Oleh:
WIRA RAHMANSYAH
NIM : 2010247577
1
KATA PENGANTAR
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua yang ada di bumi ini baik mahluk hidup maupun benda mati
tersusun oleh materi. Materi ini tersusun atas unsur-unsur kimia antara lain karbon
(C), Oksigen (O), Nitrogen (N), Hidrogen (H), dan Fosfor (P). Unsur-unsur kimia
tersebut atau yang umum disebut materi dimanfaatkan produsen untuk
membentuk bahan organik dengan bantuan matahari atau energi yang berasal dari
reaksi kimia. Bahan organik yang dihasilkan merupakan sumber energi bagi
organisme. Dalam suatu aliran energi ada 3 peran penting yang harus dimiliki
meliputi produsen yang berfungsi sebagai organisme yang membuat makanan
sendiri (autotrof) peran ini biasanya diambil oleh tumbuhan yang menghasilkan
makanan melalui proses fotosintesis, kemudian konsumen sebagai organisme
yang tidak mampu membuat makanan sendiri (heterotrof) sehingga untuk
memenuhi kebutuhannya, organisme ini bergantung pada organisme lain. Terakhir
yaitu dekomposer, merupakan organisme yang menguraikan sisa-sisa organisme
yang telah mati menjadi zat-zat organik sederhana. Zat-zat sederhana ini akan
digunakan kembali oleh produsen sebagai bahan nutrisi untuk membuat
makanannya (Resosoedarmo, 1986). Dalam makalah ini akan dibahas lebih dalam
lagi mengenai aliran energi dan daur materi di ekosistem perairan.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang di maksud dengan aliran energi ?
2. Apa yang dimaksud daur materi?
4
3. Bagaimana aliran energi dan daur materi di ekosistem perairan?
C. Tujuan
1. Agar kita mengetahui apa yang di maksud dengan aliran energi
2. Agar kita mengetahui apa yang dimaksud dengan daur materi
3. Agar kia mengetahui Bagaimana aliran energi dan daur materi di
ekosistem perairan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Aliran Energi
Aliran energi dan materi dapat terjadi apabila ada peristiwa makan dan
dimakan antara komponen biotik dalam suatu ekosistem yang berarti terjadi
perpindahan materi dan energi dari makhluk hidup satu ke makhluk hidup lainnya.
Perpindahan materi atau zat dan energi dari makhluk yang satu ke makhluk yang
lain disebut aliran materi dan energi.
Sumber energi utama bagi semua kehidupan di bumi adalah energi cahaya
matahari. Dan hanya tumbuhan hijau yang dapat memanfaatkan energi matahari
untuk aktivitas hidupnya melalui proses fotosintesis. Energi tidak dapat diciptakan
dan dimusnahkan, tetapi dapat berubah dari bentuk yang satu ke bentuk yang
lainnya. Berdasarkan hal tersebut maka energi matahari yang telah digunakan oleh
makhluk hidup tidak akan kembali ke matahari lagi, tetapi akan lepas ke alam
bebas karena peristiwa radiasi dan tidak dapat dimanfaatkan oleh kehidupan.
Peristiwa perpindahan energi dalam ekosistem disebut aliran energi, dan karena
perpindahan energi hanya satu arah saja, maka pada energi tidak ada siklus energi.
6
tumbuhan diabsorpsi oleh mekanisme fotosintesis, dan juga hanya sebagian
kecil, sekitar 1-5 %, yang diubah menjadi makanan (energi kimia). Sisanya
keluar dari sistem berupa panas, dan energi yang diubah menjadi makanan
oleh tumbuhan dipakai lagi untuk proses respirasi yang juga sebagai
keluaran dari sistem.
2) Energi yang disimpan berupa materi tumbuhan mungkin dilakukan melalui
rantai makanan dan jaring-jaring makanan melalui herbivora dan detrivora.
Seperti telah diungkapkan sebelumnya, terjadinya kehilangan sejumlah
energi diantara tingkatan trofik, maka aliran energi berkurang atau menurun
ke arah tahapan berikutnya dari rantai makanan. Biasanya herbivora
menyimpan sekitar 10 % energi yang dikandung tumbuhan, demikian pula
karnivora menyimpan sekitar 10 % energi yang dikandung mangsanya.
3) Apabila materi tumbuhan tidak dikonsumsi, maka akan disimpan dalam
sistem, diteruskan ke pengurai, atau diekspor dari sistem sebagai materi
organik.
4) Organisme-organisme pada setiap tingkat konsumen dan juga pada setiap
tingkat pengurai memanfaatkan sebagian energi untuk pernafasannya,
sehingga terlepaskan sejumlah panas keluar dari system.
5) Dikarenakan ekosistem adalah suatu sistem terbuka, maka beberapa materi
organik mungkin dikeluarkan menyeberang batas dari sistem. Misalnya
akibat pergerakan sejumlah hewan ke wilayah, ekosistem lain, atau akibat
aliran air sejumlah gulma air keluar dari sistem terbawa arus
7
Setiap makhluk hidup memerlukan energi untuk kelangsungan hidupnya.
