Anda di halaman 1dari 40

MF025 : Maintenance & Repair Fixed Plant 1

Klasifikasi Baja
Pengelompokan Baja
Pengelompokan Baja

 Menurut komposisi kimia :  Menurut tingkat kemurniannya (tingkat


 Baja karbon rendah (low carbon kemurnian baja – besar kecilnya unsur-unsur P
steel) : C ~ 0.25% dan S, yang dianggap sebagai unsur yang
 Baja karbon menengah (medium merusak sifat baja):
carbon steel) : C = 0.25% - 0.55%  Baja biasa : kandungan P dan S masing-
 Baja karbon tinggi (high carbon masing hingga 0.05%
steel) : C > 0.55%  Baja kualitas tinggi : kandungan P dan S
 Baja paduan rendah (low alloy masing-masing hingga 0.045%
steel) unsur paduan < 10%  Baja mulia : kandungan P dan S masing-
 Baja paduan tinggi (high alloy masing hingga 0.035%
steel) : unsur paduan > 10%
Pengelompokan Baja

 Menurut penggunaannya :
 Baja konstruksi
 Baja mesin
 Baja pegas
 Baja ketel
 Baja perkakas

 Menurut bentuknya (barang stengah jadi yang banyak di pasaran) :


 Baja pelat
 Baja strip
 Baja sheet
 Baja pipa
 Baja batang profil
Pengelompokan Baja

 Menurut mikrostrukturnya :  Menurut unsur paduannya :


 Baja hipoeutektoid : ferit dan perlit  Baja krom
 Baja eutectoid : perlit  Baja Nikel-krom
 Baja hipereutektoid : sementit dan perlit  Baja Mangan
 Baja bainit  Baja Wolfram
 Baja martensit

 Menurut cara pembuatannya :


 Baja Bessemer
 Baja Siemens – Martin (Baja S-M)
 Baja Linz – Donawitz (Baja LD)
 Baja tungku listrik
Sifat & Penggunaan Baja

 Besi + karbon + sedikit unsur lain disebut baja karbon (plain carbon steel)
 Besi + unsur selain karbon disebut baja paduan (alloy steel)

 Sifat baja banyak ditentukan oleh :


 Kadar karbon
 Unsur paduan (jenis dan jumlahnya)
 mikrostruktur
Pengelompokan Baja

 Kadar karbon :
 Baja : C < 2%
 Besi : 2 < % C < 6.67

 Mikrostruktur :
 Baja : ferit, perlit, sementit, bainit, martensit
 Besi : - matriks ; ferit, perlit, sementit, bainit, martensit
- Filler ; grafit atau karbida besi (Fe3C)

 Sifat - sifat :
 Keuletan : baja > besi
 Kekuatan : baja > besi
 Daya redam terhadap getaran : baja < besi
Standarisasi Baja (DIN)

Dengan standarisasi, nama bahan, cara memproduksi, komposisi kimiawi, keadaan dan
sifat suatu bahan bisa ditunjukkan dengan singkat dan jelas.

 Baja bukan paduan : baja konstruksi mesin, baja kualitas tinggi dan baja mulia

 Baja konstruksi mesin ditandai dengan St dan di ikuti


dengan kekuatan Tarik minimumnya, terkadang di ikuti
oleh kualifikasi tingkat kemurniannya.
 Terdapat 3 tingkatan : biasa, tinggi, spesial

 Tingkatan ini hanya menunjukkan tinggi rendahnya kada


P, S, dan N, semakin rendah kadar unsur-unsur tersebut
diatas, semakin tinggi tingkat kemurniannya.
Klasifikasi Baja

 Menurut kekuatannya : St37, St42, St50, dst (standar DIN, Jerman )

St X X
Kekuatan dalam kg/mm2
Steel
(baja)

Contoh : St37 = baja dengan kekuatan 37 kg/mm2


Klasifikasi Baja

 Baja kualitas tinggi ditandai dengan C dan kadar kandungan karbonnya


(100x)
Klasifikasi Baja

 Baja mulia ditandai dengan huruf besar C dan huruf kecil k ata m
dibelakangnya, lalu disusul kadar karbonnya (100x)

 Baja konstruksi mesin pada umumnya tak dipersiapkan untuk perlakuan


panas, sedangkan baja-baja kulitas tinggi dan mulia dipersiapkan untuk
perlakuan panas selanjutnya bila diperlukan.
Baja Paduan

 Baja paduan rendah. Karena kadar paduannya rendah, khusus untuk baja paduan rendah
diperlukan faktor pengali.
Baja Paduan

 Baja paduan tinggi. Ditandai dengan komposisi kimiawinya, tidak menggunakan factor pengali
karena kadar paduannya yang tinggi, kecuali pada karbon.
Baja Paduan

 Bahan tuangan, ditandai dengan


awalan huruf G besar, diukuti tanda
unutk jenisnya kemudian ditutup
dengan kekuatan Tarik minimumnya.
Baja Konstruksi Mesin

 Unsur yang paling


menentukan sifat baja jenis
ini adalah unsur karbon C.
 Kenaikan kadar C akan
mengakibatkan naiknya
kekerasan dan kekuatan,
tetapi batas mulurnya turun
dan semakin getas,
demikia juga dengan
mampu las dan mampu
mesinnya ikut menurun.
Baja Temper

 Temper adalah salah satu bentuk perlakuan panas, dimana hasilnya berupa
peningkatan kekuatan atau peningkatan keuletan.
 Akibat yang lain adalah penurunan kekerasan bahan.
 Proses untuk mendapatkan baja temper adalah proses pengerasan kemudian di
temper dengan suhu yang agak tinggi antara 400° C - 700° C.
 Bahan yang akan distemper adalah baja yang mempunyai kadar karbon lebih besar
dari 0.2%, dan dengan kualitas kemurnian tinggi.
 Baja temper terutama digunakan sebagai bahan bagian-bagian mesin dengan
beban mekanis yang tinggi.
Baja Temper
Baja Otomat

 Dengan penambahan sulphur kurang lebih 0.2%, sifat mampu mesin menjadi lebih
baik.
 Unsur S akan membentuk sulfida dengan Fe atau dengan bahanpaduan Mn.
 Sulfida yang terbentuk menyebabkan tatal-tatal (beram) yang terjadi selama
permesinan pendek-pendek.
 Tatal yang pendek sangat menguntungkan untuk pengerjaan dengan mesin-mesin
otomatis, oleh sebab itu baja ini disebut baja otomat.
 Kadang-Kadang unsur Pb ditambahkan, supaya permukaan hasil permesinan lebih
baik.
Baja Otomat
Baja Perkakas

 Pembuatan benda kerja teknik bisa dilakukan baik dengan pemotongan (mis. Bor,
bubut, frais, dsb) maupun tanpa pemotongan (mis. Cetak tekan, pembentukan
tekan, dsb).
 Perkakas potong, cetakan, pembentukannya dibuat dari baja perkakas.
 Baja perkakas dapat dikelompokkan sebgai berikut :
 Baja perkakas bukan paduan
 Baja perkakas dingin paduan
 Baja perkakas panas paduan
 Baja perkakas kecepatan tinggi
Baja Perkakas

 Baja Perkakas bukan paduan.


Baja perkakas jenis ini hanya dibedakan dengan tingi rendahnya kadar karbon. Kadar
karbonnya berkisar antara 0.5% ÷ 1.6%
Baja Perkakas

 Baja Perkakas Dingin Paduan.


 Banyak digunakan untuk perkakas potong kecepatan rendah, dimana suhu
pemotongan kurang 200°C.
 Bila dipakai perkakas pembentuk (tanpa pemotongan), suhu kerjanya sebaiknya
sampai 300°C.
 Selain mengandung karbon hingga 2%, unsur-unsur Cr, Mo, V, W dan Ni
ditambahkan untuk meningkatkan ketahanan aus dan kemampuan memotong.
Baja Perkakas

 Baja Perkakas Panas Paduan.


 Banyak digunakan untuk proses pengerjaan logam tanpa pemotongan, misalnya
cetak tekan, tempa, cetakan untuk membuat mur, baut, paku keling.
 Suhu kerja berkisar antara 300 - 1200°C. dengan suhu kerja yang tinggi maka
baja harus keras, tahan aus dan kekuatan serta keuletannya tidak berubah pada
suhu tinggi.
 Dengan unsur-unsur paduan Cr, Mo,, W, V dan Ni sifat-sifat yang dituntut seperti
tersebut diatas bisa dicapai.
Baja Perkakas

 Baja Perkakas Kecepatan Tinggi (HSS = High Speed Steel).


 Baja HSS dipakai untuk proses pengerjaan logam dengan pemotongan.
 Suhu kerja HSS mencapai 600°C.
 Sifat kekerasan, keuletan, ketahanan aus dan panas tidak boleh mengalami
perubahan pada suhu kerja.
 Sifat-sifat tersebut diatas bisa dicapai dengan penambahan unsur-unsur paduan
Cr, W, Mo, V & Co, rata-rata karbon berkisar 0.8%.
 Unsur paduan tersebut akan bereaksi dengan karbon dan membentuk karbida
yang sangat keras dan tahan suhu tinggi.
 Perbandingan antara C 100 W 1 dan S 18-1-2-5 (HSS)
Tabel Baja Menurut Standar Jepang (JIS)
Tabel Baja Menurut Standar Jepang (JIS)
Tabel Baja Menurut Standar Jepang (JIS)

 Baja-baja untuk poros.


Tabel Baja Menurut Standar Jepang (JIS)

 Baja-baja untuk roda gigi.


Tabel Baja Menurut Standar Jepang (JIS)

 Baja-baja untuk flens


kopling tetap.
Tabel Baja Menurut Standar Jepang (JIS)

 Baja karbon untuk kostruksi mesin (komposisi kimia)


Tabel Baja Menurut Standar Jepang (JIS)

 Baja karbon untuk kostruksi mesin (sifat mekanis)


Tabel Baja Menurut Standar Jepang (JIS)

 Baja karbon untuk kostruksi mesin (sifat mekanis)


Tabel Baja Menurut Standar Jepang (JIS)

 Baja khrom nikel (komposisi kima)


Tabel Baja Menurut Standar Jepang (JIS)

 Baja khrom nikel (sifat mekanis)


Tabel Baja Menurut Standar Jepang (JIS)

 Baja nikel khrom molibden (kompoisi kimia)


Tabel Baja Menurut Standar Jepang (JIS)

 Baja nikel khrom molibden (sifat mekanis)


Tabel Baja Menurut Standar Jepang (JIS)

 Baja khrom molibden (komposisi kimia)


Tabel Baja Menurut Standar Jepang (JIS)

 Baja khrom molibden (sifat mekanis)


Tabel Baja Menurut Standar Jepang (JIS)

 Baja khrom tempa


Terima Kasih

Referensi :
 ISTC- Modul Teori, Ilmu Pengetahuan Bahan 1, Akademi Teknik Soroako
 Slideplayer.info slide Ppt – Besi & Baja

Anda mungkin juga menyukai