Anda di halaman 1dari 3

o Pengertian K3 merupakan singkatan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

o K3 didefinisikan sebagai Suatu upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam
keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan di tempat kerja.
o Undang-Undang pokok Keselamatan Kerja No. 1 tahun 1970 dikeluarkan dengan
tujuan:
 Agar tenaga kerja dan setiap orang yang berada di tempat kerja selalu dalam
keadaan sehat dan selamat.
 Agar sumber-sumber produksi dapat dipakai dan digunakan secara efisien.
 Agar proses produksi dapat berjalan secara lancar tanpa adanya Hambatan.
o Rambu keselamatan kerja adalah alat bantu yang bermanfaat untuk membantu
melindungi kesehatan dan keselamatan para pekerja dan pengunjung yang berada di
tempat kerja.
o Sebab-Sebab terjadinya Kecelakaan
 Tindakan yang tidak aman
 Menempatkan barangbarang atau benda kerja tidak pada tempat yang
semestinya .
 Berlari-lari di dalam bengkel ( bekerja sambil bercanda, dll ).
 Menggunakan alat – alat yang tidak layak pakai / rusak atau lingkungan kerja
yang tidak aman.
 Kondisi kerja yang tidak aman
 Lingkungan kerja tidak bersih ( ada oli atau bahan minyak yang tertumpah
dilantai )
 Alat-alat kurang Perawatan
 Alat-alat tidak mempunyai pengaman atau komponen alat tidak lengkap.
 Tidak memperhatikan lingkungan kerja.
 Model pakaian kerja yang TIDAK dianjurkan.
 Identifikasi dan pengontrolan bahaya
Bahaya di tempat kerja adalah segala sesuatu di tempat kerja yang dapat melukai
anda, baik secara fisik maupun mental.
 Bahaya terhadap keselamatan adalah yang dapat mengakibatkan kecelakaan dan
luka secara langsung.
Contoh : benda-benda panas, benda-benda tajam dan lantai yang licin
 Bahan kimia berbahaya adalah gas, uap, cairan, atau debu yang dapat
membahayakan tubuh.
Contoh : bahan-bahan pembersih atau pestisida
 Ancaman bahaya lainnya adalah hal-hal berbahaya, yang belum termasuk dalam
katagori diatas, yang dapat melukai atau mengakibatkan sakit. Bahaya ini
terkadang tidak tampak jelas karena tidak mengakibatkan masalah kesehatan
dalam waktu dekat.
Contoh : kebisingan, penyakit menular, atau gerakan yang berulang-ulang.
 APD (Alat Pelindung Diri) didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk
melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya kontak
dengan bahaya (hazards) di tempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi,
fisik, elektrik, mekanik dan lainnya.
Jenis-jenis APD (APD diklasifikasikan berdasarkan target organ tubuh yang
berpotensi terkena resiko dari bahaya) :
 Mata
Sumber bahaya: percikan logam padat dan cair, debu, , gas, uap serta radiasi.
APD: safety spectacles, goggle, faceshield, welding shield.
Beberapa kriteria untuk memilih pelindung mata adalah sebagai berikut:
 Alat pelindung mata harus melindungi dengan tepat terhadap bahaya –
bahaya khusus yang ditemui di tempat kerja.
 Nyaman untuk dipakai.
 Tidak membatasi penglihatan dan gerakan.
 Harus tahan lama dan mudah dibersihkan.
 Telinga
Sumber bahaya: Suara dengan tingkat kebisingan lebih dari 85 dB.
APD: ear plug, ear muff, canal caps
 Kepala
Sumber bahaya: tertimpa benda jatuh, terbentur benda keras, rambut terlilit
benda berputar.
APD: Helmet, bump caps.
Kita harus menyediakan alat pelindung kepala jika:
 Ada benda yang jatuh dari atas langsung ke kepala kita.
 Bekerja pada listrik yang bersifat konduktor.
 Ada benda seperti pipa, batang di atas kepala.
Pada umumnya helm pelindung atau tutup kepala yang keras mempunyai
kriteria sebagai berikut :
 Tahan terhadap penetrasi benda.
 Menyerap pukulan.
 Tahan terhadap air dan lambat untuk terbakar
 Saluran pernapasan
Sumber bahaya: debu, uap, gas, kekurangan oksigen.
APD: respirator, masker.
 Tubuh
Sumber bahaya: percikan api dan percikan logam cair.
APD: Apron, full body suit.
 Tangan
Sumber bahaya: temperatur ekstrim, benda tajam, tertimpa benda berat,
sengatan listrik, bahan kimia, infeksi kulit.
APD: sarung tangan (gloves), armlets, mitts.
 Kaki
Sumber bahaya: lantai licin, lantai basah, benda tajam, benda jatuh, cipratan
bahan kimia dan logam cair, aberasi.
APD: safety shoes, safety boots, legging, spat.
Kita harus menyediakan alat pelindung kaki jika di tempat kerja
menunjukkan potensi bahaya:
 Benda yang berat seperti barel atau perkakas yang dapat berputar atau jatuh
menimpa kaki.
 Benda tajam seperti paku atau kawat berduri menembus telapak kaki atau
bagian atas sepatu.
 Cairan baja yang mungkin mengenai kaki.
 Permukaan lantai yang panas dan basah.
 Permukaan lantai yang licin.

Anda mungkin juga menyukai