Anda di halaman 1dari 16

ALAT PELINDUNG DIRI

Makalah ini diajukan untuk memenuhi syarat kenaikan pangkat dan jabatan perawat madya di
Rumah Sakit Umum Daerah dr.Soekardjo Kota Tasikmalaya.

Disusun Oleh :

Ai Tita Yunita, S.Kep., Ners


NIP 19770909 1977022001

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


DR. SOEKARDJO
KOTA TASIKMALAYA
Jl. Rumah Sakit no 33, Empangsari, Tawang,
Kota Tasikmalaya 46113
Telp (0265) 331683
Fax (0265) 331747
rsud.tasikmalayakota.go.id

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, taufik serta hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Alat Pelindung
Diri” ini. Penyusunan makalah ini diajukan untuk memenuhi syarat kenaikan pangkat dan
jabatan perawat madya di Rumah Sakit Umum Daerah dr.Soekardjo Kota Tasikmalaya. Selain
itu tujuan penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang alat pelindung diri.
Dalam penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang saya miliki. Untuk itu, kritik dan saran
dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada rekan-rekan kerja saya yang telah membantu dalam memberikan saran, ide
dan bertukar pikiran, sehingga saya dapat menyelesaikan malakah ini.

30 Juni 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................. i
Daftar isi...................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan......................................................................................... 2

BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Alat Pelindung Diri................................................................... 3
B. Tujuan Alat Pelindung Diri (Apd)............................................................... 4
C. Manfaat Alat Pelindung Diri (Apd)............................................................. 4
D. Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri (Apd)......................................................... 4
E. Kegunaan Alat Pelindung Diri (Apd).......................................................... 5
F. Kekurangan Dan Kelebihan Alat Pelindung Diri........................................ 6
G. Cara Memilih Dan Merawat Alat Pelindung Diri........................................ 7
H. Faktor Yang Harus Diperhatikan................................................................ 10
I. Langkah-Langkah Pemakaian Apd............................................................. 10
J. Prinsip Pemakaian Apd............................................................................... 10

BAB III : PENUTUP


A. Kesimpulan ….……..............…….....…...……......................………....... 12
B. Saran. ...........……………….............................………….......................... 12

DAFTAR PUSTAKA ....................................................……..................... iii

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Rumah sakit adalah industri yang bergerak di bidang pelayanan jasa kesehatan yang
tujuan utamanya memberikan pelayanan jasa terhadap masyarakat sebagai usaha
meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Dalam setiap peroses pelayanan di
rumah sakit, terlihat adanya faktor-faktor penting sebagai pendukung pelayanan itu sendiri,
yang selalu berkaitan satu dengan yang lainnya. Faktor-faktor tersebut meliputi pasien, tenaga
kerja, mesin, lingkugnan kerja, cara melakukan pekerjaan serta proses pelayanan kesehatan itu
sendiri. Di samping memberikan dampak positif, faktor tersebut juga memberikan nilai negatif
terhadap semua komponen yang terlibat dalam peroses pelayanan kesehatan yang berakhir
dengan timbulnya kerugian (Puslitbak IKM FK, UGM 2000).

Bahaya-bahaya lingkungan kerja baik fisik, biologis maupun kimiawi erlu di


kendalikan sedemikian rupa sehingga tercipta suatu lingkungan kerja Yng sehat, aman, dan
nyaman. Berbagai cara di lakukan untuk menanggulangi bahaya-bahaya lingkungan kerja,
namun pengendalian secara teknis pada sumber bahaya itu sendiridinilai paling efektif dan
merupakn alterntif pertama yang di anjurkan, sedangkan pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)
merupakan pilihan terakhir.

Hal ini tercerin dalam UU No.1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal
3,9,12,14 dinyatakan bahwa dengan peraturan perundangan di tetapkan syarat-syarat
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) untuk memberikan Alat Pelindung Diri (APD), pengurus
di wajibkan menunjukan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang Alat Pelindung
Diri (APD), dengan peraturan perundangan diatur kewajiban atau hak tebaga kerja untuk
memakai APD harus diselenggarakan di semua tempat kerja ,wajib menggunakan APD yang
di wajibkan pengurus dan menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang diwajibkan secara
Cuma-Cuma. Oleh karena itu keselamatan kerja harus benar-benar di terapkan dalam suatu
rumah sakit lainnya di mana di dalamnya tenaga kerja malakukan pekerjaannya. Hal ini di
lakukan karena manusia adalah faktor yang paling penting dalam suatu produksi. Manusia
sebagai tenaga kerja dapat menimbulkan kecelakaan kerja yang berdampak cacat sampa
meninggal. (Boedi Maryoto, 1997).

iv
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa Pengertian Alat Pelindung Diri ?

2. Apa tujuan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) ?

3. Apa Manfaat Alat Pelindung Diri (APD) ?

4. Apa Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri (APD) ?

5. Apa Kegunaan Alat Pelindung Diri (APD) ?

6. Sebutkan kekurangan dan kelebihan Alat Pelindung Diri ?

7. Bagaimana cara memilih dan merawat Alat Pelindung Diri ?

8. Faktor apa yang harus diperhatikan ?

9. Bagaimana langkah-langkah pemakaian APD ?

10. Bagaimana prinsip pemakaian APD ?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Agar mengetahui apa pengertian Alat Pelindung Diri.

2. Agar mengetahui tujuan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).

3. Agar mengetahui Manfaat Alat Pelindung Diri (APD).

4. Agar mengetahui Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri (APD).

5. Agar mengetahui kegunaan Alat Pelindung Diri (APD).

6. Agar mengetahui kekurangan dan kelebihan Alat Pelindung Diri.

7. Agar mengetahui bagaimana cara memilih dan merawat Alat Pelindung Diri.

8. Agar engetahui faktor yang harus diperhatikan.

9. Agar mengetahui bagaimana langkah-langkah pemakaian APD.

10. Agar mengetahui prinsip pemakaian APD.

v
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ALAT PELINDUNG DIRI

Alat Pelindung Diri adalah alat-alat yang mampu memberikan perlindungan terhadap
bahaya-bahaya kecelakaan (Suma’mur, 1991). Atau bisa juga disebut alat kelengkapan yang
wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan
pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya.

Menurut OSHA atau Occupational Safety and Health Administration, pesonal


protective equipment atau alat pelindung diri (APD) didefinisikan sebagai alat yang
digunakan untuk melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya
kontak dengan bahaya (hazards) di tempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi,
fisik, elektrik, mekanik dan lainnya.
Menurut Suma’mur (1992), alat pelindung diri adalah suatu alat yang dipakai untuk
melindungi diri atau tubuh terhadap bahaya-bahaya kecelakaan kerja.
Jadi alat pelindung diri merupakan salah satu cara untuk mencegah kecelekaan dan secara
teknis APD tidaklah sempurna dapat melindungi tubuh akan tetapi mengurangi tingkat
keparahan dari kecelekaan yang terjadi.

Alat Pelindung Diri adalah peralatan keselamatan yang harus dipergunakan oleh
personil apabila berada dalam suatu tempat kerja yang berbahaya. Pelindung barrier, yang
secara umum disebut sebagai alat pelindung diri (APD), telah digunakan selama bertahun-
tahun untuk melindungi pasien dari mikroorganisme yang ada pada petugas kesehatan.
Namun dengan munculnya AIDS dan hepatitis C, serta meningkatnya kembali tuberkulosis di
banyak negara, pemakaian APD menjadi juga angat penting untuk melindungi petugas.
Dengan munculnya infeksi baru seperti flu burung, SARS dan penyakit infeksi lainnya
(Emerging Infectious Diseases), pemakaian APD yang tepat dan benar menjadi semakin
penting.

APD atau alat pelindung diri sangat penting dipergunakan oleh dokter, dokter gigi,
perawat, bidan, perawat gigi ketika melakukan perawatan terhadap pasien (mencegah infeksi
silang) baik itu di rumah sakit, puskesmas maupun fasilitas kesehatan yang lainnya.

vi
Menurut ketentuan Balai Hiperkes, syarat-syarat Alat Pelindung Diri adalah :

a. APD harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap bahaya yang spesifik atau
bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja.
b. Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak menyebabkan rasa
ketidaknyamanan yang berlebihan.
c. Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.
d. Bentuknya harus cukup menarik.
e. Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.
f. Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya yang dikarenakan
bentuk dan bahayanya yang tidak tepat atau karena salah dalam menggunakannya.
g. Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.
h. Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris pemakainya.
i. Suku cadangnya harus mudah didapat guna mempermudah pemeliharaannya.

B. TUJUAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)


a. Melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak
dapat dilakukan dengan baik.
b. Meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja.
c. Menciptakan lingkungan kerja yang aman.

C. MANFAAT ALAT PELINDUNG DIRI (APD)


a. Untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi
bahaya/kecelakaan kerja.
b. Mengurangi resiko akibat kecelakaan.

D. JENIS-JENIS ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

Alat Delindung Diri meliputi sarung tangan, masker/respirator, pelindng mata (perisai muka,
kacamata), kap, gaun, apron, da barang lainya (Tarwaka, 2008).S

vii
1. Sarung tangan ( sarung tangan bedah, sarung tangan pemeriksaan, sarung tangan rumah
tangga).
2. Masker
3. Respirator
4. Pelindung mata
5. Tutup kepala/kap
6. Gaun
7. Apron
8. Alas kaki

E. KEGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

1. Sarung tangan

Melindungi tangan dari bahan infeksius dan mellindungi pasien dari mikroorganisme pada
tangan petugas. Alat ini merupakan pembatas fisik terpenting untuk mencegah penyebaran
infeksi dan harus selalu diganti untuk mecegah infeksi silang.

Menurut Tiedjen ada tiga jenis sarung tangan yaitu:

a. Sarung tangan bedah, dipaka sewaktu melakukan tindakan infasif atau pembedahan.

b. Sarung tangan pemeriksaan, dipakai untuk melindungi petugas kesehatan sewaktu


malakukan pemeriksaan atau pekerjaan rutin.

c. Sarung tangan rumah tangga, dipakai sewaktu memprose peralatan, menangani bahan-
bahan terkontaminasi, dan sewaktu membersihkan permukaan yang terkontaminasi.

2. Masker

Masker harus cukup besar untuk menutup hidung, muka bagian bawah, rahang dan semua
rambut muka. Masker dipakai untuk menahan cipratan yang keluar sewaktu petugas
kesehatan atau petugas bedah bicara, batuk, atau bersin dan juga untuk mencegah cipratan
darah atau cairan tubuh yang terkontaminasi masik kedalam hidung atau mulut petugas
kesehatan. Masker jika tidak terbuat dari bahan tahan cairan, bagaimanapun juga tidak
efektif dalam mencegah dengan baik.

viii
3. Respirator

Masker jenis khusus, disebut respirator partikel, yang dianjurkan dalam situasi memfilter
udara yang tertarik nafas dianggap sangat penting (umpamanya, dalam perawatan orang
dengan tuberculosis paru).

4. Pelindung mata

Melindungi perawat kalau terjadi cipratan darah atau cairan tubuh lainya yang
terkontaminasi dengan melindungi mata. Pelindung mata termasuk pelindung plastik yan
jernih. Kacamata pengaman, pelindung muka. Kacamata yang dibuat dengan resep dokter
atau kacamata dengan lensa normal juga dapat dipakai.

5. Tutup kepala/kap

Dipakai untuk menutup rambut dan kepala agar guguran kulit dan rambut tidak masuk
dalam luka sewaktu pembedahan. Kap harus dapat menutup semua rambut.

6. Gaun

Gaun penutup, dipakai untuk menutupi baju rumah. Gaun ini dipakai untuk melindungi
pakaian petugas pelayanan kesehatan.Gaun bedah, petama kali digunakan untuk melindungi
pasien dari mikroorganisme yang terdapat di abdomen dan lengan dari staf perawatan
kesehatan sewaktu pembedahan.

7. Apron/Clemek

Terbuat dari bahan karet atau plastik sebagai suatu pembatas tahan air di bagian depan dari
petugas kesehatan.

8. Alas kaki

Dipakai untuk melindungi kaki dari perlukaan oleh benda tajam atau berat atau dari cairan
yang kebetulan jatuh atau menetes pada kaki.

F. KEKURANGAN DAN KELEBIHAN ALAT PELINDUNG DIRI

1. Kekurangan

a) Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena memakai Alat pelindung diri yang
kurang tepat

ix
b) Fungsi dari Alat Pelindung Diri ini hanya untuk menguragi akibat dari kondisi yang
berpotensi menimbulkan bahaya.
c) Tidak menjamin pemakainya bebas kecelakaan
d) Cara pemakaian Alat Pelindung Diri yang salah,
e) Alat Pelindung Diri tak memenuhi persyaratan standar)
f) Alat Pelindung Diri yang sangat sensitive terhadap perubahan tertentu.
g) Alat Pelindung Diri yang mempunyai masa kerja tertentu seperti kanister, filter dan
penyerap (cartridge).
h) Alat Pelindung Diri dapat menularkan penyakit,bila dipakai berganti-ganti.

2. Kelebihan

a) Mengurangi resiko akibat kecelakan


b) Melindungi seluruh/sebagian tubuhnya pada kecelakaan
c) Sebagai usaha terakhir apabila sistem pengendalian teknik dan administrasi tidak berfungsi
dengan baik.
d) Memberikan perlindungan bagi tenaga kerja di tempat kerja.

G. CARA MEMILIH DAN MERAWAT ALAT PELINDUNG DIRI

1. Cara memilih

a. Sesuai dengan jenis pekerjaan dan dalam jumlah yang memadai.


b. Alat Pelindung Diri yang sesuai standar serta sesuai dengan jenis pekerjaannya harus
selalu digunakan selama mengerjakan tugas tersebut atau selama berada di areal
pekerjaan tersebut dilaksanakan.
c. Alat Pelindung Diri tidak dibutuhkan apabila sedang berada dalam kantor, ruang
istirahat, atau tempat-tempat yang tidak berhubungan dengan pekerjaannya.
d. Melalui pengamatan operasi, proses, dan jenis material yang dipakai.
e.

2. Cara merawat

a. Meletakkan Alat pelindung diri pada tempatnya setelah selesai digunakan.


b. Melakukan pembersihan secara berkala.

x
c. Memeriksa Alat pelindung diri sebelum dipakai untuk mengetahui adanya kerusakan
atau tidak layak pakai.
d. Memastikan Alat pelindung diri yang digunakan aman untuk keselamatan jika tidak
sesuai maka perlu diganti dengan yang baru.
e. Dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara penyimpanan,
kebersihan serta kondisinya.
f. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm kerja yang kualitasnya tidak
sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan
g. Secara spesifik sebagai berikut
a) Helm Safety/ Helm Kerja (Hard hat)
1) Helm kerja dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut
cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen lini.
2) Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm kerja yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak
dibenarkan untuk dipergunakan (retak-retak, bolong atau tanpa system
suspensinya).
3) Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang memiliki
helm kerja dan telah mengikuti training.
b) Kacamata Safety (Safety Glasses)
1) Kacamata safety dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang
menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen
lini.
2) Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan kacamata safety yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak
dibenarkan untuk dipergunakan.
3) Penyimpanan masker harus terjamin sehingga terhindar dari debu, kondisi
yang ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin), kelembaban atau kemungkinan
tercemar bahan-bahan kimia berbahaya.
4) Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang memiliki
kacamata safety dan telah mengikuti training.

xi
c) Sepatu Safety (Safety Shoes)
1) Sepatu safety dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut
cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen lini.
2) Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan sepatu safety yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak
dibenarkan untuk dipergunakan.
3) Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang
memiliki sepatu safety dan telah mengikuti training.
d) Masker/ Perlindungan Pernafasan (Mask/ Respiratory Protection)
1) Pelindung pernafasan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang
menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya.
2) Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat pelindung pernafasan
yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta
tidak dibenarkan untuk dipergunakan.
3) Kondisi dan kebersihan alat pelindung pernafasan menjadi tanggung jawab
karyawan yang bersangkutan,
4) Kontrol terhadap kebersihan alat tersebut akan selalu dilakukan oleh
managemen lini.
e) Sarung tangan
1) Sarung tangan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang
menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen
lini.
2) Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan sarung tangan yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak
dibenarkan untuk dipergunakan.
3) Penyimpanan sarung tangan harus terjamin sehingga terhindar dari debu,
kondisi yang ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin), kelembaban atau
kemungkinan tercemar bahan-bahan kimia berbahaya.

xii
H. FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN

Faktor penting yang harus diperhatikan pada pemakaian APD :

1) Kenakan APD sebelum kontak dengan pasien, umumnya sebelum memasuki ruangan
(tindakan atau operasi).
2) Gunakan dengan hati-hati jangan menyebarkan kontaminasi.
3) Lepas dan buang secara hati-hati ke tempat limbah infeksius yang telah disediakan di
ruang ganti khusus. Lepas masker di luar ruangan.
4) Segera lakukan pembersihan tangan dengan langkah-langkah membersihkan tangan
sesuai pedoman.

I. LANGKAH-LANGKAH PEMAKAIAN APD

Langkah-Langkah memakai APD pada perawatan ruang isolasi kontak dan airborne adalah
sebagai berikut :

1. Kenakan baju kerja sebagai lapisan pertama pakaian pelindung.

2. Kenakan pelindung kaki.

3. Kenakan sepasang sarung tangan pertama.

4. Kenakan gaun luar.

5. Kenakan celemek plastik.

6. Kenakan sepasang sarung tangan kedua.

7. Kenakan masker.

8. Kenakan penutup kepala.

9. Kenakan pelindung mata

J. PRINSIP PEMAKAIAN APD :

1. Gaun Pelindung

• Tutupi badan sepenuhnya dari leher hingga lutut, lengan hingga pergelangan tangan dan
selubungkan ke belakang punggung.

xiii
• Ikat di bagian belakang leher dan pinggang.

2. Masker

• Eratkan tali atau karet elastis pada bagian tengah kepala dan leher
• Paskan klip hidung dari logam fleksibel pada batang hidung.
• Paskan dengan erat pada wajah dan di bawah dagu sehingga melekat dengan baik.
• Periksa ulang pengepasan masker

3. Kacamata atau pelindung wajah

Pasang pada wajah dan mata dan sesuaikan agar pas.

4. Sarung tangan

Tarik hingga menutupi bagian pergelangan tangan gaun isolasi

xiv
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Alat Pelindung Diri atau APD sangat penting dan diperlukan oleh pegawai, karyawan, teknisi
,administratif atau siapapun yang memiliki resiko kecelakaan atauapun bahaya dalam
bekerja.Oleh karena itu APD harus benar-benar di pelajari dan di pahami baik dalam
penggunaannya ataupun pemeliharaannya agar APD bias berfungsi dengan baik. Berikut
pembahasan mengenai Alat Pelindung diri :

1. Alat Perlindungan Diri merupakan alat yang digunakan untuk mengurangi resiko akibat
kecelakaan, bukan menghilangkan kecelakaan itu sendiri.

2. Alat Perlindungan Diri dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat.

3. Alat Perlindungan Diri harus sesuai dengan jenis kegiatan dan tempat pekerjaan.

4. Alat Perlindungan Diri harus selalu dirawat agar dapat digunakan sesuai dengan ketentuan.

B. SARAN

1) Setiap pekerja sebaiknya menggunakan Alat pelindung diri.


2) Penyuluhan tentang Alat pelindung diri kepada semua masyarakat agar dapat mengurangi
angka kecelakaan.
3) Penggunaan Alat pelindung diri sebaiknya sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja.
4) Pemantauan terhadap Alat pelindung diri harus rutin dilakukan, agar dalam penggunaan lebih
optimal.

xv
DAFTAR PUSTAKA

Gustiar S. Kep. Ns. , 2012 , Alat Pelindung Diri Pada Perawat , (http://cholate-
gustiar.blogspot.co.id/2012/03/alat-pelindung-diri-pada-perawat.html?m=1, , Diakses pada
tanggal 29 Juni 2018).
Afrizal, Yudha , 2016 , Panduan Alat Pelindung Diri ,
(http://www.slideshare.net/Yudhaafrizal/panduan-alat-pelindung-diri , Diakses pada tanggal
28 Juni 2018).

16

Anda mungkin juga menyukai