Anda di halaman 1dari 28

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR


Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 28
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Gergaji & Las
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 01/09/2016
`

MESIN GERGAJI & LAS

1. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Mahasiswa dapat memahami komponen Mesin Gergaji dan fungsinya
b. Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja pada Mesin Gergaji
c. Mahasiswa dapat memahami jenis-jenis Mesin Gergaji
d. Mahasiswa mampu mengoperasikan dan mengaplikasikan Mesin Gergaji pada benda
kerja.
e. Praktikan mampu mengetahui tentang tata cara praktik di dalam sebuah lantai
produksi. sehubungan dengan penerapan kesehatan dan keselamatan kerja.
f. Praktikan dapat mengetahui tata cara, peralatan, dan perlengkapan las sebelum
menggunakan las untuk kelancaran sebuah proses pembuatan benda kerja.
g. Praktikan dapat mengetahui teknik penggunaan las dan mampu mempraktikannya.
h. Praktikan mampu menciptakan suatu benda dengan menggunakan teknik pengelasan.
i. Mempraktikan teori-teori yang telah diterima dalam proses pembelajaran.

2. DASAR TEORI MESIN GERGAJI


Dalam pembuatan berbagai macam konstruksi sambungan dan komponen suatu produk
dari bahan-bahan baik besi maupun kayu diperlukan peralatan-peralatan seperti gergaji.
Penggunaan gergaji dalam mengerjakan pekerjaan pemotongan tersebut harus sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan, maka sangat diperlukan adanya pengetahuan dalam
pengoperasian gergaji baik gergaji mesin maupun gergaji tangan.

Gergaji merupakan alat perkakas yang berguna untuk memotong benda kerja. Mesin
gergaji merupakan mesin pertama yang menentukan proses lebih lanjut. Mesin-mesin
gergaji memiliki konstruksi yang beragam sesuai dengan ukuran, bentuk dan jenis material
benda kerja yang akan dipotong. Untuk itu dibutuhkan ketelitian seseorang agar bisa
mengoperasikan gergaji dengan baik dan benar.
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR


Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 28
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Gergaji & Las
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 01/09/2016
`

Gergaji adalah alat yang menggunakan logam pemotong yang keras atau kawat
dengan tepi kasar untuk memotong bahan yang lebih lunak. Tepi logam pemotong terlihat
bergerigi atau kasar yang akan bersentuhan dengan benda kerja. Gergaji dapat digunakan
dioperasikan dengan menggunakan tangan atau didukung dengan listrik.

3. JENIS DAN TIPE MESIN GERGAJI


Terdapat beberapa jenis dan tipe Mesin Gergaji. Jenis Mesin Gergaji seperti Gergaji Tangan,
Gergaji Pembelah dan Gergaji Pemotong. Sedangkan untuk tipe Mesin Gergaji seperti
Mesin Gergaji Bolak-balik (Hacksaw-Machine), Mesin gergaji piringan (Circular Saw),
Mesin Gergaji Ukir (Jigsaw), dan Mesin Gergaji pita (Band Saw). Dalam praktikum ini,
praktikan menggunakan Gergaji Tangan dan Mesin Gergaji Bolak-balik (Hacksaw-
Machine). Berikut ini jenis dan tipe Mesin Gergaji dapat dibedakan sebagai :

Jenis-Jenis Mesin Gergaji :


a. Gergaji Tangan
Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras, sehingga ketajaman gerigi
tidak selalu diruncingkan kembali. Untuk mengetahui spesifikasi gergaji, dapat dilihat pada
daun gergaji di dekat tangkai pegangan, yang menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25
mm.
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR


Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 28
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Gergaji & Las
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 01/09/2016
`

Gambar 1. Gergaji Tangan

b. Gergaji Pembelah
Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk membelah kayu. Gergaji
pembelah digunakan untuk menggergaji kayu searah jaringan serat kayu dan mempunyai
31/2 hingga 4 pucuk gigi pada setiap panjang 25 mm. Panjang daun antara 500 mm hingga
70 mm.

Gambar 2. Gergaji Pembelah

c. Gergaji Pemotong
Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk memotong kayu.
Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayat/memotong melintang jaringan serat kayu dan
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR


Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 28
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Gergaji & Las
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 01/09/2016
`

tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7 pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm.
Panjang daun antara 550 mm hingga 700 mm.

Gambar 3. Gergaji Pemotong

Tipe Gergaji mesin :


a. Mesin Gergaji Bolak-balik (Hacksaw-Machine)
Mesin gergaji ini umumnya memiliki pisau gergaji dengan panjang antara 300 mm sampai
900 mm, ketebalan 1,25 mm sampai 3 mm, jumlah gigi rata-rata antara 1 sampai 6 gigi per
inchi, dan material HSS. Karena geraknya yang bolak-balik, maka waktu yang digunakan
untuk memotong adalah 50%.

Gambar 4. Gergaji Bolak-Balik


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR


Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 28
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Gergaji & Las
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 01/09/2016
`

b. Mesin gergaji piringan (Circular Saw)


Diameter piringan gergaji dapat mencapai 200 sampai 400 mm dengan ketebalan 0,5 mm
dengan ketelitian gerigi pada keliling piringan memiliki ketinggian antara 0,25 mm sampai
0,50 mm. Pada proses penggergajian ini selalu digunakan cairan pendingin. Toleransi yang
dapat dicapai antara kurang lebih 0,5 mm sampai kurang lebih 1,5 mm. Prinsip kerja
gergaji circular menggunakan mata berupa piringan yang berputar ketika memotong.

Gambar 5. Gergaji Piringan

c. Mesin Gergaji Ukir (Jigsaw)


Jig Saw seringkali disebut gergaji ukir, karena memang jigsaw adalah sebuah alat yang
dapat digunakan untuk memotong atau menggergaji triplek dengan bentuk apa saja mulai
dari bentuk kurva yang melengkung-lengkung hingga yang lurus-lurus. Prinsip kerjanya
gergaji jigsaw bergerak naik turun saat memotong.

Gambar 6. Gergaji Ukir


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR


Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 28
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Gergaji & Las
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 01/09/2016
`

d. Mesin Gergaji pita (Band Saw)


Mesin gergaji yang telah dijelaskan sebelumnya adalah gergaji untuk pemotong lurus.
Dalam hal mesin gergaji pita memiliki keunikan yaitu mampu memotong dalam bentuk-
bentuk tidak lurus atau lengkung yang tidak beraturan. Kecepatan pita gergajinya
bervariasi antara 18 m/menit sampai 450 m/menit agar dapat memenuhi kecepatan potong
dari berbagai jenis material benda kerja.

Gambar 7. Gergaji Pita


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR


Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 28
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Gergaji & Las
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 01/09/2016
`

4. BAGIAN-BAGIAN MESIN Gergaji


Berikut ini merupakan bagian komponen dari Gergaji Tangan dan Mesin Gergaji Bolak-balik
(Hacksaw-Machine) :
a. Bagian Gergaji Tangan

Gambar 8. Bagian-bagian Gergaji Tangan

Bagian-bagian mesin gergaji:


 Bilah gergaji yaitu untuk memotong benda kerja
 Pegangan yaitu untuk telak tangan saat melakukan pengoperasian gergaji
 Bingkai setel yaitu untuk sebagai penahan bilah gergaji
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR


Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 28
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Gergaji & Las
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 01/09/2016
`

b. Bagian Mesin Gergaji Bolak-balik (Hacksaw-Machine)

d
f

c
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR


Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 28
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Gergaji & Las
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 01/09/2016
`

a
i

Gambar 9. Bagian Mesin Gergaji


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR


Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 28
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Gergaji & Las
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 01/09/2016
`

Bagian-bagian mesin gergaji:


a. Tuas apit moncong untuk mengatur penjepit benda kerja
b. Moncong yang dapat digeser geserkan
c. Benda kerja yaitu logam besi atau kayu
d. Mata pisau gergaji (bilah gergaji) yaitu untuk memotong benda kerja
e. Bingkai gergaji yaitu sebagai penahan daun gergaji
f. Pipa alat pendingin yaitu untuk mendinginkan benda kerja saat operasi mesin
gergaji
g. Handle mesin yaitu untuk mengangkat bingkai gergaji beserta mata pisau
gergaji
h. Penampang tumpuan yaitu untuk menahan benda kerja saat sedang dilakukan
penggergajian
i. Tombol On/Off yaitu untuk menghidupkan dan mematikan mesin gergaji
j. Tombol Off otomatis yaitu tombol yang secara otomatis dapat tertekan saat
operasi penggergajian telah selesai dilakukan
k. Motor penggerak sebagai penggerak utama pada gergaji mesin

5. BILAH GERGAJI
Bilah gergaji terbuat dari baja potong cepat (HSS) atau baja tungsten rendah. Jumlah gerigi
tiap inchi, panjang bilah dan bahannya. Panjang bilah biasanya 8”, 10” atau 12”.
Bilah halus mempunyai 20-30 gigi tiap inchi, sedangkan untuk bilah kasar mempunyai 14-
18 gigi tiap inchi. Bilah untuk pekerjaan umum mempunyai 16-28 gigi tiap inchi.
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR


Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 28
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Gergaji & Las
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 01/09/2016
`

Gambar 10. Bilah Gergaji


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR


Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 28
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Gergaji & Las
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 01/09/2016
`

6. PENGOPERASIAN MESIN GERGAJI


Berikut ini merupakan langkah pengoperasian baik Gergaji Tangan maupun Mesin Gergaji
Bolak-balik (Hacksaw-Machine) :
a. Gergaji Tangan
 Persiapkan alat gergaji dan benda kerja yang akan dilakukan pemotongan
 Gunakan APD seperti masker, sarung tangan, dan kacamata
 Pastikan bahwa mata pisau gergaji sudah sesuai dengan jenis bahan dan ukuran
benda kerja
 Ukur benda kerja yang akan dipotong menggunakan alat ukur
 Sudut bilah untuk memotong kira-kira 30⁰, kecepatan menggergaji 40-50 langkah
permenit.

Gambar 11. Sudut Penggergajian


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR


Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 28
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Gergaji & Las
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 01/09/2016
`

 Mulailah menggergaji seperti gambar dibawah ini. Gunakan jempol menahan bilah
supaya pemakanan gergaji tetap menurut garis yang sudah diukur. Kemudian tekan
pada permulaan pemotongan.

Gambar 12. Langkah Awal Penggergajian

 Setelah sebagian bilah gergaji sudah masuk, gergajilah seperti berikut ini. Gergaji
memotong hanya pada langkah awal, jadi beri tekanan pada langkah awal.

Gambar 13. Penggergajian

 Benda kerja akan terpotong saat proses selesai


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR


Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 28
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Gergaji & Las
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 01/09/2016
`

b. Mesin Gergaji Besi


 Menghubungkan mesin gergaji dengan aliran listrik
 Menggunakan APD seperti masker, sarung tangan, dan kacamata
 Memastikan bahwa mata pisau gergaji sudah sesuai dengan jenis bahan dan ukuran
benda kerja
 Mengukur benda kerja yang akan dipotong menggunakan alat ukur
 Mengangkat handle mesin sampai mata pisau gergaji terletak diatas benda kerja

Gambar 14. Mengangkat Handle Mesin

 Memasang benda kerja pada penampang tumpuan yang diapit moncong


 Menepatkan bagian yang diberi goresan ukuran dengan mata pisau gergaji
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR


Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 28
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Gergaji & Las
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 01/09/2016
`

 Mengapit benda kerja dengan menggerakkan tuas apit moncong agar beda kerja
tidak bergerak

Gambar 15. Mengapit Benda Kerja

 Menekan tombol On untuk menghidupkan dan kemudian mesin gergaji akan


melakukan proses sendiri sampai mesin akan mati secara otomatis dimana
menandakan proses penggergajian telah selesai

Gambar 16. Menekan Tombol On


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR


Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 28
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Gergaji & Las
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 01/09/2016
`

Gambar 17. Tombol Off otomatis

 Mesin juga dapat dimatikan sesuai dengan keinginan kita dengan menekan tombol
Off, lakukan langkah-lankah di atas untuk melakukan pekerjaan yang sama.
 Benda kerja sudah terpotong dengan rapi

Gambar 18. Hasil Benda Kerja Terpotong


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR


Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 28
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Gergaji & Las
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 01/09/2016
`

7. DASAR TEORI MESIN LAS


Menurut Deutsche Industrie Normen (DIN) las adalah ikatan metalurgi pada sambungan
logam paduan yang dilaksanakan dalam keadan cair. Dapat juga dijelaskan, pengelasan
adalah suatu proses penyambungan logam dimana logam menjadi satu akibat panas dengan
atau tanpa tekanan, atau dapat didefinisikan sebagai akibat dari metalurgi yang ditimbulkan
oleh gaya tarik menarik antara atom. Sebelum atom-atom tersebut membentuk ikatan,
permukaan yang akan menjadi satu perlu bebas dari gas yang terserap atau oksida-oksida.
Dari definisi tersebut dapat dijelaskan lebih lanjut bahwa las adalah suatu proses dimana
benda dengan jenis bahan yang sama digabungkan menjadi satu sehingga terbentuk suatu
sambungan melalui ikatan kimia yang dihasilkan dari proses pemakaian panas dan tekanan.
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR


Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 28
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Gergaji & Las
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 01/09/2016
`

8. JENIS PENGELASAN
a. Macam-macam Pengelasan
Pengelasan dibedakan pada cara kerja alat tersebut dan bentuk pemanasannya
(Wiryosumarto, dkk, 2000). Pengklasifikasian pengelasan berdasarkan cara kerja
dapat dibagi dalam tiga kelas utama, yaitu :
1. Pengelasan cair.
Pengelasan cair adalah cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan sampai
mencair dengan sumber panas dari busur listrik atau semburan api yang terbakar.
2. Pengelasan tekan.
Pengelasan tekan adalah cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan dan
kemudian ditekan hingga menjadi satu.
3. Pematrian.
Pematrian adalah cara pengelasan dimana sambungan diikat dan disatukan dengan
menggunakan paduan logam yang mempunyai titik cair rendah. Dalam cara ini
logam induk tidak turut mencair.

Dalam praktik nya, pengelasan yang mudah ditemukan adalah pengelasan cair. Teknik
pengelasan ini sering digunakan oleh industri sekala menengah kebawah dikarenakan
lebih efisien, efektif, dan peralatan mudah dioperasikan. Las cair dapat
diklasifikasikan berdasarkan sumber panas yang digunakan menjadi 3 kelompok yaitu
las gas (gas welding), las busur (arc welding) dan las sinar energi tinggi (high energy
beam welding).
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR


Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 28
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Gergaji & Las
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 01/09/2016
`

1. Las gas
- Las gas oksi asetilen (oxyacetilene gas welding/OAW)

Gambar 1. Skema Alat Las Gas Asitelin

2. Las Busur Tungsten Gas (gas tunsten arc welding/GTAW)


- Las busur logam gas (gas metal arc welding/GMAW)

Gambar 2. Skema Alat Las Busur Logam Gas (GMAW)


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR


Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 28
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Gergaji & Las
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 01/09/2016
`

- Las busur elektroda terbungkus (shielded metal arc welding/SMAW)

Gambar 3. Skema Pada Las Busur Elektroda Terbungkus (SMAW)


- Las busur rendarn (submerged arc welding/SAW)

Gambar 4. Skema Pada Las Busur Rendam (SAW)


- Las terak listrik (electrosiag welding/ESW)

Gambar 5. Skema Pada Las Terak Listrik


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR


Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 28
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Gergaji & Las
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 01/09/2016
`

- Las busur plasma (plasma arc welding/PAW)

Gambar 6. Skema Pada Las Busur Plasma (PAW)

3. Las sinar elektron (Electron beam welding/EBW)


- Energi tinggi Las sinar laser (Laser beam welding)

Gambar 7. Skema Pada Las Sinar Elektron


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR


Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 28
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Gergaji & Las
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 01/09/2016
`

b. Las Busur Elektroda Terbungkus / Shielded Metal Arc Welding (SMAW)


Jenis pengelasan ini adalah jenis yang digunakan pada praktikum pengelasan
di mata kuliah Proses Manufaktur, Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,
Universitas Islam Indonesia.

Pengelasan SMAW (Shielded Metal Arc Welding) adalah las busur listrik terlindung
dimana panas dihasilkan dari busur listrik antara ujung elektroda dengan logam yang
dilas. Elektroda terdiri dari kawat logam sebagai penghantar arus listrik ke busur dan
sekaligus sebagai bahan pengisi (filler). Kawat ini dibungkus dengan fluks. Biasanya
dipakai arus listrik yang tinggi (10-500 A) dan potensial yang rendah antara (10-50 V).
Untuk mencegah oksidasi (reaksi dengan zat asam O2), bahan elektroda dilindungi
dengan selapis zat pelindung (fluks atau slag) yang sewaktu pengelasan ikut mencair.
Tetapi hubungan berat jenisnya lebih ringan dari bahan metal yang dicairkan, maka
cairan fluks tersebut mengapung diatas metal tersebut, sekaligus mengisolasi metal
untuk mengoksidasi dengan udara luar dan sewaktu membeku, fluks juga ikut
membeku dan tetap melindungi metal dari reaksi oksidasi. Pada gambar 3.2
mengilustrasikan proses tersebut.

Gambar 8. Proses Pengelasan pada SMAW


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR


Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 28
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Gergaji & Las
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 01/09/2016
`

Proses pemindahan logam elektroda terjadi pada saat ujung elektroda mencair dan
membentuk butiran yang terbawa oleh arus busur listrik yang terjadi (Harsono
Wiryosumarto, 1979). Bila digunakan arus listrik yang besar maka butiran logam cair
yang terbawa menjadi halus.

Apabila penggunaan arus terlalu tinggi maka akan mengakibatkan suatu lapisan yang
lebar dan datar dengan kerutan yang kasar, penetrasi yang dalam dengan jumlah
percikan yang berlebihan, keporian (Gas terperangkap didalam las), dan sebaliknya
jika arus las terlalu rendah maka akan mengakibatkan busur api sulit dikontrol, sering
terjadi ujung elektroda menyatu dengan plat, lapisan las cenderung bertambah tinggi
dan bentuk bola dengan lebar tidak teratur, penetrasi yang dangkal pada pusat lapisan
las sedangkan kaki-kaki las seringkali hanya menempel ke plat.

9. Mesin Las Busur Listrik dan SMAW


a. Mesin Las Arus Bolak-balik ( AC )
Mesin las arus bolak-balik sebenarnya adalah transformator penurun tegangan.
Transformator (trafo mesin las) adalah alat yang dapat merubah tegangan yang
keluar dari mesin las. Tegangan yang diperlukan oleh mesin las bermacam-macam
biasanya 110 V, 220 V, 380 V atau 420 V.

Pengaturan arus pada pengelasan dapat dilakukan dengan cara memutar tuas,
menarik, atau menekan, tergantung pada konstruksinya, sehingga kedudukan inti
medan magnit bergeser naik-turun pada transformator.Pada mesin las arus bolak-
balik, kabel masa dan kabel elektroda dipertukarkan tidak mempengaruhi
perubahan panas yang timbul pada busur nyala.
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR


Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 28
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Gergaji & Las
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 01/09/2016
`

b. Mesin Las Arus Searah ( DC )


Mesin las arus searah mendapatkan sumber tenaga listrik dari trafo las ( AC ) yang
kemudian diubah menjadi arus searah atau dari generator arus searah yang
digerakkan oleh motor bensin atau motor diesel sehingga cocok untuk pekerjaan
lapangan atau untuk bengkel-bengkel kecil yang tidak mempunyai jaringan listrik.

Pemasangan kabel-kabel las ( pengkutuban ) pada mesin las arus searah dapat
diatur /dibolak-balik sesuai dengan keperluan pengelasan, ialah dengan cara :
- Pengkutuban langsung (Direct Current Straight Polarity / DCSP/DCEN)
- Pengkutuban terbalik (Direct Current Reverce Polarity / DCRP/DCEP)

Pengkutuban langsung (DCSP/DCEN) :


Dengan pengkutuban langsung berarti kutub positif (+) mesin las dihubungkan
dengan benda kerja dan kutub negatif (-) dihubungkan dengan kabel elektroda.
Dengan hubungan seperti ini panas pengelasan yang terjadi 1/3 bagian panas
memanaskan elektroda sedangkan 2/3 bagian memanaskan benda kerja.

Pengkutuban terbalik (DCRP/ DCEP) :


Pada pengkutuban terbalik, kutub negatif (-) mesin las dihubungkan dengan benda
kerja , dan kutub positif (+) dihubungkan dengan elektroda. Pada hubungan
semacam ini panas pengelasan yang terjadi 1/3 bagian panas memanaskan benda
kerja dan 2/3 bagian memanaskan elektroda.

c. Mesin Las Ganda (AC-DC)


Mesin las ini mampu melayani pengelasan dengan arus searah (DC) dan pengelasan
dengan arus bolak-balik. Mesin las ganda mempunyai transformator satu fasa dan
sebuah alat perata dalam satu unit mesin. Keluaran arus bolak-balik diambil dari
terminal lilitan sekunder transformator melalui regulator arus. Adapun arus searah
diambil dari keluaran alat perata arus. Pengaturan keluaran arus bolak-balik atau
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR


Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 28
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Gergaji & Las
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 01/09/2016
`

arus searah dapat dilakukan dengan mudah, yaitu hanya dengan memutar alat
pengatur arus dari mesin las. Mesin las AC-DC lebih fleksibel karena mempunyai
semua kemampuan yang dimiliki masing-masing mesin las DC atau mesin las AC.
Mesin las jenis ini sering digunakan untuk bengkel-bengkel yang mempunyai jenis-
jenis pekerjaan yang bermacam-macam, sehingga tidak perlu mengganti-ganti las
untuk pengelasan berbeda.

d. Fungsi Bagian-bagian pada Alat Las Busur Listrik

Gambar 9. Bagian Pada Alat Las Busur Listrik

- Generator Listrik
Sebagai perantara dari sumber listrik untuk mengeluarkan output arus listrik
yang dialirkan ke elektroda. Dengan memiliki fungsi pengatur besaran arus
(ampere) yang keluar.
- Ground
Sebagai penetral arus yang keluar, dihubungkan ke media dimana logam induk
berada.
- Elektroda Las
Sebagai material utama untuk mempadukannya dengan objek las.
Dihubungkan ke kabel listrik beraliran (+).
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR


Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 28
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Gergaji & Las
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 01/09/2016
`

10. Pengoperasian dan Parameter Mesin Las Busur Listrik


Dalam pengelasan SMAW Proses pengoperasian terdiri dari busur elektroda
terbungkus dan logam induk. Busur ini ditimbulkan oleh adanya sentuhan singkat
elektroda pada logam dan panas yang ditimbulkan oleh busur akan meleleh pada
permukaan logam induk untuk membentuk logam lelehan, kemudian akan membeku
bersama. Bagian las ini dilapisi oleh slag (terak) yang berasal dari selubung elektroda.
Busur dan daerah sekitar dilindungi oleh atmosfer gas pelindung yang dihasilkan oleh
terurainya lapisan elektroda, sebagian besar kawat inti pada elektroda dipindahkan
melalui busur, walaupun demikian ada percikan api kecil terlepas dari area las sebagai
percikan (Suharno, 2003).

1. Pengoperasian Singkat
- Sambungkan generator ke sumber listrik utama.
- Pasangkan elektroda listrik ke gagang pada kabel kutup positif.
- Sambungkan kabel ground ke media objek las.
- Hidupkan generator.
- Atur besar arus sesuai tipe elektroda.
- Sesuaikan posisi mengelas sesuai dengan standar SOP K3.
- Mulailah mengelas dengan meposisikan elektroda di titik yg ditentukan dan
mengeser dengnan kecepatan sesuai dengan kondisi elektroda dan besar
arusnya.
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR


Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 28
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Gergaji & Las
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 01/09/2016
`

2. Parameter Las
i. Tegangan Busur Las
Tingginya tegangan busur las (Harsono Wiryosumarto, 1979) tergantung pada
panjang busur yang dikehendaki dan jenis dari elektroda yang digunakan. Pada
elektroda yang sejenis tingginya tegangan busur yang diperlukan perbandingan lurus
dengan panjang busur. Panjang busur yang dianggap baik kira-kira sama dengan garis
tengah elektroda. Tegangan yang diperlukan untuk pengelasan dengan elektroda yang
berdiameter 3 mm. sampai 6 mm, tegangan yang digunakan kira-kira antara 20 volt
sampai 30 volt untuk posisi datar. Sedangkan untuk posisi tegak atau atas kepala
biasanya dikurangi 2 volt sampai 5 volt.

ii. Besar Arus Pengelasan


Besar arus pengelasan yang diperlukan tergantung dari bahan dan ukuran dari
pengelasan, geometri sambungan, posisi pengelasan macam elektroda dan diameter
inti elektroda, dalam hal dasar las mempunyai kapasitas panas yang tinggi maka
dengan sendirinya diperlukan arus las yang besar.

Core- Wire Current ( Amperes )


Diameter (mm) Minimum Maxsimum
2.5 50 90
3.2 65 130
4.0 110 185
5.0 150 250
6.0 200 315
6.3 220 350
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR


Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 28
Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Mesin Gergaji & Las
Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 01/09/2016
`

iii. Kecepatan Pengelasan


Kecepatan pengelasan (Messler, 1999) tergantung dari jenis elektroda, diameter inti
elektroda, bahan yang dilas, geometri sambungan, ketelitian sambungan dan lain-lain.
Dalam hal ini hubungan arus dan tegangan las dapat dikatakan bahwa kecepatan las
hampir tidak ada hubungan dengan tegangan las tetapi berbanding lurus dengan arus
las. Karena pengelasan yang cepat memerlukan arus las yang tinggi. Bila tegangan
dan arus dibuat tetap, sedangkan kecepatan las dinaikkan maka jumlah deposit
persatuan panjang las jadi turun. Tetapi pada kecepatan tertentu kenaikan kecepatan
akan memperbesar penembusan.

iv. Kerusakan Las


Dalam pengerjaan pengelasan (W. Keyon, 1985) diharapkan suatu las yang baik yaitu
: las yang tidak bercacat. Prosedur pengelasan yang tidak baik akan menimbulkan
cacat yang umumnya terjadi adalah pengelasan yang tidak merata dikarenakan arus
atau pemakaian elektroda yang tidak sesuai. Dalam hal ini cacat yang ditimbulkan
adalah timbulnya terak, sebab terjadinya terak yang timbul antara lain : kurang bersih
sewaktu membersihkan terak las sehingga tertimbun pada lapisan berikut, ayunan
elektroda terlalu lebar, menggunakan elektroda yang berdiameter besar, kecepatan las
tidak kontinyu. Untuk menghindari cacat ini sebaiknya tiap lapisan las harus
dibersihkan terak lasnya menggunakan kawat baja hingga bersih, ayunan elektroda
jangan terlalu lebar karena akan memberi kesempatan pada terak untuk membeku
terlebih dahulu, gunakan elektroda yang lebih kecil, kecepatan pengelasan harus
kontinyu.

Anda mungkin juga menyukai