e
NAMAM.K
TERAKREDITASI "B"
SK : 003/BAN-PTI Ak-Xl/Dpl-111/Vl/2011
JML. HALAMAN
--
CERT
ISO toOl
~~o
Paraf:
: 163
(Teori) LATIHAN SOAL : Ada
SUBM.K : Alignment & Kopling TGL. BERLAKU : 21 juni 2011
SEMESTER :3 PENERBITffAHUN : ATS/1992
KODIFJKASI M.K : ~ I PM.1.T DIVALIDASI OLEH : Ka. Prodi
POLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG
ALIGNMENT
f--~~~~~~~~~~~_.._~~-;
Teo ri
I ii @ ·
I
POLITE KN IK MANUFAKTU R ~-A_ll_G_N_M_E_N_T_ _ _ _ _ _ _-'--_iv_-i
BAN DUNG
Teo ri
I.
.it1tlrctll~l~i{l,llSi•1111
1
r::'
···':/·,::::::::::::::::::::::::::::.::: ,:,. ,.:::::oo.::> ··:::,,;::::::::::::::::::::::::.:::::.:,:::,::::::::::.::,:.· .. ' . . '.·.··.·. . : : ::,:{: ·. ·, ' : :;:: :n : .;:, :: .::: )::,\ . .:: ::.::{ (: : //
!. PENDAHULUAN "ALIGNMENT" . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
II. KOPLING . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
E. 1
.lenghitung besar penyimpangan pada kop li ng . . . . . . . . . . . . . . . 20
--- -- - - -. - .. ----- ·- -
. POLITE KN IK MANUFAKTUR t---
A_ll_
G_N_M_E_N_T_ _ _ _ _ _ _.____v---1
BANDUNG
Teo ri
IV. RODAGIGI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 40
I .
A. uen1s ro dag1g1
. . ... ... ... .... ............ . . . . ... .. . ...... . 40
I .
B. venis .
peny1mpangan pad a ro dag1g1
.. .......... ... .. . ........ . 43
F. Hal-hal lain yang berhubungan dengan rodag igi . ... . ... . . . ... . 48
- --- -- - - -- -
',
. '
VI. PENYETIMBANGAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 59
A. Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 59
1'
8. Jenis ketidaksetimbangan ........... ..................... 60
C. Perhitungan penyetimbangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 61
D. Perbaikan penyetimbangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 65
E. Mesin penyetimbang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 66
·.;I
(
ALIGNMENT
. POLITEKNIK MANUFAKTUR >-------------~-------i
BANDUNG Teo ri
1 vii @~
·' '
,\ '
'
..: -
·! '
' '
., ·1.•
pQUTEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG
ALIGNMENT
>--~~T-e~o-r-i~~~~~~~~~~~~
I 1 @ .
11
A/ignmenf' dilakukan · untuk
memelihara elemen mesin pemindah
putaran atau daya, seperti :
I . a. Kopling _
I b. Puli dan sabuk penggerak
: c
I c. Rodag igi rantai dan rantai
i
penggerak
.d. Ro.dagigi
I d
I
I
e. Bantalan
l .
Kopling 11
Alignmenf' merupakan suatu proses
yang meliputi :
Hub
a. Kesatusumbuan seperti pada
kopling
Pores
. BANDUNG Teori
ALIGNMENT
POLITE KN IK MAN UFAKTU R 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - J ' - - - - - - - - 1
3 @ .,
=
r- • 1
b. Kesejajaran sumbu poros dan
kesebarisan elem en mes in
penggerak dengan sumbu porosnya
I seperti pada pu!i.
Penggahs Puley
Poros
~
:r.
~
=
'
:~ ~
.\
A •
r Roda gigi
I
c. Ketegaklurusan antara e!emen
mesin penggerak dengan sumbu
porosnya seperti pada rodagigi.
II. KOPLING
.Pores ya:ig - .Kopling digunakan sebagai elemen
dgerak.an mesin pemindah putaran atau daya
I dari suatu poros penggerak ke poros
yang digerakan, dimana kondisi sumbu
poros tersebut :
a. Satu sumbu
b. Sejajar
Poros yaf"9
digerakan
.~:
LITEKNIK MANUFAKTUR
ALIGNMENT 4
BANDUNG 1--~~T-e-o~r-i~~~~~~~---'-~~--1
Peros yang
digerakan
11
3. Flanged coupling 11
Bentuk permukaan dari sisi kopling
1ni bermacam-macam, diantaranya
berbentuk lingkaran., elips, segitiga
ujung radius, dan lain-lain. Sumbu
diantara poros pada kopling ini harus
satu sumbu. Untuk meneruskan daya
atau putaran digunakan baut. ·
Lihat lampiran 4, 5, dan 6.
11
4. Gear coupling"
Untuk memindahkan putaran atau
daya pada poros digunakan sepasang
rodagigi yang . berpasangan, yaitu
rodagigi luar dan rodagigi dalam. Sifat .
fleksibel didapat dari hubungan
rodagigi.
11
5. Disc coupling"
Sebagai perantara diantara
permukaan setengah kopling
digunakan piringan yang mempunyai
beberapa lubang sebagai dudukan
pena. Kopling ini terdapat pula dengan
"flexibel disc'.
Li hat lampiran 7.
\.. ...
7. "Spacer coupling 11
Kopling ini digunakan apabila jarak
diantara poros penggerak dan yang
digerakan jauh. Sebagai patokan
apabila "gap" kopling lebih besar dari
diameter kopling maka kita sebut
sebagai "spacer coupling 1•
9. "Chain coupling"
Kopling ini digunakan untuk
mered am hentakan pada putaran awal. _
Penutup pada kopling digunakan untuk
menghindari debu dan mempermudah
perawatannya. Penyi mpangan
0
menyudut yang diijinkan ~ dan
penyimpangan paralel sebesar 0,01
sampai 0,02 inchi.
'
• ~ · LITEKNIK MANUFAKTUR
ALIGNMENT 8
BAND~~? ;--~~T-e-o~r-i~~~~~~~~~~~-j
'~
~
'. ·,· j , ttiEKNIK MANUFAKTUR ~--A_Ll_G_N_M_E_N_T_ _ _ _ _ _,___9_ __,•@: i.
' BANDUNG .
. - --- - -· · c-- - - - · · - - -l e 0 r I ·· ·...
-· ··
·-. . .. - .. ·-- ··
~-
. . i~
ALIGNMENT 13
Teo r i
4. Penyimpangan kesejajaran
rn horiz.ontal.
Sumbu diantara dua poros sejajar,
untuk memperbaiki kondisi tersebut
surnbu poros harus digeser ke arah kiri
atau kanan dengan besar yang sama.
Feeler g.::.;;e
U ntuk memeriksa penyimpangan
(}' menyudut digunakan 11feeler gauge 11
27v~
.
,·' \
-
pada jarak diantara permukaan sisi
kopling. Kedalaman 11feeler gauge''
pada empat pasisi ha'i u's sama. -
f'o<C<
ch
~"''~ "'V"
memeriksa penyimpangan paralel dan
sebagai pengganti dari 11straightedge 11•
2
Pada kopling yang memiiiki jarak
, antara permukaan sisi kopling yang
100° agak besar, untuk memeriksa
penyimpangan menyudut digunakan
~
jangka sarong pada empat posisi
dengan kedalaman yang sama.
11
Apabila dial indicator tidak dapat
1
Penis te tap
Dial indicator 1
Hasil pengukuran didapat pada
Dial indicator 2
empat posisi (0°, 90°, 180°, dan 270°)
oo untuk masing-masing {/dial indicator1 1
•
27D90'
y~
Hasil tersebut akan menentukan posisi
penyimpangan paralel dan menyudut
(horisontal dan vertikal).
180° 180°
ALIGNMENT 18
Teo r i
Pengur.ci
---
--- .:.-:..:::/-:....:.__- - - - - -
~- --- -
Posisi dial ( -0 ,1 l
berarti besar penyimpangan total
adalah (-2).(-0, 1) = + 0,2 mm.
(Neraca pegcs dilepas l
11
4. Metoda 0,otical alignment11•
Proses ini menggunakan
perlengkapan peralatan secara khusus,
dan hasil pemeriksaannya lebih teliti
dibandingkan dengan proses lainnya.
Peralatan ini dilengkapi dengan sistem
"computerized 11 •
11
2. Menggunakan "dial indicator
a. Metoda llface and rim"
"Dial indicator" 1 digunakan untuk
2700
mengetahui besar penyimpangan
pararlel dan "dial indicator" 2
digunakan untuk mengetahui
penyimpangan menyudut.
K~ik MANUFAKTUR f---A_L_IG_N_M_EN_T_ _ _ _ _ _~2_1_-1
t sANDUNG Te 0 ri
@.·,. ,,
~·.......
-
11
b. Metoda reverse indicator1 1
11
• Dial indicator'' 1 dan 2 digunakan
.
1A
w
180"
SinC(=.92_
200
lo
+06
180°
Untuk menentukan besar penaikan
atau penurunan lihat 11dial indicator1 1 1
dan 2 pada posisi o0 dan 180°. Untuk
memperbaiki kondisi tersebut maka k1
harus dinaikan sebesar 0,425 mm dan
k2 harus dinaikan sebesar 0,675 mm.
Lihat lampiran 28, menggunakan
cara gratis.
1--~-A_L_IG_N_M~EN_T~~~~~~L-2_2~-1~.~
Teori ~
0w
21
~
"Dial indicator" 1 dan 2 digunakan
u ntu k m engetahu i
_penyimpangao .paralel dan menyudut
bes ar
180"
dalam posisi vertikal dan horisontal.
Oise tel
;, K2
3Q 200
O"
Untuk menentukan besar penaikan
·'O 180"
--atau penurunan lihat 11dial indicator11 ··1
dan 2 pada posisi o0 dan 180°. Untuk
memperbaiki kondisi tersebut maka k1
harus dinaikan sebesar 0,3 mm dan k2
harus dinaikan sebesar 0, 1 mm.
Lihat lampiran 29, menggunakan
cara grafis.
,e~
Untuk menentukan besar
pergeseran lihat dial indicator'' 1 dan 2
11
11
Shim ;1 dibuat sedikit lebih besar
dari lebar kaki mesin dan terbuat dari
material yang kaku. Hindari
penggunaan beberapa buah 11shim"
yang ditumpuk menjadi satu karena
memungkinkan 11shim'1 bersifat seperti
peg as.
P2n2
b. Poros
Salah satu penyebab rusaknya
komponen mesin pada saat bemperasi
adalah poros yang bengkok. Lakukan
perbaikan sedapat mungkin, afY1.b.!a tidak
memungkinkan ganti r:oros tersebut
c. Kopling
Dimensi kopling mempunyai batas
toleransi seperti selindrisitas dan
ketegaklurusan sisi kopling dengan
sumbu pusat. Pada rpm< 3600:
. -·· --
1. 0 kopling < 12 11 (304 mm) toleransi
maximum 0,006" (0,15 mm)TIR.
2. 0 kopling > 12" toleransi maximum
= 0,008" (0,20 mm) TIR
Pada rpm > 3600 toleransi maximum =
0,004 11 (0, 1 mm) T IR.
5. Toleransi penyimpangan.
Toleransi penyimpangan menyudut
dan paralel yang diijinkan tergantung
dari jenis kopling dan rekomendasi
pabrik pembuat. Untuk kondisi umum
(kasar) dapat dijadikan patokan
sebagai berikut :
rpm< 3600; TIR = 0,004 (0,1 mm)
11
6. Keselamatan kerja.
Pada saat beroperasi kopling yang
berputar dapat menyebabkan
kecelakaan bagi manusia yang berada
di sekitarnya. Untuk menghindari hal
tersebut harus dibuat tutup pelindung.
- '
'
,.
..... . .
-~i;·.··~
ALIGNMENT 28 ~
L-~~T~e-o~r-i~~~~~~~~----'-~~----i ~
7. Pemeliharaan kopling
Gunakan pelumas yang sesuai
pada kopling. Jenis dan jumlah
pelumas yang digunakan harus sesuai
dengan rekomendasi pabrik pembuat.
Lakukan pemeliharaan secara berkala
sesuai dengan jadwal.
S'.ict SO Lihat lampiran 33 dan 34,
mengenai kartu _pemeriksaan kopling.
Perg.Jrangan material
ALIGNMENT 29
Teo ri
penggerak. 1
I
.J
i
!
f e
_Dimensi puli yang digunakan harus
I
. Ip sesuai dengan di.mensi . sabuk
penggerak yang digunakan. Sebagai
contoh untuk alur sabuk jenis A,B,C,D
dan E sudut alur yang digunakan.
36°, 34°, atau 32°.
Lihat lampiran 38.
I I
I
I
I
I c.
Bah an sabu k penggerak datar
bermacam - macam, seperti :
a. Ku lit
b. .Karet atau tali tenunan
Plastik
I
·} I d. Kain tenunan
! Pemi l ihan bahan sabuk
I
I
a. Vulkanisir
b. Renda kawat
..
'
c. Jahitan
d. Perekat
ALIGNMENT 33
· ~pi OLITEKNIK MAN UFAKTU R > - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - ' - - - - t
.: · BANDUNG Teo r i
e. Jepitan pe!at
'
T -
ALIGNMENT 34
Teo ri
..
Putaran Pada saat berputar, sabuk
searah jarum jam penggerak akan tertuju pada salah
~ satu sisi pu li. Untuk menentukan posisi
. . sabu_~ pe_nggerak positif pada. sisi _pu.1[,
'g . perhatikan arah putaran dari motor
penggerak.
Putc.ran berlawanan
--- c.rahjarumjam
b. - Be~law anan arah jarum jam;
Permukaan
LJLJ -
0
terhadap bumi.
'ii' ' ' \•I ' l•'' ' l''' 'l ' ' ''l ' ' '' j' ' ' ' \
I
1- Puli yang tidak sebaris dapat
I diperbaiki dengan jalan menggeser puli
1 tersebuvt terhadap porosnya atau
I menggeser sistem penggerak secara
keseluruhan.
I
Bagian yang
digerakkan b. Tetap
Pada kondisi ini, pengaturan
· tegangan dapat dilakukan · dehgan
menggunakan uidler yang sesu ai
1
- 1
setiap 64~ jarak antara pusat sumbu
poros. Besar defleksi tersebut berlaku
juga untuk sabuk penggerak positif.
Perhatikan gaya yang diperlukan untuk
mendapatkan def!eksi tersebut. Setiap
pabrik pembuat mengeluarkan nilai
tersendiri .
b. ''f nternatt
Rasio kecepatan tinggi dan besar
tenaga yang dipindahkan mul~i dari Hp
yang keci! sanipai 20.000 Hp.
Lihat lampiran 45.
2. ':Helical Gear'
Keuntungarfrodagigi ini ada!ah :
Gerakan putaran lebih haius
- Faktor suaian yang tinggi
Bentuk gigi yang kuat sehingga
dapat menerima beban yang besar.
Lihat lampiran 46.
3. "Bevel gear''
Rodagigi ini digunakan untuk
memindahkan tenaga pada sumbu
poros yang sal!ng ·menyudut atau
bersilangan. Rasio maximum diantara
pinion dan 11crown wheel" sebesar 7 : 1.
Apabiia rasio diantara pinion dan
"crown ·wheel" sebesar 1 : 1 , rodagigi
ini disebut 11mitre gear'.
Uhat lampiran 47.
a. "Zero! gear'
o
Sudut heiical rodagigi ini 0 dan
bekerja lebih tenang dan tahan lama
jika dibandingkan yang bergigi lurus.
:p\;ro~· LITEKNIK
~.- ~
~.
MANUFAKTUR
"oANDUNG
ALIGNMENT
1---------------""-------1
Teo r i
42 @ :
c. "Hypoid gear''
Sumbu diantara poros rodagigi ini
tidak berpotongan. Rodagigi ini
umumnya digunakan pada poros
belakang penggerak otomotif ,
disebabkan penggunaannya yang akan
memungkinkan pusat grafitasi
kendaraan menjadi lebih rendah.
4. "Worm gear''
R~sio maximum rodagigi ini adalah
.100 :J ,.dan digunakan pada :
"Reducing gear unif' antara motor
penggerak kecepatan tinggi dan
poros lurus.
- Perlerngkapan pembagi pada alat
wormwhee/ bantu mesin.
- Penggerak belakang mobil.
Pada saat pengoperasiannya, roda gigi
ini halus dan tenang. Lihat lampiran 48.
·,•
. : : : ·.·:·.. :":·;:.: :.. ~-·. . . . .. . . ..._:.
fry this side ::~ : :'·:·
2. Menggunakan "feeler gauge 11•
Cara ini digunakan untuk
memeriksa susunan rodagigi yang
mempunyai 11backslash 11 yang besar.
Perbedaan teba! 11fee/er gauge" pada
ke dua s isi menunjukan terjadinya
penyimpangan.
,
TEKNIK MANUFAKTUR
~ : BANDUNG
ALIGNMENT
1----------------L------;
Te 0 r i
45 @I ·. .
11
Backfash 11 pada susunan rodagigi
dapat diukur pada beberapa tempat,
hasil akhir merupakan rata-rata dari
pengukwran pada beberapa tempat.
'------~j
4. Menggunakan "dial indicator11•
Ketelitian pengukuran "backlash 11
tergantung dari ketelitian "dial indicator"
cial fest yang digunakan, tempatkan jarum 'dial 1
bdicator
indikator11 pada diameter tusuk
rodagigi.
I
1 pinion he{.d stationary
1 Jepit rodagigi pinion agar tidak
L + bergerak, kemudian putar rodagigi
I
! pasangannya pada dua · arah yang
berlawanan.
( max reading
I Bes ar "backlash" yang terjadi
adalah perbedaan diantara pembacaan
gear tooth maximum dan minimum pada '1dial
indicator 1•
min readirg
ALIGNMENT 48
·irEKNIK MANUFAKTUR.--_ _ _ _ _ _ _ _ _ ____.__ _--1
~::; BANDUNG Teo r i
3. Peme!iharaan rodagigi.
lapisan pelumas
Susunan rodagigi dapat rusak
diakibatkan terjadi kontak metal antara
pennukaan gigi, karena faktor pelumas dan
pelumasan. Faktor terseeut diantaranya :
Kekentalan pelumas tidak sesuai.
- Jumlah pelumas tidak memadai.
Sistem pelumasan tidak efektif.
Kontaminasi pelumas oleh debu
atau kotoran.
ALIGNMENT 49
Teo r i
Lingkungan di sekitar 1
I apabila diper!ukan .
I I l I
' I
n
. 1
I
atau melepas rantai, melalu i
I
I
sambungan berupa:
a. b ffilo) a. Kelingan
b. Ring
c. Pena belah
d.
IDJ d. Mur
UTEKNIK MANUFAKTUR
. BANDUNG
ALIGNMENT
1----------------'------<
Teori
51 I@ . ,
1 4. rv1ajemuk
Sistem pemasangan rm sering
dijumpai pada mesin tenun, yang
· mempunyai beberapa porns. ·
Perawatan pada sistem penggerak ini
lebih sulit bila dibandingkan dengan ke
tiga sistem sebeiumnya.
3. Peyimpangan kesebarisan
rodagigi rantai.
Posisi rodag igi rantai yang tidak
sebaris dapat dicapai dengan
menggeser salah satu rodagigi rantai
terhadap porosnya.
r :
~, ~
!nii
Spirit t2.-2l
V.D. PEMER!KSAAN PENYIMPANGAN
PADA RODAGIGI RANTA! DAN
RANTA! PENGGERAK
..g 1µ· .
"'I
Penyimpangan kesejajaran sumbu
poros vertika:I dapat · diperiksa dengan
menggunakan 11 spirit level' atau
11
c!inometer'' pada ke dua buah poros.
Pemeriksaan penyimpangan
kes~jajaran __ sum bu poros horisontal
dapat dilakukan dengan m_enggunakan
mistar perata pada dua posisi yang
berbeda pada poros.
Apal:X!a jarak PJSai: sumtu poros terlalu
besar, penyimpangan dapat diketahui
me!alui pengukuran jarak diantara diameter
luar pada beberapa f:X)Sisi.
Penyimpangan kesebarisan
rodagigi rantai diperiksa dengan
menempatkan mistar perata secara
melintang pada bagian sisi rodagigi
rantai.
r--~-A_ll_G_N_M_E_N_T~~~~~~~5-4---1~
... ·
Teori ~
V.E. MENGATUR TEGANGAN RANTA!
PENGGERAK
I Tegangan rantai penggerak pada
· saat beroperasi mempunyai nilai
tertentu agar dapat beroperasi secara
efisien. Gunakan· mistar perata dan
penggaris untuk mengukur tegangan
yang terjadi.
P ad a s a at ti d a k b eT ope r as i
penyimpangan dapat diketahui melalui
. keausan yang terjadi pada rodagigi
rantai dan rantai penggerak.
METODA PELUMASAN
1. Tipe pelumasan I
Metoda peiumasan secara manual,
dan digunakan pada rantai penggerak
kecepatan rendah. Pemberian oli pada
rantai penggerak menggunakan kuas
atau sikat. Pastikan bahwa oli masuk ke
n.Jangan diantara "side plate" sehingga
dapat masuk ke sambungan rantai
penggerak.
2. Tipe pelumasan II
Statio.-.cf)'
brush Metoda pelumasan menggunakan
.. tetesan olL Oli diteteskan ~elalui pipa
ke rentangan rantai penggerak. Jumlah
tete san 10 7 20 per menit, dan
tergantung dari kecepatan penggerak.
Sikat berfungs i untuk membersihkan
kotoran yang terbawa.
4. Tipe pelumasan IV
Ci fi!.!er cap Metoda pelumasan menggunakan
pompa oli pada rumah pelindung rantai
penggerak. Kapasitas pompa
seharusnya 1 galon per menit.
Metoda ini akan menjaga oli terhadap
udara yang masuk ke dalam aliran dan
mencegah terjadinya busa pada
Pump mi~ Oil gage kecepatan tinggi.
ALIGNMENT 57
Teo r i
2. Pengujian jalan
. Apabila memungkink?n, la~_':Jkcm
pengujian jalan tanpa beban selama
beberapa menit (tidak memerlukan
pelumas karena tanpa beban).
Dengar suara pukulan atau
hentakan karena benturan, dan perlksa
bahwa rantai tidak melecut atau slip. .
\I),-
· · · ..
-_-;( ~- .·:,. f-.- .yang = ~~cor:_. mel alui 11sea/!!.- Sete!ah _. L
1 pengu11an dengan beban pe·nuh- -1.
dilakukan selama beberapa menit, I
'"C:0;c:£:::x;:::~~~::::x:):C;::~(,xl ~-
1
; 1
bl . I I a k u k a n I a g i p e m e r i ks a an r a n ta i j
~ F. \ ' penggerak pada saat mesin mati. j
'--~~~'~ I
I
3. Penyimpanan rantai penggerak II
Jaga rantai penggerak di gudang
agar tidak kotor dan rusak dengan
jalan membungkusnya ..
Rantai penggerak yang terbuka
a k an cepat rusak karena
terkontaminas i dengan debu atau
kotoran.
4. Pemeliharaan pencegahan
Pemeliharaan rantai penggerak
( IA !"'\\A/Al!..IOi:l\~C:l
..Jr'\.IJff
IUARAAN
t-IYll..i..lil I
) d i lakukan sesuai jadwal secara
Kondisi I berkala. Lakukan pemeriksaan
Tanggal Pelc!--.sana Pemeriksaan
Baik Tdk baik terhadap ;
7.08.94 S.;::-1. 1 - Pell.'mas ./ I Kualitas dan kuantitas pe!umas .
-Tegangan ./ i - Tegangan rantai penggerak .
-Keausan ./ Ii Keausan pada elemen penggerak .
-Alignment ./
"Alignmenf' sistem penggerak .
- Seban ./
5. Keselamatan kerja
Sebelum mulai bekerja, matikan
sumber penggerak dan-dikunci.
- Jangan menggunakan baju berlengan
o terlalu panjang dan longgar.
Sediakan alat perkakas dan alat
angkat yang sesuai dengan
pekerjaan.
Pelihara agar area kerja bersih dan
bebas dari tumpahan oii.
Sebelum melakukan pengujian jalan,
pastikan semua bagian terkunci
dengan kuat.
ALIGNMENT 59
Teo ri
Vl. PENYETIMBANGAN
c VI.A. PENDAHULUAN
Penyetimbangan adalah suatu · proses
yarig di!ak:ukan untuk mendapatkan kondisi
setimbang pada suatu elemen mesin yang
~ berputar atau bergerak secara bolak-balik.
(h) Ve<:tOf d i09 r.,,..
Ketidaksetimbangan pada suatu elemen
mesin dapat diaki batkan karena proses
(al 5 1,.,.,...., to be b•lan<:td
tc :--t--:t io,,:. in mm)
pembuatan dari mval sampai akhir yang iidak
sempuma, dimana kondisi tersebut tidak dapat
dih i ndar.~n.
---~)
suatu tolerailsi.
T
11
crankshaft", ·dapat diasumsikan sebagai
14 ROtor ) -,
kumpulan piringan tipis yang tidak
setimbang. Untuk mengetahui dan
memnerbaiki ketidaksetimbangan yang
1~1
terjadi, diperlukan suatu mesin
penyetimbang. Secara mendasar, mesin
penyetimbang terdiri dari bantalan
penyangga yang dipasang pegas,
seh ingga dapat mendeteksi gaya yang
tidak setimbang melalui gerakannya.
Dengan mengetahui amplitudo pada
masing-masing bantalan dan
hubungannya dengan "phasa", akan
memungkinkan untuk menentukan ketidak
setimbangan yang terjadi pada suatu rotor,
berikut langkah perbaikannya.
i
':1+
H
l
I
Pada semua persamaan yang diikuti
dengan s imbol M, m·aka masa akan
mempunyai sa.tuan berdasarkan sistem metrik
atau lnggris. Resultan besar masa yang tidal<
'
. /~
hacus dihitung juga. Berdasarkan gambar
. .disamping, akan diperoleh : .
J~-c;:·~e
u- j &u ,-f-._' i
Msrs
tan GB=
= ~ ( IMr cos e )2 + ( .I Mr sin 8)2
- C:~).~r sin e ) v
= L
- ( IMr cos e ) x
Ml i M; /
~ (- 174,8)2 + (59,6) 2
10
i 8,5 lb
- ( IMr sine)
;(
... ~
. ....
..... ..., I ,,,,~,
.M1W1111
I
tan Ga = - ( "M
L r COS ~ e)
:-1 ...
. .... ,... - (+ 59,6) . - .::i
'J I
•I
~
•I ..
J•
,'" -e.uu
··"""
-a.s-=i
-.~I
.,... I
~
•t;o.o
-•J-4 -1 ...
~
....
,, ,.
- (-i74,8) - +x
!.l.ttC' ... , }'.611,.i.1 83 341°i0'
lh 111. Uc;: . b a
Al rb Mrb cu. /1 Mrb s.in S Mru Mru cus 8 Mru ~in I
In. in .
A
l 11
f
9
10
170
?
ll
IS'
IJ<j6
... -- 0.0
1ss. 1 ..
~
-13y5-;1 • 0
J Jl4
.
.- -
.. -
0.0
564 . 4 •
- Jl~ . c
1113.9.
H 10 I ~ 0 .. . Y.Mrb CUii /i 'l.Mrb sin I IS• . .. lM ru "'"'I 'l.l.lru •int
'1 s inchN .. dutAncec b..t "''et:n plAncK A And B.
a. Disolder
b. Direkatkan
c. i .i1engikatkan baut
1
a. Pengeboran
( )
I b. Pengefraisan
I
I
II
I
I
I
\_
j
c. Penggerindaan
f<.· . . . ·.·:·
I
I
Mes:1 ini akan memberikan masa atau berat penyetimbang 1 beserta posisi
sudutnya yang sesuai dengan ketidak setimbangan yang terjadi pada rotor,
pada due. bidang penyetimbang yang telah ditentukan sebe!umnya. Perbaikan
rotor di !c.kukan secara terpisah. Mesin ini digunakan dalam lapangan
penggu r;c.an yang luas yang dihubungkan dengan be rat rotor (sering pada
rasio 1 : ! 00) dan kecepatan penyetimbangan.
Per ggunaan mesin ini dapat dilakukan pada kondisi, dimana beberapa
1
jenis rotG dengan dimensi yang berbeda harus disetimbangkan, dan secara
khusus t!dak diperlukan pengurangan waktu dan harga penyetimbangan,
dimana kerja dihasilkan tidak dalam produksi seri, dan yang terakhir adalah
penyetimcangan diperlukan untuk suatu operasi yang melengkapi produksi
yang dilakukan untuk tujuan pengujian atau penelitian.
1--~-A~LIG~N_M_EN_T~~~~~~~-6_8---1 ~
Teori ~ 1
I
I
f:1::~%.tf
Mesin ini dirancang secara khusus dan dibuat untuk sebuah rotor khusus
atau sejumlah rotor yang terbatas, untuk memenuhi produksi khusus yang
diperlukan (ketelitian, biaya operasi, proses operasi).
Mesin ini sering dipasang dengan perlengkapan untuk memberi beban
atau tanpa beban pada rotor (pemindahan beban) , dengan cepat, penepat
secara o~omatis dan dengan peralatan koreksi secara otomatis.
Mesin penyetimbang khu.sus cenderung _juga diguna.kan untuk pengujian_
putar secara otomatis atau proses penyetimbangan akhir setelah koreksi atau
pemilihan rotor dalam suatu seri (ketidaksetimbangan menentukan apakah
rotor dapat dipakai atau dibuang).
Mesin ini memiliki fungsi lain sebaik mesin penyetimbang lainnya, seperti
pengontrol eksentrisitas, selindrisitas, isolasi listrik, daya, redaman atau
pengereman.
Beberapa mesin penyetimbang khusus, sering merupakan suatu bagian
dari jalui assembling yang mewakili tingkat ketelitian, keamanan, pengurangan
waktu operasi yang tinggi. ·
Harga yang tinggi disebabkan rancangan tunggal, penelitian dan
pengujian secara khusus tmtuk menyempurnakan mesin ini, serta untuk
pemasangan, alat pemotong dan model yang khusus diperlukan untuk
membuat mesin ini. Dimana semua alasan tersebut merupakan biaya yang
harus dipertimbangkan untuk membuat hanya satu mesin saja.
- ALIGNMENT 71
:·poUTEKNIK MANUFAKTUR r----------------'----1
i BANDUNG
Teo r i
Jenis mesin ini dirancang berdasarkan suatu kenyataan bahwa gaya sentrffugal yang
dihasilkan oleh ketidaksetimbangan tidak menghasilkan getaran pada strJktur yang
1
menahan beban rotor, tetapi sepenuhnya dfteruskan ke konst'1Jksi rangka penyangga
yang benar-benar kokoh, melalui ''piezoelectric tranducer'. Sinyal yang diperoleh
msialui elemen 11 piezoelectric11 akan sebarding dengan gaya sentrifugal yang
ditimbJlkan karena ketidaksetimbangan.
Pengukuran yang dilakukan adalah gaya reaksi dari penyangga terhadap gaya
yang· ditimbulkan karena ketidaksetimbangan. Karena alasan tersebut, mesin
1
psnyetimbang bantalan keras disebut juga 3.lat pengukur gaya atau tiynamometric' •
Berdasarkan suatu kenyataan bahwa gaya sentrifugal akibat suatu
ketidaksetimbangan tidak tergantung dari masa, inersia, dan bentuk rotor,
maka akan mendukung keuntungan mendasar dari mesin ini, yang memiliki
kemampuan untuk mengeset suatu penyetelan pada basis tunggal dari
dimensi roda.
Pada kenyataannya, apablla sebuah bidang koreksi telah dipilih, hal
tersebut sudah cukup untuk mengeset jarak diantara bidang tersebut terhadap
masing-masing bantalan, dan jarak diantara bidang-bidang tersebut terhadap
diameter koreksi. Penyetelan tersebut yang seharusnya dilakukan pada saat
mesin berhenti, akan memungkinkan suatu tingkat kal ibrasi yang sangat baik .
d!capai tanpa melakukan pengujian rotasi atau perhitungan.
Bantalan pada mesin penyetimbang ini sangat keras, sehingga frekwensi
dasar dari masing-masing bantalan akan menyangga masa rotor (frekwensi
kritis) yang sangat lebih besar daripada kecepatan maximum penyetimbangan.
Karena alasan tersebutl mesin ini disebut juga mesin penyetimbang dibawah
resonansi.
ALIGNMENT 72
Teo r i
Slee.ve coupling
Split sleeve coupli ng
Flanged coupl!ng
l Fixed coupling -.- - + - - Double--:one clamping coupling
1
i t Disc coupnng
Spacer coupling
JCl'Ns coupling
Floating shaft coupling
Gear coupling
Chain coupling
Pin and rubber bush coupling
Forst elastic pin coupting
Rubber tyre coupling
Flexible bush coupling
Spider coupling
Vee be~ groove coupling
Steel grid flexible coupfing
. . -C
._ Self aligning coupling
Toothed coupring
.
Oldham'! coupling
_
S af ety couphng
-C Shear pin coupling
Safety ball coupling
Universal coupling
·-f Hool< joint coupling
Ball joint coupling
Constan velocity Joint coupling
Alignment 76
Lampi ran 2
-G-T-
1~~~-1-r
1 ft. I B· c D E F G H J K L M
No. of
Botts
No. of
Ke~
I: ! ..
·..-:s 51/4 2iY4 2.Yi 1% % 21t! 4~, 11'! 1 5 1h 3 1
.-:, I
' · ~:6 7 31,-2 27h 2'Ya % 2~ av, 11/o 1~ 6% 1h 3 1
Il ::.'.:.
~· . e 884 4.!Vie 3% 3 /¥4 31;2 71¥16 17'1 1~ 71h 5h 3 1
uSLEc VF COUPLING''
~ [dJ 0 dJ cP]
---· . .
om CJW
~------ L _ _ _ _ _ __,
. . ,,. .
~
f 19. •::' 'O. Sleeve coupling according to DIN 115, for dimensions see Table
19/4.
blechmantel = sheet metal casing
Tab::: 19/4. Flange and sleeve coupiings according to Fig s. 19/4 and 19/5*
in mm
Dimension in mm
Schaf ts.err~
nach DJN 427
I f
t I
I
L..,_
, _ ____,l_1- - - - i
fie.
..., 19/5 . Flanged coupling according DIN 116.a) Form A with centering, b)
Form C with spacer disc c) Form C with axial disc rotate according
DIN 28135 (for di unit 160 mm). Dimension see table A 13-1
fia.
..., 19/5 . Flanged coupling according DIN 116, Fig 13-7, Form A,B and C.
:i: I l:le 200 201 2~ 100 41 6 IM12X80 1700 1iCO 22 0,108 23,5 i
21:
c;:.:
1~5
16'1
224
250
221
241
261
251
1 io
1~
41
54
!I
s
M12XOO
M 15::: H>~
1000
1500
~so
ol120
S2
~2
0,179
0,532
31,2
~5
II
·~
<J~
I 180 280 2151 301 l:!-0 54 a M 1fiX 100 1-WO I 5800 32 0,515 57,5 I
I
1:c i 200 281 60 a M1ex1csl 1:!.....'0 ezso $0 0,750 72.9
i20 / 22s
300
335 S il
:5zg 1140
359 155 so 10 M 16 X105 12~ 1250J I 50 1.2$4 W,S
~~
~ ~-:
I 2so
2"''10
375
"-25
341
401
397
457
170
200
70
i5
10
10
M 20X 125 11$0
M24X125i 11~
10000
~0700 I 75
75
:>~ 181
.o! ,O:l-~
1.'.;5
l'>ll
I
-
:=~ I s25 450 451 . 225 so 12 M2J,X1 ·W I !COO ~5000 . Ii, 115 262
2"'"
22:· 1360~co
500
560
501
541
-- 250
270
60
05 ,..
Hl M 24X 1401 1000
M30X1&:l ~
61500
azsoo
.
.
Q,270
17,0-'.)
348
478
25-0 450 630 001 - 300 95 16 M30X160 900 116000 . 28,4 7 i;..15
"FLANGED COUPLING"
fig. 19/5.
Ii.--' --L1-~
Flanged coupling according DIN 116, above wrth spigot centering,
below with split centering ring, For dimensions see Table 19/4
-I
Flange and sleeve couplings according to Figs. 19/4 and 19/5*
Dimension in mm
I
SO::OCd:r.y ::; 0 !N 1 15 TotAl lenQth l , 130 160 190 220 280 310 350 1390 430 490
(Feb.1%Z, w~<ght 3.6 5.5 a 11,8 21,S 33 44 72 100 1li! -
Out.er cfiameier 0
TcWlen;th l
150
130
170
1.50
195
170
220
190
, 2~ 270
2"".))
:iOO 330 j 360
2ro m I 320 3901440
350 390
480
430
540
470
600
510
2dso
F~coc.?ng
llO::cld: r>; t: OIN 115
Weight 7
I 10 13
I 20 40 SS 74 98 123 160 225 300 385
h~
(1".0.1~) Wrth in!..,.r.i~"11t a disc I
T otaJl.e ogth L 1 .-
W oi9ht
150
9
I
170
13
190
16
I 210
24
250
45
280
62
310
82
340
107
380
140
4201460
180 250
500
332
540
~25
I Ii
b c
fig. 19/3. Flanged coupling.(a) Forged flanged shaft end (DiN 760); for dimen-
sions see table ·j 9/3, (b) welded flanged, (c) shrink fitted flange with
carborundum powder.
Schrumpfsitz = press fit
f .lg. 1or
v.0. Forged flanged shaft end according to din 760 (aug. 1937)
(Fig.19/3). pime_n~i9-n )Q. mm
Shaft dia.'T1e-'ier d 35 45 55
I 70 80
I 00 110 130 150 170 190 210
240
w
Diameter C1 . 50 00 75 95 S5 125 150 150 1S5 195 240 .
fig. 19/3. From experience it is found that special thread locking devices are
superfluous for well-fitted, well-tightened bolts with flat seating (no
washers).
3
5 2
1
2
\
<'I
-a :;I 1
l._1.
b (
fig. ·13-13. Flexible disc coupling (Thomas coupling, work picture) .a) Flexible
element (form 900) b) disc c) coupling with flexible elemen and
spacer (form 901 ) .
Dimension see table ,A, 13-2.
I I i
-:-4 •
Dim$r..&k>n in mm m-ax. ....-.e>m~ rl"">O~ '\.IV'CPight
....,._,.a cl te>r.ton of iraCJirtia
I
Sorto~
10
d1 H7
m&X..
28
a,
4.2,!S
~
60
Ii
40
'b
85 =.s
nm•x
mln- 1
:37000
Tkn
Nm
1.00
.J
kgm2
0.002:2
"'
ka
2.5-. .
ii
1~ ~s 51 . QS ...5 87 ~.5 31000 16.Q o,°°"'o ~.4-!S
.25 s.o 70 110 50. ea 64 25000 250 0.0086 4.:31
-.sooo o.=es
40
83
es
70
eo
90
, og
08
140
147 •
.SS
70
'"SO
, , e.
, ... ,
a.2
.es 1~00 I
400
=o
-; ooo
0.03.85
o~:.
t '·g' i
I
100 "17:3 7!5 , 04_.5 14000 0,0818 is.5 ·
J
i
li
i oo a.a , ,, .s
1eo
. 250 , 10
134
148 =s
200
90
1S:Z
178 131 .s
120CO
10000
1000
2500 I
0.1153-4
o .. ~~'"S
.20.,
37.S
se.o
400
630
1 25 16.S 250 125 207 158 QOOO
I =o
4000 o.s7::si;;
I
't.-$5 1 IX> 290 150 244 1S.S a-OOC 1,1980 9-4,.2.
'1000 1 e.o 2= 7000 ioooo
I
210 330 185 323 1 ,.0720 12e
'
1600 ,50 238 :!!-70 . 1QO 33.2 255 . S ~000 iooco 3.=so 107
~500 200 :202 -4i 0 2 .. 0 -<12 33S.5 5000 25000 .s 8.200 2.Ar-!3_ J
0 .
1
l3
t2
II
fig. 13-25. Flexible jaw coupling (N-Eupex - Coupling , form 8, work picture) .
Dimension see table A 13-3.
OkTienc\.on In "1-m
...,.,,_.
~ ~ rnom ~ n"t W"Oigtrt
$.,,~
d'1 H7
m=<.. '
I ct.HT
m.ouc..
ct, a.. .... ,, lz Q ,. n max
rT'Mn .,
of to~
Tkn
NtTO
of ~rtia
kgn.."
J
kg
m
!
-- .-.o
I
BSS 1Q I 2-4 58 20 20 e 2 ... 4 !5000 1" 0.0002 0.-'15
o.=
I
BBB 24 2e 48 <Sa 20 20 8 2 . . . -4 S.000 3.o4 0,0003
Ba.a
e<>!5
SQ
.. s,.2
38
-'12
60
<:>a =
70
80
05
30
:.s
21
24
10
· 11
2
2
.. · . 4
......
5000
15000 I
l50
100
o.oooe
0 ,0017
1,28
2.0-<
B110 .;.a TS so ..to
Bi::<.s "'""'
.55 r 5S 00· QO
110
125 so
27
31
14
17
2 .. - 4
2 ......
5000
5000
100
2. .... 0
0,00-4
o.oos. "'·'
s.1
B1.4Q
ei~o
\
60
65 I "'°
=
100
108
100
108
1-CO
160
SS
6.()
3-'
=
20
20
2 - - - 4
2 ... e
4000
4250
3GO
5<>0
0,014
0 , 025
!5.Q
Q,4
: :~~1·;'..- '.
aiao 75 75 125
I
125 180 70 42 20 2 ... 6 3800 880 0.045 ,...
I
f!.200 es es '·•O :zoo ea 4.7 24 2 .. ·" 3400 13-40 o.oe 20
I
B.22S 00 00 140
150 150 225 s:z 1a 3000 2000
00 2 - - - 6 0 .. 135 2""".s
~so 10C 100 155 .,OS 2so · 100 60 18 2750 2eoo Or23
_- :~· ~ :-
~ea 110 180 ,BO 2&0 110 "'5 20
3 - - - 8
3 . __ B 3~00 "'"'
4S
~ . "'
' , ~.
::
·, ~
. ·.,- '10 2'"'50 0.37
1 ·
I
..
,.......__ _ _ _ L _ _ _._.
-
•
•
Fig. -19/8. Elastic pin coupling for- crane drives (according to Haenchen).· a ~
Leather or rubber, textile rings.
•
,,.: '
x
o rv
E
-0
c _N/n 0,002 0,005 0,012 0,025 0,04 0 ,07 0,1 2 0.25 0 ,5 0,8 1,2 1,8 3
Max_ bored 23 35 40 45 50 60 70 80 90 105 120 140 160
Outer di2rc,e!e r D 75 100 120 130 150 180 2 10 240 280 320 380 470 570
Total lenc'-: , L 95 110 125 150 i75 195 245 290 340 390 430 490 530
~Weight - 1,3 2,8 4,5 6,5 10 15 24 38 60 95 155 260 380
m ~
N
-=i "O
-=i "'O
© © I
I
<:$
I •
l2
l3 1 i
•
Fig. 13-2.7 High elastic ring coupling (Radaflex coupling, form 300, work
picture). Dimension see table A 13-5.
'
A13-5 High elastic coupling, fig. 13-27 (Radaflex coupling form 300,
according standard work).
1r1'
50
75
110
150
SS
55
75
88
SS
125
=1
3000
40
100
0.0042
0.0156
2.9
7
15 55 85 175 60 106 135 3000 160 0.0366 10
25 ' 60 100 205 65 120 150 2000 250 0.0795 16
40 I 10 115 240 75 140 170 2000 .(()0 0.1750 26
63 ! 80 130 275 85 156 195 2000 630 0.3030 37
100 J so 150 325 100 188 225 iSOO 100J o.nso 60
C . N/n 0.0012 0,0025 0,004 0,008 0.016 0,03 0,05 0,08 0,125 02 0,32 0,5
Max . bored 20 25 30 30 45 50 55 65 75 85 95 110
Outer diameter D 80 95 115 130 150 200 230 260 .20...5 350 400 450
Total Length L 63 73 93 104 124 Uc ~~ 168 158 228 248 268
Weight 0.75 1.2 2.1 3 .3 6.3 10 13.2 21 29 47 66 94
Fig. 13-26. Flexible jaw coupling (Hadeflex CDupling, form XWZ, worl<
picture). Dimension see table A 13-4.
Al3-4. Flex.ibie jaw coupling, fig. 13-26 (Hadeflex coupling, form XWZ,
according standard work).
~I
24 2.\ 30 55 55 55 24 2 12500 30 0.0002 0,30
28 28 35 62 62 62 28 2 11080 50 0 ,0003 0,41
32 32 40 52 54 70 32 2 9800 70 o.ooos 1,3
38 38 45 60 72 38 120 0,0017 2,1
8.\ 2' , 2.51 8100
.42 .!2 50 68 eo 92 42 26 2.5 7400 160 0.0028 2.8
48 ,g 56 76 90 105 48 2s 2,5 6500I 2.(.() 0 ,0052 4,1 I
55 55 6.5 sa 104 120 SS 3 5700 300 C,0101 '5,9
60
65
75
60
65
75
70
75
B5
96
104
120
112
120
136
130
1 .t2
165
60
65
75
El
4D
3
3
3,5
:.200
4800
.\100
460
600
900
0 ,0151
0.0228
0,04&4
7,7
9,9
15.0
85 85 97 136 156 185 85 4.\ 3.5 3700 1350 0 .08-4-0 21.1
100 100 ' 115 160 184 220 100 so 4 S1CO 2250 0,193 33.8
110 110 125 176 200 240 110 55 " I 2aoo 3000 0,302 45,5
125
1~0
160
125
1.o40
160
1-«l
160
18-4
200
224
25
224
256
278
275
310
360
125
140
&'.)
€.5
5
5
12500
2200
4400
6000
9000
0.5€9
1,02 64,8
84 Ii
160 75 s 1900 2.09 111 ,7
11
STEEL GRID FLEXIBLE COUPLING 11
• "+
3 T~.-que .me.x . • kgm &4,440 85,920 107,400 143,200 17Q,OOO 214,800 250,600 256,400 358,000 4211,600 501,200
4 M::.-:iec:t of
r;t~.. .enturn
3S,SS2 64,025 95,529 121,952 166,600
G02 kgm2 ·4,15-4 7,728 10,Q23 17,808 24,121 55,800
gerux gudcx galux ~ i wx: gilax gog.x gofex gem ox ginux guncx
5 C:X:"3WOrd gedox
~ 560 710 750 780
e &= lenglh Lrnm 1,.30 450 490 530 570 600
10 C:rtance
Wwean
co..:p!i ng discs 5 10
5 5 5 5 5 5 5 5 5
d. mialle:rt
a:stance
~t-~n shaft
ei.:s . .. . .· . .. Amm
15 15 15 15 15 15
11 1-~..al pl,iy ... . .snm 15 15 15 15 15
12 C:mparable SSC 410 450 470 500 510 SQQ 590 620
mm 310 345
s.'".aft diameter
13 G."eaSe
90 100 130 155 170 185 200 215 240
kg 75 115
re;.:;uir&d ...• •
14 A..."'?<cximate 3,550 4,800 5,500 7,300 9 ,200 11,850 14,000 16,250 17,350 21,300 25,500
kg
WciQht •.... •
s 8
. 11
1~~
,
LJ'l
I++ + • i
N 34 42
2 -x
n
c 18 25 62
:i Torque 1::.s.x • • ••••• •• • •• • • .. ••• • . •••• -.. . .• • • kgm 12,82.8 18,616 24,344 50,072 44,392
4 Mome:r.t cf momentum .. ....... ... . .. .. .. .... Gd kgm 2 e.5e,so 1.02-1.e 1,..265 1,385.3 2,454
6 Boas le~ . . . .. . ... . . . . . ... .. . ... .... . .. .. . . Lmm 250 ~ ~25 350 400
7 Max. Oa-neter ... .. ... .. .. .. .... . .. ..... . . ... . Omm 1,050 1,150 1,150 t ,180 1,420
..
8 Distair..e ..... ······ ·· ... .... ...... .. ..... .. Smm 26 43 es 95 144.
g -492 492 492 -'192
Width ct spring hoocing ph.n ~ang" ........ . .... . Smm .(g"2
~r'i'fl~::.;.~- ~-Jj,~~iitef'
iei:;=r==t:;:--- r.e:) C:."'C re sec:
--.-----i 1--J;z:=l- s.<:&f e-rr' ( 3F ro 11 f l
k ~'\/ay
< u.. 0
C<m ~s Awfox._
I
II
C-Oupling '-<u. + Mii. .;. ! Nc: t:\al we'Qti C<lupllnQ
si:::• ':x:,... bo<• A 6 c D i F J M. I pp Wi'::'1 no ma
i I I I
bors
~I in n in .... in In r. in n n lb
3F 1 'h :w. 3~ 1~ ,~ ~ h 1,-t w. \.t
I 4F w. J,i 414 1,¥, 2\1 H; 2T,; h Hi 2v. ~t '~
3F
<IF
SF \ Thf \\ 41'2
"* 2\1 2~ 3;; h ,"' 2h
zv,-· '" 8 SF
6F I ,;t 4~ 2\.; 2,; 3~ +; ;Y,i" ~ 10· 6F
7F 1'.~ "'
7_,i
5
s;; 4~ 2\.\ 3 1,IJ.i h m 2v. .,.. 14 7F
6F
9F
I C:\
~
7,-t
1\4
7'.t
s;;
6Y,
~
3
3 y,
3~
3111
sv.
5¥.
h
h
11,7
1Yz
3
3 "'
\.t
28
33
SF
9F
10F
i1F
I 2~t
I 3 y,
,.,~
1 Y.z
. 8 1,4
87h
7'V>1
7 1 \1141
311,
31-'.i
·~
s
61-t
"114
\.i
h
17h
,,,..,
3'!'.
s;-,
,,.,,.
...
:,.-
.(9
EC
10F
11 F
9V, ,,.,,. 12.F
,.,,·•
12F :i\.l 2 7"1\/11 31,1a ~ ?7,la ~· 2 S1-'. 7S
13F 2 11 7'~)t 31,; Mt 9\t 2 $;-', ,,,,. 91 13F
'
.:;;. 111tt 10 "~ 9',; 2Yz .w. Ye 1~ 1<4F
2'h
..
1'1F S1(, Ttl
+ Sizes 3 - 8F have rough drilled holes for minimum bore. Sizes 9 to 190
have keyway in minimum bore. Dimensions B is based on normal gap.
* Clearance M is required for removal or installation of gridmember.
Sizes 3 to 11 will be furnished for push or light tap fit set screw over
keyway, and sizes 12 and larger will be furnished for press fit without
.,
·:,,.:
..
·~ ~-"' .
set screw unless otherwise specified.
* Coupling and Bearing (Prof. Ir. G. Broersma)
Alignment 92
~ .TEKNIK MANUFAKTUR r - - - - - - - - - - - - - - ' - - - - - - i
: BANDUNG Lampi ran 18
gcsket
~l-u.. .
lubtic2•rg
fitri'"I; -+---+-t~ .____,_______..._
item 2
eo:e!n~1
.. ..
II
·- .-
Nor mad -wei9ht
.
AP F CO<lpGny
w~
hub N..t> A a c 0
I E F H J L M°
I p a gap
no bofe
S:ze
;., n ...
;,, in in in in in n in ii
.,,,,,
in in
'1,
in
.,,'1,
lb
,,,,. I
1 1/ : zlt, . '1,
1 1 5
3P I 1 4 /a 3 11 111, 2 1
1 /1 11, 1 /1 2'11. 7 3P
4P 1 1 1 :11, 1 1 1 ,p
.. "
1
4 12 3'11 3 /i 'I.; B
1 /• 1'11 2 r, 1'r1
,,, 2 r1 3 /4 /1
'''•' .,,''• /a
.,, 1-4
2 1/c
..,.,.
7P 7
.,,
1 1 1
1 /1 6'J, 2 3 /2 3 J.•t. 211, 2 11 3'/, 1
1 /1 12 18 7P
SP 2 11. i'la 7 1/a s•1, 2 14
1 7
3 /a s'. s'1z '1. 3 3 ~''• , '1. 1
/2 33 8P
gp i11, -r1, S7/1 1 7 1 1 1 1
'r,
'251, 2 '2 "'la ,.,.
3 11 6 3 3 1• 4 /t 1 /4 /2 SS 9P
.,, -Sr, 5 1
10P 21 1, a11, s"1,. z't, 11r,
.,.,,,..
3'1, 4•1. ft/a 'J'I• 5 /1 12 '111 55 10P
11P 1
ff1, 6 11/ie s 11, 7 11, •1. '331, :f1, , ''2 $,,
12P
3 12
311,
3'/,
3 12
1 7
9 /a ,1,,. 3
3li. SJ/,
5
5111 81'1 '331• 31!,
511,
5 5/, 1 r,, 1
66
85
11P
12P
1 11 i,,
13P
Fig. 19/8. Elastic pin coupling for crane drives (according to Haenchen). a.
Leather or rubber, textile rings.
"O
>-------+------- L ---1---;I___,
Fig. 1919. Elastic Voith-cou pling with leather blocks (J.M. Voith
Heidenheim).
Sicherungsfedern ... locking springs
Lderk6rper = leather body
C.t<.'n 0.0015 0.003 0,014 0.028 0 ,04 0.08 0,17 0,33 0 ,5 0,88 1,75 3.2 5.2 8 12
Ma>:. bored 20 28 42 52 60 65 110 120 155 200 240 280 320 370
O.iter diameter D 60 80 105 130 150 200 250 300 350 400 500 600 700 800 900
T ctal Leng1h L 75 85 115 145 190 220 280 340 380 400 480 570 680 no 875
Weight 1 2 4 s 13 3 43 78 114 140 250 420 680 1030 1520
· '. Compensating coupling, dimension in (mm), weight (kgf), torque . {cm kgf)
:·, and permissible refative displacement according to Fig. 19/1 . . Nominal
--~ torque Mt= 71620 Nin, C =maximum Mt/rate mt, rated power (HP), Nin
(HP min/rpm).
Demag-Deli-Coupling, design Z.
11
C. /n 0,07 0, 12 0,21 0,35 O,S.S 1,2 2,2 4 (5 8,5 12 17 24 34 48
Max. bore. d 45 55 65 80 ~ 120 145 160 180 205 230 2SO 290 325 370
Oute.r diameter D 125 150 185 225 270 325 430 ~ 530 600 670 745 a..~ g30 1040
Total length L 12-4 145 185 195 225 267 309 330 370 '410 450 510 570 630 712
Wei-;iht 7 11.S 19 32 53 00 15-0 210 285 -400 555 800 1120 1585 2300
11
HO LS ET TYPE RB RUBBER COUPLING"
I I
Table 11
Prime mover Factor
Turbines and electric motors
. - -·· · . .. -·· · . . . -
0
Steam engines i.5
Petrol engines 1. 5
Diesel engines 6 to 12 cyl. 2.0
4cyl. 2.5
l, 2, 3 and 5 cyl. 3.0
Table 10. Typical values for the characteristic dimensions of Holset RB
couplings
Numt>.r Max.·
Coupling X and Y b<>r•
Oimonsons ard:dze Weight
size diameter cp<Hd
of bolls
min . mu. A . B c 0 E F G H
in. L.,. In. in. in. in. in. in. n. h r.p.m. lb
.03
.06
'la
1
1~
1*
6'1.
7"/a
3"'1•
411& ""•.,, I~
2
~
3
.91...
7
"i;-..
6'f-.
s.~
6. 1'11
.. 3680
2880
\3
19
.1 11/c 2'1i !We •n \t 2'4 3"• rr..; 7 6· ry,. 2630 24
.15 1,,, 211. 9"' •'la \.i ~ 4 &~ 71/w 6-~ 2460 33
..25 1¥c ~ 1011, ~ ~ 9Yc 8'tt 8-~ 49
.5
.8
2 1/c
2'1.z
:.i·~
4
12'..;
w,;
5T,;
~
"'
h
\.i
~
~.
4'.!''<
6
7Yc
11
12o/c
10
11 ,,,,,,
8-~
10- ~\t
2250
1920
1640
88
132
1.5 3Yc 5 16'¥c 9;/14 ¥it 4'1.z ~. 15',$ 14¥111 10 - ,,.,. 1370 231
2.75 3'Yc EM 20 10\lc Yc 5 11 18 1~ 1T'/c 12-~ 1150 369
v.
7'~ ~. y, !>-41
" " 11 5'-t 13 211,1, 191" 12-"" 1030
B
Axial displacemfflt
Flange
1
r1.. _ _ --..
__
·--=~-1
..._~
. -·
I normal · max.: ·
. neutral. .. - . - .
normal !NIL
torque torque
pos.
I
K<;m kgm degrees degrees kg'c:n2
I mm mm mm mm
~5 I 260
1180 2950 15.S 23 3
L807-515 1~ 3550 15 23 -4 3 L 207/1-10 770 515
1750 +400 15.5 23 5 I
1550 sroo 13.5 21 3
L812-SS.5 1COO 4800 13 21 4· 3 L21211·10 800 410 290 565
2250 . 5600 12.5 21 5 I
2800 7000 10.5 15 3
LB12-755 ~20 8550 10 15 4 4 L21211·10 1000 420 ~o 755
'4000 10000 9.5 15 5
Lampi ran 24
\.."'
11
BALL JOINT COUPLING 11
_..-J
I
'
i
c r-
---+ - - --
D ·- ·
l1 ·--· "'Cl Cl
___ J ____ J
L --- J
.__---L-----'- i - - - - - - - - L _ _ _ _..,.,.____.
1
Fig. 19/20. Ball Joint (Fritz Werner AG., Berlin Marienfelde). For Dimensions
· - ··see Table 19/6. - · ·· · - ·· · · ·· ·
Table 19/6. Ball joints according to Fig. 19/20, dimensions, weights and tor~es.
Trc. nsm issible torque Mt= q. Table value; q = 1.25 fo r angle ~ = 5 , = 1
for angle 1 o0 , = 0.75 for 20°, = 0.6 for 30°, = 0 .45 for 40°
No.
;
i
d
mm mm
D L
mm
c
mm
IWeight
kgf
s
mm
a
mm mm
b
No.
L
mm
Waigtrt
kgf
mkgf mkgf mkgf mkgf mkgf
03
04 i 10
12
22
26
45
so
12
13
0,10
0,15
10
12
3
3
11,5
13,5
2 ,5
4.0
2 ,3
3 ,5
1,8
2,7
1.2
1,8
0,75
1.1
05 14 29 56 16 0.20 14 4 15,5 6,5 5,2 3 ,8 2,7 1,6
1 16 32 65 18 0,30 14 4 17,5 1D 100 0,45 10,0 7,6 5 ,5 3,5 2.2
2 18 37 72 20 0,45 17 5 20 2D 112 0,70 15,5 11 ·,2 7,6 4,9 2,8
3 20 -12 82 23 0,67 19 5 22 30 127 1,00 22,5 14,8 10,2 6,5
4 22 47 95 25 1,00 22 5 24 40 145 1,56 29,0 20,0 13,0 8,0
5 i 25 52 108 29 1,35 27 6 27 SD 163 2,10 35,0 25,0 16,0 9,8
6 30 58 122 34 1,85 30 8 32 SD 182 2.75 45,.2 30,0 20,0 11,8
7 35 70 140 39 3,15 36 8 37 70 212 4,75 58,0 39,0 24,0 14,2
8
9 I so40 80
95
160
190
44
~
4,60
7,60
41
so
10
12
42,5
53
80
90
245
290
72
12,0
74,0
110 ,0
50,0
72,0
31,0
46,0
18,6
27,0
E
I so
E
I
Skala 5 mm : 0,05 mm
I 2 cm : SO mm
I
I
I
I
-f
KZ j 10X0,05=0,5rnm
I
I
I
I·
I
I
K1
I. 14 X 0,05 = 0,7 mm
1. 0,2 mm
Alignment 101
iTEKNIK MANUFAKTUR r - - - - - - - - - - - - - - - - - ' - - - - - - i
. BANDUNG
@
. -. i
Lampi ran 27
Suri'b.J referensi
II
I I
\I
I I
I
~I 1 ~
: I
II '\6,8 x O,Ot. :: 0,6T2 mm
O_OL. mm
lI
@
I
Alignment 102
pQUTCKNIK MANUFAKTUR 1 - - - - - - - - - - - - - - ' - - - - - - - 1
. BANDUNG .
.
Lampi ran 28 . I
0,3rnrn
I
I I
Sumbu refei-ensi
!I
f
0
0
I
o
~
Alignment 104
: pOLITEKNIK MANUFAKTUR r----------------'----~
._ BANDUNG
Lampi ran 30
Dimension in mm
Norni:'W bvc.s
diar..~er
over
max 6
I
6
10
10
14
14
l!
18
I I I
24
24
:.:J
30
40
-4-0
~-
50
65
6..5
&O
80
100
,oc
120
I 12C
1.(()
HO
160
I a
Norr7:!i
c:ls=~
min
_max
min
5
10
Il 6
12
12
I
6
13
13
15
10
17
I
11
19
13
23
14
25
16
30
18
35
as
22
(2
42
2.5
50
30
6'.J
35
70
i
ctee.:.-c:e 10 IS 17 "~ 23 25 30 50 60 70
grcu?C3 max 15
! 19 21 23 25 29 3-4 37 .tS 5-4 64 75
I 90 110
i
c~--ce
grotJ? CS
min
m~
21
29
I 27
- 37
3:l
42 _ _: 44
32 3-4
_46
40
SS
- 46
_E.5
50
70
GS
so 106
76 89
124
105
145
130
170
150
195
I-
I
140
!i
I
Clunr. :. min 28 33 45 84 100
I
gr ~;: C-4 llllU I 37 « 52 58 76 111 109 130 160 I 180 i
i
..... a1
CleKll"lOS
grv..?C5
min
max I 37
(9 59
52
71
58
78
76
101 121
109
1~
130
170
160
205
180
Z25
I
I
Radial Clearance of FAG Deep Groove Ball Bearing I
Dimension in mm
n
~1
Nominal bore over 5 10 14 24 ~ 40 &S 60 100 120 140
di2trull<&r mu 6 10 1• II 24 30 40 50 80
I 100 -120 140 160
~1
Normal min s 6 6 8 10 11 13 H 18 22 2S 30 35
cl6aronce m.ax 10 12 13 15 17
I 11 23 2:S 35 .(.:! 50 60 70
Clearance
group C3
Clearance
min
mu
min
~o
15
15
12
1Q
19
13
21
21
23
2.?
is 17
25
25
I
11
29
29
23
34
~
2S
37
37
~
L5
cs
35
5"'
5-4
42
&C
6-(
I 50
75
75
60
90
90
70
110
110
27 l2 ~ 50 76 e9
groupC4 mAX 21 :lO
"° 4Q 65 1CS 130 150
Lampi ran 31
4 5 15 35 40 45
I
min 2 3 3 10 Zl 25 30 40
Cc.:~
;.-::>..?C2 . m.ax g 10 13 15 20 Is I 30 35 lO 45 50 55 00 70 75
min 20 25 ~ 35 45 55 75
N~
:j,.e..:!:anc.e max
0
17
I
10
20
13
23
15
27
I 3535 45 I so 55 '°
55 70
50
75 80
00
SS
70
100 105
,5 so
c=.aurca
g:<><.p C3
min
max
17
28 I 20
30
23
35
27
40 55 as
50
I 70
55
80
55
05
70
100
75
105 110
SS
1 15
I 100
135
105
140
I C:orance
~C4
min
ma::o
I 28
40
30
~5
35
so I 40
1
55
55
75
as
~
I
70
05
60
t10
C5
125
100
1:;o
1C5
13.5
I 110
140
HS
1-45
I 135
170
140
175
1~ 1
1-40
l
~ C:euanca min 40 ,5 50 55 TS 05 110 t25 t~ 1!5 145 170 175
l ~=..pC5 max 55 . 50 65
I 75 OS 125 ·1 40 155 l elJ 155 170 175 205 210
30
35
35
40
40
SS
55
65
e6
I 70
70
60
80
05
05
100
100
105
105
I 11 0
110
115
115
135
155
140
HO
~~~ max 40 45 so SS 75 · QJ
I 05 110 125 1:n 1:!5 HO 1~5 170 175
1~ 1
~.vsnc:e mn 40 ~5 50 55 75 05 110 125 t:C l:l.S 1~ 145 170 175
-;:-:x.opC.o! ma.x 55 ea 65 75 Q5 125 140 155 1eo 165 170 175 205 210
~!:~
s ~CS
rrin
m.u
55
70
eo
75
65
80
7S
00
05
120
t~
1:0
I 125
155
140
170
155
ta5
103
100
10:5
1~
170
205
175
210
205
2-40
210
245
Axial Clearan~ of FAG Double Row Angular Cont.act Ball Bearings of Serles 32 and 33
Oinenoio:r4 in rrm
OVO( 0 10 18 50 80 100 120
to .10 . 18 24 as too 120 140
c;.._ara'100 min 2 3 4 a 7 a 6 10 11 11 11
~C2 mu 11 13 15 17 1Q 22 24 2e 28 30 32
I
I
'i?':r~ min 7 g ti 13 ts 16 20 22 24 . 20 28
~w-sico mu IB 21 24 Z.7 I ;"51 35 3Q ~ 4e 48 50
.::-.e..1 at"'IOl9 min 10 IQ ~ 25 2Q 33 37 41 « lO 48 .
~~ max 2Q 32 :37 42 47 52 57 a2 00 70 72
~....u·sioe min 27 30 55 ,0 45 so 55 00 6" ea 70
~C4 max <12 47 53 SS 05 72 n 83 88 Q3 06
I~Mlbo~
o.e.'Tie! er
ovC<
to
17
40
40
00
00
so
eo
100
100
140
140
180
50 0 0 + 0,04 + 0,016
ii 25
-0,4 - 0,016 0 0
'i -0 +0,02
->50
.. 0 + 0,5
I
! 250
-0,5 -0,02 0 0
I
0 0 + 1,0 + 0,04
>250 630
! - 1,0 -0,04 0 0
0 0 + 1,5 +0,06
>630 1000
I
- 1,5 -0,06 0 0
0 0 + 2,0 + 0,08
> 1000 -0,08
lI -2,0 0 0
r- )>.
0
<O'
3 ::::J
"O 3
<t>
:
;
....
0
::J
-
:J
VJ
I
:1 I VJ
i
'
....&.
0
-....,J
I
Alignment 108
. ' pOLITEKNIK MANUFAKTUR
'.i BANDUNG ,----------------'----~
Lampi ran 34
180°
------ ~- -- ----
Perhitungan Vertikal Horisontal
{-
Potongan silang Z/10 A/13 8/17 C/22
b mm 10 13 17 22
h mm
I 7 8 11 14
* Blauri - Drives
Alignment 110
POLITEKNIK MANUFP. KTUR
BANDUMG 1 - - - - - - - - - - - - . -- ·-
I Lampiran 36
f--------------·~-----------------------1-----l
-- -,
Potongan sila;.~ SPZ SPA SPB SPC
l rY .
· ~-- :: 19~' 12.7
--- --·-
10
16.3
13
,_ __
22
18
- ·~a .
.be rat
.. :.. ·- . ·-.L -·
terat
~
I J ..
' ~ •' ..., ·- --
berat ber2.t
0.072 !q~/r.i 0.123 kg/mm 0.205 kg/m b.375 kg/m
I
Lw C3 Lw C3 Lw C3 Lw C3
ll'm mm mm
I mm
I 630 0 .82 800 0.81 1250 0.82 2000 0 .81
670 0.83 850 0 .82 1320 0.83 2120 0.82
710 0.84 900 0.83 1400 0.84 2240 0 .83
750 0.85 950 0.84 150Ci 0.85 2360 0 .84
800 0.86 1000 0.85 1600 0.86 2500 0 .86
851J 0.87 1060 0.86 1700 0 .87 2650 0 .87
900 . 0.88 1120 0.87 1800 0.88 2800 0.88
950 o :89 1180 0.88 1900 0.89 3000 0 .89
1000 0.90 1250 0 .89 2000 0.90 3150 0.90
1060 0.91 1320 0.90 2120 0 .91 3350 0 .91
1120 0 .93 1400 0 .91 2240 0.92 3550 0 .92
1180 0 .94 1500 0 .92 2360 0 .93 3750 0 .93
1250 0 .9.;. 1600 0.93 2500 0 .94 4000 0.94
1320 0.95 1700 0.94 2650 0 .95 4250 0 .95
1400
1500
0.96
0.98
1800
1900
0.95 2800 0.96 4500 0.96 I
0 .96 3000 0 .97 4750 0 .97
1600 1.00 2000 0 .96 3150 0 .98 5000 0 .98
1700 1.01 2120 0.97 3350 0.99 5300 0 .99
1800 1.01 2240 0 .98 3550 1.00 5600 1.00
1900 1.02 2360 0.99 3750 1.01 6000 1.01
2000 1.03 2500 1.00 4000 I 1.02 6300 1.02
2120 I 1.r 2650 1.01 42fi0 1.03 6700 1.03
2240 1.0o 2800 1.02 4500 1.04 7100 1.04
2360 1.06 3000 1.03 '1-750 1.05 7500 1.05
2500 1.07 3150 1.04 3000 1.06 8000 1.06
2"'~n
I
YvV 1.08 3350 1.05 t>300 ; .07 8500 1.07
2800 1.09 3550 1.06 5600 1.08 9000 1.08
3000 1.10 3750 1.07 6000 1.09 9500 1.09
3150 1.11 4000 1.08 '
6300 1.10 10000 1.10
3350 1.12 ' 4250 1.09 6700 1 .11 10600 1.11
3550 1.13 4500 1.09 7100 1.12 11200 1.12
7500 1.13 11800 1.13
8000 1.14 12500 1.14
. ..
,_ .
POLITEKNIK MANUFAKTL'R I
BANDUNG L____ Alignment
L_a_m_p_ir_a_n_3_
~ , --- ·-
111
PEMILIHAN TIPE
BAUR/ VEE-BELT DRIVES
·-r !
I 1 / I
4000
3150 J_
I
--1 I / 'I
' ", I
1~
r--
i
-
-- ""I',
-- l I
I,·
I
I I
I sP? I v f"., i
!
VL ~-t-·! . .: \
~
I I
'I "
'• - ,._ --
I
1600 I
1250
1000 !
l
trfr-L!
I
!, , II I
,(
'
,./1
,VI
!
/
'I
v
,,
J,-;.: Vl
/r
I , i/l I!
I,,
...
I
:'
I
~H~
,·
, I
·
.
v
Lt_
--- --
eoo I 'I I
I v ,I, A l )'' /
v£f··t-- ·-· i _ i
; ~+-
! ,,b~j I .Vf _, ' I
1v I I
'
, ·1
i ( . I I
,
I
I
ii:,~ /Ji
.._01 v LJ/ /
v
,
/
v
/
v ~-r .._o~.y I Ji
,
....of\i
v I
:DI"
31 5 •' / I
,/ i:,f
,~
... I ~
I
v
250 I/ I
if
I
/
I~ i
200 I l v ,/ i ) : -- ·- ·- I t .l_~ __.__
2 2.5 3,15 4 5 8,3 II 10 12,5 16 20 2' 3 1 ,5 ..a 50 63 eo 1"1 125 160 200 250 315
* Blauri - Drives
1·I
1'·
Alignment I
POLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG Lampi ran 38
r - - - - - - - - - - - - - - - - ' - -·- - · - -- - -
I_)
.r- I
~
. _)
f
, - - ·-- --·--------
Pull V tungg-d Pull V najera.lk
Ukuran \mm)
~
Profile 8 10 13 17 20 22 25
b 8 10 13 17 20 22 25
c 2,5 3 4 5 6 7 8
e (maximum) 8 10 12 15 18 20 22
f 10 12 16 20 24 26 30
n 2 2 3 3 4 4 5
r1 0,5 0,5 1 1 1,5 1,5 1,5
r2 1 1 1 1,5 2 2 2,5
t (minimum) 8 10 12 16 18 20 22
dm (minimum) 45 63 90 125 180 212 250
Untuk diameter puli, dm ~
36° 100 ~
I '-tU
A.f\
200 280 400 475 560
a -
~40
45 I 63 -90 125 180 212 250
32° Untuk dm yang kecil.
