Anda di halaman 1dari 6

PEDOMAN WAWANCARA

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN &


KESEHATAN KERJA
PT. TUNAS INTI ABADI
A. SUBJEK WAWANCARA :
B. IDENTITAS INFORMAN

Nama : NR

Umur :

Pendidikan terakhir : S1

Departemen : SHE

Tanggal wawancara:

C. DAFTAR PERTANYAAN
1. Menurut anda, apa yang dimaksud dengan Implementasi
Sistem Manajemen K3?

Yang dimaksud dengan implementasi SMK3 adalah direncanakan


dan diterapkan pengendalian semuan bahaya dan risiko untuk
seluruh aktivitas dalam perusahaan tersebut untuk semua para
pekerja dan semua pihak yang terlibat secara internal dan
eksternal.

2. Apakah ada unit khusus yang bertanggung jawab terhadap


implementasi K3 di perusahaan? Jelaskan sesuai pemahaman
anda.

Ada. Unit khusus yang bertanggung jawab terhadap K3 di TIA


adalah Departemen SHE ( K3 dan KO Dept).

Unit K3 adalah unit yang memastikan bawwa seluruh pekerjaan


atau aktivitas telah menerapkan keselamatan, kesehatan pekerja
dan menerapkan SMKP.

Unit KO adalah unit yang memastikan bahwa seluruh operasional


berjalan dengan aman, efisien dengan cara mengontrol
pelaksanaan perawatan dan pemeliharaan SPIP di area kerja
telah diimplementasi sesuai dengan regulasi yang telah ada.

3. Bagaimana SMK3 dapat terintegrasi secara komprehensif dengan


manajemen perusahaan? SMK3 dapat terintegrasi secara
komprehensif dengan manajemen perusahaan jika terdapat
komitmen dari manajemen perusahaan secara komprehensif
dalam penerapan SMK3 diperusahaan / tempat kerja. Karena
SMK3 merupakan sistem secara keseluruhan terdpat
pengendalian bahaya dan risiko yang berkaitan dengan kegiatan
perusahaan.

4. Standar apa yang menjadi acuan / pedoman perusahaan dalam


pelaksaan Sistem Manajemen K3?

Pedoman pelaksanaan SMK3 perusahaan mengacu pada PP


No.50 Tahun 2021 (SMK3), Permen 26 Tahun 2018, Kepmen
1827 Tahun 2018, Kepdirjen 185 Tahun 2019, ISO 45001:2018.
(Klu kurang tambahin aja Mas)

5. Bagaimana sistem Pelatihan karyawan diperusahaan? Apa saja


yang pernah anda dapatkan? Apa manfaatnya terhadap pekerjaan
anda?
Pelatihan karyawan berjalan sesuai dengan ‘Training Needs
Analysis’. Pelatihan yang saya dapat : Implementasi SMKP
Minerba, Auditor SMKP Minerba, Sertifikasi POP, Sertifikasi
Sampling Uji Air. Manfaatnya adalah untuk meningkatkan
performa kerja saya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
pekerjaan.

6. Sebutkan dan jelaskan apa sarana & prasarana yang dipersiapkan


perusahaan untuk menjamin lancarnya implementasi K3 di
perusahaan yang anda ketahui?
Sarana dan prasarana K3 telah disediakan dengan baik oleh
perusahaan sesuai dengan regulasi terintegrasi dan komprehensif.
Contoh terdapat sarana kesehatan berupa pemeriksaan MCU
(Awal, tahunan dan khusus), dokter, paramedic, klinik, ambulance,
ketersediaan APD dan alat keselamatan sesuai dengan pekerjaan
masing-masing, perlatan tanggap darurat dan SPIP lainnya untuk
penunjang implementasi K3 di TIA.

7. Bagaimana penerapan program pelatihan khusus bagi


karyawan/pekerja terkait dengan K3?

Program pelatihan khusus terlaksana dengan baik untuk karyawan


terkait K3 based on kebijakan terintegrasi Perusahaan dan
Training Needs Analysis dalam peningkatan pendidikan dan
pelatihan karyawan TIA sesuai dengan bidang pekerjaannya
masing-masing.

8. Bagaimana bentuk identifikasi bahaya & penilaian risiko di tempat


kerja?

Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dituangkan dalam Form


IBPR atau HIRADC, yang mana IBPR dibagi menjadi beberapa
cluster diantaranya IBPR Pengawas (Daily Risk Assessment,
IBPR Operasional, IBPR Departemen dan IBPR Manajemen)
IBRP tersebut dibagi ke dalam setiap aktivitas pekerjaan
perusahaan dan atau bisnis perusahaan TIA. IBPR Operasional,
Departemen dan pengawas akan direview atau direvisi setiap 6
bulan sekali dan atau jika terdapat perubahan baik secara aktivitas
pekerjaan atau regulasi. Sedangkan Daily Risk Assessment
dilakukan setiap hari oleh pengawas yang bersangkutan.
9. Bagaimana proses identifikasi keadaan darurat yg potensial
di perusahaan?
Identifikasi keadaan darurat dituangkan dalam IBPR /
HIRADC sesuai dengan ruang lingkup perusahaan baik
secara internal dan eksternal

10. Bagaimana prosedur keadaan darurat di perusahaan?


Apakah sudah didokumentasikan & diinformasikan kepada
seluruh orang yang ada di tempat kerja?
Prosedur didokumentasikan dan dilakukan sosialisasi
kepada seluruh karyawan melalui safety meeting (Induksi,
Safety talk, Briefing/P5M, awareness, Training dsb) sesuai
dengan departemen masing-masing.

11. Apakah ada tim khusus jika terjadi keadaan darurat?


Bagaimana mekanismenya?
Ada. Tim khusus dibentuk untuk siaga 24 jam dengan
support berupa radio emergency dan on call yang masing-
masing sudah dimiliki oleh seluruh karyawan dan mitra kerja
TIA. Kedua device tersebut dapat dihubungi ketika terdapat
kejadian emergency sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan
TIA.

12. Bagaimana mekanisme komunikasi program K3 di


perusahaan ini?
Komunikasi dilakukan dengan cara P5M/Briefing, safety
talk/health talk, weekly meeting, safety committe, kampanye
K3, promosi K3, dsb.

13. Bagaimana perusahaan mangatur terkait sistem pelaporan


rutin K3 secara komprehensif? Apakah ada
manajemen/Section khusus yang mengatur hal tersebut?

Ada yaitu HSE Compliance. Laporan K3 dilakukan secara


periodik, yaitu bulanan, triwulan, semester dan tahunan.

14. Bagaimana proses evaluasi secara menyeluruh terhadap


kinerja implementasi K3? Seperti audit internal maupun
eksternal?
Proses evaluasi terhadap implementasi K3 dilakukan
dengan cara evalusi OTP perusahaan yang telah dibuat.
Audit internal dan eksternal dilakukan setahun sekali untuk
memastikan kesesuaian pelaksanaan dan implementasi K3
sesuai dengan regulasi.

15. Bagaimana mekanisme pendokumentasian & pengendalian


dokumen terkait implementasi K3 perusahaan?
Pendokumentasian dilakukan oleh Document Controller dari
Dept.SHE Compliance dan daftar dokumen dituangkan
dalam master list dokumen perusahaan, di mana jika
terdapat revisi, penggandaan, distribusi dan pemusnahan
harus mengajukan ke document controller dengan cara
pengajuan melalui Form yang tersedia. Pengajuan tersebut
harus melalui persetujuan KTT agar dokumen dianggap
legal.

16. Bagaimana bentuk penetapan kebijakan K3 & jaminan


komitmen K3 di perusahaan ini?

Kebijakan perusahaan ditetapkan berdasarkan pedoman K3


terintegrasi perusahaan yang melibatkan pimpinan tertinggi
perusahaan, seluruh pemangku dan perwakilan pekerja dan
jaminan komitmen K3 perusahaan adalah dengan cara
implementasi kebijakan dengan melibatkan seluruh
karyawan.

17. Apa yang menjadi sasaran / indikator kinerja K3?


Zero LTI,
Zero Accident,
Zero PAK
Penurunan Angka kecelakaan property damage 30% dari
tahun sebelumnya.
Safety Accountability 100%
18. Adakah jangka waktu khusus untuk waktu pencapaian?
Jelaskan sesuai pemahaman anda
Jangka waktu yang dimaksud adalah dituangkan dalam SAP
(monthly) dan KPI (yearly)

19. Apakah implementasi K3 dapat memberikan kontribusi


terhadap peningkatan kinerja di perusahaan? Jelaskan
sesuai pendapat anda.

Iya. Semakin baik penerapan K3 ditempat kerja akan


semakin meningkatkan kinerja pekerja di perusahaan.
Secara langsung akan berkontribusi dengan niali
produktifitas perusahaan. Karena implementasi K3 adalah
salah satu cara menjaga aset vital perusahaan yaitu pekerja.
Jika pekerja dapat bekerja dengan aman maka bisnis
perusahaan akan berjalan sebagaimana mestinya.

20. Apa kendala yang dihadapi perusahaan dalam implementasi


K3 di perusahaan?

Kendala yang dihadapi adalah menerapkan komitmen untuk


menerapkan resilient K3 pada karyawan dan mitra kerja. Di
mana perlu dilakukan development terhadap behavior
kedalam resilient K3.

Anda mungkin juga menyukai