Anda di halaman 1dari 30

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah swt, karena


limpahan rahmat dan karunia-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah pelajaran Bahasa
Indonesia. Adapun karya tulis ilmiah ini berisikan ‘’PENYALAH
GUNAAN NARKOTIKA DAN OBAT-OBATAN TERLARANG DI
KALANGAN REMAJA’’ selanjutnya penulis ucapkan terimakasih kepada
orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan sehingga penulis dapat
menyelesaikan pengerjaan tugas pelajaran Bahasa Indonesia, penulis juga
berterima kasi kepada bapak Muhammad Ilham S,pd selaku guru
pembimbing, yang telah memberikan penulis ilmu dan pengetahua untuk
dapat menyelesaikan tugas karya tulis ilmiah, tidak lupa menguapkan
terimakasih kepada semua orang yang sudah ikut serta membantu penulis
dalam pengerjaan tugas karya tulis ilmiah mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Penulis berharap semoga tugas ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, penulis memahami bahwa tugas ini
masih jauh dari kata sempurna,dikarenakan keterbatasa pengetahuan dan
pengalaman penulis sehingga penulis sangat mengharapkan kritik serta
saran yang bersifat membangun demi tericiptanya hasil yang lebih baik lagi.

Penulis

Rahimah Anajwa
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Penelitin ini penulis buat diawali dengan keprihatinan penulis terhadap


pesatnya penyebaran kasus penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja.
Pada masa sekarang ini tingkah laku remajasangat di pengaruhi oleng
lingkungan dan pergaulan serta pesatnya perkembangan teknologi. Tidak
sedikit remaja yang terjerumus kedalam pergaulan bebas akibat lingkungan
hidup yang kurang baik. Didikan orang tua juga tak kalah penting dalam
menentukan tingkah laku anak, banyak orang tua yang abai akan pergaulan
anaknya sehingga anak terlalu bebas dalam memilih pergaulan yang salah.
Di masa sekarang ini tidak sedikit di usia remaja yang terjerumus ke dalam
pergaulan bebas, seperti penyalah gunaan narkotika dan obat obatan
terlarang yang tidak seharusnya mereka kenali di usia remaja. Dari isi yang
sudah penulis paparkan dalam penelitian kali ini penulis akan menjabarkan
bagaimana dampak buruknyapenggunaan narkotika di kalanga
remaja.Dampak tidak hanya ke diri yang menggunakan saja tapi berkaitan
dengan bagaimana bangsa di masa yang akan datang jika pemudanya
menggunakan narkotika dan obat obatan terlarang.
II. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan di atas maka


permasalahan yang menjadi dasar penulisan adalah ;

1. Apa yang dimaksud dengan narkotika menurut UU RI No 22 tahun


1997 ?
2. Apa sajakah bentuk-bentuk/jenis-jenis narkoba ?
3. Bagaiana hukuman bagi penyalahgunaan narkoba ?
4. Mengapa narkoba berpengaruh buruk bagi tubuh manusia jika di
salahgunakan ?
5. Bagaimana alasan remaja menyalahgunakan narkoba, obat-obatan,
dan merokok ?
6. Bagaimana fakta mengenai narkoba ?
7. Bagaimana upaya mengantisipasi diri dari bahaya narkoba ?
8. Apakah penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang itu ?
9. Apa yang dapat dilakukan orang tua guna menjauhkan anaknya dari
narkoba ?
10. Mengapa penyalahgunaan narkoba bertahaya ?

III. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari di lakukannya penulisan karya ilmiah ini adalah :

1. Untuk mengetahu bentuk-bentuk/jenis-jenis narkoba.


2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja penyebab penyalahgunaan
narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan remaja.
3. Untuk mengetahui bahaya narkoba jika di salahgunakan.
4. Untuk memperluas wawasan di bidang hukum yang menyangkut
narkoba.
IV. Manfaat
Dengan memiliki pengetahuan lebih tentang narkotika dan obat-obatan
terlarang penulis dapat dengan mudah dalam menyampaikan bahaya
penyalahgunaan narkoba kepada masyarakat umum, sehingga ilmu yang
penulis dapatkan bisa mengedukasi masyarakat terkhusus remaja milenial.
Masyarakat luas pun dapat lebih mengetahui tentang bahaya
penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang sehingga mengedukasi
untuk lebih menjauhkan diri dari barang terlarang tersebut.
1. Peulis, dapat diharapkan bisa sebagai panutan sekaligus upaya
pencegahan narkoba.
2. Sekolah, sebagai wadah dalam penyuluhan atau arahan dalam upaya
pencegahan narkoba di lingkungan sekolah.
3. Masyarakat, sebagai informasi dan membuat wacana untuk bersama-
sama berperanaktif dalam upaya pencegahan penyalahgunaan
narkoba di kalangan pelajar.

V. Metode Penulisan
Untuk mengumpulkan data-data yang di butuhkan penulis, maka penulis
dalam melakukan penulisan menggunakan cara studi pustaka. Dilakukan
dengan mencari mencatat, dan mempelajari data yang berupa bahan-bahan
pustaka atau data tertulis berupa buku-buku.
VI. Sistematika Penulisan
BAB II
Pembahasan

A. Narkotika Menurut UU RI No. 22 Tahun 1997

“Berdasarkan keterangan UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah zat atau

obat yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran; juga

dapat menyebabkan hilangnya rasa atau mengurangi sampai menghilangnya

rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan”

(Umi Istiqomah, 2015 : 4)

Kutipan diatas menjelaskan Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika,


Psikotropika, dan Bahan Adiktif. Narkotika adalah suatu zat atau obat yang
berasal dari tanaman maupun bukan tanaman, baik sintetis maupun semi
sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan ataupun perubahan kesadaran,
hilang rasa, mengurangi sampai hilangnya rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan.

Berdasarkan Pasal 6 ayat 1 undang-undang Narkotika, jenis narkotika


dapat di bedakan menjadi 3 golongan, yaitu Narkotika golongan I (narkotika
yang hanya dapat di gunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, tidak di gunakan dalam terapi serta mempunyai potensi
sangat tinggi, mengakibatkan ketergantungan), Narkotika golongan II
(narkotika yang di gunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat di gunakan
dalam terapi/medis, yang memiliki potensi tinggi mengakibatkan
ketergantungan), dan Narkotika golongan III (narkotika yang di gunakan
dalampengobatan dan mempunyai potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan). Perubahan penggolongan narkotika di atur dalam
Permenkes No 58 tahun 2017.
Psikotropika diatur di dalam Undang-Undang No 5 tahun 1997. Dalam
pasal 1 undang-undang tersebut di sebutkan bahwa psikotropika adalah zat
atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, bersifat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktifitas mental dan prilaku. Psikotropika mempunyai
potensi mengakibatkan sindroma ketergantungan.

Psikotropika di golongkan menjadi 4 kategori, yaitu Psikotropika


golongan I (psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan, tidak digunakan dalam terapi serta
mempunyai potensi sangat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan),
Psikotropika golongan II (psikotropika yang dapat digunakan
untukpengobatan dan terapi,dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan),
Psikotropika golongan III (psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan
dan banyak digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan).

Saat ini bahaya dan dampak narkoba atau narkotika dan obat obatan pada
kehidupan dan kesehatan pecandu dan keluarganya semakin meresahkan.
Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), di 2019 prevalensi
pengguna narkoba di Indonesia sebesar 1,80 persen atau 3,41 juta jiwa;
sementara prevalensi dunia di 2020 sebesar 5,5 persen atau sekitar 275 juta
orang di seluruh dunia menggunakan narkotika.

Bagai dua sisi mata uang narkoba menjadi zat yang bisa memberikan
manfaat dan merusak kesehatan. Seperti yang sudah di ketahui, ada
beberapa jenis obat-obatan yang termasuk ke dalam jenis narkoba yang
digunakan untuk proses penyembuhan karena efeknya yang bisa
menenangkan. Namun jika yang dipakai dalam dosis yang berlebi, bisa
menyebabkan kecanduan. Penyalahgunaan ini mulanya karna si pemakai
merasakan efek yang menyenangkan.
Dari sinilah muncul ketagihan untuk terus menggunakan agar bisa
mendapat ketenangan yang bersifat halusinasi. Meski dampak narkoba
sudah di ketahui oleh banyak orang, tetapi saja tidak mengurangi jumlah
pemakainya.Bahaya narkoba hingga menjadi kecanduan tersebut memang
bisa di sembuhkan, namun akan lebih baik jika berhenti menggunakannya
sesegera mungkin atau tidak memakai sama sekali.

B. Bentuk-Bentuk dan Jenis-Jenis narkoba

Narkoba ada beberapa jenis dan bentuk, setiap bentuk dan jenis mempunyai
efek atau gejala yang berbeda-beda.

1. Bentuk-Bentuk Narkoba

“Heroin (putaw) bisa berbentuk tepung atau bubuk putih,butiran, dan cairan.

