Anda di halaman 1dari 11

ELASTISITAS

A. Tujuan
- Menentukan percepatan gravitasi bumi dengan metode gerak osilasi pada pegas.
- Menentukan konstanta pegas dengan metode gerak osilasi pada pegas.

B. Landasan Teori
Pegas adalah benda elastis yang digunakan untuk menyimpan energi
mekanis. Pegas biasanya terbuat dari baja. Jika sebuah pegas ditarik dengan gaya
tertentu, maka panjangnya akan berubah. Semakin besar gaya tarik yang bekerja,
semakin besar pertambahan panjang pegas tersebut. Ketika gaya tarik dihilangkan,
pegas akan kembali pada keadaan semula. Jika beberapa pegas ditarik dengan gaya
yang sama, pertambahan panjang setiap pegas akan berbeda. Perbedaan ini
disebabkan oleh karakteristik setiap pegas. Karakteristik suatu pegas dinyatakan
dengan konstanta pegas (k).

Gambar 1. Skematik Pegas


Hukum Hooke menyatakan bahwa sebuah pegas ketika diberi gaya tarik F
akan bertambah panjang sejauh x, dan dalam kasus ini berlaku:
F=−kx

dengan,
F = gaya tarik (N)
k = tetapan pegas (N/m)
x = pertambahan panjang akibat gaya (m)
Pada pegas tentu terdapat sifat elastisitas, yang dimana elastisitas suatu benda
itu hanya dialami oleh benda yang tidak terbuat dari plastik. Sifat elastisitas bagi suatu
benda sangat penting. Suatu benda masih dapat dikatakan elastis jika saat gaya yang
bekerja pada benda tersebut ditiadakan dan benda kembali pada keadaan semula. Sifat
elastis suatu benda memiliki batas. Jika suatu pegas ditekan atau ditarik maka pegas
itu akan memberikan gaya yang berlawanan dengan arah gaya tekan. Pada pegas juga
terdapat amplitudo, dan frekuensi. Amplitudo sendiri merupakan simpangan terjauh
dari titik kesetimbangan, sedangkan periode adalah waktu yang ditempuh untuk satu
kali ayunan atau getaran atau gelombang.
Sebelum pegas diberikan gaya, pegas tersebut memiliki panjang mula-mula x 0.
Ketika digantungkan sebuah beban dengan massa m pada pegas tersebut, beban
tersebut akan mengalami gaya gravitasi Fg sebesar F g=m∙ g . Gaya gravitasi tersebut
menarik pegas ke bawah sehingga panjang pegas bertambah sejauh ∆ x , maka panjang
pegas menjadi x1, sehingga terlihat adanya hubungan antara panjang pegas x dan
besar gaya Fg.
Adapun uraian persamaan gerak osilasi pada sistem pegas yaitu, berdasarkan
hukum II Newton ∑ F=ma dan gaya pemulih pada pegas adalah F=kx , maka
didapatkan:
∑ F=ma
kx =ma
2
kx =mω x
k =m ω2

( )
2

k =m
T
4 π2
k =m 2
T
2
4π m
T 2=
k

T=
k√
4 π2 m

T =2 π
√ m
k

Karena f =
1
T
1
maka =2 π
f
m
k √
, sehingga didapatkan frekuensi sistem pegas:

f=
1
2π √ k
m
Persamaan pada bandul sederhana dapat diturunkan dari persamaan sistem pegas,
yaitu sebagai berikut:
F=−mgθ
x x
Dimana θ= sehingga F=−mg
L L
Mengingat gaya pemulih pada hukum Hooke F=−kx , maka diperoleh nilai
tetapannya yaitu:
mg
k=
L
Sehingga berdasarkan hukum Hooke nilai g dapat ditentukan dengan persamaan:
kL
g=
m
Di dalam uraian di atas, telah dijelaskan bahwa persamaan periode pegas dinyatakan

√ √
m
m T =2 π
T =2 π maka mg dengan demikian, periode ayunan bandul dinyatakan
k
L
sebagai berikut:

T =2 π
√ L
g
dan frekuensi ayunan bandul diperoleh:

f=
1
2π √ g
L
Keterangan :
g = percepatan gravitasi (m/ s2)
L = panjang tali (m)
m = massa bandul (kg)
L pada osilasi sistem pegas sama dengan pertambahan panjang pegas ∆ x , sehingga
untuk mencari percepatan gravitasi bumi berdasarkan osilasi dari sistem pegas adalah:

T =2 π

2
∆x
g
4π ∆x
g=
T2
Percepatan gravitasi juga dapat dicari dengan menggunakan persamaan;
( M +m ) n
g=4 π 2 2
T
Keterangan:
M = massa beban (kg)
m = ½ massa spring (kg)
∆x
n = (pada grafik hubungan antara pertambahan panjang dan massa beban
∆m
(m/kg)

C. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Statif
b. Stopwatch
c. Penggantung
d. Mistar
e. Neraca Ohauss
2. Bahan
a. Pegas
b. Beban bermassa 0,05 Kg
c. Beban bermassa 0,10 Kg
d. Beban bermassa 0,15 Kg

D. Langkah Kerja
1. Timbanglah pegas dengan menggunakan neraca Ohauss.
2. Gantungkan pegas pada statif dan ukurlah panjang awal pegas dengan
menggunakan mistar.
3. Setelah itu, gantungkan beban 0,05 kg pada pegas dan getarkan dengan menarik
sejauh x (tidak melampui batas elastis pegas). Ukurlah pertambahan panjang
pegas.
4. Hitunglah waktu yang diperlukan untuk 10 getaran dan catat hasilnya pada tabel
hasil pengamatan. Lakukan sebanyak 3 kali pengukuran berulang.
5. Ulangi langkah 3 dan 4 untuk beban yang bermassa 0,10 kg, 0,15 kg, dan 0,20 kg.
6. Catatlah hasil pengukuran pada tabel hasil pengamatan.
7.
E. Hasil Pengamatan
1. Tabel
Tabel1.1 Data Hasil Percobaan

m (1/2
Massa massa n t t T T
2
x0 x1 ∆x
(kg) spring) (kali) (s) (s) (s) ( s2) (m) (m) (m)
(kg)

