Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Bahasa Indonesia
DOSEN PEMBIMBING :
Drs. SAMUDI, SE. MM. M.Pd
PENYUSUN:
AFFAN
APIN
BAYU
DHIMAS PERMANA
FIQRI FAJRI
HARVAN
HERU
KAMALUDIN
MARWAN
MOCH YAYAT
RIAN
SYAHRUL
UBAY
Kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat-NYA, sehingga kami penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa shalawat
serta salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah
membimbing umatnya di jalan yang benar.
Kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu dalam penyusunan
makalah ini. Makalah ini kami susun berdasarkan tugas dari Bahasa Indonesia. “Bahaya Narkoba
Bagi Remaja Indonesia” merupakan judul yang kami berikan untuk makalah ini. Makalah ini
bersisi tentang pengertian, macam-macam, dan bahaya narkoba. Penyusunan makalah ini salah
satunya bertujuan memberi informasi kepada para remaja tentang bahaya narkoba.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kaum khalayak. Penyusun juga
meminta maaf apabila banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Tiada gading yang tak
Retak
Penulis
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah .................................................................................... 2
1.3 Pembatasan Masalah ................................................................................... 2
1.4 Perumusan Masalah ................................................................................... 2
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Generasi muda adalah tulang punggung Bangsa dan Negara merupakan istilah yang
sering kita dengar sehari-hari. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan sosial
saat ini memerlukan panutan dan contoh yang dapat membawa masyarakat kita ke arah yang
lebih baik. Terlebih lagi di era reformasi ini, generasi muda dituntut untuk lebih
berpartisipasi dalam membangun masyarakat Indonesia.
Hasil survei membuktikan bahwa mereka yang beresiko terjerumus dalam masalah
narkoba adalah anak yang terlahir dari keluarga yang memiliki sejarah kekerasan dalam
rumah tangga, dibesarkan dari keluarga yang brokenhome atau memiliki masalah
perceraian, sedang stres atau depresi, memiliki pribadi yang tidak stabil atau mudah
terpengaruh, merasa tidak memiliki teman atau salah dalam pergaulan. Dengan alasan tadi
maka perlu pembekalan bagi para orang tua agar mereka dapat turut serta mencegah
anaknya terlibat penyalahgunaan narkoba.
Dampak dari penyalahgunaan narkoba sudah terbukti pada generasi kita. Dapat
terlihat kerusakan fisik seperti: otak, jantung, paru-paru, saraf-saraf, selain juga gangguan
mental, emosional dan spiritual, akibat lebih lanjut adalah daya tahan tubuh lemah, virus
mudah masuk seperti virus Hepatitis C, virus HIV/AIDS. Oleh karena itu kita tidak akan
rela jika generasi muda kita mengalami penderitaan di atas.
Sesuai paparan diatas maka penulis tergerak untuk mengulas lebih jauh tentang
bahaya narkoba bagi kemajuan bangsa.
1
2
Seiring perkembangan informasi yang begitu pesat yang selain bersifat positif tentu
saja ada sisi negatif yang jika tidak ada filter dari informasi yang sampai ke tengah-tengah
masyarakat terutama kalangan remaja dan generasi muda.
Salah satu sisi negatif dari perkembangan informasi tadi adalah semakin mudah dan
meluasnya peredaran narkoba hingga ke pelosok-pelosok daerah bahkan sudah sampai pada
lingkungan pendidikan yang merupakan media belajar untuk menciptakan pemuda-pemuda
kreatif, cerdas dan ber-akhlak. Narkoba dan Narkotika kini menjadi permasalahan yang
kompleks karena tidak saja hanya mengancam pelakunya namun juga berdampak pada
lingkungan sosial dengan meningkatnya kriminalitas yang diakibatkan pengaruh dari zat
narkoba.
Masalah narkoba ini mulai muncul ke permukaan sebagai suatu sebab yang
menakutkan dalam kaitannya dengan kehidupan generasi penerus bangsa sekitar awal tahun
80-an. Sebelum tahun itu, sering terdengar kata morphinis yang disandang oleh para
pengguna narkoba. Hanya saja, saat itu belum banyak orang memperdulikan masalah ini
karena pada umumnya penggunanya hanya merupakan kalangan elite saja. Seperti yang
digambarkan dalam film-film, narkoba dalam bentuk morphin ini menjadi monopoli mafia-
mafia dan menjadi komoditas berharga tinggi.
3
4
disuntikkan) dalam jangka waktu lama. Napza tersebut digolongkan menjadi tiga, yaitu
narkotika, zat psikotropika, dan zat adiktif.1
Sejalan dengan pengrtian diatas menurut Martono dan Lydia Hrlina, Narkoba
(narkotika dan obat/bahan berbahaya) atau Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat
adiktif lain) adalah obat, bahan, atau zat bukan makanan, yang jika diminum, diisao,
dihirup, ditelan, atau disuntikkan, berpengaruh pada kerja otak (susunan saraf pusat), dan
sering menimbulkan kecanduan atau ketergantungan. Narkoba dapat mengubah perasaan,
pikiran, dan perilaku pengguna.2
1
Crys Fajar Pranata. IPA KIMIA2 UNTUK KELAS XI (Jakarta:Quadra.2008) hal 55
2
Martono, Lydia Harlina, 16 Modul Latihan Pemulihan Pecandu Narkoba Berbasis Masyarakat(Jakarta:Balai Pustaka,2006) hal 1
3
Weka Gunawan, Keren Tanpa Narkoba(Jakarta:Grasindo,2006) hal 8
5
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah
ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan
mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem
syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.
Dampak Fisik:
1. Gangguan pada sistem syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi,
gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi.
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut
otot jantung, gangguan peredaran darah.
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim.
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan,
kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat,
pengecilan hati dan sulit tidur.
6
Dampak Psikis:
1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
Dampak Sosial:
1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga
3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan
mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak
mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat
kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga
berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri,
pemarah, manipulatif, dll.
Mata merah
Suka melantur
Merasa senang, kadang juga sedih (tergantung pada pembawaan awal ketika
mengkonsumsi ganja)
Pembohong
o Putaw
Kusam
Mudah tersinggung
Pemalas
Pembohong
o Ekstasi
Caranya berbicara melantur
Hiperaktif
Pemarah
Pembohong
o Shabu-shabu
Bicaranya tidak jelas
Hiperaktif
Pembohong
Hal yang harus diwaspadai jika remaja menunjukkan beberapa gejala ini, yaitu:
1. Perubahan perilaku pada dirinya
Biasanya gejala-gejala ini akan terlihat sangat menonjol dan ampak sangat ganjil.
Ia mengalami perubahan yang amat berbeda dengan sebelum ia mencoba narkoba.
Bisa jadi ia lebih tertutup atau merasa cepat gelisah.
2. Jadi pemalas
Karena narkoba juga berefek pada organ tubuh, orang yang mencoba narkoba
akan merasa mengalami perbedaan pada tubuhnya sehingga ia enggan berbuat
banyak hal karena rasa ketidaknyamanan pada tubuhnya itu.
3. Mudah tersinggung
4. Pintar berbohong
Orang yang sudah terlanjur mencoba narkoba dan kecanduan akan sering banyak
menyimpan rahasia karena rasa takut jika ia ketahuan mengkonsumsi narkoba.
8
Ketika solusi pencegahan di atas tidak mempan dan anak sudah terlanjur menjadi
pecandu narkoba, maka cara yang dilakukan pun harusnya berbeda. Berikut ini adalah cara
seorang user bisa lepas dari narkoba:
9
Niat
Menumbuhkan niat adalah kunci utama dalam melepaskan diri dari jerat narkoba.
Apabila dalam diri seseorang sudah ditanamkan kuat bahwa ia harus pulih dan menjauhi
narkoba, segawat apapun godaan dan sugesti untuk mencoba mengkonsumsi narkoba lagi
pun akan tidak mempan. Oleh karena itu, kita harus memusatkan pada pikiran kita agar
dapat mengkomando seluruh tubuh kita untuk menolak narkoba.
Rehab
Kini telah banyak lembaga-lembaga rehabilitasi dibuka untuk para pecandu narkoba
mengingat kecenderungan pecandu narkoba dari tahun ke tahun selalu bertambah.
Bahkan banyak di antaranya menggabungkan terapi pemulihan dengan kegiatan
keagamaan untuk pemulihan pecandu narkoba yang lebih mantap.
Dengan meninggalkan komunitas yang lama ini, diharapkan si user akan dijauhkan dari
pengaruh-pengaruh jahat komunitas lama untuk mengkonsumsi narkoba lagi. Istilah si
user dijauhkan dari godaan-godaan narkoba.
10
Memperdalam iman. Kita harus menyadari bahwa kita adalah manusia yang lemah dan
gampang terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif. Maka kita harus rajin berdoa dan
juga tak lupa mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan yang akan menyadarkan kita agar
tidak terjebak ke dalam nikmat dunia yang hanya sesaat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa
dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk
perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan
remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya
hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar
saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan
narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah
kelompok usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja
tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari
pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan
remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS.
Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.
3.2 Saran
1. Bagi keluarga, sebelum anak terkena pengaruh narkoba, sebaiknya memberikan perhatian
yang cukup kepada anak terutama pada usia remaja. Di usia remaja yang sedang labil-
labilnya, anak membutuhkan bimbingan dan sharing pengalaman dari orang tua. Orang
tua harus mampu mengawasi anak tanpa si anak merasa bahwa orang tuanya itu terlalu
overprotected.
11
12
2. Jangan jauhi pengguna narkoba. Sebaiknya berikan dia kasih sayang dan tunjukkan
kepedulian kita demi pulihnya dia dari pengguna narkoba. Lakukan pendekatan yang
tidak seakan-akan mengadili dan terus memojokkan pengguna. Apabila kita semakin
menyalahkan dan memojokkan pengguna, justru pengguna sendiri yang akan
meninggalkan kita dan tidak memperdulikan kita. Apalagi kontrol dirinya sudah rusak
karena narkoba.
DAFTAR PUSTAKA
Adisusanto, F.X., dkk. 2003. Perutusan Murid-Murid Yesus: Pendidikan Agama Katolik untuk
SMA/SMK 2B. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Crys Fajar Pranata. 2008. IPA KIMIA2 UNTUK KELAS XI. Jakarta : Quadra
Martono dan Lydia Harlina.2006.16 Modul Latihan Pemulihan Pecandu Narkoba Berbasis
Masyarakat.Jakarta:Balai Pustaka
Ghozali, Imam. 2006. Modul Seminar GRANAT (Gerakan Nasional Anti Narkoba) “Gerakan
Berbasis Oragnisasi Napza dalam Melawan Penyalahgunaan Narkoba”.
Sukarno, Dhana. 2006. Modul Seminar GRANAT (Gerakan Nasional Anti Narkoba) “Mendeteksi
Dini Penyalahgunaan Narkoba”.
Willy, Heriadi. 2006. Modul Seminar GRANAT (Gerakan Nasional Anti Narkoba) “Pemahaman
Narkoba Secara Singkat”.