Shabu-shabu berbentuk serbuk kristal putih tidak berbau dan tidak berwarna

dan cairan. Amphetamin bebentuk pil, kapsul, dan tepung. Ganja bentuknya

daun kering (berwarna coklat gelap). Hashish berbentuk daun kering, cairan

yang lengkat, dan minyak. Ekstasi berbentuk butiran pil/tablet dan kapsul.

Kokain berbentuk serbuk putih/bubuk putih/tepung. Morfin berbentuk

serbuk putih. Minuman keras berbentuk cairan”.

Kutipan di atas menyatakan bentuk-bentuk narkoba yang di ketahui. Nah


kawan sekarang kamu sudah mengetahui bentuk-bentuk narkoba. Jadi
apabila ada seseorang memberimu obat, seperti bentuk-bentuk yang telah
penulis jabarkan di atas, jangan mau makan obat sembarangan tanpa resep
dokter.

2. Jenis-Jenis Narkoba
Berikut ini penulis akan merangkumkan tentang jenis-jenis narkoba
beserta penjelasannya :

a) Morfin

Morfin berasal dari kata morpheus (dewa mimpi) adalah alkaloid


analgesik yang sangat kuat, yang di temukan pada opium.

b) Heroin/putaw

Heroin dihasilkan dari pengolahan morfin secara kimiawi.

c) Ganja/Kanabis/Mariyuana

Ganja adalah tumbuhan budidaya yang menghasilkan serat dan kandungan


zat narkotika terdapat pada bijinya.

d) Kokain

Kokain merupakan berasal dari tanaman erythroxylon coca di Amerika


Selatan.

e) LSD atau Lysergic Acid/Trips/Tabs

LSD adalah jenis narkotika yang tergolong halusionogen.

f) Opiat/opium

Opiat adalahzat berbentuk bubukyang di hasilakan oleh tanamanyang


bernama papaver somniferum.

g) Kodein

Kodein adalah jenis obat batuk yang biasa di gunakan/ diresepkan oleh
dokter, namun obat ini memiliki efek ketergantungan pada penggunanya.

h) Metadon
i) Barbiturat
j) Ekstasi

Ekstasi adalah senyawa kimia yang sering digunakan sebagai obat yang
dapat mengakibatkan penggunanya menjadi sangat aktif.
k) Sabu-sabu

Sabu-sabu merupakan zat yang biasanya digunakan untuk mengobati


penyakit yang parah, seperti gangguan hiperaktivitas kekurangan perhatian
atau narkolepsi.

l) Sedatif – hipnotik
m) Nipam
n) Angel Dust
o) Alkohol/etanol

Alkohol adalah senyawa organik yang memiliki gugus hidroksil yang


terikat pada otonom karbon.

p) Nikotin

Nikotin adalah senyawa kimia yang dihasilkan secara alami oleh tumbuh-
tumbuhan sejenis suku terung-terungan seperti tembakau dan tomat.

q) Kafein

Kafein adalah zat adiktif yang bekerja untuk mempengaruhi sistem


metabolisme tubuh dan syaraf pusat.

Nah itulah jenis-jenis narkoba yang penulis ketahui, berdasarkan


minimnya pengetahuan penulis bisa berbagi ilmu kepada teman-teman
semua.

C. Hukuman Bagi Penyalahgunaan Narkoba

Ketentuan pidana dalam UU Narkotika terhadap perbuatan


penyalahgunaan narkoba dibedakan menjadi beberapa hal.

Penyalahgunaan narkoba memiliki perspektif yang berbeda antara korban


penyalahgunaan narkoba dan pelaku penyalahgunaan narkoba. Seseorang
yang terbukti menyalahgunaan narkoba harus dipenjara, namun penetapan
tersebut harus melihat pasal lain apakah seseorang tersebut harus dipenjara
atau tidak.

Pasal 54 Undang-Undang No.5 Tahun 2009 tentang Narkotika,


menyatakan korban penyalahgunaan narkotika adalah seseorang yang tidak
sengaja menggunakan narkotika karena dibujuk, diperdaya, ditipu, dipaksa,
dan/atau diancam untuk menggunakan narkotika.

Setiap yang terbukti menyalahgunakan narkotika akan dipidana sesuai


dengan ketentuan hukum yang berlaku. Ketentuan pidana dalam UU
Narkotika terhadap perbuatan penyalahgunaan narkoba di bedakan menjadi
beberapa hal.

a. Mereka yang menanam, memelihara, memiliki, menyimpan,


menguasai, atau menyediakan narkoba dikenakan ketentuan pidana
paling singkat dua tahun dan paling lama seumur hidup.
b. Pengedar sebagai pembawa, pengirim, pengangkut, pemasok untuk
penjualan, pembeli, penerima, perantara jual beli atau bentuk lainnya
diancam dengan pidana penjara paling singkat dua tahun dan paling
lama seumur hidup atau pidana mati.
c. Produsen yang memproduksi, mengimpor, mengeksplor, atau
menyalurkan narkoba dikenakan pidana penjara paling singkat tiga
tahun dan paling lama seumur hidup atau hukuman mati.
d. Pengguna dapat dipidana dengan hukuman penjara paling singkat
tiga tahun dan paling lama seumur hidup atau pidana mati.
e. Prekursor narkoba dipidan penjara paling singkat empat tahun dan
paling lama 20 tahun.

Rehabilitas ditunjukan untuk memberikan jaminan penanganan kepada


korban penyalahgunaan narkoba melalui aspek hukum, aspek medis, aspek
sosial, aspek spritual dan pengembangan pendidikan dan pelatihan dalam
bidang NAPZA secara terpadu agar terhindar dari kerusakan mental dan
masa depan efef dari penggunaan narkoba.

UU Psikotropika dan UU Narkotika memberi kewenangan kepada hakim


untuk memutus perkara penyalahgunaan narkotika di pusal rehabilitasi
ketergantungan narkoba bagi pecandu atau penderita sindrom
ketergantungan unuk memulihkan dan mengembangkan kemampuan fiskik,
mental, dan sosial. Selain itu,hakim berhak memutus perkara
penyalahgunaan narkoba yang merupakan pecandu atau penderita sindrom
ketergantungan dengan hukuman penjara ditambah dengan denda. Hal ini
diatur dalam Pasal 127 ayat (3) UU Narkotika yang menyatakan bahwa
dalam hal penyalahgunakan dapat dibuktikan atau terbukti sebagai korban
penyalahgunaan narkotika, penyalahgunaan tersebut wajib menjalani
rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.

Adapun faktor yang mempengaruhi hakim dalam memberikan putusan


rehabilitasi adalah surat keterangan medis, surat keterangan kejiwaan dari
dokter jiwa atau psikiater dan keberadaaan ahli. Namun, dalam Surat Edaran
Mahkamah Agung No.7 Tahun 2009 tentang menempatkan pemakai
narkoba ke dalam panti terapi dan rehabilitasi sebagimana diubah dalam
Surat Edaran Mahkamah Agung No.4 Tahun 2010 tentang penempatan
penyalahgunaan, korban penyalahgunaan dan pecandu narkoba ke dalam
lembaga rehabilitasi mendis dan rehabilitasi sosial, menyatan narapidana
dan tahanan narkoba termasuk kedalam pemakai dan korban yang secara
aspek kesehatan merupakan orang sakit, dan memenjarkan narapidana
narkoba bukan langkah tepat karena mengabaikan kepentingan perawatan
dan pengobatan.

D. Dampak Buruk Narkoba

Narkoba zat atau obat yang dapat menimbulkan efek penurunan kesadara,
halusinasi, serta daya rangsang. Ada banyak dampak buruk narkoba bagi
kesehatan tubuh, ada banyak dampak buruk narkoba bagi kesehatan tubuh
diantaranya adalah :

1. Dehidrasi
Narkoba bisa menyebabkan keseimbangan elektrolit berkurang,
sehingga tubuh kekurangan cairan.
2. Halusinasi
Halusinasi sering dialami oleng pengguna narkoba jenis ganja,
dalam dosis berlebih bisa menyebabkan mual muntah, rasa takut
berlebih serta gangguan kecemasan.
3. Menurunnya tingkat kesadaran
Pemakaian narkoba dalam dosis berlebih justru akan memberikan
efek tubuh terlalu rileks sehingga kesadaran berkurang drastis.
Hilangnya kesarantersebut berdampak pada koordinasi tubuh yang
terganggu, sering bingung dan terjadi perubahan prilaku dan dampak
terburuknya adalah hilangnya ingatan dan sulit mengenali
lingkungan sekitar.
4. Kerusakan sel otak
Beberapa jenis narkoba mengharuskan otak bekerja tidak
sebagaimana semestinya, memaksa otak bekerja lebih cepat,
menekan saraf pusat dan memaksa tubuh untuk tenang.
5. Meningkatkan resiko berbagai penyakit
Beberapa kondisi yang paling umum akibat penggunaan narkoba
adalah gangguan irama jantung, gangguan paru-paru, hipertensi, dan
gangguan mental/psikologi.
6. Kematian
Pemakaian narkoba dalam dosis tinggi atau dikenal dengan
overdosis akan menyebabkan tubuh kejang-kejang dan jika dibiarkan
dapat menimbulkan kematian.

E. Alasan Remaja Menggunakan Narkoba

Anda mungkin juga menyukai