Anda di halaman 1dari 6

Kolaborasi Fisika dan Kimia dalam Proses

Fotosintesis

Oleh:
Insyirah Dwi Vidyastami
160332605824
Offering H/S1 Kimia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Negeri Malang
Desember 2016
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan suatu ilmu yang kompleks. Dimana
IPA mempelajari mengenai kejadian, fenomena dan konflik yang terjadi di alam
semesta ini. Seperti yang telah diketahui bersama bahwa kajian IPA dibagi menjadi
3, yaitu:
Ilmu Fisika: ilmu yang mempelajari tentang partikel-partikel beserta segala gejala
yang terjadi padanya.
Ilmu Kimia: ilmu yang mempelajari tentang materi (materi: segala sesuatu yang
menempati ruang dan memiliki massa) dan perubahan-perubahan yang ada pada
materi tersebut.
Ilmu Biologi: ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup dan lingkungannya.
Tentunya, sebagai sesama cabang dari Ilmu Pengetahun Alam, baik Ilmu Fisika,
Ilmu Kimia maupun Ilmu Biologi memiliki keterkaitan masing-masing.
Beberapa fenomena alam berkaitan dengan Fisika dan Kimia, bahkan dalam
kehidupan sehari-hari pun kita tidak terlepas dari peristiwa Fisika dan Kimia. Contoh
yang paling menrik perhatian adalah proses fotosintesis. Mungkin hal pertama yang
kita tangkap dari proses fotosintesis adalah bahwa proses ini selalu berkaitan
dengan bidang biologi. Tapi, apabila ditelaan lebih dalam, proses fotosintesis
memiliki sisi dimana fisika dan kimia ikut bergabung membangun proses ini.
Di dalam tubuh makhluk hidup terjadi proses metabolisme, yaitu seluruh
proses biokimia yang berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup. Metabolisme
terbagi 2 yaitu anabolisme dan katabolisme. Anabolisme merupakan reaksi
pembentukan senyawa-senyawa kompleks sedangkan katabolisme merupakan
reaksi penguraian senyawa kompleks. Salah satu contoh anabolisme adalah
fotosintesis.
Kehidupan di bumi digerakkan oleh energi matahari. Kloroplas tumbuhan
menangkap energi cahaya yang dikeluarkan oleh matahari dan mengubahnya
menjadi energi kimia yang disimpan dalam gula dan molekul organik lainnya.proses
seperti ini disebut fotosintesis. Fotosintesis sangat penting karena hampir semua
makhluk hidup tergantung pada proses ini.
Daun merupakan tempat utama berlangsungnya fotosintesis. Terdapat kira-
kira setengah juta kloroplas tiap millimeter persegi permukaan daun. Warna daun
berasal dari klorofil yaitu pigmen warna hijau daun yang terdapat di dalam kloropas.
Fotosintesis hanya dapat terjadi jika ada cahaya dan kloroplas. Dengan keberadaan
cahaya bagian-bagian tumbuhan yang berwarna hijau akan menghasilkan bahan
organic dan oksigen dari karbondioksida dan air. Dengan menggunakan rumus
molekul proses fotosintesis dirangkum dalam persamaan berikut:
6 CO2 + 6 H2O + energi cahaya C6H12O6 + 6 O2
(Campbell Reece & Mitchell, 1974: 181)
Fisika mempelajari tentang cahaya. Apakah dalam fotosintesis dibutuhkan
cahaya? Tentu saja. Dalam proses fotosintesis, tumbuhan memerlukan cahaya
matahari dlam mekanisme reaksi terang.
Cahaya merupakan energy dalam bentuk gelombang elektromagnetik.
Jarak Antara puncak-puncak gelombang elektromagnetik disebut panjang
gelombang. Panjang gelombnag berkisar antara kurang dari 1 nm sampai 1 km.
keseluruhan kisaran radiasi ini dikenal sebagai spektrum elektromagnetik. Walaupun
matahari meradiasikan spektrum penuh dari energy elektromagnetik, atmosfer
menyaring sebagian besar radiasi untuk tidak sampai ke bumi. Cahaya tampak
merupakan spektrum matahari yang sampai ke bumi dan berperan dalam proses
fotosintesis. Cahaya tampak yang mempunyai panjang gelombang 680 nm dan 700
nm akan diserap oleh klorofil dan berperan dalam reaksi terang.

