Anda di halaman 1dari 14

JOBSHEET

TEKNIK BRACHT DAN MANUAL AID

Dosen Pembimbing :

Kosma Heryati, M.Kes

Oleh Kelompok 11 :
1. Febri Melati P05140117060
2. Fourtiya Mayu S. P05140117020

Tingkat : II A

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU


PRODI DIII KEBIDANAN
T.A 2018/2019
POLTEKKES KEMENKES Kode/No :
BENGKULU
Tgl :
JURUSAN KEBIDANAN
STANDAR PROSES Revisi :

JOB SHEET Halaman :

1. Nama Keterampilan : Teknik Bracht dan Manual Aid


2.
3. Unit (Nama Mata kuliah) : Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal dan
Neonatal

4. Dosen : Kosma Heryati, M. Kes


5.
6. Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tindakan
teknik Pertolongan Persalinan Sunsang sesuai prosedur
secara sistematis dan benar, setelah membaca setiap
langkah yang terdapat dalam job sheet dan dengan
menggunakan peralatan, bahan dan perlengkapan.

7. Referensi : Mochtar Rustam. 1998. Sinopsis Obsetri Fiologi dan


Obsetri Patologi. Edisi 2 Jakarta : EGC
Ai Yeyeh, Dkk. Diktat kuliah Asuhan Kebidanan
IV(Patologi Kebidanan) Cetakan II. Jakarta : TIM
Doddy ario K, dkk (dr), 2001. Standar pelayanan
medik SMF obstetri dan ginekologi. RSUD Mataram
PETUNJUK KERJA
1. Baca dan pelajari lembar kerja atau job sheet dan daftar tilik.
2. Siapkan alat, bahan dan obat yang di butuhkan dalam pertolongan persalinan sunsang
3. Bekerja secara hati-hati dan teliti
4. Tanyakan kepada instruktur/pembimbing tentang hal-hal yang kurang di mengerti Dalam
pelaksanaan praktek
5. Laporkan hasil setelah selesai melakukan tindakan.

KESELAMATAN KERJA

1. Patuhi prosedur semua tindakan.


2. Bertindak hati-hati dan lembut pada saat mengerjakan tindakan.
3. Observasi kondisi pasien secara kontinu.
4. Perhatikan teknik septik dan antiseptik.
5. Perhatikan kondisi alat,bahan dan obat obatan pada saat sebelum bekerja untuk Menilai
kelayakan penggunaanya dan setelah bekerja dengan upaya pencegahan infeksi
6. Gunakan sarung tangan, perlengkapan pelindung pribadi, ( masker, dan celemek Untuk
melindungi diri dari percikan Yng dapat mengkontaminasi

PERALATAN DAN PERLENGKAP


Bahan :
1. Phantom

2. Oksitosin 1 ampul

3. Larutan antiseptik

4. Lidocain 1% 1 ampul

5. Kasa steril

6. Larutan air Clorin


Peralatan :
1. Stetskop

2. Tensimeter

3. Thermometer

4. Bak instrument yang berisi partus set :

- 2 pasang handscoon

- ½ Kocher

- Gunting tali pusat

- Gunting episiotomy

- 2 Arteri klem

- Benang tali pusat / klem umbilical

- Kassa steril

- Kateter nelaton

- Spuit 3 cc

5. Bak instrument yang berisi hecting set :

- Handscoon

- Spuit 10 cc

- Pinset

- Neddle holder

- 2 buah nald hecting yang terdiri dari 1 buah nald kulit dan 1
buah Nald otot

- Cut gut (chromic)

6. Kom kecil 3
Perlengkapan :
1. Celemek plastik

2. Masker

3. 1 buah piring plasenta

4. topi

5. kaca mata pelindung

6. Sepatu boot/ sandal penutup

7. 1 buah handuk kecil untuk cuci tangan

8. 3 buah kain bersih

9. 2 buah handuk bersih

10. Pakaian bayi

11. Pakaian ibu

12. 3 buah tempat sampah

13. 1 ember air bersih

14. 2 ember air clorin


PROSEDUR TEKNIK BRACHT

No. Langkah Gambar

Pertolongan dimulai setelah bokong


1.
nampak di vulva dengan penampang
sekitar 5 cm

Suntikkan 5 unit oksitosin i.m dengan


2.
tujuan bahwa dengan 1–2 his berikutnya
fase cepat dalam persalinan sungsang
spontan pervaginam akan terselesaikan

Dengan menggunakan tangan yang


dilapisi oleh kain setengah basah, bokong
3.
janin dipegang sedemikian rupa sehingga
kedua ibu jari penolong berada pada
bagian belakang pangkal paha dan empat
jari-jari lain berada pada bokong janin

Pada saat ibu meneran, dilakukan


4. gerakan mengarahkan punggung anak ke
perut ibu (gerak hiperlordosis) sampai
kedua kaki anak lahir
Setelah kaki lahir, pegangan dirubah
5. sedemikian rupa sehingga kedua ibu jari
sekarang berada pada lipatan paha bagian
belakang dan ke empat jari-jari berada
pada pinggang janin

Dengan pegangan tersebut, dilakukan


6. gerakan hiperlordosis dilanjutkan (gerak
mendekatkan bokong anak pada perut
ibu) sedikit kearah kiri atau kearah kanan
sesuai dengan posisi punggung anak.

7.
Gerakan hiperlordosis tersebut terus
dilakukan sampai akhirnya lahir mulut-
hidung-dahi dan seluruh kepala anak.

Pada saat melahirkan kepala, asisten


8.
melakukan tekanan suprasimfisis searah
jalan lahir dengan tujuan untuk
mempertahankan posisi fleksi kepala
janin

9.
Setelah anak lahir, perawatan dan
pertolongan selanjutnya dilakukan seperti
pada persalinan spontan pervaginam pada
presentasi belakang kepala
PROSEDUR PELAKSANAAN MANUAL AID

No Langkah Kerja Gambar


1. Lakukan informed consent
Key Point : Gunakan bahasa
yang jelas dan mudah di
pahami oleh klien.

2. Siapkan alat, bahan, dan


perlengkapan
Key Point : Susun alat secara
ergonomis

3. Gunakan alat pelindung diri


Key Point : Ingat prinsip
pencegahan infeksi. Lindungi
diri dari kontaminasi.

4. Cuci tangan dan keringkan


Key Point : Lepaskan jam
tangan, perhiasan dan gunakan
teknik cuci tangan efektif.
5. Baringkan ibu di atas bed
ginekologi dalam posisi litotomi
Key Point : Ajarkan kepada
ibu mempertahankan posisi
litotomi pada saat mengedan.

6. Gunakan sarung tangan steril /


DTT
Key Point : Pastikan sarung
tangan tidak bocor.

7. Pimpin ibu mengedan sampai


bokong lahir
Key Point : Pimpin ibu
mengedan saat ada his dan
istirahat di luar his.

8. Longgarkan tali pusat dan


tunggu kaki bayi lahir
seluruhnya
Key Point : Hindari kompresi
tali pusat.
SECARA KLASIK (DEVENTER) : digunakan jika bahu masih tinggi
9. Arahkan tubuh bayi ke arah
perut ibu, lahirkan lengan bayi
bagian belakang
Key Point :
 Kaki bayi dipegang oleh
tangan penolong. Untuk
memperluas daerah
posterior/perineum
 Lahirkan lengan dengan
memasukkan jari
menelusuri bahu bayi
sampai pada fosa kubiti,
lalu dilahirkan solah-olah
lengan mengusap muka
bayi.

10. Arahkan tubuh bayi ke bokong


ibu, lahirkan lengan bayi bagian
depan (di bawah simfisis)
Key Point :
 Tarik curam ke bawah
dengan mantap hingga
punggung janin mendekati
punggung ibu
 Lahirkan lengan depan
dengan cara yang sama
dengan melahirkan lengan
belakang
SECARA MULLER : digunakan jika bahu sudah berada di pintu bawah panggul
11. Arahkan tubuh bayi ke bokong
ibu, lahirkan lengan bayi bagian
depan
Key Point:
 Bokong bayi dipegang
secara femuro-pelviks (ibu
jari sejajar spina sakralis,
jari telunjuk pada krista
iliaka, jari lain
mencengkram paha bagian
depan).
 Lahirkan dengan mengait
lengan bawah dengan satu
atau dua jari penolong
12. Arahkan tubuh bayi ke arah
perut ibu, lahirkan lengan bayi
bagian belakang
Key Point:
 Bokong bayi dipegang
secara femuro-pelviks
 Lahirkan lengan belakang
dengan cara yang sama
dengan lengan depan

13. Lahirkan kepala bayi kemudian


letakkan di atas perut ibu
Key Point: Jangan sampai bayi
terjatuh (Lihat penuntun
pengeluaran kepala – perasat
mauriceau)
SECARA LOVSET :

14. Tubuh janin dipegang dengan


pegangan femuropelvik.

Key Point: Dilakukan pemutaran


1800 sambil melakukan traksi
curam kebawah sehingga bahu
belakang menjadi bahu depan
dibawah arcus pubis dan dapat
dilahirkan
15. Sambil dilakukan traksi curam
bawah,

Key Point : tubuh janin diputar


1800 kearah yang berlawanan
sehingga bahu depan menjadi
bahu depan dibawah arcus pubis
dan dapat dilahirkan

16.

Tubuh janin diputar kembali


1800 kearah yang berlawanan
sehingga bahu belakang kembali
menjadi bahu depan dibawah
arcus pubis dan dapat dilahirkan
CARA MOURICEAU

17. Dengan tangan penolong yang


sesuai dengan arah menghadapnya
muka janin.

Key Point : jari tengah


dimasukkan kedalam mulut janin
dan jari telunjuk serta jari manis
diletakkan pada fosa canina.

18. Tubuh anak diletakkan diatas


lengan anak, seolah anak
“menunggang kuda”.

Key Point : Belakang leher anak


dicekap diantara jari telunjuk dan
jari tengah tangan yang lain

Assisten membantu dengan


melakukan tekanan pada daerah
suprasimfisis untuk
mempertahankan posisi fleksi
kepala janin

Traksi curam bawah terutama


dilakukan oleh tangan yang
dileher.

Anda mungkin juga menyukai