Anda di halaman 1dari 10

BAHAYA NARKOBA DI KALANGAN PELAJAR

(Kelompok 6 Bahasa Indonesia)

Disusun oleh:
Elza Habshari Ivansyah (132021030130)
Indah Ayu Sundari (132021030128)
Nesdania Misga (132021030131)
Alina Dwia Anggraini (132021030127)
Desy Meliasari (132021030126)

KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Bahaya Narkoba
Dikalangan Pelajar/Mahasiswa" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Sejarah. Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang manusia prasejarah bagi
para pembaca dan juga bagi penulis
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wahyu Purnaningtyas,
S.Pd. M.Pd selaku guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya
makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Kudus, 12 Oktober 2021

DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Maraknya narkotika dan obat-obatan terlarang telah banyak
mempengaruhi mental dan sekaligus pendidikan bagi para pelajar saat ini.
Masa depan bangsa yang besar ini bergantung sepenuhnya pada upaya
pembebasan kaum muda dari bahaya narkoba. Narkoba telah menyentuh
lingkaran yang semakin dekat dengan kita semua. Teman dan saudara kita
mulai terjerat oleh narkoba yang sering kali dapat mematikan. Sebagai
makhluk Tuhan yang kian dewasa, seharusnya kita senantiasa berfikir
jernih untuk menghadapi globalisasi teknologi dan globalisasi yang
berdampak langsung pada keluarga dan remaja penerus bangsa khususnya.
Kita harus memerangi kesia-siaan yang di akibatkan oleh narkoba.
Narkotika diperlukan oleh manusia untuk pengobatan sehingga
untuk memenuhi kebutuhan dalam bidang pengobatan dan studi ilmiah
diperlukan suatu produksi narkotika yang terus menerus untuk para
penderita tersebut. Dalam dasar menimbang Undang-undang Nomor 35
Tahun 2009 tentang Narkotika disebutkan bahwa narkotika di satu sisi
merupakan obat atau bahan yang bermanfaat di bidang pengobatan atau
pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan di sisi lain
dapat pula menimbulkan ketergantungan yang sangat merugikan apabila
disalahgunakan atau digunakan tanpa pengendalian dan pengawasan yang
ketat dan saksama. Narkotika apabila dipergunakan secara tidak teratur
menurut takaran/dosis akan dapat menimbulkan bahaya fisik dan mental
bagi yang menggunakannya serta dapat menimbulkan ketergantungan pada
pengguna itu sendiri. Artinya keinginan sangat kuat yang bersifat
psikologis untuk mempergunakan obat tersebut secara terus menerus
karena sebab-sebab emosional.
Masalah penyalahgunaan narkotika ini bukan saja merupakan
masalah yang perlu mendapat perhatian bagi negara Indonesia, melainkan
juga bagi dunia Internasional. Memasuki abad ke-20 perhatian dunia
internasional terhadap masalah narkotika semakin meningkat, salah satu
dapat dilihat melalui Single Convention on Narcotic Drugs pada tahun
1961. Masalah ini menjadi begitu penting mengingat bahwa obat-obat
(narkotika) itu adalah suatu zat yang dapat merusak fisik dan mental yang
bersangkutan, apabila penggunanya tanpa resep dokter. Masalah
penyalahgunaan narkotika di Indonesia, sekarang ini sudah sangat
memprihatinkan. Hal ini disebabkan beberapa hal antara lain karena
Indonesia yang terletak pada posisi di antara tiga benua dan mengingat
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka pengaruh
globalisasi, arus transportasi yang sangat maju dan penggeseran nilai
matrialistis dengan dinamika sasaran opini peredaran gelap. Masyarakat
Indonesia bahkan masyarakat dunia pada umumnya saat ini sedang
dihadapkan pada keadaan yang sangat mengkhawatirkan akibat maraknya
pemakaian secara illegal bermacam±macam jenis narkotika. Kekhawatiran
ini semakin di pertajam akibat maraknya peredaran gelap narkotika yang
telah merebak di segala lapisan masyarakat,termasuk di kalangan generasi
muda.Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan bangsa dan
negara pada masa mendatang. Narkotika berpengaruh terhadap fisik dan
mental, apabila digunakan dengan dosis yang tepat dan dibawah
pengawasan dokter anastesia atau dokter phsikiater dapat digunakan untuk
kepentingan pengobatan atau penelitian sehingga berguna bagi kesehatan
phisik dan kejiwaan manusia. Adapun yang termasuk golongan narkotika
adalah candu dan komponen-komponennya yang aktif yaitu morphin,
heroin, codein, ganja dan cocoain, juga hasish, shabu-shabu, koplo dan
sejenisnya.
Saat ini penyalahgunaan narkoba di Indonesia sudah sangat
merajalela. Hal ini terlihat dengan makin banyaknya pengguna narkoba
dari semua kalangan dan peredaran narkoba yang terus meningkat. Namun
yang lebih memperihatinkan, penyalahgunaan narkoba saat ini justru
banyak dari kalangan remaja dan anak muda, yaitu para pelajar.
Dikalangan para pelajar ini, terutama bagi mereka yang secara formal
berada dibangku SMP maupun SMA. Umumnya penggunaan pertama
narkoba diawali pada anak usia sekolah dasar atau SMP/MTs. Hal ini
terjadi biasanya karena penawaran, bujukan, atau tekanan seseorang atau
sekelompok orang kepadanya, misalnya oleh kawan sebayanya, atau bisa
saja stress yang berkepanjangan, kurangnya perhatian orang tua, keretakan
rumah tangga/broken home. Dan sekaligus didorong rasa ingin tahu, ingin
mencoba, atau ingin memakai, seseorang mau menerima tawaran itu.
Selanjutnya, tidak sulit baginya untuk menerima tawaran berikutnya
sehingga akan menimbulkan ketergantungan terhadap obat-obat terlarang
yang dipakainya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian atau definisi Narkoba?
2. Apa saja jenis-jenis narkoba yang dikonsumsi di masyarakat?
3. Apa penyebab penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda?
4. Apa saja dampak atau bahaya narkoba terhadap generasi muda?
5. Bagaimana pencegahan terhadap penyebaran dan penyalahgunaan
narkoba dikalangan generasi muda?
6. Bagaimana penerapan pola hidup sehat yang baik dan benar di
kalangan generasi muda?

1.3 Manfaat Penelitian


1. Agar pembaca dapat mengerti bahaya narkoba dalam kehidupan
sehari-hari
2. Untuk menambah wawasan dalam mengenal bahayanya narkoba

1.4 Tujuan Penelitian


1. Untuk memahami pengertian narkoba.
2. Untuk mengatahui jenis-jenis narkoba di kalangan masyarakat.
3. Untuk mencari tahu apa dampak atau bahaya narkoba terhadap
generasi muda.
4. Mengetahui penyebab penyalahgunaan narkoba dikalangan kalangan
generasi muda.
5. Mengetahui bagaimana cara pencegahan terhadap penyebaran dan
penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda.
6. Mengetahui bagaimana penerapan pola hidup sehat yang baik dan
benar di kalangan generasi muda.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Narkotika/Narkoba
Narkotika/ Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan
Obat/Bahan berbahaya yang telah populer beredar dimasyarakat perkotaan
maupun di pedesaan, termasuk bagi aparat hukum. Sebenarnya dahulu kala
masyarakat juga mengenal istilah madat sebagai sebutan untuk candu atau
opium, suatu golongan narkotika yang berasal dari getah kuncup bunga
tanaman Poppy yang banyak tumbuh di sekitar Thailand, Myanmar dan
Laos (The Golden Triangle) maupun di Pakistan dan Afganistan. Selain
Narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen
Kesehatan RI adalah NAPZA yaitu singkatan dari Narkotika,
Pasikotropika dan Zat adiktif lainnya. Semua istilah ini sebenarnya
mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko yaitu
kecanduan (adiksi).
Menurut Ghoodse (2002), Narkoba adalah zat kimia yang
dibutuhkan untuk merawat kesehatan, ketika zat tersebut masuk kedalam
organ tubuh maka terjadi satu atau lebih perubahan fungsi didalam tubuh.
Lalu dilanjutkan lagi ketergantungan secara fisik dan psikis pada tubuh,
sehingga bila zat tersebut dihentikan pengkonsumsiannya maka akan
terjadi gangguan secara fisik dan psikis.
Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke
dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf
pusat/otak sehingga bilamana disalahgunakan akan menyebabkan
gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial. Golongan Psikotropika
adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat
yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku
(Undang-Undang No. 5/1997). Jangan pernah untuk mencoba-coba
menggunakan narkotika, kecuali atas dasar pertimbangan medis atau
dokter.

2. Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika/Narkoba


1. Mengetahui akan berbagai macam dampak buruk narkoba.
2. Memilih pergaulan yang baik dan jauhi pergaulan yang bisa
mengantarkan kita pada penyalahgunaan narkotika.
3. Memiliki kegiatan-kegiatan yang positif, berolahraga atau pun
mengikuti kegiatan kegiatan organisasi yang memberikan pengaruh
positif baik kepada kita.
4. Selalu ingatkan bahwawasannya ancaman hukuman untuk penyalah
guna Narkoba, apalagi bagi pengedar Narkoba adalah Lembaga
Pemasyarakatan.
5. Gunakan waktu dan tempat yang aman, jangan keluyuran malam-
malam. Bersantailah dengan keluarga, berkaraoke, piknik, makan
bersama, masak bersama, beres-beres bersama nonton bersama
keluarga.
6. Bila mempunyai masalah maka cari jalan keluar yang baik dan jangan
jadikan narkoba sebagai jalan pelarian.
3. Dampak Penyalahgunaan Narkotika/Narkoba

Sampai saat ini Badan Narkotika Nasional (BNN) telah


menemukan 74 jenis zat NPS (New Psikoactive Substance) terbaru yang
beredar di Indonesia. 71 jenis diantaranya telah diatur dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2019. Senin, 4/11/2019 kemarin,
Fakultas Farmasi UI mengundang 2 pembicara dalam kegiatan kuliah
tamu dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Depok. Pembicara
yang pertama yaitu Anna Maria Susanti, S.Sos (Penyuluh Narkoba Ahli
Pertama BNN Kota Depok) dan pembicara kedua yaitu dr. Lelly
Nurhidayah Simatupan yang merupakan Sie Rehabilitasi BNN Kota
Depok. Adapun tugas dan fungsi BNN menurut UU No.35 tahun 2009
pasal 70 diantaranya yaitu pencegahan, pemberantasan, berkoordinasi
dengan K/L terkait secara horizontal, rehabilitasi, memberdayakan
masyarakat, bekerjasama antar negara dan mengembangkan laboratorium
narkotika dan perkusor.
Dalam paparannya, Ibu Anna Maria menjelaskan mengenai dampak
yang diperoleh dalam penyalahgunaan pemakaian Narkotika yang
diantaranya berdampak terhadap susunan saraf pusat. Jika narkotika
tersebut dipakai melalui Dihisap maka waktu reaksi untuk mencapai ke
otak sekitar 5-10 detik, sedangkan jika Dihirup waktunya +60 detik,
apabila Ditelan waktunya +60 menit dan waktu yang paling cepat untuk
sampai ke otak yaitu dengan Disuntik yang hanya memakan waktu +2
detik saja. Selanjutnya dampak tersebut akan berpengaruh terhadap
fungsi-fungsi organ tubuh lainnya. Selain berdampak pada tubuh,
pemakaian Narkoba juga berdampak sosial pada kehidupan sehari-hari.
Diantaranya pengguna Narkoba akan menjadi susah untuk diajak
berbicara, suka menyendiri/ menjauhkan diri, sulit untuk terlibat dalam
aktifitas, sering tidak menepati waktu, sering mudah tersinggung, suka
berbicara berlebihan, kelihatan minder (malu-malu), selalu gelisah, dan
selalu curiga tanpa alasan.
Masalah lainnya yang dapat mengganggu pola pikir pecandu yang
disampaikan oleh dr. Lelly diantaranya dapat mempengaruhi cara kerja
otak sehingga pola pikir menjadi cacat atau patologis, merusak pola kerja
otak secara fisik, bahkan secara permanen (terjadi pada 1 dari 25
pecandu).
Untuk mengatasi hal ini BNN telah bekerjasama dengan beberapa
lembaga terkait untuk memberantas peredaran narkoba seperti
menyelenggarakan kegiatan sosialisasi mengenai Narkoba sehingga
penyebaran tidak semakin meluas, dan bagi para pecandu narkoba yang
sudah tidak bisa lepas lagi dari keterkaitan obat-obatan terlarang BNN
sendiri sudah melakukan rehabilitasi terhadap para pecandu.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Dari uraian makalah yang disusun kami menyimpulkan bahwa terjadinya


penyalahgunaan narkoba pada generasi muda dapat disebabkan oleh dua faktor
yakni : faktor internal dan eksternal. Tetapi pada akhirnya narkoba hanya
menghancurkan masa depan, sehingga dibutuhkan kepedulian orang tua, insan
pendidik, tokoh masyarakat dan instansi pemerintahan dalam membina generasi
muda. Agar mereka bisa bebas dari bahaya narkoba.
Sebagai anak bangsa yang menjadi tumpuan orang tua, masyarakat, negara dan
agama sudah saatnya kita mengubah pola pikir agar tidak menyalahgunakan
narkotika pada lingkungan terutama pada penerus generasi dengan tidak terjebak
pada penyalahgunaan narkoba kita bisa lebih berprestasi dan mandiri. Jangan kita
sia-siakan masa depan yang lebih baik hanya karena ingin mendapat kenikmatan
sesaat yang dapat menghancurkan fisik dan mengganggu kesehatan mental dengan
mencoba coba menggunakan narkoba.

SARAN
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini
disebabkan karena keterbatasan ilmu yang melekat dalam diri kami. Oleh karena
itu saran dan kritikan akan makalah dari pembaca sangat membantu dalam
penyempurnaan makalah ini.
Semoga kita senantiasa terhindar dari bahaya narkoba, mari kita isi waktu luang
dengan kegiatan kegiatan yang bermanfaat yang dapat meningkatkan kualitas diri
kita. Seperti berolahraga, maupun mengikuti kegiatan berorganisasi yang dapat
mengembangkan kreativitas kita.
Dengan demikian berarti kita dapat menjadi anak yang berbakti kepada kedua
orangtua, dengan senantiasa berusaha sekuat tenaga membahagiakan mereka.
Dengan membahagiakan mereka tampa kita sadari kita telah membuka pintu-pintu
kemudahan dan kesuksesan bagi diri kita sendiri di masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai