Makalah ini diajukan untuk memenuhi syarat kenaikan pangkat dan jabatan perawat madya di
Rumah Sakit Umum Daerah dr.Soekardjo Kota Tasikmalaya.
Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, taufik serta hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Alat Pelindung
Diri” ini. Penyusunan makalah ini diajukan untuk memenuhi syarat kenaikan pangkat dan
jabatan perawat madya di Rumah Sakit Umum Daerah dr.Soekardjo Kota Tasikmalaya. Selain
itu tujuan penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang alat pelindung diri.
Dalam penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang saya miliki. Untuk itu, kritik dan saran
dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada rekan-rekan kerja saya yang telah membantu dalam memberikan saran, ide
dan bertukar pikiran, sehingga saya dapat menyelesaikan malakah ini.
30 Juni 2018
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................. i
Daftar isi...................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan......................................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Alat Pelindung Diri................................................................... 3
B. Tujuan Alat Pelindung Diri (Apd)............................................................... 4
C. Manfaat Alat Pelindung Diri (Apd)............................................................. 4
D. Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri (Apd)......................................................... 4
E. Kegunaan Alat Pelindung Diri (Apd).......................................................... 5
F. Kekurangan Dan Kelebihan Alat Pelindung Diri........................................ 6
G. Cara Memilih Dan Merawat Alat Pelindung Diri........................................ 7
H. Faktor Yang Harus Diperhatikan................................................................ 10
I. Langkah-Langkah Pemakaian Apd............................................................. 10
J. Prinsip Pemakaian Apd............................................................................... 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit adalah industri yang bergerak di bidang pelayanan jasa kesehatan yang
tujuan utamanya memberikan pelayanan jasa terhadap masyarakat sebagai usaha
meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Dalam setiap peroses pelayanan di
rumah sakit, terlihat adanya faktor-faktor penting sebagai pendukung pelayanan itu sendiri,
yang selalu berkaitan satu dengan yang lainnya. Faktor-faktor tersebut meliputi pasien, tenaga
kerja, mesin, lingkugnan kerja, cara melakukan pekerjaan serta proses pelayanan kesehatan itu
sendiri. Di samping memberikan dampak positif, faktor tersebut juga memberikan nilai negatif
terhadap semua komponen yang terlibat dalam peroses pelayanan kesehatan yang berakhir
dengan timbulnya kerugian (Puslitbak IKM FK, UGM 2000).
Hal ini tercerin dalam UU No.1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal
3,9,12,14 dinyatakan bahwa dengan peraturan perundangan di tetapkan syarat-syarat
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) untuk memberikan Alat Pelindung Diri (APD), pengurus
di wajibkan menunjukan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang Alat Pelindung
Diri (APD), dengan peraturan perundangan diatur kewajiban atau hak tebaga kerja untuk
memakai APD harus diselenggarakan di semua tempat kerja ,wajib menggunakan APD yang
di wajibkan pengurus dan menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang diwajibkan secara
Cuma-Cuma. Oleh karena itu keselamatan kerja harus benar-benar di terapkan dalam suatu
rumah sakit lainnya di mana di dalamnya tenaga kerja malakukan pekerjaannya. Hal ini di
lakukan karena manusia adalah faktor yang paling penting dalam suatu produksi. Manusia
sebagai tenaga kerja dapat menimbulkan kecelakaan kerja yang berdampak cacat sampa
meninggal. (Boedi Maryoto, 1997).
iv
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
7. Agar mengetahui bagaimana cara memilih dan merawat Alat Pelindung Diri.
v
BAB II
PEMBAHASAN
Alat Pelindung Diri adalah alat-alat yang mampu memberikan perlindungan terhadap
bahaya-bahaya kecelakaan (Suma’mur, 1991). Atau bisa juga disebut alat kelengkapan yang
wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan
pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya.
Alat Pelindung Diri adalah peralatan keselamatan yang harus dipergunakan oleh
personil apabila berada dalam suatu tempat kerja yang berbahaya. Pelindung barrier, yang
secara umum disebut sebagai alat pelindung diri (APD), telah digunakan selama bertahun-
tahun untuk melindungi pasien dari mikroorganisme yang ada pada petugas kesehatan.
Namun dengan munculnya AIDS dan hepatitis C, serta meningkatnya kembali tuberkulosis di
banyak negara, pemakaian APD menjadi juga angat penting untuk melindungi petugas.
Dengan munculnya infeksi baru seperti flu burung, SARS dan penyakit infeksi lainnya
(Emerging Infectious Diseases), pemakaian APD yang tepat dan benar menjadi semakin
penting.
APD atau alat pelindung diri sangat penting dipergunakan oleh dokter, dokter gigi,
perawat, bidan, perawat gigi ketika melakukan perawatan terhadap pasien (mencegah infeksi
silang) baik itu di rumah sakit, puskesmas maupun fasilitas kesehatan yang lainnya.
vi
Menurut ketentuan Balai Hiperkes, syarat-syarat Alat Pelindung Diri adalah :
a. APD harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap bahaya yang spesifik atau
bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja.
b. Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak menyebabkan rasa
ketidaknyamanan yang berlebihan.
c. Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.
d. Bentuknya harus cukup menarik.
e. Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.
f. Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya yang dikarenakan
bentuk dan bahayanya yang tidak tepat atau karena salah dalam menggunakannya.
g. Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.
h. Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris pemakainya.
i. Suku cadangnya harus mudah didapat guna mempermudah pemeliharaannya.
Alat Delindung Diri meliputi sarung tangan, masker/respirator, pelindng mata (perisai muka,
kacamata), kap, gaun, apron, da barang lainya (Tarwaka, 2008).S
vii
1. Sarung tangan ( sarung tangan bedah, sarung tangan pemeriksaan, sarung tangan rumah
tangga).
2. Masker
3. Respirator
4. Pelindung mata
5. Tutup kepala/kap
6. Gaun
7. Apron
8. Alas kaki
1. Sarung tangan
Melindungi tangan dari bahan infeksius dan mellindungi pasien dari mikroorganisme pada
tangan petugas. Alat ini merupakan pembatas fisik terpenting untuk mencegah penyebaran
infeksi dan harus selalu diganti untuk mecegah infeksi silang.
a. Sarung tangan bedah, dipaka sewaktu melakukan tindakan infasif atau pembedahan.
c. Sarung tangan rumah tangga, dipakai sewaktu memprose peralatan, menangani bahan-
bahan terkontaminasi, dan sewaktu membersihkan permukaan yang terkontaminasi.
2. Masker
Masker harus cukup besar untuk menutup hidung, muka bagian bawah, rahang dan semua
rambut muka. Masker dipakai untuk menahan cipratan yang keluar sewaktu petugas
kesehatan atau petugas bedah bicara, batuk, atau bersin dan juga untuk mencegah cipratan
darah atau cairan tubuh yang terkontaminasi masik kedalam hidung atau mulut petugas
kesehatan. Masker jika tidak terbuat dari bahan tahan cairan, bagaimanapun juga tidak
efektif dalam mencegah dengan baik.
viii
3. Respirator
Masker jenis khusus, disebut respirator partikel, yang dianjurkan dalam situasi memfilter
udara yang tertarik nafas dianggap sangat penting (umpamanya, dalam perawatan orang
dengan tuberculosis paru).
4. Pelindung mata
Melindungi perawat kalau terjadi cipratan darah atau cairan tubuh lainya yang
terkontaminasi dengan melindungi mata. Pelindung mata termasuk pelindung plastik yan
jernih. Kacamata pengaman, pelindung muka. Kacamata yang dibuat dengan resep dokter
atau kacamata dengan lensa normal juga dapat dipakai.
5. Tutup kepala/kap
Dipakai untuk menutup rambut dan kepala agar guguran kulit dan rambut tidak masuk
dalam luka sewaktu pembedahan. Kap harus dapat menutup semua rambut.
6. Gaun
Gaun penutup, dipakai untuk menutupi baju rumah. Gaun ini dipakai untuk melindungi
pakaian petugas pelayanan kesehatan.Gaun bedah, petama kali digunakan untuk melindungi
pasien dari mikroorganisme yang terdapat di abdomen dan lengan dari staf perawatan
kesehatan sewaktu pembedahan.
7. Apron/Clemek
Terbuat dari bahan karet atau plastik sebagai suatu pembatas tahan air di bagian depan dari
petugas kesehatan.
8. Alas kaki
Dipakai untuk melindungi kaki dari perlukaan oleh benda tajam atau berat atau dari cairan
yang kebetulan jatuh atau menetes pada kaki.
1. Kekurangan
a) Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena memakai Alat pelindung diri yang
kurang tepat
ix
b) Fungsi dari Alat Pelindung Diri ini hanya untuk menguragi akibat dari kondisi yang
berpotensi menimbulkan bahaya.
c) Tidak menjamin pemakainya bebas kecelakaan
d) Cara pemakaian Alat Pelindung Diri yang salah,
e) Alat Pelindung Diri tak memenuhi persyaratan standar)
f) Alat Pelindung Diri yang sangat sensitive terhadap perubahan tertentu.
g) Alat Pelindung Diri yang mempunyai masa kerja tertentu seperti kanister, filter dan
penyerap (cartridge).
h) Alat Pelindung Diri dapat menularkan penyakit,bila dipakai berganti-ganti.
2. Kelebihan
1. Cara memilih
2. Cara merawat
x
c. Memeriksa Alat pelindung diri sebelum dipakai untuk mengetahui adanya kerusakan
atau tidak layak pakai.
d. Memastikan Alat pelindung diri yang digunakan aman untuk keselamatan jika tidak
sesuai maka perlu diganti dengan yang baru.
e. Dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara penyimpanan,
kebersihan serta kondisinya.
f. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm kerja yang kualitasnya tidak
sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan
g. Secara spesifik sebagai berikut
a) Helm Safety/ Helm Kerja (Hard hat)
1) Helm kerja dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut
cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen lini.
2) Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm kerja yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak
dibenarkan untuk dipergunakan (retak-retak, bolong atau tanpa system
suspensinya).
3) Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang memiliki
helm kerja dan telah mengikuti training.
b) Kacamata Safety (Safety Glasses)
1) Kacamata safety dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang
menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen
lini.
2) Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan kacamata safety yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak
dibenarkan untuk dipergunakan.
3) Penyimpanan masker harus terjamin sehingga terhindar dari debu, kondisi
yang ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin), kelembaban atau kemungkinan
tercemar bahan-bahan kimia berbahaya.
4) Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang memiliki
kacamata safety dan telah mengikuti training.
xi
c) Sepatu Safety (Safety Shoes)
1) Sepatu safety dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut
cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen lini.
2) Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan sepatu safety yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak
dibenarkan untuk dipergunakan.
3) Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang
memiliki sepatu safety dan telah mengikuti training.
d) Masker/ Perlindungan Pernafasan (Mask/ Respiratory Protection)
1) Pelindung pernafasan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang
menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya.
2) Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat pelindung pernafasan
yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta
tidak dibenarkan untuk dipergunakan.
3) Kondisi dan kebersihan alat pelindung pernafasan menjadi tanggung jawab
karyawan yang bersangkutan,
4) Kontrol terhadap kebersihan alat tersebut akan selalu dilakukan oleh
managemen lini.
e) Sarung tangan
1) Sarung tangan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang
menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen
lini.
2) Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan sarung tangan yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak
dibenarkan untuk dipergunakan.
3) Penyimpanan sarung tangan harus terjamin sehingga terhindar dari debu,
kondisi yang ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin), kelembaban atau
kemungkinan tercemar bahan-bahan kimia berbahaya.
xii
H. FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN
1) Kenakan APD sebelum kontak dengan pasien, umumnya sebelum memasuki ruangan
(tindakan atau operasi).
2) Gunakan dengan hati-hati jangan menyebarkan kontaminasi.
3) Lepas dan buang secara hati-hati ke tempat limbah infeksius yang telah disediakan di
ruang ganti khusus. Lepas masker di luar ruangan.
4) Segera lakukan pembersihan tangan dengan langkah-langkah membersihkan tangan
sesuai pedoman.
Langkah-Langkah memakai APD pada perawatan ruang isolasi kontak dan airborne adalah
sebagai berikut :
7. Kenakan masker.
1. Gaun Pelindung
• Tutupi badan sepenuhnya dari leher hingga lutut, lengan hingga pergelangan tangan dan
selubungkan ke belakang punggung.
xiii
• Ikat di bagian belakang leher dan pinggang.
2. Masker
• Eratkan tali atau karet elastis pada bagian tengah kepala dan leher
• Paskan klip hidung dari logam fleksibel pada batang hidung.
• Paskan dengan erat pada wajah dan di bawah dagu sehingga melekat dengan baik.
• Periksa ulang pengepasan masker
4. Sarung tangan
xiv
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Alat Pelindung Diri atau APD sangat penting dan diperlukan oleh pegawai, karyawan, teknisi
,administratif atau siapapun yang memiliki resiko kecelakaan atauapun bahaya dalam
bekerja.Oleh karena itu APD harus benar-benar di pelajari dan di pahami baik dalam
penggunaannya ataupun pemeliharaannya agar APD bias berfungsi dengan baik. Berikut
pembahasan mengenai Alat Pelindung diri :
1. Alat Perlindungan Diri merupakan alat yang digunakan untuk mengurangi resiko akibat
kecelakaan, bukan menghilangkan kecelakaan itu sendiri.
3. Alat Perlindungan Diri harus sesuai dengan jenis kegiatan dan tempat pekerjaan.
4. Alat Perlindungan Diri harus selalu dirawat agar dapat digunakan sesuai dengan ketentuan.
B. SARAN
xv
DAFTAR PUSTAKA
Gustiar S. Kep. Ns. , 2012 , Alat Pelindung Diri Pada Perawat , (http://cholate-
gustiar.blogspot.co.id/2012/03/alat-pelindung-diri-pada-perawat.html?m=1, , Diakses pada
tanggal 29 Juni 2018).
Afrizal, Yudha , 2016 , Panduan Alat Pelindung Diri ,
(http://www.slideshare.net/Yudhaafrizal/panduan-alat-pelindung-diri , Diakses pada tanggal
28 Juni 2018).
16