Anda di halaman 1dari 14

HASIL PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN PIJAT OXITOCIN DAN KONSUMSI BISKUIT


DAUN KELOR TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM DI
KOTA BAU-BAU

MARPUA
M201801023

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN


MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU - ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
MANDALA WALUYA 2021
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA
Kota Baubau terletak di jazirah Sulawesi Tenggara bagian
selatan pulau Buton. Secara geografis terletak di bagian selatan
garis khatulistiwa di antara 5º 2' - 5º 33' lintang selatan dan
diantara 122º 30' - 122º 47' Bujur timur. Adapun batas-batas
wilayah administratif Kota Baubau adalah: Sebelah Utara
berbatasan dengan Kecamatan Kapontori (Kab.Buton) Sebelah
Timur berbatasan dengan Kecamatan Pasarwajo (Kab.Buton)
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Batauga
(Kab.Buton) Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Buton
Gambaran Karakteristik Responden
Tabel 5.1. Distribusi Umur
Umur Frekuensi (f) Persentae (%)
<20 tahun 2 1.90
20-35 tahun 82 78.10
>35 tahun 21 20.00
Total 105 100

Tabel 5.2. Distribusi Pekerjaan


Pekerjaan Frekuensi (f) Persentae (%)
PNS/SWASTA 9 8.57
IRT 76 72.38
WIRAWASTA 20 19.05
Total 105 100
Gambaran Karakteristik Responden

Tabel 5.1. Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan.


Pendidikan Frekuensi (f) Persentae (%)
SMA 59 56.19
Diploma 13 12.38
S1 31 29.52
S2 2 1.90
Total 105 100
Analisis Deskriptif
Tabel 5.4. Distribusi Jumlah ASI sebelum Perlakuan dan setelah perlakuan dalam ml/hari untuk perlakuan Pijat Oxitocin
Pemberian
No Pijat Oxitocin Keterangan
Pemberian
No Pijat Oxitocin Keterangan Pre Post
Pre Post 19 250 600 Meningkat
1 235 600 Meningkat 20 250 750 Meningkat
2 300 550 Meningkat
21 450 600 Meningkat
3 250 700 Meningkat
22 400 500 Meningkat
4 250 750 Meningkat
23 300 550 Meningkat
5 250 680 Meningkat
24 350 350 Tidak Meningkat
6 250 550 Meningkat
25 350 600 Meningkat
7 350 700 Meningkat

8 275 750 Meningkat 26 230 550 Meningkat

9 250 680 Meningkat 27 235 700 Meningkat

10 400 350 Tidak Meningkat 28 235 750 Meningkat

11 300 750 Meningkat 29 230 500 Meningkat


12 240 680 Meningkat 30 250 645 Meningkat
13 245 550 Meningkat
31 400 400 Tidak Meningkat
14 350 350 Tidak Meningkat
32 250 600 Meningkat
15 230 750 Meningkat
33 300 600 Meningkat
16 235 500 Meningkat
34 300 650 Meningkat
17 450 450 Tidak Meningkat
35 240 750 Meningkat
18 230 700 Meningkat
Analisis Deskriptif
Tabel 5.5. Distribusi Jumlah ASI sebelum Perlakuan dan setelah perlakuan dalam ml/hari untuk perlakuan Pemberian
Biscuit Daun Kellor
Pemberian Biscuit
Pemberian Biscuit No Daun Kelor Keterangan
No Daun Kelor Keterangan Pre Post
Pre Post 19 400 700 Meningkat
1 350 400 Meningkat
20 450 450 Tidak Meningkat
2 350 600 Meningkat
21 300 550 Meningkat
3 230 500 Meningkat
22 350 700 Meningkat
4 400 400 Tidak Meningkat

5 450 650 Meningkat


23 240 750 Meningkat

6 230 600 Meningkat 24 350 680 Meningkat

7 250 550 Meningkat 25 500 550 Meningkat

8 250 700 Meningkat 26 350 700 Meningkat


9 450 750 Meningkat 27 500 450 Tidak Meningkat
10 400 500 Meningkat
28 300 680 Meningkat
11 400 400 Tidak Meningkat
29 240 700 Meningkat
12 350 700 Meningkat
30 245 750 Meningkat
13 350 750 Meningkat
31 350 680 Meningkat
14 450 450 Tidak Meningkat
32 350 550 Meningkat
15 235 550 Meningkat

16 450 700 Meningkat


33 235 700 Meningkat

17 230 750 Meningkat 34 450 500 Meningkat

18 300 400 Meningkat 35 450 450 Tidak Meningkat


Analisis Deskriptif
Tabel 5.6. Distribusi Jumlah ASI sebelum Perlakuan dan setelah perlakuan dalam ml/hari untuk perlakuan pijat
Oxytocin dan Pemberian Biscuit Daun Kellor
Pemberian Pijat Pemberian Pijat
Oxitocin dan Biskuit Oxitocin dan Biskuit
No Keterangan No Keterangan
daun kelor daun kelor
Pre Post Pre Post
1 350 693 Meningkat 19 350 693 Meningkat
2 500 550 Meningkat 20 350 693 Meningkat
3 350 693 Meningkat 21 400 792 Meningkat
4 500 990 Meningkat
400 792
22 Meningkat
5 300 594 Meningkat
23 450 891 Meningkat
6 240 475 Meningkat
24 230 455 Meningkat
7 450 450 Tidak Meningkat
25 400 792 Meningkat
8 400 792 Meningkat
26 550 1089 Meningkat
9 350 693 Meningkat
27 450 891 Meningkat
10 235 300 Meningkat
28 400 792 Meningkat
11 450 891 Meningkat
29 550 1089 Meningkat
12 450 891 Meningkat
30 400 792 Meningkat
13 350 300 Tidak Meningkat
31 350 693 Meningkat
14 230 455 Meningkat

15 400 792 Meningkat 32 450 891 Meningkat

16 450 891 Meningkat 33 550 1089 Meningkat

17 230 300 Meningkat 34 450 891 Meningkat

18 600 1188 Meningkat 35 400 792 Meningkat


Analisis Inferensial: Uji Normalitas Data
Tabel 5.7. Distribusi Hasil Uji Normalitas Data Setiap Variabel

No n Variabel Pre Tes-Post Tes Asymp. Sig. (2- Alpha (α)


tailed)
1 35 Pijat Oxitocin 0.200 0.05
2 35 Pemberian Biscuit Daun Kelor 0.055 0.05
3 35 Pemberian Pijat Oxitocin + 0.200 0.05
Biscuit Daun Kelor
Uji Statistik
Tabel 5.8 Distribusi Pengaruh Pijat Oxytocin Terhadap Peroduksi ASI
Responen (n) Rata-Rata Produksi ASI T Hitung T Tabel Sig.
Sebelum Sesudah
35 288.86 603.86 11.009 1.96 0.000

Tabel 5.9 Distribusi Pengaruh Pijat Oxytocin Terhadap Peroduksi ASI


Responen (n) Rata-Rata Produksi ASI T Hitung T Tabel Sig.
Sebelum Sesudah
35 348.14 596.86 8.508 1.96 0.000
Tabel 5.10 Distribusi Pengaruh Pijat Oxytocin Terhadap Peroduksi ASI

Responen (n) Rata-Rata Produksi ASI T Hitung T Tabel Sig.


Sebelum Sesudah
35 399.00 744.43 13.042 1.96 0.000
Analisis Inferensial : uji Anova

Descriptives
Produksi_ASI
95% Confidence Interval
for Mean Min Max
Std. Lower Upper
  N Mean Deviation Std. Error Bound Bound    
Pijat Oxytocin 35 432.86 79.223 13.391 405.64 460.07 279 558
Biskuit Daun Kelor 35 441.14 72.941 12.329 416.09 466.20 279 558
Pijat Oxytocin dan 35 744.43 228.641 38.647 665.89 822.97 300 1188
Pemberian Biskuit
Daun Kelor
Total 105 539.48 205.178 20.023 499.77 579.18 279 1188
Analisis Inferensial : uji Anova
Tabel 5.14 Distribusi Hasil perbedaan peningkatan produksi ASI setiap Treatment mengunakan Uji Anova
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Produksi_ASI
Bonferroni
 
95% Confidence Interval
Mean Difference Lower Upper  
(I) Perlakuan (J) Perlakuan (I-J) Std. Error Sig. Bound Bound
Pijat Oxytocin Biskuit Daun Kelor -8.286 34.880 1.000 -93.19 76.62  
Pijat Oxytocin dan Pemberian -311.571* 34.880 .000 -396.47 -226.67  
Biskuit Daun Kelor
Biskuit Daun Kelor Pijat Oxytocin 8.286 34.880 1.000 -76.62 93.19  
Pijat Oxytocin dan Pemberian -303.286* 34.880 .000 -388.19 -218.38  
Biskuit Daun Kelor
Pijat Oxytocin dan Pemberian Pijat Oxytocin 311.571* 34.880 .000 226.67 396.47  
Biskuit Daun Kelor Biskuit Daun Kelor 303.286* 34.880 .000 218.38 388.19  
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Kesimpulan

1. Ada Pengaruh penerapan pijat Oxitocin terhadap ASI yang di produksi oleh ibu post partum serta terdapat
perbedaan volume ASI Pre dan Post Perlakuan

2. Ada Pengaruh pemberian biscuit daun kellor terhadap ASI yang di produksi oleh ibu post partum serta
terdapat perbedaan volume ASI Pre dan Post Perlakuan

3. Ada Pengaruh penerapan pijat oxitocin dan Pemberian Biskuit Daun Kelor terhadap ASI yang di produksi
oleh ibu post partum serta terdapat perbedaan volume ASI Pre dan Post Perlakuan.

4. Diktahui dari semua perlakuan terdapat perbedaan pengaruh untuk setiap treatment, diketahui nampak
perbedaan peningkatan produksi ASI untuk setiap perlakuan dimana perlakuan dengan peningkatan produksi
ASI terbanyak adalah pada perlakuan pemberian pijat Oxytocin dengan menambahkan konsumsi biscuit
daun kelor dan urutan ke dua pada perlakuan Pijat Oxytocin.
Saran
Saran di peruntukkan untuk :
1. Pemerintah Kota Bau-Bau
Agar lebih memprioritaskan dalam permasalahan dalam pemenuhan program ASI Ekslusif, baik dengan cara sosialisasi
atau dengan cara lain yang dinilai lebih efektif dan relevan dengan harapan agar tercapainya derajad kesehatan yang setingi-
tingginya.
2. Dinas Kesehatan Kota Bau-Bau
Terkhusus bagi penanggung jawab program KIA agar lebih terfokus dalam pemenuhan ASI Ekslusif dengan cara
sosialisasi maupun secara personal bagi tenaga kesehatan khususnya yang menangani ibu pasca salin, baik di rumah sakit
maupun di pelayanan kesehatan lainnya.
3. Peneliti Selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya dengan judul yang sama atau mirip disarankan lebih mendalami dalam melakukan penelitiannya
baik mengunakan metode analisis yang berbeda ataupun menganalisis yang lebih spesifik lagi dari semua variabel tersebut

Anda mungkin juga menyukai