EFEK DOPPLER
Kasus I: Pendengar Bergerak, Sumber bunyi Diam
Pendengar yang bergerak relatif terhadap suatu sumber bunyi akan mendengar bunyi dengan
frekuensi yang berbeda. Fenomena ini disebut efek Doppler.
Pendengar akan mendengar frekuensi yang lebih tinggi dibanding pendengar yang diam jika
pendengar bergerak mendekati sumber bunyi, namun akan pendengar akan mendengar frekuensi
yang lebih kecil jika bergerak menjauhi sumber bunyi
Kasus II: Pendengar dan Sumber Bunyi Bergerak
Jika sumber bunyi bergerak dengan kecepatan vs, laju gelombang bunyi relatif terhadap medium
udara tidak berubah – tetap sebesar v, sedangkan panjang gelombang bunyi ditentukan oleh
pergeseran relatif sumber dan gelombang.
Pendengar dan sumber bunyi sama-sama bergerak
Frekuensi yang didengar oleh pengamat di belakang sumber bunyi adalah sebesar
Persamaan di atas mencakup semua kemungkinan gerakan pendengar maupun sumber bunyi,
relatif terhadap medium dimana gelombang bunyi merambat. Becepatan bunyi v selalu bernilai
positif.
GELOMBANG KEJUT
Gelombang kejut dapat terjadi ketika sebuah objek bergerak melebihi kecepatan bunyi yang
dihasilkannya sendiri. Misalkan vs menyatakan laju pesawat relatif terhadap udara. Gerak
pesawat terbang melalui udara menghasilkan bunyi. Jika vs < v, gelombang-gelombang di depan
pesawat akan penuh sesak dengan:
Sewaktu kelajuan pesawat mendekati atau melebihi laju bunyi di udara maka puncak-puncak
gelombang tersebut menumpuk satu sama lain. Penumpukan puncak-puncak gelombang ini
sama dengan penumpukan udara bertekanan yang diakibatkan oleh pesawat ini, sehingga
menyebabkan udara memberikan gaya yang besarnya sama terhadap pesawat, seolah-olah
terdapat suatu hambatan udara atau sound barrier yang menghalangi laju pesawat. Karena
pesawat terus melaju menembus hambatan ini maka terjadilah gelombang kejut yang memancar
ke segala arah dan terdengar sebagai sebuah ledakan atau biasa disebut sonic boom.
PENDAHULUAN
Suatu perubahan mekanik terhadap zat gas, zat cair atau zat padat yang merambat ke depan
dengan kecepatan tertentu sering menimbulkan gelombang bunyi. Gelombang bunyi ini merupakan
vibrasi getaran dari molekul zat dan saling beradu satu sama lain namun demikian zat tersebut
terkoordinasi menghasilkan gelombang. Gelombang bunyi dapat menjalar secara transversal atau
longitudinal.
Bunyi berhubungan dengan indra pendengaran yaitu fisiologi telinga. Telinga berfungsi secara
efisien untuk mengubah energi getaran dari gelombang menjadi sinyal listrik yang dibawa ke otak
melalui syaraf. Telinga manusia merupakan detektor bunyi yang sangat sensitif.
Bising didefinisikan sebagai bunyi yang kehadirannya tidak dikehendaki dan dianggap
mengganggu pendengaran. Bising dapat berasal dari bunyi atau suara yang merupakan aktivitas alam
seperti bicara, pidato, tertawa dan lain – lain. Bising juga dapat berasal dari bunyi atau suara buatan
manusia seperti bunyi mesin kendaraan dan mesin – mesin yang ada di pabrik. Untuk menilai bunyi
sebagai bising sangatlah relatif. Misalnya musik di tempat – tempat diskotik, bagi orang yang biasa
mengunjungi tempat itu tidaklah merasa suatu kebisingan, tetapi bagi orang – orang yang tidak pernah
B.Rumusan Masalah
C.Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah,maka dalam penulisan makalah ini hal-hal yang
dibahas adalah mengenai pengertian bunyi,sifat dan kecepatan gelombang bunyi,penerapan gelombang
bunyi dalam bidang kesehatan dan bagaimana pengaruh dan pencegahan dari kebisingan,maupun
bagaimana mekanisme pembentukan suara dan mengetahui apa yang dimaksud dengan vibrasi itu.
BAB II
PEMBAHASAN
Bunyi merupakan getaran yang menimbulkan gelombang longitudinal yang merambat melalui
medium perambatannya (zat cair, zat padat, dan udara) sehingga dapat didengar. (Fisika, 2006 : 41).
Gelombang bunyi merupakan vibrasi atau gerakan dari molekul-molekul zat dan saling beradu
satu sama lain dimana zat tersebut terkoordinasi menghasikan gelombang serta mentransmisikan energi
medium atau zat perantara sampai ke telinga. Contoh sumber bunyi yaitu: pembakaran minyak dalam
Ada zat perantara (medium) yang merambatkan gelombang bunyi dari sumber ke telinga
Untuk mendeteksi bunyi perlu mengkonversikan gelombang bunyi bentuk vibrasi sehingga dapat
dianalisa frekuensi dan intensitasnya. Untuk perubahan ini diperlukan alat mikrofon dan telinga
manusia. Alat mikrofon merupakan transduser yang memberi respon terhadap tekanan bunyi (sound
pressure0 dan menghasilkan isyarat/signal listrik. Mikrofon yang banyak digunakan adalah mikrofon
kondensor. Pemilihan mikrofon ini sangat penting oleh karena berguna untuk mendeteksi kebisingan
lingkungan perusahaan (merupakan medan difus segala arah atau medan bebas) disamping itu perlu
diperhatikan faktor kecepatan angin, cuaca oleh karena sangat mempengaruhi pada mikrofon.
oleh jangkrik dan anjing. Frekuensi ini biasanya ditimbulkan oleh getaran tanah, gempa bumi, getaran
gunung berapi.
Bunyi audio merupakan bunyi yang dapat didengar manusia. Audiofrekuensi berhubungan dengan
Ultrasonik merupakan bunyi yang tidak dapat didengar telinga manusia. Frekuensi ini dalam
bidang kedokteran digunakan dalam 3 hal yaitu pengobatan, destruktif dan diagnosis. Hal ini dapat
terjadi oleh karena frekuensi yang tinggi mempunyai daya tembus jaringan cukup besar.
Efek Doppler adalah peristiwa berubahnya frekuensi sumber bunyi yang didengar akibat
perubahan gerak antara pendengar dan sumber bunyi. Pada tahun 1800, Christian Johann Doppler
Efek Doppler ini dipergunakan untuk mengukur bergeraknya zat cair di dalam tubuh misalnya
darah. Berkas ultrasonik/bunyi ultra uynag mengenai darah (darah bergerak menjauhi bunyi) darah akan
Gelombang bunyi mempunyai sifat memantul, diteruskan, dan diserap benda. Apabila gelombang
suara mengenai tubuh manusia (dinding) maka bagian dari gelombang akan dipantulkan dan bagian lain
akan diteruskan ke dalam tubuh. Penyerapan energi bunyi ini akan mengakibatkan berkurangnya
Nilai amplitudo bunyi yang menetap pada jaringan dinyatakan dalam rumus:
A = A-αx
Keterangan :
Dengan mempergunakan rumus tersebut dapat menghitung nilai adsopsi jaringan terhadap
gelombang bunyi.
Berikut tabel koefisien adsorpsi jaringan dan nilai paruh ketebalan jaringan.
Gelombang bunyi timbul akibat terjadi perubahan mekanik pada zat padat, zat cair dan gas yang
merambat ke depan dengan kecepatan tertentu. Gelombang bunyi ini menjalar secara longitudinal, lain
Pada suatu percobaan, apabila terjadi vibrasi dari suatu bunyi maka akan terjadi suatu
peningkatan tekanan dan penurunan tekanan pada tekanan atmosfer, peningkatan tekanan ini disebut
Bunyi mempunyai hubungan antara frekuensi vibrasi (f) bunyi, panjang gelombang (γ) dan
kecepatan (v), secara sistematis hubungan itu dapat dinyatakan dalam rumus.
f =
Keterangan :
f = frekuensi
v = kecepatan
λ = panjang gelombang
Kecepatan bunyi berbeda-beda dalam melewati berbagai medium. Berikut tabel perbedaannya.
Gelombang bunyi dibawa oleh zat padat, cair, dan gas. Pada umumnya, makin keras zat, makin
cepat gelombang bunyi merambat. Hal ini masuk akal, karena kekerasan zat menyatakan secara tidak
langsung bahwa partikel-partikel tergandeng secara kuat sehingga lebih responsif terhadap gerak
partikel lainnya.
Intensitas Bunyi yaitu energi yang melewati medium 1 m 2/detik atau watt/m2. Ketika
mendengarkan bunyi yang terlalu keras, tentunya telinga akan merasa sakit. Sebaliknya, bunyi yang
terlalu lemah tidak akan mampu didengar. Kenyataan ini membuktikan bahwa intensitas bunyi yang
dapat didengar manusia dengan baik berada pada batas-batas tertentu. Intensitas bunyi yang mampu
manusia. Intensitas ini disebut intensitas ambang pendengaran. Sementara itu, intensitas bunyi terbesar
yang masih dapat didengar telinga manusia tanpa menimbulkan rasa sakit adalah 1 watt/m 2 dan disebut
Telinga merupakan alat penerima gelombang suara atau udara kemudian diubah menjadi sinyal
listrik dan diteruskan ke korteks pendengaran melalui saraf pendengaran. Telinga mempunyai reseptor
khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga
manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.Telinga luar berfungsi menangkap
getaran bunyi, dan telinga tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang
ada pada telinga dalam akan menerima rarigsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak
untuk diolah.
Telinga tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
Telinga luar terdiri dari daun telinga, saluran luar, dan membran timpani (gendang telinga).
Daun telinga manusia mempunyai bentuk yang khas, mendukung fungsinya sebagai penangkap
dan pengumpul getaran suara. Saluran luar yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi dengan
rambut-rambut halus yang menjaga agar benda asing tidak masuk, dan kelenjar lilin yang menjaga agar
Membran timpani tebalnya 0,1 mm, luas 65 mm 2, mengalami vibrasi dan diteruskan ke telinga
tengah
Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan udara agar seimbang. Di
dalamnya terdapat saluran Eustachio yang menghubungkan telinga tengah dengan faring.
Suara yang masuk itu, 99% mengalami refleksi dan hanya 0,1 % saja yang ditransmisi. Telinga
tengah ini memiliki peranan proteksi. Karena adanya tuba eustachi yang mengatur tekanan didalam
Telinga dalam (labirin) adalah suatu struktur yang kompleks, yang terjdiri dari 2 bagian utama:
koklea merupakan saluran berrongga yang berbentuk seperti rumah siput, terdiri dari cairan
kental dan organ corti, yang mengandung ribuan sel-sel kecil (sel rambut) yang memiliki rambut yang
Getaran suara yang dihantarkan dari tulang pendengaran di telinga tengah ke jendela oval di
telinga dalam menyebabkan bergetarnya cairan dan sel rambut. Sel rambut yang berbeda memberikan
respon terhadap frekuensi suara yang berbeda dan merubahnya menjadi gelombang saraf. Gelombang
saraf ini lalu berjalan di sepanjang serat-serat saraf pendengaran yang akan membawanya ke otak.
Walaupun ada perlindungan dari refleks akustik, tetapi suara yang gaduh bisa menyebabkan kerusakan
pada sel rambut. jika sel rambut rusak, dia tidak akan tumbuh kembali.
Jika telinga terus menerus menerima suara keras maka bisa terjadi kerusakan sel rambut yang
c. Bila getaranbunyi tersebut mencapai gendang telinga maka gendang tersebut ikut bergetar dan
menggetarkan tulang- tulang pendengaran demikan pula cairan di rumah siput ikut bergetar.
d. Gerakan ini mengubah energi mekanik tersebut menjadi energi elektrik ke saraf pendengaran (auditory
e. Pusat ini akan menerjemahkan energi tersebut menjadi suara yang dapat dikenal oleh otak.
a. Proses pendengaran manusia Pertama di mulai dari daun telinga (outer Ear) yang fungsinya menangkap
b. Proses kedua suara yang masuk melalui lubang telinga di terima oleh gendang telinga yang berakibat
bergetarnya tiga tulang pendengaran yaitu maleus,inkus dan stapes(middle Ear). Dan menyalurkan ke
c. Proses ke tiga di dalam cohlea / Rumah siput terdapat hear sell yang yang bergetar akibat suara dan
getarannya menghasilkan getaran listrik yang dihasilkan dari energy kinestetik. Sehingga aliran listrik itu
menjadikan sinyal yang menyalurkan ke otak, yang di aliri oleh syaraf pendengaran, untuk selanjutnya
d. Gangguan pendengaran bisa terjadi pada siapa saja dan pada semua umur , bisa sementara dan bahkan
permanen.
e. Gangguan pendengaran disebabkan karena salah satu atau lebih, bagian dari telinga tidak dapat
a. Gangguan pendengaran Konduktif : terjadi ketika gelombang suara, terhalang masuknya dari lubang
telinga dan gendang telinga menuju ke rumah siput ( koklea ) dan Saraf Pendengaran(Auditory Nerve).
b. Gangguan pendengaran Sensorineural/ Saraf : terjadi ketika rumah siput ( koklea) atau saraf
c. Gangguan pendengaran campuran : campuran antara gangguan pendengaran konduktif dan saraf.
Pemeriksaan
1. Otoscopy
Pemeriksaan dengan menggunakan alat semacam teropong ini tergolong pemeriksaan awal. Fungsinya
untuk melihat liang telinga, apakah ada infeksi atau kotoran telinga.
2. Tympanometry
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui fungsi sel rambut pada cochlea/rumah siput. Hasilnya
dapat dikategorikan menjadi dua, yakni pass dan refer. Pass berarti tidak ada masalah, sedangkan refer
Cara pemeriksaannya hampir sama dengan OAE. berfungsi sebagai screening, juga dengan 2 kategori,
yakni pass dan refer. Hanya saja alat ini cuma mampu mendeteksi ambang suara hingga 40 dB.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada bayi usia 9 bulan sampai 2,5 tahun untuk mengetahui perkiraan
ambang dengar anak. Caranya, gunakan alat yang dapat mengeluarkan bunyi-bunyian dan biarkan anak
Pemeriksaan yang hampir sama dengan CORs ini juga berfungsi untuk mengetahui ambang dengar anak.
Tergolong pemeriksaan subjektif karena membutuhkan respons anak. Namun pada tes ini selain
diberikan bunyi-bunyi, alat yang digunakan juga harus dapat menghasilkan gambar sebagai reward bila
anak berhasil memberi jawaban. Pemeriksaan ini dapat dilakukan sambil bermain.
7. Play Audiometry
Pemeriksaan yang juga berfungsi mengetahui ambang dengar anak ini dapat dilakukan pada anak usia
2,5-4 tahun. Caranya? Menggunakan audiometer yang menghasilkan bunyi dengan frekuensi dan
intensitas berbeda. Bila anak mendengar bunyi itu berarti sebagai pertanda anak mulai bermain
8. Conventional Audiometry
Pemeriksaan ini dapat dilakukan anak usia 4 tahun sampai remaja. Fungsinya untuk mengetahui ambang
dengar anak. Caranya dengan menggunakan alat audiometer yang mampu mengeluarkan beragam
suara, masing-masing dengan intensitas dan frekuensi yang berbeda-beda. Tugas si anak adalah
Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada semua usia. Fungsinya, untuk mengetahui respons ambang
dengar seseorang. Pemeriksaan yang tergolong objektif ini mengharuskan anak dalam keadaan tidur,
Telinga normal dapat mendengar suara berbisik dengan nada rendah. Misalnya suara konsonan dan
palatal pada jarak 5-10 meter. Suara berbisik dengan nada tinggi misalnya suura desis pada jarak 20
meter.
11.Tes Weber
Garputala di getarkan kemudian diletakkan pada dahi atau puncak dahi. Pada penderita tuli kunduktif
akan terdengar baik terang atau baik pada telinga yang sakit. Pada penderita tuli persepsi, getaran garpu
12.Tes Rinne
Tes ini membandinkan antara konduksi tulang dan udara. Garputala digetarkan kemudian diletakkan
pada prosesus mastoid setelah tidak mendengar getaran lagi garputala dipindahkan di depan liang
Normal : konduksi udara 85-90 detik. Konduksi melalui tulang 45 detik.
Tes rinne positif : pendengaran penderita baik juga pada penderita tulipersepsi.
Tes rinne negative : pada penderita tuli konduksi diman jarak waktu konduksi tulang mungkin sama atau
13.Tes Schwabach
Tes ini membandingkan jangka waktu konduksi tulang melalui vertex atau prosesus mastoid penderita
Pada tuli konduksi : konduksi tulang penderita lebih panjang daii pada si pemeriksa
Didalam bidang kedokteran dibagi dalam masing – masing bagian sesuai dengan keahlian:
1. Otologist : seorang dokter yang ahli dalam bidang telinga dan pendengaran.
2. Otolaryngologist : seorang dokter yang ahli dalam bidang penyakit telinga dan operasi Telinga.
3. ENT specialist : dokter ahli THT yaitu seorang dokter yang ahli dalam hal telinga, hidung dan
tenggorokan.
4. Audiologist : Seseorang yang bukan dokter, tetapi ahli dalam mengukur respon pendengaran,
diagnosis kelainan pendengaran melalui test pendengaran, rehabilitasi yang berkaitan dengan
hilangnya pendengar.
Bunyi ultrasonik dihasilkan oleh magnet listrik dan kristal plezo elektrik dengan frekuensi diatas
20.000 Hz.
Magnet listrik adalah batang feromagnet dilingkari kawat kemudian dialiri listrik yang dan
menghasilkan ultrasonik.
Piezo elektrik
Kristal piezo electric ditemukan oleh Piere Curie dan Jacques pada tahun sekitar 1880; tebal kristal
2, 85 mm. apabila kristal piezo electric dialiri tegangan listrik maka lempengan kristal akan mengalami
vibrasi sehingga timbul frekuensi ultra; demikian pula vibrasi kristal akan menimbulkan listrik.
Berdasarkan sifat itu maka kristal electric dipakai sebagai transduser pada ultrasonografi (USG).
Efek Doppler merupakan dasar penggunaan ultrasonik yaitu terjadi perubahan frekuensi akibat
adanya pergerakan pendengar atau sebaliknya; dan getaran bunyi yang dikirim ke tempat tertentui (ke
1) Mekanik
Efek secara mekanik yaitu membentuk emulsi asap/awan dan disintegrasi beberapa benda padat,
2) Panas
Nelson Heerich dan Krusen, menunjukkan bahwa sebagian ultrasonik mengalami refleksi pada
titik yang bersangkutan, sedangkan sebagian lagi pada titik tersebut mengalami perubahan panas. Pada
3) Kimia
Gelombang ultrasonik menyebabkan proses oksidasi dan terjadi hidrolisis pada ikatan polyester.
Efek yang ditimbulkan ultrasonik ini merupakan gabungan dari berbagai efek misalnya akibat
pemanasan menimbulkan pelebaran pembuluh darah. Selain itu ultrasonik menyebabkan peningkatan
permeabilitas membran sel dan kapiler serta merangsang aktifitas sel. Sesuai hukum Van’t Hoff
(menimbulkan panas) otot mengalami paralyse dan sel-sel hancur; bakteri, virus dapat mengalami
kehancuran. Selain itu menyebabkan keletihan pada tubuh manusia apabila daya ultrasonik
ditingkatkan.
Berkaitan dengan efek yang ditimbulkan gelombang ultrasonik dan sifat gelombang bunyi ultra
Kristal piezo electric yang bertindak sebagai transduser mengirim gelombang ultrasonik mencapai
pada dinding berlawanan, kemudian gelombang bunyi dipantulkan dan diterima oleh transduser
tersebut pula. Transduser yang menerima gelombang balik akan diteruskan ke amplifier berupa
Bunyi yang dihasilkan oleh piezo electric melalui transduser akan dipantulkan dan diterima oleh
transduser. Gerakan transduser mula-mula akan menghasilkan echo dapat dilihat adanya dot (dot ini
disimpan pada CRT) kemudian transduser digerakkan kearah lain menghasilkan echo pula sehingga
MRI adalah salah satu cara pemotretan organ tubuh menggunakan resonansi magnetis. Sistem
kerjanya adalah pasien berbaring dalam sebuah tabung. Kemudian gelombang bunyi ultrasonik
ditembakkan ke tubuhnya. Gema dari gelombang bunyi itu akan mencitrakan gambar tubuh bagian
dalam pasien.
Gelombang ultrasonik juga dapat mendeteksi keadaan bayi dalam kandungan, yang dikenal
Pada dasarnya, prinsip kerja dari MRI dan USG adalah sama. Sebuah pulsa singkat dari bunyi ultra
dipancarkan oleh sebuah transduser. transduser adalah sebuah alat yang dapat mengubah pulsa listrik
menjadi pulsa bunyi. Sebagian dari pulsa dipantulkan pada berbagai permukaan dalam tubuh, dan
sebagian besar akan diteruskan. Transduser yang sama digunakan juga untuk mendeteksi pulsa listrik.
Penggunaan citra bunyi ini merupakan kemajuan yang sangat penting dalam bidang medis.
Penggunaan bunyi ultra, dalam banyak kasus, telah menggantikan prosedur lain yang berbahaya, seperti
penggunaan sinar X. Tidak ada bukti efek yang berbahaya dari penggunaan bunyi ultra ini, sehingga
sering dikenal dengan pengujian yang tidak merusak (non destructive testing).
daerah / lokasi yang dalam dari bola mata, menentukan apakah cornea atau lensa yang opaque atau ada
tumor-tumor retina.
b. Untuk memperoleh informasi struktur dalam dari tubuh manusia. Misalnya hati, lambung, usus, mata,
c. Untuk mendeteksi kehamilan sekitar 6 minggu, kelainan dari uterus/ kandung peranakan dan kasus-
kasus perdarahan yang abnormal serta treatened abortus (abortus yang sdang berlangsung).
d. Memberi informasi tentang jantung, valvula jantung, pericardial effusion (timbunan zat cair dalam
kantong jantung).
Sebagaimana telah diketahui bahwa ultrasonik mempunyai efek kimia dan biologi maka ultrasonik
dapat dipergunakan dalam pengobatan. Ultrasonik memberi efek kenaikan temperature dan
peningkatan tekanan; efek ini timbul karena jaringan mengabsorpsi energi bunyi dengan demikian
ultrasonik dipakai sebagai diatermi/ pemanasan lokal pada otot yang cedera.
Selain itu ultrasonik dapat dipakai untuk menghancurkan jaringan ganas (kanker). Sel-sel ganas
akan hancur pada beberapa bagian sedangkan di daerah lain kadang-kadang menunjukkan rangsangan
Pada penderita Parkinson, penggunaan ultrasonik dalam pengobatan sangat berhasil namun
sangat disayangkan untuk memfokuskan bunyi kearah otak sangat sulit. Sedangkan pada penyakit
meniere dimana keadaan penderita kehilangan pendengaran dan keseimbangan, apabila diobati dengan
ultrasonik dikatakan 95 % berhasil baik, ultrasonik menghansurkan jaringan dekat telinga tengah.
E. Kebisingan
Bising ialah bunyi yang tidak dikehendaki yang merupakan aktivitas alam (bicara, pidato) maupun
buatan (bunyi mesin) dan dapat menggangu kesehatan, kenyamanan serta dapat menimbulkan ketulian
yang bersifat relatif. Alat ukur kebisingan adalah sound level meter.
Berdasarkan frekuensi, tingkat tekanan, tingkat bunyi dan tenaga bunyi, maka bising dibagi dalam
3 katagori :
Bising ini disebabkan oleh bunyi mesin di tempat kerja, bising dari mesin ketik.
Bising yang terjadi akibat adanya bunyi yang menyentak, misalnya pukulan palu, ledakan meriam,
a. Bising kontinyu dengan spektrum luas, misalnya karena mesin, kipas angin
b. Bising kontinyu dengan spektrum sempit, misalnya bunyi gergaji, penutup gas
c. Bising terputus – putus, misalnya lalu lintas, bunyi kapal terbang di udara
Meriam
Mesin uap
Pluit polisi
Radio
Perusahaan
Kantor umunya
Percakapan kuat
Radio perlahan
Kantoer perorangan
Auditorium
Percakapan
Berbisik
Prinsip pencegahan ketulian dari proses bising adalah menjauhi dari sumber bising. Untuk tujuan
a. Memberikan pelumas dan peredam pada mesin yang menghasilkan bising
b. Menggunakan tembok pemisah antara sumber bising dengan tempat kerja.
F.Suara
Suara dihasilkan oleh getaran suatu benda. Selama bergetar, perbedaan tekanan terjadi di udara
sekitarnya. Peningkatan tekanan disebut kompresi, sedangkan penurunannya disebut rarefaction. Suara
adalah fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran benda, getaran suatu benda yang berupa sinyal
analog dengan amplitudo yang berubah secara kontinyu terhadap waktu. Pada hakekatnya suara dan
bunyi adalah sama. Hanya saja kata “suara” dipakai untuk makhluk hidup, sedangkan bunyi dipakai
a. Aliran udara yang dihasilkan dorongan otot paru-paru bersifat konstan. Ketika pita suara dalam keadaan
b. Aliran udara tersebut dipotong-potong oleh gerakan pita suara menjadi sinyal pulsa yang kemudian
mengalami modulasi frekuensi ketika melewati pharynx, rongga mulut ataupun pada rongga hidung.
Sinyal suara yang dihasilkan pada proses ini dinamakan sinyal voiced sound.
c. Suara bicara normal merupakan hasil dari modulasi udara yang keluar dari dalam tubuh.
d. Beberapa bunyi ayang dihasilkan melalui mulut tanpa menggunakan pita suara disebut Unvoiced sound,
merupakan aliran udara melalui penciutan/konstriksi yang dibentuk oleh lidah, gigi, bibir dan langit-
o perubahan aliran udara dari paru-paru menjadi suara, baik voiced, maupun unvoiced yang dikenal dengan
istilah phonation, dan artikulasi yaitu proses modulasi/ pengaturan suara menjadi bunyi yang spesifik.
o Organ tubuh yang terlibat pada proses produksi suara adalah : paru-paru, tenggorokan (trachea), laring
(larynx), faring (pharynx), pita suara (vocal cord), rongga mulut (oral cavity), rongga hidung (nasal
• Pada pembentukan suara vokal, pita suara tertarik saling mendekat oleh otot, udara di paru
dihembuskan, tekanan dibawah pita suara meningkat dan pita suara yang tertutup dipaksa membuka.
• Terjadi aliran cepat udara ke atas yang menyebabkan penurunan tekanan di antara pita, menyebabkan
• Rongga mulut berubah bentuk akibat garakan lidah, rahang bawah, palatum lunak, dan pipi untuk
• Kadang-kadang hilangnya suara, gangguan bicara, atau rasa sakit timbul akibat obstruksi di pita suara.
• Hal tersebut perlu dilakukan pemeriksaan, salah satu metode yang digunakan adalah laringoskopi.
• Metode lain juga yang digunakan adalah MRI, USG, dan berbagai prosedur radiologis misalnya sinar-X,
Frekuensi dasar dari hasil vibrasi yang kompleks tergantung dari massa dan tegangan dari pita
suara.
• Laki-laki mempunyai frekuensi suara 125 Hz.
Pada sistem pengenalan suara oleh manusia terdapat tiga organ penting yang saling
berhubungan yaitu :
• telinga yang berperan sebagai transduser dengan menerima sinyal masukan suara dan mengubahnya
• dan otak yang akan mengklasifikasi dan mengidentifikasi informasi yang terkandung dalam sinyal
masukan.
G.Vibrasi
Vibrasi adalah getaran, dapat disebabkan oleh getaran udara atau getaran mekanis
lainnya.Dibedakan menjadi:
Vibrasi karena getaran mekanis mengakibatkan timbulnya resonansi/ turut bergetarnya alat-alat tubuh
Getaran dengan frekuensi 1-20 Hz tidak akan terjadi gangguan penguatan pendengaran tetapi pada
intensitas lebih dari 140 dB akan terjadi gangguan vestibuler yaitu gangguan orientasi,kehilangan
keseimbangan dan mual-mual. Akan timbul nyeri telinga,nyeri dada dan bisa terjadi getaran seluruh
tubuh.
Penjalaran vibrasi mekanik melalui sentuhan atau kontak dengan permukaan benda yang
bergerak,sentuhan ini melalui daerah yang terlokalisasi (tool-hand vibration) atau mengenai seliruh
tubuh (whole body vibration). Bentuk tool hand vibration merupakan bentuk yang terlazim dalam proses
pekerjaan.
Efek vibrasi terhadap tubuh tergantung besar kecilnya frekuensi yang mengenai tubuh. Pada
frekuensi :
6-10 Hz :dengan intensitas 0.6 g tekanan darah,denyut jantung,pemakaian O2 dan volume perdenyut
sedikit berubah. Pada intensitas 1.2 g terlihat banyak perubahan system peredaran darah.
Pada frekuensi kurang dari 20 Hz,tonus otot akan meningkat, akibat kontraksi statis ini otot
menjadi lemah,rasa tidak enak dan kurang ada perhatian. Pada frekuensi diatas 20 Hz otot-otot menjadi
kendor dan frekuensi 30-50 Hz digunakan dalam kedokteran olahraga untuk memulihkan otot-otot
• Getaran dalam jangka waktu cukup lama akan menimbulkan kelainan pada tangan berupa :
• Kelainan pada persyarafan dan peredaran darah. Gejala kealinan ini mirip dengan phenomena Raynaud
yaitu keadaan pucat dan biru dari anggota badan,pada saat anggota badan kedinginan, tanpa ada
penyumbatan pembuluh darah tepid an tanpa kelainan- kelainan gizi. Phenomena Reynaud ini terjadi
Badan merupakan susunan elastic yang kompleks dengan tulang sebagai penyokong alat-alat
dan landasan kekuatan serta kerja oto. Kerangka,alat-alat,urat danotot memiliki sifat elastic yang
Pengaruh getaran terhadap tubuh ditentukan sekali oleh posisi tubuh atau sikap tubuh. Pada
tungkailurus akan mengahanta 100% getaran ke dalam badan, sedangkan dalam posisi duduk tungkai
• Getaran suatu benda dapat dihindari dengan meletakkan bahan peredam dibawah benda yang bergetar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gelombang bunyi merupakan vibrasi atau gerakan dari molekul-molekul zat dan saling beradu
satu sama lain dimana zat tersebut terkoordinasi menghasikan gelombang yang merambat melalui
Berkaitan dengan efek yang ditimbulkan gelombang ultrasonik dan sifat gelombang bunyi ultra
Bioakustik dalam keperawatan banyak manfaatnya baik untuk diagnosis suatu penyakit maupun
dalam pengobatan. Kebisingan merupakan penyakit akibat kerja yang mana dapat merugikan kesehatan
yang berdampak pada gangguan pendengaran dan bila pemaparan dalam waktu yang lama akan
menyebabkan ketulian. Pada dasarnya pengendalian kebisingan dapat dilakukan terhadap sumbernya,
perjalanannya dan penerimanya. Langkah terakhir adalah penggunaan alat pelindung pendengaran.
B.Saran
Pentingnya penerapan gelombang bunyi dalam kehidupan sehari-hari sehingga diharapkan mahasiswa
Aplikasi gelombang bunyi dalam bidang kesehatan diharapkan terus dipelajari mahasiswa keperawatan.
Telinga sebagai alat pendengaran penting untuk dijaga dari berbagai pengaruh kebisingan.