Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pada era Globalisasi sekarang ini kesehatan menjadi hal yang sangat

berharga. Pada kesehatan reproduksi yang sekarang ini menjadi perhatian dunia.

Masalah kesehatan reproduksi tidak hanya menyangkut kehamilan dan persalinan,

namun lebih luas lagi yaitu menarche sampai menopause. Menopause adalah

suatu masa peralihan dalam kehidupan wanita yang menujukan bahwa aktivitas

mentruasi berkurang dan berhenti , serta berkurangnya pembentukan hormon

estrogen dan pregestoren ( prayitno, 2014 )

Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2014 yang menyatakan

pada tahun 2030 jumlah perempuan di seluruh dunia yang memasuki masa

menopause diperkirakan mencapai 1,2 miliar orang. Di Indonesia, pada tahun

2025 diperkirakan akan ada 60 juta dan nyeri sendi (57,3%). Perubahan fisik yang

dialami pada wanita menopause tersebut dapat mempengaruhi kondisi psikologis.

Perubahan psikologis tersebut muncul karena perubahan fisik serta hormonal yang

berakibat pada peningkatan sensitivitas pada wanita.

Jadi Menopause merupakan peristiwa biologis yang terkait berhentinya

reproduksi wanita sebagai konsekuensi dari proses penuaan fisiologis (Sylwia,

et.al, 2014). Menopause menandai akhir masa reproduksi seorang wanita dan

biasanya terjadi pada wanita berusia antara 45 dan 55 tahun dengan usia rata –

rata 51 tahun (Irianto, 2014).


Selama masa menopause, seorang wanita akan mengalami perubahan pada

tubuhnya yang seringkali membuat mereka tidak nyaman. Adapun beberapa

masalah yang sering dialami wanita pada masa menopause adalah hot flushes,

kekeringan pada vagina, gangguan tidur, gangguan daya ingat, perubahan mood,

penurunan keinginan berhubungan seksual, masalah dalam psikologis seperti

mudah marah, perasaan tegang, sulit berkonsentrasi, sangat sensitif, berkeringat,

pusing, mudah tersinggung, perilaku gelisah, depresi dan stres (Haryono, 2016).

Menurut Study of Women’s Health Across the Nation (2013) di Amerika

serikat menunjukan hasil status menopause pada tekanan psikologis dengan hasil

penelitian bahwa 28,9% mengalami stres diawal pre menopause kemudian 20,9 %

ditahap pre menopause dan di tahap post menopause 22 %. Kebanyakan wanita

tidak menyadari keadaan yang berpengaruh terhadap psikologi,

mengenyampingkan stres yang timbul mempengaruhi kesehatan lain.

Sedangkan perubahan psikis yang terjadi adalah sikap mudah

tersiggung,suasana hati yang tidak menentu, mudah lupa dan sulit berkosentrasi.

(sugiyanto 2014). Perubahan fisik pada wanita menopause dapat berpengaruh

terhadap kondisi psikologi seperti mudah tersiggung, kecemasan , stress, daya

ingat menurun dan depresi.

Kejadian menopause ini dapat mempengaruhi kualitas hidup wanita.

Masalah-masalah kesehatan sering dialami pada usia menopause. Wanita yang

sudah menopause sangat rentan terhadap timbulnya penyakit degeneratif (seperti

penyakit jantung, hipertensi dan osteoporosis). Berhentinya fungsi hormon


tersebut dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang berakibat

meningkatnya tekanan darah (Sase, 2013) .

Dampak negatif stres dapat berakibat pada kesehatan, adapun dampaknya

adalah sebagai berikut depresi, obesitas, demensia (kemerosotan daya ingat),

sering infeksi, kanker payudara, insomnia, penyakit jantung, alergi, mengurangi

kesuburan, darah tinggi dan stoke. Setelah di lakukan survey data melalui

wawancara di Desa Langonsari pada tanggal 19 juni dari 56 orang wanita yang

telah menopause terdapat 10 orang yang menggatakan yang menggalami stress

pada masa manaopause . 5 orang mengatakan bentuknya stress pada saat

menaopause berupa tidak menginginkan untuk melakukan hubungan seksual , dan

5 orang menggatakan bahwa bahwa dirinya merasa sudah benar – benar tua .

Menurut Kemenkes RI (2015) menyatakan bahwa jumlah wanita Indonesia

yang memasuki masa menopause pertahunnya adalah 5.320.000 dan pada tahun

2025 diperkirakan akan mencapai 60 juta perempuan menopause. Pada tahun

2016 saat ini di Indonesia baru mencapai 14 juta perempuan menopause atau 7,4

% dari total populasi yang ada. Angka harapan hidup perempuan melonjak dari 40

tahun pada tahun 1930 menjadi 67 tahun pada tahun 1998. Sementara perkiraan

umur rata-rata usia menopause di Indonesia adalah 48 tahun. Peningkatan usia

harapan hidup menyebabkan jumlah perempuan yang mengalami menopause

semakin banyak (Dinkes RI, 2014).

Penelitian ini di lakukan di Desa langonsari jumlah wanita yang telah

menggalami menopause sebanyak 56 orang, dan penelitian ini di lakukan untuk


mengetahui tingkat stress pada wanita menopause. Karna banyak perempuan

enggan membicarakan mengenai fase menopause mereka karena ada anggapan

umum bahwa ini adalah pintu yang harus di lalui menuju uisa tua dan sering di

sebut sebagai masa kirisi dalam rumah tangga.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Senba dan Matsuo et al.,

dalam Sari, Adriani, & Mudigdo, (2017) tentang Effects of a health education

programon climacteric womendidapatkan hasil bahwa22.7% perempuan

klimakterium tanpa mengalami gejala, 36.4% mengalami gejala yang sedang dan

36.4% mengalami gejala yang berat. Hubungan gejala menopause dengan

kualitas hidup perempuan klimakterik, didapatkan hasil bahwa 78.4% wanita

klimakterium mengalami gejala ketidak nyamanan akibat nyeri otot dan

persendian, 72.2% wanita juga mengalami masalah seksual berupa perubahan

gairah dan aktivitas seksualm serta rasa kering di vagina. Gejala tersebut bila

terus menerus dirasakan tentunya akan menurunkan kualitas hidup wanita

menopause (Trisetiyaningsih, 2016).

Pada Hasil penelitian Strenfeld, et al. (2013) mengenai Efficacy of

exercise for menopausal symptoms a randomized controlled trial bertujuan untuk

menentukan keefektifan latihan olahraga atau senam untuk gejala menopause

seperti gejala insomnia, gangguan suasana hati, depresi atau stres serta gejala-

gejala lain selama menopause, dan di dapatkan bahwa terdapat hubungan antara

pengetahuan dengan tingkat stress.


Begitu pula Dalam pada penelitian (soedirham, Sulistyowati,& Devi ,

(2014) secara psikis , wanita yang sudah mengalami menopause merasa sangat

stress dan depresi dengan kondisi yang mereka alami. Depresi yang di alami oleh

wanita akan sangat berdampak pada konsep diri wanita tersebut di dapatkan hasil

bahwa terdapat hubungan anatra pengetahuan tentang menopause dengan tingkat

strees.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui lebih

dalam hubungan pengetahuan tentang menopause dengan tingkat strees di Desa

Langonsari pada tahun 2022.

I.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka didapatkan rumusan masalah

“Adakah hubungan pengetahuan tentang menopause dengan tingkat stress di Desa

Langonsari pada wanita masa subur ?”

1.4 Tujuan Penelitian

1. 4. 1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan

pengetahuan tentang menopause dengan tingkat stress di Desa Langonsari pada

wanita masa subur .

1. 4. 2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus hari penelitian ini adalah:


1. Mengetahui tentang tingkat pengetahuan tentang menopause pada wanita

pada usia menopause di Desa Langonsari.

2. Mengetahui tingkat strees pada wanita usia menopause di Desa

Langonsari..

3. Mengetahui hubungan pengetahuan tentang menopause dengan tingkat

stress

1 . 5 Manfaat Penelitian

1 . 5 . 1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi

perkembangan ilmu keperawatan dan penelitian selanjutnya pengetahuan tentang

menopause dengan tingkat stress pada wanita subur .

1 . 5 . 2 Manfaat Praktis

1. Bagi Penulis

mengaplikasi ilmu keperawatan yang telah didapatkan dibangku

Pendidikan pada kenyataan yang sesungguhnya

2. Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi penyediaan data pengaruh

Pendidikan Kesehatan terhadap pengetahuan tentang menopause dengan

tingkat stress dapat memberikan data yang dapat dipergunakan sebagai

sumber informasi tentang menopause dengan tingkat strees pada wanita .

3. Bagi Tempat Penelitian


Sebagai bahan peningkatan pelayanan kesehatan ibu terutama yang sudah

mengalami menopause di Desa Langonsari.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Menjadi data yang dapat dijadikan pertimbangan untuk bahan peneliti

selanjutnya tentang perilaku atau sikap ibu menopause .


HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG
MENOPAUSE DENGAN TINGKAT STRESS DI DESA
LANGONSARI PADA WANITA USIA MENOPAUSE
2022

PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian program
strata satu (S-1) pada program studi keperawatan sekolah tinggi kesehatan
Indonesia (STKINDO) Wirautama

OLEH :
PEPI ALIFIANI
12. 18. 0013

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN INDONESIA (STKINDO)
WIRAUTAMA
BANDUNG
2022

Anda mungkin juga menyukai