Anda di halaman 1dari 27

Matahari Sebagai Sumber Energi Utama Kehidupan

1. Standar Kompetensi
1. Memahami peranan energi dalam kehidupan sehari-hari.
2. Memahami proses fotosintesis pada tumbuhan hijau
3. Memahami konsep dan penerapan optika dalam kehidupan sehari-hari.
4. Memahami konsep dan penerapan energi dalam produk teknologi sehari-hari.

2. Indikator
1. Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan transformasi energi pada tumbuhan
hijau
3. Menjelaskan sifat-sifat cahaya
4. Menjelaskan konsep dan penerapan energi dalam panel surya

3. Draft

Fisika
Energi
Cahaya

Matahari Sebagai Sumber Energi Utama Kehidupan

Sains Teknologi
Biologi
Panel Surya
Proses Fotosintesis

4. Materi Pembelajaran
.
Matahari merupakan salah satu bintang dari miliaran bintang yang ada di angkasa.
Matahari menjadi bintang yang paling dekat dengan bumi. Jarak antara antara bumi dan
matahari diperkirakan rata-rata sejauh 149.680.000 km atau 93.026.724 mil.
Matahari menjadi sumber energi utama di permukaan bumi. Besarnya energi yang
terpancar ke planet kita diami ini, matahari memancarkan energi sebesar 1000 W/m2 saat
cuaca cerah ke permukaan bumi. Dengan asumsi, 30% tenaga matahari dipantulkan kembali
ke angkasa, 40% dikonversi menjadi panas, dan 23% tenaga matahari dipakai untuk berbagai
sirkulasi kerja di di permukaan bumi. Tenaga matahari yang terpancar juga ditampung angin,
gelombang, dan arus sebesar 0.25%. tumbuhan juga menggunakan tenaga matahari untuk
proses fotosintesis sebesar 0.025%.

Matahari merupakan sumber energi panas utama bagi kehidupan di bumi karena
kehidupan di bumi tidak akan berjalan tanpa matahari. Dapatkah kamu bayangkan kehidupan
di bumi tanpa matahari? Bumi akan menjadi dingin, tumbuhan tidak akan memasak
makanannya sendiri, maka hewan dan manusia tidak akan bertahan hidup. Energi panas
matahari tidak pernah habis. Dari awal kehidupan sampai saat ini matahari masih
memancarkan energi panasnya. Panas matahari dimanfaatkan untuk berbagai keperluan hidup
sehari-hari seperti mengeringkan pakaian, pembuatan garam, dan lain-lain.

Matahari dengan energi cahayanya adalah sumber energi utama bagi makhluk di bumi.
Fotosintesis adalah proses tumbuhan mengolah makanan untuk kelangsungan hidupnya. Dan
salah satu unsur yang harus dipenuhi dalam fotosintesis adalah cahaya matahari. Energi
cahaya matahari akan diserap oleh zat hijau daun (klorofil). Bersama dengan kandungan air
dan mineral dari dalam tanah, semua unsur akan diolah untuk menghasilkan energi dan
oksigen. Hidupnya tumbuhan hijau pada akhirnya merupakan pergerakan utama
bekerjasamanya rantai makanan. Hal inilah yang pada akhirnya menjadikan energi matahari
sebagai sumber kehidupan di bumi.

Amati alam sekitar kita! Mengapa kita dapat melihat alam sekitar kita seperti langit
yang cerah, sawah yang hijau, gunung yang tinggi, dan lain-lain. Jawabannya adlah karena
adanya cahaya. Matahari merupakan sumber cahaya terbesar di alam ini. Matahari
memancarkan cahaya ke permukaan bumi sehingga menjadi penerangan bagi kehidupan
manusia dan dan makhluk hidup lain di bumi. Dengan adanya cahaya matahari, semua
makhluk hidup di bumi bisa menjalankan aktivitas dengan baik.

Energi surya atau matahari telah dimanfaatkan di banyak belahan dunia dan jika
dieksplotasi dengan tepat, energi ini berpotensi mampu menyediakan kebutuhan konsumsi
energi dunia saat ini dalam waktu yang lebih lama. Energinya yang dahsyat telah
dimanfaatkan dan diubah ke dalam bentuk energi lainnya seperti energi lstrik, energi cahaya
dan lain-lain. Matahari dapat digunakan secara langsung untuk memproduksi listrik. Salah
satu alat yang dapat mengubah energi matahari menjadi energi listrik adalah Panel Surya.
Tenaga matahari menyimpan kandungan listrik yang sangat besar hingga bisa dimanfaatkan
untuk pembangkit listrik tenaga surya dengan menggunakan panel surya tersebut.
Pemanfaatan listrik dengan tenaga surya ini sangat tepat diterapkan di negara kita. Indonesia
yang terletak di garis Khatulistiwa menyerap sinar matahari lebih dari 6 jam atau 2400 jam
dalam setahun. Jika dimanfaatkan secara makismal, sinar matahari kemungkina dapat
menggantika sumber energi lainnya seperti batubara dan minyak bumi yang semakin hari
jumlah semakin sedikit.

4.1. Energi
4.1.1. Pengertian Energi

Setiap saat manusia memerlukan energi yang sangat besar untuk menjalankan
kegiatannya sehari-hari, baik untuk kegiatan jasmani maupun kegiatan rohani. Berpikir,
bekerja, belajar, dan bernyanyi memerlukan energi yang besar. Kamu membutuhkan berjuta-
juta kalori setiap harinya untuk melakukan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena
itu, disarankan setiap pagi sebelum berangkat sekolah, kamu harus makan terlebih dahulu.
Dengan demikian, tubuhmu cukup energi untuk melakukan kegiatan di sekolah dan untuk
menjaga kesehatanmu.

Ketika kamu sakit dan nafsu makanmu hilang, tubuhmu akan lemas karena energi
dalam tubuhmu berkurang. Jika demikian, kegiatan rutin sehari-harimu akan terganggu
bahkan kegiatan ibadahmu pun akan terganggu.

Kemampuan untuk melakukan sesuatu itulah yang disebut energi. Sesuatu itu
dikatakan sebagai kerja atau usaha. Jadi, energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja
atau usaha. Satuan energi dalam Sistem Internasional (SI) adalah joule ( J). Satuan energi
dalam sistem yang lain adalah kalori, erg, dan kWh (kilo watt hours). Kesetaraan joule dengan
kalor adalah sebagai berikut.

1 kalori = 4,2 joule atau 1 joule = 0,24 kalori

4.1.2. Bentuk-Bentuk Energi

Energi yang paling besar adalah energi matahari. Tuhan telah menciptakan Matahari
khusus untuk kesejahteraan umat manusia. Jarak Matahari ke Bumi yang telah diatur pada
jarak 149.600 juta kilometer memungkinkan energi panas yang diterima manusia di Bumi
tidak membahayakan.

Energi panas dari sinar matahari sangat bermanfaat bagi Bumi dan dapat menghasilkan
energi-energi yang lain di muka Bumi ini. Caranya adalah dengan mengubah energi matahari
menjadi energi yang lain, seperti energi kimia, energi listrik, energi bunyi, dan energi gerak.

a. Energi Panas

Sumber energi panas yang sangat besar berasal dari Matahari. Sinar matahari dengan
panasnya yang tepat dapat membantu manusia dan makhluk hidup lainnya untuk hidup dan
berkembang biak. Energi panas pun merupakan hasil perubahan energi yang lain, seperti dari
energi listrik, energi gerak, dan energi kimia. Energi panas dimanfaatkan untuk membantu
manusia melakukan usaha seperti menyetrika pakaian, memasak, dan mendidihkan air.

b. Energi Kimia

Energi kimia adalah energi yang tersimpan dalam persenyawaan kimia. Makanan
banyak mengandung energi kimia yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia. Energi kimia
pun terkandung dalam bahan minyak bumi yang sangat bermanfaat untuk bahan bakar. Baik
energi kimia dalam makanan maupun energi kimia dalam minyak bumi berasal dari energi
matahari.

c. Energi Cahaya

Energi cahaya adalah energi yang dihasilkan oleh gelombang elektromagnet. Energi
cahaya alami dan terbesar adalah energi cahaya yang berasal dari matahari. Energi cahaya
matahari sangat diperlukan untuk proses fotosintesis pada tumbuhan sehingga mengandung
energi kimia. Tumbuhan dimakan oleh manusia dan hewan sehingga mereka akan memiliki
energi tersebut. Tumbuhan dan hewan yang mati milyaran tahun yang lalu menghasilkan
minyakbumi. Energi kimia dalam minyak bumi sangat bermanfaat untuk menggerakkan
kendaraan, alat-alat pabrik, ataupun kegiatan memasak.

d. Energi Listrik

Energi listrik merupakan salah satu bentuk energi yang paling banyak digunakan.
Energi ini dipindahkan dalam bentuk aliran muatan listrik melalui kawat logam konduktor
yang disebut arus listrik. Energi listrik dapat diubah menjadi bentuk energi yang lain seperti
energi gerak, energi cahaya, energi panas, atau energi bunyi. Sebaliknya, energi listrik dapat
berupa hasil perubahan energi yang lain, misalnya dari energi matahari, energi gerak, energi
potensial air, energi kimia gas alam, dan energi uap.

e. Energi Mekanik

Ketika kamu memerhatikan sebuah mangga yang bergantung di pohonnya, mungkin


kamu mengharapkan buah mangga tersebut jatuh dari pohonnya. Mengapa buah mangga itu
dapat jatuh dari pohonnya? Untuk melakukan kerja supaya dapat jatuh dari pohonnya, buah
mangga harus memiliki energi. Energi apakah itu? Ketika buah mangga jatuh, dia bergerak ke
bawah sampai mencapai tanah. Energi apakah yang terkandung ketika buah mangga bergerak
jatuh?

Dari peristiwa tersebut terdapat dua buah jenis energi yang saling memengaruhi, yaitu
energi yang diakibatkan oleh ketinggian dan energi karena benda bergerak. Energi akibat
perbedaan ketinggian disebut energi potensial gravitasi, sedangkan energi gerak disebut energi
kinetik (energi gerak). Energi mekanik merupakan penjumlahan dari energi potensial dan
energi kinetik. Secara matematis persamaan energi mekanik dapat dituliskan sebagai berikut

f. Energi Potensial

Buah kelapa yang bergantung di pohonnya menyimpan suatu energi yang disebut
energi potensial. Energi potensial yang dimiliki buah kelapa diakibatkan oleh adanya gaya
tarik bumi sehingga jatuhnya selalu menuju ke pusat Bumi. Energi potensial akibat gravitasi
Bumi disebut energi potensial gravitasi. Energi potensial gravitasi pun bisa diakibatkan oleh
tarikan benda-benda lain seperti tarikan antarplanet. Adapun energi potensial yang dimiliki
suatu benda akibat pegas atau karet yang kamu regangkan disebut energi potensial pegas.
Energi potensial gravitasi dimiliki oleh benda yang berada pada ketinggian tertentu dari
permukaan bumi. Energi potensial pegas muncul akibat adanya perbedaan kedudukan dari
titik kesetimbangannya. Titik kesetimbangan adalah titik keadaan awal sebelum benda ditarik.

Selain kedua besaran itu, energi potensial gravitasi dipengaruhi oleh percepatan
gravitasi (g) sehingga dapat dibuat persamaan energi potensial gravitasi sebagai berikut.
g. Energi Kinetik

Suatu ketika, ada seorang pelaut malang yang terdampar di pulau kecil. Dia berpikir
hanya dengan tiga cara dia dapat mencari bantuan. Pertama, dia dapat menerbangkan layang-
layang dan berharap ada kapal yang melihat layang-layang tersebut. Kedua, dia menyimpan
pesan dalam botol dan membiarkannya mengapung di atas air sampai ada orang yang
menemukannya. Ketiga, dia membuat rakit untuk mencoba pergi dari pulau itu.

Gagasan pelaut itu bergantung pada satu jenis energi yang bekerja, yaitu energi akibat
gerakan angin yang akan membuat layangan dapat mengapung, botol dapat bergerak dibawa
ombak, dan rakit dapat melaju. Sesuatu yang bergerak, misalnya angin dan air, memiliki
kemampuan yang dapat digunakan untuk menarik atau mendorong sesuatu. Energi yang
dimiliki oleh benda yang bergerak disebut energi kinetik. Kamu pun memiliki energi kinetik
apabila bergerak.Ketika kamu menaiki sepeda dengan laju yang besar, tiba-tiba dihadapanmu
terdapat batu besar yang menghalangi jalan. Tanpa ragu-ragu, kamu akan segera mengerem
sepedamu. Sesaat badanmu terhentak sampai akhirnya berhenti. Hentakan yang kamu rasakan
pada saat mengerem sepedamu itu disebut energi kinetik. Jika kamu mengajak temanmu
menaiki sepeda tersebut, tentu kamu akan labih keras lagi mengerem sepedamu. Oleh karena
massa orang yang menaiki sepeda lebih besar dari sebelumnya, dapat diambil kesimpulan
bahwa energi kinetik bergantung pada massa benda dan kecepatan benda tersebut. Secara
matematis, energi kinetik suatu benda dapat ditulis sebagai berikut

4.1.3. Perubahan Bentuk-Bentuk Energi

Energi tidak dapat diciptakan dan juga tidak dapat dimusnahkan, tetapi hanya dapat
diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Pada umumnya, manfaat energi akan terlihat
setelah berubah bentuk menjadi energi yang lain. Misalnya, energi listrik akan bermanfaat
ketika berubah bentuk menjadi energi cahaya atau panas.

Perhatikan contoh berikut ini!

1) Seseorang memukul paku , pada paku timbul bunga api dan bunyi.Ketika paku kita raba, paku
terasa panas.

Dalam kegiatan ini terjadi perubahan energi gerak martil menjadi:

o kalor (paku menjadi panas),


o cahaya (timbul bunga api),
o bunyi,
o gerak paku (paku tertanam di tempat pemasangan).

4.2. Proses Fotosintesis

Kamu tentu telah mengetahui bahwa tumbuhan mampu berfotosintesis karena


tumbuhan mempunyai klorofil. Mengapa dengan adanya klorofil tumbuhan dapat
berfotosintesis? Klorofil dapat menangkap energi matahari dan memanfaatkannya untuk
membentuk bahan organik (bahan hidup), misalnya gula atau karbohidrat. Klorofil merupakan
pigmen yang terdapat di dalam kloroplas. Kloroplas merupakan organel sel tumbuhan yang
banyak terdapat pada mesofil daun.

Sinar matahari merupakan suatu bentuk energi. Energi tersebut dimanfaatkan oleh
tumbuhan untuk membuat makanan melalui peristiwa fotosintesis yang secara sederhana
dapat digambarkan sebagai berikut.
Tumbuhan memerlukan air dan karbon dioksida untuk melakukan proses fotosintesis.
Air dan mineral diserap tumbuhan dari dalam tanah melalui akar, kemudian diangkut oleh
xilem menuju daun. Karbon dioksida diambil tumbuhan dari udara melalui stomata. Stomata
juga berperan sebagai tempat untuk membuang uap air dan gas yang sudah tidak diperlukan
lagi oleh tumbuhan. Setelah sampai di daun, air dan karbon dioksida di dalam kloroplas
bereaksi membentuk gula dengan bantuan sinar matahari. Bagian daun yang menyerap sinar
matahari adalah klorofil.

Reaksi kimia dalam proses fotosintesis adalah:

Glukosa diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan melalui floem. Hasil fotosintesis ini
digunakan tumbuhan untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Apabila kebutuhan glukosa
sudah cukup, maka kelebihan glukosa yang ada akan diubah menjadi karbohidrat dan
disimpan sebagai cadangan makanan di dalam akar, batang, buah, atau biji. Dalam akar
misalnya kentang, dalam batang misalnya tebu, dalam buah seperti durian, rambutan, dan
pepaya, dalam biji misalnya kacang hijau.

Peristiwa fotosintesis merupakan suatu karunia dan bukti kekuasaan Tuhan Yang Maha
Kuasa. Betapa tidak, karbon dioksida yang ada di udara dapat diikat sehingga menjadi bahan
makanan. Selain itu, oksigen yang dihasilkan dari pemecahan air merupakan sesuatu yang
sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa fotosintesis sesungguhnya tidak akan ada
kehidupan sebab tidak ada makanan dan juga tidak ada oksigen. Kamu tentu mengetahui
bahwa makanan tersebut diperlukan oleh makhluk hidup untuk tumbuh dan berkembang.
Oksigen juga diperlukan dalam proses respirasi (pernapasan) untuk memperoleh energi,
sehingga makhluk hidup dapat beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari.

4.2.1. Tempat Fotosintesis

Proses fotosintesis terjadi di daun yang berwarna hijau karena mengandung klorofil
yang dapat menyerap sinar matahari. Daun memiliki permukaan atas dan bawah yang
dilindungi lapisan epidermis yang mempunyai lapisan lilin.
Fungsi lapisan lilin mencegah penguapan air (transpirasi) yang berlebihan. Lapisan
epidermis tersusun atas sel-sel epidermis, di antara sel-selnya terdapat stomata. Fungsi
stomata adalah untuk pertukaran CO2 dan O2 dalam proses fotosintesis dan respirasi.

Di antara epidermis bawah dan atas terdapat jaringan palisade. Sel-selnya


mengandung kloroplas yang berfungsi menyerap cahaya matahari untuk digunakan sebagai
tenaga dalam proses fotosintesis. Di dalam kloroplas inilah proses fotosintesis terjadi. Dalam
kloroplas terdapat pigmen warna hijau, yaitu klorofil.

4.2.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Fotosintesis

Proses fotosintesis dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya:

a. Klorofil

Daun berwarna hijau karena mengandung klorofil. Klorofil merupakan bagian yang
sangat penting, karena klorofil mampu mengubah energi matahari menjadi energi kimia
sehingga proses fotosintesis dapat berjalan. Untuk membentuk klorofil dibutuhkan garam
mineral seperti Mg, N, dan Fe yang diambil dari dalam tanah oleh akar. Agar tumbuh-
tumbuhan subur dan daunnya kelihatan hijau diperlukan pupuk yang mengandung unsur-
unsur yang dibutuhkan tersebut.

b. Cahaya Matahari

Cahaya matahari sangat dibutuhkan dalam proses fotosintesis. Cahaya matahari


berfungsi sebagai sumber tenaga untuk mengubah air dan karbon dioksida menjadi glukosa.
Penyerapan cahaya matahari oleh tumbuhan tergantung dari intensitas cahaya matahari, lama
penyinaran, dan panjang gelombang cahaya.

c. Air

Air memiliki peranan penting dalam fotosintesis karena merupakan bahan baku
fotosintesis. Keberadaan air juga berpengaruh pada kerja stomata. Bila kekurangan air,
stomata menutup sehingga CO2 terhalang masuk. Bila air dan CO2tidak ada, proses
fotosintesis tidak dapat dilakukan.

d. Suhu
Suhu berpengaruh pada kerja enzim-enzim pada tumbuhan dalam proses fotosintesis.
Setiap suhu naik 10 C, kerja enzim meningkat 2 kali lipat. Waktu yang baik untuk proses
fotosintesis pada tumbuhan adalah siang hari karena suhu pada siang hari cukup tinggi
sehingga kerja enzim-enzim dapat maksimal.

e. Usia Daun

Bila usia daun makin tua, aktivitas fotosintesis makin lambat. Daun yang menguning
mengandung klorofil yang makin sedikit. Keadaan ini menurunkan fungsi kloroplas.

4.3. Sifat-Sifat Cahaya

Amatilah alam sekitarmu. Langit cerah berwarna biru, sawah hijau kekuning-
kuningan, serta bunga beraneka warna. Tahukah kamu, bahwa kamu dapat melihat semua itu
karena adanya sesuatu di alam ini yang disebut cahaya. Matahari merupakan sumber cahaya
di alam ini.

Sudah sejak lama manusia menemukan bahwa api dapat menghasilkan cahaya.
Selanjutnya ditemukan obor, lilin, lampu minyak, sampai lampu listrik. Kita bahkan
menggunakan baterai untuk menyimpan energi yang dapat menghasilkan cahaya pada lampu
senter. Alami atau buatan, cahaya mungkin merupakan suatu misteri bagimu. Kamu tidak
dapat memegang cahaya. Cahaya tidak mempunyai wujud, namun cahaya ada di sekitarmu.

4.3.1. Cahaya Merambat Lurus

Pernahkah kamu merasa takut dengan bayang-bayangmu sendiri? Pernahkah kamu


membuat bayang-bayang di dinding dengan tanganmu? Mengapa bayang-bayang dapat
terbentuk?

Bayang-bayang terjadi sebagai akibat cahaya merambat pada garis lurus. Hal ini tidak
sulit untuk dipahami. Jika kamu menyalakan lampu senter dalam ruangan yang gelap, kamu
melihat suatu berkas cahaya lurus. Jika sebuah benda memasuki berkas tersebut, maka benda
tersebut menghalangi sebagian cahaya tersebut dan dihasilkan sebuah bayang-bayang. Cahaya
tidak membelok di sekitar benda tersebut.

Bayang-bayang merupakan suatu daerah gelap yang terbentuk pada saat sebuah benda
menghalangi cahaya yang mengenai suatu permukaan.

Jika sumber cahaya cukup besar, bayang-bayang sering terdiri dari dua bagian.
Apabila cahaya tersebut terhalang seluruhnya, terbentuklah umbra, yaitu bagian pertama
bayang-bayang yang sangat gelap. Daerah di luar umbra menerima sebagian cahaya,
terbentuklah penumbra, yaitu bagian kedua bayang-bayang yang terletak di luar umbra dan
tampak berwarna abu-abu kabur, seperti Gambar berikut

Bayang-bayang yang cukup kita kenal adalah bayang-bayang saat terjadi gerhana
bulan atau gerhana matahari.
4.3.2. Cahaya Dapat Dipantulkan

Sesaat sebelum kamu berangkat sekolah, kamu mungkin menyempatkan bercermin


sejenak untuk melihat penampilanmu. Agar kamu dapat melihat bayanganmu di cermin,
cahaya harus terpantul darimu, mengenai cermin, dan dipantulkan kembali oleh cermin ke
dalam matamu.

Pemantulan cahaya terjadi ketika cahaya mengenai suatu benda dan dipantulkan oleh
benda tersebut.

a. Hukum Pemantulan

Hukum pemantulan menyatakan bahwa sudut datang sama dengan sudut pantul. Setiap
cahaya yang dipantulkan, apakah dipantulkan dari sebuah cermin, aluminium foil, atau bulan
mengikuti hukum pemantulan tersebut.

Hukum Pemantulan Cahaya yang menyatakan sebagai berikut.

1. Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
2. Besar sudut datang sama dengan besar sudut pantul.

b. Jenis Pemantulan

Mengapa kamu dapat melihat pantulanmu atau bayanganmu pada cermin? Mengapa
kamu tidak dapat melihat pantulanmu atau bayanganmu pada dinding? Pada kedua kasus
tersebut cahaya dipantulkan dari suatu permukaan. Jawabannya terletak pada bagaimana
cahaya itu dipantulkan. Jenis permukaan yang dikenai cahaya menentukan jenis pemantulan
yang dihasilkan.
Cermin mempunyai permukaan halus. Semua sinar yang mencapai permukaan cermin
datang dengan sudut yang sama sehingga sinar itu juga dipantulkan pada sudut yang sama.
Jenis pemantulan ini disebut pemantulan teratur.

Permukaan suatu dinding tidak benar-benar halus. Ini mungkin mengherankan kamu
karena boleh jadi kamu berpikir bahwa kebanyakan dinding memiliki permukaan halus. Jika
kamu memperbesar permukaan suatu dinding, kamu akan melihat bahwa permukaan itu kasar
dan tidak teratur. Karena permukaan dinding tidak halus, tiap-tiap sinar mencapai permukaan
tersebut dengan sudut berbeda. Tiap-tiap sinar masih mematuhi hukum pemantulan. Sehingga,
tiap-tiap sinar tersebut dipantulkan pada sudut yang berbeda. Jadi cahaya yang dipantulkan itu
dihamburkan ke segala arah. Cahaya yang dipantulkan yang tersebar ke banyak arah yang
berbeda dikarenakan suatu permukaan tidak teratur disebut pemantulan baur.

4.3.3. Cahaya Dapat Dibiaskan

Gelombang-gelombang cahaya normalnya merambat dalam garis lurus. Apabila


gelombang-gelombang cahaya itu bergerak dari satu jenis zat ke jenis zat yang lain, seperti
dari udara ke air, kecepatan gelombang cahaya itu berubah. Bagaimana arah rambat cahaya,
apabila cahaya merambat dari satu jenis zat ke jenis zat lain, seperti dari udara menuju ke air?

Setiap berkas cahaya yang masuk dari medium yang satu ke medium yang lain akan
dibiaskan atau dibelokkan arah rambatnya disebut pembiasan atau refraksi.

Pembiasan dalam air menyebabkan dasar sungai atau kolam renang lebih dangkal dari
yang sesungguhnya. Sehingga jika kita melihat ikan yang sedang berenang dalam kolam jarak
sebenarnya dari ikan tersebut adalah lebih dalam. Benda-benda di dalam air seolah-olah
terangkat ke atas karena sinar-sinar yang keluar dari air dibiaskan menjauhi normal.

a. Hukum Snellius

Selain pemantulan, Willeboard Snellius juga melakukan eksperimen-eksperimen


tentang pembiasan cahaya dan ia menemukan hubungan antara sinar datang dan sinar bias
yang kemudian dikenal dengan Hukum Snellius, yaitu:

1) Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada satu bidang datar.
2) a) Jika sinar datang dari medium lebih rapat menuju medium yang kurang rapat, maka
sinar akan dibiaskan menjauhi garis normal.
b) Jika sinar datang dari medium kurang rapat menuju medium yang lebih rapat, maka
sinar akan dibiaskan mendekati garis normal.

Besarnya pergeseran berkas cahaya yang keluar dari suatu medium bergantung pada
kerapatan optik medium tersebut. Jika cahaya masuk dari zat optik kurang rapat ke zat optik
lebih rapat, cahaya dibiaskan mendekati garis normal.(Gambar 7.27(a)) Sebaliknya, jika
cahaya masuk dari zat optik lebih rapat ke zat optik kurang rapat, cahaya dibiaskan menjauhi
garis normal.(Gambar 7.27(b)) Garis normal adalah garis yang tegak lurus pada bidang batas
medium.

3) Perbandingan sinus sudut datang (i) dengan sinus sudut bias (r) merupakan suatu
bilangan tetap. Bilangan tetap inilah yang sebenarnya menunjukkan indeks bias.
b. Indeks Bias

Setiap medium mempunyai suatu indeks bias tertentu, yang merupakan suatu ukuran
seberapa besar suatu bahan membiaskan cahaya. Indeks bias suatu zat adalah perbandingan
kelajuan cahaya di udara dengan kelajuan cahaya di dalam zat tersebut. Kelajuan cahaya di
udara selalu lebih besar daripada di dalam zat lain. Oleh karena itu, indeks bias zat selain
udara selalu lebih besar daripada satu. Semakin besar indeks bias suatu zat, semakin besar
cahaya dibelokkan oleh zat tersebut.

Besarnya pembiasan juga bergantung pada panjang gelombang cahaya. Dalam


spektrum cahaya tampak, panjang gelombang cahaya bervariasi dari gelombang merah yang
terpanjang sampai gelombang ungu yang terpendek.

Persamaan indeks Bias

n= indeks bias mutlak medium

c= cepat rambat cahaya di ruang hampa = 3108 m/s

v= cepat rambat cahaya pada medium

c. Dispersi Cahaya
Pernahkah kamu melihat pelangi di langit? Apakah warna-warna dalam pelangi
tersebut? Bagaimanakah terjadinya warna-warna dalam pelangi itu? Jika kamu pernah melihat
pelangi, berarti kamu pernah melihat suatu contoh peristiwa dispersi cahaya. Dispersi cahaya
merupakan peristiwa terurainya cahaya putih menjadi warna-warna spektrum.

Prisma segitiga membiaskan cahaya dua kali. Pertama, pada saat cahaya masuk ke
dalam prisma dan kedua pada saat cahaya keluar dari prisma dan keluar ke udara. Oleh karena
cahaya dengan panjang gelombang lebih pendek dibiaskan lebih besar daripada cahaya
dengan panjang gelombang lebih panjang, maka warna ungu dibelokkan paling besar. Warna
cahaya manakah yang kamu harapkan dibelokkan paling kecil? Sebagai hasil dari pembiasan
yang berbeda-beda tersebut, warna-warna yang berbeda dipisahkan ketika warna-warna
tersebut keluar dari prisma. Apakah cahaya yang meninggalkan prisma mengingatkan kamu
pada sebuah pelangi?

Sama halnya dengan prisma, titik-titik hujan juga membiaskan cahaya. Pembiasan
cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda dapat menyebabkan cahaya putih dari
matahari terurai menjadi warna-warna tunggal spektrum cahaya tampak.

Isac Newton mengemukakan bahwa sesungguhnya cahaya putih mengandung semua


dari tujuh warna yang terdapat pada pelangi. Berdasarkan urutan penurunan panjang
gelombang, maka warna-warna yang seharusnya kamu lihat pada pelangi adalah merah,
jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

d. Benda-benda Gelap

Tidak semua benda yang tampak oleh kita memancarkan cahaya sendiri. Benda-benda
yang memancarkan cahaya sendiri disebut sumber cahaya. Sangat sedikit benda yang
memancarkan cahaya sendiri. Dapatkah kamu menyebutkan beberapa contoh benda yang
memancarkan cahaya sendiri?

Sebagian besar benda-benda yang terdapat di sekitar kita tidak memancarkan cahaya
sendiri. Benda-benda yang tidak memancarkan cahaya sendiri disebut benda gelap. Pada
Gambar 11.15ditunjukkan beberapa contoh benda gelap. Berdasarkan kemampuan suatu
benda untuk dilewati cahaya, benda gelap dapat dibedakan menjadi benda tidak tembus
cahaya, benda bening, dan benda tembus cahaya.

Benda-benda gelap yang menghalangi cahaya untuk melewatinya disebut opaque atau
benda tidak tembus cahaya. Kayu, besi, dan sebagian besar bagian tubuhmu adalah opaque.
Kayu, besi, dan sebagian besar tubuhmu itu memantulkan atau menyerap energi cahaya. Pada
Gambar 11.15, tembok merupakan benda tidak tembus cahaya.

Benda-benda yang membiarkan cahaya melewatinya dengan mudah disebut


transparans atau benda bening. Air, udara, dan beberapa jenis kaca meneruskan cahaya dan
tidak menyerap cahaya. Pada Gambar 11.15, kaca merupakan benda bening.

Benda-benda yang membiarkan sebagian cahaya melewatinya, namun menyebarkan


sebagian cahaya lainnya disebut translusens atau benda tembus cahaya. Kain korden yang
tipis, seperti yang terlihat pada Gambar 11.15,dan beberapa jenis plastik merupakan contoh-
contoh benda tembus cahaya.
4.4. Panel Surya

Saat ini kebutuhan energi, khususnya energi listrik (energi listrik adalah energi yang
mudah dikonrversikan ke dalam bentuk energi yang lain) terus meningkat dengan pesat,
bahkan di luar estimasi yang diperkirakan. Hal ini sudah selayaknya sebagai dampak
meningkatnya seluruh aktivitas kehidupan yang menggunakan energi listrik.

Selama ini kebutuhan energi bahkan kebutuhan dunia masih mengandalkan minyak
bumi sebagai penyangga utama kebutuhan energi. Sementara itu tidak dapat dihindarkan
bahwa sumber energi ini semakin langka dan mahal harganya. Bagi Indonesia masalah energi
menjadi lebih penting lagi artinya dan perlu mendapatkan penanganan yang khusus karena :

o Lebih kurang 80 % kebutuhan energi di Indonesia dipenuhi oleh minyak bumi (data
2002)
o Harga minyak dan Konsumsi minyak bumi yang cenderung meningkat dengan pesat
setiap tahun.
o Banyaknya sumber-sumber alternatif di Indonesia yang perlu dikembangkan.

4.4.1. Pengertian Panel Surya

Pemanfaatan matahari sebagai sumber tenaga dikenal dengan solar energi. Panel surya
adalah perangkat rakitan sel-sel fotovoltaik yang mengkonversi sinar matahari menjadi
listrik. Ketika memproduksi panel surya, produsen harus memastikan bahwa sel-sel surya
saling terhubung secara elektrik antara satu dengan yang lain pada sistem tersebut. Sel surya
juga perlu dilindungi dari kelembaban dan kerusakan mekanis karena hal ini dapat merusak
efisiensi panel surya secara signifikan, dan menurunkan masa pakai dari yang diharapkan.
Panel surya biasanya memiliki umur 20+ tahun yang biasanya dalam jangka waktu tersebut
pemilik panel surya tidak akan mengalami penurunan efisiensi yang signifikan. Namun,
meskipun dengan kemajuan teknologi mutahir, sebagian besar panel surya komersial saat ini
hanya mencapai efisiensi 15% dan hal ini tentunya merupakan salah satu alasan utama
mengapa industri energi surya masih tidak dapat bersaing dengan bahan bakar fosil. Panel
surya komersial sangat jarang yang melampaui efisiensi 20%.

Karena peralatan rumah saat ini berjalan di alternating current (AC), panel surya
harus memiliki power inverter yang mengubah arus direct current (DC) dari sel surya menjadi
alternating current (AC).

Posisi ideal panel surya adalah menghadap langsung ke sinar matahari (untuk
memastikan efisiensi maksimum). Panel surya modern memiliki perlindungan overheating
yang baik dalam bentuk semen konduktif termal. Perlindungan overheating penting
dikarenakan panel surya mengkonversi kurang dari 20% dari energi surya yang ada menjadi
listrik, sementara sisanya akan terbuang sebagai panas, dan tanpa perlindungan yang memadai
kejadian overheating dapat menurunkan efisiensi panel surya secara signifikan.

Panel surya sangat mudah dalam hal pemeliharaan karena tidak ada bagian yang
bergerak. Satu-satunya hal yang harus dikhawatirkan adalah memastikan untuk
menyingkirkan segala hal yang dapat menghalangi sinar matahari ke panel surya tersebut.
Mengapa kita perlu menginstal panel surya dan bukannya terus bersahabat dengan bahan
bakar fosil? Jawabannya sederhana - panel surya tidak memancarkan emisi gas rumah kaca
yang berbahaya seperti dalam pembakaran bahan bakar fosil dan oleh karena itu tidak
memberikan kontribusi terhadap dampak perubahan iklim. Dengan panel surya kita
mendapatkan energi bersih dari sumber energi yang paling berlimpah di planet kita.

Mengapa masih sedikit orang yang memanfaatkan energi surya? panel surya masih
merupakan pilihan energi yang lebih mahal dibandingkan bertahan dengan bahan bakar fosil
dan masih banyak orang yang tidak bersedia membayar lebih untuk biaya energi, terlepas
apakah ini membantu lingkungan atau tidak.

Jumlah negara yang memberikan insentif untuk energi surya terus meningkat yang
berarti bahwa panel surya menjadi lebih efektif dalam hal biaya dan jumlah pemilik rumah
dan bisnis yang tertarik untuk menggunakan panel surya terus tumbuh sepanjang waktu.
Dalam keadaan cuaca yang cerah, sebuah sel surya akan menghasilkan tegangan
konstan sebesar 0.5 V sampai 0.7 V dengan arus sekitar 20 mA dan jumlah energi yang
diterimaakan mencapai optimal jika posisi sel surya (tegak lurus) terhadap sinar matahari
selain itu juga tergantung dari konstruksi sel surya itu sendiri. Ini berarti bahwa sebuah sel
surya akan menghasilkan daya 0.6 V x 20 mA = 12 mW.

Jika matahari memancarkan energinya ke permukaan bumi sebesar 100 Watt/m2 atau
100 mWatt/cm2, maka bisa dibayangkan energi yang dihasilkan sel surya yang rata-rata
mempunyai luas 1 cm2 bandingkan dengan bahan bakar fosil (BBM) dengan proses foto-
sintesis yang memakan waktu jutaan tahun.

Karena sel surya sanggup menyediakan energi listrik bersih tanpa polusi, mudah
dipindah, dekat dengan pusat beban sehingga penyaluran energi sangat sederhana serta
sebagai negara tropis, Indonesia mempunyai karakteristik cahaya matahari yang baik
(intensitas cahaya tidak fluktuatif) dibanding tenaga angin seperti di negara-negara 4 musim,
utamanya lagi sel surya relatif efisien, tidak ada pemeliharaan yang spesifik dan bisa
mencapai umur yang panjang serta mempunyai keandalan yang tinggi.

5. Evaluasi/Assesment
5.1. Penilaian Tes

Tujuan : Mengukur ketercapaian indikator dalam sub materi pokok masing-masing


mata pelajaran melalui test formatif yang dilaksanakan pada saat
pembelajaran berlangsung.
Nama :
Kelas :
Materi :
Skor
No Aspek yang dinilai Keterangan
(0 - 100)
1 Penilaian latihan soal mengenai
materi energi dan fotosintesis
2 Penilaian lembar review mengenai
materi energi dan fotosintesis
TOTAL SKOR KOGNITIF

Rubrik Penilaian
Penilaian latihan soal mengenai materi energi dan fotosintesis

Sangat baik : 80 -100 dimana jawaban benar 16 -20


Baik : 70 80 dimana jawaban benar 14 - 15
Cukup : 60 70 dimana jawaban benar 12 - 13
Kurang baik : 50 60 dimana jawaban benar 10 - 11
Tidak baik : 0 50 dimana jawaban benar 0 - 10

Penilaian lembar review mengenai materi energi dan fotosintesis


Sangat baik : lembar review sangat sesuai dengan yang dipelajari (80 100)
Baik : lembar review sesuai dengan yang dipelajari (70 80)
Cukup : lembar review cukup sesuai dengan yang dipelajari (60 70)
Kurang baik : lembar review kurang sesuai dengan yang dipelajari (50 - 60)
Tidak baik : lembar review tidak sesuai dengan yang dipelajari (50 - 60)

5.2. Authentic Assesement (Penilaian NonTes)

Kompetensi Dasar

- Menentukan sifat-sifat cahaya

Indikator

- Mengidentifikasi sifat-sifat cahaya bahwa cahaya merambat lurus


- Mengidentifikasi sifat-sifat cahaya bahwa cahaya dapat dipantulkan
- Mengidentifikasi sifat-sifat cahaya bahwa cahaya dapat dibiaskan

Tugas-Tugas Otentik

- Pengamatan tentang sifat cahaya merambat lurus


- Pengamatan tentang sifat cahaya yang dapat dipantulkan
- Pengamatan tentang sifat cahaya yang dapat dibiaskan

Penilaian Untuk Pengamatan Sifat-Sifat Cahaya

Penilaian
Kriteria
1 2 3 4
Merumuskan
pertanyaan/masalah
Melakukan
pengamatan
Menafsirkan data
Mengkomunikasikan
hasil pengamatan
Melakukan analisis
data
Menyimpulkan hasil
pengamatan

skor yang diperoleh


nilai= x 100
skor maks

Kategori baik jika nilai peserta didik 75.

Rubrik Penilaian

Penilaian
Kriteria
1 2 3 4
Merumuskan Masalah tidak Perumusan Perumusan Perumusan
pertanyaan/masalah dirumuskan masalah kurang masalah masalah
sesuai dengan dilakukan dilakukan
tujuan secara secara
pembelajaran mandiri dan mandiri dan
cukup sesuai sangat sesuai
dengan tujuan dengan tujuan
pembelajaran pembelajaran
(individual (individual
atau atau
kelompok) kelompok)
Melakukan Pengamatan Pengamatan Pengamatan Pengamatan
pengamatan tidak cermat kurang cermat cermat, cermat dan
tetapi bebas
mengandung interpretasi
interpretasi
(tafsiran
terhadap
pengamatan)
Menafsirkan data Tidak Melakukan Melakukan Melakukan
melakukan analisis data analisis data, analisis dan
penafsiran data tetapi analisis namun tidak mencoba
data salah melakukan mengaitkan
upaya antarvariabel
mengaitkan yang
antarvariabel diselidiki
Mengkomunikasikan Dilakukan Dilakukan Dilakukan Memadukan
hasil pengamatan secara lisan secara lisan dan secara lisan hasil tertulis
tertulis, namun dan tertulis dan sebagai
tidak dipadukan cukup padu bagian dari
penyajian
secara lisan
Melakukan analisis Tidak mampu Analisis data Analisis data Analisis data
data kurang benar cukup benar sangat benar
dan kurang dan cukup dan sangat
sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan
teori teori teori
Menyimpulkan hasil Tidak mampu Kesimpulan Kesimpulan Kesimpulan
pengamatan membuat kurang sesuai cukup sesuai sangat sesuai
kesimpulan dengan teori dengan teori dengan teori
dan tujuan dan tujuan dan tujuan
pembelajaran pembelajaran pembelajaran

Penilaian Sikap Peserta Didik

Skala Penilaian
No Sikap
1 2 3 4
1 Sikap Ilmiah
2 Sikap kepemimpinan/inisiatif
3 Kerjasama
4 Kretivitas/keaktifan
5 Tanggung jawab
6 Keterbukaan
7 Tenggang rasa
8 Ramah tamah pada teman
9 Kejujuran
10 Kedisiplinan
skor yang diperoleh
Nilai= x 100
skor maks

Kategori baik jika nilai peserta didik 75.

Keterangan:

1 = Sangat kurang
2 = Kurang
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Amat baik.
Untuk penilaian sikap, angka ini berfungsi sebagai alat peringkas profil peserta didik, bukan
sebagai harga mati untuk KKM.

6. Lab Mini/Praktikum/Observasi/Poster/Video
a. Demontrasi
Menjelaskan bentuk perubahan energi dalam alat-alat elektronik
- Kipas Angin
- Handphone
- Senter

b. Praktikum

- Menjelaskan sifat cahaya merambat lurus


Alat : Senter
Bahan : karton berlubang
Cara :
1. Mengarahkan senter ke lubang
2. Mengamati apa yang terjadi

- Menjelaskan sifat pemantulan cahaya


Alat : Senter
Bahan : Cermin
Cara :
1. Mengarahkan senter ke cermin
2. Mengamati apa yang terjadi

- Menjelaskan Proses Pembiasan Cahaya


Alat : Pensil
Bahan : gelas, air
Cara :
1. Mengisi gelas hingga setengah penuh
2. Meletakkan pensil ke dalam air
3. Mengamati apa yang terjadi

c. Video Proses Fotosintesis


Menjelaskan proses fotosintesis

d. Video panel surya


Menjelaskan penerapan panel surya dalam kehidupan sehari-hari

7. Skenario Pembelajaran
a. Pendahuluan

Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi peserta didik, guru menjelaskna tentang
matahari sebagai sumber energi kehidupan. Dar penjelasan di ats diharapkan akan timbul
konsep energi dalam pikiran peserta didik.

Kemudian guru mengajukan pertanyaan

- Mengapa kita dapat bekerja, belajar, berjalan?


- Mengapa saat kita sakit tubuh kita sangat lemah?

Kemudian mintalah ide kepada para peserta didik.

Dari konsep di atas akan timbul bahwa kita dapat bekerja dan berjalan karena dalam
tubuh kita mempunyai energi, kemudian guru mengajukan pertanyaan

- Untuk memperoleh energi yang digunakan untuk beraktivitas sehari-hari, manusia harus
makan. Sebagaimana yang telah kita ketahui untuk memperoleh makanan, manusia
memperoleh makanannya dari hewan dan tumbuhan, bagaimana dengan tumbuhan?
Bagaimana cara tumbuhan mendapatkan makanannya? Tumbuhan tidak dapat berjalan
seperti manusia untuk mecari makanannya

Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi peserta didik, guru mengajak peserta didik
untuk mengamati alam sekitar dan mengajukan pertanyaan

- Mengapa kamu dapat melihat alam sekitarmu?

Tahukah kamu, bahwa kamu dapat melihat semua itu karena adanya sesuatu di alam ini
yang disebut cahaya. Matahari merupakan sumber cahaya di alam ini. Dengan adanya cahaya
matahari kita dapat melihat alam sekitar kita sepeerti langit yang cerah, sawah yang hijau, dan
lain-lain.

Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi peserta didik, guru mengajak peserta didik
untuk melihat video pemanfaatan energi matahari pada Panel Surya

b. Kegiatan Inti
- Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
Energi
- Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian energi
- Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan bentuk-bentuk energi
- Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan perubahan bentuk-bentuk energi
- Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan contoh perubahan bentuk-bentuk
energi dalam kehidupan sehari-hari dari kegiatan demontrasi
- Peserta didik (tiap kelompok) mempresentasikan hasil diskusi dan percobaan di depan
peserta didik yang lain secara bergantian.
- Guru memberikan kesempatan pada peserta didik yang lain untuk bertanya,menanggapi,
atau berpendapat.
- Guru menanggapi hasil diskusi peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya
Proses Fotositesis
- Peserta didik (dibimbing oleh guru) melihat sebuah video tentang proses fotosintesis
- Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian proses fotosintesis
- Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan tempat terjadinya proses fotosintesis
- Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan faktor-faktor yang mempengaruhi
proses fotosintesis
Cahaya
- Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian cahaya
- Peserta didik melakukan kegiatan Praktikum sifat cahaya merambat lurus
- Guru memberi instruksi kepada peserta didik (tiap kelompok) untuk melakukan
pengamatan sesuai yang telah ditugaskan
- Peserta didik melakukan pengamatan dari kegiatan Praktikum di atas
- Peserta didik melakukan kegiatan Praktikum sifat cahaya dapat dipantulkan
- Guru memberi instruksi kepada peserta didik (tiap kelompok) untuk melakukan
pengamatan sesuai yang telah ditugaskan
- Peserta didik melakukan pengamatan dari kegiatan Praktikum di atas
- Peserta didik melakukan kegiatan Praktikum sifat cahaya dapat dibiaskan
- Guru memberi instruksi kepada peserta didik (tiap kelompok) untuk melakukan
pengamatan sesuai yang telah ditugaskan
- Peserta didik melakukan pengamatan dari kegiatan Praktikum di atas
- Guru memeriksa pengamatan yang dilakukan peserta didik apakah sudah dilakukan
dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau kelompok yang belum dapat
melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
- Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya untuk membuat kesimpulan dari hasil
pengamatan yang telah dilakukan.
- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil pengamatan yang dilakukan dan
berdiskusi bersama.
- Guru menanggapi hasil diskusi peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.
- Guru memberikan beberapa pertanyaan tentang apa yang telah diperoleh dari
pengamatan.
- Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan sifat cahaya dapat dipantulkan
- Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan hukum pemantulan
- Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan jenis pemantulan
- Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan sifat cahaya dapat dibiaskan
- Guru melakukan kegiatan demontrasi dispersi cahaya
- Guru memberi instruksi kepada peserta didik (tiap kelompok) untuk melakukan
pengamatan sesuai yang telah ditugaskan
- Peserta didik melakukan pengamatan dari kegiatan demontrasi di atas
- Guru memeriksa pengamatan yang dilakukan peserta didik apakah sudah dilakukan
dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau kelompok yang belum dapat
melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
- Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya untuk membuat kesimpulan dari hasil
pengamatan yang telah dilakukan.
- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil pengamatan yang dilakukan dan
berdiskusi bersama.
- Guru menanggapi hasil diskusi peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.
- Guru memberikan beberapa pertanyaan tentang apa yang telah diperoleh dari
pengamatan.
- Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan dispersi cahaya
Panel Surya
- Peserta didik (dibimbing oleh guru) melihat sebuah video tentang panel surya
- Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pemanfaatan Panel Surya dalam
kehidupan sehari-hari

c. Penutup
- Lakukan refleksi dan kesimpulan dari kegiatan pembelajaran di atas
- Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat review kegiatan
pembelajaran di atas.
- Guru memberikan tugas berupa latihan soal dan mencari informasi pengetahuan lebih
luas lagi tentang materi yang telah dipelajari.
- Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat laporan pengamatan

Anda mungkin juga menyukai