Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAH SEMESTER

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Nama : Ibrahim
Nim : D1061221064

1. Jelaskan bagaimana JOB DESK dapat membangun perilaku aman di tempat kerja!
Jawaban :

Job desk atau deskripsi pekerjaan dapat membantu membangun perilaku aman di tempat kerja
melalui beberapa cara:

1. Klarifikasi Tugas dan Tanggung Jawab: Dengan menjelaskan dengan jelas apa yang
diharapkan dari setiap pekerjaan, termasuk tugas-tugas terkait keselamatan, individu
akan lebih memahami peran dan tanggung jawab mereka dalam menjaga keamanan di
tempat kerja.
2. Pemberian Pelatihan: Deskripsi pekerjaan bisa menjadi panduan untuk menyusun
program pelatihan keselamatan yang sesuai dengan tugas-tugas yang harus dilakukan.
Pelatihan ini dapat membantu karyawan memahami risiko potensial di tempat kerja dan
cara menguranginya.
3. Pemantauan Kinerja: Dengan jelasnya deskripsi pekerjaan, manajer dapat lebih mudah
memantau kinerja karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas keselamatan yang
termasuk dalam job desk mereka. Ini dapat membantu dalam mengidentifikasi area di
mana perbaikan diperlukan.
4. Penegakan Kebijakan Keselamatan: Job desk dapat mencakup kepatuhan terhadap
kebijakan keselamatan perusahaan sebagai bagian dari tugas harian. Ini membantu
memperkuat budaya keselamatan di tempat kerja dengan membuatnya menjadi bagian
yang tak terpisahkan dari pekerjaan sehari-hari.
5. Penghargaan dan Sanksi: Job desk dapat menyertakan kriteria penilaian kinerja yang
mencakup aspek keselamatan. Karyawan yang mematuhi prosedur keselamatan yang
ditetapkan dapat diberi penghargaan, sementara pelanggaran keselamatan dapat dikenai
sanksi sesuai dengan aturan perusahaan.
6. Komunikasi dan Konsultasi: Dalam deskripsi pekerjaan, dapat disertakan juga
kewajiban untuk berkomunikasi dan berkonsultasi dengan rekan kerja atau atasan terkait
masalah keselamatan. Ini mendorong kolaborasi dalam mengidentifikasi dan mengatasi
risiko keselamatan.
7. Evaluasi Rutin: Deskripsi pekerjaan dapat diperbarui secara berkala untuk memastikan
bahwa tugas-tugas keselamatan yang diperlukan masih relevan dan mencerminkan
perubahan dalam lingkungan kerja atau praktik terbaik dalam industri.

Dengan demikian, job desk yang baik tidak hanya memberikan panduan tentang apa yang harus
dilakukan di tempat kerja, tetapi juga membantu membangun budaya keselamatan yang kuat
dengan mendorong pemahaman, komunikasi, dan kepatuhan terhadap prosedur keselamatan

2. Kebocoran pipa gas acid atau asam terjadi di pabrik PT Merdeka Tsingshan Indonesia
(silahkan cari sendiri beritanya)!
Pertanyaan :
a. Bagaimana bisa terjadi kebocoran?
Kebocoran pipa tersebut diduga terjadi pada salah satu tenant yang beroperasi dalam
kawasan, yakni PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI), saat sedang dilakukan
commissioning (uji coba) pengoperasian pabrik asam milik PT Merdeka Tsingshan
Indonesia tersebut (MTI).
b. Apa saja kerugian yang dialami perusahaan?
Perusahaan tidak dapa melakukan aktivitas seperti biasanya yaitu commissioning
dan operasional pabrik hingga selesai menginvestigasi untuk kepentingan investigasi.
c. Apa saja kerugian yang dialami pekerja?
Insiden ini mengakibatkan 40 karyawan dari 4 perusahaan yang lokasinya
berdekatan dengan pabrik milik PT MTI mengalami sesak napas hingga pusing akibat
terpapar gas tersebut.
d. Apa saja kerugian yang dialami lingkungan sekitar perusahaan yang terkena dampak?
Dikalim bahwa peristiwa kebocoran gas tersebut tidak berdampak ke area
pemukiman penduduk. Hal itu karena setelah pihak perusahaan melakukan pengecekan
kadar udara menggunakan alat Single Detector Only For So2 dan hasilnya adalah nihil.
e. Apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan pihak perusahaan untuk
menangani/menyelesaikan accident yang terjadi?
Pihak perusahaan harus melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Mendeteksi kebocoran
2) Mengevakuasi karyawan
3) Membantu karyawan yang terpapar
4) Melakukan perawatan
5) Pengecekan kadar udara
6) Verifikasi perizinan
7) Investigasi
f. Apa saran yang diberikan agar kecelakaan yang sama tidak terulang kembali?
Pihak perusahaan PT Merdeka Tsingshan Indonesia harus melakukan peningkatan
kualitas penerapan sistem manajeme kesehatan dan keselamatan kerja (K3) untuk
menciptakan kondisi “zero accident” dalam pelaksanaan operasional pekerjaan ini. Ini
dapat dilakukan dengan cara menindak tegas para karyawan yang tidak mematuhi
prosedur K3, serta melaksanakan prosedur pemantauan kinerja K3 dengan baik.
g. Apakah pemerintah perlu ikut campur terkait peristiwa tersebut? Jelaskan!
Pemerintah perlu ikut campur terkait peristiwa kebocoran pipa gas acid di pabrik PT
Merdeka Tshingshan Indonesia karena ada beberapa tujuan yang penting yang dapat
diperoleh dari intervensi pemerintah. Tujuan yang harus dipenuhi yaitu mengatur
kekuasaan, mengevaluasi dan mengatur kesehatan dan keselamatan kerja, mengatur
perlindungan masyarkat, mengatur pendidikan dan pengembangan, mengatur
penanganan kecelakaan, mengatur perundang-undangan, dan mengatur pemerintah
daerah. Dengan melakukan intervensi tersebut, pemerintah dapat membantu mengurangi
risiko kecelakaan lainnya, meningkatkan kesehatan masyarakat serta karyawan, dan
memastikan pabrik PT MTI beroperasi dengan standar kesehatan dan keselamatan kerja
yang tinggi.
3. Jelaskan apa tujuan penerapan K3 di tempat kerja?
Tujuan penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di tempat kerja adalah untuk
mencegah terjadinya kecelakaan dan cedera kerja, memastikan kondisi kerja yang aman dan
sehat, serta melindungi karyawan dari risiko kecelakaan atau bahaya. Penerapan K3 yang
efektif dapat memberikan dampak positif bagi karyawan dan perusahaan, seperti
membangun citra yang baik, membangun kesejahteraan dan produktivitas nasional, dan
membantu mendorong produktivitas para pekerja. K3 melibatkan berbagai aspek pada
perusahaan, seperti penilaian risiko, pengendalian bahaya, pengawasan, pelatihan, dan
promosi keselamatan kerja.
4. Pilot dan copilot tidur bersamaan selama 28 menit saat menerbangkan pesawat, Jelaskan
kaitannya dengan K3!
Kaitannya dengan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) adalah bahwa pilot dan
copilot yang tertidur selama 28 menit saat menerbangkan pesawat merupakan akibat dari
pengurangan waktu istirahat yang cukup, yang menyebabkan mereka mengalami kelelahan
atau fatigue dalam bekerja. Hal ini merupakan contoh dari kelelahan yang mungkin terjadi
di berbagai pekerjaan, tidak hanya penerbangan saja. Istirahat yang minimal menyebabkan
penurunan tingkat fokus sehingga pekerja tidak maksimal dalam bekerja. Hal ini perlu
menjadi pertimbangan dan evaluasi bagi pihak maskapai, agar dapat mengurangi risiko
kecelakaan kerja dan menjamin kesehatan dan keselamatan pekerja

Anda mungkin juga menyukai