Anda di halaman 1dari 13

REVISI TIKET PERTEMUAN 7

1. Besaran-Besaran Gerak Harmonik. Untuk system bandul dan system pegas-massa,


jelaskan periode, frekuensi, kecepatan maksimum, energi kinetic, energi potensial, dan
energi mekanik (a) Jika massa beban dilipatduakan, (b) Jika simpangannya dilipatduakan,
(c) Pada sistem pegas-massa digunakan pegas homogen yang sangat panjang, tentukan
frekuensi yang dihasilkan jika pegas homogen dipotong menjadi dua dan digunakan
separohnya?
Jawab :
1. Periode (T ) merupakan waktu yang diperlukan untuk satu kali getaran/satu siklus.
m l
Periode pegas: T =2 π
√ k
Periode bandul: T =2 π
√g

2. Frekuensi (f ) adalah banyaknya getaran untuk satu satuan waktu


1 k 1 g
Frekuensi pegas: f =
2π m √ Frekuensi bandul: f =
2π √ l

3. Kecepatan maksimum (v) adalah amplitudo dikalikan dengan kecepatan sudut (


v maks= Aω). Saat perpindahan maksimum dengan x=± A dan v=0 maka partikel
hanya memiliki energi potensial, jika perpindahan partikel x=0 dan memeili
kecepatan v=± v max maka partikel hanya memiliki energi kinetik. Dengan demikian,
kecepatan maksimum terkait dengan Amplitudo
x= A sin ωt
dx
v= =d ¿ ¿
dt
Karena nilai maksimum dari fungsi cosinus adalah satu, maka kecepatan maksimum
( v¿ ¿ max)¿ gerak harmonik sederhana adalah sebagai berikut.
v max= A × ω
v max= A × 2 πf
1 k
v max= A × 2 π ×
k

2π m
v max= A
√ m
4. Energi kinetik ( Ek ) adalah energi yang dimiliki benda yang besarnya tergantung pada
1 2 1 2 2 1 2 2 2
kecepatannya. Ek = m v = k A cos ωt= m ω A cos ωt
2 2 2
5. Energi potensial ( E p ) adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda akibat
ketinggiannya.Bentuk energi potensial yang dimiliki oleh pendulum adalah energi
potensial gravitasi. Besarnya energi potensial gravitasi tergantung pada massa (m)
benda dan tinggi (h) benda.
E p =mgh
Bentuk energi potensial yang dimiliki pegas energi potensial elastis, dalam hal ini
posisinya mengacu pada posisi massa pada pegas relatif terhadap posisi
kesetimbangan. Besarnya energi potensial elastis bergantung pada besarnya regangan
atau kompresi pegas.
1
E p = k x2
2
6. Energi mekanik ( Em ) adalah penjumlahan dari energi kinetik dan energi potensial.
1
Em =Ek + E p = k A 2
2
a) Pada sistem bandul
Massa bandul dapat diabaikan pada sistem perhitungan sistem bandul dikarenakan
faktor yang mempengaruhi sistem bandul adalah panjang tali bandul dan gravitasi,
sehingga tidak ada hubungannya antara periode, frekuensi dengan massa bandul.
Pada saat bandul berada pada titik tertinggi, maka bandul akan memiliki energi
potensial maksimal tetapi tidak memiliki energi kinetik.
E p =mg hmax
Pada saat bandul berada pada titik terendah, maka bandul memiliki kecepatan
maksimum, menghasilkan energi kinetik maksimum pula dan tidak ada energi
potensial.
1
Ek = m v max2
2
Energi mekanik bandul pada saat bandul berada di titik tertinggi adalah
Em =Ek + E p =0+mg hmax =mg hmax
Energi mekanik bandul pada saat bandul berada di titik terendah adalah
1 1
Em =Ek + E p = m v max2 +0= m v max2
2 2

Pada sistem pegas-massa

 Jika massa beban dilipatduakan pada periode pada sistem pegas-massa


m1=m
m2=2 m
k 1=k 2=k

m1 m T1 1
T1
=

√ k1 T1
T2
=

2m
k T2
=
√2
1
T2 m2

k2 √ √
T 1 √m
k √
T 1= T 2
2
m =
T1 2 π k
=
√ T 2 √2 m
T1 m
T2

2m
k √ T2
=
√2m

T 2=√ 2T 1

 Jika massa beban dilipatduakan pada frekuensi sistem pegas-massa


m1=m
m2=2 m
k 1=k 2=k
k1 1 k
1
√ √ 1
f1
f2
=
1

1 k

m1
k2
m2
f 1 2π m
f2
=
1 k
2 π 2m
k


f1
f2

f1
=
√√
m
1
2m
1 2m
×
f 1 2π m
=
√ f1
f2
=
m
k
f2
=
m 1
f2 1 k
2 π 2m √ 2m√ f1
f2
=√ 2
1
f1
f2
=
√m
1
f 1=√ 2 f 2

√2m

 Jika massa beban dilipatduakan pada kecepatan maksimal sistem pegas-massa


m1=m
m 2=2 m
ω=2 πf
v maks= Aω
v maks= A .2 πf

1 k1 k
v maks 1
=
A.2π .

2 π m1 v maks 1
v maks 2
=
m
k

v maks 2
A.2π .
1 k2

2 π m2 2m√
k

√√
1 k
v maks 1
v maks 2
=
A.2π .
2π m
1 k
√ v maks 1
v maks 2
=
m
k
A.2π .
2 π 2m √ v maks 1 k 2m
2m

k ×
v maks 1
v maks 2
=
A .
m
k
√ v maks 2
v maks 1
=
m k

A.
2m√ v maks 2
=√ 2

v maks1 =√ 2 v maks2

 Jika massa beban dilipatduakan pada energi kinetik sistem pegas-massa


m1=m
m2=2 m

1 1 1
Ek = m v 2= k A 2 cos2 ωt . m. ω 2 . A 2 cos2 ωt
2 2 Ek 1 2
=
1 Ek 2 1
Ek= m ω2 A 2 cos2 ωt .2 m. ω 2 . A 2 cos2 ωt
2 2

1 Ek 1 m
m ω2 A 2 cos 2 ωt =
Ek 2 2 m
Ek 1 2 1
=
Ek 2 1 Ek 1 1
m 2 ω2 A 2 cos 2 ωt =
2 Ek 2 2
1
Ek 1= E k 2 atau Ek 2=2 Ek 1
2

 Jika massa beban dilipatduakan pada energi potensial sistem pegas-massa


m1=m m 2=2 m
1 1 1
E p = k y 2= k A 2 sin2 ωt E p = mω 2 A2 sin 2 ωt
2 2 2
1 Ep1 m
m ω2 A 2 sin 2 ωt =
Ep1 2 1 Ep2 2 m
=
Ep2 1
m ω2 A 2 sin 2 ωt Ep1 1
2 2 =
Ep2 2
1
m ω2 A 2 sin 2 ωt 1
Ep1 2 E p 1= E p 2 atau E p 2=2 E p 1
= 2
Ep2 1
2 mω 2 A 2 sin 2 ωt
2
 Jika massa beban dilipatduakan pada energi mekanik sistem pegas-massa
m1=m 1
m A 2 ( cos2 ωt+ sin 2 ωt )
Em 1 2 1
m2=2 m =
Em 2 1
m A 2 ( cos2 ωt+ sin 2 ωt )
Em =Ek + E p 2 2
1 1
Em = k A 2 cos2 ωt+ k A 2 sin 2 ωt
2 2
1 1
Em = mω 2 A 2 cos 2 ωt + m ω2 A 2 sin 2 ωt 1
2 2 m A 2 ( cos2 ωt+ sin2 ωt )
Em 1 2
=
1 Em 2 1
Em = m A2 ( cos 2 ωt +sin 2 ωt ) 2 m A 2 ( cos 2 ωt+ sin2 ωt )
2 2
Em 1 m
=
Em 2 2 m
Em 1 1
=
Em 2 2
1
Em 1 = E m 2 atau Em 2=2 Em 1
2
b) Simpangan: y= A sin θ= A sin ωt= A sin 2 πft
Pada sistem bandul dan Pada sistem pegas-massa
 Jika simpangan dilipatduakan pada periode

y 1= y A sin2 π t 1
=T
y T1 y
y 2=2 y =
A sin 2 π t T2 1
y= A sin θ 2y
T1 y1
y= A sin ωt =
T 2 A sin 2 π t T1 1 2 y
= ×
y= A sin 2 πft y2 T2 y 1
y A sin 2 π t T1 2 y
=f =
A sin2 π t T1 y T2 y
=
y 1 T 2 A sin 2 π t
= T1 2
A sin2 π t T 2y =
T2 1
T 1=2T 2

