Anda di halaman 1dari 31

PBL Kedokteran Okupasi

Ikhsan Wahyu Nugroho (H2A016032)


Ifa Marlina (H2A016037)
Ihsan Priolaksono (H2A016072)
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

PBL Okupasi adalah suatu bentuk kunjungan ke perusahaan


atau komunitas pekerja di lingkungan formal atau yang
ditunjuk untuk mendapatkan gambaran mengenai hygiene
perusahaan pada proses produksi dari permulaan sampai
akhir produksi dengan cara observasi, wawancara dan
pengukuran.
factor risiko terjadinya penyakit akibat kerja:
1.golongan fisika
2.kimia
3.ergonomi
4.biologi
5.Psikososial

Penyakit yang berhubungan dengan kecacatan dan kematian akibat


kerja, sehingga diperlukan antisipasi oleh pihak perusahaan baik saat
proses kerja maupun lingkungan kerja itu sendiri
TUJUAN
Tujuan umum
Agar mahasiswa secara langsung dapat melihat lingkungan
kerja dan proses kerja suatu komunitas pekerja yang dapat
merupakan faktor risiko gangguan kesehatan dan kecelakaan
kerja, sehingga memahami pengaruh lingkungan terhadap
kesehatan.
Tujuan khusus
a. Mampu mengidentifikasi bahaya potensial/faktor risiko
terhadap kesehtan dan keselamatan kerja di Bengkel Las
Listrik
b. Mampu mengidentifikasi gangguan kesehatan yang
mungkin timbul karena adanya bahaya potensial di
Bengkel Las Listrik
c. Mampu menjelaskan upaya perlindungan dan pencegahan
yang telah dilakukan oleh Bengkel Las Listrik
MANFAAT

Manfaat bagi bengkel las pagar


Memberikan masukan kepada setiap bagian produksi dengan
melihat hazard yang sudah ditemukan dari aktivitas yang dilakukan
pekerja untuk menghindari bahaya yang dapat terjadi.Tercapainya
derajat kesehatan bagipara pekerja yang setinggi-tingginya.

Manfaat bagi mahasiswa


Memperoleh wawasan mengenai komunitas pekerja dan
aktivitasnya untuk mengaplikasikan teori yang sudah diperoleh di
perkuliahanterutamadalampelaksanaanKesehatandanKeselamatanK
erja(K3)
Metode Pengumpulan data
Dalam kegiatan ini digunakan metode observasional dan
wawancara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum
1.bengkel las pagar yang terletak di jalan
Kedungmundu
2.sudah berdiri selama 15 tahun
3.total pekerja 3 orang
4.bekerja setiap hari dari senin-minggu mulai jam 08.00
17.00 dengan waktu isitrahat di jam 12.00-13.00.
5.pekerja hanya akan libur pada hari-hari tertentu seperti
hari raya.

Terbagi menjadi 3 bagian:


1.bagian pengelasan
2.bagian pengamplasan atau menghaluskan
3.bagian pengecatan.
Pengelasan (Welding)

1. Karakteristik las
a. Las listrik
b. Las karbit
2. Potensi bahaya saat melakukan pengelasan
c. Cahaya
d. Asap
e. Percikan api
f. Jatuh
g. listrik
manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
1. sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3)
Menurut PP No. 50 Tahun 2012, Sistem
Manajemen K3 adalah bagian dari sistem manajemen
perusahaan secara keseluruhan dalam rangka
pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan
kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien, dan produktif.
2. Organisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Dalam menjalankan aspek K3 dalam perusahaan, manajemen
tidak dapat melakukannya sendiri sehingga perlu didukung oleh
sumber daya dan organisasi yang efektif.

3. Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan
pelatihan yang diselenggarakan dan diarahkan untuk
membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kemampuan,
produktivitas, dan kesejahteraan tenaga kerja
4. Jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Jaminan ini biasanya membahas berbagai hal yang menjamin
Keselamatan dan Kesehatan Kerja karyawan, adapun yang di
tanggung perusahaan terkait dengan jaminan ini biasanya sistem
jaminan keselamatan dan keselamatan yang berhubungan
dengan keamanan fisik karyawan.
Jenis bahaya dan APD yang diperlukan
No Tubuh Yang Dilindungi Bahaya APD

1 Mata Percikan bahan kimia, debu, proyektil, gas, uap, safety spectacles, goggles, faceshields,
radiasi visors.

2 Kepala Kejatuhan benda, benturan, rambut tertarik mesin Helmet

3 Sistem pernapasan Debu, gas, uap, fume, kekurangan oksigen Respirator, alat bantu pernapasan

4 Melindungi badan Panas berlebihan, tumpahan atau percikan bahan Cover all, pakaian anti panas/api
kimia

5 Tangan Panas, terpotong, bahan kimia, sengatan listrik Sarung tangan

6 Kaki Tumpahan bahan kimia, tertimpa benda, sengatan Sepatu safety


listrik
BAB III
HASIL PENGAMATAN
Nama Tempat : Bengkel las pagar
Alamat : Jalan kedungmundu raya
Identitas Responden
1. Nama : joko
2. Usia : 52 tahun
3. Alamat : Jalan pedurungan
4. Bekerja sebagai : Tukang
5. Masa Kerja : 10 tahun
6. Lama Kerja : 07.00-16.00 WIB,
istirahat 1 jam
7. APD : Kacamata, Masker
Proses Produksi

 Bagian pengelasan
 Bagian pengamplasan/menghaluskan
 Bagian pengecatan
Risk Assasment
Faktor fisika
 Bising
Mendengarkan suara bising yang berasal dari alat Ear Plug sehingga
dapat menyebabkan gangguan pendengaran seperti pendengaran
berkurang.
Resiko = kemungkinan x konsekuensi
Resiko = 1 x 1 = 1
Kategori = Risiko Rendah
 Percikan api
Terkena sisa percikan api pada saat proses pengelasan yang dapat
mengakibatkan kulit menjadi kemerahan.
Resiko = kemungkinan x konsekuensi
Resiko = 3 x 2 = 6
Kategori = Risiko Sedang
 Cahaya las
Radiasi pada area mata yang dapat menyebabkan mata berair,
pandangan kabur atau gangguan penglihatan dan kepala pusing.
Resiko = kemungkinan x konsekuensi
Resiko = 4 x 2 = 8
Kategori = Risiko Sedang
Faktor kimia
Asap
Menghirup asap pada saat proses pengelasan berlangsung. Asap
tersebut dapat mengakibatkan sesak nafas, batuk atau gangguan
faal pada paru.
Resiko = kemungkinan x konsekuensi
Resiko = 1 x 1 = 1
Kategori = Risiko Rendah
 Faktor ergonomi
Posisi kerja
Posisi saat bekerja yang membungkuk dan jongkok yang dapat
menyebabkan nyeri pada punggung bawah.
Resiko = kemungkinan x konsekuensi
Resiko = 2 x 1 = 2
Kategori = Risiko Rendah
Risk Assesment
No Potensi Bahaya Risk Assesent
 
    Likelihood Severity Hasil Keterangan
1. Bising 1 1 1 Resiko rendah
2. Percikan api 3 2 6 Resiko Sedang
3. Cahaya las 4 2 8 Resiko sedang
4. Asap 1 1 1 Resiko Rendah
5. Ergonomi 2 1 2 Resiko rendah
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Bising
hasil perhitungan risk assasment didapatkan adanya resiko
rendah. Untuk risk control berupa penggunaan APD (air plug)
2. percikan api
hasil perhitungan risk assasment didapatkan adanya resiko
sedang. Untuk risk control berupa penggunaan APD (sepatu
boot, sarung tangan, pakaian lengan panjang)
3. cahaya las
hasil perhitungan risk assasment didapatkan adanya resiko
sedang. Untuk risk control berupa penggunaan APD (kacamata
hitam)
4. Asap
hasil perhitungan risk assasment didapatkan adanya resiko
rendah. Untuk risk control berupa penggunaan APD (masker)

5. Ergonomis
hasil perhitungan risk assasment didapatkan adanya resiko
ringan. Untuk risk control berupa control administratif seperti
pengaturan waktu kerja dan istirahat yang seimbang,
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan

1. mengetahui bahaya potensial yang ada di Bengkel Las, dan


mengerti dari dampak hazard tersebut.
2. mengetahui penyakit atau gangguan kesehatan yang timbul
akibat bahaya potensial di Bengkel Las.
3. mengetahui cara melindungi diri dan mencegah dari paparan
bahaya potensial di Bengkel Las
Saran

1. Setiap pekerja diharapkan dapat menggunakan APD saat


bekerja, agar terlindung dari bahaya potensial.
2. Setiap pekerja diharapkan mengenalkan bahaya potensial
secara rinci dan cara menanggulangi bahaya potensial
3. Setiap pekerja diharapkan dapat menjelaskan bagaimana cara
menaggulangi dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai