasanya mampu menggunakan energi dari berbagai
sumber secara efisien. Ekosistem ini mempunyai arti yang sangat penting karena
jumlahnya yang sangat besar (70%) dari bagian dunia ini. Ekosistem ini dapat
dipandang sebagai pendukung kehidupan utama di bumi dan berperan sebagai
penyangga stabilitas ekosistem dunia. Oleh ekosistem ini udara dimurnikan, air
didaur ulangkan, iklim diatur, cuaca dijaga goncangannya dll.
Subsidi energi adalah sumber energi pembantu yang dapat menurunkan
biaya satuan dari ekosistem yang mandiri dan oleh karenanya mampu
meningkatkan jumlah energi matahari yang dapat diubah menjadi hasil-hasil
organik.
Subsidi ini dapat berasal dari :
1. Alam (naturally subsidized)
2. Manusia (man subsidized)
Daerah estuari pantai merupakan contoh dari ekosistem yang disubsidi
oleh alam, yaitu adanya energi pasang dan surut, gelombang dan arus laut. Oleh
karena itu gerakan pasang surut ini merupakan kenyataan yang perlu didalam
proses daur ulang mineral dan unsur-unsur makanan, maka organisme di daerah
estuary lebih mampu memusatkan tenaganya untuk mengubah energi matahari
menjadi bahan organik. Dengan demikian daerah estuary cenderung lebih subur
dibandingkan ekosistem lain yang tidak mendapatkan subsidi energi.
Manusia mempunyai pengalaman dalam mengubah dan mensubsidi alam
untuk kepentingannya. Pengalaman ini tidak hanya dalam meningkatkan
produktivitas tetapi juga dalam menyalurkan produktivitas itu menjadi makanan
atau bahan-bahan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Ekosistem pertanian,
peternakan, perikanan merupakan ekosistem alam yang disubsidi oleh manusia.
Ekosistem bertenaga bahan bakar dikenal dalam bentuk sistem perkotaan
industri. Disini energi bahan bakar lebih banyak menggantikan dan bukan
melengkapi energi matahari.
Ekosistem perkotaan yang berpenduduk padat akan memerlukan energi
yang sangat besar. Kenyataan yang lain ialah ekosistem bertenaga bahan bakar
merupakan ekosistem yang tidak lengkap dan selalu tergantung pada ekosistem
lain. Oleh karena itu selain bahan bakar, kota harus mengambil bahan makanan
dari daerah sekitarnya dan kota masih harus didukung oleh daerah penghasil air,
penghasil bahan makanan, dan penghasil bahan bakar.
BAB III
KESIMPULAN
Hewitt, Paul G, dkk. 2007. Integrated Science. San Fransisco: Addison Wesley 1301
Sansome St.