Anda di halaman 1dari 8

Tugas Kuliah Industri

Occupational Health (O.H)

Oleh
I Kadek Dede Sugiantara
NIM 2215823137
Absen 23

PROGRAM STUDI D3 PERHOTELAN


JURUSAN PARIWISATA
POLITEKNIK NEGERI BALI
TAHUN AJARAN 2022/2023
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semua perusahaan tentunya ingin terus berkembang dan bertubuh seiring
berjalannya waktu, semua orang didalamnya juga tentunya mengharapkan
perkembangan kegiatan pada perusahaan dan juga pertumbuhan perusahaan
tempat mereka bekerja. Produktivitas kerja merupakan bagian yang paling
menentukan dalam kelangsungan kegiatan perusahaan, perkembangan
perusahaan juga sangat bergantung dengan produktivitas kerja karyawan.
Sumber daya manusia atau SDM merupakan aset yang harus dijaga dan
dipelihara oleh setiap perusahaan mereka adalah kunci dari produktivitas
kerja perusahaan.
Seperti yang telah diungkapkan diatas bahwa karyawan harus dijaga dan
dipelihara oleh perusahaan, salah satu cara untuk melakukannya adalah
dengan meningkatkan kualitas kehidupan kerja karyawan yaitu dengan
menerapkan K3. Salah satu penyebab utama terjadinya kecelakaan kerja
adalah masih rendahnya kesadaran akan pentingnya penerapan K3
dikalangan industri dan masyarakat baik kesadaran karyawan maupun
perusahaan. K3 bertujuan untuk mengelola risiko kecelakaan yang dapat
menimbulkan kerugian baik bagi karyawan maupun perusahaan. Sehingga
kecelakaan dan penyakit kerja dapat dicegah dan tidak berdampak pada
produktivitas kerja serta aktivitas perusahaan dan juga kesehatan
karyawannya.

1.2 Tujuan
1. Agar mahasiswa lebih memahami materi kuliah Occupational Health
and Safety.
2. Mampu menerapkan atau mempraktekkan dalam lingkungan kerja
dan lingkungan sosial.
3. Memiliki kepercayaan tinggi ketika bekerja, tidak ada rasa was- was
dan cemas.
4. Memahami sebab – akibat kecelakaan dan sakit akibat kerja
5. Memahami APD yang diperlukan untuk melindungi diri
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian K3
K3, Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu bidang ilmu atau ilmu
pengetahuan dan penerapannya terkait dengan kesehatan, keselamatan dan
kesejahtraan manusia yang bekerja di sebuah insitusi maupun lokasi proyek.
Menurut International Labour Organization (ILO) yaitu organisasi
perburuhan internasional PBB yang berpusat di Jenewa, Swiss
mendefinisikan K3 sebagai sebuah kondisi dan faktor yang dapat
berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja, bagi tenaga kerja dan
orang lain di tempar kerja.

2.2 Tujuan dari K3


Tujuan K3 menurut materi yang dipaparkan oleh Bapak Sami Ade Merta :
1. Untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja.
2. Untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari
pencemaran lingkungan sehingga dapat mengurangi atau bebas dari
kecelakaan dan PAK (Penyakt Akibat Kerja).
3. Meningkatkan sistem produktivitas kerja.
4. Menumbuhkan rasa nyaman untuk pekerja, perusahaan dan
pelanggan.
5. Meningkatkan citra atau nama baik dari sebuah perusahaan.
Menurut Gary J. Dessler (1993) tujuan K3 adalah untuk sedapat mungkin
memberikan jaminan kondisi kerja yang aman dan sehat kepada setiap
pekerja dan untuk melindungi sumber daya manusia.

2.3 Penyebab Kecelakaan Dan Sakit Akibat Kerja


 Human error
Kurang sadar dengan sanitasi dan hygine, kurang memahami SOP
kerja, tidak melakukan pelatihan K3 dan keteledoran dari pekerja,
beban kerja atau overload.
 System error
Alat atau produk yang tidsk sesuai standard, kondisi fisik dari
produk, terjadinya arus singkat dan lain- lain.

