Anda di halaman 1dari 39

Kecelakaan Kerja

TIM DOSEN
 Kecelakaan  kejadian tidak terduga, tidak
direncanakan dan tidak diharapkan
sebelumnya / tidak ada unsur kesengajaan
terlebih dalam bentuk rencana.

 Kecelakaan akibat kerja : kecelakaan yang


berkaitan dengan pekerjaan pada suatu tempat
kerja  Penyebab  pekerjaannya atau pada
saat korban melakukan pekerjaan tersebut.
 Data dari ILO 
 2,78 juta pekerja meninggal setiap tahun karena kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja
 2,4 juta (86,3 persen) dari kematian ini dikarenakan penyakit akibat kerja,
sementara lebih dari 380.000 (13,7 persen) dikarenakan kecelakaan kerja.

Di Indonesia  Dari 114.000 kasus kecelakaan kerja di Tahun 2019,


meningkat mencapai 117.000 kasus kecelakaan kerja di Tahun 2020.
Jenis-jenis Kecelakaan kerja. . .
Menurut jenis kecelakaan
 Terjatuh
 Tertimpa benda
 Tertumbuk atau terkena benda-benda
 Terjepit oleh benda
 Pengaruh suhu tinggi
 Terkena arus listrik
 Kontak bahan-bahan berbahaya atau
radiasi
Menurut penyebab
 Mesin, misalnya: mesin pembangkit tenaga
listrik, mesin penggergajian kayu,
dan sebagainya.
 Alat angkut, misalnya: alat angkut darat, alat angkut air.
 Bahan-bahan, zat-zat, dan radiasi, misalya : bahan peledak,
gas, zat-zat kimia, dan sebagainya.
 Lingkungan kerja (di luar bangunan, di dalam bangunan dan
di bawah tanah).
 Penyebab lain yang belum masuk tersebut di atas.
Menurut luka atau kelainan
 Patah tulang
 Dislokasi (keseleo)
 Regang otot (urat)
 Memar dan luka dalam yang lain
 Amputasi
 Luka di permukaan
 Gegar dan remuk
 Luka bakar
 Keracunan-keracunan mendadak
 Pengaruh radiasi
 Lain-lain
Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja
1. Faktor Manusia
Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kelalaian manusia itu sendiri. Hal tersebut terjadi karena
faktor-faktor :
a. Latar belakang pendidikan
Pekerja yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi cenderung berpikir lebih panjang
dalam bertindak dan lebih berhati-hati dari segi keamanan diri.
b. Psikologis
Psikologis seseorang sangat berpengaruh pada konsentrasi dalam melakukan
pekerjaan. Seperti adanya masalah keluarga yang dibawa ke tempat kerja, adanya
pertengkaran dengan teman di lingkungan tempat kerja, atau suasana kerja yang tidak
kondusif dan tidak nyaman.
c. Ketidaktahuan
Perlu pengetahuan yang cukup mengenai penggunaan peralatan yang akan mereka
lakukan dalam bekerja.
d. Bekerja tanpa peralatan keselamatan
Peralatan keselamatan kerja dirancang untuk melindungi pekerja dari bahaya
kecelakaan kerja
2. Faktor Mekanik & Lingkungan
 Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak.
 Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik
 Pengaturan penerangan
 Penyusunan dan penyimpanan barang berbahaya kurang diperhitungkan keamanannya.
 Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak
 Pembuangan kotoran dan limbah tidak pada tempatnya.

3. Faktor Kelemahan Sistem Manajemen


Faktor ini berkaitan kurangnya kesadaran dan pengetahuan dari pimpinan dan pihak manajemen
perusahaan terhadap pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja, seperti :
 Manajemen tidak memperhatikan Kesehataan & Keselamatan Kerja (K3) di tempat kerja
 Manajemen perusahaan yang buruk dan tidak adanya pembagian tanggung jawab, dan tugas
yang jelas dalam bidang Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3)
 Penerapan peraturan yang tidak tegas
 Tidak adanya standar K3 yang jelas
 Tidak adanya prosedur pencatatan dan pelaporan kecelakaan kerja
Kerugian Akibat Kecelakaan Kerja

 Biaya langsung ialah biaya atas P3K, pengobatan, dan perawatan, biaya rumah
sakit, biaya angkutan, upah pekerja tak mampu bekerja, kompensasi cacat, dan
biaya atas kerusakan bahan-bahan, alat-alat dan mesin.
 Biaya tersembunyi meliputi segala sesuatu yang tidak terlihat pada waktu dan
beberapa waktu setelah Kecelakaan Kerja terjadi. Biaya ini meliputi berhentinya
kegiatan operasional perusahaan dikarenakan pekerja-pekerja lainnya menolong
pekerja yang kecelakaan kerja, dan lain-lain
Pencegahan Kecelakaan kerja

1. Lingkungan kerja
 Memenuhi syarat aman, meliputi hygiene umum, sanitasi, ventilasi udara, pencahayaan
dan penerangan di tempat kerja dan pengaturan suhu udara.
 Memenuhi syarat keselamatan, meliputi kondisi gedung dan tempat kerja yang dapat
menjamin keselamatan.
 Pengaturan penyimpanan barang serta pengaturan peralatan yang memenuhi syarat
keamanan.
2. Mesin dan peralatan kerja
 pengaturan operasi mesin
 Alat-alat yang mencukupi
 Memiliki pedoman pelaksanaan dan pengaturan mesin
 Perawatan mesin.
3. Perlengkapan kerja
 Alat perlindungan diri seperti kaca mata, sarung tangan, pakaian kerja, dll.
4. Faktor Manusia
 Adanya peraturan kerja yang jelas
 Mempertimbangkan batas kemampuan dan keterampilan pekerja
 Menghilangkan hal-hal yang dapat mengurangi konsentrasi kerja
 Menegakkan dispilin kerja
 Menghindari perbuatan yang mendatangkan kecelakaan kerja
 Menghilangkan adanya ketidakcocokan fisik dan mental

5. Faktor manajemen perusahaan


 Pemeriksaan kesehatan pekerja sebelum diterima bekerja agar dapat mengetahui faktor-faktor
kesehatan yang dapat mengganggu pekerjaan.
 Melakukan pelatihan dan penyuluhan kepada pekerja tentang kesehatan dan keselamatan kerja
 Membuat daftar resiko kecelakaan yang mungkin terjadi disetiap jenis pekerjaan
 Membuat rambu-rambu kecelakaan kerja
 Penyediaan perangkat pengaman kecelakaan kerja
 Bekerjasama dengan pelayanan kesehatan atau rumah sakit terdekat sebagai tindakan pertama
kecelakaan kerja agar dapat ditangani secara cepat.
Alat-alat Pelindung Diri

 Kepala : pengikat rambut, penutup rambut, topi dari


berbagai bahan
 Mata : kaca mata
 Muka : perisai muka
 Tangan dan jari-jari : sarung tangan
 Kaki : sepatu
 Alat pernafasan : respirator/ masker khusus
 Telinga : sumbat telinga, tutup telinga
 Tubuh : pakaian kerja dari berbagai bahan
Kriteria dalam memilih alat pelindung diri, yaitu :
 Alat pelindung diri memberikan perlindungan yang efektif
 Alat pelindung diri nyaman dipakai
 Tidak menimbulkan gangguan kesehatan kepada pemakainya seperti alergi
 Mudah dipakai dan dilepas
 Memiliki bentuk yang menarik
 Alat mudah disimpan
 Harus sesuai standar yang ditetapkan
Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran

Penyebab terjadinya kebakaran :

Bertemunya Bahan mudah terbakar

Pelarut organik

Oksigen
Sumber panas

Api, bara api, loncatan


bunga api listrik,
hubungan pendek, logam
panas
Jenis Api

Klas A Klas B Klas C Klas D


Kebakaran dari Kebakaran dari Kebakaran yang Kebakaran yang
bahan-bahan bahan-bahan melibatkan disebabkan logam
padat: pelarut organik peralatan elektronik alkali

Kayu Kertas Pelarut organik


Karet Benzena Logam Na, K
Hair dryer
Heksana
Eter
Prinsip utama dalam penggulangan kebakaran
“ Padamkan api sebelum besar”

Caranya :
1. Api kecil cukup dipadamkan dengan kain basah/fire blanket
2. Api besar harus dipadamkan dengan alat pemadam kebakaran
Bagaimana cara menggunakan alat pemadam kebakaran??
Kapan api bisa padam?

 Ketika ketiga unsur segitiga api dapat dipisahkan.


Fungsi Pemadam

1. Menurunkan suhu bahan terbakar


2. Mengurangi dan memisahkan bahan
terbakar dengan oksigen
3. Mengurangi radikal bebas penyebab
reaksi berantai
Alat pemadam kebakaran

Prinsip alat pemadam kebakaran:


“ALAT HARUS SESUAI JENIS API”
Jenis alat pemadam

 Air
 Busa
 Bubuk kering : Na2CO3, K2CO3, KCl, (NH4)3PO4
 Gas CO2
 Halon (senyawa hidrokarbon terhalogenasi)
PADA SAAT MENEMUKAN KOBARAN API,
AKTIFKAN ALARM KEBAKARAN
ATAU HUBUNGI OPERATOR
JIKA MAMPU, PADAMKAN DENGAN
PERALATAN YANG TERSEDIA
(APAR DAN HIDRAN KEBAKARAN).
 Hentikan kegiatan atau hubungan
telepon.

 Jangan panik, tunggu pengumuman


selanjutnya.

 Jangan melakukan tindakan yang


membuat orang lain panik (lari,
saling mendorong, berteriak).

 Jika bukan regu Peran kebakaran,


carilah exit terdekat; Jangan sekali-kali
gunakan lift.

 Jika sudah berada di luar bangunan,


jangan masuk kembali untuk alasan
apapun.
Segera tinggalkan ruangan .
Jangan pikirkan barang.
Keselamatan jiwa anda lebih penting.
 INGAT !!! PADA SAAT MENUJU KELUAR, JANGAN SEKALI-KALI
MENGGUNAKAN LIFT
 TUTUPLAH SEMUA PINTU YANG TELAH ANDA LEWATI, UNTUK
MENGHAMBAT PENJALARAN API.
 JIKA TERPERANGKAP DI DALAM RUANGAN, BERITAHU KEBERADAAN ANDA
KEPADA ORANG DI LUAR.
 TUTUPLAH CELAH DI BAWAH PINTU DENGAN KAIN BASAH, UNTUK
MENGHINDARI MASUKNYA ASAP ATAU KOBARAN API.
 JIKA TERPERANGKAP DALAM RUANGAN BERASAP, SELAMATKAN DIRI
DENGAN CARA MERANGKAK. UDARA DIBAGIAN DIBAWAH RELATIF LEBIH
BERSIH DARI PENGARUH ASAP
AWAS !!!
 JANGAN MELOMPAT SEPERTI INI,
TUNGGU BANTUAN PETUGAS RESCUE.
Menuju tempat berhimpun…

 Setelah keluar dari pintu terakhir (muara jalan keluar/Exit Discharge)


langsung menuju tempat berhimpun (Assembly point) yang telah ditentukan.
 Petugas akan melakukan pendataan personil (penghuni).
 Dilarang memasuki ruangan kembali sebelum dinyatakan status aman.
FIRE EMERGENCY PLAN
Lapis II
Fire Men
Lapis IV
Dinas Pemadam
Lapis III Bantuan
dari lingkungan
Lapis I
Pet. Peran
Kebakaran

POSKO

Anda mungkin juga menyukai