Anda di halaman 1dari 5

NAMA : YUNI AYU KIRANI KARMANTO

NIM : 201040400051
KELAS : 01FARE001 REGULER B
MATKUL : KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

BAGAIMANA PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI RUMAH


SAKIT?

Pengertian K3 adalah upaya untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,


mental, dan sosial pada tingkat tertinggi untuk semua jenis pekerjaan, mencegah masalah kesehatan
akibat pekerjaan, dan melindungi pekerja dari risiko kerja.K3 berperan untuk menjamin setiap
tenaga kerja mendapat perlindungan kesehatan dan keselamatan selama bekerja, menjamin setiap
sumber produksi layak dan aman digunakan sehingga mengurangi resiko kerugian yang diakibatkan
oleh kecelakaan kerja. K3 memiliki banyak fungsi, baik bagi perusahaan maupun karyawan, yaitu:

1. Sebagai pedoman dalam mengidentifikasi serta menilai risiko dan bahaya terhadap
keselamatan dan kesehatan di lingkungan kerja.
2. Sebagai referensi dalam memberikan saran tentang perencanaan, proses pengorganisasian,
desain tempat kerja, dan implementasi pekerjaan.
3. Sebagai pedoman dalam memantau keselamatan dan kesehatan para pekerja di lingkungan
kerja.
4. Sebagai dasar dalam memberikan saran tentang informasi, pendidikan, dan pelatihan
keselamatan dan kesehatan kerja serta alat pelindung kerja;
5. Sebagai pedoman dalam menciptakan desain, metode, prosedur, dan program pengendalian
bahaya.
6. Sebagai referensi dalam mengukur efektivitas langkah-langkah dan program pengendalian
bahaya.
7. Sebagai alat dalam mengelola pertolongan pertama pada kecelakaan dan tindakan darurat
lainnya.

pelaksanaan K3 juga memiliki beberapa tujuan khusus seperti di bawah ini;

1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja.


2. Mencegah timbulnya beragam penyakit akibat kerja, baik itu dalam bentuk fisik, psikis,
infeksi, keracunan atatu penularan.
3. Meningkatkan kesejahteraan, kesehatan dan perlindungan terhadap para pekerja baik selama
ataupun setelah masa kerja.
4. Membantu para pekerja agar optimal dalam bekerja.
5. Menciptakan sistem kerja yang aman.
6. Memastikan bahwa kondisi alat kerja aman, nyaman dan layak untuk digunakan.
7. Mencegah kerugian akibat terjadinya kecelakaan kerja.
8. Melakukan pengendalian terhadap resiko-resiko yang ada di lingkungan kerja.
9. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban lingkungan kerja dan lingkungan
disekitarnya.

K3 dilaksanakan melalui prosedur tertentu yang harus diikuti oleh perusahaan dan karyawan.
Prosedur ini berlaku secara umum oleh semua jenis perusahaan, baik kantor, pabrik, tambang,
maupun lainnya. Prosedur K3 adalah proses kegiatan yang wajib diikuti atau ditaati setiap pekerja
demi menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja sehingga pekerjaan bisa dilaksanakan hingga
selesai. Untuk memastikan prosedur K3 dijalankan dengan baik, perusahaan menunjuk seseorang
sebagai pengawas.

Tujuan Ditetapkannya Prosedur K3 Adalah Untuk:

1. Memudahkan pekerja dalam mengikuti arahan K3 untuk menghindari hal yang tidak
diinginkan;
2. Menjamin pekerja dapat melaksanakan tugasnya dengan aman dan tertib;
3. Menginformasikan secara cepat kepada pihak lain yang terkait jika terjadi masalah saat
bekerja;
4. Melaporkan kejadian langsung yang mencurigakan di lokasi kerja;
5. Memastikan setiap pekerja memahami pentingnya K3 dan mengikuti prosedur yang sudah
ditetapkan
6. Menjamin setiap perlengkapan dan peralatan kerja (alat pelindung diri/APD) dapat
digunakan dengan baik dan efektif;

beberapa istilah bahaya yang sering ditemui dalam lingkungan kerja.

 HAZARD (berkaitan dengan sumber bahaya) adalah suatu keadaan yang dapat menyebabkan
terjadinya kecelakaan, penyakit, dan kerusakan, atau menghambat pekerja dalam
menjalankan pekerjaannya.
 DANGER (berkaitan dengan tingkat bahaya) adalah peluang bahaya yang sudah terlihat atau
kondisi bahaya sudah ada, tetapi masih dapat dicegah dengan berbagai tindakan.
 RISK adalah perkiraan tingkat keparahan yang akan timbul jika terjadi bahaya dalam siklus
tertentu.
 INCIDENT adalah munculnya kejadian bahaya atau kejadian yang tidak diinginkan.
 ACCIDENT adalah kejadian bahaya yang disertai adanya korban atau kerugian (manusia
ataupun benda).

rumah sakit diwajibkan untuk menbentuk komite K3 atau instalasi K3 sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan nomor 66 tahun 2016 tentang standar kesehatan dan keselamatan kerja di rumah
sakit. Dalam permenkes 66 TH 2016 juga disebutkan tentang 5 prinsip SMK3 (Sistem Manajemen
K3) sesuai dengan PP 50 Tahun 2012 tentang SMK3. Lima prinsip tersebut adalah:

1. Kebijakan

2. Perencanaan

3. Implementasi

4. Monitoring Evaluasi
5. Tindak lanjut/perbaikan berkelanjutan

Pelayanan Kesehatan Kerja

Upaya pelayanan kesehatan yang diberikan pada SDM Rumah Sakit secara paripurna meliputi
pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Pelayanan Kesehatan Kerja bertujuan untuk
peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya
bagi pegawai di semua jenis pekerjaan, pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja yang
disebabkan oleh kondisi pekerjaan, perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat
faktor yang merugikan kesehatan, dan penempatan serta pemeliharaan pekerja dalam suatu
lingkungan kerja yang disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan psikologisnya.

Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun dari aspek keselamatan dan kesehatan kerja

Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari aspek keselamatan dan Kesehatan Kerja
adalah upaya meminimalkan risiko penggunaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) terhadap sumber daya manusia Rumah Sakit, pasien,
pendamping pasien, pengunjung, maupun lingkungan Rumah Sakit. Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3) adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlah,
baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat membahayakan kesehatan, kelangsungan hidup
manusia dan makhluk hidup serta mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup sekitarnya.
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang
mengandung B3. Untuk di Rumah Sakit, limbah medis termasuk limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3).

Berikut ini yang termasuk katagori Bahan Berbahaya dan Beracun yang mengacu pada Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup Nomor 3 tahun 2008 tentang Tata Cara Pemberian Simbol dan Label
Bahan Berbahaya dan Beracun:

1. Memancarkan radiasi :
 Bahan yang memancarkan gelombang elektromagnetik atau partikel radioaktif yang mampu
mengionkan secara langsung atau tidak langsung materi bahan yang dilaluinya, misalnya:
Ir192, I131, Tc99, Sa153, sinar X, sinar alfa, sinar beta, sinar gamma, dan lain-lain.
2. Mudah meledak :
 Bahan yang mudah membebaskan panas dengan cepat tanpa disertai pengimbangan
kehilangan panas, sehingga kecepatan reaksi, peningkatan suhu dan tekanan meningkat
pesat dan dapat menimbulkan peledakan. Bahan mudah meledak apabila terkena panas,
gesekan atau bantingan dapat menimbulkan ledakan.
3. Mudah menyala atau terbakar :
 Bahan yang mudah membebaskan panas dengan cepatdisertai dengan pengimbangan
kehilangan panas, sehingga tercapai kecepatan reaksi yang menimbulkan nyala. Bahan
mudah menyala atau terbakar mempunyai titik nyala (flash point) rendah (210C).
4. Oksidator ;
 Bahan yang mempunyai sifat aktif mengoksidasikan sehingga terjadi reaksi oksidasi,
mengakibatkan reaksi keluar panas(eksothermis).
5. Racun :
 Bahan yang bersifat beracun bagi manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan
kematian atau sakit yang serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan kulit atau
mulut.
6. Korosif :
 Bahan yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit, menyebabkan proses pengkaratan pada
lempeng baja (SAE 1020) dengan laju korosi lebih besar dari 6,35 mm/tahun dengan
temperatur uji 550C, mempunyai pH sama atau kurang dari 2 (asam), dan sama atau lebih
dari 12,5 (basa).
7. Karsinogenik :
 Sifat bahan penyebab sel kanker, yakni sel luar yang dapatmerusak jaringan tubuh.
8. Mutagenik :
 Sifat bahan yang dapat mengakibatkan perubahan kromosom yang berarti dapat merubah
genetika.
9. Teratogenik ;
 Sifat bahan yang dapat mempengaruhi pembentukan danpertumbuhan embrio.
10. Iritasi
 Bahan yang dapat mengakibatkan peradangan pada kulit dan selaput lendir.
11. Berbahaya bagi lingkungan (dangerous for environment) ;
 Bahan kimia ini dapat merusak atau menyebabkan kematian pada ikan atau organisme
aquatic lainnya atau bahaya lain yang dapat ditimbulkan, seperti merusak lapisan ozon
(misalnya CFC=Chlorofluorocarbon), persistent di lingkungan(misalnya
PCBs=Polychlorinated Biphenyls)
12. Gas bertekanan (pressure gas)
 Bahaya gas bertekanan yaitu bahan ini bertekanan tinggi dan dapat meledak bila tabung
dipanaskan/terkena panas atau pecah dan isinya dapat menyebabkan kebakaran.
Sedangkan yang termasuk dalam limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah sebagai
berikut:

1. Infeksius;
2. Benda tajam;
3. Patologis;
4. Bahan kimia kedaluwarsa, tumpahan, atau sisa kemasan;
5. Radioaktif;
6. Farmasi;
7. Sitotoksik;
8. Peralatan medis yang memiliki kandungan logam berat tinggi;
9. Tabung gas atau kontainer bertekanan

Pengeloaan prasarana RS dari aspek keselamatan dan kesehatan kerja

Prasarana atau sistem utilitas Rumah Sakit adalah sistem dan peralatan yang mendukung pelayanan
mendasar perawatan kesehatan yang aman. Sistem ini mencakup distribusi listrik, air, ventilasi dan
aliran udara, gas medis, pipa air, pemanasan, limbah, dan sistem komunikasi dan data. Pengelolaan
prasarana Rumah Sakit dari aspek keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah upaya memastikan
sistim utilitas aman bagi sumber daya manusia Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien,
pengunjung, maupun lingkungan Rumah Sakit.

Pengelolaan peralatan medis dari aspek K3

Peralatan medis merupakan sarana pelayanan di Rumah Sakit dalam memberikan tindakan kepada
pasiennya, perawatan, dan pengobatan yang digunakan untuk diagnosa, terapi, rehablitasi dan
penelitian medik baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengelolaan peralatan medis dari
aspek keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah upaya memastikan sistem peralatan medis aman
bagi sumber daya manusia Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun
lingkungan Rumah Sakit

Anda mungkin juga menyukai