Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KESEHATAN KESELAMATA KERJA (K3L)

ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

Dosen pengampu : Fadliyah Al Maida, S.T., M.T.


Disusun oleh : Kelompok I
Nama : Lutfhia Rahmawati/ 4022022029
Malik Fajar/ 4022022030
Min Ismy Vistarayu/ 4022022032
Misnawati/ 4022022034
Moh. Fariq F.B/ 4022022035

PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI REKAYASA KIMIA INDUSTRI
POLITEKNIK BOMBANA
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah “Kesehatan Keselamatan Kerja (K3L)”.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu baik
secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Saran dan
kritik dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis. mengucapkan terima kasih kepada Ibu Fadliyah Almaida, S.T., M.T. selaku Dosen
Kesehatan Keselamatan Kerja (K3L) yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi sarana
pembelajaran bagi pembaca di masa yang akan datang.

Poea, 2024

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................I
1.1 Latar Belakang..............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................1
1.3 Tujuan...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................3
2.1 Pengertian Alat Pelindung Diri.....................................................3
2.2 Tujuan, Manffat, Jenis dan Kegunaan dari APD..........................3
2.3 Kekurangan dan Kelebihan Alat Pelindung Diri..........................6
2.4 Cara Memilih dan Merawat Alat Pelindung Diri..........................7
2.5 Faktor-faktor dalam Pembentukan Batu bara...............................10
BAB III PENUTUP....................................................................................13
3.1 Kesimpulan...................................................................................13
3.2 Saran..............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Di Indonesia dewasa ini sudah mulai berkembang tingkat peridustrianya.


Alat perindustrian yang biasanya dilakukan secara manual , sudah mulai ditinggalkan dengan
beralih ke teknik yang lebih cepat dan efisien. Akan tetapi, disamping cepat dan efisien, masih
ada efek pengikut lainnya yang tidak bisa diabaikan begitu saja, seperti misalnya peluang
kecelakan kerja yang meningkat dan juga penyakit yang bisa ditimbulkan baik pada pekerja
maupun lingkungan sekitarnya.
Kecelakaan kerja merupakan salah satu masalah bagi sebuah perusahaan. Kerugian yang
diderita tidak hanya berupa kerugian materi namun timbulnya korban jiwa pekerjap. Kehilangan
sumber daya manusia ini merupakan kerugian bagi perusahaan karena diperlukan waktu untuk
mencari atau mendidik sumber daya manusia yang sesuai perusahaan. Kerugian yang langsung
yang nampak dari timbulnya kecelakaan kerja adalah biaya pengobatan dan kompensasi
kecelakaan. Sedangkan biaya tak langsung yang tidak nampak ialah kerusakan alat-alat produksi,
penataan manajemen keselamatan yang lebih baik, penghentian alat produksi, dan hilangnya
waktu kerja.
Oleh karena itulah diperlukan alat pelindung diri (APD) untuk mengurangi resiko
kecelakaan dalam pekerjaan terutama di industry. Alat Pelindung Diri ( APD ) adalah
seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerjauntuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya
terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja.APD dipakai sebagai upaya
terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan
administratif tidak dapat dilakukan dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Seberapa pentingkah Alat Pelindung Diri (APD) dalam pekerjaan ?
2. Apa sajakah jenis serta kegunaan APD?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini antara lain :
1. untuk memperdalam pemahaman pentingnya APD dalam melakukan pekerjaan di
bidang industry.
2. untuk mengetahui fungsi dari APD.
3. untuk menambah wawasan pada masyarakat luas mengenai APD, agar kecelakaan
kerja dapat berkurang
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Alat Pelindung Diri

Alat Pelindung Diri adalah alat-alat yang mampu memberikan perlindungan terhadap
bahaya-bahaya kecelakaan (Apriluana, 2016). Atau bisa juga disebut alat kelengkapan yang
wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja
itu sendiri dan orang di sekelilingnya.
APD dipakai sebagai upaya terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila usaha
rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan dengan baik. Namun pemakaian
APD bukanlah pengganti dari usaha tersebut, namun sebagai usaha akhir.
Alat Pelindung Diri harus mampu melindungi pemakainya dari bahaya-bahaya kecelakaan
yang mungkin ditimbulkan, oleh karena itu, APD dipilih secara hati-hati agar dapat memenuhi
ketentuan. Menurut ketentuan Balai Hiperkes, syarat-syarat Alat Pelindung Diri adalah :

1. APD harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap bahaya yang spesifik
atau bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja.
2. Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak menyebabkan rasa
ketidaknyamanan yang berlebihan.
3. Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.
4. Bentuknya harus cukup menarik.
5. Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.
6. Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya yang dikarenakan
bentuk dan bahayanya yang tidak tepat atau karena salah dalam menggunakannya.
7. Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.
8. Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris pemakainya.
9. Suku cadangnya harus mudah didapat guna mempermudah pemeliharaannya.

2.2. Tujuan, Manfaat,Jenis dan Kegunaan dari Alat Pelindung Diri


1. Tujuan
a. Melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak
dapat dilakukan dengan baik.
b. Meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja.
c. Menciptakan lingkungan kerja yang aman.
2. Manfaat
a. Untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi
bahaya/kecelakaan kerja.
b. Mengurangi resiko akibat kecelakaan.
3. Jenis
a. Alat Pelindung Diri di bagi menjadi 3 kelompok yaitu:
 APD bagian kepala meliputi :
1. Alat Pelindung Kepala : Alat ini adalah kombiansi dari alat pelindung
mata,pernapasan dan mata contohnya Topi Pelindung/Pengaman (Safety Helmet),
Tutup Kepala, Hats/cap, Topi pengaman.
2. Alat Pelindung Kepala Bagian Atas : Topi Pelindung/Pengaman (Safety Helmet),
3. Alat Pelindung Muka : Safety Glasses, Face Shields, Goggles.
4. Alat Pelindung Pengliahatan : Kaca Mata
5. Alat Pelindung Telinga : Tutup Telinga (Ear muff ), Sumbat Telinga (Ear plugs).
6. Alat Pelindung Pernafasan : Masker, Respirator.
 APD bagian badan meliputi :
1. Alat Pelindung Seluruh Badan : jas laboratorium
2. Alat Pelindung Badan Bagian Muka : Apron
3. Alat Pelindung Bagian Dada : Rompi Pelindung
 APD bagian anggota badan meliputi :
1. Alat Pelindung Tangan : Sarung Tangan (Safety Gloves).
2. Alat Pelindung Kaki : sepatu bot.
4. Kegunaan
 Alat Pelindung Kepala
1. Alat Pelindung Kepala Topi Pelindung/Pengaman (Safety Helmet) :
Melindungi kepala dari benda keras, pukulan dan benturan, terjatuh dan
terkena arus listrik.
2. Tutup Kepala : Melindungi kepala dari kebakaran, korosif, uap-uap,
panas/dingin.
3. Hats/cap : Melindungi kepala dari kotoran debu atau tangkapan mesin-mesin
berputar.
4. Topi pengaman : untuk penggunaan yang bersifat umum dan pengaman dari
tegangan listrik yang terbatas. Tahan terhadap tegangan listrik. Biasanya
digunakan oleh pemadam kebakaran.
 Alat Pelindung Muka Dan Mata
1. Melindungi muka dan mata dari:
 Lemparan benda-benda kecil.
 Lemparan benda-benda panas
 Pengaruh cahaya
 Alat Pelindung Telinga
 Sumbat Telinga (Ear plugs ) yang baik adalah menahan frekuensi Daya atenuasi
(daya lindung) : 25-30 dB, sedangkan frekuensi untuk bicara biasanya
(komunikasi) tak terganggu.
 Tutup Telinga (Ear muff ) frekuensi 2800–4000 Hz sampai 42 dB (35–45 dB)
Untuk frekuensi biasa 25-30 dB. Untuk keadaan khusus dapat dikombinasikan
antara tutup telinga dan sumbat telinga sehingga dapat atenuasi yang lebih tinggi;
tapi tak lebih dari 50 dB,karena hantaran suara melalui tulang masih ada.
 Alat Pelindung Pernafasan
 Memberikan perlindungan terhadap sumber-sumber bahaya seperti:
 Kekurangan oksigen
 Pencemaran oleh partikel (debu, kabut, asap dan uap logam)
 Pencemaran oleh gas atau uap
 Alat Pelindung Tangan
 Sarung Tangan (Gloves) Jenis pekerjaan yang membutuhkan sarung tangan :
 Pengelasan/ pemotongan (bahan kulit).
 Bekerja dengan bahan kimia (bahan karet).
 Beberapa pekerjaan mekanikal di workshop dimana ada potensi cedera bila
tidak menggunakan sarung tangan (seperti benda yang masih panas, benda
yang sisinya tajam dlsb.).
 Beberapa pekerjaan perawatan.
 Alat Pelindung Kaki
 Untuk mencegah tusukan.
 Untuk mencegah tergelincir.
 Tahan terhadap bahaya listrik
 Alat Pelindung Badan
Pakaian Pelindung: digunakan untuk melindungi tubuh dari benda berbahaya, misal
api, asap, bakteri, zat-zat kimia, dsb.
 Safety Belt
Berguna untuk melindungi tubuh dari kemungkinan terjatuh, biasanya digunakan
pada pekerjaan konstruksi dan memanjat serta tempat tertutup atau boiler.
 Alat pelindung diri untuk tugas khusus
 Apron untuk bekerja dengan bahan kimia ataupun pekerjaan pengelasan.
 Full body harness untuk bekerja di ketinggian melebihi 1,24 meter.
 Tutup telinga (ear plugs) untuk bekerja di tempat dengan kebisingan melebihi
85 dB.
 Sepatu boot karet (rubber boot) untuk semua pekerjaan di kebun yang dimulai
dari survey lahan, pembibitan, penanaman hingga panen.

2.3 Kekurangan dan Kelebihan Alat Pelindung Diri


1. Kekurangan
 Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena memakai Alat pelindung diri yang
kurang tepat.
 Fungsi dari Alat Pelindung Diri ini hanya untuk menguragi akibat dari kondisi yang
berpotensi menimbulkan bahaya.
 Tidak menjamin pemakainya bebas kecelakaan.
 Cara pemakaian Alat Pelindung Diri yang salah,
 Alat Pelindung Diri tak memenuhi persyaratan standar).
 Alat Pelindung Diri yang sangat sensitive terhadap perubahan tertentu.
 Alat Pelindung Diri yang mempunyai masa kerja tertentu seperti kanister, filter dan
penyerap (cartridge).
 Alat Pelindung Diri dapat menularkan penyakit,bila dipakai berganti-ganti.

2. Kelebihan

1. Mengurangi resiko akibat kecelakan.


2. Melindungi seluruh/sebagian tubuhnya pada kecelakaan.
3. Sebagai usaha terakhir apabila sistem pengendalian teknik dan administrasi tidak
berfungsi dengan baik.
4. Memberikan perlindungan bagi tenaga kerja di tempat kerja.

2.4 Cara Memilih dan Merawat Alat Pelindung Diri

1. Cara memilih
 Sesuai dengan jenis pekerjaan dan dalam jumlah yang memadai.
 Alat Pelindung Diri yang sesuai standar serta sesuai dengan jenis pekerjaannya harus selalu
digunakan selama mengerjakan tugas tersebut atau selama berada di areal pekerjaan
tersebut dilaksanakan.
 Alat Pelindung Diri tidak dibutuhkan apabila sedang berada dalam kantor, ruang istirahat,
atau tempat-tempat yang tidak berhubungan dengan pekerjaannya.
 Melalui pengamatan operasi, proses, dan jenis material yang dipakai.

2. Cara merawat
 Meletakkan Alat pelindung diri pada tempatnya setelah selesai digunakan.
 Melakukan pembersihan secara berkala.
 Memeriksa Alat pelindung diri sebelum dipakai untuk mengetahui adanya kerusakan atau
tidak layak pakai.
 Memastikan Alat pelindung diri yang digunakan aman untuk keselamatan jika tidak
sesuai maka perlu diganti dengan yang baru.
 Dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara penyimpanan,
kebersihan serta kondisinya.
 Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm kerja yang kualitasnya tidak
sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan
 Secara spesifik sebagai berikut :
 Helm Safety/ Helm Kerja (Hard hat)
Helm kerja dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen lini. Apabila dalam pemeriksaan
tersebut ditemukan alat helm kerja yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut
ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan (retak-retak, bolong atau tanpa system
suspensinya). Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang memiliki
helm kerja dan telah mengikuti training.

 Kacamata Safety (Safety Glasses)

Kacamata safety dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen lini. Apabila dalam pemeriksaan
tersebut ditemukan kacamata safety yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut
ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan. Penyimpanan masker harus terjamin sehingga
terhindar dari debu, kondisi yang ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin), kelembaban atau
kemungkinan tercemar bahan-bahan kimia berbahaya. Setiap manajemen lini harus memiliki
catatan jumlah karyawan yang memiliki kacamata safety dan telah mengikuti training.

 Sepatu Safety (Safety Shoes)


Sepatu safety dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen lini. Apabila dalam pemeriksaan
tersebut ditemukan sepatu safety yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut
ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan. Setiap manajemen lini harus memiliki catatan
jumlah karyawan yang memiliki sepatu safety dan telah mengikuti training.

 Masker/ Perlindungan Pernafasan (Mask/ Respiratory Protection)

Pelindung pernafasan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan serta kondisinya. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat
pelindung pernafasan yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta
tidak dibenarkan untuk dipergunakan. Kondisi dan kebersihan alat pelindung pernafasan menjadi
tanggung jawab karyawan yang bersangkutan, Kontrol terhadap kebersihan alat tersebut akan
selalu dilakukan oleh managemen lini.
 Sarung tangan
Sarung tangan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen lini. Apabila dalam pemeriksaan
tersebut ditemukan sarung tangan yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut
ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan. Penyimpanan sarung tangan harus terjamin
sehingga terhindar dari debu, kondisi yang ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin),
kelembaban atau kemungkinan tercemar bahan-bahan kimia berbahaya.
BAB III
PENUTUP

A Kesimpulan
1. Alat Pelindung Diri atau APD sangat penting dan diperlukan oleh
pegawai,karyawan ,Enginering,administratif atau siapapun yang memiliki resiko
kecelakaan atauapun bahaya dalam bekerja.Oleh karena itu APD harus benar-benar di
pelajari dan di pahami baik dalam penggunaannya ataupun pemeliharaannya agar APD
bias berfungsi dengan baik. Berikut pembahasan mengenai Alat Pelindung diri :
2. Alat Perlindungan Diri merupakan alat yang digunakan untuk mengurangi resiko akibat
kecelakaan, bukan menghilangkan kecelakaan itu sendiri dimana alat Perlindungan Diri
dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat.

B. Saran
Penerapan Alat Pelindung Diri harus lebih dioptimalkan sebagai bagian dari sistem
kesehatan dan keselamatan kerja. Pemerintah perlu membuat undang-undang yang lebih tegas di
dalam mengatur sangsi-sangsi terhadap pelanggar undang-undang tentang kesehatan dan
keselamatan kerja. Selain itu kesadaran dari para pekerja tentang kesehatan dan keselamatan
kerja juga harus lebih ditingkatkan. Karena pada umumnya kecelakaan-kecelakaan kerja yang
terjadi di dunia industri adalah akibat faktor kelalaian pekerja itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Apriluana, G., Khairiyati, L., dkk. 2016. Hubungan antara usia, jenis kelamin, lama kerja,
pengetahuan, sikap dan ketersediaan alat pelindung diri ( APD)
dengan perilaku penggunaan APD pada tenaga kerja kesehatan.
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia (JPKMI), 3.
82-87.
Barizqi, I. N. 2015. Hubungan antara kepatuhan penggunaan APD dengan kejadian kecelakaan
kerja pada pekerja bangunan. Proyek Rumah Sakit Mandiri.

Anda mungkin juga menyukai