Behavioural ecology
Community ecology or synecology
Ecophysiology
Ecosystem ecology
Evolutionary ecology
Global ecology
Human ecology
Population ecology
Hukum termodinamika I
1. Sinar matahari yang sampai di bumi merupakan energi panas yang akan memanaskan
daratan dan lautan. Daratan memiliki massa yang lebih padat daripada lautan sehingga
temperature daratan lebih cepat meningkat dengan waktu pemanasan yang sama
dengan lautan. Tempat yang lebih panas memiliki materi yang lebih renggang
sehingga tekanan udaranya lebih rendah.“Udara bergerak dari tempat bertekanan
tinggi ke tempat bertekanan rendah”. Dengan demikian terjadilah aliran udara yang
disebut angin. Dan angin tersebut mengalir dari lautan ke daratan (pada siang hari),
sehingga disebut angin laut.
2. Angin yang mengalir menuju daratan tersebut merupakan energi kinetic yang dapat
menggerakkan baling – baling turbin.
3. Energi kinetic dari baling – baling ini nantinya dapat menggerakkan dynamo atau
generator listrik, dan terciptalah energi listrik.
4. Energi listrik ini dapat diubah menjadi bermacam energi yang lain seperti yang terjadi
dalam kehidupan kita. E.g. energi suara, energi panas, dan energi lainnya.
5. Pada kasus lain air laut yang digerakkan oleh angin akan menjadi gelombang. Laut
dengan gelombang yang cukup tinggi dapat diubah menjadi sumber tenaga listrik
yang dikenal dengan istilah OTEC (Ocean Thermal Energi Conversion).
Gambar . cara kerja diesel
Selain itu, hukum konservasi juga menjelaskan mengenai perubahan suhu lingkungan.
Kita sering mendengar bahwa lingkungan semakin panas dengan semakin berkurangnya
jumlah pohon. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan gambaran demikian :
Sinar matahari (SM) merupakan sumber energi yang jatuh dibumi dan kita beri nilai
awal 100%. Kemudian kita anggap tempat jatuhnya energi 100% tersebut ke 4 bagian bumi,
yaitu hutan, bangunan atau rumah, tanah, dan perairan terbuka. Ada 2 sifat energi yang
sampai ke bumi.
Energi terpakai untuk kegiatan dibumi, misal untuk kegiatan tumbuhan seperti
transpirasi tumbuhan (TT), atau untuk penguapan air yang disebut dengan evaporasi (Ev).
Energi dipantulkan sebagai radiasi panas, missal pemantulan oleh rumah atau
bangunan (RR) dan pemantulan oleh tanah (RT). Lagi – lagi kita permudah gambaran kita
dengan membagi rata masing – masing bagian bumi tersebut dengan nilai yang sama, yaitu
masing – masing senilai 25%. Sehingga :
SM = TT + Ev + RT + RR ….. (1)
Energi yang dipantulkan hanya berasal dari RT dan RR saja atau senilai 50%
(merupakan yang kita rasakan sebagai suhu lingkungan kita) dan sisanya senilai 50%, TT dan
Ev adalah energi yang digunakan.
Sekarang saatnya simulasi. Andai kata semua tumbuhan dibabat habis untuk
mendirikan sebuah pemukiman, maka TT akan berubah menjadi RR’, dan persamaannya :
SM = RR’ + Ev + RT + RR ….. (2)
Dimana energi yang dipantulkan sekarang berasal dari RT, RR, dan RR’ dengan
jumlah total 25% +25% +25% = 75%. Dan andaikan pula setelah semua tumbuhan telah
dibabat habis belum sempat didirikan sebuah pemukiman, maka TT akan berubah menjadi
RT yang artinya sama dengan persamaan (2) yang menyatakan suhu terasa lebih hangat lagi
dibandingkan dengan ketika tumbuhan masih ada di lahan itu.
Simulasi berikutnya, coba anda bayangkan jika perairan kita ditempati oleh kapal –
kapal, atau yang lebih mudah jika sebagian perairan menjadi pelabuhan. Maka energi yang
semula digunakan untuk penguapan / evaporasi (Ev) sekarang dipantulkan oleh kapal – kapal
atau oleh pelabuhan tersebut (RK) yang sama halnya dengan sebuah bangunan, dan
persamaannya menjadi :
SM = RR’ + RK + RT+ RR ….. (3)
Sehingga lingkungan dengan pelabuhan dan kapal – kapalnya terasa semakin panas.
Dengan demikian terlihat bahwa konversi tumbuhan dan perairan menjadi perumahan
atau lahan terbuka akan menyebabkan naiknya suhu bumi. Dan pelajaran yang kita peroleh
adalah bahwa semakin berkurang hutan dan/atau genangan air akan berakibat bumi semakin
panas.
Hukum termodinamika II
Hukum ini menerangkan bahwa setiap pemakaian suatu bentuk atau unit energi tidak
pernah tercapai efisiensi 100%. Dalam proses perubahan satu bentuk energi menjadi bentuk
energi yang lain selalu menghasilkan sisa yang disebut dengan entropi. Sehingga hukum ini
sering disebut sebagai Hukum Entropi yang dalam buku teks berbahasa Inggris disebut
dengan istilah The Law of Entropy. Karena entropi menurut kita adalah sesuatu yang sudah
tidak terpakai maka entropi tersebut dibuang sebagai limbah. Namun tanpa kita sadari
sesungguhnya entopi tersebut masih dapat digunakan. Sebagai contoh, pada saat pembuatan
papan dari balok kayu maka entropinya adalah serbuk gergaji. Pada hakekatnya limbah
serbuk gergaji ini adalah energi juga yang berarti masih dapat dipakai ntuk proses lainnya,
misalnya sebagai bahan bakar.
Untuk contoh lainnya adalah perubahan bentuk energi dari buah mangga.Ketika kita
memakan buah mangga, entropinya berupa kulit dan biji mangga yang lalu kita buang
sebagai sampah. Namun bila kulit mangga dan biji ditemukan oleh semut dan hewan
herbivore lainnya, biji dan kulit ini merupakan energi bagi mereka. Entropi saat semut
memakan kulit mangga ialaah serabut – serabut yang terdiri dari bahan selulosa karena tidak
dapat dicerna oleh semut itu sendiri. Serabut dari buah mangga ini merupakan sumber energi
pula bagi jamur dan mikrobia tertentu. Dari serat tersebut yang biasanya digunakan oleh jasad
renik adalah cairannya sehingga serabut sisa kulit itu seolah menjadi rapuh dan terurai
menjadi serbuk yang tidak lain adalah entropi juga. Kahirnya serbuk inipun akan menghilang
dari permukaan tenah karena telah dijadikan sumber energi pula oleh bakteri dimana
peristiwa hancurnya sampa tersebut disebut dengan istilah pembusukan. Pembusukan demi
pembusukan sampah organic akan menghasilkan kompos yang akan digunakan untuk
menyuburkan tanah.
Tidak hanya irisan mangga namun juga untuk makanan lain yang kita makan seperti
nasi pada akhirnya akan menjadi entropi yang masih dapat digunakan oleh organism lain.
Lebih ringkas dari Hukum Termodinamika II (Law of Entropy) kita dapat memetik 2 hal,
antara lain:
1. Pencemaran selalu terjadi dan tidak dapat dihindari karena adanya limbah atau entopi.
2. Pencemaran dapat diperkecil karena sesungguhnya entropi itu adalah sisa energi dari
suatu proses. Dan karena entropi masih merupakan energi, maka entropi dapat
digunakan untuk proses lain (Tandjung, 1992a)
Dari penjelasan di atas saya kira cukuplah untuk sekedar memperkenalkan kepada teman
– teman tentang bagaimana salah satu dari sekian banyak hukum alam yang berlaku. Dan dari
sedikit pengetahuan itu pulalah saya ingin menyarankan kepada teman – teman pembaca agar
tidak hanya menjadikan pengetahuan itu hanya sebatas pengetahuan saja, namun alangkah
baiknya bukan jika sedikit saja dari kita menyadari akan suara lingkungan yang membujuk
kita untuk menyelamatkan mereka, toh demi kita juga.
Hutan hujan mendapatkan hujan rata-rata 50 sampai 250 inch setahun. Pada tahun-tahun
hangat jarang mencapai suhu di atas 93 F atau di bawah 68 F. Memiliki kelembaban rata-rata
77% sampai 88%.
Hutan hujan memiliki hamparan dedaunan hijau yang busuk di tanah carpet. Ini disebut
lapisan humus.
Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah potensi sumber daya yang terkandung
dalam bumi (tanah), air, dan dirgantara yang dapat didayagunakan untuk memenuhi
kebutuhan dan kepentingan manusia.
SDA dibagi menjadi dua yaitu SDA yang dapat diperbaharui dan SDA yang tidak
dapat diperbaharui.
1. SDA yang dapat diperbaharui meliputi air, tanah, tumbuhan dan hewan. SDA ini
harus kita jaga kelestariannya agar tidak merusak keseimbangan ekosistem.
2. SDA yang tidak dapat diperbaharui itu contohnya barang tambang yang ada di dalam
perut bumi seperti minyak bumi, batu bara, timah dan nikel. Kita harus menggunakan
SDA ini seefisien mungkin. Sebab, seperti batu bara, baru akan terbentuk kembali
setelah jutaan tahun kemudian.
SDA juga dapat dibagi menjadi dua yaitu SDA hayati dan SDA non-hayati.
1. SDA hayati adalah SDA yang berasal dari makhluk hidup (biotik) seperti hasil
pertanian, perkebunan, pertambakan, dan perikanan. Sumber daya hayati adalah salah
satu sumber daya dapat pulih atau terbarukan (renewable resources) yang terdiri atas
flora dan fauna. Sumber daya hayati secara harfiah dapat diartikan sebagai
sumberdaya yang mempunyai kehidupan dan dapat mengalami kematian. Jenis-jenis
sumber daya hayati di antaranya adalah pohon, ikan, rumput laut, plankton,
zooplankton, fitoplankton, harimau, semut, cacing, rumput laut, terumbu karang,
lamun, dan sebagainya.
2. SDA non-hayati adalah SDA yang berasal dari makhluk tak hidup (abiotik). Seperti:
air, tanah, barang-barang tambang.
Persebaran sumber daya alam tidak selamanya melimpah. ada beberapa sumber daya
alam yang terbatas jumlahnya. kadang-kadang dalam proses pembentukannya
membutuhkan jangka waktu yang relatif lama dan tidak dapat di tunggu oleh tiga atau
empat generasi keturunan manusia.
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang tersedia di alam dan dimanfaatkan untuk
kebutuhan manusia. Sumber daya alam dibagi menjadi dua, yaitu: sumber daya alam yang
dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.dan yaitu smber daya
alam
Ialah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat
dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air, udara, tanah, hewan dan tumbuhan.
Air
Air merupakan kebutuhan utama seluruh makhluk hidup. Bagi manusia selain untuk
minum, mandi dan mencuci, air bermanfaat juga:
Cekungan di daratan yang digenangi air terjadi secara alami disebut danau, misalnya Danau
Toba di Sumatera Utara. Sedangkan cekungan di daratan yang digenangi air terjadi karena
buatan manusia disebut waduk, misalnya waduk Sermo di Kulon Progo dan Waduk Gajah
Mungkur di Wonogiri (Jateng).
Udara
Udara yang bergerak dan berpindah tempat disebut angin. Lapisan udara yang
menyelimuti bumi disebut atmosfer. Lapisan Ozon berfungsi untuk melindungi bumi dari
sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh matahari.
Tanah
Tanah adalah lapisan kulit bumi bagian atas yang terbentuk dari pelapukan batuan
dan bahan organik yang hancur oleh proses alamiah. Tanah banyak dimanfaatkan untuk
menanam sumber daya alam pertanian. Pertanian meliputi tanaman untuk makanan pokok,
seperti padi, jagung dan sagu. Palawija terdiri dari ubi-ubian dan kacang-kacangan; dan
holtikultura yang meliputi berbagai jenis sayuran dan buah-buahan.
Hewan
Hewan di Indonesia dapat digolongkan menjadi dua, yaitu hewan liar dan hewan
piaraan. Hewan liar ialah hewan yang hidup di alam bebas dan dapat mencari makan
sendiri, misalnya dari jenis burung, ikan dan serangga. Hewan piaraan ialah hewan yang
dipelihara untuk sekadar hobi atau kesenangan semata, misalnya burung perkutut, marmut,
kucing dan kakaktua. Hewan ternak ialah hewan yang dikembangbiakkan untuk kemudian
dimanfaatkan atau diperjualbelikan.
Tumbuhan
Hutan
Hutan merupakan sebuah areal luas yang ditumbuhi beraneka ragam pepohonan. Dilihat
dari jenis pohonnya, hutan dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Hutan Homogen ialah hutan yang ditumbuhi oleh satu jenis pohon/tanaman, misal:
hutan jati, hutan pinus, hutan cemara dll.
2. Hutan Heterogen ialah hutan yang ditumbuhi oleh berbagai jenis pohon/tanaman.
Dilihat dari arealnya, hutan dapat dibagi menjadi lima, yaitu sebagai berikut:
1. Hutan lindung ialah hutan yang berfungsi melindungi tanah dari erosi, banjir dan
tanah longsor.
2. Hutan produksi ialah hutan yang berfungsi untuk menghasilkan berbagai produk
industri dan bahan perlengkapan masyarakat, seperti kayu lapis, mebel, bahan
bangunan dan kerajinan tangan.
3. Hutan wisata ialah hutan yang ditujukan khusus untuk menarik para wisatawan
domestik (dalam negeri) maupun wisatawan mancanegara.
4. Hutan suaka alam ialah hutan yang berfungsi memelihara dan melindungi flora
(tumbuhan) dan fauna (hewan).
5. Hutan Mangrove ialah hutan bakau di tepi pantai yang berfungsi untuk menghindari
daratan dari abrasi.
Hasil hutan yang dapat dimanfaatkan oleh kita yaitu: kayu (jati, pinus, cemara, cendana),
damar, rotan, bambu dll. Erosi ialah pengkisan tanah yang disebabkan oleh air hujan.
Reboisasi ialah penanaman/penghijauan kembali hutan yang telah gundul. Abrasi ialah
penyempitan daratan akibat pengikisan tanah yang disebabkan oleh air laut. Korasi ialah
pengikisan daratan yang disebabkan oleh angin.
Pertanian
Perkebunan
Jenis tanaman perkebunan yang ada di Indonesia meliputi karet, cokelat, teh tembakau,
kina, kelapa sawit, kapas, cengkih dan tebu. Berbagai jenis di antara tanaman tersebut
merupakan tanaman ekspor (kegiatan mengirim barang ke luar negeri ) yang menghasilkan
devisa (tabungan bagi negara ).
alah sumber daya alam yang apabila digunakan secara terus-menerus akan habis.
Biasanya sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui berasal dari barang tambang
(minyak bumi dan batu bara) dan bahan galian (emas, perak, timah, besi, nikel dan lain-lain).
Batu Bara
Batu bara berasal dari tumbuhan purba yang telah mati berjuta-juta tahun yang lalu. Batu
bara banyak digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan industri dan rumah tangga.
Minyak Bumi
Minyak bumi berasal dari hewan (plankton) dan jasad-jasad renik yang telah mati
berjuta-juta tahun.
Besi berasal dari bahan yang bercampur dengan tanah, pasir dan sebagainya. Besi
merupakan bahan endapan dan logam yang berwarna putih. Timah berasal dari bijih-bijih
timah yang tersimpan di dalam bumi.
2. Batu Bara : dimanfaatkan untuk bahan bakar industri dan rumah tangga.
3. Biji Besi : Untuk peralatan rumah tangga, pertanian dan lain-lain
4. Tembaga : merupakan jenis logam yang berwarna kekuning-kuningan, lunak dan mudah
ditempa.
5. Bauksit : Sebagai bahan dasar pembuatan alumunium.
6. Emas dan Perak : untuk perhiasan
7. Marmer : Untuk bahan bangunan rumah atau gedung
8. Belerang : Untuk bahan obat penyakit kulit dan korek api
9. Yodium : Untuk obat dan peramu garam dapur beryodium
10. Nikel : Untuk bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat.
11. Gas Alam : Untuk bahan bakar kompor gas
12. Mangaan : Untuk pembuatan pembuatan besi baja
13. Grafit : bermanfaat untuk membuat pensil
1. Padi : Merupakan bahan baku nasi yang menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia.
2. Jagung : Bahan membuat makanan ternak di samping sebagai makanan pokok daerah
tertentu
3. Karet : Bahan baku pembuatan ban mobil atau motor/sepeda
4. Kapas : Bahan baku tekstil
5. Tembakau : Bahan baku rokok dan obat
6. Kopi : Bahan baku pembuatan minuman
7. Tebu ; Untuk bahan baku gula pasir
8. Vanili : Untuk penyedap rasa
9. Agave : Bermanfaat untuk pembuatan tali
10. Rosela ; Bermanfaat untuk bahan pembuatan karung goni
11. Kina: Untuk membuat obat malaria
Hasil peternakan