Anda di halaman 1dari 10

By : NANDA AGNESIA JP.

Modul K3LH
Mata pelajaran Ilmu kesehatan masyarakat / Kelas X

BAB 6

KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGA HIDUP (K3LH)

KOMPETENSI DASAR

3.6 : Menganalisis keselamatan kerja


Setelah pembelajaran pada bab ini, siswa mampu:
3.6.1 Mendeskripsikan keselamatan kerja
3.6.2 Menentukan jenis-jenis kecelakaan kerja
3.6.3 Menentukan simbol-simbol peringatan keselamatan kerja
3.6.4 Mengurutkan prosedur keselamatan kerja

4.6 : Melakukan identifikasi resiko bahaya kerja


Setelah pembelajaran pada bab ini, siswa mampu:
4.9.2 Melakukan identifikasi resiko bahaya kerja
4.9.2 Mengelompokan jenis resiko bahaya kerja

MATERI
1. Deskripsi tentang Keselamatan kerja

1.1 Pengertian K3

Menurut Prabowo (2011) keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran
dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah
tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk
menuju masyarakat adil dan makmur.

Menurut Hendarman (2010), keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk


menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di
perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Sardjito (2012), keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang


bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang
kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja.

Pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Pelaksanaan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan
tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat
mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada
akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja
Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Kep. 372/Men/XI/2009
tentang Petunjuk Pelaksanaan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional Tahun 2010-
2014, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah melindungi keselamatan dan kesehatan
para pekerja dalam menjalankan pekerjaannya, melalui upaya pengendalian semua bentuk
potensinya. Jika semua potensi bahaya telah dikendalikan dan memenuhi batas standar aman,
maka akan memberikan kontribusi terciptanya kondisi lingkungan kerja yang aman, sehat dan
proses produksi menjadi lancar, yang pada akhirnya akan dapat menekankan resiko kerugian
dan berdampak pada peningkatan produk.

Sasaran dari K3 adalah sebagai berikut:

a. Menjamin keselamatan operator dan orang lain


b. Menjamin penggunaan peralatan aman dioperasikan
c. Menjamin proses produksi aman dan lancar.

Sebagai asisten tenaga kesehatan anda juga perlu memahami 6 sasaran keselamatan pasien
yang meliputi:

Hambatan penerapan K3 adalah sebagai berikut:


1. Dari sisi masyarakat pekerja. Tuntutan pekerja masih pada kebutuhan dasar K3 belum
menjadi tuntutan pekerja
2. Dari sisi pengusaha Pengusaha lebih menekankan penghematan biaya produksi dan
meningkatkan efisiensi untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.
3. Kapasitas kerja banyak tergantung pada pendidikan dan keterampilan.
4. Lingkungan kerja sebagai beban tambahan baik berupa faktor fisik, kimia, biologik,
ergonomik, maupun aspek psikososial.

Tujuan K3 Keuntungan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja secara umum


adalah:

1. Menekan faktor risiko hilangnya waktu kerja yang efektif dari seorang pekerja karena
terjadinya kecelakaan kerja.
2. Meminimalkan faktor risiko kecelakaan yang dapat menghilangkan nyawa seseorang atau
kerugian material bagi perusahaan.
3. Meningkatkan nama baik perusahaan terhadap pasar pengguna produk sehingga diharapkan
nilai pemasaran meningkat
4. Menciptakan hubungan yang harmonis dan selaras antara perusahaan, pengusaha, dan
pekerja
5. Menekan biaya produksi bagi perusahaan karena mesin produksi menjadi lebih terawat dan
tahan lama sehingga biaya pembelian mesin baru dapat ditekan.

Tujuan K3 ditinjau dari perusahaan dan karyawan


1. Tujuan K3 untuk perusahaan yaitu:
2. Meningkatkan kinerja dan omset perusahaan
3. Mencegah terjadinya kerugian
4. Memelihara sarana dan prasarana perusahaan

Tujuan K3 untuk karyawan yaitu:


1. Meningkatkan kesejahteraan jasmani dan rohani karyawaN.
2. Meningkatkan penghasilan karyawan dan penduduk sekitarnya
3. Untuk kinerja yang berkesinambungan

Syarat K3

Syarat-syarat Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di tempat kerja tertuang


dalam Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 3 (tiga). Pada pasal
tersebut disebutkan 18 (delapan belas) syarat penerapan keselamatan kerja di tempat kerja di
antaranya sebagai berikut:
1. Mencegah & mengurangi kecelakaan kerja.
2. Mencegah, mengurangi & memadamkan kebakaran.
3. Mencegah & mengurangi bahaya peledakan.
4. Memberi jalur evakuasi keadaan darurat.
5. Memberi P3K Kecelakaan Kerja.
6. Memberi APD (Alat Pelindung Diri) pada tenaga kerja.
7. Mencegah & mengendalikan timbulnya penyebaran suhu, kelembaban, debu, kotoran,
asap, uap, gas, radiasi, kebisingan & getaran.
8. Mencegah dan mengendalikan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan keracunan.
9. Penerangan yang cukup dan sesuai.
10. Suhu dan kelembaban udara yang baik.
11. Menyediakan ventilasi yang cukup.
12. Memelihara kebersihan, kesehatan & ketertiban.
13. Keserasian tenaga kerja, peralatan, lingkungan, cara& proses kerja
14. Mengamankan & memperlancar pengangkutan manusia, binatang, tanaman & barang.
15. Mengamankan & memelihara segala jenis bangunan.
16. Mengamankan & memperlancar bongkar muat, perlakuan & penyimpanan barang
17. Mencegah terkena aliran listrik berbahaya.
18. Menyesuaikan & menyempurnakan keselamatan pekerjaan yang resikonya bertambah
tinggi.

Jenis-jenis kecelakaan kerja

Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Kecelakaan kerja
dapat menyebabkan kerugian material dan penderitaan dari yang paling ringan sampai paling
berat.
Kecelakaan di laboratorium dapat berbentuk 2 jenis, yaitu:
1. Kecelakaan medis, jika yang menjadi korban pasien
2. Kecelakaan kerja, jika yang menjadi korban petugas laboratorium itu sendiri

Penyebab kecelakaan dapat dibagi dalam kelompok:


1. Kondisi berbahaya (unsafe condition), yaitu kondisi yang tidak aman dari mesin,
peralatan, bahan, lingkungan kerja, proses kerja, sifat perusahaan, dan cara kerja.
2. Perbuatan berbahaya (unsafe act), yaitu perbuatan berbahaya dari manusia, yang dapat
terjadi karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaksana, cacat tubuh yang
tidak kentara (bodily defect), keletihan dan kelemahan daya tahan tubuh, serta sikap dan
perilaku kerja yang tidak baik.

Simbol-simbol peringatan keselamatan kerja


1. Bio Hazard
Adalah zat biologis yang menimbulkan ancaman bagi kesehatan makhluk hidup, terutama
manusia. Biasanya dipasang di Lab Kimia.

2. Korosif
Adalah zat (misal asam dan basa kuat) yang dapat menyebabkan benda lain hancur atau
merusak jaringan hidup jika bersentuhan. Biasanya dipasang di lab kimia.
3. Tegangan Sangat Tinggi
Adalah suatu tempat atau benda yang memiliki tegangan yang sangat tinggi. Biasanya di

pasang di lab komputer, Telkom, atau PLN


4. Environmental
Adalah zat yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup. Biasanya dipasang di lab kimia

5. Explosive
Adalah zat yang mudah meledak (misal campuran hidrogen dan oksigen) apabila
terkena gesekan, benturan, panas, atau kontak dengan api. Terdapat di lab kimia dan
pertamina

6. Flammable
Adalah zat - zat yang mudah terbakar, terdapat di lab, kimia, SPBU
7. Radioaktif
Adalah bahan (misal uranium, plutonium) yang dapat memancarkan sinar berbahaya yang
dapat menimbulkan efek racun sehingga merusak jaringan tubuh.

8. Harmfull Iritant

Adalah zat (missal kloroform) mempunyai sifat peka terhadap tubuh manusia, dapat
membakar kulit, selaput lendir, membuat kulit kehilangan pigmen, melepuh atau mengganggu
pernapasan.

9. Toxic / beracun
Adalah suatu zat/ bahan yang berbahaya (misal mercury, sianida) yang dapat
menimbulkan kecelakaan, sakit, bahkan kematian jika tertelan, terhirup, atau terserap melalui
permukaan kulit.
10. Radiasi Sinar Laser

Sangat berbahaya apabila mengenai mata


Prosedur keselamatan kerja
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk menjaga agar faktor keselamatan dan kesehatan
kerja dapat dijalankan dengan semestinya sehingga risiko dapat dihindari adalah:

Resiko Bahaya Kerja

Pekerja dalam melakukan pekerjaannya berisiko mengalami bahaya.


Adapun bahaya yang dapat mengancam pekerja diantaranya adalah:

1. Bahan kimia berbahaya, seperti bahan kimia beracun karena termakan/ terhirup, bahan
kimia yang mudah terbakar, dan bahan kimia yang menimbulkan radiasi.
2. Keadaan lingkungan tempat kerja yang membahayakan pekerja, seperti suara mesin yang
keras, getaran, dan suhu tempat kerja yang sangat tinggi.
3. Pelaksanaan kerja yang tidak sesuai dengan prosedur tetap, misalnya sikap pekerja yang
tidak profesional, waktu kerja yang melebihi batas, dan tingkat pengetahuan pekerja yang
kurang terhadap risiko kecelakaan kerja yang mungkin terjadi.
4. Peralatan dan perkakas yang digunakan secara manual tidak mempunyai standar keamanan
penggunaan.
5. Bahaya radiasi dari penggunaan peralatan, seperti sinar rontgen, sinar gamma, sinar
inframerah, dan sinar ultraviolet.
6. Bahaya psikologis seperti beban kerja yang terlalu tinggi, penempatan pekerja pada
pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahlian pekerja, dan perbedaan perlakuan.
7. Bahaya infeksi bakteri dan virus, misalnya TBC

Identifikasi Masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Kesehatan

1. Kecelakaan kerja
2. Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan penyakit akibat hubungan kerja.
a. PAK adalah penyakit yang mempunyai penyebab yang spesifik/ asosiasi yang kuat
dengan pekerjaan
b. Penyebab PAK: 1 agen penyebab & harus memiliki hubungan sebab akibat antara
proses penyakit & bahaya di tempat kerja
c. Penyakit akibat hubungan kerja adalah penyakit dengan penyebab multifaktoral, serta
berhubungan dengan pekerjaan & kondisi tempat kerja

LATIHAN SOAL !

1. Jelaskan pengertian dari K3LH berdasarkan 3 sumber !


2. Jelaskan maksud dari 6 sasaran keselamatan pasien mulai dari goal 1 sampai goal 6 !

3. Sebutkan minimal 5 jenis PAK yang sering terjadi di Indonesia !

Selamat belajar , sampai jumpa minggu depan .. stay at home, social distancing, stay
safe, stay health and always pray ! miss u so much from me : agnesia nanda

Anda mungkin juga menyukai