 Jika simpangan dilipatduakan pada frekuensi

y 1= y y1 f1 y
=
f 1 A sin 2 π t f2 2y
y 2=2 y =
f2 y2
y= A sin θ f1 1
A sin 2 π t =
f2 2
y= A sin ωt y
f 1 A sin 2 π t 1
y= A sin 2 πft f 1= f 2 atau f 2=2 f 1
= 2
y f2 2y
=f A sin 2 π t
A sin2 π t

 Jika simpangan dilipatduakan pada kecepatan maksimal

y 1= y y1
v maks1 sin θ ω
y 2=2 y =
v maks2 y2
y= A sin θ ω
sin θ
y y
=A ω
sin θ v maks1 sin θ
=
v maks= Aω v maks2 2 y
ω
sin θ
y
v maks= ω
sinθ v maks1 y
=
v maks2 2 y
v maks1 1 1
= v maks1 = v maks2
v maks2 2 2
v maks2 =2 v maks1

 Jika simpangan dilipatduakan pada energi kinetik


y 1= y y 2

y 2=2 y Ek 1
=
( )
sinθ
2
Ek 2 2y
y= A sin θ ( )
sinθ
y
sin θ
=A y2
Ek 1 sin2 θ
1 =
Ek = mω 2 A2 cos 2 ωt Ek 2 4 y 2
2
sin2 θ
1 y 2 2
Ek= m ω
2
2
sin θ( )
cos ωt Ek 1 y2
= 2
Ek 2 4 y
1 y1 2 2
Ek 1 2
=
m ω2 ( )
sin θ
cos ωt Ek 1 1
=
Ek 2 4
Ek 2 1 y2 2 2
2
mω 2
( )
sin θ
cos ωt 1
Ek 1= E k 2 atau Ek 2=4 Ek 1
4
1 y 2 2
Ek 1 2
=

2
( )
sin θ
cos ωt

Ek 2 1 2y 2 2
2
m ω2 ( )
sin θ
cos ωt

 Jika simpangan dilipatduakan pada energi potensial


y 1= y 1 y 2 2
y 2=2 y Ep1 2
=

2
sin θ( )sin ωt
2
Ep2 1 2 2y
y= A sin θ
2

sin θ( )sin 2 ωt
y 2
=A y
sin θ
1
Ep1
=
( sinθ )
E p = mω 2 A2 sin 2 ωt Ep2 2y 2
2 ( sinθ )
1 y 2 2
Ep= m ω2
2 sin θ( )
sin ωt y2
E p 1 sin2 θ
y1 2 2 =
1 Ep 2 4 y2
Ep1 2
=
mω2
( )
sin θ
sin ωt
2
sin θ
Ep2 1 y2 2 2
2
mω2
( )
sin θ
sin ωt Ep1 y2
= 2
Ep2 4 y
Ep1 1 1
= E p 1= E p 2 atau E p 2=4 E p 1
Ep2 4 4

 Jika simpangan dilipatduakan pada energi total/energi mekanik

y 1= y y 2

y 2=2 y y= A sin θ Em 1
=
( )
sin θ
2
y Em 2 2y
sin θ
=A ( )
sin θ
1
Em = m A2 ( cos 2 ωt +sin 2 ωt ) y2
2 Em 1 sin2 θ
=
1 y 2( 2 Em 2 4 y 2
Em = m
2 ( )
sin θ
cos ωt+ sin 2 ωt ) 2
sin θ
1 y1 2 Em 1 y2
Em 1 2
=
m ( )
sin θ
( cos 2 ωt +sin2 ωt ) = 2
Em 2 4 y
Em 2 1 y2 2 Em 1 1
2
m ( )
sin θ
( cos 2 ωt +sin2 ωt ) =
Em 2 4
1 y 2( 2 1
Em 1 2
=
m ( )
sin θ
cos ωt +sin2 ωt ) Em 1 = E m 2 atau Em2=4 Em 1
4
Em 2 1 2y 2( 2
2
m ( )
sin θ
cos ωt +sin2 ωt )

c) Frekuensi sistem Pegas-massa pada pegas homogen

∑ F=ma dimana, pegas dipotong menjadi dua,


−kx =ma 1
sehingga konstanta pegas menjadi k
−kx 2
a=
m
Persamaan getaran selaras pada pegas : −x 1
−ω 2 x= × k
x=x max sin(ωt+ φ) m 2
k
d x max ω 2=
v= = Aω cos ωt 2m
dt
2 2π
dv dimana ω =2 πf =
a= =−A ω2 sin ωt T
dt
4 π2 k
a=−ω 2 A sin ωt =
T 2 2m
a=−ω 2 x
2 4 π22 m
Maka, T =
k
−kx
−ω 2 x= 4 π22 m
m T=
√ k
2m 1 k
T =2 π
√ k
f=
2π √ 2m

Frekuensi sisten pegas massa bergantung pada massa dan konstanta gaya pegas.
Semakin berat massa yang tergantung maka nilai frekuensi (f) semakin kecil. Sehingga
dapat disimpulkan nilai frekuensi pegas homogen yang dipotong adalah setengah dari
frekuensi pegas homogen sebelum dipotong.
2. Getaran Teredam. (a) Berikan contoh getaran teredam lemah (underdamp), teredam
kritis, dan teredam kuat. (b) Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi redaman pada
system pegas-massa dan bagaimana cara memperkecilnya?
Jawab :
a) Contoh getaran teredam pada:
b
 Getaran teredam lemah (underdamp) ( <ω 0). Pada getaran selaras lambat ini,
2m
masih terjadi osilasi atau getaran tetapi amplitudo mengecil dikarenakan faktor
tenaga yang diperlukan untuk mengatasi redaman. Tenaga sistem getaran tidak
konstan, tetapi berkurang secara berangsur oleh adanya gaya peredam yang
bersifat disipatif sebagaimana gaya gesek pada umumnya. Contohnya pada
sistem ayunan pada bandul berayun, dimana ketika bandul berayun secara
sinusoida (getaran yang terjadi karena gerakan bandul membentuk gelombang
sinus) terjadi peristiwa osilasi sehingga gaya gesekan lebih lemah dibanding
gaya baliknya yang menyebabkan benda melakukan gerak periodik dengan
amplitudo yang berkurang secara eksponensial terhadap waktu; Sebuah balok
yang digantungkan pada ujung pegas. Adanya hambatan udara menyebabkan
bola dan pegas mengalami redaman hingga berhenti berosilasi; dan
Shockbreaker yang digunakan pada kendaraan bermotor, senar gitar yang
dipetik, serta pada ayunan.
bc
 Getaran teredam kritis ( =ω 0). Sistem juga tidak menjalani getaran, tetapi
2m
menuju titik atau posisi setimbang secara asimtotis. Dalam hal ini apabila beban
massa suatu benda terlampaui banyak sehingga pegas terlalu berat menopang
massa benda tersebut maka menyebabkan getaran tidak lagi teredam kritis
melainkan berubah menjadi getaran teredam lemah sehingga terjadi osilasi.
Contohnya pada sistem pegas roda mobil, sehingga jika roda menumbuk batu
atau melewati lubang maka gangguan itu tidak terasa oleh penumpang dan
pengendara. Namun, jika penumpang dalam mobil terlalu banyak yang
menyebabkan beban yang diangkat oleh pegas terlalu berat, akan menyebabkan
mulai berlakunya hukum peralihan dari getaran terendam kritis ke getaran
terendam lemah; dan pada Sebuah balok yang digantungkan pada ujung pegas.
Bola dimasukkan ke dalam wadah yang berisi air. Adanya hambatan berupa air
menyebabkan bola dan pegas mengalami redaman yang cukup besar
b
 Getaran teredam kuat ( >ω 0). Sistem setelah diberi simpangan awal akan
2m
kembali ke posisi setimbang secara eksponensial (tanpa osilasi). Faktor redaman
cukup besar melawan gaya balik sehingga sistem tidak bergetar melainkan
langsung menuju ke keadaan setimbang setelah mulamula disimpangkan.
Contohnya pada pegas pembalik daun pintu. Artinya bila bila pintu kita buka
dan kita lepas maka daun pintu akan kembali menutup secara perlahan-lahan.
Gerak yang perlahan itu menguntungkan karena orang yang berada di belakang
kita tidak akan terpukul oleh daun pintu, dan juga ketika pintu tertutup tidak
terdengar bunyi gaduh (karena pintu tertutup secara perlahan; Dawai biola yang
berhenti bergetar setelah dipetik; dan sebuah balok yang digantungkan pada
ujung pegas. Bola dimasukkan ke dalam wadah yang berisi minyak kental.
Adanya hambatan berupa minyak yang kental menyebabkan bola dan pegas
mengalami redaman yang besar.
b) Faktor-faktor yang mempengaruhi redaman adalah Koefisien redaman; Massa bandul;
Amplitudo; dan Konstanta pegas.

Cara memperkecil redaman yaitu dengan :


 Menggunakan pondasi suspensi sendi isolasi getaran. Sambungan isolasi
getaran menunda pondasi untuk memotong getaran kompresor udara ke tanah.
Sambungan isolasi getaran lebar 150-200mm, diisi dengan pasir kering, dan
dikeringkan dengan pasir dan industri terasa di bawah fondasi. Ketebalan
berkisar antara 20-40mm;
 Menggunakan alur isolasi getaran. Dalam beberapa kasus, penggalian tanah
dapat digunakan untuk memotong getaran yang merambatkan gelombang
permukaan di sepanjang tanah;
 Menggunakan isolator getaran Isolator getaran membentuk hubungan elastis
antara kompresor udara dan fondasi, mengurangi amplitudo untuk mencapai
isolasi getaran, yang merupakan bagian paling penting dari isolasi getaran.
3. Resonansi. Bacalah literatur mengenai getaran terpaksa (forced oscillation) dan jelaskan
konsep resonansi pada getaran. Berikan contoh fenomena dengan getaran terpaksa,
getaran resonansi (lengkapi dengan setup demonstrasinya) dan getaran non-resonansi.
Jawab :
 Getaran paksa adalah getaran yang terjadi karena rangsangan gaya luar, jika
rangsangan tersebut berosilasi maka sistem dipaksa untuk bergetar pada frekuensi
rangsangan. Jika frekuensi rangsangan sama dengan salah satu frekuensi natural
sistem, maka akan didapat keadaan resonansi dan osilasi besar yang berbahaya
mungkin terjadi. Kerusakan pada struktur besar seperti jembatan, gedung ataupun
sayap pesawat terbang, merupakan kejadian menakutkan yang disebabkan oleh
resonansi. Jadi perhitungan frekuensi natural merupakan hal yang utama. Contohnya
adalah getaran gedung pada saat gempa bumi.
dx d2 x
∑ F x =m a x → F 0 sin ωt−b −kx=m 2
dt dt
x= A cos (ωt +∅ )
F0 /m
A=
bω 2
√ 2 2 2
( )
( ω −ω0 ) + m
 Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda lain yang
bergetar dan memiliki frekuensi yang sama atau kelipatan bilangan bulat dari
frekuensi sumber tersebut. Resonansi terjadi jika frekuensi benda yang bergetar
sama dengan frekuensi alamiah benda di dekatnya.
f ext =f 0 (kondisi resonansi )
Resonansi gelombang bunyi pada tabung udara (dikenal dengan pipa organa) adalah
ikut bergetarnya molekul udara dengan frekuensi yang sama dengan sumber bunyi,
secara fisik peristiwa ini dapat diketahui dengan bertambah kerasnya suara sumber.
Dalam prakteknya digunakan tabung dengan salah satu ujung terbuka dan ujung
yang lain tertutup. Di ujung terbuka diletakkan sumber sedang ujung tertutup berupa
batas antara udara dan cairan. Contohnya Ketika garputala bergetar, getaran tersebut
mampu mengusik udara di sekelilingnya sehingga menimbulkan bunyi. Getaran ini
diteruskan oleh partikel-partikel udara sehingga garputala lain yang mempunyai
frekuensi sama dan jaraknya berdekatan akan bergetar dan menimbulkan gelombang
bunyi pula.
 Gerakan non-resonansi terjadi jika sebuah sistem diberi inisial gangguan, sehingga
ia bergetar dengan sendirinya (getaran bebas), pada sistem ini juga tidak ada gaya
eksternal yang bekerja. Contohnya adalah gerakan bolak-balik sebuah pendulum.

4. Telinga. Jelaskan prinsip kerja telinga sebagai detector bunyi.


Jawab : Bunyi merupakan gelombang mekanik karena dalam perambatannya bunyi
memerlukan medium perantara. Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar, getaran itu
merambat melalui medium menuju pendengar. Gelombang bunyi merupakan gelombang
longitudinal, karena gelombang berosilasi searah dengan gerak gelombang tersebut,
membentuk daerah bertekanan tinggi dan rendah (rapatan dan renggangan). Partikel yang
saling berdesakan akan menghasilkan gelombang bertekanan tinggi, sedangkan yang
meregang akan menghasilkan gelombang bertekanan rendah. Kedua jenis gelombang ini
menyebar dari sumber bunyi dan bergerak secara bergantian pada medium. Bunyi bisa
didengar sebab getaran benda sebagai sumber bunyi menggetarkan udara di sekitar dan
melalui medium udara bunyi merambat sampai ke gendang telinga, sebenarnya
merupakan variasi tekanan udara secara periodik di sepanjang lintasan perambatannya.
Tekanan udara tersebut yang menggetarkan selaput gendang telinga. Persamaan dasar
cepat rambat bunyi yaitu:
λ
v=λ ∙ f atau v=
T
Keterangan:
m
v = Cepat rambat bunyi ( )
s
λ = Panjang gelombang (m)
f = Frekuensi (Hz)
T = Periode (s)
5. Frekuensi Alat Musik. Model getaran pegas-massa dapat digunakan untuk menjelaskan
frekuensi bunyi yang dihasilkan oleh berbagai macam alat music. Gunakan model ini
untuk menjelaskan frekuensi getar untuk sumber bunyi berupa (a) alat musik tiup, (b) alat
musik petik, dan (c) alat music pukul
Jawab :
a) Alat musik tiup adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari hembusan udara
pada rongga. Alat musik tiup menghasilkan suara sewaktu suatu kolom udara
didalamnya digetarkan. Tinggi rendah nada ditentukan oleh frekuensi gelombang
yang dihasilkan terkait dengan panjang kolom udara dan bentuk instrumen, sedangkan
timbre dipengaruhi oleh bahan dasar, konstruksi instrumen dan cara
menghasilkannya. Jika getaran yang ditimbulkan akibat tiupan banyak maka frekuensi
akan semakin besar.
k
f=
√ m
dengan :
k =kekakuan pegas /benda
m=massabenda
Contoh pada suling, jika diameter suling besar maka massa suling akan besar.
Sehingga pada suling yang berdiameter besar akan menghasilkan nada yang rendah.
Contoh : jika massa suling dilipatduakan maka frekuensi bunyi akan semakin rendah
k 1 1 1
f1
f2
=
m√ f
f2
1√=
m
1
√ √
m
f 2=
2m 1
f

k

2m √ 1
2m √
f 2= f 1
2
b) Alat musik petik adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai dan dari
bagian ruang resonansinya (lubang yang terdapat di bawah dawai). Alat musik petik
menghasilkan suara ketika senar digetarkan melalui dipetik. Tinggi rendah nada
dihasilkan dari panjang pendeknya dawai. Jika senarnya dipetik maka ruang
resonansinya ikut bergetar sehingga menghasilkan bunyi yang lebih keras. Semakin
banyak getaran maka frekuensi bunyi semakin besar.
k
f=
√m
dengan :
k =kekakuan pegas /benda
m=massabenda
Cara memperpendek senar gitar dengan menekan senar pada fret gitar, semakin dekat
fret gitar dengan ruang resonansi maka frekuensi gitar akan semakin besar. Fret
membatasi tinggi rendahnya frekuensi bunyi.
Cara memperbesar frekuensi gitar dengan cara memperkecil massa senar gitar dan
memperbesar kekakuan senar gitar. Contoh : jika massa senar menjadi setengah dari
massa semula, maka frekuensi akan semakin besar
k

2k
f=
√1
2
m

f=
√ m
c) Alat Musik Pukul, menghasilkan suara sewaktu dipukul atau ditabuh. Alat musik
pukul dibagi menjadi dua yakni bernada dan tidak bernada. Alat musik pukul
menghasilkan suara sewaktu dipukul atau ditabuh. Alat musik pukul dibagi menjadi
dua yakni bernada dan tidak bernada. Bentuk dan bahan bagian-bagian instrumen
serta bentuk rongga getar, jika ada, akan menentukan suara yang dihasilkan
instrumen.
k
f=
m√
dengan :
k =kekakuan pegas /benda
m=massabenda
Contoh pada gamelan. Jika semakin kecil ukuran, maka semakin kecil pula massanya
sehingga gamelan akan menghasilkan nada yang tinggi. Jika ukuran gamelan semakin
besar maka gamelan akan menghasilkan nada yang rendah.
Jika memukul karet gamelan, dengan kekuatan yang sama, pada bagian tepi akan
menghasilkan nada yang lebih tinggi daripada bagian tengah. Hal ini karenakan jika
memukul pada bagian tengah gamelan, maka massa yang akan bergetar semakin
besar. Contoh : jika massa gamelan dilipatduakan maka frekuensi bunyi akan semakin
rendah
k
f1
f2
=
√ m
k
√ 2m
1
f1
f2
=
√ m
1

1
√ 2m
1

1
√ √
m
f 2= f
2m 1


f 2= f 1
2

Anda mungkin juga menyukai