Anda di halaman 1dari 6

Vol XI No.

1 Mei 2019

HUBUNGAN PERILAKU IBU NIFAS DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM


(Di Desa Glagahwero Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember)

Anik Latifah, Desta Ayu Cahya Rosyida


Dosen Universitas PGRI Adi Buana Surabaya Jl. Dukuh Menanggal XII Surabaya
Email: aniklatifah@unipasby.ac.id, desta@unipasby.ac.id
Telp:081330710328, 081234200158

ABSTRAK

Ruptur perineum dapat terjadi karena adanya ruptur spontan maupun episiotomi. Proses
penyembuhan luka perineum dipengaruhi oleh banyak faktor terutama perilaku aktif ibu dalam
menangani masalah kesehatan. Perilaku aktif yang ada misalnya perilaku personal hygiene yang
baik, pengaturan pola makan yang baik, mobilisasi dan menjaga kondisi ibu (Suryo, 2016). Hasil
studi pendahuluan yang dilakukan di BPS Ririn Z.A., Amd. Keb. di Desa Glagahwero Kecamatan
Kalisat Kabupaten Jember pada bulan Januari – Maret 2018, didapatkan 36 ibu melahirkan
dimana 28 (72%) ibu melahirkan yang mengalami luka perineum.
Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional, uji yang dilakukan dalam
penelitian ini uji chi square. Pengamatan dilakukan pada 36 orang responden. Sampling yang di
gunakan yaitu secara non probability sampling dengan jenis consecutive sampling dimana setiap
pasien yang memenuhi kriteria sampel dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu.
Kriteria sampel yaitu ibu nifas yang mengalami rupture perineum. Instrumen yang digunakan
dalam pengambilan sampel adalah kuesioner.
Analisa data menggunakan Chi Kuadrat / uji Chi square didapatkan nilai Asymp. Sig. (2-
sided) = 0,00 dari hasil SPSS lebih kecil dari α = 0,05 artinya terdapat hubungan yang signifikan
dari perilaku ibu nifas terhadap penyembuhan luka perineum di Desa Glagahwero Kecamatan
Kalisat Kabupaten Jember.
Hasil penelitian hubungan perilaku ibu nifas terhadap penyembuhan luka perineum di Desa
Glagahwero Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu
memiliki perilaku aktif dalam mengatasi luka perineum. Sehingga diharapkan penelitian ini dapat
memberikan pengalaman dan pengetahuan tentang perilaku ibu nifas, meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka perineum.

Kata Kunci: Perilaku Ibu Nifas, Ruptur Perineum, Penyembuhan Luka Perineum

PENDAHULUAN
Perineum merupakan bagian adalah robek atau koyaknya jaringan secara
permukaan dari pintu bawah panggul, paksa (Smeltzer, 2014).
terletak antara vulva dan anus. Perineum Robekan perineum umumnya terjadi
terdiri dari otot dan fascia urogenitalis serta di garis tengah dan bisa menjadi luas
diafragma pelvis. Diafragma urogenitalis apabila kepala janin lahir terlalu cepat, sudut
terletak menyilang arkus pubis diatas fascia arkus pubis lebih kecil daripada biasa
superfisialis perinei dan terdiri dari otot- otot sehingga kepala janin terpaksa lahir lebih ke
transversus perinealis profunda. Ruptur belakang daripada biasa, kepala janin
melewati pintu bawah panggul dengan

Embrio, Jurnal Kebidanan Page 17


Vol XI No. 1 Mei 2019

ukuran yang lebih besar daripada perdarahan terjadi terus-menerus.


sirkumferensia suboksipito-bregmatika, atau Penanganan komplikasi yang lambat dapat
anak dilahirkan dengan pembedahan vaginal menyebabkan terjadinya kematian pada ibu
(Wiknjosastro, 2006). post partum mengingat kondisi fisik ibu post
Di seluruh dunia pada tahun 2009 partum masih lemah (Manuaba, 2006).
terjadi 2,7 juta kasus ruptur perineum pada Hasil studi pendahuluan yang
ibu bersalin. Angka ini diperkirakan mencapai dilakukan di BPS Ririn Z.A., A.md. Keb. Desa
6,3 juta pada tahun 2050, seiring dengan Glagahwero Kecamatan Kalisat Kabupaten
semakin tingginya bidan yang tidak Jember pada bulan Januari - Maret 2018
mengetahui asuhan kebidanan dengan baik. didapatkan 36 ibu melahirkan dimana 28
Di Amerika, 26 juta ibu bersalin yang (72%) ibu melahirkan yang mengalami luka
mengalami ruptur perineum, 40% perineum. Hasil pengamatan yang dilakukan
diantaranya mengalami ruptur perineum oleh peneliti 28 ibu yang mengalami ruptur
(Ambarwati, 2010). Di Asia ruptur perineum perineum memiliki fase penyembuhan luka
juga merupakan masalah yang cukup banyak perineum yang berbeda, 15 ibu melahirkan
dalam masyarakat, 50% dari kejadian rupture atau 54% sembuh dalam waktu 15 hari,
perineum di dunia terjadi di Asia. Prevalensi sedangkan sisanya 13 orang (46%) luka
ibu bersalin yang mengalami ruptur perineum perineum sembuh dalam waktu lebih dari 15
di Indonesia pada golongan umur 25-30 hari. Perilaku dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu,
tahun yaitu 24% sedang pada ibu bersalin intern dan ekstern. Faktor intern mencakup
usia 32 –39 tahun sebesar 62%. Hasil studi pengetahuan, kecerdasan, persepsi, emosi,
dari Pusat Penelitian dan Pengembangan motivasi, pengalaman. Faktor ekstern
(Puslitbang) Bandung, yang melakukan meliputi lingkungan, sosial ekonomi,
penelitian dari tahun 2009–2010 pada kebudayaan. Hal ini disebabkan perilaku
beberapa Propinsi di Indonesia didapatkan yang dimiliki ibu–ibu di Desa Glagahwero
bahwa satu dari lima ibu bersalin yang mulai dari kurangnya mobilisasi dini karena
mengalami ruptur perineum akan meninggal takut untuk banyak aktifitas, kondisi nutrisi
dunia yaitu 21,74% (Siswono, 2008 ). yang kurang mencukupi dimana banyak ibu
Dampak dari terjadinya ruptur yang tarak atau pantang makanan, personal
perineum pada ibu antara lain terjadinya hygiene ibu itu sendiri karena masih takut
infeksi pada luka jahitan dimana dapat membersihkan area yang luka, sehingga
merambat pada saluran kandung kemih terdapat perbedaan waktu penyembuhan
ataupun pada jalan lahir yang dapat luka perineum.
berakibat pada munculnya komplikasi infeksi
kandung kemih maupun infeksi pada jalan
lahir. Selain itu juga dapat terjadi sehingga

Embrio, Jurnal Kebidanan Page 18


Vol XI No. 1 Mei 2019

METODE PENELITIAN Berdasarkan tabel 1 dapat


Penelitian ini bersifat analitik dengan diinterpretasikan bahwa besar responden
pendekatan cross sectional, uji yang berumur 20 - 35 tahun yaitu sebanyak 28
dilakukan dalam penelitian ini uji chi square. responden (78%) dari total 36 responden.
Sampling yang di gunakan yaitu secara non Sebagian besar dari responden dengan
probability sampling dengan jenis kelompok pendidikan adalah SMA yaitu
consecutive sampling dimana setiap pasien sebanyak 16 responden (44%). Pada
yang memenuhi kriteria sampel dimasukkan kelompok pekerjaan sebagian besar
dalam penelitian sampai kurun waktu responden merupakan wiraswasta / swasta
tertentu. Kriteria sampel merupakan ibu nifas sebanyak 39%.
yang mengalami ruptur perineum. Instrumen
yang digunakan dalam pengambilan sampel B. Data Khusus
adalah kuesioner. Variabel sampel yaitu, 1. Karakteristik Responden
perilaku ibu dan penyembuhan luka perinium. Berdasarkan Perilaku Ibu
Lingkup variabel perilaku aktif dan pasif ibu Tabel 2 Distribusi Frekuensi
Karakteristik Responden
dalam proses penyembuhan luka yaitu
Berdasarkan Perilaku Ibu Di
personal hygiene dan mobilisasi. Penelitian Desa Glagahwero
Kecamatan Kalisat
ini dilaksanakan di Di Desa Glagahwero
Kabupaten Jember Tahun
Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember pada 2019
bulan Januari–Maret 2018. Kriteria Frekuensi Persentase
Pasif 7 19%
Aktif 29 81%
HASIL PENELITIAN Jumlah 36 100 %
A. Data Umum
Tabel 2 dapat
Tabel 1 Karakteristik Responden di Desa
Glagahwero Kecamatan Kalisat diinterpretasikan bahwa sebagian
Kabupaten Jember Tahun 2018 besar responden adalah memiliki
Kriteria Frekuensi Persentase
Umur perilaku aktif, yaitu sebanyak 29
< 20 tahun 1 3% responden (81%) dari total 36
20 - 35 tahun 28 78%
>35 tahun 7 19% responden.
Pendidikan
SD 7 19%
SMP 11 31% 2. Karakteristik Responden
SMA 16 44% berdasarkan Penyembuhan Luka
PT/ Akademi 2 6%
Pekerjaan Perineum
Tidak Bekerja 10 29% Tabel 3 Distribusi Frekuensi
(IRT) Karakteristik Responden
PNS 2 6% Berdasarkan Penyembuhan
Wiraswasta/ Luka Perineum
14 39%
Swasta
Petani/ Buruh 10 28%

Embrio, Jurnal Kebidanan Page 19


Vol XI No. 1 Mei 2019

Kriteria Frekuensi Persentase perineum proses inflamasi


Inflamasi 28 78% sebanyak 26 (72%).
Poliferasi 8 22%
Jumlah 36 100%
PEMBAHASAN

Tabel 3 dapat dinterpretasikan Perilaku kesehatan adalah suatu respon

bahwa sebagian besar responden terhadap stimulus yang berkaitan dengan

memiliki penyembuhan luka perineum tindakan yang dapat diamati dan mempunyai

adalah proses inflamasi atau frekuensi spesifik durasi tujuan baik disadari

penyembuhan luka terjadi pada hari 1 maupun tidak. Hal itu merupakan kumpulan

– 5 hari pasca persalinan sebanyak dari berbagai faktor yang saling berinteraksi.

28 responden (78%) dari total 36 Seorang ahli psikologis merumuskan bahwa

responden. perilaku merupakan respon atau reaksi


seseorang terhadap stimulus (rangsangan

C. Tabulasi Silang Hubungan Antara dari luar) (Notoatmodjo, 2003). Perilaku aktif

Perilaku Ibu Terhadap Proses adalah tindakan nyata atau praktis terhadap

Penyembuhan Luka Perineum Di kesehatan, perilaku dipengaruhi oleh 2 faktor

Desa Glagahwero Kecamatan intern dan ekstern. Faktor intern mencakup

Kalisat Kabupaten Jember Tahun pengetahuan, kecerdasan, persepsi, emosi,

2019. motivasi, pengalaman. Faktor ekstern

Tabel 4 Tabulasi Silang Hubungan meliputi lingkungan, sosial ekonomi,


Antara Perilaku Ibu kebudayaan. Perilaku aktif seseorang akan
Terhadap Proses
Penyembuhan Luka memudahkan mengatasi permasalahan
Perineum Di Desa kesehatan yang terjadi. Jadi yang dimaksud
Glagahwero Kecamatan
Kalisat Kabupaten Jember perilaku manusia pada hakikatnya adalah
Tahun 2019. tindakan atau aktifitas dari manusia itu sendiri
Penyembuhan Luka
Total yang mempunyai bentangan sangat luas
Perineum
Perilaku
Inflamasi Poliferasi antara lain, berjalan, berbicara, menangis,
∑ % ∑ % ∑ %
72 81 tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca
Aktif 26 3 9% 29
% % dan sebagainya (Notoatmodjo, 2018).
13 19
Pasif 2 6% 5 7 Dengan berperilaku aktif ibu yang
% %
78 22 100 mengalami luka perineum akan melakukan
Jumlah 28 8 36
% % %
tindakan yang nyata untuk mempercepat
Tabel 4 dapat dijelaskan proses penyembuhan luka perineum dengan
bahwa responden dengan perilaku cara mobilisasi dini, personal hygiene, dan
aktif responden yang memiliki menjaga asupan nutrisi yang baik.
proses penyembuhan luka

Embrio, Jurnal Kebidanan Page 20


Vol XI No. 1 Mei 2019

Dalam penelitian ini responden yang Dalam pengertian yang paling luas
memiliki perilaku aktif sebanyak 29 (81%) sehat merupakan suatu keadaan yang
responden, sedangkan yang pasif sebanyak dinamis dimana individu menyesuaikan diri
7 (19%) responden. dengan perubahan-perubahan lingkungan
Sehat merupakan keadaan seseorang internal (psikologis, intelektual, spiritual dan
yang tidak hanya terbebas dari penyakit penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik,
tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan sosial, dan ekonomi) dalam mempertahankan
manusia tersebut, yang meliputi fisik, emosi, kesehatannya.
sosial dan spiritual. Konsep sehat yang Berdasarkan analisa data
positive menurut Edelman dan Mandle menggunakan Chi Kuadrat / uji Chi square
(1994): didapatkan nilai Asymp. Sig. (2-sided) = 0,00
1.Memperhatikan individu sebagai sebuah dari hasil SPSS lebih kecil dari α = 0,05
sistem yang menyeluruh. artinya terdapat hubungan yang signifikan
2.Memandang sehat dengan mengidentifikasi dari perilaku ibu nifas terhadap
lingkungan internal dan eksternal. penyembuhan luka perineum di Desa
3.Penghargaan terhadap pentingnya peran Glagahwero Kecamatan Kalisat Kabupaten
individu dalam hidup. Jember. Menurut Becker (2011), konsep
Dalam pengertian yang paling luas sehat perilaku sehat ini merupakan pengembangan
merupakan suatu keadaan yang dinamis, dari konsep perilaku yang dikembangkan
dimana individu menyesuaikan diri dengan Bloom. Becker menguraikan perilaku
perubahan-perubahan lingkungan internal kesehatan menjadi tiga domain, yakni
(psikologis, intelektual, spiritual dan penyakit) pengetahuan kesehatan (health knowledge),
dan eksternal (lingkungan fisik, sosial, dan sikap terhadap kesehatan (health attitude)
ekonomi) dalam mempertahankan dan praktek kesehatan (health practice). Hal
kesehatannya. ini berguna untuk mengukur seberapa besar
UU No.23 tahun 1992 tentang tingkat perilaku kesehatan individu yang
Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan menjadi unit analisis penelitian.
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa Teori menjelaskan faktor penyembuhan
dan sosial yang memungkinkan hidup luka antara lain personal hygiene (kebersihan
produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam diri) dan makanan yang bergizi serta sesuai
pengertian ini maka kesehatan harus dilihat porsi akan menyebabkan ibu dalam keadaan
sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari sehat dan segar juga akan mempercepat
unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di masa penyembuhan luka perineum
dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian (Smeltzer, 2002). Selain itu, faktor dukungan
integral kesehatan. dari lingkungan keluarga juga berperan,
dimana ibu akan selalu merasa mendapatkan

Embrio, Jurnal Kebidanan Page 21


Vol XI No. 1 Mei 2019

perlindungan dan dukungan serta nasehat- DAFTAR PUSTAKA


nasehat khususnya orang tua dalam merawat Ambarwati, R.D.(2010). Asuhan Kebidanan
kebersihan pasca persalinan (Bobak, 2005). Nifas. Jogjakarta: Mitra. Cendika
Press
Dalam penelitian ini responden yeng
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian:
memiliki perilaku aktif dalam menjaga kondisi Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
kesehatannya selama masa nifas berdampak Rineka Cipta.
Becker,M.H. 2011. The Health Belief Model
pada cepatnya penyembuhan luka perineum,
And Personal Health Behaviour.
seperti dengan melakukan mobilisasi dini,
Health Education Monograps. Vol 2,
tidak adanya pantangan dalam nutrisi,
No 4
menjaga pola personal hygiene, sehingga
Bobak dkk. 2012. Buku Ajar Keperawatan
tidak terjadi komplikasi pada masa nifas.
Maternitas Edisi 4. EGC : Jakarta
Hubungan kesehatan dengan perilaku Manuaba IBG dkk. 2006.Pengantar Kuliah
sangatlah erat dan saling berkesinambungan, Obstetri. EGC : Jakarta .
Notoatmojo Soekidjo. 2018. Pengantar
individu yang sehat akan tercermin dari
Pendidkan Kesehatan dan Ilmu
perilaku yang sehat pula. Sebaliknya juga Perilaku Kesehatan. Andi Offset
begitu perilaku yang sehat akan Yogyakarta : Jakarta .
mencerminkan individu dengan kualitas hidup Notoatmojo, Soekidjo. 2010. Metodelogi
Penelitian. Andi Offset Yogyakarta :
baik Jakarta .
Siswono, 2008. Ruptur Perineum.
KESIMPULAN http://stikesharapanmama.blogspot.co
m, diakses tanggal 11Juni 2014
Berdasarkan penelitian Hubungan
Smeltzer. 2014. Referensi Kesehatan.
Perilaku Ibu Nifas Terhadap Penyembuhan www.google.com. diakses tanggal 15
Luka Perineum Di Desa Glagahwero April 2014
Suriadi. 2007. Personal Hygiene.
Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember dapat
(www.google.com). diakses tanggal
disimpulkan bahwa sebagian besar ibu 15 April 2014
memiliki perilaku aktif dengan cara Wahit. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Manusia.
Jakarta: EGC
melakukan personal hygiene, melakukan
Winkjosastro, H. 2006. Ilmu Kebidanan.
mobilisasi dini, pola nutrisi yang baik, dalam Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
mengatasi luka perineum sehingga luka Sarwono Prawirohardjo.
perineum dapat sembuh dengan cepat dan Edelman, Cl And Mandle,Cl. 1994. Health

baik. Promotion Throught The Lifespan.


The Mosby:St Louis.

Embrio, Jurnal Kebidanan Page 22

Anda mungkin juga menyukai