Anda di halaman 1dari 8

Jurnal SMART Kebidanan, 2019, 6 (2), 93-100 ©SJKB 2019

DOI: http://dx.doi.org/10.34310/sjkb.v6i2.277 pISSN: 2301-6213, eISSN: 2503-0388


http://stikesyahoedsmg.ac.id/ojs/index.php/sjkb

KUALITAS FUNGSI SEKSUAL IBU POSTPARTUM DENGAN JAHITAN PERINEUM DIUKUR


MENGGUNAKAN FEMALE SEXUAL FUNCTION INDEX

Ester Ratnaningsih

Prodi Pendidikan Profesi Bidan Universitas Respati Yogyakarta


Jl. Raya Tajem KM 1.5 Maguwoharjo, Depok, Kenayan, Wedomartani, Kecamaran Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta. 08156731268
Email: esteratna@gmail.com

ABSTRAK

Aktivitas seksual wanita berubah pada berbagai tahap kehidupan, salah satunya karena proses persalinan. Masalah
seksual wanita setelah melahirkan adalah trauma perineum saat melahirkan seperti ruptur perineum. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mendapatkan gambaran indeks fungsi seksual ibu postpartum dengan jahitan perineum di Rumah Sakit Panti
Wilasa Citarum Semarang tahun 2019. Desain penelitian ini adalah study deskritif, dengan besar sampel 45 orang,
pengambilan sampel dilakukan dengan teknik aksidental sampling. Disfungsi seksual dinilai dengan kuesioner FSFI.Hasil
penelitian menunjukkan mayoritas responden berumur 20-35 tahun sebanyak 40 responden (88,9%), mayoritas ibu
multipara sebanyak 28 responden (62,2%), mayoritas responden berpendidikan SMA sebanyak 30 responden (66,7%), dan
mayoritas responden menyusui sebanyak 41 responden (91,1%) dan mayoritas responden melakukan hubungan seksual 3
bulan setelah bersalin sebanyak 24 responden (53,3%), Skor indeks fungsi seksual ibu postpartum dengan jahitan
perineum dengan rentang 4 – 34,2. Kejadian disfungsi seksual pada ibu nifas dengan jahitan perineum sebanyak 86,7%.

Kata kunci : disfungsi seksual; postpartum; jahitan perineum

ABSTRACT

Women's sexual activity changes at various stages of life, one of which is childbirth processes. Sexual problem among
women after giving birth is perineal trauma during childbirth to perineal rupture. This study wasaimed to obtain an overview
of the sexual function index among postpartum women with perineal sutureat Panti Wilasa Citarum Hospital of Semarang in
2019. The design of this study was a descriptive study, with a number of samples of 45 people, sampling was conducted by
accidental sampling technique. Sexual dysfunction assessed by the FSFI questionnaires. The results showed that the
majority of respondents aged 20-35 years of 40 respondents (88.9%), the majority of respondents were multipara women of
28 respondents (62.2%), the majority of respondents had a high school education of 30 respondents (66.7%), and the
majority of respondents performed breast-feeding of 41 respondents (91.1%) and the majority of respondents had sexual
intercourse 3 months after giving birth of 24 respondents (53.3%). The sexual function index score among postpartum
women with perineal suture was in the range of 4 - 34.2. Conclusion the incidence of sexual dysfunction among postpartum
women with perineal suture was 86.7%.

Keywords: perineal suture; postpartum; sexual dysfunction

93
Ratnaningsi, Kualitas Fungsi Seksual Ibu Postpartum Dengan Jahitan Perineum ….
SJKB, Vol. 6, No. 2, Desember 2019, 93-100

LATAR BELAKANG seksual terjadi pada post natal namun performa


Kesehatan seksual merupakan salah satu kembali ke sebelum kehamilan dalam waktu 1
pilar penyokong dalam status “sehat” tahun setelah persalinan (El- Begway AF,
seseorang. Menurut World Health Organization 2010). Masalah seksual pada ibu setelah
(WHO), kesehatan seksual didefinisikan melahirkan dapat terjadi dispareunia dan
sebagai integrasi aspek somatik, emosional, keluhan seksual, termasuk penurunan libido,
intelektual dan sosial dalam berbagai cara yang kesulitan orgasme, dan lubrikasi vagina
memperkaya dan menambah kualitas berkurang (Cunningham FG, 2010).
kepribadian, komunikasi dan cinta. (Kammerer- Sebagian besar ibu bersalin dengan
Doak D, 2008). Fungsi seksual merupakan episiotomi dan jahitan perineum mengalami
komponen yang penting dalam kehidupan trauma saat akan melakukan hubungan
perempuan dan memiliki peran penting dalam seksual kembali, sementara faktanya 74 %
keharmonisan dalam rumah tangga. Aktivitas memang masih merasakan masih nyeri saat
seksual wanita berubah pada berbagai tahap berhubungan seksual, kendati jahitan perineum
kehidupan dan dipengaruhi oleh banyak faktor, telah kering (Wulandari, 2011). Sejalan dengan
salah satunya karena kehamilan dan itu, Fodstad et Al. (2016) mendapatkan bahwa
persalinan. adanya luka perineum berhubungan signifikan
Masa pasca persalinan membawa banyak dengan keterlambatan dimulainya kembali
perubahan dalam kehidupan seorang hubungan seksual dalam dua dan tiga bulan
perempuan. Perubahan fisik dan tanggung postpartum (Fodstad et al. 2016).
jawab pasca kelahiran bayi seringkali Salah satu pertanyaan yang paling sering
mempengaruhi kondisi emosional dan pada diajukan pada akhir persiapan kelahiran adalah
akhirnya berpengaruh pada kehidupan sehari- berapa lama setelah melahirkan dapat
hari termasuk dalam masalah seksual melakukan kembali hubungan seksual yang
(Cunningham FG, 2010). Gangguan seksual normal (Wulandari, 2011). Aktivitas seksual
yang terjadi pada wanita pasca persalinan pasca bersalin yang aman adalah berhubungan
umumnya diakibatkan oleh disfungsi otot dasar kembali setelah enam minggu dihitung sejak
panggul (Pelvic Floor Muscle). Otot dasar kelahiran bayi (Thamrin, 2010). Wanita dengan
panggul yang sehat ada pada wanita yang persalinan normal tanpa jahitan perineum,
sehat dan dapat dijadikan untuk memuaskan setelah selesai masa nifas dapat kembali
stimulasi genital dan pencapaian orgasme. menikmati hubungan seksual, namun jika
Kelemahan otot dasar panggul memberikan terdapat luka jahitan perineum, membutuhkan
stimulasi gairah yang tidak adekuat, sehingga waktu lebih lama lagi. Biasanya dalam waktu 4
menghambat potensi orgasme. Menurut hasil bulan luka episiotomi benar-benar sembuh dan
penelitian sekitar 25-50% dari wanita dengan hubungan seksual bisa dilakukan kembali
gangguan otot dasar panggul memiliki tanpa adanya nyeri (Sari, 2014).
gangguan fungsi seksual (Mokhtar et al, 2013). Pengukuran kualitas perilaku seksual dapat
Menurut Admin (2011, dalam Asri, 2013) dilakukan dengan Indeks Fungsi Seksual
mengatakan bahwa 20% wanita yang baru Perempuan (Female Sexual Function Index,
melahirkan memiliki keinginan berhubungan FSFI) yang dirancang untuk penilaian uji klinis
seksual pada tiga bulan pasca melahirkan, fungsi seksual wanita. FSFI sudah di validasi
sedangkan 21% lainnya mengaku tidak berdasarkan DSM IV (Diagnostic and Statistical
memiliki keinginan untuk bercinta. Beberapa Manual of Mental Disorders, Fourth Edition).
faktor yang berhubungan dengan penurunan FSFI adalah keseluruhan nilai atau skor
fungsi seksual postpartum antara lain diskriminan dari item – item yang dihimpun ke
menyusui, persalinan pervaginam, persalinan dalam 6 domain berikut : (1) desire (dorongan),
secara operatif, trauma perineum, robekan (2) arousal (rangsangan), (3) lubrication
vagina dan episiotomi. Beberapa penelitian (lubrikasi), (4) orgasm (orgasme), (5) satisfation
memperlihatkan bahwa penurunan hubungan (kepuasan), (6) pain ( nyeri). Setiap domain
94
Jurnal SMART Kebidanan, 2019, 6 (2), 93-100 ©SJKB 2019
DOI: http://dx.doi.org/10.34310/sjkb.v6i2.277 pISSN: 2301-6213, eISSN: 2503-0388
http://stikesyahoedsmg.ac.id/ojs/index.php/sjkb

terdiri atas beberapa item yang bisa hubungan seksual pada bulan kedua, 5 orang
didiskriminasikan menurut persepsi wanita ibu mulai melakukan hubungan seksual pada
bersangkutan. (Kamerrer D,2008). bulan ketiga, dan ada 2 orang ibu belum
Umumnya sesudah melahirkan banyak melakukan hubungan seksual setelah
wanita memerlukan waktu yang lebih lama melahirkan. Alasan ibu belum melakukan
daripada sebelumnya untuk mencapai hubungan seksual setelah melahirkan karena
orgasme. Kelambatan bangkitnya gairah seks ibu belum mengetahui kapan waktu yang tepat
ini sering berhubungan dengan perubahan boleh melakukan hubungan seksual setelah
tingkat hormonal dan kelelahan. Hubungan melahirkan
seksual sesudah melahirkan terasa berbeda Disfungsi seksual seringkali tidak disadari
dengan sebelum hamil, sebab tubuh wanita baik oleh pasien maupun klinisi, namun
mengalami perubahan anatomis yang ternyata membawa dampak bagi kehidupan
sesungguhnya sehingga mempengaruhi berumah tangga. Di lapangan terlihat masih
mekanisme maupun kenikmatan dalam banyak ibu nifas dengan jahitan perineum
hubungan seks bahkan tekanan sedikit pada yang memiliki masalah dan ketakutan dalam
dasar vagina dengan jari saja, sakitnya terasa memulai hubungan seksual setelah melahirkan.
berminggu-minggu. (Musbikin, 2007; h. 328) Hal ini akan berdampak dalam hubungan
Dari hasil penelitian terdahulu oleh Sri suami istri, sehingga berdasarkan latar
Karyati (2016) di Desa Jurang Kabupaten belakang tersebut maka penulis tertarik
Kudus didapatkan bahwa ibu yang mengalami melakukan penelitiaan tentang “ Kualitas
jahitan perineum grade I sebagian besar Fungsi Seksual Ibu Postpartum dengan Jahitan
mengalami ansietas (kecemasan) dalam Perineum diukur dengan Menggunakan
berhubungan seksual ringan yaitu 12 orang Female Sexual Function Index (FSFI). Tujuan
(85,7%), sedangkan ibu yang mengalami penelitian untuk mengetahui fungsi seksual ibu
jahitan perineum grade 2 sebagian besar postpartum dengan jahitan perineum di Rumah
mengalami ansietas berat yaitu 16 orang Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang..
(76,2%). Penelitian lain oleh Darmayasa
(2012) di di Rumah Sakit Sanglah Denpasar METODE
didapatkan hasil rata-rata ibu nifas mulai Jenis penelitian ini adalah penelitian
hubungan seksual pada kedua kelompok ibu observasional deskriptif (Sugiono, 2010).
dengan episotomi dan post sectio sesarea Tempat penelitian dilakukan di Poli Kebidanan
adalah tiga bulan pasca melahirkan, dengan dan Kandungan Rumah Sakit Panti Wilasa
Indeks Fungsi Seksual Perempuan kedua Citarum Semarang dengan dengan subyek
kelompok didapatkan disfungsi seksual penelitian ibu nifas dengan jahitan perineum
masing-masing 18,60% pada pasca episiotomi, dinilai menggunakan kuesioner Female Sexual
dan 2,33% pada pasca seksio sesarea. Function Index (FSFI). Penelitian dilakukan
Berdasarkan studi pendahuluan pada Ibu pada bulan Mei 2019.
nifas yang berkunjung ke poliklinik kebidanan Populasi terjangkau pada penelitian ini
dan kandungan Rumah Sakit Panti Wilasa adalah ibu nifas dengan jahitan perineum yang
Citarum Semarang dengan menggunakan datang berkunjung ke poliklinik kebidanan dan
kuesioner terhadap ibu postpartum sebanyak kandungan Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum
10 orang, didapatkan hasil sebanyak 7 ibu Semarang antara bulan Januari sampai
mempunyai masalah takut untuk mulai Februari 2019 sebesar 180 orang. Sampel
melakukan hubungan seksual dan 3 ibu penelitian ibu nifas yang melahirkan spontan
merasa keinginan berhubungan seksual dengan jahitan perineum yang memenuhi
menurun setelah melahirkan. Berdasarkan kriteria inklusi. Kriteria inklusi ibu nifas normal
waktu mulainya hubungan seksual setelah dengan jahitan perineum tiga – empat bulan
melahirkan sebanyak 3 ibu mulai melakukan sebelumnya, bersedia mengikuti penelitian.

95
Ratnaningsi, Kualitas Fungsi Seksual Ibu Postpartum Dengan Jahitan Perineum ….
SJKB, Vol. 6, No. 2, Desember 2019, 93-100

Kriteria eksklusi adalah ibu yang sudah tidak jahitan perineum pada lebih banyak pada usia
memiliki pasangan seksual selama tiga – 20-35 tahun sebesar 40 responden (88,9%).
empat bulan pasca persalinan, ibu nifas yang Distribusi sampel berdasarkan paritas
mempunyai potensi hambatan untuk menunjukkan kelompok terbanyak pada pasien
mendapatkan informasi yang dapat dipercaya pasca persalinan spontan adalah pada
seperti pasien skizofrenia, cacat mental, atau multipara yaitu 28 sampel (62,2%), selanjutnya
dalam keadaan sakit berat. primipara yaitu 15 sampel (33,3%), sedangkan
Teknik pengambilan sampel dengan 2 sampel lainnya (4,4%) pada kelompok
aksidental sampling. Perhitungan sampel grandemultigravida.
dengan rumus Slovin dengan tingkat Distibusi karakteristik sampel berdasarkan
kepercayaan 0,01 didapatkan sampel sebesar pendidikan pada pasien pasca persalinan
45 orang. (Nursalam ,2008) spontan dengan jahitan perineum terbanyak
dalam kelompok SMA, yaitu 30 sampel
HASIL (66,7%), kemudian pada distribusi karakteristik
yaitu riwayat menyusui hampir semua ibu
Karakteristik Subyek Penelitian menyusui bayinya selama nifas sebesar 41
Pada penelitian dengan 45 sampel ibu orang (91,1 %).
postpartum spontan dengan jahitan perineum
dengan karakteristik subyek penelitian Gambaran Kualitas Fungsi Seksual Ibu
berdasarkan usia ibu, riwayat paritas, riwayat Postpartum dengan Jahitan Perineum
pendidikan dan riwayat menyusui. Berdasarkan Skor FSFI (Female Sexual
Function Index = Indeks Fungsi Seksual
Tabel 1 Distribusi Responden berdasar Perempuan)
Karakteristik responden Gambaran umum (deskripsi) fungsi seksual
ibu nifas dengan jahitan perineum berdasarkan
Karakteristik Frekuensi Persentase (%) Skor FSFI (Female Sexual Function Index =
Usia Ibu Indeks Fungsi Seksual Perempuan) dapat
< 20 tahun 3 6,7 dilihat pada tabel 2.
20-35 tahun 40 88,9
> 35 tahun 2 4,4
Tabel 2 Distribusi Responden berdasarkan
Paritas Total Skor Rerata Domain FSFI
Primipara 15 33,3
Multipara 28 62,2
Grandemulti 2 4,4 Jumlah Skor Frekuensi Persentase (%)
Pendidikan rerata domain
SMP 5 11,1 FSFI
SMA 30 66,7 < 10 12 26,7
PT 10 22,2 10-19,9 17 37,8
Menyusui 20-26,5 10 22,2
Ya 41 91,1 ≥ 26,5 6 13,3
Tidak 4 8,9
Total 45 100
Mulai aktivitas seksual setelah melahirkan
2 bulan 18 40
3 bulan 24 53,3
Berdasarkan total skor FSFI (Female
4 bulan 3 6,7 Sexual Function Index = Indeks Fungsi
Seksual Perempuan) tersebut untuk menilai
Total 45 100,0
kejadian disfungsi seksual pada ibu postpartum
dengan jahitan perineum , yang dapat dilihat
Berdasarkan tabel 1 diatas, subyek pada tabel 3.
penelitian menunjukkan jumlah sampel ibu
dengan pasca persalinan spontan dengan

96
Jurnal SMART Kebidanan, 2019, 6 (2), 93-100 ©SJKB 2019
DOI: http://dx.doi.org/10.34310/sjkb.v6i2.277 pISSN: 2301-6213, eISSN: 2503-0388
http://stikesyahoedsmg.ac.id/ojs/index.php/sjkb

suami istri dengan rerata 2,23. Sedangkan


hasil interprestasi fungsi seksual tertinggi pada
dorongan atau keinginan untuk melakukan
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden aktivitas seksual dengan rerata 3,50.
Menurut Status Disfungsi Seksual
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Gangguan
Jumlah Skor rerata N % Seksual Pada Ibu Postpartum Dengan
domain FSFI
Jahitan Perineum berdasar Domain
Disfungsi Seksual 39 86,7 Skor FSFI (Female Sexual Function
Normal 6 13,3 Index = Indeks Fungsi Seksual
Total 45 100 Perempuan)
Berdasarkan jumlah skor rerata domain Domain Frekuensi Persentase
FSFI (Female Sexual Function Index = Indeks (%)
Fungsi Seksual Perempuan) pada tabel 2
Dorongan
diatas , terdapat 6 responden ( 13,3% ) yang Normal 10 22,2
memiliki skor rata- rata lebih dari 26,5. Ini Rendah 35 77,8
artinya terdapat 6 orang responden yang Bangkitan
memiliki fungsi seksual normal. Sedangkan Normal 7 15,5
pada tabel 3 memperlihatkan sebanyak 39 Rendah 38 84,5
Lubrikasi
orang (86,7%) responden memiliki gangguan Normal 8 17,7
disfungsi seksual dengan total skor FSFI di Rendah 37 82,3
bawah cut off 26,55. Distribusi responden Orgasme
berdasarkan ke -6 domain penilaian Skor FSFI Normal 5 11,1
Rendah 40 88,9
(Female Sexual Function Index = Indeks
Kepuasan
Fungsi Seksual Perempuan) dapat dilihat pada Normal 11 24,4
tabel 4. Rendah 34 75,6
Nyeri
Tabel 4 Distribusi Responden berdasar Normal 13 28,9
Domain Skor FSFI (Female Sexual Function Rendah 32 71,1
Index = Indeks Fungsi Seksual Perempuan)
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5
Domain Mean Standar Deviasi memperlihatkan bahwa sebagian besar
Dorongan 3,50 1,37 responden mengalami disfungsi seksual pada
Bangkitan 3,39 1,36 setiap domain fungsi seksual yaitu dorongan,
Lubrikasi 2,89 1,85 bangkitan, lubrikasi, kepuasan, orgasme,
Orgasme 2,61 2,01
Kepuasan 2,72 2,12
kepuasan dan nyeri. Hasil penelitian ditemukan
Nyeri 2,23 2,46 adanya gangguan seksual tertinggi berupa
gangguan orgasme yakni sebanyak 40 ibu
(88,9%).
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa
sebagian besar interpretasi klinik dari Female
PEMBAHASAN
Sexual Function Index (FSFI) yang terdiri dari 6
Hasil penelitian terhadap fungsi seksual ibu
(enam) struktur yang dapat diukur yaitu
postpartum dengan jahitan perineum
dorongan, bangkitan, lubrikasi, orgasme,
menunjukkan bahwa dari 45 responden
kepuasan dan nyeri. Tabel 4 menunjukkan
sebanyak 39 responden (86,7%) mengalami
bahwa rerata terendah ibu nifas postpartum
disfungsi seksual. Hasil penelitian ini diukur
dengan jahitan perineum dalam fungsi seksual
menggunakn skor indeks fungsi seksual
adalah point nyeri dalam melakukan hubungan
dengan rentang skor 4 – 34,2. Disfungsi
97
Ratnaningsi, Kualitas Fungsi Seksual Ibu Postpartum Dengan Jahitan Perineum ….
SJKB, Vol. 6, No. 2, Desember 2019, 93-100

seksual pada wanita didefinisikan sebagai kepuasan dan nyeri, menunjukkan bahwa
gangguan yang terjadi pada salah satu atau rerata terendah ibu nifas postpartum dengan
lebih dari keseluruhan siklus respons seksual jahitan perineum dalam fungsi seksual adalah
normal yang berpengaruh terhadap aktivitas point nyeri dalam melakukan hubungan suami
seksualnya. Penyebab disfungsi seksual istri dengan rerata 2,23. Nyeri saat
setelah melahirkan salah satunya adalah berhubungan seksual (dispareunia) adalah
cedera jalan lahir. Sampel penelitian ini adalah nyeri saat melakukan hubungan seksual, baik
ibu postpartum dengan jahitan perineum dalam disebabkan kelainan fisik maupun psikologis.
persalinan, karena adanya robekan perineum Pada tabel 5 juga menunjukkan ibu nifas
secara spontan ataupun episiotomi. dengan jahitan perineum mengalami gangguan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan nyeri dalam berhubungan suami istri atau
bahwa terdapat 6 responden (13,3%) yang dispareunia sebanyak 71,1 %. Penelitian Maria
memiliki fungsi seksual normal, sedangkan 39 Olva (2017) juga mendapatkan hasil sebanyak
orang (86,7%) responden memiliki gangguan 34 % responden dengan ruptura perineum
disfungsi seksual dengan total skor FSFI di karena episiotomi maupun ruptur spontan
bawah cut off 26,55. Hasil ini sesuai penelitan mengalami dispareunia.
(Rathfisch, 2010) menunjukkan perempuan Hasil penelitian pada tabel 5 ditemukan
dengan ruptur perineum derajat II ternyata adanya gangguan seksual tertinggi berupa
memiliki tingkat libido, orgasme, dan kepuasan gangguan orgasme yakni sebanyak 40 ibu
seksual yang lebih rendah dan lebih banyak (88,9%). Orgasme adalah puncak kenikmatan
rasa sakit selama hubungan seksual seksual ditandai dengan pelepasan
dibandingkan perempuan dengan perineum ketegangan seksual dan kontraksi ritmik pada
yang intak. Demikian pula pada penelitian otot-otot perineal dan organ reproduktif pelvis.
(Altuntuğ, K, 2017) di Turki dari 246 responden Pada wanita, orgasme ditandai oleh 3 sampai
postpartum periode satu tahun, sebanyak 36,6 15 kali kontraksi involunter pada sepertiga
% mengalami dispareunia dalam hubungan bagian bawah dan oleh kontraksi uterus yang
seksual pertama setelah melahirkan dan 41,5 kuat dan lama, berjalan dari fundus turun ke
% mengalami dispareunia pada periode serviks. Kesulitan pencapaian orgasme juga
postpartum. didapatkan pada hasil penelitian Irwanto (2014)
Disfungsi seksual pada responden di Rumah Sakit dr Saiful Anwar Malang dimana
penelitian ini mengakibatkan sejumlah 53,3% kelahiran pervaginam paling terkait dengan
responden melakukan hubungan seksual relaksasi otot panggul dan episiotomi dapat
pertama kali pada 3 bulan periode pascasalin, memperburuk efek pencapaian orgasme pada
sedangkan 40 % melakukan hubungan seksual wanita pasca melahirkan. Penelitian Leal, et al
pertama kali pada 2 bulan pasca bersalin. (2013) menyebutkan bahwa kemampuan untuk
Berdasarkan hasil wawancara, alasan ibu mencapai orgasme setelah melahirkan
menunda hubungan seksual antara lain takut diperoleh dalam waktu enam minggu pasca
jahitan lepas, nyeri pada jahitan, capek bersalin.
mengurus anak. Pada domain kepuasan seksual didapatkan
Hasil Penelitian ini sejalan dengan sebanyak 75,6 % ibu postpartum dengan
penelitian Yusnia I di RSUD Panembahan jahitan perineum mengalami gangguan
Senopati Bantul Yogyakarta sejumlah 26,5% kepuasan seksual. Kepuasan seksual
subjek melakukan hubungan seksual pertama dideskripsikan sebagai kemampuan mencapai
kali pada 8 minggu periode pascasalin, orgasme setiap kali melakukan hubungan
sedangkan 34,3% belum melakukan hubungan seksual. Hal ini tercapai saat keadaan
seksual. perangsangan maksimal. Ketika orgasme
Berdasarkan skor Female Sexual Function terganggu, maka kepuasan seksual
Index (FSFI) yang terdiri dari 6 (enam) domain kemungkinan besar kepuasan seksual tidak
yaitu dorongan, bangkitan, lubrikasi, orgasme, akan tercapai dengan baik. Hal ini sesuai
98
Jurnal SMART Kebidanan, 2019, 6 (2), 93-100 ©SJKB 2019
DOI: http://dx.doi.org/10.34310/sjkb.v6i2.277 pISSN: 2301-6213, eISSN: 2503-0388
http://stikesyahoedsmg.ac.id/ojs/index.php/sjkb

dengan hasil penelitian Irwanto (2014) di KESIMPULAN DAN SARAN


Rumah Sakit dr Saiful Anwar Malang Pada penelitian ini telah dilakukan penilaian
didapatkan bahwa ada penurunan tingkat fungsi seksual ibu postpartum dengan jahitan
kepuasan seksual pada ibu nifas dengan perineum di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum
episiotomi mediolateral, namun tidak terdapat Semarang dengan hasil : skor indeks fungsi
perbedaan kepuasan seksual antara ibu nifas seksual ibu postpartum dengan jahitan
episiotomi mediolateral dan seksio sesarea. perineum dengan rentang 4 – 34,2; kejadian
Pada domain lubrikasi didapatkan sebanyak disfungsi seksual pada ibu nifas dengan jahitan
82,3% ibu postpartum dengan jahitan perineum perineum sebanyak 39 responden (86,7%) dan
mengalami gangguan lubrikasi. Lubrikasi gangguan seksual tertinggi pada ibu nifas
merupakan proses sekresi mukus pada vagina dengan jahitan perineum adalah gangguan
yang dihasilkan oleh beberapa kelenjar orgasme yakni sebanyak 40 ibu (88,9%).
vestibular diantaranya kelenjar bartholin yang Berdasarkan hasil penelitian tentang disfungsi
terdapat diantara himen dan labia minora. seksual pada ibu nifas dengan jahitan
Lubrikasi vagina dipengaruhi oleh: hasrat perineum maka dapat menjadi usulan untuk
seksual yang dipengaruhi psikis, penggunaan ditindak lanjuti bidan/ perawat agar pengkajian
obat-obatan atau larutan pencuci vagina, aspek seksualitas lebih fokus diberikan kepada
dehidrasi, menyusui, menopause. Menyusui klien di bagian obstetri ginekologi serta perlu
merupakan salah satu penyebab kekeringan adanya kebijakan lokal rumah sakit di Unit
vagina, dispareunia dan penurunan libido. Hal kebidanan dan poli nifas agar bidan/ perawat m
ini karena berkaitan reaksi fisiologis memberikan pendidikan kesehatan seksualitas
hiperprolaktinemia setelah prose menyusui masa nifas dalam upaya menyiapkan periode
yang menyebabkan penurunan kadar estrogen, pasca melahirkan.
progesteron dan androgen. Penurunan
estrogen ini berdampak terhadap penurunan REFERENSI
lubrikasi. (Leal , et all, 2013)
Pada domain dorongan atau minat Asri N. 2013. Hubungan Peran Petugas
hubungan seksual didapatkan hasil sebanyak Kesehatan Dan Media Informasi Dengan
77,8 % ibu nifas dengan jahitan perineum Perilaku Seksual Pada Ibu Pasca Nifas
mengalami gangguan dorongan atau minat Di Wilayah Kerja Puskesma Peukan
dalam berhubungan seksual. Hal ini sejalan Bada Kabupaten Aceh Besar. Laporan
dengan hasil penelitian Jamileh Mlakoti , 2012 Tugas Akhir. Jurusan Kebidanan
di Iran menemukan hampir semua wanita Sekolah Tinggi Ilmu
menyusui menderita disfungsi seksual dan skor KesehatanU’budiyah Banda Aceh
FSFI terendah libido dan gairah seksual. Altuntuğ, K., Ege, E., Kocoğlu, D., Akın, R., &
Penurunan estrogen mempengaruhi wanita Demirören, N. 2017. Prevalence of
menyusui dan menyebabkan hilangnya libido, dispareunia in women within postpartum
gairah, dan orgasme yang menyebabkan one-year period and related factors.
kekeringan pada vagina. Ini juga berkaitan Journal of Human Sciences, 14(2), 1669-
dengan perilaku seksual berisiko menurunkan 1673.
skor fungsi seksual. Beberapa faktor yang Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Haut
mempengaruhi seksualitas perempuan JC, Rouse DJ, Spong CY, editors. 2010.
postpartum antara lain penurunan estrogen, Williams Obstetrics .23rd ed Chapter 30:
kekeringan vagina, nyeri saat hubungan The Puerpurium. New York: McGraw-
seksual dan kurangnya waktu dan energi Hill. 695-710.
karena kesulitan perawatan bayi, kelelahan, Darmayasa M. 2013. Perbedaan Fungsi
stres, dan kekhawatiran tentang kehamilan lagi. Seksual Wanita Pasca Persalinan
(Shirvani MA, 2010) Pervaginam Dengan Episiotomi Dan

99
Ratnaningsi, Kualitas Fungsi Seksual Ibu Postpartum Dengan Jahitan Perineum ….
SJKB, Vol. 6, No. 2, Desember 2019, 93-100

Seksio Sesarea. E-Journal Obstetric & Musbikin I. 2007. Persiapan Menghadapi


Gynecology Udayana. Vol 1, No 2 Persalinan. Yogyakarta : Mitra Pustaka.
El-Begway AF, Elshamy FF, Hanfy HM. 2010. h.328.
The Effect of Pelvic Floor Exercise on
Sexual Function after Vaginal Delivery. Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan
Med J. Cairo Univ; 78(2):27-31 Metode Penelitian Ilmu Keperawatan,
Fodstad K., Staff A.C, Laine K. 2016. Sexual Ed. 2. Salemba Medika
activity and dyspareunia the first year
postpartum in relation to degree of Rathfisch G, Dikencik BK, Kizilkaya Beji N.
perineal trauma. International 2010. Effects of Perineal Trauma On
Urogynecology Journal and Pelvic Floor Postpartum Sexual Function. Journal of
Dysfunction 27(10), 1513‐23 Advanced Nursing. Dec;66(12), 2640-9.
Irwanto, 2018. Perbedaan Disfungsi Sexual
Wanita yang Melahirkan Secara Sari, E. P. dan Rimandini, K. D. 2014. Asuhan
Pervaginam dengan Episiotomi Media Kebidanan Persalinan (Intranatal Care).
Lateral dan Seksio Sesarea. Journal of Jakarta Timur: CV. Trans Info Media
issues in Midwifery, Desember 2018- Shirvani MA, Nesami MB, Bavand M. 2010.
Maret 2019, Vol 2.No.3.45-59 Maternal sexuality after child birth among
Jamileh M, Vahid Z, Ahdieh M, Azizeh F. Iranian women. Pak J Biol Sci .
2013.Sexual Function in Breastfeeding 2010;13(8):385–9.
Women in Family Health Centers of Sri Karyati. Jahitan Perineum, Dukungan
Tabriz, Iran, 2012. Journal of Caring Suami, Ansietas Seksual Ibu
Sciences. Jun 2(2).141-146 Postpartum. The Universty Research
3rd

Kamerrer D, Rebecca G, MD Rogers. 2008. Colloquium 2016; 2016. 444-453


Female Sexual Functionand Dysfunction, Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan
Obstet Gynecol Clin N Am 35 ; p 169– Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan
183 R&D. Bandung: Alfabeta
Leal et al. 2013. Masturbation Among Women: Thamrin, R. (2010). Hubungan Seks Pasca
Associated Factors and Sexual Melahirkan. Diambil 28 September,
Response in a Portuguese Community 2010, dari
Sample. Journal of Sex & Marital http://konsultasikesehatan.epajak.org
Therapy. 39:347–367. Wulandari, Setyo Retno. (2011). Asuhan
Maria O, Sri Astuti, Maria M. 2017. Kejadian Kebidanan Ibu Masa Nifas. Yogyakarta :
Dyspareunia pada Ruptur Perineum Gosyen Publising.
Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Yusnia Irchami. Gangguan Hasrat Seksual
Depkes Bandung Feb. 2017.Vol 2(2), p. Pada Wanita Pascasalin dan
22-26,. Hubungannya Dengan Cara Persalinan.
Mokhtar, Mas Sahidayana., Fatimah Ibrahim., Jurnal Kesehatan Reproduksi,Vol.
Nur Farahana Mohd Rozi., Juhaida 2(1).April 2015.29 – 33
Mohd Yusof., Siti Anom., Yen Ahmad,
Su Khong,Siti Zawiah Omar. 2013. A
quantitative approach to measure
womens’s sexual function using
electromyography: A preliminary study of
the kegel exercise. Medical Science
Monitor. 19: 1159 – 1166

100

Anda mungkin juga menyukai