Anda di halaman 1dari 9

Kelompok 1

Anggota : Galuh Saputa (1955041003)

Alvin Chandika(1915041057)

Dafa Agung Prasetya(1915041059)

Kelompok 2

1. Bagaimana apabila terjadi sebuah pelanggaran dalam keselamatan kerja ?


Jawab :
Berdasarkan UU kesehatan no 23 th 1992 pasal 84 ayat 5. Undang-undang ini berisi ancaman pidana
kurungan paling lama 1 tahun atau pidana denda paling banyak Rp. 15.000.000. (lima belas juta
rupiah) bagi yang tidak menjalankan ketetapan undang-undang itu

2. Apa saja kendala kendala yang ditemui dalam penerapan keselamatan kerja dalam hal aplikasi k3 ?
Jawab :
Kebijaksanaan perusahaan yang tidak tegas.
Perlakuan keselamatan kerja tidak maksimal

3. Apa yang harus dilakukan terhadap sistem K3 apabila telah diterapkan namun masih terjadi kecelakaan
kerja?
Jawab:
Kriteria sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja diatur dalam PP No. 50 tahun 2012. Apa
bila sistem K3 sudah diterapkan dan masih terjadi kecelakaan maka sistem K3 tersebut harus dilakukan
peninjauan dan peningkatan, hal ini dilakukan untuk menjamin kesesuaian dan keefektifan penerapan
sistem K3 tersebut.

Kelompok 3

1. Kenapa di butuhkan ahli k3 dalam sebuah industry ?


Jawab:
PERMENAKER Republik Indonesia No. 04 Tahun 1987 tentang tata cara Penunjukan dan
Kewajiban Wewenang Ahli K3
Setiap tempat kerja dengan kriteria tertentu pengusaha atau pengurus wajib membentuk P2K3.
Tempat kerja dimaksud ialah: tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus mempekerjakan 100
orang atau lebih; tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus mempekerjakan kurang dari 100
orang, akan tetapi menggunakan bahan, proses dan instalasi yang mempunyai risiko yang besar
akan terjadinya peledakan, kebakaran, keracunan dan penyinaran radioaktif. Inilah dasar hukum
perusahaan wajib memiliki AK3U
2. Apabila terjadi kecelakaan di suatu perusahaan, apa ayang dilakukan perusahaan terhadap korban?
Jawab:
Setiap perusahaan, diwakili direksi, bertanggung jawab secara hukum atas setiap kecelakaan kerja
yang terjadi di perusahaan tersebut. Normatifnya, pimpinan perusahaanlah yang bertanggung
jawab menyelenggarakan keselamatan kerja. Tanggung jawab itu bukan hanya mengenai kerugian
yang timbul akibat kecelakaan, tetapi juga memastikan bahwa pekerja yang mengalami cacat
karena kecelakaan tak diputus hubungan kerjanya
3. Apakah SOP dalam suatu perusahaan termasuk safety policy ?
Jawab :
Standard Operating Procedur atau yang lebih terkenal disebut SOP merupakan kumpulan
peraturan yang dibuat untuk mempermudah tugas yang Anda kerjakan.
Dalam instansi pemerintahan, SOP berfungsi untuk memudahkan para pegawai pemerintahan
tersebut bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya di instansinya masing – masing
Namun, safety policy atau keselamatan kerja masuk ke dalam sop bukan sebaliknya

Kelompok 4

1. Apa saja cara dan tahap agar p2k3 berjalan dengan baik ?
Identifikasi pekerjaan atau tugas kritis
2. Mengkaji data-data kecelakaan
3. Menentukan sasaran dan target pelatihan
4. Melaksanakan pelatihan
5. Melakukan evaluasi
6. Melakukan perbaikan
2. Syarat Alat perlindungan diri?
Menurut Suma’ur (1992) persyaratan yang harus dipenuhi alat pelindung diri :
a. Nyaman dipakai
b. Tidak mengganggu kerja
c. Memberikan perlindungan efektif terhadap jenis bahaya
3. Kelembagaan apa saja yang bisa mengcheck standar k3, dan frekuensi pengchekannya
Kelembagaan yang berhak mengcheck standar K3 disebut auditor, auditor sendiri memiliki jenis
yaitu auditor pemerintah, intern,dan independen. Frekuensi pengechekan standar K3 dilakukan
awal tahun pertengahan, dan akhir tahun

Kelompok 5

1. Bagaimana cara meminimalisir kasus kecelakaan dari ketinggian ?


1. SUPERVISOR / KEPALA UNIT KERJA
• Membuat Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko dan Penentukan cara-cara pengendaliannya
• Mengkomunikasikan cara cara pengendalian resiko tersebut kepada para pekerja yang berada
dalam lingkup tugasnya dengan cara melakukan briefing / pelatihan/tool box meeting
• Mengawasi / melakukan tindakan agar para pekerja yang berada dalam lungkup tugasnya untuk
patuh pada cara cara pengendalian yang sudah ditetapkan
• Memeriksa kondisi pengendalian dan melaporkan kepada Safety Personil bila terdapat kondisi
yang tidak sesuai dengan pengendalian yang telah ditetapkan

2. SAFETY PERSONIL
• Mengidentifikasi aspek legal dan persyaratan lain sebagai masukan dalam menentukan cara cara
pengendalian bahaya pada aktifitas tersebut
• Menyiapkan kondisi sesuai dengan pengendalian yang telah ditetapkan
• Menyiapkan sarana komunikasi yang diperlukan

3. PEKERJA
• Patuh menjalankan ketentuan sesuai dengan pengendalian yang telah ditetapkan

2. Apa perbedaan warna safety helmet?


Jawab:
1. Helm Putih
Orang-orang yang memakai helm dengan warna putih mereka biasanya adalah para manajer
proyek, pengawas pada proyek tersebut, para insinyur dan juga mandor. Ini kasta tertinggi dalam
suatu proyek. Mereka lah yang bertanggung jawab segala sesuatu mengenai pekerjaan proyek
tersebut

2. Helm Kuning
Helm yang paling banyak pemakainya ini jika kalian berada di suatu proyek ini biasa dipakai oleh
pekerja biasa atau pun buruh warna ini tergolong cukup mencolok. Dengan warna yang mencolok
mereka akan lebih mudah terlihat apabila ada kendaraan yang lalu lalang lewat proyek. Sehingga
diharapkan resiko kecelakaan pun bisa diminimalisir.

3. Helm Biru
Helm dengan warna biru ini biasanya digunakan oleh site supersivor, elektrikal contraktor,
pengawas sementara, namun di kenyataan lapangan helm ini lebih sering digunakan oleh operator
alat-alat berat seperti forklift, bulldozer, crane

4. Helm Hijau
Beberapa pekerja proyek mungkin ada beberapa orang yang sedang membersihkan sampah-
sampah di area proyek, untuk itu mereka menggunakan helm berwana hijau yang biasanya
digunakan untuk petugas cleaning dan lingkungan. Alasan menggunakan helm warna ini mungkin
sesuai semboyan mereka yaitu “Go Green”

5. Helm Pink
Untuk warna pink, ini biasanya dipakai para Pekerja Baru atau pun anak-anak Magang.
Berbahagialah kamu anak magang yang punya warna favorit pink karena kamu bisa bergaya
dengan helm proyekmu selama magang.

6. Helm Orange
Untuk para Tamu perusahaan atau dari luar yang datang meninjau lokasi proyek biasanya mereka
diberi helm keselamatan yang berwarna oranye

7. Helm Merah
Helm yang bisa dibilang paling sedikit namun perannya sungguh besar untuk pekerjaan proyek.
Helm ini dipakai oleh petugas Safety, mereka mungkin agak cerewet namun itu bertujuan untuk
menjaga kesehatan dan keselamatan kerja seluruh orang yang ada di proyek tersebut.

3. Syarat menjadi ahli K3?


1. Sarjana dengan pengalaman kerja sesuai dengan bidang keahliannya sekurang-kurangnya 2
tahun;

2. Sarjana Muda atau sederajat dengan pengalaman kerja sesuai dengan bidang keahliannya
sekurang-kurangnya 4 tahun:
a. Berbadan sehat;
b. Berkelakuan baik;
c. Bekerja penuh di instansi yang bersangkutan;
d. Lulus seleksi dari Tim Penilai

Kelompok 6

1. Bahan baku apa yang digunakan untuk membuat safety helmet yang sesuai dengan standar ?
Kelompok 6
Jawab :
Plastik ABS (Akrilonitril Butadiena Stiren) yaitu polimer organik pembentuk plastik yang cukup
mempunyai kekuatan dan tidak mudah patah jika dibengkokkan
2. Faktor terbesar terjadinya kecelakaan di sebuah pabrik
Jawab :
Umur, kelalaian pegawai, lingkungan dan kondisi mesin
3. Apa alat perlindungan diri untuk bahan yang bersifat radioaktif?
Jawab:
Pakaian hazmat adalah perlengkapan perlindungan pribadi yang terdiri dari bahan yang impermeabel dan
digunakan untuk proteksi melawan material berbahaya radioaktif. Pakaian ini biasanya dilengkapi dengan
alat bantu pernapasan mandiri untuk memastikan yang menggunakannya mendapat pasokan udara untuk
bernafas.

Kelompok 7

1. Bagaimana jika seorang pekerja yang mengalami kecelakaan tidak melaporkan pada ahli k3 atau
atasannya ?
Jawab:Saat terjadi kecelakaan kerja, tidak sedikit pekerja yang memilih untuk tidak melapor
kepada atasannya.Padahal, dengan melaporkan kecelakaan atau potensi kecelakaan kerja yang
terjadi, pekerja tersebut telah menyelamatkan pekerja lainnya di masa depan agar tidak mengalami
hal yang sama.

Sebab, dengan melaporkan kecelakaan kerja kepada atasan, laporan tersebut menjadi masukan
tersendiri bagi atasan berserta tim untuk melakukan investigasi, pengecekan serta perbaikan
terhadap sumber potensi kecelakaan kerja tersebut. Dampaknya, angka kecelakaan kerja dapat
diminimalisir.

Jika pekerja yg mengalami kecelakaan kerja tidak melapor ke atasan,akibatnya atasan akan
kesulitan dalam melakukan pengecekan terkait kecelakaan kerja yang berakibat terhambatnya
peminimalisiran angka kecelakaan kerja.

2. Kewajiban pemberi kerja dalam menjaga keselamatan pekerja ?


Jawab:
Menyelenggarakan pembinaan tentang: Pencegahan kecelakaan, pemberantasan kebakaran,
peningkatan keselamatan kerja, pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan.

3.apa saja jenis kecelakaan yang dapat terjadi di sektor industry ?


Jawab:
Elektronik (manufaktur), Teriris, terpotong,Terlindas, tertabrak,Berkontak dengan bahan kimia
atau bahan berbahaya lainnya,Kebocoran gas,Menurunnya daya pendengaran, daya,
penglihatan,Produksi metal (manufaktur),Terjepit, terlindas,Tertusuk, terpotong, tergores,Jatuh
terpeleset,Terjadinya kontak antara kulit dengan cairan metal, cairan non-metal,Petrokimia
(minyak dan produksi batu bara, produksi karet, produksi karet, produksi plastic,Terjepit,
terlindas,Teriris, terpotong, tergores,Jatuh terpeleset,Tertabrak,Terkena benturan keras,Terhirup
atau terjadinya kontak antara kulit dengan hidrokarbon dan abu, gas, uap steam, asap dan embun
yang beracun,Rawan dengan bahan,bakar yang mudah terbakar.,Konstruksi,Kemungkinan jatuh
dari ketinggian,Kejatuhan barang dari atas,Terinjak,Terkena barang yang runtuh, roboh,Berkontak
dengan suhu panas, suhu dingin, lingkungan yang beradiasi pengion dan non pengion,
bising,Terjatuh, terguling,Terjepit, terlindas,Tertabrak, dan Terkena benturan keras

Kelompok 8

1. Awal mula safety policy di Indonesia ?


Jawab:
Dimulai pada tahun 1847, ketika mulai dipakainya mesin uap oleh Belanda di berbagai industri
khususnya industri gula. 28 Februari 1852, Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan Staatsblad
No. 20 yang mengatur mengenai keselamatan pemakaian pesawat uap. Tahun 1905, pemerintah
Hindia Belanda mengeluarkan perundangan keselamatan kerja yang dikenal dengan Veiligheid
Regelement (VR) yang disempurnakan pada 1930 sehingga terkenal dengan Staatsblad No. 406
tahun 1930 dan menjadi landasan penerapan K3 di Indonesia.

2. Apa perbedaan dan persamaan OHSAS dengan SMK3?


Jawab:
Persamaan: Standar SMK3 memiliki langkah penerapan yang sejalan dengan OHSAS.
1. Plan sama dengan penetapan kebijakan dan perencanaan.
2. Do sama dengan pelaksanaan rencana.
3. Check sama dengam pemantauan dan evaluasi.
4. Act sama dengan peninjauan dan peningkatan kinerja.
Perbedaan:
1. Penerapan OHSAS di Indonesi bersifat opsional; SMK3 bersifat wajib untuk memenuhi syarat.
2. Dokumen OHSAS dipublikasikan oleh British Standard Institute; dokumen SMK3 dikeluarkan
oleh Pemerintah RI.
3. OHSAS berlaku internasional; SMK3 berlaku nasional.
4. Tidak ada ketentuan sanksi jika tidak menerapkan OHSAS; terdapat sanksi jika tidak
menerapkan SMK3.

3. Adakah kebijakan yang menyangkut dari psikis dari pekerja tersebut?


Jawab :
Ada, karena di tempat kerja terdapat potensi bahaya yang menimbulkan risiko pribadi dan
psikologis. Jika suatu perusahaan ingin memaksimalkan produktivitas, perlu menciptakan tempat
kerja di mana pekerja merasa aman dan dihormati. Isu ini melampaui keselamatan fisik dan
termasuk melindungi kesejahteraan diri, martabat dan mental pekerja. Intimidasi atau pelecehan
sering mengancam rasa kesejahteraan dan keamanan pekerja di tempat kerja.

Kelompok 9

1. Makna lambang k3 ?
Jawab :
Lambang (Logo/Simbol) K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) beserta arti dan maknanya
terdapat dalam Kepmenaker RI 1135/MEN/1987 tentang Bendera Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
Logo bentuk lambang K3: palang dilingkari roda bergigi sebelas berwarna hijau di atas warna
dasar putih.

Arti dan Makna logo K3 :


a. Palang : bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK).
b. Roda Gigi : bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani.
c. Warna Putih : bersih dan suci.
d. Warna Hijau : selamat, sehat dan sejahtera.
e. Sebelas gerigi roda : sebelas bab dalam Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja.

2. Kerugian apa yang akan didapat apabila terjadi suatu kecelakaan ?


Jawab :
-> Direct Cost atau kerugian biaya langsung. Kerugian ini berbentuk biaya yang harus dibayar
secara langsung berupa biaya untuk pekerja, pengobatan, alat-alat, serta penggantian alat kerja.
-> Indirect Cost, atau dikenal juga dengan biaya tidak langsung. Pada kerugian ini bentuknya
dibagi lagi menjadi beberapa macam, yaitu:
1) Biaya kehilangan waktu dari penderita atau korban
2) Biaya karena waktu yang hilang dari pekerja-pekerja lain dimana berhenti bekerja karena
adanya kecelakaan,
3) Biaya karena waktu para pengawas kerja yang hilang untuk membantu atau menolong korban,
mengatur ulang pekerja untuk mengganti korban, penyelidikan terhadap penyebab kecelakaan,
mempersiapkan laporan kecelakaan.
4) Biaya yang ditimbulkan karena rusaknya mesin-mesin industri akibat kecelakaan,
5) Biaya yang disebabkan karena menurunnya produksi dimana pekerja mengalami efek psikologi
sehingga produktivitas perkerja menjadi menurun.
6) Biaya terhambatnya kemajuan proyek

3. Jumlah anggota P2K3 yang ideal agar fungsi organisasi dapat berjalan dengan efektif ?
Jawab :
1) Perusahaan yang mempunyai tenaga kerja 100 orang atau lebih, maka jumlah anggota
sekurang-kurangnya 12 orang terdiri dari 6 orang perwakilan pekerja dan 6 orang dari perwakilan
pengurus perusahaan atau pihak manajemen.
2) Perusahaan yang mempunyai tenaga kerja 50 orang s/d 100 orang, maka jumlah anggota
sekurang-kurangnya 6 orang terdiri dari 3 orang perwakilan pekerja dan 3 orang dari perwakilan
pengurus perusahaan atau pihak manajemen.
3) Perusahaan yang mempunyai tenaga kerja kurang dari 50 orang atau tempat kerja dengan
tingkat resiko yang besar, maka jumlah anggota sekurang-kurangnya 6 orang terdiri dari 3 orang
perwakilan pekerja dan 3 orang dari perwakilan pengurus perusahaan atau pihak manajemen

Kelompk 10

1. Apa sanksi untuk pelanggaran undang undang P2K3 tersebut ?


Jawab:
sanksi bagi pelanggaran UU K3 memuat ancaman pidana kurungan paling lama 1 tahun atau
pidana denda paling banyak Rp. 15.000.000. (lima belas juta rupiah) bagi yang tidak menjalankan
ketentuan undang-undang tersebut.

2. mengapa pengukuran bahaya atau resiko harus mempertimbangkan efek kumulatif ?


Jawab :
Karena efek kumulatif sama dengan efek lingkungan, jadi setiap perusahaan atau industri untuk
mempertimbangkan bahaya dan resiko harus mempertimbangan efek tersebut dari segala aspek.
contohnya dalam memperhitungkan bahaya bahwa seseorang akan menderita efek negatif dari
polusi udara, maka baik polusi indoor maupun outdoor harus diperhitungkan.

3. Bagaimana kriteria perusahaan dalam pembuatan P2K3 ?


Jawab :
-Tempat kerja dimana dipekerjakan 100 orang atau lebih.
-Tempat kerja dimana pengusaha/pengurus mempekerjakan kurang dari 100 orang, akan tetapi
menggunakan bahan, proses dan instalasi yang mempunyai resiko yang besar akan terjadi
peledakan, kebakaran, keracunan, dan penyinaran radio aktif.

Kelompok 11

1. Standar dalam pemilihan safety shoes ?


EN ISO 20345:2011 merekomendasikan beberapa poin yang harus diperhatikan dalam memilih
safety shoes, di antaranya:
• Pastikan sepatu memenuhi EN ISO 20345
• Bahan sepatu: kulit atau sintetis
• Penggunaan safety shoes di indoor atau outdoor
• Suhu area kerja: panas atau dingin
• Iklim di lingkungan kerja: terik matahari, salju, atau hujan
• Bahaya: minyak atau penggunaan bahan kimia

2. Sebutkan dan jelaskan dari jenis jenis respirator?

Secara umum, respirator terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :


a. Air purifying respirator (APR)
Berguna untuk memindahkan kontaminan udara seperti partikulat, uap toxic, atau gas yang
berbahaya bagi kesehatan.
Ada 4 tipe bentuk fisik APR, yaitu :
1. Disposable (sekali pakai)
Melindungi dari debu dan partikulat pengganggu.
2. Quarter Mask
Dilengkapi dengan kertas saring dan menutupi wajah mulai dari atas hidung sampai kepada atas
dagu.
3. Half Mask
Digunakan pada kegiatan yang melibatkan pestisida, uap organik,dust, mist, fumes, gas asam,
ammonia atau kombinasi dan semuanya.
4. Full-face
a. Digunakan untuk uap, gas yang bersifat asam, dust, atau uap logam.
b. Supplied Air Respirator (SAR)
Respirator ini menyediakan udara bersih dari tabung gas portable dan digunakan di lingkungan
dengan tingkat bahaya tinggi. SAR dibagi dua jenis yaitu :
1. Self – Contained Breathing Apparatus (SCBA)
SCAB hanya dapat digunakan dalam waktu singkat (tergantung kapasitas tangki oksigen). Tangki
udara dibawa oleh pengguna. Penggunaan SCBA beresiko bagi karyawan yang harus bekerja di
tempat tinggi atau untuk keperluan evakuasi.
2. Air Line Respirator (ALR)
ALR dapat digunakan dalam waktu lebih lama dibandingkan SCBA karena udara bersih disuplai
dari tempat khusus.

3. APD gogle dan safety Gogle digunakan pada saat apa saja?

1. Goggles
Kacamata keselamatan biasa yang digunakan untuk melindungi mata dari percikan larutan kimia
atau debu.
2. Safety Goggles
Untuk melindungi mata dari percikan bahan kimia atau reaksi kimia berbahaya.

Kelompok 12

1. Bagaimana jika suatu perusahaan tidak memiliki P2K3 ?


Jawab :
Perusahaan dan karyawan akan rugi, jika K3 diperusahaan tidak dijalankan dan dikelola dengan
benar, dan menghalalkan titip amplop jika ada petugas Disnakertrans datang untuk inspeksi tempat
kerja kita.
Mengenai sanksi hukum jika perusahaan tidak membentuk P2K3 adalah, "Ancaman hukuman dari
pelanggaran ketentuan Undang-Undang Keselamatan Kerja adalah hukuman kurungan selama-
lamanya 3 bulan atau denda Rp 100,000,- (Seratus Ribu Rupiah).

2. Sebutkan macam macam sarung tangan safety dan fungsi fungsi nya
Jawab:
Impact Hand Gloves
Hand Gloves jenis Impact ini dilengkapi dengan fitur sh C gambar fock absorber. Artinya Ketika
ada benda berat terjatuh dan menimpa tangan anda, Impact Hand Gloves dapat melindungi tangan
anda dengan menyerap energi tumbukan sehingga tangan anda tidak terkena energi tumbukan
sepenuhnya.

Cut & Puncture Resistant Gloves


Hand Gloves jenis ini adalah hand gloves yang sering digunakan ketika dalam permesinan
terutama Abrasive. Dengan formulasi nitrile pada materialnya nya membuat sarung tangan ini
tahan terhadap abrasi yang diakibatkan oleh gesekan. Cut & Puncture Resistant Glove juga tahan
terhadap benda benda tajam, jadi sangat cocok digunakan untuk pekerja yang menggunakan mesin
mesin abrasi.

Anti-Slip Hand Gloves


Anti Slip Hand Gloves ini digunakan pada benda kerja yang basah ataupun berminyak. Sarung
tangan anti-slip ini dilengkapi dengan Grip Technology sehingga objek kerja yang berminyak
maupun basah dapat di genggam dengan kuat tanpa terpeleset. Dengan teknologi microchannel
pada sarung tangan ini menyerap fluida cair yang menempel pada benda kerja sehingga kontak
sarung tangan dengan benda kerja tidak dihalangi oleh cairan-cairan tersebut.

Lifting Hand Gloves


Hand gloves jenis ini adalah jenis safety gloves yang paling sering ditemukan di pasaran.
Digunakan untuk melindungi tangan dari goresan benda tajam dan meminimalisir potensi selip
saat mengangkat sesuatu. Hand gloves ini terbuat dari kain yang berserat. Ada pula beberapa
lifting hand gloves yang dilengkapi lapisan karet pada bagian telapak tangan untuk menambah
kekuatan cengkeraman tangan saat mengangkat.

Jangan gunakan hand gloves jenis ini saat kalian mengoperasikan benda atau mesin berputar ya.
Kenapa? Karena hand gloves ini terbuat dari kain yang berserat, maka ada potensi serat tersebut
tersangkut di mesin berputar yang justru membahayakan tangan kita.

Heat Resistant Gloves


Hand gloves ini biasanya terbuat dari leather (kulit) dan bagian dalamnya terdapat lapisan kain
yang halus. Heat Resistant Gloves ini lebih tebal dan berat dibanding dengan hand gloves lainnya.
Kenapa terbuat dari karet dan tebal? Karena sesuai dengan namanya, hand gloves ini berfungsi
sebagai isolator panas yang melindungi tangan kita dari panas atau suhu yang tinggi. Dipasaran
sendiri hand gloves ini sering disebut sebagai sarung tangan las. Biasanya digunakan pada saat
pekerjaan las, blander (cutting torch), dan berbagai pekerjaan lainnya yang berhubungan langsung
dengan suhu tinggi, furnace, dll.

Chemical Resistant Gloves


Sesuai dengan namanya, chemical resistant gloves biasanya digunakan pada lingkup laboratorium
dan pekerjaan yang berhubungan langsung dengan bahan atau zat kimia, seperti wet analysist dan
pengecatan. Hand gloves ini biasanya terbuat dari bahan latex, nitrile, vinyl, dan PVC. Chemical
gloves yang terbuat dari latex, nitrile, dan vinyl adalah sarung tangan yang sering kita lihat dipakai
dibidang kedokteran, namun penggunaannya sendiri sebenarnya tidak sebatas itu, hand gloves ini
juga bisa digunakan di laboratorium kimia karena sifatnya yang tidak tembus cairan. Sarung
tangan ini bersifat disposable atau sekali pakai.

Selain itu ada pula chemical gloves yang terbuat dari PVC. Jika dilihat dari bentuknya, sarung
tangan ini biasanya memiliki lengan yang lebih panjang dan lebih tebal dibandingkan dengan
chemical resistant gloves lainnya. Chemical gloves jenis ini biasa digunakan pada saat pekerjaan
pengecatan.

3. Perbedaan antara penutup dan penyumbat telinga?


Jawab:
Ear Plug atau Sumbat Telinga
Alat pelindung telinga yang terbuat dari bahan foam/busa dan bahan karet digunakan pada bagian
luar telinga untuk memblokir saluran telinga untuk membuat perlindungan pendengaran terhadap
kebisingan yang ada di lingkungan sekitar.

 Ear Muff atau Penutup Telinga


Alat pelindung telinga yang terbuat dari bahan yang lembut digunakan dengan cara menutupi
semua bagian telinga dan dilengkapi dengan headband sebagai penahan.

Anda mungkin juga menyukai