BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan
lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja.[1] K3 juga m
yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.
Kesehatan dan keselamatan kerja cukup penting bagi moral, legalitas, dan finansial. Semua organisasi
lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu.[2] Praktik K3 (keselamatan kesehatan ker
penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja dan menyediakan perawatan kesehatan dan cuti sakit. K3 ter
industri, kimia, fisika kesehatan, psikologi organisasi dan industri, ergonomika, dan psikologi kesehatan kerja
Alat gerinda merupakan sebuah alat yang di gunakan untuk memotong maupun meratakan sebuah ben
sering digunakan, tetapi kebanyakan pengguna tidak mengetahui cara penggunaan yang baik dan benar serta t
pelanggaran yang terjadi tanpa disadari oleh pengguna gerinda tangan serta hal-hal kecil yang sering diabaika
alat yang layak pakai, akan tetapi juga memperhatikan berbagai aspek dari manusia, alat, dan lingkungan juga
Dalam makalah ini lebih dalam membahas tentang standard operasioal prosedur gerinda tangan dan b
bisa meminimalisir kecelakaan kerja.
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui macam-macam fungsi dari gerindra tangan.
2. Untuk mengetahui macam-macam APD yang diperlukan dalam penggunaan gerinda tangan.
3. Untuk mengetahui prosedur penggunaan gerinda tangan yang sesuai dengan standar K3 agar selamat da
4. Untuk mengetahui akibat kesalahan prosedur penggunaan gerinda tangan sehingga pembaca makalah ini
BAB II
PEMBAHASAN
Pada umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk menggerinda atau memotong logam, tetapi dengan me
menggunakan mesin gerinda pada benda kerja lain seperti kayu, beton, keramik, genteng, bata, batu alam, kac
gerinda tangan untuk benda kerja yang bukan logam, perlu juga dipastikan agar kita menggunakannya secara
benda kerja bukan logam umumnya memiliki resiko yang lebih besar.
Alat Pelindung Diri (APD) atau Personal Protective Equipment adalah alat-alat atau perlengkapan yang
keselamatan pekerja saat melakukan pekerjaan yang memiliki potensi bahaya atau resiko kecelakaan kerja. Al
sesuai dengan potensi bahaya dan resiko pekerjaannya sehingga efektif melindungi pekerja sebagai pengguna
Di dalam Perusahaan Manufakturing terutama yang bergerak dalam Produksi Perakitan Elektronika, beberapa
keselamatan dan kesehatan serta berpotensi menimbulkan kecelakan kerja antara lain proses menyolder, prose
penggunaan bahan-bahan kimia, suara-suara yang timbul akibat mesin produksi, pembuangan limbah dan keg
itu, pekerja-pekerja yang mengerjakan proses tersebut memerlukan perlengkapan atau alat untuk melindungi d
kecelakaan kerja. Alat Pelindung Diri atau APD ini merupakan salah satu syarat penting dalam penerapan Sist
SMK3.
a. Alat Pelindung Diri yang diperlukan dalam kerja gerinda tangan :
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah dokumen yang berkaitan dengan prosedur yang dilakukan
yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang paling efektif dari para pekerja dengan biaya yang serenda
dibuat atau direvisi, metode penulisan prosedur.
Setiap perusahaan bagaimanapun bentuk dan apapun jenisnya, membutuhkan sebuah panduan untuk m
perusahaan. Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah sistem yang disusun untuk memudahkan, merapihka
proses melakukan pekerjaan dari awal sampai akhir.
Standar Operasional Prosedur Penggunaan Gerinda Tangan Berdasarkan K3 :
1. Masuknya serpihan batu gerinda ke mata karena tidak memakai kacamata safety.
2. Tangan terkena gerinda karena benda kerja dipegang langsung dengan tangan bukan di cekam dengan ragum
kerja dapat terlepas dan mengenai anggota badan saat terpental.