 Area
Ruang lingkup tempat kerja yang kurang nyaman, kelemnanan
area,kebisingan area dan kurangnya pemasangan ventilasi
Penyebab kecelakaan dan sakit akibat kerja diatas yang paling sering itu
karena human error yaitu dari faktor diri manusia sendiri karena kurangnya
konsentrasi dan tidak fokus.

2.4 Akibat Kecelakaan dan Sakit Akibat Kerja


A. Terjatuh atau terpeleset
Jenis- jenis kecelakaan kerja yang paling umum terjadi adalah
terjatuh atau terpeleset. Entah itu di perkantoran pabrik, selalu ada
area tidak rata atau licin yang menyebabkan pegawai beresiko
terjatuh. Selain itu, risiko terjatuh juga cukup besar di area kerja
yang mengharuskan bekerja dari ketinggian seperti terjatuh dari
tangga. Untuk itu jika Anda bekerja di daerah yang licin dan rawan
terpeleset, gunakanlah alas kaki yang permukaanya cukup kesat.
B. Cedera otot
Kecelakaan kerja yang juga umum dialami saat bekerja adalah
cedera otot. Biasanya, ini kerap terjadi di lingkungan kerja yang
mengharuskan membawa beban cukup berat. Cedera otot paling
sering terjadi di area punggung dan juga leher. Untuk menghindari
hal ini, ada baiknya kita mencari tahu bagaimana teknik mengangkat
barang berat. Kita bisa bertanya pada rekan sekerja dan juga kepada
tim K3 di tempat kita bekerja.
C. Tertimpa objek
Bukan hanya di lingkungan kerja dengan konsep pabrik saja,
kecelakaan kerja berupa tertimpa objek bisa terjadi di manapun
bahkan, objek yang jatuh dari bagian atas lemari bisa menyebabkan
cedera apabila terjadi tanpa ada antisipasi sebelumnnya. Untuk itu,
penting menyediakan tempat penyimpanan yang memadai serta cara
penyusunan yang tidak membahayakan Saat melewati lorong atau
tempat penyimpanan barang, pastikan tumpukan barang yang
berpotensi menimpa Anda sudah berada dalam posisi yang benar dan
aman. hal ini akan mengurangi risiko Anda tertimpa.
D. Cedera karena gerakan repetitif
Bagi Anda yang banyak menghabiskan waktu di depan komputer,
waspadai juga resiko cedera karena gerakan repetitif. Istilahnya
adalah repetitive strain injuries. Ini adalah cedera persendian karena
kesalahan gerak atau ketegangan otot yang terjadi terus menerus atau
dalam jangka panjang.
E. Luka gores atau potong
Perlengkapan yang umun ada di area kerja seperti pemotong kertas
bisa menyebabkan luka gores yang tidak di sangka. Bahkan ada
istilahluka gores karena terkena bagian pinggir kertas atau paper cut.
Jika kecelakaan kerja semacam ini kerap terjadi, sebaiknya
sosialisasikan cara aman dalam pengoperasian alat seperti pemotong
kertas, pisau dapur, gerinda dan lainnya.
F. Menghirup gas beracun
Bagi Anda yang bekerja di lingkungan dengan zat kimia berbahaya
beracun juga rentan mengalami kecelakaan kerja. Mulai dari
mengalami reaksi alergi dikulit area mata hingga keluhan medis
seperti fibrosis paru akibat terlalu sering menghirup gas beracun.
Agar meminimalisir risiko kecelakaan kerja, pastikan Anda
menggunakan semua APD yang di sesuai.
G. Terpapar suara bising
Kesehatan telinga menjadi taruhan bagi pekerja yang setiap harinya
terpapar suara bising. Istilah bagi kondisi ini adalah industrial
deafness jika tidak dilakukan penangan yang tepat. Selain harus
mengenakan alat pelindung telinga, pekerja juga harus mencari jeda
untuk beradadi tempat lebih sepi di tiap interval waktu tertentu.

2.5 Kasus – kasus K3 di Hotel


1. Front Office
 Tertimpa koper
 Terjepit pintu mobil
 Keram otot
 Kesetrum dengan kabel komputer
2. Housekeeping
 Terpeleset
 Salah penggunaan bahan chemical
 Pingsan menghirup bahan kimia
3. Food and Beverage
 Terkena pecahan gelas dan piring
 Terpeleset saat serve tamu
 Terpotong pisau
 Terkena percikan minyak
 Kebakaran di area kitchen
4. Engineering
 Kebakaran
 Kesetrum
 Terpotong grinda atau alat berat
 Tertimpa mesin seperti saat membenarkan AC

2.6 Prinsip – prinsip Dasar K3 Pada Perusahaan


8 prinsip dasar K3 dalam perusahaan yaitu :
1. Adanya SOP pelatihan masing – masing departemen.
2. Pelindung diri di tempat kerja.
3. Adanya buku petunjuk penggunaan alat dan isyarat bahaya.
4. Adanya peraturan pembagian tugas dan tanggung jawab.
5. Adanya tempat kerja yang aman.
6. Adanya penunjang kesehatan jasmani dan rohani ditempat kerja
(BPJS).
7. Adanya sarana dan prasarana yang lengkap di tempat kerja.
8. Adanya kesadaran dalam menjaga keselamatan dan kesehatan

2.7 5 Kerugian Akibat Kurang Memahami K3


1. Terhadap orang
 Meninggal atau cacat tetap
 Luka atau sakit berat
 Luka atau sakit sedang
 Luka atau sakit ringan
2. Kerusakan terhadap harta benda
 Rusak total
 Tidak berfungsi
 Rusak sedang tetapi masih berfungsi
 Rusak ringan
3. Terhadap Lingkungan
 Rusak total jangka panjang
Rusak tetapi masih bisa diperbaiki
Rusak tetapi masih bisa berfungsi
4. Terhadap masyarakat
 Timbulnya penyakit
 Fasilitas umum tidak berfungsi
 Energi umum tidak berfungsi
 Tidak bisa berusaha
5. Kerugian proses kerja
 Berhenti proses kerja total
 Berhenti proses kerja sebagian
 Keterlambatan proses
 Denda

2.8 Contoh APD untuk mengantisipasi Kecelakaan Kerja


1. Head protection, dapat menggunakan helmet untuk melindungi
kepala ketika jatuh atau tertimpa benda.
2. Hearing protection, dapat menggunakan ear plug untuk melindungi
telinga dari kebisingan.
3. Chaps pants, untuk melindungi kaki dari benda tajam seperti gergaji
4. Foot protection, dapat menggunakan safety shoes untuk menghindari
kaki dari benda jatuh permukaan licin,tidak rata.
5. Eye protection, dapat menggunakan googles untuk melindungi area
mata dari percikan debu,logam cair,kabut,uap, asap bahan
kimia,cairan asam atau radiasi optik dan lampu las
6. Hand protection, dapat menggunakan hand gloves untuk melindungi
tangan dari benda tajam,panas,bahan kimia.
7. High visibility hat, vest, pants bertujuan untuk mengurangi dampak
dari terjadinya kecelakaan akibat kontak dengan benda berbahaya.
Seorang pekerja lapangan akan dengan mudah terlihat oleh
pengemudi kendaraan atau operator yang berada di sekitarnya.
BAB III
KESIMPULAN

Pada intinya Keselamatan Kesehatan Kerja atau K3 itu sangat penting


diterapkan dan dipahami oleh semua orang di tempat kerja baik itu
manager,karyawan dan lainnya. Jika kita memahami K3 kita akan terhindar
oleh kecelakaan dan penyakit sehingga tidak akan mengganggu
produktivitas kita pada saat bekerja karena produktivitas kerja adalah
penunjang perkembangan dan pertubuhan suatu industri dan salah satunya
adalah penerapan K3 dapat membantu meningkatkan produktivitas kerja.

Anda mungkin juga menyukai