0,01 10 4,71

0.05 4,51 4,68 0,468 0,22 0,06 0,11 0,05

4,83

0.1 6,41 6,41 0,641 0,41 0,06 0,16 0,10


6,43

6,39

7,16

0.15 7,21 7,21 0,721 0,52 0,06 0,20 0,14

7,26

2. Grafik
a. Grafik Hubungan antara T 2 (s 2) dan ∆ x (m)

Hubungan antara Periode dengan


Pertambahan Panjang Pegas
0.6
0.5
Periode [T^2] (s^2)

0.4
0.3
0.2
0.1
0
0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16
Pertambahan Panjang Pegas (m)

b. Grafik Hubungan antara T 2 ¿ dan ( M +m ) n (kg)


Hubungan antara Periode dengan
Jumlah Massa Beban dan Pegas
[(M+m)n]
0.6
0.5
Periode[T^2] (s^2)

0.4
0.3
0.2
0.1
0
0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16

[(M+m)n] (kg)

F. Analisis Data
1. Menentukan Nilai n
Diketahui : ∆ x=0,14 m−0,05 m=0,09 m
∆ m=0,15 kg−0,05 kg=0,1 kg
Ditanya : n=… ?

Penyelesaian :
∆x
n=
∆m
0,09m
n=
0,1 kg
n=0,9 m/kg

2. Menentukan Percepatan Gravitasi dengan Metode Getaran Selaras Pada Pegas


a. Untuk Beban 0,05 kg
Diketahui : M 1=0,05 kg
m=0,01 kg
n=0,9 m/kg
2 2
T =0,22 s
Ditanya : g1=…?
Penyelesaian :
( M+ m)n
g1=4 π 2 2
T
( 0,05 kg+0,01 kg ) 0,9 m/kg
g1=4( 3,14)2
0,22 s 2
( 0,06 kg ) 0,9 m/kg
g1=4 ( 9,86 )
0,22 s 2
2
g1=9,68 m/ s

b. Untuk Beban 0,1 kg


Diketahui : M 2=0,1 kg
m=0,01 kg
n=0,9 m/kg
T 2=0,41 s 2
Ditanya : g2=…?
Penyelesaian :
( M +m ) n
g2=4 π 2 2
T
( 0,1 kg+0,01 kg ) 0,99 m/kg
g2=4(3,14)2
0,41 s 2
( 0,11 kg ) 0,99 m/kg
g2=4 ( 9,86 )
0,41 s2
2
g2=9,52m/ s

c. Untuk Beban 0,15 kg


Diketahui : M 3=0,15 kg
m=0,01 kg
n=0,9 m/kg
T 2=0,52 s 2
Ditanya : g3=…?
Penyelesaian :
( M +m ) n
g3=4 π 2 2
T
( 0,15 kg+0,01 kg ) 0,9m/kg
g3=4 (3,14)2
0,52 s 2
( 0,16 kg ) 0,9 m/kg
g3=4 ( 9,86 ) 2
0,52 s
g3=10,92 m/s 2

d. Menentukan Percepatan Gravitasi Rata-Rata


30,19
m
g + g + g (9,68+ 9,52+10,92) m 3 2
g= 1 2 3 = = =10,04 m/ s
3 3 s
2
s
2

e. Menentukan Standar Deviasi

2 2
No g ¿) g( m/ s ) (g−g) m/s 2 ( g−g) m/ s 2

1 9,68 -0,36 0,13

2 9,52 10,04 -0,52 0,27

3 10,92 0,88 0,77

Σ 1,17

SD=
√ Σ( g−g)2
n−1
m/s
2

SD=
√ 1,17
3−1
m/ s
2

SD=
√ 1,17
2
m/s
2

SD=¿ 0,76 m/ s 2

f. Menentukan Nilai Kesalahan Relatif


SD
KR= ×100 %
g
0,76 m/s 2
KR= ×100 %
10,04 m/s 2
KR=0,075 × 100 %
KR=7,5 %
Jadi, kesalahan relatifnya adalah 7,5 %.

g. Menentukan Nilai Keberhasilan Pengukuran


Keber h asilan=100 %−KR
Keber h asilan=100 %−7,5 %
Keber h asilan=93,5 %
Jadi, keberhasilan pengukuran adalah 92,5 %.

3. Menentukan Percepatan Gravitasi (g) dengan Metode Grafik

1 1
=
tan θ ∆T
2

∆[ ( M + m ) n]
2 2 2
∆T T f −T i 0,52−0,22 0,3 2
tan θ= = = = =3,3 m/ s
∆[ ( M +m ) n ] ∆ x f −∆ xi 0,144−0,054 0,09
1
g=4 π 2 × m/ s2
tan θ
4 π2 2
g= m/s
tanθ
4 ×9,86
g= m/ s 2
3,3
39,44
g= m/s
2
3,3
2
g=11,84 m/s
DAFTAR PUSTAKA

Soedojo, Peter. 1999. Fisika Dasar. Andi: Yogyakarta.

Giancoli, C. Douglas. 1998. Fisika. Jakarta: Erlangga.

Tipler. 1991. Fisika untuk Sains dan Teknologi. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai