TINJAUAN PUSTAKA
menimbulkan rasa cemas atau risu , sementara bagi yang lain mendatangkan
a. Pra – menopause
b. Menopause
c. Pasca Menopause
1. Gejala umum
pembuluh darah .
f. Gangguan syaraf .
2. Gejala psikologik
3. Gejala somatik
Perasaan kepala pusing, atau badan terasa tertekan , sebagian tubuh terasa
tersutuk duri , sakit kepala , nyeri otot atau persedian , dan kesukaran
bernapas .
4. Gejala vasomotor
fitri,2017).
2.1.4 Fisiologi menopause
Fertilisasi menurun secara dratis pada wanita saat memasuki usia 35 tahun
dan lebih cepat lagi setelah usia 40 tahun. Percepatan setelah usia 40 tahun
meungkin merupakan tanda pertama dari kegagalaan ovarium yang akan terjadi.
besar tidak berhasil setelah usia lebih dari 45 tahun. Ini menunjukkan adanya
gangguan fisiologis yang berkembang di dalam oosit atau folikel sebelum mereka
menghilang . sekitar 3-4 tahun sebelum menopause kadar FSH mulai meningkat
yang secara progesif memendek. Akhirnya ovulasi dan mentruasi benar – benar
berhenti .
waktu. Usia menopause dipengaruhi oleh bebargai faktor. Usia menopause ibu
Perubahan muncul dalam ritme intrinsic , yang mengontrol waktu tidurbdan aksis
penurunan yang lebih namun pada fungsi saraf dopaminergic dan noradrenergik
mengurangi sinyal umpan balik negatif terhadap hipofisis dan hipotalamus dan
menyebabkan peningkatan yang progesif pada meregulasi FSH, makan kada FSH
meyoritas biosintesis steroid terjadi di dalam kelenjar dan sangat sedikit terjadi
didalam stroma. Sel hilus memiliki asal- usul embriologis yang sama dengan sel
jaringan perifer seperti lemak, hati dan ginjal menghasilkan enzim aromatase dan
antara estrogen yang langsung disekresi oleh ovarium dengan estrogen yang
berasal dari konversi di perifer adalah estron. Estron merupakan esterogen yang di
oleh ovarium pasca menopause dan kelenjar edrenal. Estron merupakan estrogen
yang sangat lemah dibadingkan dengan estradiol. Pada kosentrasi yang biasa
ditemukan pada wanita pascamenopause, estron tidak memberikan proteksi
yang obesitas dapat memproduksi estron dalam jumlah besar . jumlah estron
yang tidak dilawan oleh progesterone pasca ovulasi akan meningkatkan resiko
konversi dari keadaan proliferarif yang fisiologis menjadi bentuk sekretorik dan
Hilangnya masa tulang pada wanita sebenarnya di mulai pada usia 30-an.
Keadaan ini terjadi lebih cepat saat menopause. Kehilangan masa tulang yang
masih cepat terjadi pada 3-4 tahun pertama setelah menopause . gejala ini terjadi
lebih cepat pada wanita yang merokok dan sangat kurus. Tempat yang paling
seing terjadi lokasi fraktur akibat osteoporosis adalah korpus vertebra, suatu
akibat yang secara klinis mungkin di keluhkan sebagai nyeri punggung dan
berkembangnya dowagers hump. Femur bagian atas , humerus, iga, dan lengan
bagian distal juga terkena akibat kehilangnya massa tulang paska menopause .
faktur femur bagian atas yang mengenai sendi panggul dapat membahayakan
adalah yang pertama terkena, diikuti oleh tulang kortikal. Esterogen tampaknya
kalsium. Hal ini mumgkin terjadi sebagai efek langsung dari esterogen pada
tulang karena resptor esterogen di temukan pads sel- sel tulang yang dikultur.
2. Perubahan kardiovaskular
b. Mengkonsumsi vitamin D
a. Olahraga
b. Mengkonsumsi makanan .
bersoda
Esteogen dan progestron yang berfungsi untuk merasang indung telur melepaskan
sel telur . sel telur yang telah di lepaskan kedalam Rahim , akan memebgaruhi
dinding Rahim akan meluruh dan keluar melewati vagina yang di sebutu dengan
merukan penyebab utama terjadi menopause bisa di sebabkan oleh beberapa hal
yaitu :
atau virus. Kedua buah kandung ovarium yang telah diangkat akan
menyebabkan sel telur tidak dapat melepaskan hormon esterogen dan
hormon LH dan FSH oleh kelenjar hipofis otak. Bahan kimia sibutramin
reseptor hormon FSH dan LH yang minim akan mempengaruhi kinerja sel
terhadap menopause
d. Penyakit: berapa jenis penyakit seperti kista pada indung telur atau kanker
berhenti.
kafein pada kopi dan the yang di komunsi jangka panjang akan
menyebabkan turunya hormon esterogen bagi wanita ras kulit putih. (koes
irianto , 2015)
pengobatan medis, status gizi, pendidikan, sosial ekonomi, atau karena pengaruh
fisik pada tubuh seseorang pun akan berubah. Perubahan fisik ini biasanya terlihat
jelas pada rentang masa kanak-kanak memasuki masa remaja dan pada masa
dewasa menjelang masa lansia. Jika tidak ditanggapi secara benar fase perubahan
Selain faktor gaya hidup dan genetic yang menentukan cepat atau
perdebatkan
lebih awal .
menopause dini .
e. Histerektomi : Penangkatan rahim biasanya tidak berakibat
jangka pendek:
1. Hot flush yaitu rasa panas di dada yang menjelejar ke wajah yang
kelamin.
Jangaka pendek :
1. Osteoporosis yaitu berkurangnya kepadatan tulang pada wanita
2.2 Pengetahuan
miliki oleh manusia. Pengetahuan yang di miliki seseorang sangat penting bagi
sangat penting karena akan dapat menumbuhkan efek positif pada penataan kondisi
psikologis. Kesiapan mental dan pengetahuan yang cukup akan memudahkan seseorang
dalam mengontrol depresi, kecemasan, serta gangguan emosional sangat mungkin
dikatakan dengan istilah common sense dan sering diartikan dengan good sense,
sense diperoleh dari pengalaman sehari-hari, seperti air dapat dipakai untuk
b. Pengetahuan ilmu Pengetahuan ilmu yaitu ilmu sebagai terjemahan dari science.
dengan suatu pemikiran secara cermat dan teliti dengan menggunakan berbagai
metode.
dari Tuhan melalui para utusan-Nya, yang bersifat mutlak dan wajib diyakini
diperoleh dari Tuhan melalui para utusan-Nya, yang bersifat mutlak dan wajib
(Notoatmodjo, 2014)
diketahui tersebut.
pengetahuan yaitu:
1. Tingkat pendidikan
agar orang tersebut dapat memiliki kemampuan yang baik. Pendidikan ini
pengajaran.
2. Informasi
3. Lingkungan
Lingkungan ialah segala suatu yang ada disekitar individu, baik itu
4. Usia
Usia dapat mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin
bertambah usia maka akan semakin berkembang pula daya tangkap dan
menayakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang yang ingin
100%), sedang atau cukup (56 – 75%) dan kurang (<55%). (Arikunto 2013).
pertanyaan, kemudian dilakukan penilaian nilai 1 untuk jawaban benar dan nilai 0
untuk jawaban salah. Berdasarkan skala data rasio maka rentang skor pengetahuan
wawancara atau kuesioner yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur
3). Bobot III : tahap tahu, pemahaman, aplikasi, analisis sintesis dan evaluasi
2.4 Stress
Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh
menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang (Jenita DT Donsu, 2017).
Menurut Jenita DT Donsu (2017) secara umum stres dibagi menjadi dua
yaitu :
a. Stres akut Stres yang dikenal juga dengan flight or flight response. Stres
b. Stres kronis Stres kronis adalah stres yang lebih sulit dipisahkan atau
Menurut Priyoto (2014) menurut gejalanya stres dibagi menjadi tiga yaitu:
a. Stres Ringan
Stres ringan adalah stressor yang dihadapi setiap orang secara teratur, seperti
banyak tidur, kemacetan lalu lintas, kritikan dari atasan. Situasi stres ringan
berlangsung beberapa menit atau jam saja. Ciri-ciri stres ringan yaitu semangat
b. Stres Sedang
Stres sedang berlangsung lebih lama daripada stress ringan. Penyebab stres
sedang yaitu situasi yang tidak terselesaikan dengan rekan, anak yang sakit, atau
ketidakhadiran yang lama dari anggota keluarga. Ciri-ciri stres sedang yaitu sakit
perut, mules, otot-otot terasa tengang, perasaan tegang, gangguan tidur, badan
terasa ringan.
c. Stres Berat
Stres berat adalah situasi yang lama dirasakan oleh seseorang dapat
karena tidak ada perbaikan, berpisah dengan keluarga, berpindah tempat tinggal
mempunyai penyakit kronis dan termasuk perubahan fisik, psikologis sosial pada
usia lanjut. Ciri-ciri stres berat yaitu sulit beraktivitas, gangguan hubungan sosial,
Stres pada dosis yang kecil dapat berdampak positif bagi individu. Hal ini
Sedangkan stres pada level yang tinggi dapat menyebabkan depresi, penyakit
kardiovaskuler, penurunan respon imun, dan kanker (Jenita DT Donsu, 2017).
Menurut Priyono (2014) dampak stres dibedakan dalam tiga kategori, yaitu :
1. Dampak fisiologik
a. Gangguan pada organ tubuh hiperaktif dalam salah satu system tertentu
2). Kegagalan ovulasi ada wanita, impoten pada pria, kurang produksi
dll.
2. Dampak psikologik
b. Kewalahan/keletihan emosi.
3. Dampak perilaku
tepat.
c. Stres yang berat seringkali banyak membolos atau tidak aktif mengikuti
kegiatan pembelajaran.
1. Stres Tingkat I
Tahapan ini merupakan tingkat stres paling ringan dan disertai dengan
a. Semangat besar.
menipis.
2. Stres Tingkat II
ini penderita sudah harus berkonsultasi pada dokter, kecuali kalau beban
4. Stres Tingkat IV
Pada tahapan ini sudah menunjukkan gejala yang lebih buruk yang
a. Tenaga yang digunakan untuk bisa bertahan sepanjang hari terasa sangat
sulit.
dini hari.
5. Stres Tingkat V
6. Stres Tingkat VI
d. Tenaga untuk hal-hal yang ringan sekalipun tidak bisa lagi, pingsan atau
collap.
yang terdapat tiga skala keadaan diri untuk di rancang untuk mengukur emosi
negatif yang terdiri dari depresi, kecemasan dan stress. (Lovibond dalam
dengan isi yang serupa dalam kuisioner DASS. Skala untuk mengukur stress yaitu
menilai kesulitan untuk tenang, kegugupan, murah marah dan gelisah. Kepekaan
maupun ekspresi yang lebih dan kurang bersabar. DASS sub- skala stress :
1. Saya merasa bahwa diri saya menjadi pemarah karena hal – hal sepele
6. Saya menemukan diri saya menjadi mudah sabar ketika dalam keadaan
10. Saya merasa sulit untuk tenang jika ada yang membuat saya kesal.
11. Saya sulit untuk sabra dalam menghadapi gangguan terhadap hal yang
13. Saya tidak perduli pada apapun yang menghalangi saya melakukan apa
Terdapat empat pilihan jawaban yang disediakan untuk setiap pertanyaan yaitu
lumayan sering
3. : sangat sesuai dengan saya, atau sering sekali sejumlah nilai untuk masing
Ringan : 0 – 21
Sedang : 22 – 4
menopause dimana kondisi semacam ini akan menjadi hal yang lumrah
penurunan konsep diri wanita menopause. Ketidaktahuan akan apa yang harus
dilakukan, pola pikir yang berubah terkait penerimaan diri membuat wanita
emosi, mudah tersinggung, stress dan tekanan mental yang semua itu akan
sehingga ia memiliki kesiapan diri yang bagus hasil dari konsep diri yang
positif, tentu hal ini juga tidak terlepas dari usia, dukungan suami, kepribadian,
strata sosial, pendidikan dan juga pekerjaan. Pada tahun 2020 jumlah wanita
yang hidup dalam usia menopause berkisar 30,3 juta atau setara dengan 15,3
% dari seluruh populasi. Dengan rerata usia 49-53 tahun. Usia harapan hidup
menurut WHO akan meningkat sebesar 1,2 miliar pada tahun 2030.
(widiyaningsih 2020) .
hendak memecahkan masalah yang ditampilkan agar penelitian ada batas yang
Gambar 2.1
Kerangka pemikiran
Faktor yang
mempengaruhi
pengetahuan:
Tingkat Pendidikan
Menopause Informasi
Lingkungan
Factor yang mempengaruhi Pengetahuan Usia
menopause:
Usia
Buatan
Bahan kimia
Penyakit Stress
Kafein
Jenis-jenis stress:
Stress akut
Stress kronis
2.7 Hipotesis
Ho: Tidak ada hubungan pengetahuan tentang menopause dengan tingkat stress