Anda di halaman 1dari 9

PENGERTIAN OSILASI

Setiap gerak yang berulang dalam selang waktu yang sama disebut gerak
periodik. Seperti yang akan dilihat nanti, pergeseran partikel yang bergerak periodik
selalu dapat dinyatakan dalam fungsi sinus dan cosinus. Karena pernyataan yang
memuat fungsi ini disebut harmonik, maka gerak periodik sering juga disebut sebagai
gerak harmonik.
Jika suatu partikel dalam gerak periodik bergerak bolak-balik melalui lintasan
yang sama, geraknya disebut osilasi atau vibrasi (getaran). Bumi penuh dengan gerak
osilasi, misalnya osilasi roda keseimbangan arloji, dawai biola, massa yang diikatkan
pada pegas, atom dalam molekul atau dalam kisi zat padat, molekul udara ketika ada
gelombang bunyi dan sebagainya.
Bukan saja sistem mekanis yang dapat berosilasi. Gelombang radio, gelombang
mikro, dan cahaya tampak adalah osilasi dari vektor medan magnetik dan medan
elektrik. Jadi rangkaian yang di-tuning dalam radio dan rongga logam tertutup dapat
berosilasi secara elektromagnetik. Analoginya sangat dekat, keduanya didasarkan atas
kenyataan bahwa osilasi mekanik maupun elektromaknetik digambarkan oleh
persamaan matematis dasar yang sama. Pendalaman analogi ini akan kita lihat dalam
pembahasan di sini.
Periode T suatu gerak harmonik adalah waktu yang dibutuhkan untuk
menempuh satu lintasan lengkap dari geraknya, yaitu satu putaran penuh (siklus).
Frekuensi gerak v adalah banyaknya getaran (atau putaran) tiap satuan waktu. Jadi
frekuensi adalah kebalikan dari periode, dan dapat dituliskan sebagai berikut.
v = 1/ T (4.1)

Gambar 4.1 Contoh Bentuk Osilasi

Satuan SI (Standar Internasional) untuk frekuensi adalah putaran (siklus) per detik, atau
hertz (Hz). Pada bagian lain di buku ini frekuensi dituliskan dengan notasi f. Posisi
pada saat tidak ada gaya netto yang bekerja pada partikel atau benda yang berosilasi
disebut posisi seimbang. Simpangan (pergeseran), adalah jarak atau sudut, partikel atau
benda yang berosilasi dari posisi seimbangnya.

FISIKA TERAPAN
GERAKAN HARMONIS SEDERHANA PADA PEGAS

Pada Bab II telah dibahas tentang energi pegas, pada kali akan dibahas tentang
osilasi pada pegas. Dan gaya pemulih pada pegas dapat dinyatakan sebagai berikut :
F=-kx (4.2)

Dengan F : gaya pemulih (N)


k : konstanta pegas (N/m)
x : simpangan pegas (m)
Jadi sebuah benda bermassa m yang diikat pada pegas ideal dengan dengan
konstanta k dan beban bergerak diatas perrmukaan horisontal tanpa gesekan merupakan
salah satu contoh osilator harmonik sederhana. Perhatikan bahwa ada posisi dimana
pegas tidak melakukan gaya pada benda (posisi seimbang). Jika benda menyimpang ke
kanan (Gambar 4.2 terentang), gaya yang dilakukan oleh pegas berarah ke kiri dan
diberikan oleh F = - kx. Jika benda menyimpang ke kiri (Gambar 4.2 tertekan) gaya
berarah ke kanan dan diberikan sebagai F = - kx. Dalam kedua hal ini gayanya adalah
gaya pemulih dan gerak benda yang berosilasi ini adalah gerak harmonik sederhana.
Sekarang analisa kondisi diatas dengan pendekatan matematis dan pakai hukum
Newton kedua F = ma, pada gerak dalam Gambar 4.2.

F = - kx
m

Terentang
F=0

Setimbang

F = - kx

Tertekan -x +x

Gambar 4.2 GHS pada pegas

Untuk F kita substitusikan –kx dan untuk percepatan kita tuliskan d2x/dt2 (dv/dt),
sehingga kita dapatkan

d2x d2x k
− kx = m 2
atau 2
+ x =0 (4.3)
dt dt m

FISIKA TERAPAN
Persamaan ini mengandung suku turunan dan karena itu disebut persamaan
differensial. Memecahkan persamaan ini artinya mencari bagaimana ketergan-tungan
simpangan x terhadap waktu t agar persamaan itu dipenuhi. Untuk menentukan posisi
partikel sebagai fungsi waktu, kita harus mencari fungsi x(t) yang memenuhi persamaan
tersebut.
Persamaan (4.3) dapat juga dituliskan sebagai berikut.

d2x k 
= −  x (4.4)
dt 2
m

Persamaan (4.4) mengisyaratkan bahwa x(t) harus merupakan fungsi yang


turunan keduanya adalah negatif dari fungsi itu sendiri, dikalikan dengan faktor
konstanta k/m. Dari kakulus diketahui bahwa fungsi sinus atau cosinus memiliki sifat
seperti itu. Sebagai contoh,

d d2 d
cos t = −sin t dan 2
cos t = − sin t = −cos t
dt dt dt

Sifat ini tidak akan berubah jika fungsi cosinus ini dikalikan dengan konstanta A.
Dapat diterima bahwa fungsi sinus akan berlaku sama juga. Kenyataan bahwa
Persamaan (4.4) memuat faktor konstanta, dapat diatasi dengan menuliskan solusi
penyelesaian percobaan bagi Persamaan (4.4) tersebut dengan menuliskan sebagai

x = A cos ( t +  ) (4.5)

Bila Persamaan (4.5) diturunkan dua kali maka akan memberikan hasil sebagai berikut:
d 2x
= − A sin( t +  ) dan = − 2 A cos( t +  )
dx
2
dt dt

Kemudian disubstitusikan ke Persamaan (4.4) maka menghasilkan:

− ω 2 A cos (ω t +  ) = − A cos (ω t +  )
k
m

Sehingga dalam hal ini konstanta  memiliki nilai k m , maka suatu fungsi sinus
benar-benar merupa-kan pemecahan bagi persamaan osilator harmonik sederhana.
Jika waktu t dalam Persamaan (4.5) ditambah dengan 2/ maka fungsinya
berubah menjadi:

x(t) = A cos [ ( t + 2 /) + ]


= A cos [ t + 2 + ]
= A cos ( t +  )

FISIKA TERAPAN
Tampak bahwa fungsi tersebut berulang kembali sesudah waktu 2/ Karena itu 2/
adalah periode geraknya, yaitu T. Karena   = k/m, maka diperoleh periode T sebagai
berikut :

2 m
T= = 2 (4.6)
 k

Jadi semua gerak yang diwakili oleh Persamaan (4.4) mempunyai periode osilasi yang
sama, yang hanya ditentukan oleh massa partikel (dalam hal ini balok) yang berosilasi
dengan konstanta pegas k. Maka frekuensi f dari osilator tersebut adalah banyaknya
getaran tiap satuan waktu, yaitu sebagai berikut :

1  1 k
f = = = (4.7)
T 2 2 m

Jadi
 = 2f = 2 / T
Besaran  disebut frekuensi sudut (angular frequency); besaran ini berbeda dari
frekuensi f dengan faktor 2. Dimensinya adalah kebalikan dari waktu dan satuannya
radian/detik. Besaran ( t +  ) disebut fase gerak. Konstanta  disebut konstanta fase.
Dua buah gerak dapat mempunyai amplitudo dan frekuensi sama, tapi fasenya
berlainan. Untuk selanjutnya masalah ini akan dibicarakan dalam bagian superposisi.

KECEPATAN DAN PERCEPATAN GHS

Persamaan gerak GHS pada pegas x(t ) = A cos(t +  ) . Kecepatan adalah turunan pertama
dari posisi, sedangkan percepatan adalah turunan pertama dari kecepatan atau turunan kedua
dari posisi.
d
v(t ) = x(t ) = − A sin(t +  )
dt
d
a(t ) = v(t ) = − A 2 cos(t +  )
dt

ANALISIS ENERGI PADA GHS

1 2
Ketika pegas diregangkan atau ditekan, pegas menyimpan energi potensial E p = kx
2
1 2
Sedangkan pada saat bergerak, terdapat energi kinetik Ek = mv
2

FISIKA TERAPAN
Maka total energi mekanik pada GHS pegas adalah
1 2 1 2
Em = Ek + E p = mv + kx
2 2

GHS PADA BANDUL SEDERHANA

Bandul sederhana (simple pendulum) adalah benda ideal yang terdiri dari sebuah titik
massa m, yang digantung pada tali (dianggap tak bermassa) sepanjang  ke sebuah
papan atau atap. Ketika banduk bermassa m disimpangkan dari posisi seimbang dengan
suatu sudut tertentu (misal ) terhadap vertikal dan kemudian dilepaskan. Maka bandul
tersebut akan berayun dalam bidang vertikal karena pengaruh gaya gravitasi sebesar mg
dan gaya tegangan pada tali T. Geraknya merupakan gerak isolasi dan periodik atau
merupakan suatu model gerak harmonik sederhana (seperti Gambar 4.4). Dan gaya-
gaya yang bekerja pada bandul sederhana adalah gaya gravitasi dan gaya pada tali,
kemudian uraiakan mg pada arah komponen radial yaitu sebesar mg cos  dan
komponen tangensial yaitu sebesar mg sin . Komponen radial dari gaya tersebut
memberi sumbangan pada gaya sentripetal yang dibutuhkan agar benda tetap bergerak
pada busur lingkaran. Komponen tangensialnya bertindak sebagai gaya pemulih yang
bekerja pada benda m untuk mengembalikan ketitik seimbang. Jadi gaya pemulih pada
bandul sederhana adalah :

F = - mg sin  (4.8)

Perhatikan bahwa gaya pemulih ini tidaklah sebanding dengan simpangan sudut 
melainkan dengan sin , karena itu gerak yang terjadi bukanlah gerak harmonik
sederhana. Tetapi jika sudut  kecil (  10o ) maka sin  hampir sama dengan  (sin 
 ), bila dinyatakan dalam radian. Maka pergeseran simpangan busurnya adalah x = 
, dan untuk yang kecil mendekati gerak dalam garis lurus. Jadi Persamaan (4.8) dapat
disederhanakan menjadi :

F = - mg 
x
= - mg (4.9)
l

Untuk simpangan yang kecil, gaya pemulihnya sebanding dengan simpangannya


dan berlawanan arah. Ini tidak lain dari pada kriteria gerak harmonik sederhana.
Konstanta mg / menyatakan konstanta k dalam F = - k x. Periksalah bagaimana
dimensi k dan mg /. Jadi periode bandul sederhana jika amplitudonya kecil adalah :

FISIKA TERAPAN
2π m m l
T= = 2π = 2π = 2π (4.10)
ω k mg/l g

Perhatikan bahwa periode ini tidak tergantung pada massa


benda akan tetapi hanya tergantung pada pajang tali dan
gaya gravitasi saja.

l

x=l

mg sin 
mg
mg cos 

CONTOH SOAL DAN PENYELESAIANNYA


1. Sebuah pegas digantungkan beban 1,5 kg sehingga terentang sepanjang 10 cm
(seperti pada Gambar). Kemudian pegas tersebut ditarik dengan gaya F sampai
terentang sejauh 20 cm dari titik setimbangnya. Setelah gaya F itu dilepaskan, maka
terjadi osilasi sederhana disekitar titik setimbang. (Gunakan g=10 m/s2). Tentukan :

a) Konstanta Pegas ?
b) Gaya pemulih pegas setelah dikenai gaya F ?
c) Periode sewaktu berosilasi?
d) Kecepatan gerak pada titik setimbang?
e) Persamaan gerak osilasi, jika t=0 dihitung pada saat benda ditarik F, di titik
simpangan maksimum.
Penyelesaian :

a) Sebelum ditarik gaya F, keseimbangan gaya pada pegas adalah :


Fpegas-mg=0 ➔ kx = mg ➔ k = mg/x

FISIKA TERAPAN
k= 1,5. 10 / 0,1= 150 N/m
b) Gaya pemulih pada pegas sama dengan gaya F dengan arah berlawanan, x=0,2m
Gaya pemulih =-F = - kx = - 150 . 0,2 =-30 N (arah ke atas)
c) Berdasarkan Persamaan (4.6), diperoleh :
m 1,5
T = 2π = 2π = 0, 2π = 0, 628s
k 150
d) Misalkan titik setimbang sebagai titik1, x1=0, dan titik simpangan maksimum
sebagai titik2, x2=0,2 m.
Ek1 + E p1 = Ek 2 + E p 2
1 1 1 1
mv12 + kx12 = mv2 2 + kx2 2
2 2 2 2
kx2 2
v =
1
2

m
150(0, 2)2
v1 = = 2m / s
1,5
e) Persamaan gerak: x(t ) = A cos (t +  )
2 2
Simpangan maksimum A=0,2 m, dan  = = = 10rad / s , maka
T 0, 2
persamaan geraknya adalah
x(t ) = 0, 2 cos (10t +  )

Masukkan kondisi awal x(0) = 0, 2 cos ( ) = 0, 2 ➔  = 0 , sehingga:


x(t ) = 0, 2 cos (10t )
2. Sebuah bandul sederhana (seperti Gambar di samping),
massa bandul 10 kg digantungkan pada atap dengan
menggunakan sebuah tali yang tidak kendor (anggap tak
bermassa). Kemudian bandul tersebut disimpangkan
dengan sudut =10o dan berayun dengan kecepatan sudut 
10 radian/s. l
a. Berapakah panjang tali tersebut ? ( anggap g=10 m/s)
b. Tuliskan persamaan gerak bandul? x(0)=0
x=l
Penyelesaian :
mg sin 
a. Berdasarkan Persamaan (4.10), diperoleh : mg
mg cos 

FISIKA TERAPAN
g g g
= ➔ 2 = ➔l = 2 = 10 / 100 = 0,1 m = 10 cm
l l ω
b. Persamaan gerak bandul sama seperti halnya GHS pada pegas
x(t ) = A cos(t +  )
Simpangan maksimum =10o=0,17rad ➔ A = l   = 0,1 0,17 = 0, 017
x(t ) = 0, 017 cos(10t +  )
Nilai  ditentukan dai kondisi awal

x(0) = 0, 017 cos( ) = 0 ➔  = , sehingga
2

x(t ) = 0, 017 cos(10t + )
2

3. Sebuah GHS (bandul) memiliki persamaan percepatan gerak a (t ) = −0,5sin(5t ) .


Tentukan:
a) Kecepatan sudut?
b) Panjang tali?
c) Persamaan kecepatan dan posisi? v(0)=0, x(0)= 0,02m
d) Kapan saja bandul berada di posisi setimbang (x(t)=0)?

Penyelesaian :
a) a (t ) = −0,5sin(5t ) ➔ a (t ) = amax cos(t ) ➔  = 5rad / s

g g 10
b) = ➔l = 2 = = 0, 4m
l  25
0,5
c) v(t ) =  a(t )dt =  −0,5cos(5t )dt = −
sin 5t + C
5
Masukkan syarat awal v(0)=0➔ C=0, sehingg v(t ) = −0,1sin 5t
x(t ) =  v(t )dt =  −0,1sin(5t )dt = 0, 02 cos 5t + C
Masukkan syarat awal x(0)=0,02➔ C=0, sehingga x(t ) = 0, 02 cos 5t
d) x(t ) = 0, 02 cos 5t = 0
 
cos 5t = cos  + n  ; n=0,1,2….
2 
  1 + 2n    1 + 2n 
5t = + n =    ➔t =   = 0,1 ( 2n + 1) ; n=0,1,2….
2  2  5 2 

FISIKA TERAPAN
Bandul pertama kali berada di posisi setimbang pada t=0,1 s, kemudian
pada t=0,3 s dst

Tugas:

1. Sebuah benda bermassa m diletakkan pada salah satu ujung pegas, dimana ujung
pegas lainnya terikat di dinding secara horisontal. Kemudian benda tersebut didorong
sejauh 5 cm dari titik setimbang oleh gaya F. Setelah gaya pendorong dilepaskan
terjadilah gerakan maju mundur pegas pada bidang datar tersebut (asumsikan
gesekan tidak ada) dengan perioda sebesar 0,4 s. Jika massa benda 1 Kg, hitunglah
a. Frekuensi gerakan?
b. Konstanta pegas?
c. Gaya pendorong F?
d. Kecepatan di titik setimbang?
e. Persamaan gerak, x(t)?
x(0)=0 (titik setimbang).

2. Sebuah bandul sederhana dengan panjang tali 30 cm


disimpangkan sebesar 5o, kemudian dilepas sehingga terjadi
gerakan harmonik sederhana. Jika t=0 dihitung mulai pada
posisi simpangan maksimum (saat bandul dilepaskan), tentukan
a. Perioda gerakan? =5o

b. Persamaan posisi gerak?


c. Persamaan kecepatan dan percepatan?
d. Kapan pertama kali bandul berada di titik setimbang?
x

FISIKA TERAPAN

Anda mungkin juga menyukai