Anda di halaman 1dari 2

BAHAYA NARKOBA BAGI REMAJA

Menurut WHO (1982) Narkoba adalah Semua zat padat, cair maupun gas yang dimasukan
kedalam tubuh yang dapat merubah fungsi dan struktur tubuh secara fisik maupun psikis
tidak termasuk makanan, air dan oksigen dimana dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi
tubuh normal. Disini akan kami jelaskan tentang jenis-jenis narkoba, yaitu diantaranya adalah
:

1. Narkotika adalah Zat/ obat yang berasal dari tanaman atau sintetis maupun semi
sintetis yang dapat menurunkan kesadaran, hilangnya rasa , mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan

2. Psikotropika Zat/obat alamiah atau sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan
khas pada aktifitas mental dan perilaku

3. Zat adiktif adalah Bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang pengunaannya
dapat menimbulkan ketergantungan baik psikologis atau fisik. Mis : Alkohol , rokok,
cofein

Narkoba (Narkotika dan Obat-obatan yang mengandung zat adiktif/berbahaya dan terlarang)
belakangan ini amat populer di kalangan remaja dan generasi muda bangsa Indonesia. Hal
ini didukung oleh data BNN, Badan Narkotika Nasional memperkirakan jumlah
pengguna narkoba di Indonesia akan terus meningkat. Tahun 2015, diprediksi angka
prevalensi pengguna narkoba mencapai 5,1 juta orang. Sebab penyalahgunaan narkoba
ini telah merebak ke semua lingkungan, bukan hanya di kalangan anak-anak nakal dan
preman tetapi telah memasuki lingkungan kampus dan lingkungan terhormat lainnya.
Narkoba saat ini banyak kita jumpai di kalangan remaja dan generasi muda dalam bentuk
kapsul, tablet dan tepung seperti ekstasy, pil koplo dan shabu-shabu, bahkan dalam bentuk
yang amat sederhana seperti daun ganja yang dijual dalam amplop-amplop.

Saat ini para orang tua, mulai dari ulama, guru/dosen, pejabat, penegak hukum dan bahkan
semua kalangan telah resah terhadap narkoba ini, sebab generasi muda masa depan bangsa
telah banyak terlibat di dalamnya.

Akibat leluasannya penjualan narkoba ini, secara umum mengakibatkan timbulnya gangguan
mental organik dan pergaulan bebas yang pada gilirannya merusak masa depan bangsa.

Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini
kian meningkat Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat
membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai
generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti
zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih.
Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal
kenangan.Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau dirata-
ratakan, usia sasaran narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun.
Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu-waktu dapat mengincar anak
didik kita kapan saja.
Angka kematian akibat penyalahgunaan narkoba diperkirakan mencapai 104.000
orang yang berumur 15 tahun dan 263.000 orang yang berumur 64 tahun. Mereka
meninggal akibat mengalami overdosis. Ini disebabkan adanya salah kaprah mengenai gaya
hidup masyarakat Indonesia khususnya kalangan remaja, jelas Deputi Pencegahan Badan
Narkotika Nasional Yappi Manate kepada berita99 dalam diskusi anak dan narkoba di
Jakarta.

Berdasarkan catatan Badan Narkotika Nasional, jumlah tersangka kasus narkoba terus
meningkat khususnya yang melanda pelajar sekolah dasar. Tahun 2007, pengguna narkoba
pada kalangan pelajar SD mencapai 4.138. Jumlah ini meningkat pada 2011 mencapai 5.087
pelajar SD.

Sedangkan jumlah tersangka kasus narkoba terbanyak dialami kalangan yang berumur 30
tahun ke atas. Data penelitian BNN selama lima tahun terakhir, sebanyak 52,2 % manusia
Indonesia berumur 30 tahun terjerat kasus narkoba,

Menurut data dari BNN di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin
pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya
usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi
narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok
ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan
inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam
lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu
kemudian mengalami ketergantungan.Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap
anak atau remaja (pelajar-red) adalah sebagai berikut:

Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,

Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,

Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,

Sering menguap, mengantuk, dan malas,

Tidak memedulikan kesehatan diri,

Suka mencuri untuk membeli narkoba.

Anda mungkin juga menyukai