3. Terlepasnya batu gerinda dari mesin gerinda karena tidak di cek kelayakan sebelum pemakaian dilakukan.P
4. Sesak nafas karena tidak memakai masker dan serpihan terhirup ke paru-paru.
5. Gendang telinga dapat rusak karena suara dari gerinda yang sangat keraso, oleh karena itu, disarankan mem
6. Rambut terlilit dalam putaran gerinda dikarenakan rambut panjang dan tidak menggunakan helm, oleh kare
7. Tersetrum kabel gerinda dikarekan tidak mengecek kondisi kabel pada gerinda, oleh karena itu cek dahulu k
stecker ke stopkontak agar tidak terjadi kecelakaan kerja.
8. Terjatuh akibat terserimpet kabel dikarekan posisi menggerinda yang kurang pas dan tidak disesuakan deng
perlu kita perhatikan posisi kita saat menggerinda.
Berikut adalah contoh kejadian nyata dikarenakan kesalahan prosedur kerja gerinda tangan :
1. Dada Pekerja Ini Sobek Terkena Gerinda
Seorang pekerja proyek plafon di kawasan pasar badung, Denpasar ini mengalami luka robek pada bagian dada kanann
Solusinya
Ketika hendak menggerinda sesuatu pastikan tempat, kondisi dan posisi kita aman dan nyaman. Sehingga mem
2. Seorang pekerja bangunan meregang nyawa saat akan menghaluskan atap genting di sebuah rumah di Jl S
Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. Korban tewas karena kehabisan darah setelah gerinda (alat penghalus) me
korban menyalakan gerinda kemungkinan dia kaget dan tidak kuat menahan hentakan gerinda yang berat dan
Solusinya
Agar dapat menggerinda dengan kuat maka diperlukan cara pemegangan gerrinda yang benar yaitu mengguna
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari paparan atau penjelasan di atas maka dapat disimpulakan bahwa dalam melakukan penggerindaan banya
tidak menggunakan APD. Sarannya sebaiknya ketika sebelum melakukan penggerindaan harus membuat sop
dan jangan lupa untuk menggunakan APD.
3.2 SARAN
Saran untuk masyarakat yang bekerja di bagian Teknik Mesin :
1. Lebih melengkapi APD untuk mahasiswa yang hendak praktek
2. Menyiapkan ruangan kusus untuk menggerinda tangan dan dijauhkan dari tabung untuk las.
3. Disediakan gerinda yang baru dan tidak cacat atau rusak.
4. Teknisi harus siap mengecek gerinda sebelum digunakan oleh mahasiswa.
3.3 PENUTUP
DA TANGAN
emua organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang
an kesehatan kerja) meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan kompensasi, juga
cuti sakit. K3 terkait dengan ilmu kesehatan kerja, teknik keselamatan, teknik
kesehatan kerja.
takan sebuah benda kerja yang biasanya berbahan logam. Karena alat tersebut
dan benar serta tidak menghiraukan keselamatan kerja pada dirinya. Banyak
g sering diabaikan. Penggunaan gerinda tangan tidak hanya memperhatikan aspek
lingkungan juga sangat penting.
nda tangan dan beberapa contoh akibat penggunaan gerinda tangan yang salah agar
etapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai kita juga dapat
a, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum menggunakan mesin
nakannya secara benar karena penggunaan mesin gerinda tangan untuk
halus(gram) yang bisa mengenai mata.Jika tidak ada face shield bisa
tangan.Pastikan sarung tangan yang Anda pakai nyaman dan tetap dapat
pakaian yang cukup tebal dan menutupi semua bagian tubuh. Hindari
gerinda lepas atau pecah masuk ke dalam kolong baju.
YANG SESUAI
agian dada kanannya setelah gerinda yang digunakannya, melukai dan merobek kulitnya. Kejadian ini bermula ketika Didik hendak mem
2. Tujuan
Memberikan panduan dan arahan yang benar kepada para pekerja supaya tidak terjadinya kecelakaan
3. Sasaran
*Kecelakaan tidak lebih dari 5hari menghilangkan hari kerja
*Tidak lebih dari RP 10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah) total kerugian
*Melengkapin perlengkapan diri pada karyawan (rompi, kaca mata hitam, sarung
tangan, Helm, Sepatu Safety)
4. Penanggung Jawab
Semua karyawan pengguna inventaris dan peralatan kantor
5. Refrensi
* Undang - Undang NO.1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
* Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
* Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
ra Tangan
pergunakan untuk
erjadinya kecelakaan
hitam, sarung
gakerjaan
.
NOMOR SOP
Tanggal Pembuatan
Tanggal Revisi
Tanggal Efektif
Dibuat oleh : Diperiksa oleh : Disahkan oleh : Direktur
2. Ruang lingkup
SOP ini digunakan untuk ruang lingkup kerja yang berada di PT. TOBA PULP LESTARI
3. Referensi
*Undang - undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
*Undang - undang No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan
* Undang - undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
* Peraturan Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. 2 Tahun 1982 Tentang Kwalifikasi
Juru Las
6. Prosedur
1 Langkah Pengerjaan
* Menyiapkan material yang akan digabungkan , alat-alat kerja, serta alat keselamatan dalam
pekerjaan las
* Memasang elektroda pada kutub positif dan negatif pada mesin las SMAW
* Mengatur mesin las SMAW (arus 75, 85, dan 95 A dan tegangan 220 volt)
* Melakukan pengelasan sesuai garis pada plat atau alur dalam pekerjaan.
* Membuang sisa terak pada hasil pengelasan dengan menggunakan palu terak
* Cek hasil pengelasan apakah sesuai, apabila sesuai lanjut ketahap penghalusan pada hasil pengelasan , dan apabila
belum sesuai ulangi kembali setting mesin las dan pengerjaan ulang pengelasaan
* Melakukan penghalusan pada hasil pengelasan menggunakan gerinda, dengan catatan tidak sampai merusak hasil
pengelasan
* Membersihkan kembali area kerja dari terak dan kotoran lain akibat pekerjaan pengelasan *
Merapikan dan menyimpan kembali alat-alat yang digunakan dalam melakukan pengelasan 2.
Alat-alat yang digunakan
* Mesin las listrik SMAW
* Kabel Elektroda
* Kabel Massa
* Penjepit eletroda
* Penjepit Massa
* Penyangga Material Las
* Helm
* Kaca Mata las
* Sarung Tangan Las
* Apron
(Pelindung Dada)
* Gerinda, Ampelas, dan sikat bajat/kikir
* Palu Terak
* Palu Konde
* Sepatu Safety
oleh : Direktur
Pengelasan
erjadi kecelakaan di
RI
82 Tentang Kwalifikasi
ra mencairkan sebagian
mbah dan menghasilkan
asih memiliki aplikasi
an untuk mencairkan
*
2.
ta las
* Sarung Tangan Las
* Apron
NOMOR SOP
Tanggal Pembuatan
Tanggal Revisi
Tanggal Efektif
Dibuat oleh : Diperiksa oleh : Disahkan oleh : Direktur
2. Ruang lingkup
SOP ini digunakan untuk ruang lingkup kerja yang berada di PT. TOBA PULP LESTARI
3. Referensi
*Undang - undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
*Undang - undang No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan
* Undang - undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
* Peraturan Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. 2 Tahun
1982 Tentang Kwalifikasi Juru Las
Travo las adalah mesin yang digunakan untuk melakukan kegiatan pengelasan baik diluar ruangan maupun didalam
ruangan, asalkan memiliki sumber listrik untuk menyalakan mesin travo las tersebut. Sedangkan pengertian dari
pengelasan itu sendiri adalah suatu proses pengerjaan penyambungan dua benda atau lebih untuk dijadikan
menjadi satu.
Dalam teknik pengelasan dengan menggunakan travo las ini, dapat dibedakan menjadi dua jenis sumber listriknya,
yaitu diantaranya :
6. Prosedur
elasan
tidak terjadi
P LESTARI
kerjaan
rasi RI No. 2 Tahun
is sumber listriknya,
arus pada benda yang
NOMOR SOP
Tanggal Pembuatan
Tanggal Revisi
Tanggal Efektif
Dibuat oleh : Diperiksa oleh : Disahkan oleh : Direktur
2. Ruang lingkup
SOP ini digunakan untuk ruang lingkup kerja yang berada di PT. TOBA PULP LESTARI
3. Referensi
*Undang - undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
*Undang - undang No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan
* Undang - undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
* Peraturan Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. 2 Tahun
1982 Tentang Kwalifikasi Juru Las
5. Tanggung Jawab
Seluruh karyawan wajib menjaga seluruh peralatan yang digunakan
6. Prosedur
Selang las menghubungkan tabung gas dengan pembakar las untuk menyalurkan gas oksigen serta asetilin. Selang
gas oksigen berwarna hitam atau biru serta selang gas asetilin berwarna merah. Mekanisme keselamatan kerja
memakai selang las ialah:
* Selang las tidak bisa terkilir serta terjepit waktu digunakan.
* Selang las tidak bisa bersentuhan dengan nyala api, bunga api, benda panas, benda tajam, serta semua jenis
minyak atau pelumas.
* Pengecekan selang las dengan berkala dikerjakan agar tidak berlangsung kebocoran, hangus, serta sambungan
longgar.
* Jangan memakai kawat, plastik, atau isolasi untuk menutup kebocoran. Sisi yang bocor harus dipotong serta
disambung kembali memakai alat penyambung, pengikat, atau penjepit spesial selang.
* Gulung selang dengan rapi setelah memakainya.
Tata cara yang pas dalam memakai perlengkapan las oksi-asetilin sangatlah menguntungkan efisiensi perlengkapan
serta memberikan rasa aman buat operator las. Oleh karena itu, pemahaman serta kesadaran operator las pada
keselamatan kerja las oksi-asetilin akan mengurangi resiko kecelakaan kerja.
6. Prosedur
Selang las menghubungkan tabung gas dengan pembakar las untuk menyalurkan gas oksigen serta asetilin. Selang
gas oksigen berwarna hitam atau biru serta selang gas asetilin berwarna merah. Mekanisme keselamatan kerja
memakai selang las ialah:
* Selang las tidak bisa terkilir serta terjepit waktu digunakan.
* Selang las tidak bisa bersentuhan dengan nyala api, bunga api, benda panas, benda tajam, serta semua jenis
minyak atau pelumas.
* Pengecekan selang las dengan berkala dikerjakan agar tidak berlangsung kebocoran, hangus, serta sambungan
longgar.
* Jangan memakai kawat, plastik, atau isolasi untuk menutup kebocoran. Sisi yang bocor harus dipotong serta
disambung kembali memakai alat penyambung, pengikat, atau penjepit spesial selang.
* Gulung selang dengan rapi setelah memakainya.
Tata cara yang pas dalam memakai perlengkapan las oksi-asetilin sangatlah menguntungkan efisiensi perlengkapan
serta memberikan rasa aman buat operator las. Oleh karena itu, pemahaman serta kesadaran operator las pada
keselamatan kerja las oksi-asetilin akan mengurangi resiko kecelakaan kerja.
ektur
elasan
LANG GAS
tidak terjadi
P LESTARI
kerjaan
rasi RI No. 2 Tahun
s, serta sambungan
us dipotong serta
fisiensi perlengkapan
operator las pada
NOMOR SOP
Tanggal Pembuatan
Tanggal Revisi
Tanggal Efektif
Dibuat oleh : Diperiksa oleh : Disahkan oleh : Direktur
2. Ruang lingkup
SOP ini digunakan untuk ruang lingkup kerja yang berada di PT. TOBA PULP LESTARI
3. Referensi
*Undang - undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
4. Istilah dan Definisi
Tabung oksigen adalah tempat menyimpan gas oksigen, pada tabung ini akan diisi gas oksigen yang
digunakan untuk proses pengelasan yang kemudian akan disambung dengan regulator dan slang yang menuju ke
Welding Torch. Untuk tabung gas Oksigen ini berwarna biru atau hijau.
5. Tanggung Jawab
Seluruh karyawan wajib menjaga seluruh peralatan yang digunakan
6. Prosedur
Tabung gas dipakai untuk menaruh gas (asetilin serta oksigen) yang dibakar secara bersama dengan formasi
berbeda hingga menghasilkan nyala api. Tabung gas terbagi dalam satu tabung gas oksigen serta satu tabung gas
asetilin.
Tabung gas asetilin berisi gas yang dimampatkan dengan volume 40 liter serta tekanan sampai 15 bar. Tabung gas
oksigen sendiri bisa berisi gas sekitar 74,5 m3 dengan kadar oksigen murni 99,5% serta tekanannya sebesar 151 bar.
Aksi pengamanan yang dikerjakan ialah:
Menghindari tabung gas dari semua jenis tipe minyak serta pelumas.
Membuat perlindungan tabung gas dari benda panas serta sinar matahari dengan cara langsung dan peluang
bersentuhan dengan kabel listrik.
Tempatkan tabung gas di tempat yang aman dari benturan atau pukulan benda keras.
Tidak merubah, mencabut serta menukar tanda pada tabung gas.
Penggunaan gas harus selalu lewat regulator.
Janganlah menarik tutup pengaman pada saat mengangkat atau mengalihkan tabung gas.
Jika terjadi kebocoran tabung gas, selekasnya bawa keluar ruangan.
ektur
elasan
KSIGEN
tidak terjadi
P LESTARI
dengan formasi
ta satu tabung gas
2. Ruang lingkup
SOP ini digunakan untuk ruang lingkup kerja yang berada di PT. TOBA PULP LESTARI
3. Referensi
*Undang - undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
*Undang - undang No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan
* Undang - undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
* Peraturan Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. 2 Tahun
1982 Tentang Kwalifikasi Juru Las
5. Tanggung Jawab
Seluruh karyawan wajib menjaga seluruh peralatan yang digunakan
6. Prosedur
Tabung gas dipakai untuk menaruh gas (asetilin serta oksigen) yang dibakar secara bersama dengan formasi
berbeda hingga menghasilkan nyala api. Tabung gas terbagi dalam satu tabung gas oksigen serta satu tabung gas
asetilin.
Tabung gas asetilin berisi gas yang dimampatkan dengan volume 40 liter serta tekanan sampai 15 bar. Tabung gas
oksigen sendiri bisa berisi gas sekitar 74,5 m3 dengan kadar oksigen murni 99,5% serta tekanannya sebesar 151 bar.
Aksi pengamanan yang dikerjakan ialah:
Menghindari tabung gas dari semua jenis tipe minyak serta pelumas.
Membuat perlindungan tabung gas dari benda panas serta sinar matahari dengan cara langsung dan peluang
bersentuhan dengan kabel listrik.
Tempatkan tabung gas di tempat yang aman dari benturan atau pukulan benda keras.
Tidak merubah, mencabut serta menukar tanda pada tabung gas.
Penggunaan gas harus selalu lewat regulator.
Janganlah menarik tutup pengaman pada saat mengangkat atau mengalihkan tabung gas.
Jika terjadi kebocoran tabung gas, selekasnya bawa keluar ruangan.
6. Prosedur
Tabung gas dipakai untuk menaruh gas (asetilin serta oksigen) yang dibakar secara bersama dengan formasi
berbeda hingga menghasilkan nyala api. Tabung gas terbagi dalam satu tabung gas oksigen serta satu tabung gas
asetilin.
Tabung gas asetilin berisi gas yang dimampatkan dengan volume 40 liter serta tekanan sampai 15 bar. Tabung gas
oksigen sendiri bisa berisi gas sekitar 74,5 m3 dengan kadar oksigen murni 99,5% serta tekanannya sebesar 151 bar.
Aksi pengamanan yang dikerjakan ialah:
Menghindari tabung gas dari semua jenis tipe minyak serta pelumas.
Membuat perlindungan tabung gas dari benda panas serta sinar matahari dengan cara langsung dan peluang
bersentuhan dengan kabel listrik.
Tempatkan tabung gas di tempat yang aman dari benturan atau pukulan benda keras.
Tidak merubah, mencabut serta menukar tanda pada tabung gas.
