Anda di halaman 1dari 6

Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VIII, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW

Salatiga, 15 Juni 2013, Vol 4, No.1, ISSN:2087-0922

PEMBUATAN PROTOTIPE DYE SENSITIZED SOLAR CELL(DSSC)


DENGAN MEMANFAATKAN EKSTRAK ANTOSIANIN
STRAWBERRY

Mochamad Choirul Misbachudin1,2, Suryasatriya Trihandaru1,2, Adita Sutresno1,2


1
Progam Studi Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan Matematika
2
Progam Studi Fisika Fakultas Sains dan Matematika
Universitas Kristen Satya Wacana
Jln. Diponegoro No. 52-60 Salatiga

adita@staff.uksw.edu

ABSTRAK

Telah dilakukan pembuatan prototipe Dye Sensitized Solar Cell(DSSC)dengan fotosensitizer ekstrak
antosianin strawberry. Sel surya tersensitisasi dye ini terdiri dari sepasang substrat kaca yang telah dilapisi
olehTCO (Transparent Conducting Oxide) yang saling berhadapan. Kaca tersebut berperan sebagai
elektroda dan counter elektroda dan dipisahkan oleh elektrolit redoks (I-/I3-) yang kemudian disusun
dengan struktur sandwich. Pada elektroda dideposisikan lapisan nanokristal TiO2 berpori sebagai
fotoanoda, serta disensitisasi dye antosianin sebagai fotosensitizer sel surya. Sedangkan pada counter
elektroda dilapisi dengan lapisan karbon. Ekstraksi antosianin strawberry dilakukan dengan menggunakan
perbandingan campuran pelarut metanol, asam asetat, dan aquades (25:4:21). Pada penelitian ini dilakukan
perendaman sel dalamlarutan dye antosianin dengan konsentrasi yang berbeda-beda, masing-masing 100%
(larutan yang tidak diencerkan), 50% (larutan yang diencerkan 2 kali), dan 25% (larutan yang diencerkan
4 kali).Pengujian sel surya dilakukan dengan penyinaran menggunakan lampu halogen 50 Watt pada jarak
30 cm. Hasil pengujian sel-sel tersebut menunjukkan bahwakonsentrasi larutan dyeantosianin berpengaruh
terhadap keluaran dari sel surya. Semakin tinggi konsentrasi larutan dye antosianin maka tegangan dan
arus keluaran sel surya akan semakin besar.

Kata kunci : antosianin, dye-sensitizer, Dye Sensitized Solar Cell (DSSC), sel surya.

PENDAHULUAN Gratzel ini menggunakan pigmen antosianin


Dewasa ini di Indonesia maupun dunia dari alam sebagai fotosensitizer sel surya
sedang gencar dilakukan berbagai penelitian [2,3].
guna mencari sumber energi alternatif
sebagai pengganti energi fosil. Seperti yang Pada penelitian ini dilakukan kajian terhadap
diketahui bahwa jumlah energi matahari pembuatan prototipe Dye Sensitized Solar
sangatlah besar dan melimpah. Dengan Cell (DSSC)dengan memanfaatkan ekstrak
jumlahnya yang sangat besar dan melimpah, antosianin strawberry sebagai dye
maka sangat memungkinkan jika energi sensitizernya. Dye Sensitized Solar Cell
matahari dijadikan sebagai sumber energi (DSSC) initerdiri dari sepasang substrat kaca
listrik alternatif pengganti energi fosil. Untuk berlapis bahan TCO (Transparent
mewujudkannya maka perlu dikembangkan Conducting Oxide)yang saling berhadapan.
sistem yang dapat mengkonversi energi Kaca tersebut berperan sebagaielektroda dan
matahari menjadi energi listrik [4,5,6]. counter elektroda dan dipisahkan oleh
elektrolit redoks yang kemudian disusun
Sebagai sistem yang dapat mengkonversi dengan struktur sandwich, seperti yang
energi matahari menjadi energi listrik, dilihatkan pada gambar 1. Pasangan redoks
seorang peneliti yang bernama Michael yang sering kali digunakan yaituI-/I3-
Gratzel telah berhasil mengembangkan (iodide/triiodide). Pada TCO counter
sistem sel surya tersintesa pewarna atau yang elektroda dilapisi katalis berupa lapisan
dikenal dengan Dye Sensitized Solar Cel karbon untuk mempercepat reaksi redoks.
(DSSC). Sistem sel surya yang dikembangkan Sedangkan pada elektroda dideposisikan

345
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VIII, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW
Salatiga, 15 Juni 2013, Vol 4, No.1, ISSN:2087-0922

lapisan nanokristal TiO2 berpori sebagai


fotoanoda, serta disensitisasi dye antosianin
sebagai fotosensitizer[1,9].

Gambar 1. Skema Dye Sensitized Solar Cell


(DSSC)[8] dengan modifikasi gambar.
Gambar 2. Prinsip kerja sel surya
Skema prinsip kerja dari Dye Sensitized Solar nanopartikel TiO2tersensitisasi dye [1].
Cell (DSSC) ditunjukkan pada gambar 2.
Energi foton diserap oleh dye (D) sehingga
elektron berpindah dari level energi terendah METODOLOGI PENELITIAN
(HOMO) ke level energi tertinggi (LUMO).
1. Bahan dan Alat
D + cahaya D* Bahan yang digunakan adalah buah
strawberry, substrat kaca berlapis TCO
Pada keadaan tereksitasi (D*) dye (Transparent Conducting Oxide), Titanium
dioxide (TiO2), aseton, metanol, asam asetat,
menginjeksi elektron menuju pita konduksi
(conduction band/CB) semi konduktor TiO2. aquades, Potassium Iodide (KI), Iodine (I2),
Kemudian elektron tersebut melewati TiO2 Polyethylene Glycol (PEG).
menuju elektroda TCO dan selanjutnya
elektron mengalir menuju elektroda lawan Alat yang digunakan antara lain adalah
(counter elektroda) melalui rangkaian multimeter digital, cermet, Magnetic Stirrer,
isolatipe, pensil, erlenmeyer, beaker glass,
eksternal.
pipet, mortar, pisau, kertas saring, corong,
D* + TiO2 e- (TiO2) + D+ alumunium foill, kertas tisu, timbangan
digital, gelas ukur.
Selanjutnya elektron masuk kembali ke
dalam sel dan mereduksi (I+) yang ada pada 2. Preparasi Elektroda TiO2
elektrolit. Setelah itu dye teroksidasi (D+) Substrat kaca berlapis TCO (Transparent
menerima elektron dari (I3-) dan tergenerasi Conducting Oxide) diukur resistansinya
kembali menjadi (D).[1] dengan menggunakan multimeter digital.
Selanjutnya pada sisi kaca berlapis TCO
D+ + e- (TiO2) D + TiO2 ditutup dengan menggunakan isolatipe seperti
pada gambar 3. Untuk pembuatan larutan
2 D+ + 3I- 2D + I3- TiO2 dilakukan dengan menambahkan 2 ml
asetilaseton pada 2 gr koloid TiO2, lalu
ditambahkan beberapa tetes detergen (Triton
X-100) untuk memfasilitasi penyebaran
koloid pada substrat. Selanjutnya dilakukan
deposisi TiO2 pada substrat kaca berlapis
TCO yang sebelumnya telah dibilas dengan
aseton. Setelah kering, isolatipe dibuka dan
kemudian kaca TCO dipanaskan dengan suhu
300 0C selama ±30 menit.

346
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VIII, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW
Salatiga, 15 Juni 2013, Vol 4, No.1, ISSN:2087-0922

50% (larutan yang diencerkan 2 kali), dan


konsentrasi 25% (larutan yang diencerkan 4
kali). Setelah masing-masing elektroda TiO2
direndam dalam larutan ekstrak antosianin,
kemudian diangkat dan dikeringkan dengan
kertas tisu. Selanjutnya elektroda TiO2-
elektrolit - elektroda karbon, disusun dengan
struktur sandwich seperti pada gambar 4.

Gambar 3. Skema Deposisi TiO2 pada Kaca


TCO.

3. Ekstraksi Dye Antosianin


Buah strawberry yang masih segar ditimbang
sebanyak 40 gram dan ditumbuk dengan
mortar sampai halus. Kemudian dimasukkan
dalam erlenmeyer dan selanjutnya direndam
dengan campuran pelarut 50 ml metanol, 8
ml asam asetat, dan 42 ml aquades selama 24
jam. Selama ekstraksi dilakukan erlenmeyer Gambar 4. Struktur sandwich DSSC
dilapisi dengan alumunium foil. Setelah
disimpan selama 24 jam, ekstrak antosianin 7. Karakterisasi Dye Sensitized SolarCell
disaring dengan menggunakan kertas saring (DSSC)
(filter) dan dimasukkan ke dalam botol gelap Sel surya yang telah dibuat kemudian diukur
atau botol yang telah dilapisi dengan arus dan tegangannya (I-V) dengan
alumunium foil [1]. menggunakanmultimeter digitaluntuk
menganalisis karakteristik hasil keluaran dari
4. Preparasi Elektrolit sel surya. Pengukuran dilakukan dengan
Pembuatan elektrolit terdiri dari 8,30 gr menggunakan sumber cahaya lampu halogen
Potassium Iodide (KI) dan 1,26 gr Iodine (I2) 50 Watt pada jarak 30 cm. Untuk mengatur
yang kemudian dilarutkan dalam 100 ml arus keluaran pada sel surya maka dipasang
Polyethylene Glycol (PEG). Selanjutnya potensiometer (cermet) pada rangkaian
larutan elektrolit tersebut diaduk dengan pengukur (Gambar 5).
menggunakan magnetic stirrer. Larutan
elektrolit yang sudah jadi kemudian disimpan
dalam botol berwarna gelap atau botol yang
telah dlapisi dengan alumunium foil.

5. Preparasi Elektroda Karbon


Kaca berlapis TCO diukur resistansiya
dengan menggunakan multimeter digital.
Kemudian diarsir dengan menggunakan Gambar 5. Rangkaian pengukuran DSSC [8]
pensil 8b. Selanjutnya kaca tersebut dibakar dengan modifikasi gambar.
dengan menggunakan api lilin hingga
terbentuk lapisan karbon [5,6]. HASIL DAN PEMBAHASAN
6. Pembuatan Dye Sensitized Solar Cell 1. Karakteristik Absorbansi Ekstrak
(DSSC) Antosianin Strawberry
Elektroda TiO2 yang telah dibuat kemudian Ekstrak antosianin strawberry diukur
direndam dalam larutan ekstrak antosianin, spektrum absorbsinya dengan menggunakan
masing-masing pada konsentrasi 100% spektrofotometer UV-Vis. Pengukuran
(larutan yang tidak diencerkan), konsentrasi

347
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VIII, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW
Salatiga, 15 Juni 2013, Vol 4, No.1, ISSN:2087-0922

spektrum absorbsi antosianin dilakukan 2. Karakteristik Arus dan Tegangan Dye


dengan cara mengencerkan beberapa mililiter Sensitized Solar Cell (DSSC)
larutan ekstrak antosianindengan campuran Sel surya DSSC yang sudah jadi diuji
pelarut metanol, asam asetat, dan aquades karakteristik arus dan tegangannya (I-V)
(25:4:21). Untuk pengenceran larutan ekstrak dengan multimeter digital. Pengujian
antosianin yang pertama, yaitu dilakukan dilakukan dengan menggunakan sumber
pengenceran 2 kali sehingga dihasilkan cahaya lampu halogen 50 Watt pada jarak 30
larutan dengan konsentrasi 50%. Selanjutnya cm.Hasil pengujian masing-masing sel surya
dilakukan pengenceran 4 kali sehingga dengan menggunakan sumber cahaya lampu
dihasilkan larutan dengan konsentrasi 25%. halogen disajikan dengan grafik hubungan
Kemudian masing-masing sampel, yaitu arus terhadap tegangan seperti pada gambar
larutan dengan konsentrasi 100%, konsentrasi 7.
50%, dan kosnsentrasi 25% diukur dengan
spektrofotometer UV-Vis pada panjang
20
gelombang 400-700 nm [7]. Hasil

Arus (µA)
pengukuran spektrum absorbsi dari masing- 15
masing larutan ditunjukkan pada gambar 6. 10
5
0
0 200 400 600 800
1.2 a

1 Tegangan (mV)
Abs

b
0.5
c Gambar 7. Hubungan Arus terhadap
Tegangan
0
400 500 600 700 Gambar 7 menunjukkanhubungan antara arus
Wavelength (nm) terhadap tegangan (I-V). Dari kurva I-V yang
diperoleh terlihat bahwa ketiga sel surya yang
Gambar 6. Spektrum absorbsi ekstrak diuji memiliki arus maupun tegangan
antosianin strawberry dengan konsentrasi keluaran yang berbeda-beda. Untuk sel surya
a. 100% (tanpa pengenceran), b. 50% yang direndam dalam ekstrak antosianin
(pengenceran 2 kali), dan c. 25% dengan konsentrasi 100% (tanpa
(pengenceran 4 kali). pengenceran) menghasilkan arus dan
tegangan keluaran paling besar, yaitu
Dari hasil pengukuran spektrum absorbsi menghasilkan Isc sebesar 19 µA dan Voc
memperlihatkan bahwa ketiga larutan sebesar 576 mV. Kemudian untuk sel surya
memiliki absorbansi yang berbeda-beda. yang direndam dalam ekstrak antosianin
Larutan (a) dengan konsentrasi 100% (tanpa dengan konsentrasi 50% (pengenceran 2 kali)
pengenceran) memilki absorbansi paling menghasilkan arus dan tegangan keluaran
besar, sedangkan larutan (c) dengan yaitu Isc sebesar 14,5 µA dan Voc sebesar
konsentrasi 25% (pengenceran 4 kali) 390 mV. Sedangkan untuk sel surya yang
memiliki absorbansi paling rendah. Masing- direndam dalam ekstrak antosianin dengan
masing larutan memiliki panjang gelombang konsentrasi 25% (pengenceran 4 kali)
maksimum 510 nm. Hasil tersebut menghasilkan arus dan tegangan keluaran
menunjukkan bahwa ekstrak antosianin paling rendah, yaitu Isc sebesar 7,2 µA dan
strawberry menyerap spektrum hijau (500- Voc sebesar 373 mV.
560 nm).
3. Karakteristik Hubungan Tegangan
terhadap Waktu Dye Sensitized Solar
Cell (DSSC)
Berdasarkan pengujian sel surya dengan
menggunakan sumber cahaya lampu

348
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VIII, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW
Salatiga, 15 Juni 2013, Vol 4, No.1, ISSN:2087-0922

halogen, didapatkan hubungan tegangan diencerkan) menghasilkan tegangan rata-rata


terhadap waktu yang ditunjukkan pada yang paling besar yaitu sebesar 595,6 mV.
gambar 8.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Akhiruddin Maddu, Mahfuddin Zuhri,
dan Irmansyah, 2007. Penggunaan
800 Ekstrak Antosianin Kol Merah sebagai
Tegangan (mV)

600 Fotosensitizer pada Sel Surya TiO2


400 Nanokristal Tersensitisasi Dye, Makara,
200 Teknologi, Vol. 11 No. 2
0 [2]. Grätzel, Michael, 2003. Dye-Sensitised
Solar Cells, journal of Photochemistry
0 50 100
and Photobiology. Vol.4, 145-153.
Waktu (menit) [3]. Grätzel, Michael, 2005. Photovoltaic
performance and long-term stability of
dye-sensitized meosocopic solar cells. C.
R. Chimie 9 (2006) 578–583.
Gambar 8. Hubungan Tegangan terhadap [4]. Hardeli,dkk. Pembuatan Prototipe Dye
Waktu Sensitized Solar Cell (DSSC)
Menggunakan Ubi Jalar Ungu, Wortel
Dari grafik hubungan antara tengangan dan Kunyit Sebagai Sumber Zat Warna.
terhadap waktu (Gambar 8), terlihat bahwa UNP: Padang.
ketiga sel surya memiliki tegangan keluaran [5]. Lidya Pancaningtyas dan Syafsir Akhlus.
yang berbeda-beda. Pengujian terhadap sel Peranan Elektrolit pada Performa Sel
surya yang direndam dalam larutan dengan Surya Pewarna Tersensitisasi (SSPT).
konsentrasi 100% (tanpa pengenceran) ITS : Surabaya.
menghasilkan tegangan rata-rata paling besar, [6]. Maya Sukma Widya Kumara dan
yaitu sebesar 595,6 mV.Kemudian untuk Gontjang Prajitno, 2012. Studi Awal
pengujian terhadap sel surya yang direndam Fabrikasi Dye Sensitized Solar Cell
dalam larutan dengan konsentrasi 50% (DSSC) dengan Menggunakan Ekstraksi
(pengenceran 2 kali) menghasilkan tegangan Daun Bayam (Amaranthus Hybridus L.)
rata-rata sebesar423,8 mV. Sedangkan sebagai Dye Sensitizer dengan Variasi
pengujian sel surya yang direndam dalam Jarak Sumber Cahaya pada DSSC.
larutan dengan konsentrasi 25% Institut Teknologi Sepuluh Nopember:
(pengenceran 4 kali) menghasilkan tegangan Surabaya.
rata-ratasebesar 392,6 mV. [7]. M. Monica Giusti and Ronald E.
Wrolstad, 2001.Characterization and
KESIMPULAN Measurement of Anthocyanin by UV-
Dalam penelitian ini telah dilakukan kajian Visible Spectroscopy. Current Protocols
serta fabrikasi Dye Sensitized Solar Cell in Food Analytical Chemistry.
(DSSC) dengan memanfaatkan ekstrak [8]. Smestad, G.P., dan Gratzel, M., 1998.
antosianin strawberry sebagai dye sensitizer. Demonstrating electron Transfer and
Hasil karakterisasi arus dan tegangan sel Nanotechnology : A Natural Dye-
surya menunjukkan bahwa perendaman sel Sensitized Nanocrystalline energy
dalam ekstrak antosianin dengan konsentrasi Converter. J.Chem. Educ., 75, 752-756.
100% (larutan yang tidak diencerkan) [9]. Wilman Septina,dkk., 2007.Pembuatan
menghasilkan arus rangkaian pendek (Isc) Prototipe Solar Cell Murah dengan
paling besar, yaitu 19 µA dan tegangan Bahan Organik-Inorganik (Dye-
rangkaian buka (Voc) sebesar 576 mV. Untuk sensitized Solar Cell). Institut Teknologi
karakterisasi hubungan tegangan terhadap Bandung : Bandung.
waktu menunjukkan bahwa sel yang
direndam dalam ekstrak antosianin dengan
konsentrasi 100% (larutan yang tidak

349
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VIII, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW
Salatiga, 15 Juni 2013, Vol 4, No.1, ISSN:2087-0922

Nama Penanya : Debora N. Sudjito


Instansi : UKSW
Pertanyaan :
1. Apakah tingkat (level) “kegelapan” warna merah pada strawberry dan kol merah
(penilitian ferry) ada pengaruhnya terhadap tegangan yang dihasilkan ?
2. Apakah tingkat keasaman strawberry mempengaruhi hasil penelitian anda ?

Jawaban :
1. Berpengaruh
Bahwa semakin pekat warna merah pada strawberry menunjukan konsentrasi antosianin
yang terkandung didalam strawberry juga semakin banyak atau besar. Hal ini akan
mempengaruhi besarnya tegangan yang di hasilkan, semakin tinggi kosentrasi
antosianin, maka akan semakin besar tegangan yang dihasilkan
2. Berpengaruh
Tingkat keasaman (pH) strawberry mempengaruhi penyerapan pada elektroda TiO2

Nama Penanya : Desman P. Gulo


Instansi : UKSW
Pertanyaan :
1. Jika alat percobaan anda di patenkan dengan sumber percahayaan adalah sinar matahari,
bagaimana mengatasi perubahan musim terhadap sampel yang diuji ?
2. Bagaimana pengaruh jarak percakapan terhadap sampel ?

Jawaban :
1. Untuk mengatasi perubahan musim (hujan/panas) kedepannya jika diproduksi
secara masal bisa digunakan accumulator untuk menyimpan energy listrik hasil
keluaran sel surya
2. Semakin besar jarak sumber cahaya maka intensitas dari sumber cahaya akan
semakin kecil, sehingga tegangan yang dihasilkan akan semakin rendah/kecil
juga sebailknya

350

Anda mungkin juga menyukai