NiLAi DAYA
Putaran puli Diameter luar puli kecil (bchi)
kecil (rpm) 1.50 11.75 2.00 2.25 12.50 2. 75- 3.00 13.25 .3.50 3 .75 4 .00 4.25 4.50 4.75 5.00 I
~-~~
200 . - - - - - - - . - .. .... . - . ! . . . I - - . . . . I tJ 1 e o.?210.2.1 I c .2s I 0.2f:i
400 0.06 0.08 0.12 o~ 15 0.18 0.22 0.31 0.35 0.42 0.4610.52 0.56
600 0.04 0.07 0.08 0.12 0.18 0.22 0.27 0.32 0.3 0.44 0.51 0.58 0.66 10.73 0.81
0.281
800
1000
0.05 0.08 0.11 0.15 0.22 0.34
10.06 0.10 0.12 0.18 0.26 0.33. 0.42
0.41 0.4
0.48 0.55 0.64 0.75 0.3610.99 i;
0.55 0.64 0_7.1 0.81 0.93 1.CO
.10 1.21 I
1160 II 0.07
0.11 0.15 0.21 0.29 0.38 0.46 0.54 O.p~ 0.69 0.84 0.98 1.07 1.23 1.35
o .~1 f):Q3-__Q~- (J.43 0.53 0.64 o:74 0.81
-~0]}8 -
1400 ~-_ ,2· 0.96 1.10 1.25 1.42 1.55
1600
1750 , ..
0.08 0.14 0.19 0.25 0.36 0.48 ,....0.58
- .
0.69 0.80 0.90
0.08 0.15, 0.20. 0.25 0.38 O.~. ,0.63 0.74 0!85 0.96
, .02 1.20 1.36 1.53 1.68
1.08 1.25 1.43 1.61 J 78
.........,;
0: '.
2000 0.09 0.16 0.22 0.28 0.41 0.55 0.68 0.81 0.92 1.05 1.17 1.35 ~.54 1.73 1.90
I
2200
-·
0.09
Ii 0.44 0.58
0.1710.24 ' 0.31 0.72 0.86 0.99 1.12 1.25 1.41 1.61 1.80 1.99
I
2400 I 0.10 0.18 0.25 0.32 0.45 0.61 0.76 0.91 1.05 1.19 1.32 1.45 1.65 1.86 2.02
2600 0.10 0.19 0.26 0.35 0.47 0.64 0:79 0.96 1.09 1.24 1.38 1.48 1.69 1.89 2.09
I
280_0 0.11 0.19 0.28 0.36 0.48 0.660.83 0.99 1.14 1.28 1 .42 1.48 1.71 1.91 2.11
3000 0.111°"21 0.29 0.39 0.49 0.68 0.85 1.02 1.18 1.32 1.46 1.48 1.69 1 .89 2.08.
I -----
3200 I
0.11 0.21 0.30 0.39 0.51 o.70 o.88 1.05 1.20 1.36 1.50 1.5C 1.67 1.e6 2.03
1.61 1.78 1.94
3450 0.12 0.22 0.32 0.41 0.51 0.71 0.90 1.07 1.23 1.38 1.52 1 . 5~
3600 - 0.12 0.22 0.33 i 0.42 0.52 0.72 10.91 1.09 1.25 1.40 1.54 1.5'1 1.54 1.71 1.85
3800 0.12 0.22 0.33 0.42 0.52 0.72 0.92 1.09 1.25 1.41 1.54 1.54 1.54 1.59 1.72
4000 0.12 0.22 0.34 0.44 0.53 0.72 0.92. 1.10 1.26 1.40 1.52 1.52 1.52 1 .52. l.55
D
--- - ?:'~: ____
~~ I l
I 32l___t_
I
\[jJfj_ '"[~ i
f I
I_
.~·
Alignment
POLITEKNIK MANUFAKTUR 114
P. " !\.II\ l I l\.l r.:: 1-------- ___J
u"' "·"'-- .. ~ La m p i r a n 40 I
i - - - - - - - - - - - - . . L _ - - - - - -.. - - - - - - - - - - - - . . 1 _ - - = = - - 1
-,
KECEPATAN BAGIP..N YMJG CIGERAKAN U"ITUK RPM MOTOR 1160
P't-<
I
Diameter luar puli 'v!:e' D ian1e!·~r lun; pul: "vee" penggerak
yang digeraka:i i1nch i) • -,..----
: :;o- 2.00 · 2 . ~: ~ . 50 2.15 3.00 3.2:: 3.50 3 .75 4.00 4.50
1.5 1160 1392 1625 185;; 2085 2325 2:.;o 2785 3015 3250 3480 3715
2.0 629 .995 1160 1:;25 1490 16E.S 1825 215~ 2315 :?485 2650
2.5
~}-
645
528
· 774
~
903
739
1031
845
1160
950
1290
1057
141~
111'\0
1~6
"M
1266 I 1675
1370
18Ll!",
1475
1933
1381)
2032
1685
219~
1793
I
447
3A7
536 625
542
I 715 804
696
894 9t!2
;;51
1071 1100 .• 1248
10n
1340 1428 1518
4.0
4.S .::.4 1
I 4ES
.1(.) 47:· ! 620
·-
- -c I ~,~
. :'75 '
.;c2 7.3:~
929
81? I
1008
586 955
1.lbO
10::>"<
i238
1091
1315
1160 I
r
~
5.0 305 366 427 488 II 549 610 671 732 794 6$4 9 15 il76 103':1
5.5 277 332 381
I 442 497 5;;3 006 6153 774 829 884 939
.. j
6.0 302 353 404 4~ 505 555 605 7lf
65 . 706 756 806 857
253-- I
'-
7.0
'·''
215
1R7
258
224
,
301
<62 I
344
297
388
33 / I
I 430
374
47 ·1
411
516
449
-;
56G
486
6C2
524 561 ~
!;99 '~
/ 636
1r .r: I 149 /~ I 208 ~s 2GL I ZS3
;'
325 I ~37 ~e ; ~,,
4d6 ' J.77 ( 506
1:::.0 I I
123 143 I ' 7J ; I
1~7 I 222 247 2: 2 I' '.'.St: I ~ 21 ~ ~ti 3/1) ~ ~·- ~.2-
t<ECEPATAt~ BAGIAN YANG L>IGERAK.~i'! UNTUK RPM MOTOR 1750 \
\
Didmetei luar puli 'veo' Diameter lu:&r ?Liii "vee" penggerak /
yang digerakan {inchi)
1.50 ~ . 75 2.00 2.25 2.50 2.75 3.00 3.25 ~.tiO 3 .7!> 4.0u 425 4.5J i:
1.5 1750 2100 2450 2800 3150 3500 3850 '
2.0 ~250 1500 1750 :moo 2250 2~ 2750 3000 3250 3500 3750 4000 .
2.5 974 1167 1360 1553 1750. . 1945 2140 2330 2530 2725 2915 3110 3305
3 .0 797 955 1113 1272 1431 1590 1750 1910 2070 2225 2385 2545 2700
3 .5 574 808 ...-· 942 1on 1210 1346
' · 1283
1480 1615 1750 1885 2020 2155 2290
.'
564 700 817 935 1050 1168/. 1400 1518 1634 1750 1865 1985 . !'
Ys ...
516 618 720 824 926 ~1036 1131 1235 1339 14.40 1543 1650 . 1750
5 .0
5 .5
6.0
462
417
381
554
500
456
646
584
533
. 737
66i
610 I
830
750
685
922
834
760
1013
917
837
1105
1000
913
1198
1082
. 990
1290
1167
1065
1382
1250
1140
1473
1333
1217
1568
1417
1290
'
. \
6.8 350 420 490 560 630 700 n1 840 910 980 1050 1120 1190
7.0 324 389 545 518 584 648 713 na 843 907 973 1039 1102
8 .0 28;: 3:!9 3~ I 451 507 564 620 676 7~ 789 845 902 959
~
9 .0 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700 750 800 850
10.0 224 270 315 360 405 450 495 540 585 ;;:)') 675 720 765
11 .0 203 244 285 326 366 407 448 488 530 570 610 652 692
12.0 186 224 261 298 336 373 410 445 485 522 560 596 634
KECEPATAN BAGIAN YANG DIGERAKAN UNTUK RPM MOTOR 3500
..
Diameter luar puli 'vee' .Qiameler luar puli "vee• penggerak
I
yang digerakan (ir.chi)
1.50 1.75 2.00 2.25 2.50 2.75 3.00 3.25 3.50 3 .75 4.00 4.25 4.50 I :;_
2 .0
2 .5
3 .0
2500
1948
1594
aoco
2334
1910
3500 '
2no I
22'"'"6
400
3110
2544
4500
3500
2862
. 5000
3890
3180
5500
4280
3500
6000
4660
3820
6500
5060
4140
7000
5450
4450
7500
5830
47i0
8000
6220
5090
6610
5400
I I
3 .5 1348 1616 1864 2154 2420 2692 2960 3230 3500 3770 4040 4310 4580
4.0
4.5
1168
1032
1400
1236
1634
1~0 I
1870
1648
2030
1852
2336
2060
2566
2262
2800
2470
3036
2678
3268
2880
3500
3086
3730
3300
3970
3500
I
I I
5 .0
5.5
6.0
924
634
762
1108
1000
912
1292
1168
106-6
1474
1334
1220
1660
1500
1370
1844
1668
1520
2026
1834
1n4
2210
2000
1826
2396
2164
1980
2580
2334
2130
2764
2500
2280
2946
2666
2434
3136
2834
2580 I
I
I
i ·1
6.5
7.0
700
646
840
T78
980
goa
1120
1036
1260
1168
1400
1296
1542
1426
1680
1556
1820
1686
1950
1814
2100
1946
2240
2076
2380
2204 I 1;
8.0
9.0
10.0
564
500
448
678
600
540
788
700
630
902
eoo
720
1014
900
810
1128
1000
900
1240
1100
I
1352
1200
1080
I
1468
1300
1170
1578
1400
1260
1690
1500
1350
1604
1600
1 ~ 40
1518
1750
1530
I II ;l
990
i l
11. 0
12.0 I 406
372
458
448
<?Q
2
652
596
732
F72
614
746
696
670
I 976
892 I 10€0
970
i14C
1044
1220
1',?0 l 1304
1192
1384
1258 I
''
l
i
I
I
II
i
I
I
i
ELEMEN MESJN 2 (POLMAN - /TB)
I
__ J
.· I
i
/ POLITEKNIK MANUFAKTUR Alignment
B,1\~~DU ~~G r-----------------------------l..__ ---~
Lampi ran 4r
• cc
c
~F ; ~ Ju!l'llah Diameter Luar pun "Vee"
~=
~
• :!'
g• -~~ ·-
H "" 8' ::i • 41/2 5 5 ~ 12 6 81/2 r 71/2 a 81/2 g 91/2 10 iDH2 11 111/2! 12 12112 13 131/2 14 14 1/2 15 18
,, .(. 15112
lI
112
518
318
112
1/2
1/2
18
18
20
4.9
5.9
4.5
5,5
6.9 6.5
4,1
:i. 1
6.1 ·-~
5.6 5.2
!
5/8 112 22 7.9 •7.5 7.1 6.6 6.2
518 1/2 24 8.9 8.5 5.1 7.6 7.2 6.~ . 6.3 5.8
5/S
518
Sia
1/2
1/2
1/2
26 9.9 Q.5
28 10.9 10.5
3C 11.9 11 .5
9.1 a.a 8.2 7.1 7.J u
··1
10.1 9.6 9.2 8.8 8.4 7.9 7.8 7.1
1·•. 1 'i O.S 10.2 9.a e .• S.P
6.5
Sot 6.1
6.6
7.7 7.3
i..a 112 3< i2.; , 12.;; 12.1 11 .6 1 ~ .:! 1C.t 10.! 1C.O J .6 9 . ~ !.7 M
518 ::11 I
I I I
-
112 34 13.9 1 3.5 13.1 12.7 12.2 11 .a '1 .4 11 .0 10.8 10.2 9.7 9.0 8.6
~ 1/2 3e H.9 14.5 14.1 13.7 1:.2 12.8 12.4 12.0 11 .6 11 .2 10.7, 10.4 10.0 9.6 9.0
I I
,r.
SIB 112 38 15.9 15.5 15.1 14.7 14.2 13.8 1H 13.0 12.6 12.2, 1 (~ 11 .4 . 11 .0 10.8 10.C 9.7 9.1
31•
314
314
314
1/2
1/2
112
,,2
..
40 18.9 1e.5·
42 17.9 17.5
18.9 18.5
18.1
17.1
18.1
18.3 17.9 17.4 17.0 16.8 16.2 15.1 14.6 14.1 13.8 13.2 12.9 12.3 12.0 10.9 10.5
314 1/2 48 20.S\ 20.,5 20.~ . 19.7 19.3 18.9 18.4 18.0 17.7 17.2 16.& 1~4 16.1 15. 8 15.1 14.8 14.3 13.9 13.313.0 12.0 . 1 1 ~ 11.3
314 1/2 50. 21.Q 21:5 21.1 20.7 20.3 19.9 19.4 19.0 18.7 18.2 17.8 17.-4 17.1 1&.7 16.2 15.8 15.3 14.9 14.4 14.0 13.1 12.7 12.4 12.1 11 .7
31• 1/2 52 .
~ ~ M ~ . o lg.7 19.i 1~ 1!.4 16.1
*~
21.7 21.3 20.9 17.7 17.2 18.8 18.3 15.9 15.4 15.0 14.1 13.8 13.5 13.1 12.8
<314 112 54" 23.9 23.5 :?2.7 0!>
314 112
...
~ 2U 24.5 24.1 23.7 23.3 2a
22.3 21.a 1?1:4 21.0 20.7 20.2
20.4 20.1 19.7 19.2 18.8 1!.3 18.0 17.4 17.1 16.2 15.9 15,8 15.2 14.9
15.2 14 .8 14.5 14.2 13.8
314 1/2 58 :!5.9125.5 25.1 24.7 24.3 23.9 23.4, 23.0 22.7 22.2 z1~_ 121.4 21.1 20.7 20.2 19.a 19.3 19.0 18.5 18.1 17.3 18.11 18.6 I 16.3 15.9
7/8
7/1
112
314 ~
26.9 26.5
27.9 27.5
:~.1 25.7 25.3
27.1 26.7 28.3 ;5,9
2•.v 25.52-: .~ 2-'.0 23.7 23.2 22.a. n.4 22.1 ·21.7 21.2 20.8 20.4 20.0 19.5 19.1
18.3 18.0 17.6 17.3 17.0
25.C 24 .7 2'.3 ' 23 . ~ 23.• 23.1 22.7 22.2 21. B 21.4 21.0 20.5 20.1 19.4 19.0 18.7 18.3 16.0
718 314 ,·64 28.9 28.5 28.1 27.7 27.3 48.~ 2e.5 1 ~e.o 25.7 25.3 24 .8 24. 4 24.1 23.7 23.2 22.9 22.4 22.0 21.5 21.1 20.4 20.0 19.7 1SIJ,4. 19.0
718 314 'ea29.9 29.5 29.1 28.7 28.3 27.9 27.5 ~7.0 28.7 26.3 2M 25.4 25.1 24.7 24.2 23.9 23.4 23.0 22.5 2~ . 7 ?1.4 21.1 20.7 20.4 20.0
718 314 70 30.9 30.5 30.1 29.7 29.3 28.9 28.5 28.1 27.7 27.3 2&.9 28.4 28.1 25.7 25.2 24.9 24.4 2• .o 23.5 23.2 22.4 22.1 21.7 21.4 21 .0
718 314 72 31.9 31.5 31.1 30.7 30.3 29.9 29.:i 29.1 2a.i 28.3 27.9 27 .4 27.1 2&.7 26.2 2~ .9 25.4 25.0 24.5 24.2 23.5 23.1 22.8 22.4 22.1
7/8 314 74 32.9 32.5 32.1 31.7 31 .3 30.9 30.5 30.1 29.7 29.3 28.9 28.4 2a.1 27.7 27.2 26.9 26.4 28.0 25.5 25.2 24.5 24.1 23.8 23.4 23.1
718 314 76 33.9 33.5 33.1 32.7 3:l.3 31.9 31.5 ~1 . 1 30.7 30.3 29.9 29.4 29.1 28.7 28.2 27.9 27.4 27.0 26.5 28.2 25.5 25.1 24.8 24.4 24.1
718 :l/4 78 34.9 34.5 34.1 33.7 33.3 32.9 32.5 32.1 31 .7 31.: 3C.9 30.4 30.1 29.7 2'i.2 28.9 28.4 29.0 27.6 27.2
718 314 26.5 26.2 25.8 25.5 25.1
80 35.9 35.5 35.1 34.7 34.2 33.9 33.5 33.1 ::12.7 32.3 31 .9 31 .4 31.1 30.7 30.2 29.9 29.4 29.0 28.8
7/8 28.2 27.5 27.2 26.8 28.S 26.1
314 B2 :?.8.9 36.5 Je.1 35.7 35.3 34.£ 34.5 34.1 33.7 ·33.3 32.5 32.4 32.1 31 ,7 31.3 30.'i 30.4 30.& ~9 . 8 ~9 . :-
718 3/4
28.6 26..2 27.9 ~ 7. 5 27.1
84 37.9 37.1 37.7 38.3 36.9 35.5 35.1 35.7 34.3 34.9 33.9 33.0 33.7 32.3 32.9 31 .5 31 .0 31.7 30.2 30.8 29.2 29.8 28.5 2~. 1 27.8
7/B 3/4 ae 38.9 38.5 38.1 37.7 ~7. 3 36.9 38.5 38.1 35.7 ·35.3 34.9 34.• 34.1 33.7 33 . ~ 32.3 32.4 32.1 31.S 31.2 30.8 1 30.2 29.9 29.5 29.2
sabuk"vee"
ke/onggaran
-l "'I.
(
'
! ;1
I
I
i i, ; .
I
I
I
j
I I
I I '
;-·· -.
·-l ):
= 1,8 + 10 mm
- 1 ,2 sampai 1,5 d - .·
D
- 300 + 2 mm
= 1 sampai 4 mm
= 1 ,1 b + 1O mm -7 b = lebar sabuk penggerak
3_,..:
~- ~ ~- IE :r l~ ~~ ~ ~ n
j I~ ~ I~ I .•~ I 1"~ I;~
"r
;;~
I
i
I I ' I I ~· I
I
I
·sn-...· id-'< _ , . i ~
Sabul< tel1MI 1B9"""
x
Bebon ~""'"
Terialu !Boane
x K.om.ompuan abU< lldak ...., ..
T.oanoan l<ur&na
l IKet...-.n pAda ti.Qian yang m&IT'C>U ~ono
x Sabuk 1ldek - "
' ' ' ' r1I I I I ! I l IP~"""""f"l'W"l<tidakben&r I
Jarak P9MOftJra/I tidok cu~
Pasanaan sabuk 1idak -..ai
'"-ab.ma sa.buk lama den baru
Poroa 1idak •iaiaJ
Buatan Dabrlk ''"'"' borboda
x ~-kaxd<
)( x
X
I LIJl"Nl.ai denoan 9e9Uai
I Betdlkan 'st.ave' don ..CUk
_____ __,
x x Gue sabuk
Sediakan timJp nclln
·~-L_ I "' ____ P ua!'IJ.~dongan.....,ai
t I I I 1 P~ha ~·iano oa.'>uk
Hilenci!<4n r'ontangan/oL"<OOUan
u9NllOOHS 318nOHlu
I ~>~~>;;~;,,,,.. iI
I .:,_~\ 1 £17 U0 J !d W 0 1 c-.• •rvn •\.JO
: lJ. : R ;...~ I
1
Jl'I! l\.!!'I vu
I~ L H ~ i I~n1>1v~nNvw >1n'>1"111od
I I
iuewuB!lv j
~EKNIK MANUFAKTUR I Alignment -~ -1_1__1a __ j
.
81
.-
. "!'!DUNG_r!
-
___- _ L_._a_m_~_i_r_a__ n_4_4_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ .LJ_t~~
_,~. i: :=-~j ·__J
.•
I
/. " -- I'I
( '?{j ~~k(
T egangan Sabu!<; , 1nir1ial untuk sabuk 11 vee" dan "wedge" l; I
<;.";
0 5 5
.... Potongan ~=+1'.\.!0
'- il.,5 1---1--""-"~--+--+--+--+-+- s. z I"'. 07 .
1
2,
SF~
CD
a. ~
,.0.1J 150
w SP9 \0.21 ~5
'-t
r' SFC lo.3e 125 . .,
0
·;:
v s I I !
"'
;:;::
-0
Qi 2.5
.......
05 2
co
'r
1
-,
') 200 ::ioc 600 aoo
d sampoi1164"
T dari nilai s dalam in
,.
.,r.
T -i- {S/L).K .
F ==
16-- "
./ .
I _
-! •
JQl
!4)
J7S ss111 1g
&IC ...:~.~: · OOl •3CV
gnllO.~ 11?. i'Je:- ! ·532\:~~0!1~J1;x1 1 11n\
1 ~"'~1 1>0C : l 1 __.__t.___J
* Bel.t Drives i
i -
" --~
.
-. i t
/ i,
.
1
GEOMETR! 'sPUR GEAR''
a. External
I.
I
b. lxternal
I
I
Cent or
! di~1anc• C
I
I
.,I
i
i
I
l
·1_
·J
-i
I!
Ii
;
l
i
( c) i
Helical gear geometry . (a) Gear (b) Section AA_(transverse
plane), Section BB (normal plane)
Addendum
Ded~m
~
Out:Jida diameter
Addendum l.
1 Root
fdiameterl
Whole dep·~h
l
Pitch
Derlendum
diMneter
,_.....~~ diamett.r
1 ~1axlmum
diameter diameter
(a) Meshing
~ Lead angle
I
II
ii
Addendum \'\\ ,.. ... ,.. /.._
~\O~ I -Axial pr&ssur& angl!, ti> x i;
~-.-~ 11
I
Dedenduml
Pitch I ,
Normal
dibmeter
~ircular
pitch
Axiat pitch
.J '·
I
{b) Worm
-0
-a:-· 11>-l 0
z~l
2 G) 0 to (D 2II> · "U -:;:i;:
II> <5"
~ c~fil. 3 0 ~!ll c:
~g c~c
ID -· ID
-i
x-u 0
0 ::T :::i ~~ II> 0
)> m
~ 0 O.'° I\) ~ O"
g~ A
o~
.., Ill 0- 11>
Cl> c:iz
.., ::J 11> o.,.., :::i II> ...,
8. 2(JI iii
(Q
x !!? 8. )>-
ID
(Q Ill
c
l!l 21! 0
x
Ill
co
©:
-rA
.L,_
CJ'.?'
<§: " Ill . CQ. !:!?.
II> c;.
.
'\
I
. . . .
c:
-- l1
0
7
~-· Z
G~· c
.,,
. . .
Beban leblh yang !Arus meneru:; atau berselang
-
. . . . Periksa bJban de ngan kaiiu HP
-- ~
~
'°
. . Periksa i•·mls dan j11mlci.h peluma~
- lJ
. . Periksa clan ganti bearing blla uiperlukan
,,, a
. . Kurangi t..eban yc\n9 terjadi
------
·----
"'::J
(11
~
.. Sediakan udara pe11dingin untuk ''.'wusing"
Cl
Ill
::r
Ill
G)
.....
. . . Gant! penggerak dcngan unit yang lebih bcsar
:::>
3
Ill
G)
.....
. Periksa fungsl dari "breather"
~
Ill
::s:
. Periksa dan gantl "sea/" yang diperlukan
. Berslhkan daerah kontak antara poros dengan "seal"
"BACKLASH"
a. lnchi
I
·----
Tooth i Tooth I
size
OP
I Min .
I
I Max.
size
GP
Min .
I
Max.
in. I in .
I
1 .025 .04 4.0 .032 .050
1 1/2 .018 .027 3 .0 .024 _._;23
2 .014 .020 2 .0 .017 .025
2 1/2 .011 .016 1.5 .C12 .019
b. Milimeter
-
I 1+2 2,25 + 3 3,25 + 5 6 + 10.
- Modul
(mm) .
I
---
I Deng an
-0,07 -0,1 \ 0,14
~
-0 ,22 min
I hobbing
I Cara
cutter
-0,10 -0,13 q;-9 -0,30 max
pembuatan
-0.08 -0,13 -0,28
I
Deng an
cutter
-0,1?
I min
I
I
bentuk
rodagigi -0 , 12 -0 ,1 6 -0 ,24 -0,4
r max
I I I
!I
I
I
I
r------____t___________
I
BAl'~DUNG
Lampiran 51
I
''BACKLASH If
------ ----1 I
GradP. 1 is suitable when backlash tolerances relate to critical requirement such as turning gears and con trol
mechanism.
Grade 2 is applicable to precision drives of machine tools.
Grade 3, 4 and 5 are suitable for industrial applications. Grade 5 provides adequate backlash for working
temperatures of the order of 250° F. Axle transmission gears would normally be Grade 4. or 5.
I 1
2
II .020- .030
.012 - .016
6
10 I
.004 - .006
.002 - .004
3 008- .011 20 and over .001 - .003
4 >06- .ooa
I I I
I
~
(N + 60) ] or ( C p (N + 60) + 1 ]
And.Ja [ ---+l
10.DP 10 . Jr
j· Ma.t. Min.
i -t
Al. Precision ground gear 4 fJ cos H Le J
I
o
cos H L..€:
A.2. Precision cut gears 4fJcosHLel c5cosHLe
B. High class cut gean 4 iS cos H Lt I lJ cos H Le
C. Commercial and internal gears
Engine timi:lg gears
5 oc°'
H Le I
b cos H Le
Aircraft gears
Ground spur and internal, also unground spur
I
·75o5co3HLe ··375ocosHLel
1·56cosHLe t · - JcosHLej
~
I
c. Coounerc-i~ .. l
I
•( ·~ !>~ ..1..
cos SL~
a C?-1- <!) i·~
'
P[j . 1. "cc-..;..' )
a I
cos S Lt
J . .- •
I
! ·1
Special C3.S¢S :
I EnPDe timing gears (-075PD+1·5 CP+·75) l-037 f lJ + -7~ CP + ·375)
ros SL~ cos SLt
Commercial cut difi'cren· (-025 ?D+ 5 CP + 2·5) ("15 PD+.3CP+1·5)
tial and planetary gears cos SL~ cosSLe
•When !kl rev~ of torque occurs under load. this quantity may be doubled. The toler-
anccs specilied refer to the allowable variation between the teeth of ~ im.ilar gea!"".,,. and do
not represent the pcn:nissib1e difference between any two teeth of one aear. which is con-
trolled indirectly b:;- t.be permis.sible pitch errors as liven a~ve.
Oa.5s )lcrane:!S
. I
TEBAL DAN Tlf'JGGJ KEPALA GIGI
Untuk m =1
_ Malc;a caliper tersebut dapat disetel untuk posisi hw = 2,03 mm kemudian w dapat
dibaca, kemudian dicocokan dengan harga menurut daftar.
(b)
40
so
f,()
I 1/2
5/8
3/4
$/16
0.400
15/32
5/16
3/8
l/2
0.156
0.200
0.234
0.060
0.080
0.094
3,700
6,100
8,500
0.41
0 .68
1.00
80 l S/8 ~/8 0.312 0.125 14,500 1.69
100 1-1/4 3/4. 31" 0.375 0.156 24,000 2.49
120 J-1/2 7/8 I 0.437 -0.187 34,000 J.67
i
I I
140
160
l·)/~
2
l
l-1/8
l
1-1/4
O. ~CY.l
0.562
u.219
0.2~0
. 46,000
58,000
4 .93
6.43
180
I 2·1/4 1-13/3:?,. 1-unz 0.687 0.281 76,<YJO 8'. 70
'Without rollers.
tLightwtight chain.
., I
_,
Lampi ran 56
60°
'. ~·
r~,\
s
I
s
U sampai 14ggi
9 sampa i1 gigi
Bentuk glgl
Nomor
rmln 1max ret
Aantal r•
mm In mm In mm ir'I mm In
ci f r .£1'rencecil
d It • ~ tdles.ar
Satuan dalam mm
8esl wang Bulcan besi tllang
Nomor
flantal bf1 rx ba da h fl bf1 rx ba da h ra
532 14,0 19,1 2.B 4,8 10;2 2,5 14,8 19,1 2.8 ·2,8 io.2 1,3
542 16.8 25,4 3,3 6.6 I 13.7 2,S 17,9 25,4 3.3 4.6 13,7 1.3
$45 19,8 25,4 4,0 4,8 14,2 2,5 20,9 25,lt 4,0 2,8 14,2 1.3
$52 19,8 25,4 4,0 4,8 1"4,2 2,5 20,9 25,4 4,0 . 2,8 14.2 1,3
S55 19,8 31,8 4 i0 3,6 15,5 2,5 20,9 31,8 4,0 1,5 15,5 1,3
.
$62 22,6 31,8 4,o 3,1 15,0 2,5 23,9 31,8 4,S 1,0 1S,O 1,3
577 19,8 31,8 4,0 7,6 17,5 2,5 20,9 31,8 4,0 5,8 17,5 1,3
SSS 25,4 38,t 5,1 S,6 21 ,8 2,5 26,9 38,1 5,1 3,6 21,8 1.3
542 0. 1,'.Xl 0,13 0,26 0,54 0,10 0,7~ 11,00 0,1 3 0, 18 0,54 C,ll5 I
$.(5 0,78 1,00 0,16 0.1~ 0,56 0,10 0,821 ·1,00 0,15 0, 11 0,56 O,QS I
552 0,78 1,00 0,16 .0,1910,56 0,10 0.~1 I 1,':X) 0,16 10,11 , 0,56 o.a:s ,
$55 0,7S 1,25 o. ~s C,H 0 ,61 0,1l.) 0 ,821 1.~5 o.~5 o.os c .s1 o..ns
1
S62 0,89 1,25 0,18 0,12 1),63 0,10 0 ,9-40 1.25 0,18 0,04 0 ,63 0 ,05
i
ST7 0,78 1,25 0,16 0,30 0,09 0,10 0,82;1; 0,16 0,2.3 1 0,09 0.0:5 .
s 88 1,00 1.SO o,26 0,22 0 ,80 0.10 1 ~.~.9 1,50 0.20 0,1'4 0 ,80 0/)5 1
* Elemen Mesin 2 (POLMAN - /TB)
Alignment 1-32
POLITEK~-.llK MANUFAKTUR
BP.,!'mu ~~c , . . - - - -·- -
Lampi ran 58
S~- rcck':)t
center
20 30 40 50 60
I
,-
cistar.ce
finl
sag
--l------~
Chain
1/2 5/8
I
718
I
I 1 1 1/4
70
1 1/2 I
cin.,' I -
Sprocket
center
80 90 100 125 150 175
distance
(in.)
Chain
sag 1 5/8 1 7/8 2 2 1/2 3 3 1/2
Jin.)
I
1.
Horsepower ratings for No. E·} (5,'3-in. pitch) single-strand roller chai n
No. of
1eeth Rev~V i<' ns per minute-small sprocket
small
sp :~ . so 1110 3'lO son .900 1200 1soo !.e-:io 21on 24or <?oo "lD'lO 3300 3SOC 4000 4'iOO 5000 5400 5800 0200
1-
Type IV lubrication
1.68 1.4 1 1.21 1.07 0.97 0
1.92 1.51 1_:,8 1.22 1.1 0 0
~ . 't:i 1.C: ~ . 5~
. ~-.
1.24
: I:::~::~:
'®'.~ 1.34 3.6o 5.69 mt.
Li:~:::::~:::::::::: : : : :
17 j j 8.48 6.95 5.83 4.98 4.32 3 .96 323 2.71 2 .32 2.05 0
2 .95 2.53 0
320 2.74 0
,.5
Ill
2.96 ,
~~ ~:~-ii:~ ~i-5 :la 14.7 ~~:: ~~~~ ::~~ ~:~ ~: ~! ~:~ ~:;: ~:~~ ~:!~ ~
23 TH!.: 1.86 5.oo 16.9 13.3 10.9 9.18 7 .83 6 .79 6.23 5.08 426 o
24 1.95 5.23 18.0 14.2 11 .7 9.78 8.34 7 .24 6.64 5.42 4.54 0
:: ~,,, :::: ::~: '~)t~!\!iij~\ 2 ~-~ : ::: :::: :::: :::; :::: 8.SB 7.70 7.06 5-76 4.~ 0
·················· ···································································.·····························
....... ·_ .• .......................................................................................................... .
.~'. -:
2. Sebutkan 5·macam
_,, e1emen mesin yang berhubungan dengan "alignment'1
a ................................................................................................................ .
b ............................................................ :................................................... .
c ........................................... ....... ............................................. ... .............. .
d ............................................................. ................................................... .
8 ................................................................................................................ .
a . ........... ....... .,............. ............. .. ...... .. d ...... ............. ....... ....... .. ....... ..... .
\
I
I
J
ti ......... ·... .... ...... ...... ...... ...................... . e ........... .............. .............. ..... ....
a .................................................... ............................................................ ..
d ............... ....... .... ..:.............................. .. ...... ...... ...... .... ......... .. ......... .... ..... .
ALIGNMENT 136
POLITEKNIK MANUFAKTUR -· ··-----------~----<
BANDUNG
Teo r i
Sketsa:
a.························································
Sketsa:
b. ························································
Sketsa:
c. ·························································
b .................................................................................................................
c ............................................................... :............................................... ..
POLITEKNIK MANUFAKTUR
3ANDU l'~G
ALIGNMENT
1-----T-e_o_r_i__ .--
137
'\ l
'-...
',
.
.'-.
..i
• !
'
'I
I
,,;,
b. Sin a ·= ················ x y
c. x = ....... .
Kd dinaikan/diturunkan sebesar :
Kl dinaikan/diturunkan sebesar :
ALIGNMENT 138
POLITEKNIK MANUFAKTUR
DAl~DU~~G ,____ _
Teo r i
Jawab:
* Perbaikan posisi vertical : * Perbaikan posisi horisontal:
a. Sketsa posisi penyinipangan a. Sketsa posisi penyimpangan j'
1
I
I
!
,.
;·
l·ii
b. Sin -a= .. . •• . ••• ••. •. •• ·X
=--=------'- b. Sin a= ·i·············· = _x_ = ------'-
·I t!
j·
i
I
' '11
ll
Ji
c. x = ...... . c. x = ...... .
rr
d. y = ...... . d. y·= ...... . I.
!,
.---·
\
\
ALIGNMENT 139
POLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDU?'~G ,____
Teo ri
yang diperluka11 !
(
·.. ·...··:·.=·=...:;.· ..·.··.··
. ·.-; :-·: :";'.·::::.. ·. . ·-··-:.";"_ "::.. ..·-·.0·.·o.::··
·· -· .. ··... ··.· .::·~
c. x = ........ c. x = ...... . .
I
i
d. Y= ... . .... d. y =: .. ..... l
I
e. Kd dinaikan/diturunkan e. Kd digeser ke arah 90° I 270~ ·1
sebesar= ........ . .. sebesar = . . ........ .
...
: .. ·
·..·
b.
d. y = ...... . d. y = ...... .
e. Sin a2= ··· ········ ····· =_a_= b .e. Sin a2= ················ = _a_ = b
f. a= .... . f. a= .... .
g. b = ..... . g. b = ..... .
. h. Kd dinaikan/diturunkan h. Kd digeser ke arah 90° I 270°
sebesar = .......... . sebesar = .......... .
i. Kl dinaikan/diturunkan i. Kl digeser kearah 90° I 270°
sebesar = .......... . sebesar= .......... .
ALIGNMENT 141
POLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG r - - - 1
Teo r i
a ................................................................................................................ .
.· . . . . .· · ·.
. : .
.:. · .· .·. .
. Brci<~n
snear pin
POLITEKNIK MANUFAKT'JR
B/\ l'lD'J !'~G ,____
ALIGNMENT
Teo ri
142
l
4. Untuk melakukan "leveling" pada sistem penggerak1digunakan alat:
T e or i
)
)
)/
b . ................................................... ............................................................ .
3. Sebuah motor dengan kecepatan putar 1160 rpm dan daya sebesar 0,6 HP
menggerakan suatu pompa dengan kecepatan putar 700 rpm. Jarak diantara
sumbu pus at poros penggerak dan yang digerakan sebesar 20 inchi (perkiraan). - '"'
Tentukan jenis potongan silang dan panjang sabuk penggerak 'Vee"!
c. ...... ... ... ... .. .... .. ... .. .. ....... ... ... .. .. .. ............ ....... ...... .... ... .. ............ .... ........ ..... .;-----··· ..
d .................................................................................................................
············-······································································································
·············································································································· ·····
···················································································································
··················································································································· ...
-- - ,,.. -~
Tulis dan gambarkan sketsa 3 buah penyimpangan pada puli dan sabuk ~
penggerak ! t
Sketsa:
a.......................................... .
·I
Sketsa :
Sketsa:
c .......... ...... .............. ............. .
ALIGNMENT
POLITEKNIK MANUfAKTUR
B/1J~DUl--lG 1---------------------'--
T e or i
7. Pada suatu sistem penggerak puli dan sabuk penggurak, pada saat
beroperasi diketahui bahwa sabuk pe!lggerak terbalik. Tentukan penyebab
masalah dan pemecahannya.
b ........................................................ . b ........................................... .
8. Pada suatu sistem penggerak digunakan jenis j:juli dan sabuk penggerak
positif. Dimana diameter 'pictch'' puli 5 inchi, lebar sabuk positif 7/16 inchi,
jarak diantara sumbu poros sekitar 20 ir.c;hi, panjang sabuk positif 70 inchi.
Tentukan besar defleksi dan gaya yang dipe1 lukan untuk mencapai defleksi
tersebut !
b. Faktor T
Teo r i
!--~~~~~--~~~-!~~~~~~~~~~~~~~~~~-~ ·~-----!
a ......................................................... .
b ........................................................ ..
c .......................................................... .
d ...................... ~ .................................. .
e ......................................................... .
Tulis 2 jenis penyimpangan rodagigi dan gambar sketsanya !
a .......-.................................................·.. b ........................................... .
Sketsa: Sketsa:
I
1·
ALIGNMENT 147
POLITEl<NIK MANUFAKTUR
B .6.. NDU~~G 1-------------------''----~
Teo ri
c ........................ ~ ................................ .
Suatu penggerak rodagigi memiliki diameter jarak antara 175 mm, modul 5
mm. Rodagigi yang digunakan, dibuat menggunakan 11hobbing cutter".
Tentukan bes?r 1'backlash" yang diijinkan !
8 . . ...................... -. ................................ .
c ............................................................................................................ ~· ····
. ~-
d . ............................................................................................................;·;.. --
1
Sebuah rodagigi memitiki 25 jumlah gigi dengan modul 4 mm. Tentukan lebar I
l
•.
ALIGNMENT 149
POLITEKNIK
n
MANUFAKTUR 1 . - - - - - - - -
.1.. lro. lr"'\I llo.. Ir"
0/-\l'H.JV I 'l\.J
Teo r i
a ........................................... .
b ........... ................................. .
c ....... .. .................................. .
d .......................................... . .
Sketsa : Sketsa :
ALIGNMENT 150
POLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG r--~~-T-e-o--r-i~~~~~~~~~'---~~~
a ........................................................ . b.......................................... .
I
II • sketsa sketsa
.1
c ........ .... .. .... , ... ....... ..... .·.... .......... ... ... .
...________ ,
sketsa
5. Pada suatu sistem rantai penggerak, jarak diantara sumbu poros sebesar 150
· inchi. Tentukan besar defleksi rantai penggerak tersebut !
..
l~•~--· __1S_P_. ._in_c_~_;_ _ _ _ __)
Besar defleksi = .................................. .
ALIGNMENT 151
POLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG
...................................................................................................................
b ................................................................................................................ .
c...................................................................................................... :......... .
b ................................................................................................................ .
Gambarkan pemasangan rodagigi rantai yang memiliki satu buah "hub 11 pada
sisisnya pada sebuah porns !
,----- .......
/ ' '\.
\
I
I
' '- - ,/
...................................................................................................................
b .................... ...... ........................... .... .. ... .. ....................... ..... .. ... .... .... .... ... .
c ......................... ..:.......... ... ...... .. .. ... ... ............... ..... ..... .... ......... ....... .......... .
d ... .................................... ........... .. ..... ........ .............. ..... .. ... .. ... .... ....... .. ..... .
I )
f . ................... ..... .... ............. ............... ........ :... .. ... ... ........ ... ... .. ... ......... .. ...... .
ALIGNMENT 153
POLITEKNIK MAt~UFAKTUR
BANDUNG \--~~~~~~~~~~~~~...____~~___J
Teo ri
b ... ...................... ................. ............ ..... ............... ........... ... -..... .... ....... .. ..... .
m1 = 20 Kg
r1 = 250 rn rn
m2 = 15 Kg
r2 = 200 mm
Hitung besar dan pos1s1 sudut masa penyetimbang apabila besar radius
penyetimbang ditentukan 193 mm.
a. m1r1COS81
b. m1r1SIN®1 = . . . ..... .. ... .. . .... ... . .... ... . ... ..... ... .. .. .
c. m2r2. COS®2
d. m2r2SIN82
e. LMrcose
f. LMrSINE>
2 2
V<IMrcos 8 ) + <IMrsin 8 ) ..... .. . . .. + .. . .... .
g. Mb = rb = 193
ea= ......... .
ALIGNMENT 154
POLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG 1 - - - - - - - - - - - - - - - _ _ J L _ __ _--J
Te or i
Jawab:
=
............................................................................................
b. my2 =
c. m1 =
d. m2 =
e. 81 =
f. 82 =
···········································.······································· ··········
POLITEKNIK :M:ANU-FAKTU:R :
ALIGNMENT .. '·-~
·BANOONG ·r-
· ------------~~-~"'41
T:eo ·r 'i
~ ' ~ ~.· .
~~-~·.i; .r~.r~.~-::~~
.:·:·::::::::::::::::::....·.·.·. ·.·.·.·.·.·.---.·.·. :-.-:•.•.·:-;.:-:-:-:-..:-:-:-.-.· ,:::::::::::::: -.·---.-.-.-. ·.·.-.-.
.- Ji . .
.:::::::::;:::::::::;:;:;:;:;::::: ··:-=·_;:;::=:=:=·:::::;::::::::::=::::::::::::::::::::::::; :;:;:::::::::. -: .-:-:-:-:-:-:-:::::::::-=-::;:;::::::::::.:::::::::::::·:·:·:·:·:·:·::::···-·.:::::::
t ; .. ~
20. Floating shaft coupling 48. Pin and rubber bush coupling I• .:..:
.,.;
.-:~··
· >!_". . "· •• }.~.' •• ~>-·- ·-~.;·,;~ ~ ~" ·-. .'.':",, ·._~ ~o:.. \ .• ;: • .:.r:. ·,;, .
·' _._}
.• · POLITEKNIK MANUFAKTUR·
BANDUNG ~~~~~~~~~~~~~~~~~
Teod
\ \i/~ ..:· .
64. Slip 79. Template . . r l• •:.:
· •.,.~>.;;r~/ _
;.
: ,~
65. Spider coupling 60 Univr~t"S8.I b;:ill Jen:: Cot,;µiir;g ~~~g::.:
,
.
66. Seal 8"i. Vee bel.t groove coupllng
67. Safety ball coupling 32. Vulkan compressed air
..
68. Shim coupling
69. Spirit level
a3. Worm gear
84. Worm wheel
70. Setcrew
' •.....;: 'C.:i""' - . ;.;~t' . ~ .·....t '•, ••••• •• ,·' .'~'-; :to."'..k,. ~ ·-: ·i.~ ~:,-..~:
ALIGNMENT
POLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG
I
r-~~~~~~~~~~~~~L_~---i
T e or i
~·
' 22 Dasar-dasar Penyebaiisan (Moerwismaclhi)
i: 23. Ketepatan Penyetelan Porns MM 136 (Management & Training
'f
~- System)
1. (Cepi Mo. Hanafi)
24. Penyebarisan Lanjut
1
'
.I