Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan


rahmat kesehatan, kekuatan dan kesempatan serta petunjuk
sehingga karya tulis dengan judul GENERASI MUDA DAN BAHAYA
NARKOBA dapat terselesaikan dengan tepat waktu tanpa
kendala apapun. Karya tulis ini disusun sebagai bahan latihan
bagi penulis mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Halu
Oleo.
Selama

penyusunan

karya

tulis

ini,

penulis

banyak

mendapat bantuan berupa moril maupun material. Untuk itu


penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada Bapak Dr.
La Ino, S.Pd., M.Hum.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ini
banyak terdapat kekurangan dan kelemahan, dan semua itu
tidak luput dari segala kelemahan dan keterbatasan penulis.
Untuk itu saran dan kritik dari berbagai pihak sangat diharapkan
demi untuk kesempurnaan karya tulis ini. Semoga karya tulis
yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan
masyarakat umum, khususnya pemuda-pemudi Indonesia.

Raha, 05 Desember 2015

Penulis

LATAR BELAKANG
Narkoba (Narkotika dan Obat-obatan yang mengandung zat
adiktif berbahaya dan terlarang) belakangan ini amat populer di
kalangan remaja dan generasi muda bangsa Indonesia, sebab
penyalahgunaan

narkoba

ini

telah

merebak

ke

semua

lingkungan, bukan hanya di kalangan anak-anak nakal dan


preman

tetapi

lingkungan
menjalar

telah

memasuki

terhormat
ke

segala

Narkotika/narkoba tak

lainnya.
usia

lingkungan
Narkotika/

termasuk

kampus

Narkoba

bagi

usia

dan
sudah

remaja.

mudah terlepas dari kalangan remaja

seperti sudah menjadi suatu kebutuhan, sudah dianggap wajar


dan biasa saja. Perilaku menyimpang tumbuh di kalangan
masyarakat
terutama

akibat kurang seimbangnya


terhadap

para

remaja

masalah

Indonesia

ekonomi,

yang

sering

menggunakan minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang.


Mungkin mereka kurang perhatian dari orang tua mereka atau
mungkin juga karena ajakan para pemakai atau teman
temannya .
Pecandu narkotika pada umumnya berusia antara 15 sampai 24
tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.
Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya
diawali dengan perkenalannya dengan rokok, karena kebiasaan
merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan
pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah pergaulan terus meningkat,
apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan

orang-orang yang sudah menjadi pecandu narkoba. Awalnya


mencoba

lalu

kemudian

mengalami

ketergantungan.

Penyalahgunaan narkoba terhadap para pelajar dan mahasiswa


berawal dari penawaran oleh pengedar narkoba. Mula-mula
mereka diberi beberapa kali dan setelah mereka merasa
ketergantungan terhadap narkoba itu, maka pengedar mulai
menjualnya. Setelah mereka saling membeli narkoba, mereka
disuruh pengedar untuk mengajak teman-temannya yang lain
untuk mencoba obat-obatan terlarang tersebut.
Terungkapnya kasus manufaktur Narkoba di Indonesia yang
dikategorikan terbesar ketiga di dunia, telah membuat kita sadar
bahwa masalah Narkoba merupakan masalah bagi kelangsungan
hidup masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia untuk menuju
kehidupan aman, makmur, dan sejahtera. Di samping itu, hal ini
juga

menandakan

bahwa

penyalahgunaan

Narkoba

sudah

semakin marak dimana-mana. Tidak hanya di kota-kota besar


saja, namun telah menyebar luas ke pinggiran kota, kota-kota
kecil bahkan ke pedalaman (pedesaan) dengan menyentuh
seluruh lapisan masyarakat tanpa mengenal batas.
Narkoba saat ini banyak kita jumpai di kalangan remaja
dan generasi muda dalam bentuk kapsul, tablet dan tepung
seperti ekstasy, pil koplo dan shabu-shabu, bahkan dalam bentuk
yang amat sederhana seperti daun ganja yang dijual dalam
amplop-amplop.
Saat ini para orang tua, mulai dari ulama, guru, dosen,
pejabat, penegak hukum, dokter, kepolisian dan bahkan semua
kalangan telah

resah terhadap narkoba ini, sebab

generasi

muda masa depan bangsa telah banyak terlibat di dalamnya.

Akibat leluasannya penjualan narkoba ini, secara umum


mengakibatkan

timbulnya

gangguan

mental

organik

dan

pergaulan bebas yang pada gilirannya merusak masa depan


bangsa.

MASALAH
1.

Bagaimana hakikat generasi muda dan narkoba ?

2.

Bagaimana bahaya narkoba bagi generasi muda ?

3.

Apa akibat yang dapat ditimbulkan dari penyalahgunaan narkoba


pada generasi muda ?

4.

Bagaimana langkah untuk menanggulangi penggunaan narkoba


pada generasi muda ?

TUJUAN
1.

Untuk memahami hakikat generasi muda dan narkoba yang


sesungguhnya

2.

Untuk meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap bahaya


penggunaan narkoba

3.

Untuk mengetahui akibat dari penyalahgunaan narkoba

4.

Untuk mengetahui langkah penanggulangan narkoba

MANFAAT
1.

Agar masyarakat dapat mengetahui sejauh mana dampak dan


pengaruh penyalahgunaan Narkoba di kalangan remaja.

2.

Agar para generasi muda dapat memahami dan mengerti cara


menjauhkan diri pengaruh buruk narkoba dan sejenisnya.

PENGERTIAN NARKOBA

Narkoba merupakan singkatan dari (Narkotika, Psikotropika dan Bahan


Adiktif lainnya). Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak
hukum seperti polisi (termasuk didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa,
hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang menunjuk
pada ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif. Istilah napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan
dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut
tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama.
Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian
dari: Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan

tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan
rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf
pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Bahan adiktif lainnya adalah zat atau bahan lain bukan narkotika dan
psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan
ketergantungan
Meskipun demikian, penting kiranya diketahui bahwa tidak semua jenis
narkotika dan psikotropika dilarang penggunaannya. Karena cukup banyak pula
narkotika dan psikotropika yang memiliki manfaat besar di bidang kedokteran dan
untuk kepentingan pengembangan pengetahuan.
Menurut UU No.22 Tahun 1997 dan UU No.5 Tahun 1997, narkotika dan
psikotropika yang termasuk dalam Golongan I merupakan jenis zat yang
dikategorikan illegal. Akibat dari status illegalnya tersebut siapapun yang
memiliki, memproduksi, menggunakan, mendistribusikan atau mengedarkan
narkotika dan psikotropika Golongan I dapat dikenakan pidana sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku.
PENGERTIAN GENERASI MUDA

HAKIKAT GENERASI MUDA DAN NARKOBA

JENIS NARKOBA DAN BAHAYANYA BAGI GENERASI MUDA


Jenis Narkotika yang sering disalahgunakan adalah morfin,
heroin (putauw), petidin, termasuk ganja atau kanabis,
mariyuana, hashis dan kokain.
Sedangkan jenis Psikotropika yang sering disalahgunakan
adalah amfetamin, ekstasi, shabu, obat penenang seperti
mogadon, rohypnol, dumolid, lexotan, pil koplo, BK, termasuk
LSD, Mushroom.
Zat adiktif lainnya disini adalah bahan/zat bukan Narkotika
& Psikotropika seperti alkohol/etanol atau metanol, tembakau,
gas yang dihirup (inhalansia) maupun zat pelarut (solven).
Sering kali pemakaian rokok dan alkohol terutama pada
kelompok remaja (usia 14-20 tahun) harus diwaspadai orangtua

karena umumnya pemakaian kedua zat tersebut cenderung


menjadi pintu masuk penyalahgunaan Narkoba lain yang lebih
berbahaya (Putauw).
1. OPIAT atau Opium (candu)
Merupakan golongan Narkotika alami yang sering
digunakan dengan cara dihisap (inhalasi).
a) Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation)
b) Menimbulkan semangat
c) Merasa waktu berjalan lambat
d) Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk
e) Merasa rangsang birahi meningkat (hambatan seksual hilang)
f) Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.
2. MORFIN Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari
candu melalui pengolahan secara kimia. Umumnya candu
mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya disuntik di
bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena)
a) Menimbulkan euforia.
b) Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi)
c) Kebingungan (konfusi)
d) Berkeringat
e) Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar
f) Gelisah dan perubahan suasana hati.
g) Mulut kering dan warna muka berubah.
3. HEROIN atau Putaw Merupakan golongan narkotika
semisintetis yang dihasilkan atas pengolahan morfin secara
kimiawi melalui 4 tahapan sehingga diperoleh heroin paling
murni berkadar 80% hingga 99%. Heroin murni berbentuk
bubuk putih sedangkan heroin tidak murni berwarna putih
keabuan (street heroin). Zat ini sangat mudah menembus
otak sehingga bereaksi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri.
Umumnya digunakan dengan cara disuntik atau dihisap.
Timbul rasa kesibukan yang sangat cepat/rushing sensastion
( 30-60 detik) diikuti rasa menyenangkan seperti mimpi
yang penuh kedamaian dan kepuasan atau ketenangan hati
(euforia). Ingin selalu menyendiri untuk menikmatinya.
a) Denyut nadi melambat.
b) Tekanan darah menurun.
c) Otot-otot menjadi lemas/relaks.
d) Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point).
e) Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.
f) Membentuk dunia sendiri (dissosial) : tidak bersahabat.

g) Penyimpangan perilaku : berbohong, menipu, mencuri,


kriminal.
h) Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapa hari.
Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan
membuang hajat besar, jantung berdebar-debar, kemerahan dan
gatal di sekitar hidung, timbul gangguan kebiasaan tidur.Jika
sudah toleransi, semakin mudah depresi dan marah sedangkan
efek euforia semakin ringan atau singkat.
4. GANJA atau Kanabis Berasal dari tanaman kanabis sativa
dan kanabis indica. Pada tanaman ini terkandung 3 zat utama
yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan kanabidiol. Cara
penggunaannya dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai
rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.
a) Denyut jantung atau nadi lebih cepat.
b) Mulut dan tenggorokan kering.
c) Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira.
d) Sulit mengingat sesuatu kejadian.
e) Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang
cepat dan koordinasi.
f) Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan.
g) Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan sakit
kepala, mual yang berkepanjangan, rasa letih/capek.
h) Gangguan kebiasaan tidur.
i) Sensitif dan gelisah.
j) Berkeringat.
k) Berfantasi
l) Selera makan bertambah.
5. LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs Termasuk
sebagai golongan halusinogen (membuat khayalan) yang
biasa diperoleh dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil
sebesar perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada
juga yang berbentuk pil atau kapsul. Cara menggunakannya
dengan meletakkan LSD pada permukaan lidah dan bereaksi
setelah 30-60 menit kemudian dan berakhir setelah 8-12 jam.
a) Timbul rasa yang disebut Tripping yaitu seperti halusinasi
tempat, warna dan waktu.
b) Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satu hingga
c) Timbul obsesi terhadap yang dirasakan dan ingin hanyut di
dalamnya.
d) Menjadi sangat indah atau bahkan menyeramkan dan lama
e) kelamaan membuat perasaan khawatir yang berlebihan
(paranoid).
f) Denyut jantung dan tekanan darah meningkat.
g) Diafragma mata melebar dan demam.

h)
i)
j)
k)
l)

Disorientasi.
Depresi.
Pusing
Panik dan rasa takut berlebihan.
Flashback (mengingat masa lalu) selama beberapa minggu
atau bulan kemudian.Gangguan persepsi seperti merasa kurus
atau kehilangan berat badan.
6. KokainMempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain
hidroklorida) dan bentuk basa (free base). Kokain asam
berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut
dibanding bentuk basa bebas yang tidak berbau dan rasanya
pahit. Nama jalanan kadang disebut koka, coke, happy dust,
snow, charlie, srepet, salju, putih.
Disalahgunakan dengan cara menghirup yaitu membagi
setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus di atas
permukaan kaca dan benda.
Penggolongan narkotika
Narkotika Golongan 1
Berpotensi sangat tinggi menyebabkan ketergantungan tidak digunakan untuk
terapi (pengobatan)
Contoh : heroin, kokain, dan ganja.
Putauw adalah heroin tidak murni berupa bubuk.
Narkotika Golongan 2
Berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan. Digunakan pada terapi sebagai
pilihan terakhir.
Contoh : morfin, petidin, dan metadon.
Narkotika Golongan 3
Berpotensi ringan menyebabkan ketergantungan dan banyak digunakan dalam
terapi.
Contoh : kodein.
Jenis - Jenis Psikotropika
Psikotropika Golongan 1
Amat kuat menyebabkan ketergantungan dan tidak digunakan dalam terapi.
Contoh : MDMA (ekstasi), LSD, dan STP.
Psikotropika Golongan 2

kuat menyebabkan ketergantungan, digunakan amat terbatas pada terapi.