Misalnya, untuk tumbuh, bereproduksi, dan bergerak. Dalam pemenuhan
kebutuhan energi tersebut terjadi hubungan saling ketergantungan energi di
antara makhluk hidup yang berbeda. Dalam hal ini, ada makhluk hidup yang
berperan sebagai produser, konsumer, atau dekomposer.
a. Produsen
8
b. Konsumen
Beberapa hewan ada yang berperan sebagai karnivor pada suatu waktu dan
herbivore pada saat yang lain. Hewan demikian disebut omnivor. Mereka
dapat ditempatkan ke dalam tingkat trofik berbeda bergantung pada materi
yang dimakan pada saat itu. Produser dan berbagai karnivor di dalam
ekosistem dalam pemenuhan kebutuhan makanan dikenal dengan istilah
tingkat trofik. Berikut ini Tingkatan Trofik di Dalam Ekosistem.
Tingkat
Tingkatan Makhluk Hidup Kimia
Trofik
Membuat makanan
sendiri
Pertama Produsen dari bahan anorganik
dengan menggunakan
energi cahaya matahari.
Memakan tumbuhan atau
Kedua Konsumer Primer (herbivor)
produser lainnya.
Ketiga Konsumer Sekunder (karnivor) Memakan herbivor.
Konsumen Tersier (karnivor
Keempat Memakan predator.
puncak)
Menguraikan senyawa
senyawa organik yang
- Pengurai berasal dari makhluk
hidup yang telah mati
(bangkai).
9
c. Dekomposer
d. Detritivor
1. Air tawar
Ekosistem air tawar dibagi menjadi dua, yaitu lotik dan lentik. Ekosistem
air tawar lotik memiliki ciri airnya berarus. Contohnya adalah sungai.
Organisme yang hidup pada ekosistem ini dapat menyesuaikan diri dengan
arus air. Produsen utama pada ekosistem ini adalah ganggang. Akan tetapi,
umunya organisme lotik memakan detritus yang berasal dari ekosistem darat
di sekitarnya.
10
Ekosistem air tawar lentik memiliki cirri airnya tidak berarus. Ekosistem
air tawar lentik meliputi rawa air tawar, rawa gambut, kolam, dan danau. Rawa
didominasi oleh lumut Spaghnum. Ekosistem danau dan kolam terdiri dari tiga
wilayah horizontal, yaitu litoral, limnetik, dan profundal.
2. Air laut
Hampir 71% dari permukaan bumi tertutup oleh laut. Rata-rata salinitas
(kadar garam) laut adalah 3%, tetapi angka ini bervariasi dari satu wilayah ke
wilayah yang lain sesuai dengan kedalaman dan geografinya. Salinitas
tertinggi terdapat di daerah tropis. Pada daerah tropis suhu yang tinggi
menyebebkan laju penguapan berlangsung cepat sehingga salinitas laut
menjadi tinggi. Contohnya, Laut Merah memiliki salinitas 4%. Sebaliknya, pada
geografi yang lebih tinggi, proses penguapan berkurang sehingga salinitasnya
rendah. Contohnya, Laut Baltik dengan salinitas 0,7%.
3. Estuari
4. Pantai batu
11
5. Terumbu karang
6. Laut dalam
Ekosistem laut dalam merupakan zona pelagic laut. Ekosistem ini berada
pada kedalaman 76.000 m dari permukaan laut, sehingga tidak ada lagi cahaya
matahari. Oleh karena itu, produsen utama di ekosistem ini merupakan
organisme kemoautotrof.
C. Daur Materi
Daur materi merupakan siklus perubahan dan perpindahan materi yang terjadi
dalam suatu rantai makanan. Sumber materi utama adalah planet bumi. Materi
(H2O / air dan CO2 / karbondioksida) yang diserap oleh tumbuhan akan diubah
menjadi karbohidrat melalui proses fotosintesis yang terjadi di daun dengan
bantuan klorofil dan energi dari matahari. Secara sederhana reaksinya adalah:
6 H2O + 6 CO2 -------> C6H12O6 + 6 O2.
Secara berturut- turut materi tersebut akan berpindah dari makhluk hidup
yang satu ke makhluk yang lain dan suatu saat akan kembali ke bumi. Setelah
mengalami berbagai proses akan kembali menjadi air (H2O) dan CO2 yang dapat
dimanfaatkan kembali oleh tumbuhan hijau, selanjutnya akan memasuki tubuh
organisme lain. Jadi materi memiliki siklus, misalnya siklus Karbon atau daur
karbon.
12
Gambar 3. Daur Karbon
Sumber karbon di alam bebas adalah gas karbon dioksida (CO 2), yang
banyak terdapat bebas di udara, maupun yang terlarut di dalam air serta terdapat
di kerak bumi dalam bentuk batu bara dan minyak bumi (bahan bakar minyak).
Karbon dioksida masuk ke dalam ekosistem melalui produsen. Produsen yang
terdapat di darat atau di perairan menggunakan CO2 untuk membentuk senyawa
organik yaitu karbohidrat melalui proses fotosintesis. Senyawa organik yang
dihasilkan produsen ini menjadi sumber makanan bagi organisme heterotof
khususnya herbivora. Apabila herbivora dimakan oleh karnivora maka senyawa
organik dari herbivora akan diubah menjadi bentuk lain. Respirasi dari organisme
seperti tumbuhan, hewan maka akan membebaskan karbon dioksida ke udara
bebas. Dan jika tumbuhan, hewan, serta manusia yang mati akan di uraikan, salah
satunya akan menjadi karbon dioksida.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
15