1. Karakteristik las
a. Las listrik
b. Las karbit
2. Potensi bahaya saat melakukan pengelasan
c. Cahaya
d. Asap
e. Percikan api
f. Jatuh
g. listrik
manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
1. sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3)
Menurut PP No. 50 Tahun 2012, Sistem
Manajemen K3 adalah bagian dari sistem manajemen
perusahaan secara keseluruhan dalam rangka
pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan
kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien, dan produktif.
2. Organisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Dalam menjalankan aspek K3 dalam perusahaan, manajemen
tidak dapat melakukannya sendiri sehingga perlu didukung oleh
sumber daya dan organisasi yang efektif.
1 Mata Percikan bahan kimia, debu, proyektil, gas, uap, safety spectacles, goggles, faceshields,
radiasi visors.
3 Sistem pernapasan Debu, gas, uap, fume, kekurangan oksigen Respirator, alat bantu pernapasan
4 Melindungi badan Panas berlebihan, tumpahan atau percikan bahan Cover all, pakaian anti panas/api
kimia
Bagian pengelasan
Bagian pengamplasan/menghaluskan
Bagian pengecatan
Risk Assasment
Faktor fisika
Bising
Mendengarkan suara bising yang berasal dari alat Ear Plug sehingga
dapat menyebabkan gangguan pendengaran seperti pendengaran
berkurang.
Resiko = kemungkinan x konsekuensi
Resiko = 1 x 1 = 1
Kategori = Risiko Rendah
Percikan api
Terkena sisa percikan api pada saat proses pengelasan yang dapat
mengakibatkan kulit menjadi kemerahan.
Resiko = kemungkinan x konsekuensi
Resiko = 3 x 2 = 6
Kategori = Risiko Sedang
Cahaya las
Radiasi pada area mata yang dapat menyebabkan mata berair,
pandangan kabur atau gangguan penglihatan dan kepala pusing.
Resiko = kemungkinan x konsekuensi
Resiko = 4 x 2 = 8
Kategori = Risiko Sedang
Faktor kimia
Asap
Menghirup asap pada saat proses pengelasan berlangsung. Asap
tersebut dapat mengakibatkan sesak nafas, batuk atau gangguan
faal pada paru.
Resiko = kemungkinan x konsekuensi
Resiko = 1 x 1 = 1
Kategori = Risiko Rendah
Faktor ergonomi
Posisi kerja
Posisi saat bekerja yang membungkuk dan jongkok yang dapat
menyebabkan nyeri pada punggung bawah.
Resiko = kemungkinan x konsekuensi
Resiko = 2 x 1 = 2
Kategori = Risiko Rendah
Risk Assesment
No Potensi Bahaya Risk Assesent
Likelihood Severity Hasil Keterangan
1. Bising 1 1 1 Resiko rendah
2. Percikan api 3 2 6 Resiko Sedang
3. Cahaya las 4 2 8 Resiko sedang
4. Asap 1 1 1 Resiko Rendah
5. Ergonomi 2 1 2 Resiko rendah
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Bising
hasil perhitungan risk assasment didapatkan adanya resiko
rendah. Untuk risk control berupa penggunaan APD (air plug)
2. percikan api
hasil perhitungan risk assasment didapatkan adanya resiko
sedang. Untuk risk control berupa penggunaan APD (sepatu
boot, sarung tangan, pakaian lengan panjang)
3. cahaya las
hasil perhitungan risk assasment didapatkan adanya resiko
sedang. Untuk risk control berupa penggunaan APD (kacamata
hitam)
4. Asap
hasil perhitungan risk assasment didapatkan adanya resiko
rendah. Untuk risk control berupa penggunaan APD (masker)
5. Ergonomis
hasil perhitungan risk assasment didapatkan adanya resiko
ringan. Untuk risk control berupa control administratif seperti
pengaturan waktu kerja dan istirahat yang seimbang,
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan