Anda di halaman 1dari 13

i

Halaman Depan
Tugas Individu : Topik Isu Global Maupun Nasional Kesehatan
Masyarakat
Nama Dosen : Dr. Erwin Azizi Jayadipraja,DM.,SKM.,M.Kes

NARKOBA MERUSAK GENERASI BANGSA

Oleh :

YOBI SANJAYA

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MANDALA
WALUYA KENDARI
2020
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas ini..
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan Tugas ini masih
jauh dari kesempurnaan oleh karna itu saran-saran dari semua pihak yang
sifatnya membangun untuk meningkatkan mutu dari penulisan ini sangat
penulis harapkan.
Akhirnya penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu untuk kesempurnaan tugas ini dan semoga dapat
bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Kendari, 2020
iii

DAFTAR ISI

Halaman Depan ........................................................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................iii
PEMBAHASAN ISUE................................................................................................................. 1
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................Error! Bookmark not defined.
1

PEMBAHASAN ISUE

NARKOBA MERUSAK GENERASI BANGSA

Isu mengenai narkoba ataupun obat-obatan terlarang sudah merupakan


buah bibir dimana-mana. Maraknya penyebaran dan penyalahgunaan narkoba
sudah tidak asing lagi bahkan seolah-olah narkoba menjadi suatu budaya atau
pola hidup yang akrab oleh masyarakat. Sudah banyak negara yang seolah-
olah menghalalkan pemakaian narkoba di kehidupan sehari-hari baik di
kalangan remaja maupun dewasa.

Sebenarnya, narkoba adalah obat yang digunakan oleh para dokter


untuk membius pasien dan juga sebagai obat penenang dengan dosis yang
sudah ditentukan. Jika digunakan dengan dosis yang tidak semestinya, maka
akan mengganggu sistem syaraf pusat yaitu otak, fisik, psikis atau jiwa, dan
fungsi sosial. Akibatnya, pemakai akan mengalami efek seperti berikut:
Halusinogen, yaitu efek narkoba yang membuat pemakai merasakan halusinasi
yang tinggi. Melihat suatu hal atau benda yang sebenarnya tidak nyata.
Stimulan, yaitu efek narkoba yang mengakibatkan kerja organ tubuh seperti
jantung dan otak menjadi lebih cepat dari biasanya. Depresan, yaitu efek
narkoba yang menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi fungsional tubuh,
sehingga pemakai merasa tenang bahkan tertidur dan tidak sadarkan diri.
Adiktif, yaitu efek narkoba yang menimbulkan rasa candu (keinginan
mengonsumsi secara terus-menerus). Namun, hal itu tidak menjadi halangan
bagi para pemakai untuk mengonsumsi barang haram tersebut, Para pemakai
narkoba khususnya remaja menganggap narkoba adalah penyelamat hidup
mereka. Mereka mencari kesenangan dari peliknya hidup dengan cara yang
salah. Miris memang, mengingat remaja yang menjadi penerus bangsa, justru
merusak masa depan dan harapan bangsa.

Penyalahgunaan narkoba yang merusak mental anak bangsa ini


melatarbelakangi terbentuknya badan-badan anti narkoba di berbagai negara
termaksud Indonesia. Badan-badan narkoba ini berperang melawan narkoba
2

dengan cara-cara yang berbeda. Ada yang menggunakan penyuluhan atau


bimbingan, artwork sentilan yang menyadarkan masyarakat, dan macam-
macam lainnya. Mereka berkampanye melawan narkoba dengan keunikan dan
gaya dari budaya negara masing-masing.

Narkoba sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup bangsa ini. Hal ini
dikarenakan barang haram ini dapat menghancurkan masa depan generasi
muda sebagai calon penerus bangsa. Upaya pencegahan terhadap penyebaran
narkoba di kalangan pelajar, sudah menjadi tanggung jawab kita bersama.
Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus
turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap generasi
muda. Banyak hal yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja dalam
penyalahgunaan narkoba, dan membantu remaja yang sudah terjerumus
penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi

Banyak alasan yang membuat narkoba sangat merugikan generasi bangsa


yaitu Alasan yang pertama adalah narkoba bisa menghancurkan masa depan anak
muda. Anak-anak muda yang semestinya menjadi calon-calon penerus bangsa akan
hancur masa depannya jika masuk ke dalam lingkaran narkoba. Jangankan menjadi
masa depan bangsa, masa depan mereka sendiri pun akan rusak akibat dari barang
haram ini. Hal ini dikarenakan narkoba akan menciptakan generasi- generasi yang
ketergantungan pada barang tersebut , yaitu generasi yang tidak bisa lepas dari
narkoba.

Alasan yang ke dua adalah narkoba bisa mematikan kreatifitas anak bangsa.
Anak muda semestinya memiliki daya kreatifitas yang tinggi. Di masa-masa inilah
mereka bisa menemukan pemikiran-pemikiran baru, menemukan inovasi dan
berprestasi. Namun, apa yang terjadi ketika mereka masuk ke dalam jurang narkoba ?
Mereka akan kehilangan itu semua. Narkoba ini perlahan-lahan akan mematikan sel-
sel otak mereka sehingga lama kelamaan otak mereka tidak mampu lagi berkreasi dan
yang ada di dalamnya hanyalah narkoba. Jika otak mereka sudah terkontaminasi oleh
nakoba, maka tidak ada lagi kreatifitas yang tersisa.

Alasan yang terakhir adalah narkoba menciptakan generasi kriminal.


Para remaja yang sudah terjerat ke dalam lingkaran setan ini akan terus-
3

menerus dipaksa untuk memenuhi keinginan mereka terhadap narkoba.


Akibatnya, mereka akan melakukan apa saja untuk mendapatkan barang
haram itu, termasuk dengan perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum,
seperti mencuri, merampok, menipu dan membunuh dengan keji. Semua yang
dilakukan itu tidak lain dan tidak bukan karena narkoba yang telah merusak
otak dan jiwa mereka.

Terdapat suatu kenyataan yang sulit dipercaya , bahwa hampir semua


pengguna Narkoba mengetahui bahaya dari Narkoba, namun hanya sedikit
yang bersedia dan berhasil untuk menghentikan kebiasaannya tersebut.
Ancaman penyakit yang mengintai terkadang tidak cukup ampuh untuk
membuat pacandu menghentikan kebiasaannya

Narkoba di satu sisi merupakan suatu yang dibenci dan dicoba untuk
dihindari , namun disatu sisi yang lain dianggap sebagai sahabat setia yang
terus dicari dan dijadikan sebagai salah satu alat pergaulan. Narkoba
dipandang sebagai masalah yang paling mendesak untuk ditangani dan
dikurangi , karena mengandung pelbagai senyawa beracun dan bersifat
karsinogenik (dapat menyebabkan keganasan).

Laju peredaran narkoba akhir-akhir ini semakin marak. Menjamur, tidak


hanya di perkotaan saja tetapi telah merambah pedesaan. Istilah narkoba
nampaknya sudah tidak asing lagi terdengar. Hampir setiap orang mengetahui.
Media massa, baik media elektronik maupun media cetak tampaknya juga turut
berperan dalam menghadirkan informasi- informasi yang berkaitan dengan
narkoba kepada masyarakat luas. kampanye-kampanye anti narkoba juga
cenderung ‘straight to the point’ dan mengaitkan penyalahgunaan narkoba
dengan isu yang merupakan hal yang sehari-hari ada di sekitar kita sehingga
mampu dicerna oleh masyarakat. Dari segi desain bisa dikatakan desainnya
sangat simple, tidak beribet, dan mampu menjangkau masyarakat. Saya pikir
BNN cukup cermat dalam melakukan pendekatan terhadap masyarakat dengan
poster ini.
4

Namun demikian, masih banyak hal yang perlu untuk diketahui lebih
lanjut lagi mengenai narkoba secara lebih rinci. Masih ada beberapa diantara kita
yang awam dengan narkoba.

Narkoba sebenarnya merupakan bagian dari sekian banyak jenis obat yang
diperlukan dalam kehidupan manusia. Perlunya ketersediaan narkoba untuk pelayanan
kesehatan manusia menyebabkan keberadaannya harus dijamin. Masalahnya
adalah apabila ketersediaan narkoba tersebut disalahgunakan atau
dimanfaatkan untuk hal-hal diluar kemaslahatan kehidupan manusia.

Kenyataan di lapangan sebagaimana diberitakan oleh media massa


membuahkan catatan bahwa ada beberapa hal yang mendorong generasi
muda saat ini banyak melakukan penyalahgunaan narkoba. Ada rasa ingin ikut-
ikutan apa yang dilakukan oleh teman lain. Ingin mencoba memakai
narkotika, psikotropika, minuman keras, ataupun bahan berbahaya lainnya.
Ada sarana & prasarana. Tersedianya kelebihan finansial tanpa
pengawasan orang tua atau keluarga. Hal tersebut menjadi pemicu untuk
mewujudkan rasa ingin tahu yang berlebihan.

Ada kesempatan. Lemahnya pengawasan terhadap pergaulan anak-


anak oleh orang tua. Rasa rendah diri (tidak PD). Dalam pergaulan rasa tidak
percaya diri mendorong seseorang untuk mencari cara untuk dipandang lebih
oleh orang lain, salah satunya dengan mengkonsumsi narkoba. Dari pemakaian
narkoba & minuman keras tersebut kemudian diperoleh keberanian dan
keaktifan yang luar biasa.

Banyak faktor yang mempengaruhi para remaja untuk mengonsumsi


barang haram tersebut. Mulai dari coba-coba, kurang perhatian orangtua,
lingkungan yang buruk, dan pengaruh teman sebaya. Mula-mula, kurangnya
perhatian dari orangtua maupun keluarga yang tidak harmonis, membuat
remaja mencari kesenangannya sendiri di dunia luar. Di lingkungan yang buruk,
remaja terjebak kemudian berteman dengan teman sebaya dan mulai terseret
oleh arus pergaulan bebas. Remaja pun mempunyai teman sebaya yang
dianggap mempunyai nasib yang sama. Mereka menjelajah mencari jati diri dan
5

keluar dari kehidupan yang memuakkan dan membuat dunianya sendiri.


Kemudian, bertemu dengan orang yang menawarkan benda asing, yaitu
narkoba. Karena merasa penasaran, mereka mulai mencobanya dan hanyut
oleh candu narkoba yang semakin membawa mereka ke jalan yang
menyesatkan. Semakin tersesat dan menghalalkan segala cara agar dapat
menikmati narkoba.

Mereka tidak dapat berfikir dengan jernih, tidak dapat membedakan


mana yang benar dan yang salah. Otak mereka telah diracuni, mata hati
mereka telah di butakan oleh satu hal, yaitu nakoba. Mulai saat itu mereka
menjadi orang lain dan kehilangan jati diri. Bahkan mereka tidak lagi mengingat
Tuhan. Dunia mereka hanyalah satu, yaitu narkoba. Seakan narkoba adalah
harga mati. Sangat banyak dampak yang akan di timbulkan oleh narkoba,
apabila hal tersebut telah merasuki kita. Contohnya, remaja akan terjerumus
pergaulan bebas, seks bebas, dan minuman keras.

Sebagian besar orang beranggapan bahwa bagi mereka yang telah


mengonsumsi narkoba secara berlebihan akan beresiko kematian, karena zat-
zat yang terkandung dalam narkotika dapat mengganggu sistem kekebalan
tubuh, hal inilah yang memungkinkan pemakai narkoba dapat terserang
penyakit AIDS yang disebabkan oleh virus HIV. Virus HIV menular melalui
pemakaian jarum suntik yang tidak steril. Kebiasaan pemakai narkoba yaitu
memakai jarum suntik narkoba secara bersama-sama. Hal tersebut juga
diakibatkan oleh perilaku seks bebas, zat-zat yang terkandung dalam narkotika
dapat meningkatkan hasrat naluri penggunanya. Sehingga pengguna narkoba
tidak segan melakukan seks bebas. Tidak sedikit orang beranggapan bahwa
para pemakai narkoba dapat bertindak nekat. Mereka (para pemakai) terlalu
sibuk dengan dunianya sendiri, sehingga bersikap acuh dengan lingkungan di
sekitarnya. Adapun yang beranggapan bahwa pemakai narkoba sering lepas
kontrol dan tidak sabar ketika melakukan sesuatu. Hal ini tidak hanya dapat
mencelakakan diri sendiri, tapi juga orang lain.

Emosional & mental yang labil. Biasanya di usia remaja banyak yang
merasa terkekang dengan aturan orang tua, sehingga mereka mencari
6

pelampiasan sebagai pelarian. Lemahnya mental akan mempermudah


pengaruh-pengaruh yang negatif. Dan adanya Solidaritas teman (negatif).

Psikotropika merupakan zat atau obat yang dapat menurunkan aktivitas


otak atau merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan prilaku
disertai dengan timbulnya halusinasi (khayalan), ilusi, gangguan cara berpikir,
perubahan alam perasaan, dan dapat menyebabkan ketergantungan serta
mempunyai efek stimulasi bagi pemakainya.

Ada beberapa jenis zat atau obat yang termasuk dalam golongan
psikotropika ini yang umumnya telah dikenal oleh masyarakat. Diantaranya
adalah ecstacy dan shabu-shabu. Ecstacy biasanya dibuat secara illegal dalam
bentuk tablet atau kapsul. Bahan dasarnya adalah methylamdioxy
methylamanthamin (MDMA). Fungsinya sebenarnya hampir sama dengan
doping jika dikonsumsi dengan dosis sesuai resep dokter. Nama lain dari
jenis psikotropika golongan I yang banyak beredar ini antara lain adalah inex,
kancing. Sedangkan Shabu-shabu mempunyai nama asli methamphetamine.
Bentuknya kristal seperti gula atau bumbu penyedap masakan. Jenisnya
antara lain, gold river, coconut dan kristal, bahkan ada yang berbentuk
tablet. Shabu-Sabhu ini tidak berbau, tidak berwarna sehingga ia mempunyai
nama lain “Ice”. Selain itu Glass, Quartz, Hirropon, dan Ice Cream menjadi
nama lainnya.

Hingga saat ini, penyebaran narkoba tidak dapat di cegah. Narkoba


sudah tersebar di berbagai tempat di tangan oknum-oknum tidak bertanggung
jawab. Misalnya saja, penjual narkoba yang mencari mangsa di sekolah,
diskotik, tempat pelacuran dan tempat-tempat perkumpulan anak muda. Para
penjual narkoba terus menjamur tanpa kita ketahui, mereka melakukan
penyamaran dan menyembunyikan identitas asli mereka dengan sangat rapi.

Pengguna narkoba mempunyai ciri fisik maupun tingkah laku yang


berbeda dengan orang yang bebas dari narkoba. Pengguna narkoba bisa dilihat
dari wajahnya yang selalu lesu, mata merah, mulut kering, bibir berwarna
merah kecoklatan, berperilaku aneh, terlihat sangat bahagia (euforia) dan
7

santai. Cara berbicara pun tidak terarah dan daya ingatnya menurun. Adapun
ciri umum anak pengguna narkoba antara lain: anak menjadi pemurung dan
penyendiri, cenderung menarik diri dari acara keluarga dan lebih memilih
mengurung diri di kamar, bergaul dengan teman hingga larut malam bahkan
jarang pulang ke rumah. Sering bersenang-senang di pesta maupun diskotik,
mudah tersinggung, egois, cenderung malas mengerjakan tugas-tugas dari
sekolah. Prestasi belajar menurun, sering terlambat bahkan bolos sekolah.

Narkoba bukan masalah yang mudah yang dapat diselesaikan secara


individu, namun masalah bersama yang perlu dipikirkan oleh seluruh bangsa,
demi masa depan yang suatu Negara. Sudah sepantasnya peran orangtua,
keluarga dan lingkungan sekitar menjadi hal yang paling penting dalam
mempengaruhi psikis remaja. Seorang anak sangatlah membutuhkan kasih
sayang dan perhatian dari orangtuanya.

Karena itu, kasih sayang dan perhatian orang tua benar-benar


berpengaruh dalam pembentukan pribadi seorang remaja. Ciptakan suasana
harmonis, intim, dan hangat dalam keluarga. Berikan perhatian yang cukup baik
dari segi materil, emosional, intelektual, dan sosial. Berikan nasihat,
pencerahan, dan ajaran agama yang baik untuk anak. Pahamilah dengan baik
bagaimana perasaan dan gejolak remaja. Mendukung segala kegiatan remaja,
selama kegiatan tersebut mempunyai pengaruh positif. Adapun upaya
pencegahan untuk kalangan remaja sendiri yaitu, meningkatkan iman dan
taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, hindarilah kebiasaan merokok dan
minum-minuman keras, hati-hati dalam memilih teman dalam bergaul. Isi waktu
luang dengan kegiatan-kegiatan positif, tingkatkan prestasi serta bakat untuk
mewujudkan cita-cita.

Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, itulah kata pepatah.


kenyataannya memang benar. Narkoba adalah masalah bersama, sehingga
tidak dapat di selesaikan dengan hanya sepihak saja. Sebagai negara
kesatuan, kita harus menyelamatkan masa depan bangsa dan negara kita.
Tentunya dengan menghadapi masalah yang satu ini. Selain melakukan upaya
pencegahan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kita juga dapat
8

melakukan beberapa cara, contohnya melakukan penyuluhan anti narkoba ke


sekolah-sekolah, merangkul pemakai narkoba dan mencoba dengan perlahan
memberikan nasihat agar mengikuti rehabilitasi, memberikan motivasi agar
pemakai mau mengubah pola pikirnya supaya kembali ke jalan yang benar.
Hanya Tuhanlah yang mampu mengetuk pintu hati setiap umat-Nya. Maka dari
itu, tingkatkan keimanan dengan mengikuti acara keagamaan, kemungkinan
besar dapat menyadarkan pemakai narkoba untuk meninggalkan lubang
kesesatan.

Manusia adalah tempat segala kesalahan dan kekhilafan. Setiap


manusia pasti pernah melakukan kesalahan dan satu-satunya tempat untuk
kembali hanyalah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Pada masalah ini, tak
sepatutnya para remaja yang disalahkan. Mari kita sama-sama instropeksi diri
dan tidak menyudutkan salah satu pihak. Ibaratkan tidak ada asap jika tidak
ada api yang artinya setiap masalah pasti ada penyebabnya. Untuk para
generasi muda penerus bangsa, kuatkanlah hati dan perteguh iman serta isilah
waktu kalian dengan hal-hal positif. Jangan jadikan masa muda kalian
terbuang sia-sia

Melihat dari dampak yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan narkoba


tersebut diatas maka hal yang paling utama untuk dilakukan adalah tindakan
pre- emtif (edukatif) dan preventif (pencegahan). Tindakan edukatif dilakukan
dengan tujuan menghilangkan faktor peluang dan pendorong pengkonsumsian
narkoba oleh masyarakat. Misalnya melalui kegiatan pembinaan,
penyebaran poster- poster, sosialisasi, sarasehan, dan lain-lain. Sedangkan
pencegahan dilakukan melalui pengendalian dan pengawasan jalur resmi dan
jalur peredaran gelap narkoba.Misalnya melakukan razia di tempat-tempat
yang diduga kuat menjadi “sarang” narkoba, pengawasan di bandara, dan
lain-lain. Namun demikian tindakan represif (penegakan hukum terhadap
penyalahgunaan yang sudah terjadi) juga tetap harus digalakkan.

Begitu banyaknya dampak negatif dari penyalahgunaan narkoba


tentunya akan membuat generasi muda berpikir positif untuk menghindar
dan bagi yang telah terlanjur ada dalam lingkungan negatif tersebut
9

berusaha kuat untuk meninggalkan. Say No To Drugs harus semakin


ditanamkan dalam hati para generasi muda. Drugs Abuse menjadi ancaman
serius dan masa depan bangsa menjadi taruhan yang teramat mahal.
10

DAFTAR PUSTAKA

Amanda, M. P., Humaedi, S., & Santoso, B. M. (2017). Penyalah Gunaan


Narkoba Dikalangan Remaja. Penelitian Dan Ppm , 4, 129-389.

Hasibuan, A. A. (2017). Narkoba Dan Pengunaanya. Jstidi Didaktika , 33-44.

Hawi, A. (2018). Remaja Pecandu Narkoba : Studi Tentang Rehabilitasi


Integratif Di Panti Rehabilitasi Narkoba Pondok Pesentren Ar-Rahman
Palembang. Tadrib , 99-119.

Herindrasti, V. S. (2018). Drug-Free Asean 2025: Tantangan Indonesia Dalam


Penangulangan Penyaahgunaan Narkoba. Hubungan Internasional ,
7, 19-33.

Herman, H., Wibowo, A., & Rahman, N. (2019). Perilaku Penyalahgunaan


Narkoba Di Kalangan Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 1
Banawa Kabupaten Donggala. Mppki , 2, 21-26.

M, A., Rahma, & Sarake, M. (2017). Faktor Yang Berhubungan Dengan


Penyalahgunaan Narkotika Dan Bahan Adiktif(Narkob) Pada Remaja
Doi Sma Kartika Wirabuana Xx-1. Mkmi , 190-196.

Nur'artavia, M. R. (2017). Karakteristik Pelajar Penyahguna Napza Yang


Digubakan Di Kota Surabaya. The Indonesian Journal Of Publik
Health , 12, 27-38.

Rahmiyati. (2017). Strategi Pencegahan Narkoba Terhadap Remaja. Al Hiwar ,


3, 54-58.

Sari, N. (2019). Tinjauan Yuridis Terhadap Upaya Pelajar/ Mahasiswa Dalam


Memperoleh Narkoba. Penelitian Hukum De Jure , 19, 121-153.

Teropong. (2017). Evaluasi Kebijakan Hukum Narkotika Di Indonesia. Peradilan


Indonesia , 5, 1-119.

Anda mungkin juga menyukai