Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Program Praktik Kerja Lapangan merupakan salah satu bentuk kerja sama

antara sekolah dengan dunia usaha/dunia industri (DU/DI) dalam rangka

pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (Dual System) sebagai perwujudan

kebijakan dari “Link and Match” sesuai dengan Kepmen Nomor : 313/U/1997

pasal 3, tentang kewajiban SMK melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG).

Melalui Penyelenggaraan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di DU/DI

diharapkan keahlian professional Peserta Diklat meningkat sesuai dengan tuntutan

kebutuhan DU/DI, dan peserta diklat memiliki etos kerja yang tinggi melalui:

disiplin kerja, kemampuan kerja, motivasi kerja, inisiatif, kreatifitas, produktivitas

yang berkualitas dan kerajinan dalam bekerja.

Perkembangan peserta diklat sebagai peserta Praktik Kerja Lapangan dapat

dideteksi melalui buku Jurnal kegiatan yang diisi secara berkala dan

berkesinambungan selama kurang lebih enam bulan (dalam hal ini dilakukan 2

kali per 3 bulan) dan diharapkan DU/DI atau Instansi dapat memberikan penilaian

yang objektif sesuai dengan prestasi setiap peserta diklat.

1.2 Maksud Dan Tujuan

Maksud dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang diwujudkan

dalam kerja adalah selain sebagai salah satu tugas akhir Praktek Kerja Lapangan

(PKL). Praktek Kerja Lapangan (PKL) juga bertujuan sebagai kegiatan siswa

1
untuk mencapai pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja yang

sesungguhnya yang bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, keterampilan, dan

kereativitas agar dapat menumbuhkan manusia yang dapat membangun dirinya

sendiri serta bertanggung jawab dalam suatu pekerjaan.

Tujuan dari pelaksanaan praktik kerja lapangan adalah:

Mengetahui perkembangan peserta diklat selama mengikuti praktik keahlian di

DU/DI, antara lain meliputi:

a. Kegiatan mingguan

b. Kemampuan kerja peserta diklat pada lini produksi

c. Penilaian dari pihak DU/DI terhadap peserta diklat

d. Catatan - catatan bukti kegiatan praktik keahlian yang dilakukan di

Dunia Usaha/Dunia Industri

Menjadi suatu bukti atas kegiatan praktik keahlian yang dilakukan peserta diklat

di DU/DI, dan sebagai lampiran (penjelasan terperinci) dari sertifikat yang

dimiliki oleh peserta diklat.

1.3 Manfaat Pembuatan

Laporan tugas praktik kerja industry ini diharap dapat memberikan

pengetahuan bagi pembuat sendiri ataupun pembaca. Melalui laporan ini juga

diharapan dapat menjadi penunjang dalam proses pembelajaran.

2
1.4 Keselamatan Kerja

1.4.1 Safety,Healthy,Environment (SHE)

Safety,Healthy,Environment (SHE) atau sering dikenal dengan

Keselamatan Kesehatan Kerja,dan Lingkungan Hidup (K3LH) adalah

kebijakn yang diambil oleh suatu perusahaan khususnya PT. RIAU

CIPTA TEKNIK INDONESIA  bersama guna meminimalisir akan

terjadinya suatu kecelakaan pada suatu pekerjaan.

Di dalam lingkungan kerja dan cara bekerja adalah awal yang

sangat penting untuk kelangsungan kesehatan dan keselamatan bagi

rekan rekan kerja, pemimpin, juga merupakan bagian dalam kesehatan

dan keselamatan kerja. Sebab undang-undang dan perusahaan yang

baik melakukan hal ini. Memahami keselamatan dan kesehatan kerja

merupakan tugas dan tanggung jawab oleh karyawan dan perusahaan

tempat anda bekerja. Hal ini akan membantu menjaga kondisi

kesehatan dan meminimalisirkan resiko cedera yang serius.

Dalam dunia industry, safety atau keselamatan kerja sangatlah

penting khusus nya pada pekerjaan yang memiliki resiko bahaya yang

cukup tinggi misalnya saja usaha yang bergerak dibidang alat berat.

Memang yang nama nya kecelakaan itu tidak bisa di hindari 100%,

tapi paling tidak kita harus bisa meminimalisirkan akan adanya bahaya

tersebut, karena pada piramida kecelakaan telah terbukti bahwa

kecelakaan yang terjadi adalah 75% dikarenakan oleh factor kelalaian

3
manusia (human error), dan bahkan ada yang menyebutkan 100%.

Untuk itu kita harus menganalisa akan adanya resiko bahaya yang

mungkin terjadi pada pekerjaan kita untuk dikurangi bahkan kalau bisa

dihilangkan. Salah satu usaha untuk mengurangi akan adanya resiko

bahaya yang terjadi pada suatu pekerjaan adalah dengan menggunakan

APD (alat pelindung diri) yang lengkap,sesuai standar.

Alat  Pelindung Diri (APD) tersebut misalnya safety shoes, safety

helmet, safety glasses, ear plug, ear muf, masker, resfigrator, hand

glove, dan lain lain.

Menjaga kesehatan dengan cara menggunakan perangkat APD

pada saat pekerjaan, misalnya membersihkan debu pada

air filter menggunakan masker, menggunakan  ear plug pada saat

penggerindaan. Dan menggunakan sarung tangan pada saat pekerjaan

mengahadapi komponen tajam misalnya cylinder head.

Sebuah insiden adalah sebuah kejadian yang tidak diinginkan

karena konsenkuensinya atau hasilnya bisa berlangsung pada waktu

yang singkat atau lama. Pengertian insiden diatas memberikan

keluasan definisi insiden. Baik itu yang menimbulkan kerugian atau

tidak, selama memenuhi pengertian di atas. Dalam hal ini insiden yang

menimbulkan kerugian seperti fatal, Lost Time Case (LTC/LTI),

Resticed Work Case (RWC), Medical Tradment Case

(MTC) dan Firs aid Case (FAC), kerusakan peralatan atau

perlengkapan. Sedangkan insiden bisa jadi tidakmenimbulkan

kerugian, Namun jika situasi yang sedikit berbeda akan dapat

4
menimbulkan kerugian. Misal, mobil dengan kecepatan tinggi

menyalip kendaraan didepannya tepat di tikungan tajam, dari sisi lain

berlawanan datang sebuah mobil. Dalam hal ini memang tidak terjadi

tabrakan, namun dalam situasi yang sedikit berbeda dapat

mengakibatkan tabrakan.

Klasifikasi kecelakaan yang terjadi di PT. RIAU CIPTA TEKNIK

INDONESIA:

a. Kecelakaan  fatal : Meninggal dunia akibat cidera dan

kematian

b. Lost Time Case (LTC/LTI) : Cidera yang cukup serius

sehingga korban tidak dapat kembali mengerjakan tugas seperti

biasa atau secara normal.

c. Restriced Work Case (RWC) :  kasus yang menyebabkan

korban ditugaskan kepekerjaan lain atau bekerja kurang dari

waktu kerja penuh atau bekerja dengan tidak dapat memenuhi

tugas normal sebagaimana mestinya pada jadwal kerja

selanjutnya.

d. Medical Treatment Case (MTC) :  Kasus yang lebih serius

dari FAC dan memerlukan pertugasan medis dengan keahlian

khusus untuk mengobatinya. Diagnosa atau pertolongan

pertama (meskipun diberikan oleh dokter ) tidak dianggap

sebagai Medical treatment.

5
e. First aid Case (FAC) : Semua cidera ringan yang memerlukan

penanganan pertolongan pertama dasar P3K atau ruang P3K.

1.4.2 Contamination Control (CC)

Contamination Control adalah usaha yang dilakukan untuk

mengontrol akan adanya kontaminasi. Tetapi contamination

control disini maksudnya adalah pengontrolan mengenai kontaminasi

pada suatu pekerjaan agar kontaminasi yang akan terjadi sangatlah

minim.

Kontaminasi artinya bercampur dua macam zat yang bercampur

pada suatu tempat atau adanya suatu benda asing pada suatu system

yang mana benda tersebut bukan bagian dari sistem tersebut, yang

mana hal ini seharusnya tidak terjadi dan tidak dikehendaki. Misalnya

saja didalam oil engine terdapat air radiator terdapat oli, didalam oli

transmisi terdapat serbuk besi, dan sebagainya.

Kita harus sadar bahwa kontaminasi itu tidak dapat dihilangkan,

tetapi hanya bisa diminimalisir. Kontaminasi sangatlat erat

hubungannya dengan kebersihan sangatlah penting dalam suatu

pekerjaan atau lingkungan.

Begitu juga dengan sistem yang ada pada machine, misalnya

system engine, power train, electric, dan lain lain.

Misalnya engine bisa overheating, stuck, low power dan lain lain

6
karena diakibatkan adanya kontaminasi pada system pendingin, system

pelumasan, sistem bahan bakar, dan sebagainya. Kemusdian power

train system bisa stuck atau jammed juga bisa diakibatkan oleh

kontaminasi, yang mengakibatkan kerugian pada perusahaan

atau Reword Job pada dealer. Contoh dari peminimalan kontaminasi

dilingkungan PT. RIAU CIPTA TEKNIK INDONESIA dengan

menutup komponen yang di bongkar ataupun membungkusnya dengan

plastic wrap.

Maka dari itu kontaminasi pada suatu system harus dikontrol yaitu

salah satunya dengan mengikuti prosedur contamination Control.

Dengan meminimalkannya kontaminasi yang terjadi pada suatu

pekerjaan atau tingginya tingkat Contamination Control yang sudah

dilakukan maka akan menghasilkan kualitas serta kuantitas pekerja

yang baik dan memberikan dampak yang positif bagi diri kita sendiri

dan bagi perusahaan.   

1.5 Tata Tertib Kerja Di Dunia Usaha/Industri/Instansi

Untuk tercapainya program PKL ini sesuai dengan tujuan yang telah

digariskan, maka:

Siswa diharuskan:

1. Mematuhi segala peraturan yang berlaku dalam perusahaan atau

tempat melaksanakan program PKL.

7
2. Berada ditempat praktek 15 menit sebelum praktik dimulai, berlaku

sopan, jujur, bertanggung jawab, berinisiatif, kreatif terhadap tugas -

tugas yang diberikan dalam praktik.

3. Memakai pakaian seragam praktik sekolah, dan dalam keadaan

tertentu memakai pakaian sekolah. Tidak dibenarkan memakai

pakaian bebas.

4. Memakai kartu identitas PKL.

5. Memberi salam pada waktu datang dan memohon diri pada waktu

akan pulang.

6. Memberitahukan kepada Pimpinan/Pembimbing industri jika

berhalangan hadir atau bermaksud untuk meninggalkan tempat

praktik.

7. Membicarakan dengan segera kepada Pembimbing industri, ketua

kelompok atau petugas yang ditunjuk apabila mengalami kesulitan.

8
BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Nama Dan Alamat Perusahaan 

Nama               : PT. RIAU CIPTA TEKNIK INDONESIA

Alamat            : Jl. Soekarno Hatta

Bidang Usaha  : Perusahaan yang bergerak di bidang usaha Alat Berat

2.2 Visi Dan Misi Perusahaan

Visi PT. RIAU CIPTA TEKNIK INDONESIA adalah “Secara terus menerus

meningkatkan kepuasan pelanggan, Peduli terhadap keamanan, Keselamatan,

Kesehatan kerja, dan kebersihan lingkungan kerja, dan menciptakan produk yang

bermutu sesuai dengan standar” Sedangkan,

Misi PT. RIAU CIPTA TEKNIK INDONESIA adalah penjabaran secara

tertulis mengenai visi agar visi menjadi mudah di mengerti atau jelas bagi seluruh

staf perusahaan. MISI dari Perusahaan PT. RIAU CIPTA TEKNIK INDONESIA

adalah “Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang Alat Berat , Kami

memberikan pelayanan secara maksimal kepada pelanggan.

2.3 Tata Tertib Praktik Kerja Lapangan

1. Selama masa praktik kerja lapangan Perusahaan menyediakan makan siang

bagi siswa / mahasiswa yang melakukan praktik kerja lapangan.

9
2. Selama masa praktik kerja lapangan siswa / mahasiswa akan patuh pada

petunjuk / cara kerja yang diberikan oleh Manager yang di tunjuk oleh

perusahaan. Demikian pula segala peraturan yang berlaku bagi semua

karyawan di tempat pengusaha berlaku baginya.

3. Pada waktu praktik kerja lapangan Siswa / Mahasiswa wajib

mengusahakan sendiri pakaian kerja (wearpack), sepatu pengaman (safety

shoes) dan helm pengaman (safety helmet) bila bertugas di bengkel

(workshop). Apabila diperlukan Pengusaha dapat meminjamkan alat

pengaman lainnya.

10
BAB III

FUEL PUMP WHEEL LOADER HALLA

3.1 Landasan Teori

3.1.1 Pengertian Bahan Bakar Pada Motor Diesel

Sistem bahan bakar pada motor diesel memiliki peranan yang

sangat penting dalam menghasilkan energi pembakaran sebagai

suatu sistim yang berfumgsi menyediakan dan menspulai bahan

bakar bertekanan tinggi ke dalam silinder. Dalam kerjanya sistim

bahan bakar motor diesel memiliki syarat-syarat khususnya di

antaranya harus memiliki tekanan tinggi sesuai agar dapat berpnetrsi

ke dalam silinder dan tepat waktu. Pada motor diesel aliran bahan

bakarnya dimulai dari tangki bahan bakar, feed pump, fuel filter,

pompa injeksi, pipa tekanan tinggi dan nozzle.

11
Gambar. 1.1 Motor diesel

System injeksi bahan bakar motor diesel terdapat dua macam yaitu

sistim injeksi bahan bakar tipe in-line atau sebaris dan system injeksi

bahan bakar distributor. Gambar di bawah ini menunjukkan proses

aliran bahan bakar pada motor diesel.

3.1.2 Komponen System Bahan Bakar Diesel

a. FUEL TANK

Fuel tank berfungsi untuk penyimpanan bahan bakar yang

selanjutnya akan dihisap oleh feed pump. Saat feed pump

menghisap bahan bakar dari tangki, maka terbentuk negative

pressure pada pipa dan tangki, hal ini dapat mengakibatkan tangki

menjadi rusak. Oleh kerna itu breather tube memasukkan udara ke

dalam tangki agar tangki selalu dalam keadaan bertekanan sama

dengan udara bebas.

Fungsi dari fuel tank

12
1. Menampung/menyimpan bahan bakar

2. Tempat mengendapkan kotoran-kotoran dari yang tercampur

dalam fuel.

3. Tempat keodensasi penimbunan udara dalam fuel tank atau fuel

yang tercampur gelembung-gelembung udara.

b. WATER SEPARATOR ( RAKOR )

Untuk memisahkan air dari solar yang akan masuk ke fuel

system. System pemisah air berfungsi untuk memisahkan air yang

terkandung dalam bahan bakar akan dikumpulkan oleh kertas

penyaring pada sisi yang terkontaminasi, kemudian molekul-

molekul air tersebut akan bersatu membentuk tetesan air yang lebih

basar pada sisi bersih.

c. FEED PUMP (PRIMPING PUMP)

Merupakan salah satu komponen system bahan bakar diesel

yang mempunyai fungsi untuk mengeluarkan udara palsu dari

sitem bahan bakar untuk mencegah masalah, seperti mesin sulit

hidup Udara akan masuk kedalamsistem bahan bakar, apabila

tangki kosong pada saat motor hidup atau pada saat saluran bahan

bakar dibongkar untuk perbaikan. Bila udara masuk ke system

bahan bakar, maka pompa injeksi akan menekan udara dan tidak

membangkitkan tekanan bahan bakar. Hal ini akan sangat

mengganggu mesin hidup.

13
Gambar. 1.2 FEED PUMP

d. FUEL FILTER

Bisanya terdapat pada dua yaitu pada bagian feed pump

yang di lengkapi pula dengan water separator yang berfungsi ait

dalam system dan setelah feed pimp yang berfungsi untuk

menyaring kotoran yang terdapat pada bahan bakar untuk menjaga

kualitas bahan bakar.

14
Gambar. 1.3 FUEL FILTER

e. POMPA INJEKSI TIPE DISTRIBUTOR

Bahan bakar ditekan oleh vane type feed pump yang

mempunyai 4 vane pump plunger bergerak lurus bolak-balik

sambil berputar karena bergeraknya drive shaft, cam plate, plunger

spring, dan lain-lain. Gerakan plunger menyebabkan naiknya

tekanan bahan bakar dan menekan bahan bakar melalui delivery

valve ke injection nozzle. Governor berfungsi mengatur banyaknya

bahan bakar yang di injeksikan nozzle dengan menggerakkan psill

ring sehingga merubah saat akhir langkah efektif plunger. Pressure

time berfungsi memajukan saat penginjeksian bahan bakar dengan

cara merubah posisi tappet. Fuel cut-off solenoid untuk menutup

saluran bahan bakar dalam pompa.

f. PIPA TEKANAN TINGGI (HOSE)

15
Pipa tekanan tinggi bahan bakar untuk diesel dibuat khusus

untuk mempu menahan tekanan bahan bakar yang tinggi. Pipa ini

terbuat dari campuran pelat seng (zinc-plated) dan tembaga (copper

lined steel).

g. NOZZLE

Injeksion nozzle terdiri nozzle body dan needle berfungsi

untuk mengabutkan bahan bakar. Antara nozzle body dan needle

dikerjakan dengan presisi dengan 1/1000 mm karena itu kedua

komponen itu apabila perlu diganti harus diganti secara bersamaan.

Gambar. 1.3 Nozzle

3.2 Perawatan Dan Pemeliharaan Rutin Alat Berat

3.2.1 Tujuan perawatan dan pemeliharaan secara rutin

a)  Pemeriksaan dan perawatan rutin berkala akan membantu dalam

mengatantisipasi kerusakkan yang lebih jauh lagi.

16
b) Mengurangi down time unit.

c) Efektifitas kerja unit dan target kerja.

3.2.2 Perawatan harian

a) Tanggung jawab operator dan staff (asisten)

b) Asisten harus mengajari operator mengenai perawatan harian.

c) Perawatan meliputi :

1) Pemeriksaan dan perawatan setiap pagi sebelum operasi.

2) Pembersihan unit setelah oprasi.

3.2.3 Pemeriksaan dan perawatan harian

a) Pemeriksaan jumlah oli sebelum mesin dihidupkan.

Pemeriksaan ini untuk mengetahui jumlah ali mesin, oli hedrolik,

maupun oli transmisi. Jumlah oli harus diperiksa dengan melihat

tanda batas pada dipstrick oli, tambahkan oli jika diperlukan

melalui saluran pengisian.

Caranya adalah sbagai berikut :

1) Buka penutup pengisian oli

2) Tarik yambang pengukuran (dipstick) lalu bersihkan

3) Masukan kembali batang pengukur sepenuhnya kedalam

pipa pengisian oli kemudin tarik.

4) Lihat pakah oli ada pada posisi antara M dan L, jika oli di

bawah L maka tambahkan oli yang sesuai pada lubang

pengisian.

b) Pemeriksaan air baterai

17
Pemeriksaan baterai ini berfungsi untuk menjaga agar baterai

selalu dalam keadaan siap dan kondisi baik.

Cara pemeliharaan baterai :

1) Bersihkan permukaan dengn air soda dan menggunakan

kuas, kemudian keringkan dengan lap.

2) Bersihkan kutup-kutup baterai dengan sikat kuningan atau

kertas gosok halus (amplas)

3) Periksa ketinggian elektrolit baterai, jumlah elektrolit yang

tepat yaitu antara upper level dan lower level.

4) Bila kurang jangan diisi dengan air biasa, isilah dengan air

suling atau airaccu.

5) Perhatikan posisi pengikat/klem baterai harus kuat agar

bateri tidak goyang saat kendaraan berjalan atau bekerja.

c) Pemeriksaan air radiator

1) Lepaskan tutup radiator, saat meleps pastikan engine tidak panas

periksa preassure valve dengan cara ditekan dengan kedua

jempol lepaskan dan pestikan kembali keposisi semula. Periksa

vacuum valve tarik vacuum valve kemudian lepas pastikn

kembali ke posisi semula atau tidak tertutup sempurna maka

tutup radiator harus diganti.

2) Lihat air radiator apakah kurang atau masih banyak, apabila

kurang tambahkan air.

d) Lihat reservoir ( tabung cadangan )

18
Pegas relief valve sudah lemah atau kerusakan pada tutup

radiator sehingga air radiator lebih cepat mengalir ke tabung

cadangan sebelum tekanan buka relief valve pada tutup radiator.

Sedangkan temperature saat hidup kipas radiator masih lama

sehingga akan terlalu banyak air yang masuk ke tabung cadangan,

bahkan bisa meluber keluar .

Sehingga air reservoir berkurang dan saat vacum diradiator

atau setelah kipa radiator hidup atau etelah engine mati, air disedote

kembali keradiator dan akan terlipat level air tebung cadangan air

radiator akan berkurang. Jika hal ini terjadi beberapa hari atau

beberapa lama tanpa kita ketahui bisa menyebabkan air radiator

tertinggal setengah dan mesin over heating.

e) Pemeriksaan rem

1. Injak edal rem sepenuhnya sehingga berhenti.

2. Jarak lintasan berada pada pusat pedal, sebaiknya 70-90 mm

3. Jika jarak ini melebihi 90 mm, sebaiknya lakukan penyetelan

ulang.

f) Pemeriksaan air cleander atau saringan udara

1) Lepas klem/pengunci lalu lepas penutup

2) Lepas air cleaner lalu bersihkan dengan semprotan udara

bertekanan (kompresor) dari sisi dalam kesisi luar.

3) Jika air cleaner masih bisa di gunakan pasanglah kembali air

cleaner tersebut pada cover

4) Pasang pentupnya, dan kencangkan clem/pengunci

19
3.3 Analisa Permasalahan

3.3.1 Prediagnosa (Analisa Awal)

Analisa gangguan system bahan bakar dan cara mengatasinya

Pengcekan permulaan sebelum melakukan perbaikkan atas

gangguan, periksalah hal-hal berikut :

a) Periksalah semua saluran bahan bakar dari kemungkinan bocor

atau cacat.

b) Periksalah saat penginjeksian.

c) Periksalah penyemprotan nozzle. Kendorkan fitting antra

pemegang katup dilevery dan kemungkinan bocor.jika bocor

katup pemberi tidak berfungsi sebagaimana mestinya

d) Periksalah pompa pengisi (feed pump). Longgarkan fitting

terhadap rumah pompa, jalan pompa priming. Bahan bakar harus

mrngalir dalam jumlah berlebihan melalui selang.

e) Periksalah apakah control rack bergerak dengan mulus. Bukalah

tutup control rack, kemudian doronglah control rack kedalam

rumah pompa dan lepaskan. Contoh rack harus kembali dengan

lembut.

3.3.2 Bongkar Dan Periksa

Pada saat wheel loader posisi start, angine seperti

mengalami low power, memeriksa fuel tank ternyata bahan bakar

mesih penuh, kemungkinan bahan bakar tidak mampu naik ke

injection pump, laangkah pertama yaitu longgarkan fitting terhadap

20
yang berada di fuel injection pump, jalankan pompa priming. Bahan

bakar harus mengalir dalam jumlah berlebihan melalui selang.

Dalam keadaan posisi memompa hand priming pump pada bagian

groove patah karena termakan oleh factor usia dan harus dig anti

secepatnya.

3.3.3 Analisa Dan Judgement

Apabila terjadi gangguan pada feed pump, pengetesan yang

perlu dilakukan yaitu pengetesan kebocoran dan pengetesan kerja

pengisapan. Cara pengetesan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a) Pengetesan kebocoran

Saluran keluar pompa pengisian (feed pump) disumbat dan

saluran masuk disambung dengan selang dari kompresor.

Saluran masuk pompa pengisian (feed pump) diberi tekanan

sebesar 2 kg/cm2 (28,45 psi).

b) Pengtesan kerja pemgisapan

Saluran pompa pengisian (feed pump dihubungkan dengan

selang yang memiliki diameter 8-10 mm dan panjang 2 m. ujung

yang lain dari selang dimasukkan kedalam oli ringan yang

terletak 1 m di bawah pompa pengisian (feed pump).

Langkah selanjutnya yang harus dilakukan dalam pengetesan ini yaitu :

a. Jalankan pompa pengisian dengan jalan memutar camshaft

pompa pada 150 rpm. Pada saat tersebut bahan bakar harus

terpompa dalam 40 detik.

21
b. Pengetesan yang telah dilakukan akan dapat diketahui kondisi

dari feed pump. Bila hasil pengetesan menunjukkan ada

gangguan pada feed pump, maka feed pump perlu dibongkar.

Penanganan terhadap kerusakan kompenen dalam feed pump

dapat dilihat seperti pada table trouble shooting di atas gangguan

yang terjadi pada injection nozzle memiliki beberapa

kemungkinan yang sudah dijelaskan dalam table trouble

shooting di atas. Perbaikan yang dilakukan jika terjadi

permasalahan pada salah satu bagian dalam injection nozzle

diperlukan proses pemeriksaan.

c. Gerakkan priming pump ke atas dan kebawah ( di pompa )

dengan tangan untuk memasukan bahan bakar hingga

gelembung udara tidak lagi terdapat pada air plug.

d. Bila sudah tidak ada gelembung udara pada air plug, tekan

primping pump kebawah dan putar searah jarum jam sampai

benar-benar kembali pada posisi semula, kemudian kencangkan

air plug.

e. Setelah selesai melakukan air bleeding, bersihkan bahan bakar

disekitar air plug pada fuel filter.

BAB IV

PENUTUP

22
4.1 Kesimpulan

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan yang sangat

bermanfaat bagi siswa dan siswi, dan dapat mengenal lebih jauh bagaimana cara

bekerja dilapangan sesuai keahlian masing-masing siswa. Sehingga siswa dapat

melihat gambaran mengenai kagiatan bidang usaha dimasa yang akan datang,

serta siswa-siswi mengetahui standar kompetensi yang akan dijadikan peluang

kerja dan kesempatan kerja.

Dalam dunia usaha dibutuhkan kedisiplinan yang cukup baik, instansi-instansi

biasanya memerlukan karyawan yang disiplin, terampil, rajin dan cerdas.

Pada praktek kerja lapangan ini diperlukan keahlian yang cukup. Selama

penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL), penulis merasa bangga bisa

mendapatkan Ilmu yang belum pernah penulis dapatkan sebelumnya serta

memperoleh banyak pengalaman.

Tujuan lain Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah menambah wawasan yang

luas bagi siswa dan siswi, terutama dalam bidang yang di tempatinya. Adapula

tempat yang disukai yakni diruangan pemilahan arsip, penulis bisa belajar dan

dapat mengetahui yang belum penulis dapatkan selama ini, terutama pengetahuan

tentang bernagai berkas yang tersedia.

Praktek Kerja Lapangan (PKL) telah terlaksana dengan baik, dengan program

keahlian masing-masing tanpa halangan apapun dan penulis mengucapkan banyak

terima kasih kepada PT BASIRIH INDUSTRIALS yang telah bersedia menerima

penulis apa adanya untuk melaksanakan PKL dan bersedia mendampingi penulis

selama PKL berlangsung.

23
Pekerjaan yang pembuat laksanakan selama praktik kerja industri meliputi :

disassemble (pembongkaran), clening /washing(pembersihan), inspect

(pemeriksaan), repair/replace (perbaikan atau penggantian komponen), testing an

adjusting (pengujian terhadap hasil kerja), dan report (melaporkan hasil

pekerjaan).

4.2 Saran-Saran

1. Untuk menunjang proses pembelajaran khususnya dari segi praktek

hendaknya fasilitas praktik pada workshop lebih dilengkapi .

2. Agar system dari Praktik Kerja Lapangan bisa lebih baik lagi .

3. Agar guru-guru pengajar lebih bisa baik lagi dalam menyampaikan materi

pelajarannya .

4. SMK Negeri 5 Banjarmasin sebagai penyelenggara harus memberikan

bimbingan dan pengarahaan yang lebih baik kepada siswa pada saat berada di

dunia industri .

5. Pembimbing dari siswa yang melaksanakan Praktik Kerja

Lapangan hendaknya melakukan monitoring serta melihat-melihat keadaan 

workshop di DU/DI untuk sebagai contoh untuk memperbaikki kekurangan-

kekurangan yang ada di workshop sekolah .

6. Biaya untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan agar tidak terlalu besar

untuk yang melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di luar kota .

7. Saat melakukan praktik di workshop sekolah , guru pengajar agar

memberikan pengarahaan tentang safety-safety dan pemakaian APD agar

tidak terjadi insiden pada siswa yang melakukan praktik .

24
8. Menyediakan Praktik Kerja Lapangan kepada siswa yang tidak mendapatkan

tempat Praktik Kerja  Lapangan .

9. Agar guru-guru yang memberikan materi tentang pelajaran produktif sesuai

dengan referensi yang akan diberikan .

                                                                                                            

DAFTAR PUSTAKA

25
Aninim. (1995). Traning Manual Komatsu, Diesel Forklift Truck. Jakarta :

Traning Center Dept. Pt United Tractor Tbk.

Budi Tri Siswanto. (2002). Diktat Kuliah Alat Berat, Yogyakarta : FT Universitas

Negeri Yogyakarta

Budi Tri Siswanti. (2003) Diktat Mata Kuliah Alat Berat, Yogyakarta : FT

Universitas Negeri Yoyakarta

26

Anda mungkin juga menyukai