Disusun oleh :
Aisha Nursani
220322601560
B. LANDASAN TEORI
Gerak harmonis sederhana merupakan gerak bolak balik secara teratur
melalui titik keseimbangan dengan amplitude dan frekuensi dalam tiap sekon
selalu sama atau konstan. Gerak harmonis juga sering disebut sebagai gerak
periodik, yaitu gerak suatu benda yang berulang secara teratur (Serway Jewett,
2004).
Sebagai model untuk gerakan harmonik sederhana, pertimbangkan
sebuah balok bermassa m yang melekat pada ujung pegas, dengan balok bebas
bergerak pada permukaan horizontal tanpa gesekan yang melekat pada pegas.
Ketika pegas tidak diregangkan atau dikompresi, balok diam pada posisi yang
disebut posisi kesetimbangan sistem, yang kami identifikasi sebagai x=0. Kita
tahu dari pengalaman bahwa sistem seperti itu berosilasi bolak-balik jika
terganggu dari posisi setimbangnya. Kita dapat memahami gerakan osilasi balok
dengan mengingat kembali bahwa ketika balok dipindahkan ke posisi x, pegas
memberikan gaya yang proporsional dengan blok pada posisi dan diberikan oleh
hukum Hooke (Serway and Jewett 2014).
Periode osilator harmonik sederhana ditemukan tergantung pada
kekakuan pegas dan juga pada massa m yang berosilasi. Tetapi tampaknya
periode tidak tergantung pada amplitudo. Anda dapat menemukannya sendiri
dengan menggunakan arloji dan dengan tempo 10 atau 20 siklus pegas berosilasi
untuk amplitudo kecil dan kemudian untuk amplitudo besar. Kita melihat bahwa
semakin besar massa, semakin lama periode dan semakin pegas pegas (lebih
besar k), semakin pendek periode. Ini masuk akal karena massa yang lebih besar
berarti lebih banyak inersia dan karenanya respons lebih lambat (akselerasi lebih
kecil). Dan k yang lebih besar berarti kekuatan yang lebih besar dan karenanya
respons lebih cepat (Giancoli, 2015).
Gerak osilasi merupakan gerakan yang berulang dari suatu benda,
dimana setelah menempuh selang waktu tertentu benda tersebut akan kembali ke
posisi kesetimbangannya (Serway Jewett, 2004). Gerak osilasi ditinjau dari dua
hukum, yaitu Hukum II Newton dan Hukum Hooke. Jika pada Hukum II
Newton F=m . a, maka pada Hukum Hooke F merupakan gaya, sehingga pada
gerakan balok dengan persamaan Hukum Hooke memberikan gaya total pada
arah x, memperoleh :
ΣFx=m . a
−kx =m ax
−k
a x= x
m
F elastisitas =F x
ky =m. a
2
ky =m(−ω y )
2
k =m ω
2 m
ω=
k
ω=
√ m
k
Arti fisis ω didapat dari :
2π
T=
ω
Diperoleh suatu hubungan:
x= A cos (ωt +2 π +φ 0)
x= A cos (ωt + φ0 )
Karena
ω=
√ k
m
Maka :
T =2 π
√ m
k
Bandul sederhana adalah benda yang diidealkan sebagai massa yang
digantung pada tali yang ringan (massa tali diabaikan) dan tidak elastik. Jika
bandul ditarik ke arah samping pada arah setimbangnya, maka ketika dilepaskan
atau diayunkan, bandul akan otomatis menuju arah setimbangnya yang lain, hal
ini dikarenakan pengaruh gaya gravitasi bumi. (Modul Praktikum Fisika Dasar I,
2022:27)
Jika posisi pegas vertikal terhadap beban mb maka terdapat massa efektif
yang berpengaruh terhadap pegas. Besar massa yang berpengaruh tersebut
merupakan total penjumlahan massa dari beban mb, massa wadah mw , dan massa
pegas m p atau secara matematis massa efektif yang ditanggung pegas, memiliki
persamaan sebagai berikut:
m=mb + mp (3)
m=mb + mw +m p
T =2 π
√ m b+ m w + m p
k
Berdasarkan persamaan selanjutnya didapat hubungan antara variabel
bebas dan variabel terikat, sebagai berikut:
T 2=4 π 2 ( mb +mw +m p
k )
2
2 4π
T = ( mb +mw +m p )
k
Persamaan ini memberikan deskripsi bahwa hubungan antara T 2 dengan
m dalam grafik cenderung membentuk garis lurus. Slope garis tersebut adalah
2
4π
. Sehingga hasil nilai slope grafik dapatditentukan harga konstanta pegas k.
k
(modul praktikum fisika dasar 1, 2022: 27 )
E. PROSEDUR
1. Pegas
Langkah pertama dalam percobaan gerak harmonis sederhana pada pegas
yaitu menyiapkan alat alat yang dibutuhkan. Langkah kedua, mengukur massa
pegas dan wadah beban menggunakan neraca digital lalu mencatatnya sebagai
m p dan mw . Langkah ketiga, menggantungkan neraca pada statif serta wadah
beban pada pegas tadi. Langkah keempat, mengukur panjang pegas setelah
digantungkan wadah pegas menggunakan mistar dan mencatat hasilnya sebagai
y 0. Langkah kelima, menambahkan beban paling kecil yaitu 20 gram dan
diletakkan pada wadah pegas. Setelah itu, mengukur panjang pegas setelah
ditambahkan beban dan catat sebagai y eks. Langkah keenam, menarik pegas
kearah bawah dengan jarak tertentu lalu mencatatnya sebagai y. Kemudian,
melepaskan tarikan tadi hingga pegas bergetar dan menghidupkan stopwatch
untuk menghitung waktu yang diperoleh selama 25 getaran pegas. Terakhir,
mencatat waktu yang diperoleh disetiap variasi beban sebagai T total.
2. Bandul Sederhana
Langkah pertama dalam percobaan gerak harmonis sederhana pada bandul
sederhana yaitu menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Langkah kedua,
memotong tali secukupnya lalu mengikatnya pada bagian atas meja udara dan
mengikatkan sisi lainnya pada piringan apung. Langkah ketiga, memastikan
piringan apung berada tepat ditengah meja udara lalu menariknya kearah kiri
dengan simpangan tertentu. Kemudian, menyalakan air generator pada
tingkatan switch low bersamaan dilepasnya piringan apung tadi. Selanjutnya,
hitung waktu yang diperlukan selama 5 kali getaran piring apung menggunakan
stopwatch. Mencatat hasil waktu yang diperoleh tadi sebagai T total disetiap
variasi ukuran panjang tali yang digunakan.
F. DATA PERCOBAAN
1. Pegas
m p = 36,93 gram
Hubungan antara massa bandul dan perpanjangan pegas.
2. Bandul Sederhana
Kemiringan = 21 ° NST = 1 °
S y=
√ 1
n−2
¿¿
√∑
n
Sb =S y
x i2−( ∑ x i )
2
n
Sb
×100 %
b
Persamaan untuk menghitung konstanta pegas :
2
4 π −g
k= =
b b
√| |
2
∂k
Sk = S
∂b b
|√ ( ) |
2
g
∂
b
Sk = Sb
∂b
√| |
2
g
Sk = S
2 b
b
√| |
2
4 π2
S g= 2 Sb
b cos cos β
0.08
0.06
0.04
0.02
0
0.1 0.12 0.14 0.16 0.18 0.2 0.22 0.24 0.26
x (kg)
0.2
y (s)
0.15
0.1
0.05
0
0.1 0.12 0.14 0.16 0.18 0.2 0.22 0.24 0.26
x (kg)
2
y^2 (s)
1.5
0.5
0
0.16 0.18 0.2 0.22 0.24 0.26 0.28 0.3 0.32
x (m)
H. PEMBAHASAN
Gerak harmonis sederhana merupakan gerak bolak balik secara teratur
melalui titik keseimbangan dengan amplitude dan frekuensi dalam tiap sekon
selalu sama atau konstan. Gerak harmonis juga sering disebut sebagai gerak
periodik, yaitu gerak suatu benda yang berulang secara teratur.
Bandul sederhana adalah benda yang diidealkan sebagai massa yang
digantung pada tali yang ringan (massa tali diabaikan) dan tidak elastik. Jika
bandul ditarik ke arah samping pada arah setimbangnya, maka ketika dilepaskan
atau diayunkan, bandul akan otomatis menuju arah setimbangnya yang lain, hal
ini dikarenakan pengaruh gaya gravitasi bumi.
Pada percobaan bandul sederhana, panjang tali akan di variasikan beserta
dengan sudut simpangan bandul. Kami menggunakan panjang tali pertama
sebesar 29,6± 0 , 05 cm yang membutuhkan waktu selama 8,38± 0,005 s ekon
untuk menempuh 5 kali getaran penuh. Dalam percobaan ini data yang di ambil
sebanyak 6 data yang akan di analisis untuk menentukan nilai dari percepatan
gravitasi lokal. Pada hubungan perpanjangan tali terhadap kuadrat periode
m
didapatkan nilai percepatan gravitasi sebesar ( 12 , 4 ± 0,757 ) 2 , dengan ralat
s
relatif sebesar 6,07% ( 3 AP ) . Melalui analisis yang dikerjakan dapat dilihat
bahwa hubungan antara perpanjangan tali terhadap kuadrat periode tidak benar,
m
karena nilai gravitasi lokal sekitar 9−10 2 , sedangkan hasil yang kami dapatkan
s
m
ialah 12,4 2 .
s
Pada percobaan gerak harmonis sederhana menggunakan bandul
sederhana ataupun pegas, kami menemukan hasil akhir ralat dan gravitasi yang
cukup jauh dengan gravitasi lokal. Hal tersebut disebabkan karena pemahaman
yang kurang mengenai percobaan Gerak Harmonis Sederhana, faktor dari luar
ataupun ketidak telitian dalam pengambilan data percobaan.
Sebagai pembelajaran dilain kesempatan, sebaiknya lebih meminimalisir
kesalahan yang mungkin terjadi dengan mempelajari lebih baik lagi mengenai
percobaan yang akan dilakukan, jangan malu bertanya atau meminta bimbingan
asisten laboratorium serta lebih teliti dalam pengambilan data percobaan dengan
faktor luar apapun karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil akhir
nantinya.
I. KESIMPULAN
Pada percobaan Gerak Harmonis Sederhana dilakukan dengan tujuan
supaya bisa lebih memahami konsep elastisitas pada Hukum Hooke dengan
menggantungkan pegas pada statis dan menambahkan beban yang akan
divariasikan dan diberikan gaya nantinya. Sehingga panjang pegas yang diberi
beban akan berbanding lurus dengan gaya yang diberikan.
Pada percobaan ini, juga untuk memperoleh konstanta pegas melalui dua
percobaan. Konstanta yang diperoleh dari hubungan massa dengan perpanjangan
N
pegas yaitu k =(27 ,8 ± 0,299) dengan ralat relatif sebesar 1 , 07 % (3 AP).
m
Kemudian dari hubungan massa terhadap periode memperoleh konstanta sebesar
N
k =(29 ,5 ± 2 ,27) , dengan ralat relatif sebesar 7 , 70 % (3 AP). Pada percobaan
m
ini getaran yang digunakan pada setiap percobaan berbeda, yaitu pada hubungan
massa dan periode menggunakan 25 getaran. Sedangkan pada hubungan
perpanjangan tali dengan periode kuadrat menggunakan 5 getaran. Dimana
panjang tali yang divariasi sehingga dapat disimpulkan bahwa panjang tali
mempengaruhi hasil periode.
Kemudian, gerak harmonis yang terjadi pada bandul sederhana
memperoleh hasil suatu percepatan gravitasi yang dihasilkan dari hubungan
N
perpanjangan tali dengan periode kuadrat yaitu g=(12 , 48 ± 0,757) dengan
m
ralat relatif sebesar 6 , 07 % (3 AP). Pada percobaan ini menggunakan 2 set alat
yaitu pegas & statif serta meja udara dan bandul.
J. DAFTAR PUSTAKA
Douglas, Giancoli. PHYSICS: Principles with Applications, Global Edition, 7/e
12 Months. PEARSON EDUCATION LIMITED, 2018.
Serway, Raymond A; John W. Jewett. Physics for scientists and engineers.
Cengage learning, 2004.
Halliday, Michael Alexander Kirkwood. The Essential Halliday. Bloomsbury
Publishing, 2009.
NO x y 2
x y
2
xy
1. 0,10714 0,11 0,01147898 0,0121 0,0117854
2. 0,13714 0,121 0,01880738 0,014641 0,01659394
3. 0,15714 0,127 0,02469298 0,016129 0,01995678
4. 0,18714 0,138 0,03502138 0,019044 0,02582532
5. 0,20714 0,145 0,04290698 0,021025 0,0300353
6. 0,23714 0,156 0,05623538 0,024336 0,03699384
Σ 1,03284 0,797 0,189143078 0,107275 0,14119058
2
Σ 1,066758466 0,635209 0,035775104 0,011507926 0,01993478
Mencari nilai b
n ( ∑ xy )−(∑ x)(∑ y )
b=
n ( ∑ x 2) − ( ∑ x )
2
( 0,84714348 )−(0,82317348)
b=
(1,134858468 )−(1,066758466)
0,02397
b=
0,068100002
b=0,351982 m
Menentukan S y
√ |
( ∑ x ) ( ∑ y ) −2 ( ∑ x )( ∑ xy ) ( ∑ y ) +n ( ∑ xy )
|
2 2 2
1 2
S y= ∑y −
n ( ∑ x2 ) −( ∑ x )
2
n−2
S y=
√ 1
6−2 |
0,107275−
6 ( 0,189143078 )−(1,066758466) |
( 0,189143078 ) (0,635209)−2 ( 1,03284 )( 0,14119058 ) ( 0,797 ) +6 (0,01993478)
S y=
√ 1
4
¿¿
S y=
√| 1
4
0,107275−
(−0,1123032967303348 )+(0,11960868 )
( 1,134858468 )−(1,066758466) |
S y=
√| 1
4
0,107275−
0,0073053832696652
0,068100002 |
S y =0,000403053 m
Nilai Sb dan Rr
Sb =S y
√ n
n ( ∑ x )−( ∑ x )
2 2
Sb =S y
√ 6
6 ( 0,189143078 ) −(1,066758466)
Sb =S y
√ 6
( 1,134858468 )−(1,066758466)¿
¿
Sb =S y
√ 6
0,068100002
Sb =0,000403053 √ 88,10572
Sb =0,00378324 m
Sb 0,00378324
Rr = ×100 %= ×100 %=1 , 07(3 AP)
b 0,351982
m
Jadi nilai b=(0,351± 0,00378) dengan ralat relatif sebesar 1 , 07(3 AP)
kg
Nilai k
b= |−gk|
k =| |
−g
b
k =|
0,351982|
−9 , 8
N
k =27,84233
m
Nilai Sk dan Rr
√| |
2
g
Sk = 2 × Sb
b
√| |
2
9,8
Sk = 2
× 0,00378324
(0,351982)
N
Sk =0,29926
m
Sk 0,29926
Rr = ×100 %= × 100 %=1 ,07 %(3 AP)
k 27,84233
N
Jadi nilai k =(27 ,8 ± 0,299) dengan ralat relatif sebesar 1 , 07 % (3 AP)
m
NO x y x
2
y
2
xy
1. 0,10714 0,153978 0,01147898 0,023709224 0,016497203
2. 0,13714 0,172391 0,01880738 0,029718657 0,023641702
3. 0,15714 0,206843 0,02469298 0,042784027 0,032503309
4. 0,18714 0,251603 0,03502138 0,06330407 0,047084985
5. 0,20714 0,292032 0,04290698 0,085282689 0,060491508
6. 0,23714 0,312705 0,05623538 0,097784417 0,074154864
Σ 1,03284 1,389552 0,189143078 0,342583084 0,254373571
2
Σ 1,06675846 1,930854761 0,035775104 0,117363169 0,064705914
6
Mencari nilai b
n ( ∑ xy )−(∑ x)(∑ y )
b=
n ( ∑ x 2) − ( ∑ x )
2
6 ( 0,254373571 )−(1,03284)(1,389552)
b=
6 ( 0,189143078 ) −(1,066758466)
(1,526241426 )−(1,43518488768)
b=
(1,134858468 )−(1,066758466)
0,09105653832
b=
0,068100002
b=1,3371 m
Menentukan S y
√ | ( ∑ x ) ( ∑ y ) −2 ( ∑ x )( ∑ xy ) ( ∑ y ) +n ( ∑ xy )
|
2 2 2
1 2
S y= ∑y −
n ( ∑ x2 ) −( ∑ x )
2
n−2
S y=
√ 1
6−2 |
0,342583084−
( 0,189143078 ) ( 1,930854761 )−2 ( 1,03284 )( 0,254373571 ) ( 1,389552 ) +6
6 ( 0,189143078 )−(1,066758466)
S y=
√ 1
4
¿¿
S y=
√| 1
4
0,342583084−
(−0,36493839718229665256)+(0,388235484 )
0,068100002 |
S y=
√| 1
4
0,342583084−
0,02329708681770334744
0,068100002 |
S y =0,0109769 m
Nilai Sb dan Rr
Sb =S y
√ n
n ( ∑ x )−( ∑ x )
2 2
Sb =S y
√ 6
6 ( 0,189143078 ) −(1,066758466)
Sb =S y
√ 6
( 1,134858468 )−(1,066758466)¿
¿
Sb =S y
√ 6
0,068100002
Sb =0,0109769 √ 88,10572
Sb =0,103034 m
Sb 0,103034
Rr = ×100 %= ×100 %=7 , 70 % (3 AP)
b 1,3371
m
Jadi nilai b=(1 , 33 ± 0,103) , dengan ralat relatif sebesar 7 , 70 % (3 AP)
kg
Nilai k
2
4π
=b
k
2
4π
k=
b
2
4π
k=
1,3371
N
k =29,5254
m
Nilai Sk dan Rr
√| |
2
4 π2
Sk = 2
× Sb
b
√| |
2
4 π2
Sk = 2
× 0,103034
( 1,3371 )
N
Sk =2,27516
m
Sk 2,27516
Rr = ×100 %= =7 ,70 % (3 AP)
k 29,5254
N
Jadi nilai k =(29 ,5 ± 2 ,27) , dengan ralat relatif sebesar 7 , 70 % (3 AP)
m
NO x y x
2
y
2
xy
1. 0,296 2,808976 0,087616 7,89034616 0,831456896
9
2. 0,27 2,7225 0,0729 7,41200625 0,735075
3. 0,247 2,483776 0,061009 6,16914321 0,613492672
8
4. 0,223 2,238016 0,049729 5,00871561 0,499077568
6
5. 0,199 2,010724 0,039601 4,04301100 0,400134076
4
6. 0,173 1,779556 0,029929 3,16681955 0,307863188
7
Σ 1,408 14,043548 0,340784 33,6900418 3,3870994
1
2
Σ 1,982464 197,2212404 0,116133735 1135,01891 11,47244235
7
Mencari nilai b
n ( ∑ xy )−(∑ x)(∑ y )
b=
n ( ∑ x 2) − ( ∑ x )
2
6 ( 3,3870994 )−(1,408)(14,043548)
b=
6 ( 0,340784 )−(1,982464 )
(20,3225964)−(19,773315584)
b=
( 2,044704 )−(1,982464)
0,549280816
b=
0,06224
b=8,82521 m
Menentukan S y
√ |
( ∑ x ) ( ∑ y ) −2 ( ∑ x )( ∑ xy ) ( ∑ y ) +n ( ∑ xy )
|
2 2 2
1 2
S y= ∑y −
n ( ∑ x2 ) −( ∑ x )
2
n−2
S y=
√ 1
6−2 |
33,69004181−
( 0,340784 ) (197,2212404)−2 ( 1,408 )( 3,3870994 )( 14,043548 )+ 6(11,472442
6 ( 0,340784 )−(1,982464 )
S y=
√| 1
4
33,69004181−
2,0961265873195008
0,06224 |
S y =0,0545789 m
Nilai Sb dan Rr
Sb =S y
√ n
n ( ∑ x )−( ∑ x )
2 2
Sb =S y
√ 6
6 ( 0,340784 )−(1,982464 )
Sb =S y
√ 6
( 2,044704 )−(1,982464 )
Sb =S y
√ 6
0,06224
Sb =0,0545789 √ 96,40103
Sb =0,535878 m
Sb 0,535878
Rr = ×100 %= × 100 %=6 , 07 % (3 AP)
b 8,82521
Nilai g
2
4π
g=
b cos β
2
4π
g=
8,82521 cos ( 90 ° −21° )
2
4π
g=
8,82521 cos ( 69 ° )
2
4π
g=
8,82521 ( 0,358368 )
m
g=12,48261
kg
Nilai S g dan Rr
√| |
2
4 π2
S g= 2 Sb
b cos β
√| |
2
4 π2
S g= 2
0,535878
( 8,82521 ) cos 69°
√| |
2
4 π2
S g= 2
0,535878
( 8,82521 ) cos 69°
S g=√ 0,574504
m
S g=0,75796
kg
Sg 0,75796
Rr = × 100 %= × 100 %=6 , 07 % (3 AP)
g 12,48261
m
Jadi nilai g¿ ( 12 , 4 ± 0,757 ) ,
2 dengan ralat relatif sebesar 6,07% (3 AP)
s
2. Tugas
P:01 Jika pencatatan satu getaran dilakukan dengan (1) setiap kali ujung pegas
berada di posisi setimbang (posisi nol) dan (2) setiap kali ujung pegas berada pada
posisi terendah (Ekstrem), di antara kedua cara ini menurut pendapat Anda mana
yang lebih tepat hasil perhitungannya? Terangkan!
Jawab :
Perhitungan yang paling tepat menggunakan cara (1), karena pengukuran akan
lebih akurat jika objeknya berada di titik setimbang mulai awal. Jika pegas berada
di titik setimbang, maka pergerakan dan pengamatan pengukurannya pun akan
lebih akurat disbanding dengan pegas berada di titik terendah.
P:02 Pada persamaan 6 apakah dimensi ruas kiri sama dengan dimensi ruas kanan?
Jawab :
Iya, dimensi ruang kiri sama dengan dimensi ruang kanan. Dapat dibuktikan
dengan:
T =2 π
√ l
g
[ T ]=
√ [L]
[L][T ¿¿ 2]
¿
[ T ] =√[T ¿¿ 2]¿
[ T ] =[T ]
P:03 Bandul A mempunyai panjang tali lA dan massa bandul mA, bandul B
mempunyai panjang tali lB dan massa bandul mB. lA = lB dan massa mA= mB,
maka berapakah TA : TB?
Jawab :
TA
=
2π
√ lA
g
√
TB lB
2π
g
T A lA
=
T B lB
TA 1
=
TB 1
P:04 Bandingkan gerak dari 2 bandul sederhana, keduanya memiliki panjang tali
dan diameter beban yang sama, salah satu diantaranya berbahan beban kayu dan
yang lain baja. Bagaimana gerak masing-masing bandul menurut pendapat Anda?
Jawab :
Bandul dengan beban kayu akan lebih susah untuk bergerak dibanding dengan
bandul dengan beban baja, karena massa beban baja lebih besar daripada massa
beban kayu. Itulah yang membuat kayu lebih susah bergerak disbanding baja.
3. Foto Pelaksanaan
4. Laporan Sementara
5. Plagiarisme