Jawab: Akibat tidak diterapkannya prosedur K3 saat bekerja, ada kerugian yang dialami oleh
pekerja, yaitu cedera dan bahkan kematian. Sebagai contoh, saat bekerja di ketinggian atau
menggunakan scaffolding. Jika aturan mengenai perangkat yang digunakan tidak ditepati,
pekerja rentan mengalami kecelakaan.
Jawab: Keselamatan kerja dapat diwujudkan dengan bekerja dan menggunakan alat kerja
sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku, serta menjaga tempat kerja agar
memiliki potensi bahaya yang minim.
Sesi 2
Jawab: Perusahaan dapat melindungi pekerjanya dan fasilitas produksi dari kecelakaan kerja
ataupun penyakit akibat kerja. Perusahaan dapat mengurangi loss time yang terjadi karena
kecelakaan kerja. Perusahaan dapat mengurangi dari tingginya biaya atau tagihan asuransi.
Jawab: Menciptakan tempat kerja yang efisien dan produktif karena tenaga kerja merasa aman
dalam bekerja. Meningkatkan image market terhadap perusahaan. Menciptakan hubungan yang
harmonis bagi karyawan dan perusahaan. Perawatan terhadap mesin dan peralatan semakin
baik, sehingga membuat umur alat semakin lama.
Jawab: Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di tempat
kerja. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.
Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional.
Sesi 3
Jawab: dokumentasi, P3K, lingkungan kerja yang sesuai, tujuan dan program terlaksana.
Jawab : Merupakan lokasi tempat para pekerja melakukan aktivitas kerja. Kondisi lingkungan
kerja seperti ventilasi, penerangan, dan situasi haruslah memadai untuk meminimalisir potensi
terjadinya kecelakaan kerja.
Sesi 4
Jawab : yaitu Kurangnya pelatihan mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Tidak adanya
anggaran mengenai K3 dalam proyek konstruksi tersebut, Terbatas disediakannya Alat
Pelindung Diri (APD) bagi para pekerja, Kurangnya kepedulian dari pekerja itu sendiri
12.Menurut anda siapa saja yang wajib menerapkan sistem manajemen K3 dalam suatu
perusahaan?
Jawab :Setiap perusahaan juga wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) di perusahaannya. Namun, kewajiban tersebut berlaku bagi
perusahaan: mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100 (seratus) orang; atau.
mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi.