Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BAHASA INDONESIA

PENDIDIKAN ANTI NARKOBA

DI SEKOLAH DASAR

DISUSUN OLEH:

NABILA ALICIA PUTRI

KELAS TKJ I

PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH II CURUP

SMK NEGERI 7 REJANG LEBONG


KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapakan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Pendidikan Anti
Narkoba Di Sekolah Dasar” ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa
shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Makalah ini saya buat untuk melengkapi tugas pelajaran Bahasa Indonesia.
Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Dan saya juga menyadari akan pentingnya sumber
bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi
yang akan menjadi bahan makalah.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada bapak guru-guru SMKN 7


Rejang Lebong yang khusus mengajar dibidang studi Bahasa Indonesia yang telah
banyak memberi petunjuk dan semua pihak yang telah memberikan arahan serta
bimbingannya selama ini sehingga penyususan makalah dapat dibuat dengan
sebaik-baiknya. Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini sehingga saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Saya mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Rejang Lebong, 02 Mei 2023

Nabila alicia putri

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................... i
KATA PENGANTAR.............................................................................. ii

DAFTAR ISI........................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumus Masalah.............................................................................................1

C. Tujuan...........................................................................................................1

D. Manfaat.........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Narkoba.......................................................................................3

B. Jenis-Jenis Narkoba.......................................................................................4

C. Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba..................................................6

D. Dampak Narkoba..........................................................................................7

E. Efek Samping Pemakaian Narkoba...............................................................8

F. Bahaya Narkoba bagi Remaja.......................................................................8

G. Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba..................................................9

BAB III PENUTUPAN

A. Kesimpulan.................................................................................................11

B. Saran............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia remaja sangat rentan oleh pergaulan bebas. Karena terlalu
bebasnya, sering kali kegiatan mereka sehari-hari tidak terkontrol oleh pihak
sekolah. Jika hal tersebut berlanjut bukan tidak mungkin bahwa akan
banyak hal negatif yang akan menimpa mereka. Salah satunya adalah
terjerumusnya dalam dunia penyalahgunaan obat-obatan atau narkoba. Di
kota-kota besar di Indonesia, penyebarannya pada kalangan remaja sudah
tidak terkendali lagi. Bandar-bandar narkoba bahkan sudah berani masuk ke
lingkungan sekolah.

Jelas saja hal tersebut membuat banyak orang tua merasa resah dan
khawatir atas perkembangan serta pertumbuhan anaknya di luar sana.
Mungkin saja di rumah mereka terlihat biasa-biasa saja atau berkelakuan
baik. Namun, bagaimana perilaku mereka di luar sana. Remaja sebenarnya
tahu kalau itu sangat berbahaya bagi mereka. Namun, tetap saja ada
beberapa di antara mereka yang menggunakannya entah karena ingin coba-
coba atau ikut-ikutan temannya. Tentu kenyataan tersebut sangat
mengkhawatirkan karena remaja adalah generasi penerus bangsa, bagaimana
nasib bangsa di masa mendatang jika banyak generasi penerusnya terlibat
penyalahgunaan narkoba.

B. Rumus Masalah
1. Apa pengertian dari narkoba?
2. Apa saja jenis-jenis narkoba?
3. Faktor apa saja yang menyebabkan penyalahgunaan narkoba?
4. Bagaimana dampak dari narkoba?
5. Apa saja efek samping pemakaian narkoba?
6. Apa bahaya narkoba bagi remaja?
7. Bagaimana cara penanggulangan penyalahgunaan narkoba?

iv
C. Tujuan
Penulisan makalah tentang Narkoba ini dimaksudkan untuk
memberikan informasi secara konferhensif kepada pembaca tentang bahaya
narkoba bagi generasi muda. Sehingga para generasi muda mengetahui
pengaruh buruknya, sebab dapat merusak masa depan generasi muda yang
menjadi tumpuan harapan orang tua, agama, bangsa dan negara.

D. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah tentang Narkoba ini untuk
memberikan informasi tentang bahaya narkoba agar kita tidak terjerumus di
dalamnya serta kita bisa menjadi penerus bangsa yang bersih dari narkoba.

v
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Narkoba

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya.


Istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia adalah napza yang merupakan singkatan dari narkotika,
psikotropika, dan zat adiktif. Semua istilah ini, baik “narkoba” ataupun
“napza”, mengacu pada kelompok senyawa yang umumnya memiliki risiko
kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba
sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk
membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit
tertentu. Namun kini persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar
peruntukan dan dosis yang semestinya.

Pada tahun 2015 terdapat 35 jenis yang dikonsumsi pengguna di


Indonesia dari yang paling murah hingga yang mahal seperti LSD, di dunia
terdapat 354 jenis. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman
atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri
dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang Nomor 35 Tahun
2009). Narkotika digolongkan menjadi tiga golongan sebagaimana tertuang
dalam lampiran 1 undang-undang tersebut. Yang termasuk jenis narkotika
adalah:

1. Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing,


jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja,
dan damar ganja.

2. Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta


campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan
tersebut di atas.

vi
B. Jenis-Jenis Narkoba
Narkoba dibagi dalam 3 jenis yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat
adiktif lainnya. Penjelasan mengenai jenis-jenisnya adalah sebagai berikut:
1. Narkotika
Menurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian
narkotika adalah “Zat yang bisa menimbulkan pengaruh tertentu
bagi yang menggunakannya dengan memasukkan ke dalam tubuh.
Pengaruh tersebut bisa berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit,
rangsangan semangat dan halusinasi atau timbulnya khayalan-
khayalan. Sifat-sifat tersebut yang diketahui dan ditemukan dalam
dunia medis bertujuan dimanfaatkan bagi pengobatan dan
kepentingan manusia di bidang pembedahan, menghilangkan rasa
sakit dan lain-lain. Narkotika digolongkan menjadi 3 kelompok
yaitu:

 Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya.

Daya adiktifnya sangat tinggi. Golongan ini digunakan untuk

penelitian dan ilmu pengetahuan. Contoh: ganja, heroin, kokain,

morfin, dan opium.

 Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya

adiktif kuat, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian.

Contoh: petidin, benzetidin, dan betametadol.

 Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya

adiktif ringan, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan


penelitian. Contoh: kodein dan turunannya.

vii
2. Psikotropika

Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah

maupun sintesis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui

pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan

perubahan khas pada aktivitas normal dan perilaku. Psikotropika

digolongkan lagi menjadi 4 kelompok adalah:

 Psikotropika golongan I adalah dengan daya adiktif yang

sangat kuat, belum diketahui manfaatnya untuk pengobatan

dan sedang diteliti khasiatnya. Contoh: MDMA, LSD, STP,

dan ekstasi.

 Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya

adiktif kuat serta berguna untuk pengobatan dan penelitian.

Contoh: amfetamin, metamfetamin, dan metakualon.

 Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan daya

adiksi sedang serta berguna untuk pengobatan dan penelitian.

Contoh: lumibal, buprenorsina, dan fleenitrazepam.

 Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang memiliki

daya adiktif ringan serta berguna untuk pengobatan dan

penelitian. Contoh: nitrazepam (BK, mogadon, dumolid), dan

diazepam.

3. Zat adiktif lainnya

Zat adiktif lainnya adalah zat-zat selain narkotika dan

psikotropika yang dapat menimbulkan ketergantungan pada

pemakainya, di antaranya adalah:

 Rokok.

viii
 Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan

menimbulkan ketagihan.
 Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan

aseton, cat, bensin yang bila dihirup akan dapat

memabukkan.

C. Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba


Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab penyalahgunaan narkoba
pada seseorang. Berdasarkan kesehatan masyarakat, faktor-faktor penyebab
timbulnya penyalahgunaan narkotika, terdiri dari:
1. Faktor Individu
Tiap individu memiliki perbedaan tingkat resiko untuk
menyalahgunakan NAPZA. Faktor yang mempengruhi individu
terdiri dari faktor kepribadian dan faktor konstitusi. Alasan-alasan
yang biasanya berasal dari diri sendiri sebagai penyebab
penyalahgunaan NAPZA antara lain:

 Keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar atau

berpikir panjang mengenai akibatnya;

 Keinginan untuk bersenang-senang;

 Keinginan untuk mengikuti trend atau gaya;

 Keinginan untuk diterima oleh lingkungan atau kelompok;

 Lari dari kebosanan, masalah atau kesusahan hidup;

 Pengertian yang salah bahwa penggunaan sekali-sekali tidak

menimbulkan ketagihan;

 Tidak mampu atau tidak berani menghadapi tekanan dari

lingkungan atau kelompok pergaulan untuk menggunakan

napza;
 Tidak dapat berkata tidak terhadap napza.

2. Faktor Lingkungan

ix
a. Lingkungan Keluarga
Hubungan ayah dan ibu yang retak, komunikasi yang kurang
efektif antara orang tua dan anak, dan kurangnya rasa hormat
antar anggota keluarga merupakan faktor yang ikut mendorong
seseorang pada gangguan penggunaan zat.
b. Lingkungan Sekolah
Sekolah yang kurang disiplin, terletak dekat tempat hiburan,
kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan
diri secara kreatif dan positif, dan adanya murid pengguna napza
merupakan faktor kontributif terjadinya penyalahgunaan napza.
c. Lingkungan Teman Sebaya
Adanya kebutuhan akan pergaulan teman sebaya mendorong
remaja untuk dapat diterima sepenuhnya dalam kelompoknya.
Ada kalanya menggunakan napza merupakan suatu hal yang
penting bagi remaja agar diterima dalam kelompok dan
dianggap sebagai orang dewasa.

D. Dampak Narkoba
Penggunaan narkoba dapat menyebabkan efek negatif yang akan
menyebabkan gangguan mental dan perilaku, sehingga mengakibatkan
terganggunya sistem neuro-transmitter pada susunan saraf pusat di otak.
Gangguan pada sistem neuro-transmitter akan mengakibatkan terganggunya
fungsi kognitif (alam pikiran), afektif (alam perasaan, mood, atau emosi),
psikomotor (perilaku), dan aspek sosial. Berbagai upaya untuk mengatasi
berkembangnya pecandu telah dilakukan, namun terbentur pada lemahnya
hukum.
Beberapa bukti lemahnya hukum terhadap narkoba adalah sangat
ringan hukuman bagi pengedar dan pecandu, bahkan minuman beralkohol di
atas 40 persen (minol 40 persen) banyak diberi kemudahan oleh pemerintah.
Sebagai perbandingan, di Malaysia jika kedapatan pengedar atau pecandu
membawa dadah 5 gr ke atas maka orang tersebut akan dihukum mati.
Sebenarnya juga tidak sedikit para pengguna ingin lepas dari dunia hitam

x
ini. Akan tetapi usaha untuk seorang pecandu lepas dari jeratan narkoba
tidak semudah yang dibayangkan.

E. Efek Samping Pemakaian Narkoba


Efek narkotika tergantung kepada dosis pemakaian, cara pemakaian,
pemakaian sebelumnya dan harapan pengguna. Selain kegunaan medis
untuk mengobati nyeri, batuk dan diare akut, narkotika menghasilkan
perasaan “lebih membaik” yang dikenal dengan euforia dengan mengurangi
tekanan psikis. Efek ini dapat mengakibatkan ketergantungan. Tanda-tanda
fisik, dapat dilihat dari tanda-tanda fisik si pengguna, seperti mata merah,
mulut kering, bibir berwarna kecokelatan, perilakunya tidak wajar,
bicaranya kacau, daya ingatannya menurun.

F. Bahaya Narkoba bagi Remaja


Penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang di kalangan
generasi muda dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan
perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan
hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang
diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti
zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat
berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan
cerdas hanya akan tinggal kenangan. Sasaran dari penyebaran ini adalah
kaum muda atau remaja. Kalau dirata-ratakan, usia sasaran adalah usia
pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun.
Di Indonesia, perkembangan pencandu semakin pesat. Para pencandu
itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut
ialah usia produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang
mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan
rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang
wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus
meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan
orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu
kemudian mengalami ketergantungan.

xi
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja
(pelajar) adalah sebagai berikut:
A. Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
B. Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai
pelajaran,
C. Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
D. Sering menguap, mengantuk, dan malas,
E. Tidak memedulikan kesehatan diri,
F. Suka mencuri untuk membeli narkoba.

G. Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba


Pendekatan penanggulangan penyalahgunaan narkoba di Indonesia
saat ini belum benar-benar terpadu dan terlihat setiap instansi atau kelompok
masyarakat bekerja sendiri-sendiri sehingga hasil yang diperoleh belum
optimal. Sebenarnya banyak instansi selain Polri yang memiliki tugas
memberantas penyalahgunaan narkoba. Belum ada upaya pembinaan khusus
terhadap pengguna sebagai korban, karena masih beranggapan bahwa para
pengguna itu adalah penjahat dan tanpa mendalami lebih jauh mengapa
mereka sampai mengonsumsi atau menyalahgunakan narkoba.
Peran serta masyarakat sangat rendah karena mereka masih
berpandangan bahwa pemberantasan penyalahgunaan Narkoba adalah tugas
dan tanggung jawab polisi. Dengan demikian mereka kurang peduli dan
kurang berpartisipasi aktif dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan
Narkoba. Ada beberapa LSM yang peduli dalam penyalahgunaan narkoba
seperti granat, geram, ganas, dan lain-lain. Namun sayangnya kegiatan
mereka masih cenderung belum konsisten dan belum berkesinambungan.
Mereka lebih banyak untuk menyoroti dan mencari kelemahan dan
kesalahan yang dilakukan oleh penyidik/aparat penegak hukum dari pada
melakukan kemitraan, dengan kata lain kadar kemitraannya dengan aparat
penegak hukum masih meragukan.
Sedangkan di lingkungan internal Polri sendiri, kegiatan antar fungsi
masih belum terpadu dan belum terencana secara baik. Yang terkesan hanya

xii
kegiatan represif saja oleh fungsi Reserse. Fungsi Binamitra, Intelijen dan
Samapta kurang proaktif dalam melakukan upaya perfektif dan preventif,
sebagai contoh bahwa penyuluhan atau komunikasi, informasi dan edukasi
kepada masyarakat lebih banyak menunggu jika ada permintaan dari pihak
lain (kelompok masyarakat).

xiii
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak
susunan syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi
semakin buruk. Narkoba merupakan sumber dari tindakan kriminalitas yang
bisa merusak norma dan ketenteraman umum, dan dapat menimbulkan
dampak negatif yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik maupun
psikologis.
Bahaya narkoba sangatlah buruk, baik dari segi kesehatan pribadinya
maupun dampak sosial yang ditimbulkannya, pencegahan penyalahgunaan
narkoba bukanlah menjadi tugas dari sekelompok orang saja, melainkan
juga menjadi tugas bersama. Peran orang tua dalam keluarga dan juga dari
peran pendidikan di sekolah sangatlah besar pengaruhnya untuk pencegahan
penanggulangan narkoba. Dan perlunya peningkatan pengetahuan bahaya
narkoba bagi para remaja. Penanganan dini bagi para penggunaan narkoba
sangatlah penting.

B. Saran
Semoga kita senantiasa terhindar dari bahaya narkoba, mari kita isi
waktu luang dengan kegiatan bermanfaat yang dapat meningkatkan kualitas
diri kita. Seperti berolahraga, aktif di kegiatan majelis taklim, belajar, dan
lain sebagainya. Dengan demikian berarti kita dapat menjadi anak yang
berbakti kepada kedua orang tua, dengan senantiasa berusaha sekuat tenaga
membahagiakan mereka. Dengan membahagiakan mereka tanpa disadari
kita telah membuka pintu kemudahan dan kesuksesan bagi diri kita sendiri
di masa yang akan datang. Salah satunya dengan cara tidak mencoba
narkoba walaupun itu hanya sedikit.

xiv
DAFTAR PUSTAKA
Bewana, Satya. 2008. Membantu Pemulihan Pecandu Narkoba dan Keluarganya.
Jakarta: Balai Pustaka.

Martono, Lydia Harlina. 2008. Menangkal Narkoba dan Kekerasan. Jakarta: Balai
Pustaka.
Tanjung, Ain. 2004. Pahami Kejahatan Narkoba. Jakarta: Lembaga Terpadu
Pemasyarakatan Anti Narkoba.

xv

Anda mungkin juga menyukai