Contoh : Amfetamin, metamfetamin (shabu), fensiklidin, dan Ritalin.

Psikotropika Golongan 3
potensi sedang menyebabkan ketergantungan, banyak digunakan dalam terapi.
Contoh : pentobarbital dan flunitrazepam
Psikotropika Golongan 4
potensi ringan menyebabkan ketergantungan dan sangat luas digunakan dalam
terapi.
Contoh : diazepam, klobozam, fenobarbital, barbital, klorazepam,
klordiazepoxide, dan nitrazepam (nipam, pil BK/koplo, DUM, MG, Lexo, Rohyp,
dan lain-lain.).
Bahan Adiktif Lainnya :

Alkohol, yang terdapat pada berbagai jenis minuman keras.

Inhalansia/solven, yaitu gas atau zat yang mudah menguap yang terdapat
pada berbagai keperluan pabrik, kantor, dan rumah tangga.

Nikotin yang terdapat pada tembakau.

Kafein pada kopi, minuman penambah energi, dan obat sakit kepala
tertentu.

AKIBAT YANG DITIMBULKAN


Bagi Diri Sendiri :

Fungsi otak dan perkembangan normal remaja terganggu, mulai dari


ingatan, perhatian, persepsi , perasaan, dan perubahan pada motivasinya.

Menimbulkan ketergantungan, overdosis, gangguan pada organ tubuh,


seperti: hati, ginjal, paru-paru, jantung, lambung, reproduksi serta
gangguan jiwa.

Perubahan pada gaya hidup dan nilai-nilai agama, sosial dan budaya,
misalnya tindakan asusila, asosial bahkan antisocial.

Akibat jarum suntik yang tidak steril dapat terkena HIV Aids, radang
pembuluh darah, jantung, hepatitis B dan C, tuber colose.

Bagi Keluarga :

Orang tua menjadi malu, sedih, merasa bersalah, marah, bahkan kadangkadang sampai putus asa.

Suasana kekeluargaan berubah tidak terkendali karena sering terjadi


pertengkaran, saling mempersalahkan, marah, bermusuhan, dan lain-lain.

Uang dan harta habis terjual, serta masa depan anak tidak jelas karena
putus sekolah dan menganggur.

Bagi Masyarakat :

Lingkungan menjadi rawan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap


narkoba.

Kriminalitas dan kekerasan meningkat.

Ketahanan kewilayahan menurun.

Selain itu dampak penyalahgunaan narkotika menurut Badan Narkotika Nasional


(2010), narkotika dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
1. Depresan, yaitu menekan system saraf pusat dan mengurangi fungsional
tubuh sehingga pemakainya merasa tenga, bahkan bisa membuat pemakai
tidur dan tak saadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan
kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai
turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang popular sekarang
adalah Putaw.
2. Stimulan, Merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegirahan serta
kesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang
sekarang sering digunakan adalah Shubu dan Ekstasi.
3. Halusinogen, dampak utamanya adalah mengubah daya perspsi atau
mengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman
seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu
ada juga yang diramu di loboratorium seperti LSD. Yang paling banyak
dipakai adalah marijuana atau ganja.
Bila narkotika digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah
ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Ketergantungan atau kecanduan
inilah yang akan memyebabkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya
kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung,
paru, hati, dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkotika pada seseorang sangat tergantung pada jenis
narkotika yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai.
Secara umum, dampak kecanduan narkotika dapat terlihat pada fisik, psikis,
maupun social seseorang.
Dampak fisik :
1. Gangguan pada system saraf (neurologis) seperti: kejang-kejang,
halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan saraf tepi
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti:
infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi,
eksim
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi
pernapasan hingga kesulitan bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.

5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh


meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan pada endokrin,
seperti: penurunan fungsi hormone repruduksi (estrogen, progesteron,
testosteron), serta gangguan fungsi seksual
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi remaja perempuan antara lain
perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan
amenorhoe (tidak haid)
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khusunya pemakaian jarum
suntik secara bergantian, resikonya adalah tertular penyakit seperti
hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis
yaitu konsumsi narkoba yang melebihi kemampuan tubuh untuk
menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian
Dampak Psikis:
1. Malas belajar, ceroboh, sering tegang dan gelisah
2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
5. Cenderung menyakiti diri sendiri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
Dampak Sosial:
1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga
3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
Dampak fisik, Psikis dan social saling berhubungan erat.
Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila
terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan
psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya
sugest). Gejala fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti
dorongan untuk membohongi orang tua/teman, mencuri, pemarah, manipulatif,
dan lain-lain.

LANGKAH PENANGGULANGAN
Kita dapat mengajarkan kepada siapapun terutama kepada anak dengan selalu
mengingat slogan Hidup Sehat Tanpa Narkotika/Narkoba.
Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan
narkoba.

Hidup sehat tanpa narkotika untuk para guru. Guru diharapkan dapat
membantu murid menyadari ancaman bahaya narkotika dan bahwa masih
banyak cara lain untuk menghadapi situasi agar murid tidak masuk ke
dalam lingkaaran setan narkotika, dengan langkah berikut ini :

Mengajar anak untuk melindungi dirinya sendiri

Mengajarkan anak untuk mengekspresikan kreatifitasnya

Mengenali tanda-tanda bahaya (curiga terhadap sesuatu)

Mengajarkan kepada anak tentang obat-obatan terlarang dan efeknya

Hidup sehat tanpa narkotika untuk para orang tua

Mulailah dengan hubungan orangtua-anak yang baik. Kuncinya hanya satu,


komunikasi, komunikasi, dan komunikasi. Dengan cara :
1. Berilah tanggung jawab kepada anak
2. Jangan mencontohkan menggunakan obat terlarang atau yang illegal
ketika orangtua mengalami stress atau ketika sakit tertentu
3. Cari informasi
4. Bantu anak untuk menghindardari Bandar narkotika
5. Waspada terhadap tanda-tanda penggunaan obat-obatan terlarang

KESIMPULAN

1. Narkoba singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya.


2. Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan Narkoba bukan untuk maksud
pengobatan tetapi ingin menikmati pengaruhnya dalam jumlah yang
berlebihan. Jumlah pengguna narkoba di Indonesia setiap tahunnya selalu
mengalami peningkatan. Di kalangan remaja penggunaan narkoba
memberikan dampak negatif bagi mereka yang menggunakannya.
3. Berbagai upaya untuk melaksanakan pencegahan, pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba sudah banyak dilakukan oleh
pemerintah,
khususnya
melalui
organisasi
forum
seperti
BNN/BNP/BNKab/Kota namun hingga kini belum menjawab kebutuhan di
lapangan.
4. Hal-hal untuk mencegah penggunaan Narkoba antara lain :
a) Jangan sekali-kali mencoba dengan kadar berapapun, dengan jenis apapun,
dan dengan dalih apapun.
b) Carilah pergaulan yang aman, di tempat yang aman dengan orang-orang
yang aman, dan pada waktu yang aman.
c) Dapatkan kasih sayang yang tulus dari keluarga dengan saling
memperhatikan, saling mengasihi, dan saling mebutuhkan. Kembangkan
kasih sayang ini pada saudara, sahabat, dan teman-teman.
d) Waspadalah terhadap siapapun dengan tetap menjalani hidup yang wajar.
Katakan TIDAK pada narkoba.
e) Mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Esa dengan rajin menjalankan
ibadah dan memohon kekuatan kepada-Nya. Tanpa kekuatan dari Tuhan,
manusia penuh dengan segala kelemahan.

SARAN

Obat-obatan terlarang bukanlah jawaban yang tepat bagi semua


masalah, bahkan sebaliknya, akan menimbulkan masalah yang jauh
lebih besar. Pemakai obat-obatan terlarang adalah orang yang
mengalami kerugian besar, dan dapat berakhir pada kematian.
Tindakan yang paling baik untuk menanggulangi bahaya narkoba
adalah mencegah keterlibatan dengan narkoba itu sendiri karena
pencegahan jauh lebih baik dibandingkan dengan pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai