Pengertian.
Maksudnya adalah Setiap melakukan suatu pekerjaan kita harus memperhatikan
K3LH agar tidak terjadi kesalahan yang dapat berakibat fatal. Selain itu kita harus
memperhatikan kebersihan yang ada pada lingkungan kerja agar dapat menciptakan
suasana yang nyaman dan sehat. Sehat artinya bahwa lingkungan itu telah benar-
benar bersih.
Dasar Hukum.
Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja:
Yang diatur oleh Undang-Undang ini adalah keselamatan kerja dalam segala tempat
kerja baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara,
yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.
Tujuan K3.
Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan
untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi dan produktivitas nasional.
Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja tersebut.
Memelihara sumber produksi agar dapat digunakan secara aman dan efisien
Keselamatan Kerja.
1
Yaitu usaha untuk memberikan jaminan kondisi kerja yang aman dan sehat untuk
mencegah kecelakaan, cacat dan kematian sebagai akibat kecelakaan kerja pada
setiap tindakan yang dilakukan saat bekerja.
Klasifikasi Kecelakaan.
1. Menurut Jenis Kecelakaan
Terjatuh
Tertimpa benda jatuh
Tertumbuk atau terkena benda
Terjepit oleh benda
Gerakan yang melebihi kemampuan
Pengaruh suhu tinggi
Terkena sengatan arus listrik
Tersambar petir
Kontak dengan bahan-bahan berbahaya
Lain-lain
Dari mesin
Alat angkut dan alat angkat
Bahan/zat erbahaya dan radiasi
Lingkungan kerja
Menurut Sifat Luka atau Kelainan : Patah tulang, memar, gegar otak, luka
bakar, keracunan mendadak, akibat cuaca, dsb
Pencegahan Kecelakaan
Kecelakaan dapat dihindari dengan:
1. Menerapkan peraturan perundangan dengan penuh disiplin
2. Menerapkan standarisasi kerja yang telah digunakan secara resmi
3. Melakukan pengawasan dengan baik
4. Memasang tanda-tanda peringatan
5. Melakukan pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat
Penanggulangan Kecelakaan
Jangan membuang puntung rokok yang masih menyala di tempat yang mengandung
bahan yang
mudah terbakar
Hindarkan sumber-sumber menyala di tempat terbuka
Hindari awan debu yang mudah meledak
2
Alat-alat pemadam kebakaran jenis 1-3 digunakan untuk penanggulangan
kebakaran yang relatif kecil, terdapat sumber air di lokasi kebakaran dan lokasi
dapat dijangkau oleh peralatan tersebut. Sedangkan alat jenis ke-4 digunakan jika
kebakaran relatif besar, lokasi kebakaran sulit dijangkau alat pemadam, atau tidak
terdapat sumber air yang cukup, atau terdapat instalasi atau peralatan listrik, dan
atau terdapat tempat penyimpanan cairan yang mudah terbakar
Penanggulangan Kebakaran Akibat Instalasi Listrik dan Petir. Buat instalasi listrik
sesuai dengan aturan yang berlaku. Gunakan sekering/MCB sesuai dengan ukuran
yang diperlukan. Gunakan kabel yang berstandar keamanan yang baik. Ganti kabel
yang telah usang atau acat pada instalasi atau peralatan listrik lain. Hindari
percabangan sambungan antar rumah. Lakukan pengukuran kontinuitas penghantar,
tahanan isolasi, dan tahanan pentanahan secara berkala. Gunakan instalasi
penyalur petir sesuai standar.
Kecelakaan kerja dapat terjadi kapan saja dan dimana saja yang dapat menimpa
setiap pekerja. Kecelakaan kerja dapat menyebabkan kerugian bagi pekerja dan
juga yang memperkerjakan. Maka dari itu mengidentifikasi bahaya kerja akan
mengurangi bahka mencegah bahaya melalui pengedalian bahaya kerja yang
dilakukan melalui hasil analisa identifikasi bahaya kerja.
Agar penanganan dari hasil identifikasi lebih maksimal maka perlu dilakukan sebuah
penilaian resiko. Penilaian resiko adalah metode sistematis dalam melihat aktifitas
kerja, memikirkan apa yang akan menjadi buruk, dan memutuskan untuk mencegah
terjadinya kerugian, kerusakan, dan cidera di tempat kerja.
3
Salah satu "penyebab utama" kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja adalah kegagalan
untuk mengidentifikasi atau mengenali bahaya yang ada, atau bahaya yang sebenarnya
dapat dicegah di tempat kerja.─ Occupational Safety and Health Administration (OSHA)
Identifikasi bahaya dan penilaian risiko merupakan salah satu tahap perencanaan
dalam sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) yang
diwajibkan dalam standar ISO 45001:2018 maupun standar PP No.50 Tahun 2012
terkait SMK3.
Hal yang harus dipertimbangkan pengurus dan pekerja dalam melakukan identifikasi
bahaya dan penilaian risiko di tempat kerja, di antaranya:
4
1. Aktivitas rutin dan non-rutin di tempat kerja
2. Aktivitas semua pihak yang memasuki tempat kerja termasuk kontraktor, pemasok,
pengunjung, dan tamu.
3. Perilaku manusia, kemampuan, dan faktor manusia lainnya
4. Bahaya dari luar lingkungan tempat kerja
5. Bahaya yang timbul di tempat kerja
K3LH adalah singkatan dari Kesehatan dan keselamatan kerja dan lingkungan hidup. K3LH
pada bidang pekerjaan IT atau yang berhubungan dengan komputer dan jaringan pada
dasarnya diatur dalam Undang-Undang.
Namun apa saja penerapan K3LH di bidang pekerjaan Komputer dan Jaringan (IT) yang
harus kita utamakan, terutama pada pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan
komputer dan jaringan.
1. Terpeleset, biasanya karena lantai licin. Terpeleset dan terjatuh adalah bentuk
kecelakaan kerja yang dapat terjadi di laboratorium. Akibatnya : Ringan: memar
2. Berat: fraktura, dislokasi, memar otak, dan lain-lain.
Pencegahannya :
5
Pakai sepatu anti slip, jangan pakai sepatu dengan hak tinggi, tali sepatu longgar, hati-hati
bila berjalan pada lantai yang sedang dipel (basah dan licin) atau tidak rata konstruksinya
dan pemeliharaan lantai dan tangga.
Bidang pekerjaan IT komputer dan jaringan tidak jarang harus bekerja di ketinggian seperti
tiang telepon, tangga, atap rumah, atap gedung dan tower telekomunikasi.
1. Terjatuh akibat lalai menggunakan APD yang standar, tidak mengecek kondisi alat
dan bahan, tidak memperhatikan lingkungan sekitar saat menaiki tangga.
2. Takut ketinggian tapi memaksa bekerja berakibat pingsan. Sangat tidak dianjurkan
orang-orang yang memiliki phobia ketinggian untuk melakukan pekerjaan berbahaya
ini
3. Sikap berbahaya seperti abai terhadap peringatan atau belum memiliki sertifikasi K3
bekerja di ketinggian.
4. Tersengat listrik dari tiang telepone, atap gedung atau rumah, dan besi tower yang
tidak sengaja teraliri listrik karena lalai mengecek kondisi lingkungan dan sekitarnya
1. Upaya atau langkah mengidentifikasi bahaya dan resiko terkait pekerjaan Komputer
dan jaringan
2. Mengumpulkan informasi terkait bahaya yang ada di tempat kerja
3. Melakukan inspeksi secara langsung untuk menemukan potensi bahaya yang ada di
tempat kerja
4. Melakukan identifikasi bahaya terhadap kesehatan kerja
5. Melakukan investigasi pada setiap insiden yang terjadi
6. Melakukan identifikasi bahaya yang terkait dengan situasi darurat dan aktivitas non-
rutin
6
Gambar Membersihkan Laptop
Dalam merakit sebuah komputer ada beberapa tahap yang harus anda lakukan terlebih
dahulu. Adapun tahap-tahap tersebut adalah:
1. Persiapan
Persiapkan terlebih dahulu komponen-komponen yang diperlukan untuk melakukan
perakitan komputer. Lakukan perakitan di tempat yang dimana anda merasa leluasa untuk
bergerak sehingga tidak mengganggu aktifitas anda.
2. Proses Perakitan
Memulai perakitan komponen-komponen komputer dengan memasang satu persatu
hardware yang diperlukan.
3. Pengujian
Saat proses perakitan telah terselesaikan, maka tahap selanjutnya adalah pengujian. Pada
tahap ini komputer yang selesai dirakit akan dihidupkan dan dioperasikan. Jika
pengoperasian berjalan normal maka proses perakitan telah selesai, namun apabila ternyata
terjadi masalah maka dilanjutkan pada proses yang selanjutnya, yaitu menangani masalah
yang terjadi.
4. Penanganan Masalah
Pada tahap ini komputer yang selesai dirakit ternyata mengalami masalah (troubleshoot).
Hal tersebut bisa disebabkan oleh proses instalasi atau penempatan komponen yang kurang
tepat. Oleh sebab itu diperlukan penanganan lebih lanjut agar komputer bisa beroperasi
dengan normal.
7
Tahap Persiapan Persiapan sebelum merakit komputer antara lain adalah:
8
Proses Perakitan Komputer
Setelah proses persiapan selesai, kini saatnya melakukan proses selanjutnya, yaitu proses
perakitan komputer yang terbagi oleh tahap-tahap berikut:
Bacalah terlebih dahulu buku manual (Manual Guide Book) mainboard agar anda tau
dimana jumper akan diletakkan. Jumper merupakan komponen kecil yang diletakkan pada
mainboard sebagai pengatur CPU dan tegangan yang masuk ke dalam mainboard.
Pengaturan jumper yang salah bisa berakibat rusaknya prosesor. Jadi berhati-hatilah saat
memasang jumper ini dengan memastikan anda memasangnya dengan benar.
2. Pasang Prosesor
Pemasangan prosesor pada mainboard akan lebih mudah untuk dilakukan apabila
mainboard belum terpasang pada casing. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat memasang
prosesor yaitu, mentukan terlebih dahulu posisi 1 pin. Biasanya terdapat tanda pada
prosesor pada setiap ujungnya (gambar 1.0), masukkan prosesor tersebut sesuai dengan
arah pin, angkat tuas pengunci dalam posisi tegak dan terbuka kemudian pasang prosesor
pada socket prosesor yang ada pada mainboard (gambar 1.1). Setelah prosesor terpasang
pada mainboard, maka kembalikan tuas pengunci kearah bawah untuk menutup prosesor.
9
3. Pasang Heatsink (Kipas prosesor)
Prosesor memiliki suhu yang panas pada saat komputer dalam kondisi menyala. Oleh
karenanya diperlukan kipas untuk mengurangi hawa panasnya. Heatsink adalah kipas yang
dipasang tepat diatas prosesor. Untuk memasangnya cukup mudah, hanya tinggal
memasukkan kaki-kakinya saja kedalam mainboard dan dikencangkan. Heatsink dibekali
sebuah konektor yang disambungkan pada mainboard sebagai dayanya.
4. Pasang Memori
10
Gambar pasang mainboard pada casing
Langkah selanjutnya adalah memasang mainboard pada casing. Cara memasang
mainboard pada casing adalah dengan cara menentukan dudukan (mounting)
mainboard pada casing. Jika dudukan telah dipasang, maka anda memerlukan
beberapa perkakas seperti obeng untuk mengencangkannya sekrupnya. Atur letak
posisi I/O dengan benar. Hati-hati dan pelan-pelan saat memasangnya supaya
mainboard tidak rusak/patah.
11
Gambar Pemasangan Power Supplay
Langkah selanjutnya adalah memasang power supply atau catu daya. Power supply
terletak di bagian pojok atas di bagian belakang casing. Cara memasangnya cukup
mudah, yaitu dengan menempatkannya pada tempat (bays) power supply yang
sudah disediakan kemudian mengencangkan baut-bautnya dengan obeng. Jangan
sampai goyang dan pastikan tidak dengan posisi terbalik (upside down).
9. Pasang ODD (Optical Device Drive) seperti DVD dan HDD (Harddisk Drive)
Setelah kabel-kabel power supply terpasang pada mainboard, langkah selanjutnya
adalah memasang Hard Drive pada casing. Sesuaikan masing-masing hard drive
sesuai dengan ruangan drive pada casing (bays). Biasanya untuk DVD diletakkan
pada casing bagian paling atas depan, sedangkan HDD terdapat bays tersendiri.
Buka penutup bays drive pada casing dan kemudian pasang dan kencangkan baut-
bautnya. Jika hard drive telah terpasang sempurna, kemudian colokkan kabel dari
power supply ke masing-masing hard drive (gambar diatas).
12
10. Finishing/Penyelesaian
Nah, setelah semua kabel dan konektor telah tersambung, begitu pula dengan
mainboard pada casing. Kini saatnya melakukan finishing dengan mengecek seluruh
fungsi dari komponen-komponen yang telah dirakit menjadi sebuah komputer PC.
Langkah-langkah pengecekan yang dapat anda lakukan adalah sebagai berikut:
a. Pasang penutup casing dengan sempurna menggunakan perkakas obeng.
b. Pasang kabel port VGA ke monitor dan colokkan kabel power monitor.
c. Colokkan kabel power CPU ke socket/saklar listrik dan nyalakan.
11. Test PC
Saat monitor dan PC dinyalakan, jika tak ada masalah, maka selanjutnya PC akan
masuk pada mode POST dan anda tinggal melakukan pengaturan setting BIOS.
Permasalahan yang sering terjadi adalah kesalahan pemasangan kabel,
pemasangan komponen yang tidak pas dan lain sebagainya. Biasanya kesalahan
tersebut akan langsung terdeteksi dan PC akan mengeluarkan tanda berupa bunyi
beep dengan nada yang teratur. Periksa kembali pemasangan kabel dan cek posisi
komponen-komponennya.
Jika unit sudah berjalan dengan normal, selanjutnya adalah setting BIOS dan instal
Operating System. Jangan lupa juga untuk menyiapkan CD instalasi aplikasi dan
driver dari komponen-komponen tersebut.
Sebelum kita melakukan perakitan komputer tentunya kita membutuhkan alat dan
bahan, dan kali ini saya dan teman saya akan berpresentasi alat dan bahan yang
digunakan dalam perakitan komputer Alat-alat untuk perakitan komputer seperti
obeng dll yang berfungsi untuk membuka dan memasang bahan yg diperlukan saat
merakit komputer. Sedangkan bahan adalah komponen-komponen yang akan dirakit
sebagai komputer Dan berikut adalah alat dan bahan untuk Perakitan Komputer.
13
2. Obeng minus (-)
Fungsinya hampir sama dengan Obeng Plus yang berbeda hanya Obeng Minus digunakan
untuk baut yang minus
3. Tang Lancip (capit buaya)
Berfungsi untuk menjepit benda kecil
4. Pinset
Berfungsi untuk mengambi baut/bahan kecil dari perakitan komputer
5. Gelang Antistatik
Alat digunakan untuk mencegah pengosongan elektrostatik
6. Multimeter/Multitester
Untuk pengukuran tegangan
2. Prossesor
Berfungsi sebagai otak komoputer atau mengendalikan oprasi kompter dan melakukan
fungsi
pemrosesan data
3. Kartu Grafis (VGA card)
Mengubah sinyal digital dari komputer menjadi tampilan grafik di layar monitor
4. Heatsink (Kipas Prossesor)
Kipas pendingin processor dan komponen yang lain.
5. Harddisk
Penyimpan data untuk dapat meningkatkan kinerja komputer.
6. CD/DVD ROM
Perangkat penyimpan ke CD/DVD
Untuk membaca isi file di cd/dvd
7. Memory (RAM)
Internal Memory, yang berfungsi untuk menyimpan data sementara.
8. Power Supply
Pengatur dan pengalir arus listrik ke setiap bagian komputer.
9. Keyboard dan Mouse
Komponen tambahan sebagai pelengkap dari sebuah PC.
10. Cassing
Bagian terluar CPU sebagai pelindung komponen-komponen yang ada di dalamnya.
11. Monitor
Alat output untuk menampilkan gambar hasil olahan dari CPU.
14
Melakukan Langkah-Langkah Perakitan
Komputer Sesuai Standar Industri
Cassing
Cassing atau rumah dari semua komponen hardware komputer spt: MB, HDD, CD ROOM, PSU dll.
CPU / Procesor
Unit Pemroses Sentral atau dalam bahasa inggris Central Processing Unit (CPU). Istilah lain dari
pemroses/procesor (processor), sering digunakan untuk menyebut CPU.
15
Hardisk (HDD)
Sebuah perangkat yang digunakan untuk menyipan data sekunder dan berisi piringan magnetis
(disk). Dalam kata lain hardisk sering di sebut dengan Hardisk Drive (HDD)
Setelah mengetahui beberapa istilah bagian-bagian komputer sekarang kita bisa memulai melakukan
perakitan komputer.
2. PENGAMANAN
Siapkan wadah untuk benda-benda kecil
Siapkan peralatan seperti obeng dll.
Siapkan semua komponen komputer
Siapkan peralatan komponen seperti skrup, jumper dll.
Buku manual dan referensi dari komponen
Alat bantu berupa obeng pipih atau obeng –
Entukan komponen apa saja yang ingin digunakan baik software maupun hardware
16
Memasang card adapter bila ada (LAN card dll)
Penyelesaian ahir pasang semua penutup cassing
Memasang monitor dan komponen eksternal lain sperti mouse, keyboard dll.
1. Menyiapkan matherboard
7. Memasang pengkabelan
17
Pasang semua kabel powe power suplay ke motherboard
8. Memasang drive
Pasang drive baik cdroom maupun hardisk, pasang keduanya pada casing kemudian
pasang kabel powe dan kabel data drive.
9. Memasang card adapter
Card adapter biasanya berfungsi sebagai tambahan artinya tidak wajib ada, contoh lan card
atau sound card, kita bisa pasang di slot PCI atau PCI Exspres.
10. Penyelessaian
Pasang tutup casing bagian samping dan pasang bautnya.
12. Selesai
Dalam merakit sebuah komputer ada beberapa tahap yang harus anda lakukan terlebih dahulu.
Adapun tahap-tahap tersebut adalah:
18
1. Persiapan
2. Proses Perakitan
Memulai perakitan komponen-komponen komputer dengan memasang satu persatu hardware yang
diperlukan.
3. Pengujian
Saat proses perakitan telah terselesaikan, maka tahap selanjutnya adalah pengujian. Pada tahap ini
komputer yang selesai dirakit akan dihidupkan dan dioperasikan. Jika pengoperasian berjalan normal
maka proses perakitan telah selesai, namun apabila ternyata terjadi masalah maka dilanjutkan pada
proses yang selanjutnya, yaitu menangani masalah yang terjadi.
4. Penanganan Masalah
Pada tahap ini komputer yang selesai dirakit ternyata mengalami masalah (troubleshoot). Hal
tersebut bisa disebabkan oleh proses instalasi atau penempatan komponen yang kurang tepat. Oleh
sebab itu diperlukan penanganan lebih lanjut agar komputer bisa beroperasi dengan normal.
19
1. Menyiapkan komponen-komponen perangkat keras. Persiapkan semua komponen
tersebut kemudian letakkan di tempat yang mudah terjangkau. Cek terlebih dahulu
semua komponen-komponen perangkat keras (disesuaikan dengan tipenya) dan
jangan sampai salah spesifikasi. Sebagai contoh mainboard yang mendukung slot
DDR3 hanya bisa ditempatkan oleh memori dengan tipe DDR3 pula.
2. Buku manual perakitan. Biasanya setiap komponen menyertakan buku manualnya.
Buku manual ini jangan sampai hilang sebagai bahan referensi
pemasangan/instalasi komponen perakitan komputer.
3. Peralatan yang digunakan untuk merakit komputer. Persiapkan semua alat-alat yang
diperlukan untuk merakit, misalnya seperti obeng (plus dan minus), tang, gelang anti-
statis yang dapat mencegah terjadinya korslet (short circuit) pada komponen dan
peralatan lainnya yang memang diperlukan.
4. Driver CD. Driver adalah salah satu hal yang jangan anda lupakan karena tanpa
driver sebuah perangkat keras tidak dapat difungsikan. Oleh karenanya persiapkan
driver dari masing-masing komponen agar proses perakitan bisa berjalan dengan
lancar.
20
Gambar Pemasangan Jumper
Bacalah terlebih dahulu buku manual (Manual Guide Book) mainboard agar anda tau
dimana jumper akan diletakkan. Jumper merupakan komponen kecil yang diletakkan pada
mainboard sebagai pengatur CPU dan tegangan yang masuk ke dalam mainboard.
Pengaturan jumper yang salah bisa berakibat rusaknya prosesor. Jadi berhati-hatilah saat
memasang jumper ini dengan memastikan anda memasangnya dengan benar.
2. Pasang Prosesor
Pemasangan prosesor pada mainboard akan lebih mudah untuk dilakukan apabila
mainboard belum terpasang pada casing. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat memasang
prosesor yaitu, mentukan terlebih dahulu posisi 1 pin. Biasanya terdapat tanda pada
prosesor pada setiap ujungnya (gambar 1.0), masukkan prosesor tersebut sesuai dengan
arah pin, angkat tuas pengunci dalam posisi tegak dan terbuka kemudian pasang prosesor
pada socket prosesor yang ada pada mainboard (gambar 1.1). Setelah prosesor terpasang
pada mainboard, maka kembalikan tuas pengunci kearah bawah untuk menutup prosesor.
21
Gambar Pemasangan Kipas
Prosesor memiliki suhu yang panas pada saat komputer dalam kondisi menyala. Oleh
karenanya diperlukan kipas untuk mengurangi hawa panasnya. Heatsink adalah kipas yang
dipasang tepat diatas prosesor. Untuk memasangnya cukup mudah, hanya tinggal
memasukkan kaki-kakinya saja kedalam mainboard dan dikencangkan. Heatsink dibekali
sebuah konektor yang disambungkan pada mainboard sebagai dayanya.
4. Pasang Memori
22
Gambar pasang mainboard pada casing
Langkah selanjutnya adalah memasang mainboard pada casing. Cara memasang
mainboard pada casing adalah dengan cara menentukan dudukan (mounting)
mainboard pada casing. Jika dudukan telah dipasang, maka anda memerlukan
beberapa perkakas seperti obeng untuk mengencangkannya sekrupnya. Atur letak
posisi I/O dengan benar. Hati-hati dan pelan-pelan saat memasangnya supaya
mainboard tidak rusak/patah.
23
Gambar Pemasangan Power Supplay
Langkah selanjutnya adalah memasang power supply atau catu daya. Power supply
terletak di bagian pojok atas di bagian belakang casing. Cara memasangnya cukup
mudah, yaitu dengan menempatkannya pada tempat (bays) power supply yang
sudah disediakan kemudian mengencangkan baut-bautnya dengan obeng. Jangan
sampai goyang dan pastikan tidak dengan posisi terbalik (upside down).
9. Pasang ODD (Optical Device Drive) seperti DVD dan HDD (Harddisk Drive)
Setelah kabel-kabel power supply terpasang pada mainboard, langkah selanjutnya
adalah memasang Hard Drive pada casing. Sesuaikan masing-masing hard drive
sesuai dengan ruangan drive pada casing (bays). Biasanya untuk DVD diletakkan
pada casing bagian paling atas depan, sedangkan HDD terdapat bays tersendiri.
Buka penutup bays drive pada casing dan kemudian pasang dan kencangkan baut-
bautnya. Jika hard drive telah terpasang sempurna, kemudian colokkan kabel dari
power supply ke masing-masing hard drive (gambar diatas).
24
10. Finishing/Penyelesaian
Nah, setelah semua kabel dan konektor telah tersambung, begitu pula dengan
mainboard pada casing. Kini saatnya melakukan finishing dengan mengecek seluruh
fungsi dari komponen-komponen yang telah dirakit menjadi sebuah komputer PC.
Langkah-langkah pengecekan yang dapat anda lakukan adalah sebagai berikut:
a. Pasang penutup casing dengan sempurna menggunakan perkakas obeng.
b. Pasang kabel port VGA ke monitor dan colokkan kabel power monitor.
c. Colokkan kabel power CPU ke socket/saklar listrik dan nyalakan.
11. Test PC
Saat monitor dan PC dinyalakan, jika tak ada masalah, maka selanjutnya PC akan
masuk pada mode POST dan anda tinggal melakukan pengaturan setting BIOS.
Permasalahan yang sering terjadi adalah kesalahan pemasangan kabel,
pemasangan komponen yang tidak pas dan lain sebagainya. Biasanya kesalahan
tersebut akan langsung terdeteksi dan PC akan mengeluarkan tanda berupa bunyi
beep dengan nada yang teratur. Periksa kembali pemasangan kabel dan cek posisi
komponen-komponennya.
Jika unit sudah berjalan dengan normal, selanjutnya adalah setting BIOS dan instal
Operating System. Jangan lupa juga untuk menyiapkan CD instalasi aplikasi dan
driver dari komponen-komponen tersebut.
25
Secara mudah dapat di artikan sebagai mengecek diri sendiri pada saat komputer
dinyalakan. Namun secara teori post dapat diartikan sebagai erangkaian proses test
yang dilakukan komputer pada saat bootig atau kkomputer pertama kali dihidupkan
untuk mengetahui kondisi komponen peragkat keras komputer dan komponen
pendukungnya.
Dengan adanya proses POST pengguna komputer akan lebih mudah dalam
mengidentifikasi bila terjadi masalah, sehingga dapat menentukan langkah
perbaikan yang paling tepat.
Dengan adanya proses ini sangat membatu pengguna untuk menganalisis letak
permsalahan yang muncul, jika terjadi permasalahan atau troubleshoting komputer
akan memberikan kode kepada pengguna dimana letak kerusakan yang terjadi,
berikut bebeapa kode yang akan diberikan oleh komputer bila terjadi masalah,
diantaranya adalah.
Tugas utama POST dikendalikan Oleh BIOS. Tugas Bios ini adalah:
Beberapa pesan eror yang akan ditampilkan pada saat proses POST:
26
Itu beberapa jenis peringatan yang sering muncul pda proses POST untuk lebih
mendalam akan saya bahas pada postingan berikutnya.
Pengecekan fungsi komponen
Setelah lulus pada proses POST proses selanjutnya adalah kita bisa menggunakan
pengecekan fungsi komponensecara manual seperti : Mengecek keyboard
Kita bisa mengecek fungsi keyboard dengan cara masuk ke aplikasi microsoft office
dan kita bisa mengetik, untuk mengecek apakah keyboard bisa berfungsi dengan
baik dan normal. Mengecek speaker aktif
Kita bisa memainkan windows media playr atau aplikasi yang lain untuk mengecek
speaker yang kita punya bisa mengeluarkan suara dengan baik.
Itulah beberapa proses pengecekan yang dapat dilakukan untuk menguji hasil
perakita. Untuk materi berikutnya akan dibahas pada postingan selanjutnya, semua
materi kelas x akan saya bahas semua disini.
27
Setalah melakukan perakitan komputer yang selanjutnya adalah kita wajib
melakukan pengujian, dalam kesempatan kali ini saya akan membahas bagaimana
cara melakukan pengujian hasil perakitan komputer. Ada beberapa proses yang
dapat dilakukan dalam mengecek hasil perakitan komputer, yang pertama adalah
dengan melakukan pross POST ini adalah proses yang paling wajib karena jika
komputer sudah berhasil melewati proses ini 80 persen hasil perakitan sudah
berhasil. Selain dengan melakukan proses Post kita juga bisa dengan menggunakan
beberapa aplikasi untuk menguji fungsi dari beberapa perangkat apakah berfungsi
dengan baik. Untuk lebih jelasnya sekarang saya akan membasas satu per satu.
Secara mudah dapat di artikan sebagai mengecek diri sendiri pada saat komputer
dinyalakan. Namun secara teori post dapat diartikan sebagai erangkaian proses test
yang dilakukan komputer pada saat bootig atau kkomputer pertama kali dihidupkan
untuk mengetahui kondisi komponen peragkat keras komputer dan komponen
pendukungnya.
Dengan adanya proses POST pengguna komputer akan lebih mudah dalam
mengidentifikasi bila terjadi masalah, sehingga dapat menentukan langkah
perbaikan yang paling tepat.
Dengan adanya proses ini sangat membatu pengguna untuk menganalisis letak
permsalahan yang muncul, jika terjadi permasalahan atau troubleshoting komputer
akan memberikan kode kepada pengguna dimana letak kerusakan yang terjadi,
berikut bebeapa kode yang akan diberikan oleh komputer bila terjadi masalah,
diantaranya adalah.
Tugas utama POST dikendalikan Oleh BIOS. Tugas Bios ini adalah:
28
Beberapa pesan eror yang akan ditampilkan pada saat proses POST:
Itu beberapa jenis peringatan yang sering muncul pda proses POST untuk lebih
mendalam akan saya bahas pada postingan berikutnya.
BACA JUGA
Setelah lulus pada proses POST proses selanjutnya adalah kita bisa menggunakan
pengecekan fungsi komponensecara manual seperti : Mengecek keyboard
Kita bisa mengecek fungsi keyboard dengan cara masuk ke aplikasi microsoft office
dan kita bisa mengetik, untuk mengecek apakah keyboard bisa berfungsi dengan
baik dan normal. Mengecek speaker aktif
Kita bisa memainkan windows media playr atau aplikasi yang lain untuk mengecek
speaker yang kita punya bisa mengeluarkan suara dengan baik.
Itulah beberapa proses pengecekan yang dapat dilakukan untuk menguji hasil
perakita. Untuk materi berikutnya akan dibahas pada postingan selanjutnya, semua
materi kelas x akan saya bahas semua disini.
29