disusun oleh :
Ainun Naim
NIM.6411416040
2017
1
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Alat Pelindung Diri ini dengan lancar.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan
oleh dosen mata kuliah Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Atas bimbingan dan arahan dalam
penulisan makalah ini, sehingga dapat diselesaikan makalah ini. Penulis berharap,
dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal
ini dapat memberi wawasan kita mengenai pencegahan kecelakaan dalam bekerja.
Memang makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka penulis mengharapkan
kritik dan saran bagi pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Penulis
ii
Daftar Isi
RUJUKAN ....................................................................................................... 30
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) sebenarnya merupakan
alternatif terakhir bagi pihak perusahaan untuk melindungi tenaga kerjanya dari
faktor dan potensi bahaya. Bentuk perlindungan yang diberikan selain metode
eliminasi, subtitusi, rekayasa tehnik dan administrasi, tetapi juga dengan
memberikan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kerja, tamu serta
praktikan.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Alat Pelindung Diri atau yg sering disebut APD adalah seperangkat alat
yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh atau sebagian
tubuhnya terhadap kemungkinan adanya pemaparan potensi bahaya lingkungan
kerja terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja. APD juga merupakan
kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai kebutuhan untuk
menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya.
APD merupakan suatu alat yang diperlukan untuk melindungi
seseorang dari potensi bahaya fisik maupun kesehatan yang tidak dapat
dihilangkan melalui pengendalian teknik/engineering control maupun
pengendalian administratif atau administrative control. Pengendalian teknik
adalah menghilangkan potensi bahaya yang berhubungan dengan mesin
ataumelalui proses desain. Sedangkan pengendalian administratif merupakan
teknik manajemen, seperti mengatur waktu kerja pada pekerjaan yang dapat
mengakibatkan para pekerja dapat terpapar melebihi batas aman, sehingga
pekerja hanya akan terpapar bahaya dengan ketentuan dibawah nilai ambang
batas atau dapat dikatakan aman. Walaupun untukmeyakinkan pekerja untuk
memakai APD sangat sulit namun kemungkinan kecelakaan adalah rendah
tetapi hal tersebut adalah konsekuensi yang berat.
Perlindungan tenaga kerja melalui usaha-usaha teknis pengamanan
tempat, peralatan dan lingkungan kerja adalah sangat perlu di utamakan.
Namun kadang-kadang keadaan bahaya masih belum dapat dikendalikan
sepenuhnya, sehingga digunakan alat-alat pelindung diri. Alat pelindung
haruslah enak dipakai, tidak mengggangu kerja dan memberikan perlindungan
yang efektif (Sumamur, 2009).
3
2.2 Kelebihan dan Kekurangan Alat Pelindung Diri
2.2.1 Kelebihan :
2.2.2 Kekurangan :
4
demikian, sebelum melakukan pemilihan alat pelindung diri mana yang tepat
digunakan, diperlukan adanya suatu investarisasi potensi bahaya yang ada di
tempat kerja masing-masing.
Pemilihan dan penggunaan alat pelindung diri harus memperhatikan aspek-
aspek sebagai berikut (Tarwaka, 2008) :
2.3.1 Aspek Teknis
1. Pemilihan berdasarkan jenis dan bentuknya.
Jenis dan bentuk alat pelindung diri harus disesuaikan dengan
bagian tubuh yang dilindungi.
2. Pemilihan berdasarkan mutu atau kualitas.
Mutu alat pelindung diri akan menentukan tingkat keparahan dan
suatu kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang mungkin terjadi.
Semakin rendah mutu alat pelindung diri, maka akan semakin tinggi
tingkat keparahan atas kecelakaan atau penyakit akibat kerja yang
terjadi. Adapun untuk menetukan mutu suatu alat pelindung diri dapat
dilakukan melalui uji laboratorium untuk mengetahui pemenuhan
terhadap standar.
3. Penentuan jumlah alat pelindung diri.
Jumlah yang diperlukan sangat tergantung dari jumlah tenaga
kerja yang terpapar potensi bahaya di tempat kerja. Idealnya adalah
setiap pekerja menggunakan alat pelindung diri sendiri-sendiri atau
tidak dipakai secara bergantian.
4. Teknik penyimpanan dan pemeliharaan.
Penyimpanan investasi untuk penghematan dari pada pemberian
alat pelindung diri.
2.3.2 Aspek Psikologis
Di samping aspek teknis, maka aspek psikologis yang menyangkut
masalah kenyamanan dalam penggunaan alat pelindung diri juga sangat
penting untuk diperhatikan. Timbulnya masalah baru bagi pemakai harus
dihilangkan, seperti terjadinya gangguan terhadap kebebasan gerak pada
saat memakai alat pelindung diri. Penggunaan alat pelindung diri tidak
5
menimbulkan alergi atau gatal-gatal pada kulit, tenaga kerja tidak malu
memakainya karena bentuknya tidak cukup menarik. Ketentuan
pemilihan alat pelindung diri meliputi (Tarwaka, 2008) :
1. Alat pelindung diri harus dapat memberikan perlindungan yang
adekuat terhadap bahaya yang spesifik atau bahaya-bahaya yang
dihadapi oleh tenaga kerja.
2. Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak
menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang berlebihan.
3. Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.
4. Bentuknya harus cukup menarik.
5. Alat pelindung tahan lama untuk pemakaian yang lama.
6. Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya,
yang dikarenakan bentuknya yang tidak tepat atau karena salah dalam
penggunaanya.
7. Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.
8. Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan presepsi sensoris
pemakaiannya.
9. Suku cadangnya mudah didapat guna mempermudah
pemeliharaannya.
9
dari fiberglass atau wol dan serat sintetis yang dilapisi dengan
mesin untuk memberi muatan pada partikel.
2.4.5 Alat Pelindung Tangan
Digunakan untuk melindungi tangan dan bagian lainnya dari dari
benda tajam atau goresan, bahan kimia, benda panas dan dingin, kontak
dengan arus listrik. Sarung tangan terbuat karet untuk melindungi
kontaminasi terhadap bahan kimia dan arus listrik; sarung tangan dari
kain/katun untuk melindungi kontak dengan panas dan dingin. Hal-hal
yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan sarung tangan sebagai
berikut :
1. Potensi bahaya yang ada di tempat kerja, apakah berupa bahan kimia
korosif, benda panas, dingin, tajam atau benda keras.
2. Daya tahan bahan terhadap bahan kimia, seperti sarung tangan karet
alami tidak tepat pada paparan pelarut organik, karena karet alami
larut dalam pelarut organik.
3. Kepekaan objek yang digunakan, seperti pekerjan yang halus dengan
memberikan benda-benda halus lebih tepat menggunakan sarung
tangan yang tipis.
4. Bagian tangan yang dilindungi, apakah hanya bagian jari saja,
tangan, atau sampai bagian lengan.
2.4.6 Alat Pelindung Kaki
Digunakan untuk melindungi kaki dan bagian lainnya dari benda-
benda keras, benda tajam, logam/kaca, larutan kimia, benda panas,
kontak dengan arus listrik. Menurut jenis pekerjaan yang dilakukan
sepatu keselamatan dibedakan menjadi :
1. Sepatu pengaman pada pengecoran baja.
Sepatu ini terbuat dari bahan kulit yang dilapisi krom atau asbes
dan tingginya sekitar 35 cm. Pada pemakaian sepatu ini, celana
dimasukkan ke dalam sepatu lalu dikencangkan dengan tali
pengikat.
10
2. Sepatu pengaman pada pekerjaan yang mengandung bahaya
peledakan .
Sepatu ini tidak boleh memakai paku-paku yang dapat
menimbulkan percikan bunga api.
3. Sepatu pengaman untuk pekerjaan yang berhubungan dengan listrik.
Sepatu ini terbuat dari karet anti elektronik, tahan terhadap
tegangan listrik sebesar 10.000 volt selama 3 menit.
4. Sepatu pengaman pada pekerjaan bangunan konsentrasi.
Sepatu ini terbuat dari bahan kulit yang dilengkapi dengan baja
pada ujung depannya.
2.4.7 Pakaian Pelindung
Digunakan untuk melindungi seluruh atau bagian tubuh dari
percikan api, suhu panas atau dingin, cairan bahan kimia. Pakaian
pelindung dapat berbentuk apron yang menutupi sebagian tubuh
pemakainya yaitu mulai daerah dada sampai lulut atau overall yaitu
menutupi suluruh bagian tubuh. Apron dapat terbuat dari kain dril, kulit,
plastik PVC/polyethyline, karet, asbes atau kain yang dilapisi
alumunium. Apron tidak boleh digunakan di tempat-tempat kerja dimana
terdapat mesin-mesin yang berputar.
2.4.8 Sabuk Pengaman Keselamatan
Digunakan untuk melindungi tubuh dari kemungkinan terjatuh dari
ketinggian, seperti pekerjaan mendaki, memanjat dan pada pekerjaan
kontruksi bangunan.
Tabel 1 Inventaris Alat Pelindung Diri Menurut Faktor Bahaya Dan Bagian
Tubuh Yang Dilindungi
11
2. Benda sedang 2.1 Kepala 2.1 Topi
tidak terlalu alumunium/plastic
berat
3. Benda 3.1 Kepala 3.1 Topi plastic/logam
beterbangan 3.2 Mata 3.2 Goggles
3.3 Muka 3.3 Temeng plastic
3.4 Lengan, tangan dan 3.4 Sarung tangan kulit
jari lengan panjang
3.5 Tubuh 3.5 Jaket/jas kulit
4. Debu 4.1 Mata 4.1 Goggles
4.2 Muka 4.2 Penutup muka dari
4.3 Pernapasan plastic
4.3 resoirator/masker
5. Percikan api 5.1 Kepala 5.1 Topi plastic berlapis
dan logam 5.2 Mata asbes
5.3 Muka 5.2 Goggles, kacamata
5.4 Bagian tubuh keselamatan
5.5 Lengan, tangan, jari 5.3 Penutup muka dari
5.6 Jari, kaki, tungkai plastic
5.4 Jaket dari asbes atau
plastic
5.5 Sarung tangan asbes
lengan panjang
5.6 Sepatu kulit
6. Gas,asap,fume 6.1 Mata 6.1 Goggles
6.2 Muka 6.2 Penutup muka
6.3 Pernapasan khusus
6.4 Lengan tangan jari 6.3 Gas masker yang
6.5 Daerah kaki dan dilengkapi filter
tungkai
12
6.4 Sarung tangan
plastic/karet
6.5 Sepatu yang
konduktif
7. Cairan bahan 7.1 Kepala 7.1 Topi plastic/karet
kimia 7.2 Muka 7.2 Goggles
7.3 Mata 7.3 Penutup dari plastic
7.4 Pernapasan 7.4 Respirator tahan
7.5 Lengan dan jari tangan kimiawi
7.6 Bagian tubuh 7.5 Sarung tanga
7.7 Daerah kaki dan plastic/karet
tungkai 7.6 Pakaian dari
plastic/karet
7.7 Sepatu karet/plastic
8. Lingkungan 8.1 Kepala 8.1 Topi tahan asbes
panas 8.2 Mata 8.2 Goggles dengan
8.3 Bagian kaki dan lensa tahan infra
tungkai 8.3 Sepatu tahan panas
8.4 Bagian tubuh lainnya 8.4 Pakaian pelindung
dari asbes atau
bahan lain tahan
panas
9. Lingkungan 9.1 Kepala 9.1 Topi platik
basah atau 9.2 Lengan, tangan dan 9.2 Sarung tangan
berair jari plastic
9.3 Bagian tubuh 9.3 pakaian khusus
9.4 Daerah kaki dan tahan air
tungkai 9.4 Sepatu bot dari karet
10. Arus listrik 10.1 Kepala 10.1 Topi plastic/karet
13
10.2 Lengan , tangan dan 10.2 Sarung tangan
jari karet tahan sampai
10.3 Bagian tubuh 10.000 volt selama
3 menit
10.3 Pakaian dari bahan
karet
11. Sinar yang 11.1 Mata 11.1 Goggles dengan
menyilaukan lensa polaroid
12. Percikan api 12.1 Mata 12.1 Goggles dengan
dan sinar pada 12.2 Muka lensa polaroid
pengelasan 12.3 Bagian tubuh 12.2 Penutup muka
12.4 Bagian kaki dan dengan kacamata
tungkai filter khusus
12.3 Jaket dari
asbes/kulit
12.4 Sepatu lapis baja
13. Sinar radio 13.1 Bagian tubuh 13.1 Jaket karet/kulit
aktif 13.2 Lensa, tangan dan dilapisi timah
jari hitam
13.2 sarung tangan karet
lapis timah hitam
14. Kebisingan 14.1 Telinga 14.1 Ear muff atau ear
intensitas plug
tinggi
15. Lingkungan 15.1 Kaki 15.1 Sepatu anti slip
menyababkan 15.2 Kepala 15.2 Topi plastic/logam
terpeleset 15.3 bagian tubuh 15.3 Jaket kulit
16. Dermatitis 16.1 kepala 16.1 Topi
atau radang 16.2 Bagian tubuh plastic/karet,peci
pada kulit
14
16.3 Lengan, tangan dan 16.2 pakaian dari
jari karet/plastic
16.4 Bagian kaki dan 16.3 Sarung tangan
tungkai karet/plastic
16.4 Sepatu karet,zool
bahan kayu
15
Tubuh yang dilindungi : Kepala
Fungsi : Untuk melindungi kepala dari tertimpa benda ringan seperti batu bata, kotoran
dan debu
3. Benda Beterbangan
3.1 Topi Plastik/Logam 3.2 Goggles
16
Tubuh yang dilindungi : Tubuh
Fungsi : Untuk melindungi tubuh dari bahaya temperature panas dan dingin dan
kotoran yang bertebangan.
4. Debu
4.1 Goggles 4.2 Penutup Muka dari Plastik
17
5. Percikan Api atau Logam
5.1 Topi Plastik Berlapis Asbes 5.2 Goggles Kacamata Keselamatan
18
6. Gas, Asap, Fume
6.1 Goggles 6.2 Penutup Muka Khusus
19
7. Cairan Bahan Kimia
7.1 Topi Plastik/Karet 7.2 Goggles
20
7.5 Sarung Tangan Plastik/Karet 7.6 Pakaian dari Plastik/Karet
21
8. Lingkungan Panas
8.1 Topi Tahan Asbes 8.2 Goggles dengan Lensa Tahan Sinar
Infra
22
9. Lingkungan Basah atau Berair
9.1 Topi Plastik 9.2 Sarung Tangan Plastik
Tubuh yang dilindungi : Bagian tubuh Fungsi : Melindungi kaki dari bakteri
Fungsi : Melindungi tubuh dari tetesan air yang berada di air dan melindungi kaki
supaya air tidak mengenai tubuh. dari benda tajam, berat dan cairan kimia.
23
10. Arus Listrik
10.1 Topi Plastik/Karet 10.2 Sarung Tangan Karet tahan 1000
Volt Selama 3 menit
24
11. Sinar yang Menyilaukan
11.1 Goggles dengan Lensa Polaroid
25
12.3 Jaket dari Asbes/Kulit 12.4 Sepatu Lapis Baja
Tubuh yang dilindungi : Bagian tubuh Tubuh yang dilindungi : Lengan, tangan,
Fungsi : Melindungi tubuh dari paparan dan jari
radiasi. Fungsi : Melindungi jari dan tangan dari
paparan radiasi saat bekerja.
26
14. Kebisingan Insensitas Tinggi
14.1 Ear Muff atau Ear Plug
27
15.3 Jaket Kulit
28
16.3 Sarung Tangan Plastik/Karet 16.4 Sepatu Karet
29
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
1. Alat Pelindung Diri atau yg sering disebut APD adalah seperangkat alat
yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh atau sebagian
tubuhnya terhadap kemungkinan adanya pemaparan potensi bahaya lingkungan
kerja terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
2. Kelebihan alat pelindung diri yaitu dapat mencegah dan melindungi seluruh
atau sebagian tubuh pekerja akibat adanya pemaparan potensi bahaya di
lingkungan kerja, sedangkan kekurangannya yaitu jika pekerja
menggunakan alat pelindung diri dengan cara pemakaian yang salah maka
dapat menimbulkan potensi bahaya di lingkungan kerja dan menimbulkan
penyakit jika menggunakan APD secara bergantian.
3. Pemilihan alat pelindung diri harus dilihat dari berbagai aspek diantaranya
yaitu aspek teknis dan aspek psikologis.
4. Alat pelindung diri yang digunakan tenaga kerja sesuai dengan bagian tubuh
yang dilindungi yaitu seperti alat pelindung kepala, alat pelindung mata, alat
pelindung telinga, alat pelindung pernafasan, alat pelindung tangan, alat
pelindung kaki, pakaian pelindung dan sabuk pengaman keselamatan.
5. Cara merawat agar alat pelindung diri tetap dapat digunakan secara baik,
APD harus disimpan pada tempat penyimpanan yang bebas debu, kotoran,
dan tidak terlalu lembab serta terhindar dari gigitan binatang.
3.2 Saran
31