Penggunaan gas harus selalu lewat regulator.
Janganlah menarik tutup pengaman pada saat mengangkat atau mengalihkan tabung gas.
Jika terjadi kebocoran tabung gas, selekasnya bawa keluar ruangan.
ektur
elasan
TILEN
tidak terjadi
P LESTARI
kerjaan
rasi RI No. 2 Tahun
engan formasi
ta satu tabung gas
2. Ruang lingkup
SOP ini digunakan untuk ruang lingkup kerja yang berada di PT. TOBA PULP LESTARI
3. Referensi
*Undang - undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
*Undang - undang No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan
* Undang - undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
* Permen 04 tahun 1980 Tentang APAR
5. Tanggung Jawab
Seluruh karyawan wajib menjaga seluruh peralatan yang digunakan
6. Prosedur
elasan
tidak terjadi
P LESTARI
kerjaan
2. Ruang lingkup
SOP ini digunakan untuk ruang lingkup kerja yang berada di PT. TOBA PULP LESTARI
3. Referensi
*Undang - undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
*Undang - undang No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan
* Undang - undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
* Peraturan Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. 2 Tahun
1982 Tentang Kwalifikasi Juru Las * Undang - undang No 1 Tahun 1970 Tentang alat Pelindung
diri
5. Tanggung Jawab
Seluruh karyawan wajib menjaga seluruh peralatan yang digunakan
6. Prosedur
elasan
DIRI
tidak terjadi
P LESTARI
kerjaan
rasi RI No. 2 Tahun
ang alat Pelindung
au perlengkapan yang
n yang memiliki
us sesuai dengan
anya.
onika, beberapa resiko
mbulkan kecelakan
nggunaan bahan-
n pemindahan bahan-
kan perlengkapan
lat Pelindung Diri
matan dan
dung Kepala:
*Helmet atau
n paparan bahaya
ingga nyaman dan
eh Teknisi Mesin dan
n dari Intensitas
iri dari Head Band
aun telinga). Ear Muff
bun
aan Kacamata
s Telinga
ggunaan Penyumbat
k telinga kanan
*
2. Ruang lingkup
SOP ini digunakan untuk ruang lingkup kerja yang berada di PT. TOBA PULP LESTARI
3. Referensi
*Undang - undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
*Undang - undang No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan
* Undang - undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
* Undang undang No. 32 Tahun 2009 Tentang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup
5. Tanggung Jawab
Seluruh karyawan wajib menjaga seluruh peralatan yang digunakan
6. Prosedur
Tabung gas dipakai untuk menaruh gas (asetilin serta oksigen) yang dibakar secara bersama dengan formasi
berbeda hingga menghasilkan nyala api. Tabung gas terbagi dalam satu tabung gas oksigen serta satu tabung gas
asetilin.
Tabung gas asetilin berisi gas yang dimampatkan dengan volume 40 liter serta tekanan sampai 15 bar. Tabung gas
oksigen sendiri bisa berisi gas sekitar 74,5 m3 dengan kadar oksigen murni 99,5% serta tekanannya sebesar 151 bar.
Aksi pengamanan yang dikerjakan ialah:
Menghindari tabung gas dari semua jenis tipe minyak serta pelumas.
ektur
elasan
P LESTARI
kerjaan
perlindungan dan
maupun domestik
engan formasi
ta satu tabung gas
2. Ruang lingkup
SOP ini digunakan untuk ruang lingkup kerja yang berada di PT. TOBA PULP LESTARI
3. Referensi
*Undang - undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
*Undang - undang No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan
* Undang - undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
* Undang - undang No. 22 Tahun 2009 Tentang lalu lintas
* PP 37 Tahun 2017 Tentang Keselamatan lalu lintas dan
angkutan jalan
5. Tanggung Jawab
Seluruh karyawan wajib menjaga seluruh peralatan yang digunakan
6. Prosedur
Selang las menghubungkan tabung gas dengan pembakar las untuk menyalurkan gas oksigen serta asetilin. Selang
ektur
elasan
unakan secara
P LESTARI
kerjaan
g lalu lintas
an lalu lintas dan