Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM GEOLISTRIK RESISTIVITAS METODE SOUNDING

MENGGUNAKAN KONFIGURASI SCHLUMBERGER


Andrean revaldo (F1D321001)
Abstrak
Telah dilaksanakan praktikum geolistrik dan elektromagnetik pada tanggal
22 September 2023. Pada praktikum kali ini membahas mengenai metode
Sounding menggunakan konfigurasi Schlumberger. Metode geolistrik sounding
merupakan suatu metode geofisika untuk mengetahui gambaran kondisi bawah
permukaan berdasarkan perbedaan nilai resistivitas batuan pada satu titik
dibawah permukaan bumi. Konfigurasi Schlumberger merupakanm
pengambilan data yang difokuskan secara vertikal. Setelah dilakukan
pengolahan data menggunakan software IP2WIN diketahui bahwa terdapat 4
lapisan pada daerah penelitian tersebut. Daerah penelitian ini berada pada
formasi QA sehingga dari hasil interpretasi diketahui bahwa terdapat Top Soil,
Aluvium, Batulempung, Pasir Tersaturasi dan Pasir pada daerah ini.
Kata kunci: Metode geolistrik, Sounding, Konfigurasi Schlumberger

1. PENDAHULUAN menentukan distribusi resistivitas


1.1 Latar Belakang di bawah permukaan dengan
Geolistrik merupakan salah membuat pengukuran di
satu metode geofisika yang permukaan tanah. metode geolistrik
bertujuan mengetahui sifat-sifat juga dapat dipakai untuk
kelistrikan lapisan batuan dibawah menentukan sifat-sifat kelistrikan
permukaan tanah dengan cara lain seperti potensial diri dan medan
menginjeksikan arus listrik ke induksi batuan.
dalam tanah. Tujuan utama dari Pada praktikum kali ini
metode adalah mencari resistivitas dilakukan pengolahan data
atau tahanan jenis dari batuan. geolistrik sounding menggunakan
Resistivitas adalah parameter konfigurasi schlumberger, dimana
yang menunjukkan tingkat elektroda arus berjarak lebih besar
hambatannya terhadap arus listrik. daripada elektroda potensial.
Batuan yang memiliki resistivitas elektroda potensial tetap di tempat
makin besar, menunjukkan bahwa sedangkan elektroda arus berubah
batuan tersebut sulit untuk dialiri jarak. Datum yang didapatkan dari
oleh arus listrik. Tujuan dari pengukuran konfigurasi
akuisisi geolistrik adalah untuk schlumberger yaitu secara vertikal.
1.2 Tujuan porositas, derajat patahan,
Adapun tujuan pada persentase dari patahan diisi
praktikum adalah: dengan air tanah dan derajat dari
1. Mengetahui apa itu metode saturasi air di batuan (Singh, 2004).
geolistrik sounding konfigurasi
schlumberger.
2. Mampu melakukan akuisisi
menggunakan konfigurasi
Schlumberger
3. Mampu melakukan pengolahan Gambar 1. Konfigurasi Schlumberger
menggunakan software IP2WIN. Konfigurasi schlumberger
2. TEORI DASAR menggunakan empat buah
Tujuan dari akuisisi geolistrik elektroda dengan dua buah
adalah untuk menentukan elektroda potensial dan dua buah
distribusi resistivitas di bawah elektroda arus yang disusun dalam
permukaan dengan membuat satu garis lurus dengan susunan
pengukuran di permukaan tanah. jarak elektroda potensial lebih kecil
Pengukuran resistivitas secara daripada jarak elektroda arus.
normal dibuat dengan cara Susunan elektroda konfigurasi
menginjeksikan arus ke dalam schlumberger terlihat pada Gambar
tanah melalui dua elektroda arus, 1. memperlihatkan bahwa elektroda
dan mengukur beda tegangan yang M dan N digunakan sebagai
dihasilkan pada dua elektroda elektroda potensial dan elektroda A
potensial. Dari Pengukuran ini nilai dan B digunakan sebagai elektroda
resistivitas yang sebenarnya dari arus (Natawidjaja, 2017).
bawah permukaan dapat Konfigurasi schlumberger
diperkirakan (Reynolds, 1997). biasanya digunakan untuk
Resistivitas merupakan suatu sounding, yaitu pengambilan data
besaran yang menunjukkan tingkat yang difokuskan secara vertikal.
hambatan terhadap arus listrik Kelebihan konfigurasi ini adalah
terhadap suatu bahan. Sifat khas dapat mendeteksi adanya non-
dari suatu material adalah memiliki homogenitas lapisan batuan pada
resistivitas yaitu besaran yang permukaan dengan cara
menunjukkan tingkat hambatan membandingkan nilai resistivitas
material terhadap arus listrik. semu ketika shifting. Sedangkan
Resistivitas tanah berkaitan dengan kelemahannya adalah pembacaan
berbagai parameter geologi seperti pada elektrode MN kecil ketika AB
mineral dan konten cairan,
berada jauh, hampir melewati batas
eksentrisitasnya (Wahyono, 2011).
Pada konfigurasi schlumberger
secara prinsip adalah mengubah
jarak elektroda arusnya. Namun
semakin jauh elektroda arus dari
elektroda potensialnya maka
potensial yang akan diterima oleh
elektroda arus akan mengecil.
Dengan hal ini maka dapat
dilakukan penjagaan sensitifitas
pengukuran. Modifikasi dilakukan
dengan memperluas elektroda
potensialnya. Dampak perubahan
tersebut hanya berpengaruh
terhadap kurva yang akan overlap.
Namun ini tidak akan berpengaruh
terhadap kehomogenan resistivitas
materialnya (Sakka, 2002).
3. METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat 4. PEMBAHASAN
Praktikum ini dilakukan pada Pada praktikum kali ini
hari jumat, 22 september 2023 di praktikan diberikan data geolistrik
Fakultas Sains dan Teknologi sounding konfigurasi schlumberger
Universitas Jambi. dimana data tersebut terdiri atas 4
3.2 Alat dan Bahan data yaitu AB/2, MN/2, I dan V.
Adapun alat dan bahan yang
digunakan pada praktikum kali ini
adalah:
1. Laptop
2. Microsoft Excel
3. Software Res2dinv
4. ATK
5. Milimeter Block
Gambar 1. Kurva
3.3 Langkah Kerja
Setelah itu, mengolah data di
Adapun Langkah kerja dari
Microsoft excel yaitu mencari nilai K
praktikum kali ini yaitu:
dan R untuk mendapat nilai dari
rho-a. Setelah itu membuka
software IP2WIN, pilih file dan klik bawah permukaan, hal ini
new VES point setelah itu input data ditunjukkan adanya perbedaan nilai
AB/2, MN dan Rho a kedalam pada kolom pertama pada tabel.
IP2WIN. Jika sudah klik OK dan Dari tabel tersebut diketahui bahwa
save data dengan format *.dat. njlai resistivitass ρ1 > ρ2 < ρ3 > ρ4.
Maka muncul grafik dan table eror.
Nilai error menunjukkan tingkat
ketidakcocokan antara kurva merah
(hasil kalkulasi) dengan kurva hitam
(hasil pengukuran). Nilai error
menjadi salah satu indikator
Gambar 3. Penampang
apakah hasil inversi
Pada lapisan pertama memiliki
merepresentasikan keadaan bumi
ketebalan 2,12 m dengan nilai
sesungguhnya atau tidak. Semakin
resistivitas sebesar 226 ohm diduga
besar nilai error-nya maka semakin
merupakan Top Soil. Lapisan kedua
jauh hasil pengukuran dengan
memiliki nilai resistivitas 144 Ohm
keadaan sebenarnya lapisan bumi.
dengan ketebalannya 7,73 m diduga
Lakukan pencocokan kurva dengan
sebagai lapisan Aluvium.
penambahan jumlah lapisan dan
Selanjutnya lapisan ketiga sebagai
nilai resistivitas setiap lapisannya.
lapisan dengan nilai resitivitas 209
Perkiraan jumlah lapisan tersebut
Ohm dengan ketebalan 22.8 m
tentunya berdasarkan keadaan
diduga merupakan Batulempung.
geologi di lokasi pengukuran.
Lapisan terakhir diduga lapisan
pasir karena memiliki resistivitas
sebesar 151 Ohm dengan
kedalaman 36.4 m.
5. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari
praktikum kali ini adalah:
1. Metode geolistrik sounding

Gambar 2. Tabel error. merupakan metode untuk


Hasil pengolahan didapat nilai mengetahui gambaran kondisi

error nya adalah 3,81 %. Hasil bawah permukaan berdasarkan


pengolahan data geolistrik single perbedaan nilai resistivitas

channel 1D dengan menggunakan batuan secara vertical.

program IPI2Win dari hasil tersebut 2. Akuisisi yang di lakukan pada

terlihat perbedaan resistivitas konfigurasi schlumberger yaitu


jarak antara C1-P1 adalah na,
P1-P2 adalah a dan P2-C1
adalah na.
3. Pengolahan di IP2WIN
mendapatkan grafik untuk
mengatur eror dan jumlah
lapisan serta mendapatkan
gambaran bawah permukaan.
6. DAFTAR PUSTAKA
Natawidjaja, D.H., 2017. “Updating
Active Fault Maps and Sliprates
Along the Sumatran Fault Zone
Indonesia Conf”. Series: Earth
and Environmental, Science,
Indonesia. Vol. 1(2) Hal: 2-10.
Reynolds, J.M. 1997. An Introduction
to Applied and Enviromental
Geophysics. New York : John
Wiley & Sons.
Sakka, 2002. Metoda Geolistrik
Tahanan Jenis. Fakultas
Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. UNHAS:
Makassar.
Singh, K.B., Lokhande, R.D 2004.
“Multielectrode Resistivity
Imaging Technique for The
Study of Coal Seam”. Journal
of Scientific and Industrial
Research. Vol. 1(6) : 927-930.
Wahyono, S.C. 2011. “Pendugaan
Lapisan Akuifer dengan Metode
Geolistrik Konfigurasi
Schlumberger di Rampa
Manunggul, Kota baru”. Jurnal
Fisika FLUX. Vol 8(1): 66-74.
LAMPIRAN

Gambar 1. Kurva

Gambar 2. Tabel

Gambar 3. Hasil penampang perlapisan yang didapatkan


MN
sta-1
MN/2 AB/2
No K (m)
(m) (m) ra
I (mA) V (mV) R (ohm)
(W.m)
1 0,5 3,0 27,5 170,6 1241,1 7,27 199,98 1
2 0,5 4,0 49,5 140,0 525,0 3,75 185,55 1
3 0,5 5,0 77,8 133,0 310,0 2,33 181,23 1
4 0,5 6,0 112,3 129,0 199,0 1,54 173,26 1
5 0,5 8,0 200,3 128,0 103,0 0,80 161,16 1
6 0,5 10,0 313,4 128,0 64,0 0,50 156,69 1
7 0,5 15,0 706,1 128,0 30,2 0,24 166,59 1
8 2,0 15,0 173,6 108,0 99,0 0,92 159,11 4
9 2,0 20,0 311,0 107,0 53,0 0,50 154,06 4
10 2,0 30,0 703,7 106,0 26,6 0,25 176,59 4
11 2,0 40,0 1253,5 99,0 14,0 0,14 177,26 4
12 2,0 50,0 1960,4 89,0 7,0 0,08 154,19 4
13 2,0 60,0 2824,3 14,0 0,7 0,05 142,18 4
14 10,0 60,0 549,8 116,0 30,0 0,26 142,18 20
15 10,0 80,0 989,6 51,0 7,6 0,15 147,47 20
16 10,0 100,0 1555,1 35,0 2,9 0,08 128,85 20
Gambar 4. Tabel data sheet

Gambar 5. Tabel telford.

Anda mungkin juga menyukai