PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI REKAYASA KIMIA INDUSTRI
POLITEKNIK BOMBANA
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah “Kesehatan Keselamatan Kerja (K3L)”.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu baik
secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Saran dan
kritik dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis. mengucapkan terima kasih kepada Ibu Fadliyah Almaida, S.T., M.T. selaku Dosen
Kesehatan Keselamatan Kerja (K3L) yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi sarana
pembelajaran bagi pembaca di masa yang akan datang.
Poea, 2024
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................I
1.1 Latar Belakang..............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................1
1.3 Tujuan...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................3
2.1 Pengertian Alat Pelindung Diri.....................................................3
2.2 Tujuan, Manffat, Jenis dan Kegunaan dari APD..........................3
2.3 Kekurangan dan Kelebihan Alat Pelindung Diri..........................6
2.4 Cara Memilih dan Merawat Alat Pelindung Diri..........................7
2.5 Faktor-faktor dalam Pembentukan Batu bara...............................10
BAB III PENUTUP....................................................................................13
3.1 Kesimpulan...................................................................................13
3.2 Saran..............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Alat Pelindung Diri adalah alat-alat yang mampu memberikan perlindungan terhadap
bahaya-bahaya kecelakaan (Apriluana, 2016). Atau bisa juga disebut alat kelengkapan yang
wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja
itu sendiri dan orang di sekelilingnya.
APD dipakai sebagai upaya terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila usaha
rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan dengan baik. Namun pemakaian
APD bukanlah pengganti dari usaha tersebut, namun sebagai usaha akhir.
Alat Pelindung Diri harus mampu melindungi pemakainya dari bahaya-bahaya kecelakaan
yang mungkin ditimbulkan, oleh karena itu, APD dipilih secara hati-hati agar dapat memenuhi
ketentuan. Menurut ketentuan Balai Hiperkes, syarat-syarat Alat Pelindung Diri adalah :
1. APD harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap bahaya yang spesifik
atau bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja.
2. Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak menyebabkan rasa
ketidaknyamanan yang berlebihan.
3. Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.
4. Bentuknya harus cukup menarik.
5. Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.
6. Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya yang dikarenakan
bentuk dan bahayanya yang tidak tepat atau karena salah dalam menggunakannya.
7. Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.
8. Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris pemakainya.
9. Suku cadangnya harus mudah didapat guna mempermudah pemeliharaannya.
2. Kelebihan
1. Cara memilih
Sesuai dengan jenis pekerjaan dan dalam jumlah yang memadai.
Alat Pelindung Diri yang sesuai standar serta sesuai dengan jenis pekerjaannya harus selalu
digunakan selama mengerjakan tugas tersebut atau selama berada di areal pekerjaan
tersebut dilaksanakan.
Alat Pelindung Diri tidak dibutuhkan apabila sedang berada dalam kantor, ruang istirahat,
atau tempat-tempat yang tidak berhubungan dengan pekerjaannya.
Melalui pengamatan operasi, proses, dan jenis material yang dipakai.
2. Cara merawat
Meletakkan Alat pelindung diri pada tempatnya setelah selesai digunakan.
Melakukan pembersihan secara berkala.
Memeriksa Alat pelindung diri sebelum dipakai untuk mengetahui adanya kerusakan atau
tidak layak pakai.
Memastikan Alat pelindung diri yang digunakan aman untuk keselamatan jika tidak
sesuai maka perlu diganti dengan yang baru.
Dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara penyimpanan,
kebersihan serta kondisinya.
Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm kerja yang kualitasnya tidak
sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan
Secara spesifik sebagai berikut :
Helm Safety/ Helm Kerja (Hard hat)
Helm kerja dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen lini. Apabila dalam pemeriksaan
tersebut ditemukan alat helm kerja yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut
ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan (retak-retak, bolong atau tanpa system
suspensinya). Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang memiliki
helm kerja dan telah mengikuti training.
Kacamata safety dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen lini. Apabila dalam pemeriksaan
tersebut ditemukan kacamata safety yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut
ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan. Penyimpanan masker harus terjamin sehingga
terhindar dari debu, kondisi yang ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin), kelembaban atau
kemungkinan tercemar bahan-bahan kimia berbahaya. Setiap manajemen lini harus memiliki
catatan jumlah karyawan yang memiliki kacamata safety dan telah mengikuti training.
Pelindung pernafasan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan serta kondisinya. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat
pelindung pernafasan yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta
tidak dibenarkan untuk dipergunakan. Kondisi dan kebersihan alat pelindung pernafasan menjadi
tanggung jawab karyawan yang bersangkutan, Kontrol terhadap kebersihan alat tersebut akan
selalu dilakukan oleh managemen lini.
Sarung tangan
Sarung tangan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen lini. Apabila dalam pemeriksaan
tersebut ditemukan sarung tangan yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut
ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan. Penyimpanan sarung tangan harus terjamin
sehingga terhindar dari debu, kondisi yang ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin),
kelembaban atau kemungkinan tercemar bahan-bahan kimia berbahaya.
BAB III
PENUTUP
A Kesimpulan
1. Alat Pelindung Diri atau APD sangat penting dan diperlukan oleh
pegawai,karyawan ,Enginering,administratif atau siapapun yang memiliki resiko
kecelakaan atauapun bahaya dalam bekerja.Oleh karena itu APD harus benar-benar di
pelajari dan di pahami baik dalam penggunaannya ataupun pemeliharaannya agar APD
bias berfungsi dengan baik. Berikut pembahasan mengenai Alat Pelindung diri :
2. Alat Perlindungan Diri merupakan alat yang digunakan untuk mengurangi resiko akibat
kecelakaan, bukan menghilangkan kecelakaan itu sendiri dimana alat Perlindungan Diri
dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat.
B. Saran
Penerapan Alat Pelindung Diri harus lebih dioptimalkan sebagai bagian dari sistem
kesehatan dan keselamatan kerja. Pemerintah perlu membuat undang-undang yang lebih tegas di
dalam mengatur sangsi-sangsi terhadap pelanggar undang-undang tentang kesehatan dan
keselamatan kerja. Selain itu kesadaran dari para pekerja tentang kesehatan dan keselamatan
kerja juga harus lebih ditingkatkan. Karena pada umumnya kecelakaan-kecelakaan kerja yang
terjadi di dunia industri adalah akibat faktor kelalaian pekerja itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Apriluana, G., Khairiyati, L., dkk. 2016. Hubungan antara usia, jenis kelamin, lama kerja,
pengetahuan, sikap dan ketersediaan alat pelindung diri ( APD)
dengan perilaku penggunaan APD pada tenaga kerja kesehatan.
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia (JPKMI), 3.
82-87.
Barizqi, I. N. 2015. Hubungan antara kepatuhan penggunaan APD dengan kejadian kecelakaan
kerja pada pekerja bangunan. Proyek Rumah Sakit Mandiri.