Cahaya dapat diserap, dipantulkan, dan diteruskan. Di dalam fotosintesis


bahan-bahan yang menyerap cahaya disebut pigmen. Pigmen yang berbeda akan
menyerap cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda, dan panjang
gelombang yang diserap akan menghilang. Sebagai contoh, klorofil akan menyerap
spektrum yang berwarna merah dan biru, kemudian memantulkan spektrum
berwarna hijau sehingga kita melihat daun berwarna hijau.
Dalam hal ini berlaku hukum kekekalan energi, bahwa energi tidak bisa
diciptakan, juga tidak bisa dimusnahkan. Walaupun warna dari spektrum yang
diserap oleh klorofil menghilang, energinya tidak hilang. Energi dari foton yang
diserap diubah menjadi energi potensial elektron yang dinaikkan dari keadaan dasar
ke keadaan tereksitasi. Apabila pigmen kembali menyerap cahaya maka elektron
akan kembali jatuh ke keadaan dasar dan melepaskan kembalu energi dalam bentuk
panas dan cahaya (fluoresensi).
Dalam fotosintesis berlaku hukum kekekalan energi matahari. Energi radiasi
sinar matahari ditangkap oleh klorofil kemudian diubah menjadi energi kimia melalui
proses fotosintesis. Dalam hal ini tidak ada energi yang musnah. Energy kimia
tersebut digunakan untuk mensintesis CO2 dan H2O menjadi glukosa dan senyawa
kompleks lainnya yang tersimpan dalam bentuk senyawa karbohidrat (bahan
makanan). Bahan makanan bila dikonsumsi oleh makhluk hidup lainnya akan diubah
menjadi energi kinetik, dan begitu seterusnya sebab energy tidak bisa diciptakan
juga tidak bisa dimusnahkan.
Lalu bagaimana dengan kimia? Apa peranan kimia dalam fotosintesis? Dalam
fotosintesis berlangsung beberapa reaksi kimia. Prinsip reaksi kimia adalah massa
zat sebelum reaksi sama dengan massa zat sesudah reaksi. Secara sederhananya,
jumlah suatu atom sebelum reaksi sama dengan jumlahnya setelah reaksi

Yang pertama adalah pada proses penguraian air. Air yang diserap oleh akar
tumbuhan akan diuraikan oleh kloroplas menjadi hydrogen dan oksigen dengan
reaksi sebagai berikut:
H2O H+ + O2
Kedua adalah pembentukan uap air dan karbohidrat. Uap air terbentuk dari
penggabungan atom H+ (produk penguraian air) dengan atom O dari CO2 yang
diserap oleh tumbuhan. Sedangkan atom C dari CO2 akan membentuk karbohidrat.
Secara ringkas reaksi penggabungan dari penguraian air dengan penyerapan CO 2
dapat dituliskan sebagai berikut:
6 CO2 + 12 H2O + energi cahaya C6H12O6 + 6 O2 + 6 H2O
Dengan menghitung selisih molekul uap air yang dibutuhkan, reaksi di atas dapt juga
ditulis:
6 CO2 + 6 H2O + energi cahaya C6H12O6 + 6 O2
Dari reaksi di atas kita kita dapat melihat berlakunya hukum kekekalan massa, yaitu
massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat sesudah reaksi.
Dalam fotosintesis juga terjadi reaksi redoks.Di dalam proses fotosintesis
berlaku proses redoks (reduksi oksidasi). Ketika air terurai, elektron ditransfer
bersama dengan ion hidrogen dari air ke karbondioksida dan mereduksinya menjadi
gula. Elektron bertabah energi potensialnya ketika berpindah dari air ke gula,
kebutuhan energi ini disediakan oleh cahaya.
Proses fotosintesis berhubungan dengan sifat elektron. Elektron bisa keluar
dari orbitalnya jika diberikan energi. Ketika molekul menyerap suatu foton salah satu
elektron molekul dinaikkan ke suatu orbital dimana elektron tersebut memiliki energi
potensial yang lebih tinggi. Ketika elektron berada pada orbital normalnya molekul
pigmen dikatakan berada dalam keadaan dasarnya. Setelah penyerapan foton
mendorong elektron ke orbital yang energinya lebih tinggi, molekul pigmen dikatakan
dalam keadaaan tereksitasi.
Fisika dan Biologi sangat berpengaruh pada kehidupan makhluk hidup
termasuk tumbuhan. Proses fotosintesis yang selama ini memiliki keterkaitan kuat
dengan biologi, ternyata juga memiliki hubungan denga bidang fisika dan kimia.
Dengan begitu semua ilmu pengetahuan sebenarnya saling berhubungan satu sama
lain. Mereka saling melengkapi dan menjadi satu kesatuan yang harus kita syukuri di
dunia ini.
Sumber-sumber :

http://literacyofscientific.blogspot.co.id/2014/10/fotosintesis-ditinjau-dari-ilmu-
biologi.html

http://nurendahsusilowati.blogspot.co.id/2015/10/keterkaitan-ilmu-fisika-dan-
kimia.html

http://sciencedaily.com

Anda mungkin juga menyukai