Anda di halaman 1dari 12

i

Halaman Depan
Tugas Individu : Topik Isu Global Maupun Nasional Kesehatan
Masyarakat
Nama Dosen : Dr. Erwin Azizi Jayadipraja,DM.,SKM.,M.Kes

ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

Oleh :

Hendry Febriana Hende

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MANDALA
WALUYA KENDARI
2020
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas ini..
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan Tugas ini masih
jauh dari kesempurnaan oleh karna itu saran-saran dari semua pihak yang
sifatnya membangun untuk meningkatkan mutu dari penulisan ini sangat
penulis harapkan.
Akhirnya penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu untuk kesempurnaan tugas ini dan semoga dapat
bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Kendari, 2020
iii

DAFTAR ISI

Halaman Depan .................................................................................................. i


KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
PEMBAHASAN ISUE ......................................................................................... 1
DAFTAR PUSTAKA ............................................ Error! Bookmark not defined.
1

PEMBAHASAN ISUE

ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

Rumah sakit adalah industri yang bergerak di bidang pelayanan jasa


kesehatan yang tujuan utamanya memberikan pelayanan jasa terhadap
masyarakat sebagai usaha meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya. Penyakit akibat kerja di rumah sakit dapat menyerang semua tenaga
kerja, baik yang medis (seperti perawat, dokter, dokter gigi), maupun non medis
seperti petugas kebersihan (cleaning service) rumah sakit.
Covid-19 mengancam masyarakat Indonesia. Tetapi banyak masyarakat
menyepelekan kesehatan,dan melanggar perintah/aturan kesehatan yang
diberikan. Bukan kah sehat yang lebih utama ? Apakah kita bisa menjalankan
aktifitas dengan keadaan kurang sehat ?
Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting dan perlu diperhatikan
oleh semua tenaga kerja termasuk tenaga medis. Keselamatan kerja yaitu
suatu upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja, dan lingkungan
kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan
dirinya sendiri maupun orang disekelilingnya.
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) mrupakan salah satu cara untuk
menghindari bahaya kecelakaan. APD tidaklah secara sempurna dapat
melindungi tubuh tetapi akan mengurangi tingkat keparahan kecelakaan yang
terjadi. Meskipun telah menggunakan Alat Pelindung Diri usaha pencegahan
secara teknis adalah yang paling utama oleh karena itu penggunaan APD yaitu
untuk menghindari dan mengurangi terjadinya kecelakaan.
Apakah semua rumah sakit di indonesia menyediakan APD ?
Hasil observasi sebuah penelitian masih banyak rumah sakit yang tidak
menyediakan APD. Memasuki era globalisasi perdagangan dunia, maka dunia
usaha indonesia menghadapi berbagai perubahan yang sangat cepat.
Indonesia sebagai negara yang terbuka dalam pergaulan internasional tidak
dapat menghindarkan diri dari pengaruh globalisasi, sehingga globalisasi harus
di sikapi dengan cermat oleh dunia usaha indonesia karena salah satu kunci
2

untuk menjawab tantangan perkembangan global adalah Sumber Daya


Manusia yang berkualitas, efisiensi perusahaan pun harus diupayakan, di
antaranya dengan penggunaan Alat pelindung Diri (APD).
Alat Pelindung Diri (APD) merupakan suatu alat yang dapat melindungi
seseorang dari potensi bahaya ditempat kerja. Penerapan APD bertujuan
mencegah masalah kecelakaan kerja atau resiko bahaya yang dapat muncul
ketika sedang melakukan pekerjaan dirumah sakit.
Hasil penelitian masih banyak yang tidak patuh terhadap menggunakan
APD. Tenaga profesional perawat merupakan sebagian dari sumber daya
manusia yang ada dilingkungan rumah sakit yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada pasien yang mempunyai hubungan interaksi langsung
dengan pasien. Kondisi kesehayan pasien yang mengalami gangguan
kesehatan menuntut adanya kebutuhan kepada perawat untuk mendapatkan
bantun pelayanan kesehatan sehingga kemungkinan besar seorang perawat
seringkali terpapar dalam lingkungan yang berisiko penyakit dan menimbulkan
gangguan kesehatan.
Pemakaian APD merupakan upaya untuk menciptakan keselamatan dan
kesehatan kerja bagi perawat di ruangan perawatan rumah sakit. Alat
pelindung diri seperti sarung tangan, masker, kaca mata menjadi alternatif
tindakan pencegahan bagi perawat dalam melindungi diri dari resiko penularan
penyakit selama berinteraksi dengan pasien.
Ketidak patuhan dalam penggunaan APD dirumah sakit dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain komunikasi, ketersediaan alat, pengawasan atau
supervisi dari kepala ruangan rumah sakit.
Kontaminasi penyakit yang terjadi di lingkungan rumah sakit dapat
dicegah dengan meningkatkan keamanan dan kedisiplinan perawat dalam
menggunakan alat pelindung diri, dan ini berlaku bagi semua perawat yang ada
diseluruh unit pelayanan.
Apabila perawat tidak disiplin dalam penggunaan APD, maka perawat
akan beresiko untuk terpapar kuman penyakit yang ditularkan melalui darah
dan cairan tubuh pasien.
3

Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan


yang profesional adalah dengan meningkatkan K3, PAK dan KAK pada
perawat.
Alat Pelindung Diri (APD) ada berbagai macam yang berguna untuk
melindungi seseorang dalam melakukan pekerjaan yang fungsiya untuk
mengisolasi tubuh tenaga kerja dari potensi bahaya di tempat kerja salah
satunya ialah sarung tangan,masker,kacamata, dan lain-lain.
Peningkatan derajat kesehatan bukan hanya ditujukan kepad
masyarakat tetapi juga untuk tenaga kesehatan yang berperan sebagai pemberi
pelayanan kesehatan sehingga rumah sakit berkewajiban menyehatkan para
tenaga kerjanya. Upaya ini dilaksanakan untuk mengurangi risiko terjadinya
penyakit dan kecelakaan akibat kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja rumah sakit adalah segala kegiatan
untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan bagi sumber daya
manusia rumah sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun
lingkungan rumah sakit melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja di rumah sakit. Terpaparnya tenaga kesehatan dengan
berbagai potensi yang berbahaya dapat menimbulkan penyakit infeksi akibat
kecelakaan kerja.
Tempat kerja merupakan tiap ruangan atau lapangan, tertutup dan
terbuka, bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering
dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat
sumber-sumber bahaya.
Alat Pelindung Diri (APD) yang diwajibkan pada tenaga kerja yang
berada di bawah pimpinannya dan menyediakan bagi setiap orang lain yang
memasuki tempat kerja, disertai dengan petunjuk-petunjuk yang diperlukan
menurut petunjuk pengawas atau ahli keselamatan kerja.
Bahaya tidak dapat di hilangkan atau di kontrol secara memadai, maka Alat
Pelindung Diri (APD) dapat di gunakan pada saat melakukan pekerjaan di area
berbahaya.
Tenaga kerja harus patuh terhadap peraturan perusahaan untuk
mengurangi risiko kecelakaan kerja. Ketidak patuhan penggunaan APD sangat
4

mempengaruhi kejadian kecelakaan akibat kerja, dan akan menyebabkan


kerusakan, kelainan dan cacat, hingga kematian.
Alat Pelindung Diri (APD) adalah seperangkat alat keselamatan yang
digunakan oleh pekerja untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya dari
adanya pemaparan potensi terhadap bahaya lingkungan kerja terhadap
kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Alat Pelindung Diri (APD) dipilih secara hati-hati agar dapat memenuhi
beberapa ketentuan yang di perlukan :
1. Alatnya harus dipakai secara flaksibel.
2. Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.
3. Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya, yang
dikarenakan bentuknya yang tidak tepat atau karena salah dalam
penggunannya.
4. Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.
5. Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan presepsi pemakainya dan suku
cadangnya mudah di dapat guna mempermudah pemeliharannya.

APD yang digunakan oleh tenaga kerja dirumah sakit :


1. Baju Pelindung. Baju pelindung digunakan untuk melindungi seluruh atau
sebagian tubuh dari percikan api, suhu panas atau dingin, cairan bahan
kimia dan lainnya.
2. Sepatu Steril. Sepatu khusus yang digunakan oleh petugas yang bekerja di
ruang bedah, laboratorium, ICU, ruang isolasi, ruang otopsi.
3. Alat Pelindung Tangan. Alat pelindung tangan digunakan untuk melindungi
tangan dan bagian lainnya dari banda tajam atau goresan, bahan kimia,
benda panas dan dingin, kontak dengan arus listrik. Jenis alat pelindung
tangan :sarung tangan bersih, sarung tangan bersih ialah sarung tangan
yang di disinfeksi tingkat tinggi, dan digunakan sebelum tindakan rutin pada
kulit dan selaput lendir misalnya tindakan medik pemeriksaan dalam,
merawat luka terbuka. Sarung tangan bersih dapat digunakan untuk
tindakan bedah.
5

Persyaratan yang harus dipenuhi APD :


1. Apapun sifat dan bahayanya, peralatan atau pakaian harus memberikan
cukup perlindungan terhadap bahaya tersebut.
2. Peralatan atau pakaian harus ringan dipakainya dan awet dan membuat
rasa kurang nyaman sekecil mungkin, tetapi memungkinkan penglihatan
dan sebagainya.

Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan


untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif,
kuratif serta rehabilitatif.
Fasilitas kesehatan, termasuk di dalamnya adalah rumah sakit,
merupakan tempat kerja yang sangat sarat dengan potensi bahaya kesehatan
dan keselamatan pekerja.
Fasilitas kesehatan rumah sakit lebih tinggi dibandingkan tempat kerja lainnya.
Rumah sakit sebagai industri jasa merupakan sebuah industri yang
mempunyai beragam persoalan tenaga kerja yang rumit dengan berbagai risiko
terkena penyakit akibat kerja bahkan kecelakaan akibat kerja,sehingga
berkewajiban menerapkan upaya keselamatan dan kesehatan kerja di rumah
sakit (K3RS)
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu
bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja rumah sakit yang aman, sehat,
bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau
bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Pihak rumah sakit harus mencari cara untuk mendorong para
karyawannya untuk mempunyai kemauan dalam bekerja untuk mencapai tujuan
dari penerapan K3 dirumah sakit, dan cara yang dilakukan adalah memotivasi
para karyawan. Oleh karena itu, motivasi kerja di sebut sebagai pendorong
semangat kerja. Kuat lemah motivasi kerja seorang tenaga kerja ikut
menentukan besar kecilnya kinerja karyawan.
Peningkatan tenaga kerja pada sektor industri yang ad di indonesia
harus berbanding lurus dengan perlindungan yang diberikan kepada tenaga
kerja mengingat bahwa penggunaan sudah canggih sehingga efek yang dapat
6

ditimbulkan jauh lebih baik berbahaya. Kesehatan dan keselamatan kerja


ditempat kerja merupakan suatu nilai aset yang tinggi bagi individu, masyarakat
serta bagi Negara itu sendiri.
Perlindungan diperlukan untuk mengurangi atau mengendalikan hal
negatif yang tidak di inginkan dalam proses kerja seperti penggunaan
peralatan/mesin yang sudah canggih namun tidak digunakan secara tepat dan
benar sehingga menimbulkan kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja merupakan
suatu peristiwa yang berhubungan dengan pekerjaan yang dapat menimbulkan
suatu cedera tergantung pada keparahannya atau mengakibatkan kematian.
Kecelakaan kerja di tempat kerja terjadi akibat dua penyebab yaitu karena
kondisi yang tidak aman dan tindakan yang tidak aman.
Penggunaan alat pelindung diri (APD) yang di lakukan secara terus menerus
akan menjadi sebuah perilaku penggunaan alat pelindung diri.
Manfaat penggunaan Alat Pelindung Diri adalah persepsi yang dirasakan
oleh pekerja tingkatan sejauh mana pengguna dapat percaya bahwa dengan
menggunakan sebuah teknologi akan meningkatkan kinerja. Persepsi manfaat
yang tinggi membuat pekerja percaya dengan menggunakan alat pelindung diri
memberikan manfaat dalam menyelesaikan pekerjannya.
PT.X merupakan sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang bergerak pada bidang industri. PT.X memiliki banyak divisi dalam
pembuatan kapal, PT.X yang menjadi panutan bagi pekerja dalam
melaksanakan pekerjaanny dalam aspek Kesehatan dan Keselamatan kerja.
Kemudahan penggunaan APD
Kemudahan pekerja bahwa dengan menggunakan Alat Pelindung Diri
(APD)maka akan terbebas dari usaha yang menyusahkan seperti alat
pelindung diri yang susah untuk dipakai atau yang tidak flaksibel digunakan
sehingga menyusahkan untuk dipakai saat bekerja.
Sikap penggunaan APD
Sikap adalah sebuah reaksi atau respon yang masih bersifat tertutup
yang dilakukan oleh seorang individu terhadap adanya stimulus.
Perilaku penggunaan APD
7

Perilaku adalah suatu respon atau reaksi seorang individu terhadap


suatu stimulus yang bersumber dari luar atau dari dalam dirinya.
Pekerja yang terdapat di PT.X umumnya sudah memiliki perilaku
penggunaan alat pelindung diri (APD) yang cukup baik. Sikap pekerja juga
timbul dari adanya manfaat dan kemudahan penggunaan yang dikategorikan
cukup baik dengan sikap penggunaan alat pelindung diri (APD).
Dalam upaya pengelola sampah, setiap rumah sakit diharapkan
mempunyai petugas kebersihan yang akan mengelola sampah. Dan pengelola
sampah tersebut harus menggunakan APD berupa helem, masker, sarung
tangan, pakaian kerja khusus, sepatu khusus.
Selain itu, pekerja pengangkut sampah di dinas lingkungan Hidup dan
Kebersihan merupakan pekerja pengangkut sampah setiap harinya bekerja
memungut, serta mengumpulkan sampah dari rumah tangga, hingga pusat
keramaian seperti : pasar, ruko, perkantoran< rumah sakit dan sampah jalanan.
Berdasarkan survey telah dilakukan penelitian, di temukan 70% pekerja
pengangkut sampah tidak menggunakan APD dan tidak merawat APD dengan
baik sungguh mirisnya, hal ini dapat menyebabkan kecelakaan kerja seperti
tertusuk benda tajam, pecahan kaca, tangan tergores dan luka saat bekerja.
Sikap pekerja pengangkut sampah :
Mereka meremehkan bahwa penggunaan APD tidaklah terlalu penting
yang justru dapat mengakibatkan hal yang fatal dan berdampak buruk bagi
kesehatan dan keselamatan pekerja.
Ketersediaan sarana pekerja pengangkut sampah :
Ketersediaan sarana adalah salah satu faktor yang mempengaruhi
terbentuknya perilaku aman saat melakukan pekerjaan, dimana ketersediaan
fasilitas atau sarana dan prasarana harus sesuai dengan risiko dan bahaya
yang di hadapi oleh pekerja ditempat kerja.
Sarana APD dapat mendukung pembentukan perilaku. Pembentukan
perilaku berupa pengetahuan, sikap dan tindakan.
8

DAFTAR PUSTAKA

Claudya, 2016. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Dengan Tindakan


Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Petugas Instalasi
Gawat Darurat (IGD) Di Rumah Sakit Umum Daerah Kotamobagu.
Jurnal Keperawatan, 3(4), pp. 14-28.

Damayanti, 2019. Kajian Tumbuhan Obat Berdasarkan Kelompok Penyakit


Penting Pada Berbagai Etnis Di Indonesia. IPB. Bogor, 1(12), pp. 12-
22.

HASIBUAN, A. A., 2017. NARKOBA DAN PENGUNAANYA. JSTIDI


DIDAKTIKA, pp. 33-44.

Helmi, Z. N., S. & M., 2016. Perilau terhadap Kepatuhan Penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD) untuk Pencegahan Penyakit Akibat Kerja.
Jurnal berkala kesehatan, 1(2), pp. 1-12.

Kallo, V., Kasim, Y. & M., 2017. Hubungan Motivasi & Supervisi dengan
Kepatuhan Perawat Dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
pada Penanganan Pasien Gangguan Muskuloskeletal. Jurnal
Kesehatan Masyarakat, 3(4), pp. 1-13.

Laranova, A., Afriandi, I. & Pratiwi, Y. S., 2018. Persepsi Tenaga Kesehatan
Terhadap Penggunaan APD Dan Kejadian Kecelakaan Akibat Kerja
Di Salah Satu Rumah Sakit di Kota Bandung. JSK, 3(4).

Lensoni, N. H., 2018. Hubungan perilaku dan sikap pekerja Pengangkut


Sampah dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri di Kampung Jawa.
J Aceh Med ISSN 2548-96232018, 3(12), pp. 1-14.

Padmonobo, Heru, Wahyuningsih, 2017. . Hubungan Faktor – Faktor


Lingkungan Fisik Rumah dengan Kejadian Pneumonia pada Balita di
wilayah Kerja Puskesmas jatibarang Kabupaten Brebes. Jurnal
Kesehatan Lingkungan Indonesia, p. 2.

Rianto, A. D., 2016. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Perawat


Dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri di Rumah Sakit. Jurnal
Keperawatan, 7(8), pp. 1-15.
9

Septiningsih, E., 2017. Penguatan Masa Kerja dalam Meningkatkan Kepatuhan


Penggunaan Alat Pelindung diri Pada Petugas Kebersihan. Jurnal
Keperawatan, 3(4), pp. 34-45.

Zahara, R. A., Efendi, S. U. & Khairani, N., 2017. Kepatuhan Menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) Ditinjau dari Pengetahuan dan Perilaku pada
Petugas Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
(Ipsrs). Jurnal Kesehatan, 2(2), pp. 153-168.

Anda mungkin juga menyukai