Anda di halaman 1dari 5

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa ,sebagai
pencipta atas segala kehidupan yang kita lihat, kita dengar, dan kita rasa yang
senantiasa memberikan rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Dalam kesempatan ini, kami juga ingin mengucapkan terimakasih dengan
hati yang tulus kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelsaikan
makalah ini, semoga Allah senantiasa membalas dengan kebaikan yang berlipat
ganda.
Kami menyadari bahwa penyusunan makala ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itukami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak guna perbaikan dimasa yang akan datang. Harapan kami semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pekerja memiliki peran strategis dalam pembangunan dan sebagai agent of
change membudayakan hidup sehat dalam keluarga, sekaligus memiliki risiko
terpapar bahaya di tempat kerja yang dapat mempengaruhi status kesehatan dan
produktivitas kerja.
Tempat kerja adalah tempat di mana orang berkumpul. Rata-rata orang
bekerja di kantor selama kurang lebih 8 jam per hari. Terdapat banya pekerjaan di
tempat kerja, di mana setiap pekerjaan pasti memiliki risiko dan bahaya, yang
semuanya itu dapat menimbulkan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan
Akibat Kerja (KAK). Untuk itu diperlukan adanya pengendalian agar tingkat
resiko bisa diminimalisisr. Untuk mencapai hal itu jenis bahaya dan resiko harus
terlebih dulu diketahui dan dipahami.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan ini yaitu :
1. Apa itu kecelakaan kerja?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi kecelakaan kerja?
3. Bagaimana cara meminimalisir kecelakaan yang terjadi?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai yaitu :
1. Untuk memahami definisi kecelakaan kerja
2. Untuk mengetahui faktor-faktor kecelakaan kerja
3. Untuk dapat meminimalisir angka kecelakaan kerja yang terjadi
BAB II
PEMBAHASAN

Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang jelas tidak dikehendaki dan
seringkali tidak terduga semula yang dapat menimbulkan kerugian baik waktu,
harta benda atau properti, maupun korban jiwa yang terjadi di dalam proses kerja
industri atau yang berkaitan dengannya. Penyebab dasar terjadinya kecelakaan
kerja adalah faktor manusia atau tindakan tidak aman (unsafe action), Faktor
lingkungan atau kondisi tidak aman (unsafe condition) dan interaksi manusia dan
sarana pendukung kerja merupakan sumber penyebab kecelakaan.
Pengendalian risiko kecelakaan kerja menjadi tahapan penting dan harus
menjadi perhatian oleh setiap perusahaan, apabila mengabaikan pengendalian
risiko tersebut berarti tidak memperdulikan keselamatan pekerja dan akan
membawa dampak yang negatif bagi produktivitas kerja. Setiap kecelakaan kerja
dapat menimbulkan berbagai macam kerugian. Di samping dapat mengakibatkan
korban jiwa, biaya-biaya lainnya adalah biaya pengobatan, kompensasi yang harus
diberikan kepada pekerja, premi asuransi dan perbaikan fasilitas kerja. Terdapat
biaya-biaya tidak langsung yang merupakan akibat dari suatu kecelakaan kerja
yaitu mencakup kerugian waktu kerja (pemberhentian sementara), terganggunya
kelancaran pekerjaan (penurunan produktivitas), pengaruh psikologis yang negatif
pada pekerja, memburuknya reputasi perusahaan, denda dari pemerintah, serta
kemungkinan berkurangnya kesempatan usaha (kehilangan pelanggan pengguna
barang atau jasa). Pengendalian kecelakaan kerja di tempat kerja atau ketika
sedang bekerja merupakan faktor kunci untuk menekan tingginya angka
kecelakaan kerja. Faktor yang menjadi penyebab kecelakaan kerja dibagi menjadi
3, yaitu faktor lingkungan, faktor manusia hingga faktor peralatan. Untuk
penjelasannya yaitu sebagai berikut :
1. Faktor Manusia
Penyebab pertama dari terjadinya kecelakaan kerja adalah faktor
lingkungan. Penyebab yang satu ini memiliki kaitan dengan standarisasi
keamanan atau safety yang diterapkan pada lingkungan kerja. Bisa jadi,
ada ketidaksesuaian yang terjadi sehingga memicu kecelakaan. Faktor
lingkungan dibagi lagi menjadi beberapa hal yang berpengaruh besar
pada keselamatan kerja.
a) Faktor Area Kerja
Area kerja tak sedikit yang beresiko dan berbahaya, tergantung dari
jenis pekerjaan seperti apa yang sedang dilakukan. Apalagi ketika
harus bekerja di ruang terbuka yang terasing atau lahan belum
terjamah, tentu lebih beresiko dibanding melakukan pekerjaan di
lokasi tertutup atau yang telah familiar. Bahkan resiko juga akan
menghampiri para pekerja yang harus bekerja di lokasi dengan
ketinggian tertentu.
b) Faktor Model Lokasi Kerja
Model tempat kerja sebaiknya memang telah didesain modelnya
sejak awal, jauh hari sebelum para pekerja mulai datang menggarap
di area kerja. Namun, pada banyak kasus masih banyak perusahaan
yang abai terhadap hal satu ini. Beberapa bahkan masih belum ready
ketika bekerja sudah tiba di area. Ada juga yang didesain sekadarnya
dan beresiko serta tak man bagi pekerja.
c) Faktor Medan yang Licin
Lantai atau medan permukaan lokasi kerja yang licin juga bisa
menjadi penyebab kecelakaan kerja. Sebaiknya, lantai kerja memiliki
permukaan keras dan disusun dari material yang waterproof, kuat
diterpa beban, bahan kimia, tumpahan minyak dan sebagainya.
d) Faktor Kondisi Penerangan
Apabila lokasi kerja didukung dengan penerangan yang cukup dan
sesuai kebutuhan, tentu akan memudahkan mobilitas dan kinerja
para pekerja. Penerangan yang emmadai dapat memudahkan pekerja
untuk lebih awas penglihatannya ketika mengerjakan objek kerja.
e) Faktor Suhu
Berdasarkan sebuah penelitian, manusia dapat mencapai
produktivitas tertinggi ketika bekerja di bawah tekanan suhu udara
24 – 27 derajat celcius. Sebab, jika suhu udara menjadi terlalu dingin
akan mengurangi efisiensi kerja bahkan bisa memicu terjadinya kaku
pada otot. Sementara itu, jika suhu terlalu panas juga bisa
mengurangi kelincahan kerja, bahkan hingga menurunkan kapasitas
koordinasi saraf perasa dan motorik.
f) Faktor Kebisingan
Lingkungan kerja yang terlalu bising juga bisa menurunkan
produktivitas kerja. Apabila pekerja tidak fokus, bisa saja jadi
kesalahan yang fatal. Sehingga tak menutup kemungkinan adanya
kecelakaan kerja. Tak hanya itu, bisa juga menjadi gangguan untuk
kelancaran komunikasi antar pekerja.

Anda mungkin juga menyukai