Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bekerja dengan tubuh dan lingkungan yang sehat, aman serta nyaman merupakan

hal yang diinginkan oleh semua pekerja. Lingkungan fisik tempat kerja dan lingkungan

organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam mempengaruhi sosial, mental dan

fisik dalam kehidupan pekerja. Kesehatan suatu lingkungan tempat kerja dapat memberikan

pengaruh yang positif terhadap kesehatan pekerja, seperti peningkatan moral pekerja,

penurunan absensi dan peningkatan produktivitas. Sebaliknya, tempat kerja yang kurang

sehat dapat meningkatkan angka sakit akibat kerja dan kecelakaan kerja, rendahnya kualitas

kesehatan pekerja, meningkatnya biaya kesehatan dan banyak lagi dampak negatif lainnya.

Perkembangan di dunia konstruksi semakin meningkat baik jumlah maupun

jenisnya, sehingga potensi bahaya akan lebih besar akibat penggunaan peralatan tersebut.

Peralatan yang semakin tua dan tidak layak dioperasikan menimbulkan potensi bahaya

apabila masih dipergunakan di lapangan. Secara keseluruhan, konstruksi bangunan harus

menerapkan prinsip-prinsip manajemen secara lengkap dan utuh, dimana prinsip ini akan

mencakup aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

PT. Mitra Konstruksi merupakan perusahaan yang besar dan berpengalaman dalam

hal konstruksi bangunan gedung. Saat ini sedang membangun sebuah apartemen The 100

(The 100 Residence) yang berada di daerah Surabya.


Dengan manajemen yang baik, perusahaan harus bisa mengetahui atau mengukur

setiap pekerjanya apakah paham dengan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja yang

diterapkan di perusahaan dan tidak hanya memberikan penerapan begitu saja, tanpa melihat

apakah pekerja tersebut mengerti atau tidak dengan penerapan itu. Studi ini mengukur

pemahaman pekerja dan penerapan sistem keselamatan dan kesehatan kerja yang

diterapkan pada perusahaan dengan menganalisis setiap pekerja menggunakan analisis

pendekatan yang belum pernah digunakan pada penelitian keselamatan dan kesehatan kerja

sebelumnya yaitu safety passport 7 rules.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahannya dapat

dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja

berdasarkan safety passport 7 rules pada Pembangunan Apartemen The 100

Residences ?

2. Apakah faktor yang menyebabkan program keselamatan dan kesehatan kerja

menjadi terhambat?

3. Apa saja usulan perbaikan berdasarkan safety paspport 7 rules untuk meminimalisir

risiko kecelakaan kerja pada Pembangunan Apartemen The 100 Residences ?

14
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA ( K3 )

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui penerapan sistem keselamatan dan kesehatan kerja berdasarkan

safety passport 7 rules pada Apartemen The 100 Residences.

2. Untuk mengetahui faktor penghambat dalam pelaksanaan program keselamatan dan

kesehatan kerja.

3. Mengetahui usulan perbaikan berdasarkan safety paspport 7 rules untuk

meminimalisir risiko kecelakaan kerja pada Apartemen The 100 Residences

1.4. Manfaat

1. Memberikan perbaikan pada sistem keselamatan dan kesehatan kerja untuk

pekerjanya dengan cara mengukur pemahaman pekerja dalam sistem keselamatan

dan kesehatan kerja yang diterapkan oleh perusahaan dengan melakukan analisis

dengan pendekatan safety passport 7 rules.

13
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Analisis Data

Pada tahap ini menjelaskan mengenai analisis data yang telah didapat dari

pengolahan data dengan pendekatan safety passport 7 rules dan analisis kondisi sistem

manajemen keselamatan dan kesehatan perusahaan pada proses proyek Apartemen The 100

Residences

2.1.1 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Perusahaan/

Proyek

Pada umumnya sistem keselamatan dan kesehatan kerja yang diterapkan pada PT

Mitra Konstruksi sudah mengikuti standard peraturan pemerintah yang telah ada dan

penerapan keselamatan kerja bukan K3 lagi, melainkan Safety Health and Enviroment

(SHE). Penerapan tersebut harus sudah diterapkan pada proyek - proyek PT. Mitra

Konstruksi. Sistem manajemen yang diterapkan PT. Mitra Konstruksi pada pembangunan

Apartemen The 100 Residence , yaitu:

1. Manajemen Mutu

Manajemen mutu yang telah diterapkan oleh PT. Mitra Konstruksi banyak jenisnya dari

mulai ISO 9001:2008, ISO 14001:2004/ SNI 19-14001:2005, dan OHSAS18001:2007

14
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA ( K3 )

2. Manajemen Safety Health and Enviroment (SHE)

Dalam aplikasi SHE yang penting adalah kepedulian dan tindakan hatihati.Dibawah ini

merupakan kegiatan safety pada proyek pembangunan Hotel Brothers adalah :

a. Safety Induction

Suatu komunikasi yang dilakukan oleh Safety Officer mengenai penjelasan K3

kepada pihak yang berkepentingan dan pekerja sebelum malakukan pekerjaan. Hal-

hal yang wajib diketahui seperti pemakaian ID Card, APD, jangan buang sampah

dan tindakan apa apabila terjadi keadaan darurat.

b. Safety Morning Talk

Suatu komunikasi yang dilakukan oleh Safety Officer mengenai penjelasan K3

kepada pihak yang berkepentingan dan pekerja. Kegiatan ini biasanya dilakukan

pada setiap hari jumat dan penjelasaan yang diberikan hampir sama dengan safety

induction.

c. Safety Tool Box Meeting

Suatu komunikasi yang dilakukan oleh Safety Officer mengenai penjelasan K3

kepada pihak yang berkepentingan dan pekerja. Biasanya penjelasaan mengenai

pekerjaan-pekerjaan yang baru akan dilakukan.

13
d. Safety Meeting

Suatu komunikasi yang dilakukan oleh Manejer Proyek dan Safety Officer

mengenai penjelasan K3 kepada pihak yang berkepentingan. Seperti Owner, Badan

K3, dll.

e. Pelatihan SHE Berkala

Pelatihan ini merupakan pelatihan penanganan kecelakaan dan jalur evakuasi.

Seperti pencegahan kebakaran, simulasi keadaan darurat.

f. Up date Papan Info

Pemasangan rambu-rambu mengenai keselamatan dan kesehatan kerja.

3. Manajemen Sistem Pengamanan/Penanganan

Apabila terjadi kecelakaan kerja sistem penanganan yang dilakukan sangat

terstruktur, dimulai terjadinya kecelakaan, pertolongan pertama, klinik atau rumah sakit

terdekat, pengarahan, pembinaan dan pelaksanaan K3 lebih lanjut lalu menganalisis

penyebab kecelakaan dan solusi untuk menghindari terulang kembali kecelakaan.

4. Manajemen 5R

5R diantaranya, ringkas, rapih, resik, rawat, dan rajin. Manajemen ini biasanya lebih

kepada kebersihan lingkungan dan selalu dilakukan inspeksi terhadap lingkungan

proyek.

14
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA ( K3 )

2.2. Pembahasan.

Berdasarkan safety passport 7 rules,:

1. Rules 1 merupakan keadaan kondisi tempat yang berpotensi bahaya. Dimana

setiap pekerja harus mengetahui risiko yang akan terjadi pada pekerjaan yang

dilakukan.

2. Pada rules 2, pekerja diharuskan wajib mempunyai pemikiran yang kritis untuk

membedakan kondisi pekerjaan yang baik dilakukan sebagai mestinya dan

kebiasaan kurang baik. Ini bertujuan agar setiap pekerjaan yang dilakukan tidak

hanya dikerjakan begitu saja tanpa memikirkan resiko apa yang akan terjadi

apabila tidak memikirkan bahaya yang terjadi pada pekerjaan yang akan sedang

dilakukan.

3. Pada rules 3, mewajibkan pekerja menggunakan pelidung diri pada saat bekerja.

Rules ini bertujuan agar pekerja dapat terlindungi dari bahaya.

4. Pada rules 4, setiap pekerja harus mengikuti peraturan dan prosedur yang telah

ditetapkan atau disesuaikan oleh perusahaan, agar kegiatan atau pekerjaan yang

dilakukan dapat tercapai dengan menghindari risiko kecelakaan.

5. Pada rules 5, pekerja harus bertanggung jawab atas kebersihan lingkungan

sekitarnya atau pekerjaannya, agar pekerja dalam melakukan pekerjaannya

nyaman dalam melakukan pekerjaannya.

6. Pada rules 6, pekerja diwajibkan atau mengutamakan keselamatan, sebab

keselamatan dalam melakukan pekerjaan sangat penting.

13
7. Dan yang terakhir yaitu pada rules 7, pekerja harus mengetahui kondisi apabila

terjadi kecelakaan atau bahaya yang akan terjadi, agar pekerja mengetahui

bagaimana cara menanggulanggi kecelakaan tersebut. Berikut adalah deskripsi

responden dari semua pekerja.

2.3 Usulan Perbaikan

Usulan perbaikan merupakan tujuan meningkatkan kinerja sistem manajemen

keselamatan dan kesehatan kerja pada perusahaan/proyek yang dilakukan, untuk

meminimalisir risiko terjadinya kecelakaan akibat pekerjaan yang dilakukan pada proyek.

Berikut merupakan usulan yang dapat diberikan kepada perusahaan sebagai bahan

pertimbangan untuk meminimisasi risiko kecelakaan dan keselamatan kerja diperusahaan

atau proyek.

Berdasarkan analisis yang didapat dari penelitian dengan ini peneliti dapat memberikan

usulan berdasarkan safety paspport 7 rules yang dihasilkan dari analisis, yaitu:

 Rules 1 Saya Harus Mencari Keadaan Tempat yang Berpotensi Bahaya Pada rules ini

pekerja harus mengetahui atau lebih waspada dan berhati-hati terhadap potensi

bahaya pada masing-masing pekerjaannya, agar kemungkinan terjadinya bahaya pada

saat melakukan pekerjaan dapat dihindari dan di minimisasi.

 Rules 2 Saya Harus Berpikir Sebelum Melakukan TindakanPada rules ini pekerja

dituntut setiap melakukan pekerjaan harus memikirkan potensi bahaya yang akan

14
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA ( K3 )

terjadi pada pekerjaannya, agar kemungkinan terjadinya potensi bahaya pada saat

melakukan pekerjaan dapat dihindari dan diminimalisir.

 Rules 3 Saya Harus Melindungi Diri Dengan Personal Protect Equipment Pada rules

ini pekerja wajib menggunakan alat pelindung diri, agar kemungkinan terjadinya

bahaya pada saat melakukan pekerjaannya dapat dihindari rules ini juga pekerja

telah menggunakan alat pelindung diri dan telah menggunakan dengan baik.

 Rules 4 Saya Harus Mengikuti Aturan dan Prosedur Pada rules ini pekerja wajib

mengikuti peraturan dan prosedur yang telah dibuat atau dirancang oleh perusahaan,

agar tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud dan tanpa ada satu kejadian yang dapat

merugikan pekerja dan perusahaan. Pada rules ini juga pekerja telah mengikuti aturan

dan prosedur yang telah dirancang oleh perusahaan.

 Rules 5 Menjaga Kebersihan Lingkungan Kerja Pada rules ini pekerja tidak dapat

menjaga kebersihan lingkungan kerjanya. Dengan lingkungan yang bersih dan nyaman

pekerja dapat terhindar dari penyakit dan bahaya yang dapat merugikan pekerja. Oleh

karena itu, pekerja dituntut bertanggung jawab dengan keadaan lingkungan kerjanya,

agar pekerjaan yang sedang dikerjakan atau dilakukan dapat terhindar dari segala

bahaya yang dapat menimbulkan kerugian bagi pekerja.

 Rules 6 Saya Menolak Ide-ide Lama Pada rules ini pekerja mengganggap keselamatan

dan kesehatan kerja pada saat bekerja masih kurang mengerti atau paham mengenai

keselamatan dan kesehatan kerja. Oleh karena itu, pada rules ini pekerja dituntut untuk

memahami tentang keselamatan dan kesehatan kerja, agar pada waktu bekerja, pekerja

13
tidak hanya memikirkan “saya harus bekerja dan mendapatkan uang”, melainkan

dituntut harus memikirkan keselamatan dan kesehatannya juga.

 Rules 7 Saya Harus Segera Bertindak dan Menginformasikan Kepada Kolega

Saya Pada rules ini pekerja dituntut untuk melakukan tindakan yang sifatnya dapat

mengakibatkan kecelakaan atau merugikan orang lain, agar pekerja sewaktu-

waktu pada saat melakukan pekerjaannya dihadapkan dengan bahaya pekerja

dapat mengatasinya dan menginformasikan kepada Atasannya atau perusahaan.

Dengan demikian, kesimpulan yang dapat diambil dari rules-rules diatas berupa

usulan yang dapat diberikan kepada perusahaan sebagai bahan pertimbangan, dapat

dijelaskan dibawah ini.

2.4 Usulan Menumbuhkan Kesadaran Terhadap Keselamatan dan Kesehatan

Kerja

Pada dasarnya melakukan atau menumbuhkan kesadaran terhadap keselamatan dan

kesehatan kerja sangat penting. Berikut ini usulan untuk menumbuhkan kesadaran terhadap

keselamatan dan kesehatan kerja, diantaranya dengan cara:

1. Menumbuhkan rasa tanggung jawab kepada pekerja Pada umumnya para pekerja harus

budayakan “selamat” dalam setiap pekerjaannya, dengan membudayakan hal tersebut

maka akan timbul rasa tanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan kerja. Berikut

14
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA ( K3 )

merupakan usulan untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab seorang pekerja,

diantaranya:

a. Menginformasikan bahaya yang dapat terjadi pada setiap jenis pekerjaan.

b. Melaporkan hal-hal yang dapat menimbulkan kecelakaan

c. Membersihkan lingkungan kerja dan menempatkan peralatan kerja pada

tempatnya.

d. Bekerja dengan aman

e. Menggunakan personal protective equipment (PPE) yang sesuai

2. Menumbuhkan rasa tanggung jawab perusahaan/proyek terhadap keselamatan dan

kesehatan pekerja. Yang perlu dilakukan oleh perusahaan, yaitu:

a. Evaluasi kerja disetiap jenis pekerjaan.

b. Evaluasi tentang kinerja keselamatan dan kesehatan kerja pada pekerja

c. Menambahkan bagian Pengawas pada bagian K3.

d. Menambahkan alat pelindung diri (APD).

e. Menambahkan jumlah rambu-rambu K3.

2.5 Usulan Memberikan Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan diberikan kepada para

pekerja. Pelatihan ini berupa seminar atau penjelasan mengenai keselamatan dan kesehatan

kerja untuk menambah wawasan dalam lingkup keselamatan dan kesehatan kerja. Adapun

tujuan dari pelatihan ini agar pekerja memiliki pengetahuan dan kemampuan mencegah

13
kecelakaan kerja, mengembangkan konsep dan kebiasaan pentingnya keselamatan dan

kesehatan kerja, memahami ancaman bahaya yang ada ditempat kerja dan menggunakan

langkah pencegahan kecelakaan kerja.

14
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA ( K3 )

BAB III

KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini dapat diambil dari hasil pengolahan data, analisa dan usulan

Penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja berdasarkan safety passport

7 rules, pekerja (responden) pada rule 1, rule 2, rule 3, rule 4, rule 5 dan rule 7 dengan

kategori baik, tetapi pada rule 6 dengan kategori buruk.

Yang menjadi faktor penyebab program keselamatan dan kesehatan kerja menjadi

terhambat pada rule 6 adalah sebagai berikut:

 Pekerja beranggapan keselamatan bersifat membatasi

 Pekerja beranggapan keselamatan membutuhkan banyak uang

 Pekerja beranggapan keselamatan bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan dan

adapun faktor lain yaitu:

 Kurangnya rasa tanggung jawab pada diri sendiri

Usulan perbaikan berdasarkan safety paspport 7 rules untuk meminimalisir risiko

kecelakaan kerja pada Pembangunan Hotel Brothers adalah sebagai berikut:

 Menumbuhkan rasa tanggung jawab pekerja:

a. Menginformasikan bahaya yang terjadi pada setiap jenis pekerjaan,

13
b. Melaporkan hal-hal yang dapat menimbulkan kecelakaan,

c. Membersihkan lingkungan kerja dan menempatkan peralatan kerja pada tempatnya,

d. Bekerja dengan aman,

e. Menggunakan personal protective equipment (PPE) yang sesuai,

f. Menambahkan alat pelindung diri,

g. Menambahkan rambu-rambu K3

h. Memberikan pelatihan K3

3.2. Saran

Adapun saran yang diberikan kepada pihak perusahaan untuk dapat dipertimbangkan dari

hasil penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk pembangunan atau pekerjaan selanjutnya perusahaan dapat menggunakan

Safety assport 7 Rules, sehingga dapat diketahui pemahaman setiap pekerja yang

bekerja dipekerjaan selanjutnya.

2. Evaluasi kerja pada setiap jenis pekerjaan

3. Evaluasi tentang kinerja keselamatan dan kesehatan kerja pada pekerja mulai dari

melakukan pekerjaan sampai selesai bekerja

4. Menambahkan bagian Pengawasaan pada bagian K3

5. Menambahkan alat pelindung diri (APD).

6. Menambahkan jumlah rambu-rambu K3.

14
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA ( K3 )

BAB IV
PENUTUP

Demikian makalah saya tentang penerapan safety 7 passport pada pembangungan !

he 100 Residences. Makalah ini dilakukan untuk menyelasaikan tugas yang diberikaan dan

mampu menganalisis mengenai masalah kesehatan, keselamatan kerja ( K3 )

Meskipun demikian,belumlah sempurna isi maupun susunannya. Oleh karena

itu,saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat kami butuhkan dan akan kami

terima dengan senang hati.

Akhirnya tak lupa saya selaku penyusun ingin menyampaikan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu atas terselesaikannya makalah

ini dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

13
14

Anda mungkin juga menyukai