Anda di halaman 1dari 18

I.

PENDAHUUAN

A. Latar Belakang

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk dikarenakan hubungan


timbal balik yang tidak dapat terpisahkan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Ekosistem dapat juga dikatakan sebagai suatu tatanan kesatuan
secara utuh serta menyeluruh antara unsur lingkungan hidup yang saling
memengaruhi.

Ekosistem merupakan penggabungan dari unit biosistem yang melibatkan


hubungan interaksi timbal balik antara organisme serta lingkungan fisik sehingga
aliran energi menuju struktur biotik tertentu sehingga terjadi siklus materi antara
organisme dan anorganisme. Matahari adalah sumber dari semua energi yang ada
dalam ekosistem.

Organisme dalam komunitas berkembang secara bersama-sama dengan


lingkungan fisik. Organisme tersebut akan beradaptasi dengan lingkungan fisik
dan sebaliknya organisme juga dapat memengaruhi lingkungan fisik yang
digunakan untuk keperluan hidup. Kehadiran suatu spesies dalam suatu ekosistem
ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya dan kondisi faktor kimiawi serta
fisis yang harus berada pada kisaran yang masih dapat ditoleransi oleh spesies itu
sendiri, itulah yang disebut hukum toleransi.

Kegiatan manusia di bumi semakin beragam telah memnimbulkan dampak


terhadap perubahan lingkungan. Salah satu perubahan lingkungan yang
menimbulkan dampak buru adalah perubahan iklim global yang akibat efek emisi
gas CO2 (karbon dioksida), CO (karbon monoksida), SO2 dan SO3 (oksida
belerang), NO dan NO2 (oksida nitrogen), CH4 (metana), O3 (ozon), CFC (carbon
fluoro carbon).

Gas CO2 merupakan salah satu gas penyebab Efek Rumah Kaca penyebab
utama pemansan global yang menyebabkan perubahan iklim yang telah terjadi di
berbagai belahan dunia. Efek rumah kaca disebabkan naiknya konsentrasi gas
CO2 dan gas lainnya diatmosfer. Konsentrasi gas CO2 meningkat disebabkan oleh

1
pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik yang
melampaui kemampuan tumbuh-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.

Udara, air, tanah, kehidupan dan teknologi saling berkaitan secara erat.
Atmosfer merupakan lapisan tipis gas-gas yang meliputi permukaan bumi,
memegang peranan penting sebagai tempat penampungan (reservoir) dari
berbagai macam gas. Atmosfer juga menyeimbangkan panas bumi, mengabsorbsi
energi dan merusak radiasi ultraviolet yang datang dari matahari. Selain itu
memindahkan energi panas dari wilayah ekuator, serta berfungsi sebagai jalan
atau media pergerakan air pada phase uap dalam siklus hidrologi.

Ekosistem terdiri dari interaksi yang menguntungkan anatara organisme-


organisme dengan lingkungannya diman terjadi pertukaran dari sejumlah besar
material dalam bentuk siklus yang dikenal dengan siklus materi.

Siklus materi menyangkut materi yang terdiri dari bahan-bahan kimia,


termasuk didalamnya media kehidupan. Bahan-bahan kimia yang termasuk
penyusun kehidupan yang paling banyak yaitu karbon, nitrogen, oksigen,
hidrogen, belerang dan fosfor. Perjalanan atau aliran bahan-bahan kimia dalam
ekosistem global di bumi ini ternyata berbentuk lingkaran yang dikenal dengan
siklus biogeokimia.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :

a. Bagaimana jalur energi dalam ekosistem?


b. Mengapa sinar surya dapat dikatakan sebagai energi dan caranya masuk
kedalam ekositem?
c. Bagaimana energi surya memasuki ekosistem?
d. Bagaimana gambaran tentang rantai pakan detritus?
e. Bagaimana siklus biogeokimia didalam ekosistem?

C. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai pertanggungjawaban


tugas mata kuliah ekologi perairan yang berisikan informasi tentang arus energi

2
dan siklus energi dalam ekosistem. Manfaat dalam makalah ini adalah dapat
memberikan informasi kepada pembaca tentang arus energi dalam ekosistem.

II. PEMBAHASAN

A. Arus Energi dan Siklus Materi

Interaksi antara organisme dengan lingkungan dapat terjadi karena adanya


aliran energi. Aliran energi adalah jalur satu arah dari perubahan energi pada suatu
ekosistem. Proses aliran energi antarorganisme dapat terjadi karena adanya proses
makan dan di makan. Proses makan dan dimakan terjadi antara satu kelompok
organisme dengan kelompok organisme lainnya.
Proses makan dan dimakan didalamnya terjadi proses perpindahan ataupun
aliran energi. awalnya energi matahari mengalir ke tumbuhan hijau dan digunakan
untuk pross fotosintesis. Hasil fotosintesis disimpan sebagai cadangan makanan,

3
dan dimakan oleh konsumen. Energi akan berpindah dari konsumen yang satu
dengan yang lainnya, jika konsumen puncak mati maka akan diuraikan oleh
bakteri dan jamur menjadi unsur-unsur mineral yang diserap oleh tumbuhan
tersebut kembali. Pada proses perpindahan energi dari satu trofik ketingkat trofik
lainnya selalu ada energi yang hilang.

1. Jalur Energi dalam Ekosistem

Menurut Odum (1993) energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk


mengerjakan suatu pekerjaan. Perilaku energi dapat dinyatakan dalam hukum-
hukum termodinamika berikut:
a. Hukum termodinamika pertama : menyatakan bahwa energi dapat diubah
dari satu tipe ke tipe yang lain, tetapi tidak dapat diciptakan ataupun
dimusnahkan.
b. Hukum termodinamika kedua : menyatakan bahwa setiap terjadi perubahan
bentuk energi, pasti terjadi degradasi energi dari bentuk energi yang terpusat
menjadi bentuk energi yang terpencar, dan di dalam proses perubahan energi
selalu melepaskan panas dalam bentuk energi yang tidak dapat digunakan.
Proses pemindahan energi yang terjadi di alam yaitu di dalam ekosistem
sering disebut dengan energitika. Tingkah laku energi di dalam ekosistem dapat
diistilahkan dengan aliran energi sebab transformasi energi yang kita lihat hanya
satu jalur, dan berbeda dengan tingkah laku materi yang berupa siklus materi
Energi dapat digunakan dengan efisien atau tidak, salah satunya tergantung
pada kualitas gizi yang dikonsumsi karena konsumen dapat mengkonversi sumber
makanan berkualitas tinggi ke jaringan hidup baru yang lebih efisien daripada
sumber makanan berkualitas rendah. Rendahnya transfer energi antara tingkat
trofik membuat pengurai umumnya lebih penting daripada produsen dalam hal
aliran energi. Dekomposer memproses sejumlah besar bahan organik dan
mengembalikan nutrisi ke ekosistem dalam bentuk anorganik, yang kemudian
diambil lagi oleh produsen primer.

4
Gambar 1: Aliran energi

2. Sinar Surya sebagai Energi

Matahari merupakan suatu bola gas yang pijar dan ternyata tidak berbentuk
bulat betul. Matahari mempunyai fungsi dan manfaat yang sangat penting bagi
bumi. Energi pancaran matahari telah membuat bumi tetap hangat bagi
kehidupan, membuat udara dan air di bumi bersirkulasi, dan banyak hal lainnya.
Matahari juga merupakan sumber energi (sinar panas) terbesar di bumi. adapun
fungsi dari matahari adalah:

a. Pemanas Air
Pada era modern saat ini banyak ditemukan pemanas air yang menggunakan
energi matahari, pemanas tersebut biasanya tersimpan diatap rumah guna
mendapatkan sinar matahari secara maksimal. Pemanas air dengan teknik
pemanasan menggunakan sinar matahari ini sangat efisien karena sama sekali
tidak menggunakan bahan bakar minyak, tanpa listrik, tidak menimbulkan polusi,
tetapi air menjadi panas berkat adanya kolektor pengumpul / penyerap panas

5
matahari. Air dingin akan melewati kolektor dan menyerap panas dari kolektor
untuk selanjutnya air yang telah panas disimpan dalam tangki air panas.

b. Pembangkit Listrik
Cahaya matahari mempunyai potensi yang dapat dirubah menjadi energi
listrik. Alat yang digunakan untuk merubah cahaya matahari menjadi listrik ini
adalah panel surya / solar sel. Teknologi Solar Energy yang umum saat ini
yaitu solar cell, terdiri dari beberapa komponen utama yaitu panel surya sebagai
penerima radiasi matahari, baterai tempat penyimpanan listrik, dan alat pengotrol
pengubah energi matahari menjadi energi listrik. Prinsip dasar dari solar cell ini
cukup sederhana, yaitu mengubah energi dari matahari menjadi energi listrik yang
bisa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Sumber energi yang digunakan
berasal dari matahari yang tak akan pernah habis sampai akhir zaman, sehingga
dapat dikatakan sumber energi matahari adalah sumber energi yang kekal abadi
bagi kita.

c. Proses Fotosintesis
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama dalam kehidupan.
Gambaran yang paling logis terkait dengan hal ini adalah proses fotosintesis pada
tumbuhan yang melibatkan sinar matahari sebagai energi yang dibutuhkan. Jika
tumbuhan tidak berfotosintesis, maka kehidupan tidak akan berlanjut mengingat
sumber makanan bagi herbivora tidak akan tersedia. Sebagai akibatnya, karnivora
dan omnivora pun tidak akan mendapatkan sumber makanan lagi. Tumbuhan
membersihkan udara untuk kita, menjaga suhu bumi tetap konstan, dan menjaga
keseimbangan proporsi gas-gas di atmosfer.

Oksigen yang kita hirup di udara dihasilkan oleh tumbuhan. Bagian penting
dari makanan kita juga disediakan oleh tumbuhan. Setiap tahun, seluruh
tumbuhan di muka bumi dapat menghasilkan zat-zat atau bahan-bahan sebanyak
200 miliar ton. Sel tumbuhan dan organisme berklorofil dapat memanfaatkan

6
langsung energi matahari. Tumbuhan dan organisme berklorofil mengubah energi
matahari menjadi energi kimia dan menyimpannya sebagai nutrisi dengan cara
yang sangat khusus. Proses ini disebut "fotosintesis".

Fotosintesis merupakan proses biologi yang dilakukan tanaman dan organisme


berklorofil untuk menunjang proses hidupnya yakni dengan memproduksi gula
(karbohidrat) pada tumbuhan hijau dengan bantuan energi sinar matahari, yang
melalui sel-sel yang ber-respirasi, energi tersebut akan dikonversi menjadi energi
ATP sehingga dapat digunakan bagi pertumbuhannya. Reaksi umum dari proses
fotosintesis adalah :

Gambar 2 : Reaksi Fotosintesis

d. Keberlangsungan Ekosistem
Matahari berperan terhadap keberlangsungan ekosistem. Karbohidrat
merupakan jenis molekul yang paling banyak ditemukan di alam. Karbohidrat
terbentuk pada proses fotosintesis sehingga merupakan senyawa perantara awal
dalam penyatuan karbon dioksida, hidrogen, oksigen, dan energi matahari ke
dalam bentuk hayati. Pengubahan energi matahari menjadi energi kimia dalam
reaksi biomolekul menjadikan karbohidrat sebagai sumber utama energi metabolit
untuk organisme hidup. dari karbohidrat hasil fotosintesis dalam tanaman inilah
yang merupakan dasar dari perkembangan kehidupan makhluk hidup dalam suatu
ekosistem yang kemudian masuk pada piramida makanan dan rantai makanan
dalam suatu ekosistem.

e. Proses Pengeringan
Radiasi matahari selain untuk mengeringkan pakaian yang kita jemur, juga
dapat untuk pengeringan produk pertanian. Dalam hal ini, energi surya dapat
dimanfaatkan ke dalam dua bentuk yaitu pemanfaatan secara termal dan

7
pemanfaatan untuk listrik. Pada bidang pertanian pemanfaatan energi surya termal
biasa digunakan pada proses pengeringan bahan pertanian.

f. Kesehatan
Sinar matahari mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan diantaranya
adalah :

Sinar matahari menghasilkan vitamin D


Sinar matahari mengurangi kolesterol darah
Sinar matahari menjadi penawar infeksi dan pembunuh bakteri
Sinar matahari mengurangi gula darah
Sinar Matahari meningkatkan kebugaran pernafasan
Sinar matahari menolong dalam membentuk dan memperbaiki tulang-
tulang

g. Energi radiasi Matahari berbentuk sinar dan gelombang elektromagnetik

Susunan semua bentuk gelombang elektromagnetik berdasarkan panjang


gelombang dan frekuensinya disebut spektrum elektromagnetik. Gambar
spectrum elektromagnetik di bawah disusun berdasarkan panjang gelombang
(diukur dalam satuan _m) mencakup kisaran energi yang sangat rendah, dengan
panjang gelombang tinggi dan frekuensi rendah, seperti gelombang radio sampai
ke energi yang sangat tinggi, dengan panjang gelombang rendah dan frekuensi
tinggi seperti radiasi X-ray dan Gamma Ray.

3. Energi Surya memasuki Ekosistem

Proses berpindahnya energi dari suatu tingkat trofik ke tingkat trofik


berikutnya yang dapat digambarkan dengan rantai makanan atau dengan piramida
biomasa. Ekosistem mempertahankan diri dengan siklus energi dan nutrisi yang
diperoleh dari sumber eksternal. Pada tingkat trofik pertama, produsen primer
(tumbuhan, alga, dan beberapa bakteri) menggunakan energi matahari untuk
menghasilkan bahan tanaman organik melalui fotosintesis. Hewan Herbivora yang
makan hanya pada tanaman membuat tingkat trofik kedua. Predator yang

8
memakan herbivora terdiri dari tingkat trofik ketiga, jika predator yang lebih besar
hadir, mereka mewakili tingkat trofik lebih tinggi lagi. Organisme yang makanan
pada beberapa tingkat trofik (misalnya, beruang grizzly yang memakan buah dan
salmon) diklasifikasikan pada tertinggi tingkat trofik di mana mereka makan.
Dekomposer, yang meliputi bakteri, jamur, jamur, cacing, dan serangga, memecah
limbah dan organisme mati dan kembali nutrisi ke dalam tanah.

4. Rantai Makanan Detritus

Detritus adalah partikel organik hasil dari proses penguraian sampah organik
baik yang berasal dari tumbuhan ataupun hewan seperti daun yang gugur, feses,
binatang yang telah mati, dll. Detritus banyak digunakan sebagai sumber nutrisi
bagi tanaman dan detrivora. Detritus dapat dijumpai diberbagai ekosistem, baik
ekosistem darat maupun ekosistem laut. di ekosistem darat, detritus biasanya
ditemui sebagai bahan organik yang tercampur dengan tanah yang biasa di sebut
humus. dalam ekosistem perairan, detritus di jumpai sebagai bahan organik
tersuspensi dalam air yang di sebut sebagai salju laut. adapun rantai makanan
detritus dapat dilihat pada gambar 3.

9
Gambar 3 : Rantai Makanan Detritus

B. Siklus Biogeokimia

Siklus Biogeokimia adalah pertukaran atau perubahan yang terus menerus,


antara komponen biosfer yang hidup dengan tak hidup. Dalam suatu ekosistem,
materi pada setiap tingkat trofik tidak hilang. Materi berupa unsur-unsur penyusun
bahan organik tersebut didaur-ulang. Unsur-unsur tersebut masuk ke dalam
komponen biotik melalui udara, tanah, dan air. Daur ulang materi tersebut
melibatkan makhluk hidup dan batuan (geofisik) sehingga disebut Daur
Biogeokimia. Fungsi Daur Biogeokimia adalah sebagai siklus materi yang
mengembalikan semua unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua yang
ada di bumi baik komponen biotik maupun komponen abiotik, sehingga
kelangsungan hidup di bumi dapat terjaga.

1. Siklus Air
Gambar 4 : Siklus Air

Energi dari Matahari menghangatkan permukaan bumi dan menyebabkan air


menguap dari lautan dan danau. Air berubah menjadi uap air ketika menguap, dan
uap air memasuki atmosfer. Di atmosfer, uap air mendingin dan berubah kembali
menjadi cair air dalam bentuk awan (kondensasi). Air kemudian kembali ke

10
permukaan bumi sebagai hujan atau salju (curah hujan). Beberapa hujan dan salju
yang mencair tenggelam ke dalam tanah. Tanah ini merembes turun melalui
bebatuan dan tanah ke meja air dan akhirnya kembali ke laut. Beberapa hujan dan
salju mencair lari ke sungai. Air dari sungai mengalir ke danau dan lautan ,
dimana siklus dimulai lagi.
Tumbuhan darat menyerap air yang ada di dalam tanah. Dalam tubuh
tumbuhan air mengalir melalui suatu pembuluh. Kemudian melalui tranpirasi uap
air dilepaskan oleh tumbuhan ke atmosfer. Transpirasi oleh tumbuhan mencakup
90% penguapan pada ekosistem darat. Air tanah dan air permukaan sebagian
mengalir ke sungai, kemudian ke danau dan ke laut. Siklus ini di sebut Siklus
Panjang. Sedangkan siklus yang dimulai dengan proses Transpirasi dan
Evapotranspirasi dari air yang terdapat di permukaan bumi, lalu diikuti oleh
Presipitasi atau turunnya air ke permukaan bumi disebut Siklus Pendek (Killham,
1996).

2. Siklus Karbon dan Oksigen


Gambar 5 : Siklus Karbon dan Oksigen

Karbon merupakan salah satu unsur yang mengalami daur ulang dalam
ekosistem. Di atmosfer Karbon terikat dalam bentuk senyawa karbon dioksida
(CO2). Dimulai dari karbon yang ada di atmosfer berpindah melalui tumbuhan

11
yang bertindak sebagai produsen, konsumen, dan organisme pengurai kemudian
kembali lagi ke atmosfer dalam bentuk karbondoksida (CO2) (Indriyanto, 2010).
Karbondioksida memiliki pengaruh radiasi panas dari bumi karena karbon
dioksida merupakan bagian esensial udara. Radiasi panas dapat membentuk
persediaan karbon anorganik. Proses fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan
hijau (produsen) merupakan proses pengubahan karbon dioksida sebagai karbon
anorganik menjadi karbohidrat sebagai senyawa hidrokarbon yang dalam hal
pengubahan karbon disebut juga senyawa karbon organic dalam tubuh tumbuhan
disertai dengan penyimpanan energy yang bersumber dari radiasi matahari,
sehingga dalam tubuh tumbuhan tersimpan energy yang disebut energy biokimia
tersimpan bersama senyawa organic kompleks (Indriyanto, 2010).
Sebagian karbon organic akan terurai dan CO2 dibebaskan lagi ke udara
melalui respirasi, sebagian karbon organic lainnya diubah menjadi senyawa
organic kompleks dalam tubuh tumbuhan selama pertumbuhannya. Senyawa
organic tersebut akan ditransfer ke dalam tubuh konsumen melalui proses
interaksi dalam rantai makanan maupun jaringan makanan, sehimgga sebagian
dari senyawa karbon organic akan tetap berada dalam tubuh konsumen sampai
mati. Setelah produsen dan konsumen mati, maka senyawa organic akan segera
terurai lagi melalui proses penguraian (dekomposisi) oleh organism pengurai dan
karbon akan dilepas sebagai CO2 dan masuk ke udara atau ke dalam air. Bahan
karbonat yang tidak mudah terurai dalam waktu yang lama akan berubah menjadi
batu kapur, arang dan minyak yang disebut bahan bakar fosil (Indriyanto, 2010).
Jumlah karbon yang tersimpan dalam ekosistem berbeda-beda. Pada
ekosistem dengan komunitas tumbuhan sempurna dan keanekaragaman spesies
tumbuhannya tinggi, maka produksi karbon dioksida baik oleh aktivitas
organisme pengurai, proses respirasi, maupun penggunaan bahan bakar fosil akan
diimbangi oleh proses pengikatan atau fiksasi karbondoksida oleh tumbuhan.
Kenaikan kandungan karbondoksida akan mengakibatkan kenaikan suhu bumi
yang terjadi karena efek rumah kaca, panas yang dilepaskan dari bumi diserap
oleh karbondioksida diudara dan dipancarkan kembali ke permukaan bumi. Oleh

12
karena itu perlu keseimbangan dengan adanya pengikatan karbondioksida oleh
tumbuhan (Killham, 1996).

3. Siklus Nitrogen
Gambar 6 : Siklus Nitrogen

Semua organisme membutuhkan nitrogen untuk membangun protein, yang


digunakan untuk membangun sel-sel baru. Nitrogen membentuk 78 % dari gas di
atmosfer. Namun, sebagian besar organisme tidak dapat menggunakan atmosfer
nitrogen. Ini harus diubah, atau tetap, sebelum organisme dapat menggunakannya.
Satu-satunya organisme yang dapat memperbaiki nitrogen atmosfer menjadi
senyawa kimia adalah beberapa spesies bakteri yang dikenal sebagai Semua
organisme lain tergantung pada ini bakteri untuk memasok nitrogen. Bakteri
pengikat nitrogen adalah penting bagian dari suatu proses di mana nitrogen
bersepeda antara atmosfer, bakteri, dan organisme lainnya. Di alam, Nitrogen
terdapat dalam bentuk senyawa organik sepertiurea, protein, dan asam nukleat
atau sebagai senyawa anorganik sepertiammonia, nitrit, dan nitrat.

Tahap pertama

13
Daur nitrogen adalah transfer nitrogen dari atmosfir ke dalam tanah.Selain air
hujan yang membawa sejumlah nitrogen, penambahan nitrogen kedalam tanah
terjadi melalui proses fiksasi nitrogen. Fiksasi nitrogen secarabiologis dapat
dilakukan oleh bakteri Rhizobium yang bersimbiosis dengan polong-polongan,
bakteri Azotobacter dan Clostridium. Selain itu gangganghijau biru dalam air juga
memiliki kemampuan memfiksasi nitrogen.
Tahap kedua
Nitrat yang di hasilkan oleh fiksasi biologis digunakan oleh
produsen(tumbuhan) diubah menjadi molekul protein. Selanjutnya jika
tumbuhanatau hewan mati, mahluk pengurai merombaknya menjadi gas amoniak
(NH3) dan garam ammonium yang larut dalam air (NH4+). Proses inidisebut
dengan amonifikasi. Bakteri Nitrosomonas mengubah amoniak dansenyawa
ammonium menjadi nitrat oleh Nitrobacter. Apabila oksigen dalamtanah terbatas,
nitrat dengan cepat ditransformasikan menjadi gas nitrogenatau oksida nitrogen
oleh proses yang disebut denitrifikasi .

4. Siklus Fosfor

Gambar 7: Siklus Fospor

Fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada
tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat

14
organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer
(pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah
atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat
banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosilterkikis dan
membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah danlaut. Fosfat anorganik ini
kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus
menerus.

5. Siklus Sulfur

Gambar 8 : Siklus Sulfur

Secara alami sulfur terdapat di dalam tanah dalam bentuk mineral tanah dan
atmosfer. Dan beberapa berasal dari gunung api dan sisa pembakaran minyak
bumi dan batu bara. Selain itu juga terdapat sulfur yang berasal dari makhluk
hidup. Belerang juga dapat di dapat dengan cara buatan seperti dengan pemberian
pupuk pada tanaman yang akan memberikan kandungan sulfur pada tanah
(Bani,www.academia.edu).
Siklus sulfur berasal dari pembentukan sulfur pada kerak bumi dan atmosfer.
Pada kerak bumi bisanya berupa Sulfur Organik, SO4, Batubara dan lain-lain yang
tercipta di kerak bumi. Pada atmosfer sulfur biasanya berupa Hidrogen Sulfida
(H2S). Pada siklus sulfur hampir sama dengan siklus Posfor, yaitu anion dari
sulfat dapat diserap oleh tanah. Pada siklus sulfur terjadi Oksidasi dan reduksi
(Delvian, 2006).

15
Tanah sulfur akan digunakan tanaman dalam bentuk Sulfat sebagai hara.
Setelah itu tumbuhan akan dimakan oleh hewan herbivora yang selanjutnya akan
dimangsa oleh predator. Dari makhluk hidup itu akan mati dan diurai materi
organiknya termasuk sulfur di dalamnya oleh mikroorganisme. Contoh
mikroorganisme yang mengurainya adalah bakteri sulfat yang mengubah sulfat
menjadi sulfide dalam bentuk Hidrogen Sulfida. H2S akan digunakan oleh bakteri
fotoautotrof anaerob. kemudian dilepaskan ke udara dalam bentuk yang
selanjutnya dioksidasi oleh bakteri kemolitotrof menjadi Sulfat kembali, dan
siklus pun berulang (Delvian, 2006).

16
III. PENUTUP

A. Kesimpulan

Ekosistem merupakan hubungan timbal balik antar makhluk hidup dengan


lingkungannya maupun sesama makhluk hidupnya. Oleh karena itu, didalam
ekosistem pasti terjadi hubungan saling ketergantungan antara komponen satu
dengan yang lain. Saling ketergantungan itu mencakup berbagai kebutuhan untuk
bereproduksi, makanan, energi, air, mineral dan udara.

Siklus Biogeokimia adalah pertukaran atau perubahan yang terus menerus,


antara komponen biosfer yang hidup dengan tak hidup. Fungsi Daur Biogeokimia
adalah sebagai siklus materi yang mengembalikan semua unsur-unsur kimia yang
sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi baik komponen biotik maupun
komponen abiotik, sehingga kelangsungan hidup di bumi dapat terjaga.

B. Saran
Saran dalam makalah ini adalah Mahasiwa dalam pembuatan sebuah makalah
perlu mempunyai banyak referensi atau rujukan yang dapat menunjang proses pembuatan
makalah tersebut.

17
DAFTAR PUSTAKA

Indriyanto, 2010. Ekologi Hutan. Bumi Aksara, Jakarta

Killham K. 1999. Soil Ecology. Cambridge University Press. United Kingdom.

https://id.wikipedia.org/wiki/Rantai_makanan, diakses pada tanggal 4 mei 2017

http://www.temukanpengertian.com/2015/08/pengertian-rantai-makanan-
detritus.html?m=1 , diakses pada tanggal 4 mei 2017

http://helmysuhendar.blogspot.co.id/2013/04/makalah-aliran-energi-dan-
siklus.html , diakses pada tanggal 4 mei 2017

http://slideshare.net/.../mater-yang-menyusun-tubuh-organisme-berasal-dari-bumf ,
diakses pada tanggal 4 mei 2017

http://scribd.com/AGROEKOLOGI-siklus-biogeokimia-dan-hidrologi.pdf

diakses pada tanggal 4 mei 2017

https://www.academia.edu/25630668/Buku_Ajar_Ekologi_Tumbuhan , diakses pada


tanggal 4 mei 2017

18

Anda mungkin juga menyukai